• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenture, dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenture, dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui; pengaruh kualitas audit yang diukur menggunakan jasa KAP Big Four dan non Big Four terhadap manajemen laba, pengaruh audit tenure terhadap manajemen laba, pengaruh independensi komite audit terhadap manajemen laba, pengaruh ukuran komite audit terhadap manajemen laba dan pengaruh jumlah pertemuan komite audit terhadap manajemen laba. Data penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013 sampai 2015. Sampel perusahaan adalah sebanyak 30 perusahaan manufaktur yang dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS versi 20.0 for windows. Hasil uji statistik memperoleh hasil bahwa; 1) Kualitas audit yang diukur menggunakan jasa KAP Big Four dan KAP non Big Four berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. 2) Audit tenur berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. 3) Independensi komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. 4) Ukuran komite audit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. 5) Jumlah pertemuan komite audit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this study were to find out; the effect of audit quality as measured using the services of Big Four and non Big Four accounting firm on earnings management, audit tenure effect on earnings management, audit committee independency effect on earnings management, size of audit committee effect on earnings management and number of audit committee meetings effect on earnings management. Research data was obtained from financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period of 2013 until 2015. Sample companies are as many as 30 companies selected by purposive sampling method. Data analyzed used multiple linear regression with software SPSS for Windows version 20.0. Statistical test results showed that; 1) Audit quality was measured using the services of the Big Four accounting firm and non Big Four accounting firm positive and no significant effect on earnings management. 2) Audit tenure was positive and significant effect on earnings management. 3) Independence of audit committee was positive and no significant effect on earnings management. 4) Size of audit committee was negative and no significant effect on earnings management. 5) Number of audit committee meetings was also negative and no significant effect on earnings management in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange year period of 2013 until 2015.

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka ... 9

2.1.7 Independensi Komite Audit ... 20

2.1.8 Ukuran Komite Audit ... 21

2.1.9 Jumlah Pertemuan Komite Audit ... 22

2.2. Rerangka Pemikiran ... 24

2.3. Rerangka Teoritis ... 25

2.4. Peneliti Terdahulu ... 26

2.5. Pengembangan Hipotesis ... 29

2.5.1. Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Manajemen Laba ... 29

2.5.2. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Manajemen Laba ... 30

2.5.3 Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadap Manajemen Laba... 30

2.5.3.1 Independensi Komite Audit... 30

2.5.3.2 Ukuran Komite Audit... 31

2.5.3.3 Jumlah Pertemuan Komite Audit... 32

2.6. Model Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 33

3.2. Populasi dan Sampel ... 34

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 36

3.5 Variabel Penelitian ... 38

3.5.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) ... 38

3.5.2 Variabel Bebas (Independent Variable)... 39

3.5.2.1 Kualitas Audit ... 39

3.5.2.2 Audit Tenure ... 39

3.5.2.3 Independensi Komite Audit ... 40

3.5.2.4 Ukuran Komite Audit ... 40

3.5.2.5 Jumlah Pertemuan Komite Audit ... 41

3.6. Metode Pengumpulan Data ... 42

3.7. Metode Analisis Data ... 42

3.7.1. Uji Regresi Berganda ... 42

3.7.2. Statistik Deskriptif ... 43

3.7.4.1 Uji koefisien determinasi (goodness of fit test)... 46

3.7.4.2 Uji t ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 48

4.1.1. Deskripsi Pengambilan Sampel... 48

4.1.2. Statistik Deskrptif Penelitian ... 55

4.1.3. Uji Asumsi Klasik ... 57

4.1.4.1. Analisis Regresi Berganda ... 62

4.1.4.2 Uji Hipotesis Penelitian... 64

4.1.4.3 Koefisien Korelasi (Parsial)... 68

4.2. Pembahasan ... 69

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 36

Tabel 3.1 Kriteria Uji Autokorelasi ... 45

Tabel 4.1 Hasil Proses Pengambilan Sampel ... 48

Tabel 4.2 Populasi Perusahaan Manufaktur ... 49

Tabel 4.3 Sampel Perusahan Manufaktur ... 53

Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif ... 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 59

Tabel 4.7 Kriteria Uji Autokorelasi ... 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 61

Tabel 4.10 Hasil Regresi Linear Berganda ... 63

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Laporan keuangan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh perusahaan baik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun tidak. Perusahaan membutuhkan auditor yang profesional dalam mengaudit laporan keuangannya. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan keputusan bagi pengguna internal dan eksternal. Auditor dituntut untuk dapat bersikap independen dan obyektif dalam mendeteksi kemungkinan adanya penyimpangan atau fraud yang dilakukan pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangannya. Salah satu penyimpangan yang dapat terjadi dalam penyusunan laporan keuangan adalah manajemen laba. Manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan privat sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut (Schipper, 1989 dalam Rahmawati dkk, 2006). Konsep earning management menurut Salno dan Baridwan (2000) yang juga menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory) menyatakan bahwa praktik earnings management dipengaruhi oleh

konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya.

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

adanya kejanggalan dalam penelitian pada laporan keuangan PT. Indofarma Tbk. Bapepam menemukan bukti-bukti di antaranya adalah overstated pada Nilai Barang Dalam Proses yang membuat nilai Harga Pokok Penjualan menjadi understated dan membuat laba mengalami overstated pada nilai yang sama. Oleh karena itu, praktik-praktik manajemen laba dapat memengaruhi keandalan dan relevansi dari laporan keuangan. Hal ini membuat laporan keuangan menjadi informasi yang menyesatkan para penggunanya. Untuk itu, dibutuhkan Kantor Akuntan Publik yang berkualitas serta tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan sebuah perusahaan.

Menurut penelitian oleh Gul et al. (2005) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen laba. Salah satu indikator tersebut adalah ukuran KAP tempat auditor bekerja. Pada KAP yang lebih besar diasumsikan audit yang dilaksanakan lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil karena adanya kecenderungan untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan audit, termasuk menjalankan prosedur-prosedur audit yang baku (Siregar dan Utama 2002).

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

mengasumsikan bahwa masa penugasan audit yang panjang berpengaruh secara signifikan atau positif terhadap praktik manajemen laba. Gerayli et al. (2011) menyatakan bahwa ukuran auditor behubungan negatif dengan manajemen laba diukur dengan discretionary accrual, sehingga menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa auditor big four dapat meminimalisir praktik manajamen laba pada perusahaan dibanding dengan perusahaan yang diaudit oleh auditor non big four. Kemudian hasil penelitian Antonius dkk, (2009) menggunakan single proxy dari kualitas audit menemukan pengaruh negatif ukuran KAP (big four)

terhadap akrual diskresioner absolut.

Peraturan mengenai jasa akuntan publik diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 dalam pasal 3 ayat (1) yang berbunyi “pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan

dari suatu entitas … dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut”. Flint (1988) dalam Nasser et al. (2006) berpendapat bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, karena hal ini dapat mempengaruhi sikap mental dan opini mereka. Salah satu ancaman yang berpengaruh adalah audit tenure yang panjang. Myers, et al. (2003) melakukan penelitian untuk menguji hubungan auditor tenure dengan kualitas laba yang diwakili oleh absolute discretionary accrual dan absolute current accrual. Penelitian ini menggunakan sampel 42.302 firm-year dari tahun

1998 sampai dengan 2001. Hasil penelitian ini menemukan semakin lama auditor tenure, kualitas laba semakin tinggi.Davis, et al. (2000) melakukan penelitian

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha

pada 855 perusahaan dengan periode tahun 1981 sampai dengan 1998. Peneliti melakukan pengujian hubungan auditor tenure dengan besarnya absolute discretionary accrual dan error forecast. Hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan yang positif antara auditor tenure dengan absolute discretionary accrual, sedangkan auditor tenure berhubungan negatif terhadap error forecast.

Sebaliknya, menurut penelitian Yullyan (2006) melakukan penelitian yang menguji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara lamanya hubungan audit firm dan klien dengan level earning management yang diukur oleh absolute

discretionary accrual. Sampel yang digunakan ialah 44 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode pengamatan dari tahun 1995-2003. Hasil penelitian keseluruhan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara audit firm tenure dengan praktik manajemen laba.Mayang Sari (2007) juga melakukan penelitian terkait auditor tenure. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa auditor tenure mempunyai hubungan negatif terhadap discretionary accrual.

Good Corporate Governance (GCG) adalah serangkaian mekanisme yang

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

yang terdaftar. Peraturan tersebut mewajibkan perusahaan tercatat memiliki komite audit (Suaryana, 2005). Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-29/PM/2004 yang menyatakan bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Effendi (2005) menambahkan dengan pernyataan bahwa komite audit merupakan “mata” dan “telinga” dewan komisaris dalam rangka mengawasi

jalannya perusahaan serta merupakan salah satu aspek penilaian dan implementasi Good Corporate Governance. IKAI (2010) menegaskan keberadaan komite audit

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

kecurangan akuntansi dimana perusahaan memiliki mekanisme governance yang lebih lemah dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan, ditandai dengan komite audit yang lebih sedikit, komite audit dan dewan yang kurang independen, sehingga audit quality yang baik, maka dapat mengurangi kecurangan praktik manajemen laba. Ebrahim (2007) menyatakan terdapat hubungan negatif antara manajemen laba dengan komite audit yang terdiri dari anggota yang independen. Karena semakin independen anggota tersebut, maka kualitas pelaporan keuangan oleh perusahaan lebih dapat dipercaya.

Penelitian oleh Sharma et al. (2009) di New Zealand menemukan bahwa semakin tinggi frekuensi pertemuan per tahunnya akan mengurangi independensi audit komite dan komisaris independen. Xie et al. (2003) menemukan bahwa komite audit yang melakukan pertemuan secara teratur akan menjadi pengawas yang lebih baik dalam mengawasi proses pelaporan keuangan.Suaryana (2005) memberikan bukti empiris bahwa kualitas laba perusahaan yang memiliki komite audit lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak membentuk komit audit. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Khomsiyah et al. (2005), Murtanto et al. (2005), dan Rokhim (2009), yang dikutip dalam Putri (2009), memberikan bukti bahwa keberadaan komite audit tidak mempengaruhi kualitas laba perusahaan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa karakteristik komite audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap efektivitas peranan komite audit dan pengungkapan informasi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitias Audit, Audit Tenure dan

(14)

7 Universitas Kristen Maranatha

Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2015).

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian akan diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah kualitas audit yang diukur pada perusahaan manufaktur yang menggunakan jasa KAP big four berpengaruh positif terhadap manajemen laba?

2. Apakah audit tenure berpengaruh positif terhadap manajemen laba?

3. Apakah independensi komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba?

4. Apakah ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba? 5. Apakah jumlah pertemuan komite audit berpengaruh positif terhadap

manajemen laba?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit yang diukur pada perusahaan manufaktur yang menggunakan jasa KAP big four terhadap manajemen laba. 2. Untuk mengetahui pengaruh audit tenure terhadap manajemen laba.

3. Untuk mengetahui pengaruh independensi komite audit terhadap manajemen laba.

(15)

8 Universitas Kristen Maranatha

5. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pertemuan komite audit terhadap manajemen laba.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

- Merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. - Hasil penelitian ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan yang lebih

mendalam bagi penulis. 2. Bagi Perusahaan

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta informasi bagi perusahaan agar dapat terhindar dari praktik manajemen laba

- Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan bagi investor dalam memberikan penilaian pada perusahaan investee.

3. Bagi Akademis

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan audit dan praktik manajamen laba.

(16)

74 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kualitas audit, audit tenure dan karakteristik komite audit terhadap manajemen laba pada

perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015, penulis dapat menarik kesimpulan, antara lain:

1. Kualitas audit yang diukur menggunakan jasa KAP Big Fourdan non Big Fourberpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini membuktikan bahwa kualitas audit tidak dapat diukur hanya dengan KAP yang mengauditnya. Ada faktor-faktor lain yang menjadi proksi pengukuran kualitas audit.

2. Audit tenureberpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini disebabkan karena semakin lama masa penugasan audit yang dilakukan oleh KAP tersebut, tentu akan menimbulkan suatu ikatan yang bisa menyebabkan KAP tersebut tidak independen.

3. Independensi komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini membuktikan bahwa independensi komite audit belum bisa menjadi tolak ukur dalam meminimalisir manajemen laba.

(17)

75 Universitas Kristen Maranatha

5. Jumlah pertemuan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi frekuensi pertemuan komite audit akan mengurangi independensi komite audit dan komisaris.

5.2 Implikasi Penelitian

Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas audit yang diukur dengan proksi ukuran KAP tidak menjamin bahwa KAP Big Four menghasilkan kualitas audit yang lebih baik daripada KAP Non-Big Four dalam mendeteksi tindakan manajemen laba perusahaan. Selanjutnya, karakteristik komite audit yang diukur berdasarkan independensi, ukuran, dan jumlah pertemuan komite audit juga tidak mampu memberikan informasi yang signifikan dan akurat dalam memprediksi tindakan manajemen laba. Hanya audit tenure yang secara positif dan signifikan yang dapat menjadi tolak ukur dalam mendeteksi adanya praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2015. Dalam hal ini, lamanya waktu penugasan auditor di perusahaan bisa dijadikan pedoman untuk mendeteksi tingkat manajemen laba perusahaan. Semakin lama masa penugasan audit oleh KAP, maka praktik manajemen laba cenderung semakin meningkat karena dapat mengurangi tingkat independensi KAP tersebut dengan klien.

5.3 Keterbatasan

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

(18)

76 Universitas Kristen Maranatha

2. Sampel yang diambil hanya perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian ini tidak berlaku bagi seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

5.4 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan keseluruhan sampel untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan yang berbeda.

(19)

PENGARUH KUALITAS AUDIT, AUDIT TENURE,

DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT

TERHADAP MANAJEMEN LABA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

FITRIANCA PUTRIE

1251173

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(20)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan tuntunan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul

“PENGARUH KUALITAS AUDIT, AUDIT TENURE, DAN KARAKTERISTIK

KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, khusus nya kepada:

1. Orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan penuh pada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini.

2. Bapak Dr. Mathius Tandiotong, S.E., M.M., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Elyzabet Indrawati Marpaung, S.E., M.Si. Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

4. Bapak I Nyoman Agus Wijaya, S.E., M.Acc., Ak., CA., selaku dosen pembimbing yang telah sabar, meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis dari awal penusunan tugas akhir ini sampai selesai. 5. Ibu Endah Purnama Sari Eddy, S.E., M.Ak., Ak., BKP., CA., selaku dosen wali

yang banyak membantu penulis selama ini, tetap sabar menghadapi penulis, dan selalu mau membantu penulis jika penulis meminta saran dan dukungan. 6. Seluruh dosen pengajar dan karyawan TU Fakultas Ekonomi yang telah

memberikan bantuan kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas Kristen Maranatha.

7. Victor Hosea Setiawan yang terkasih, terimakasih sudah memberikan bantuan, memberikan semangat dan motivasi dalam masa-masa pembuatan tugas akhir ini.

8. Teman-teman yang tercinta Mellisa Susanto, Devina Kurnia, Samuel Atmadjaja, Sarisha P. Pattiradjawane, Juventia Edy Lay, dan teman-teman seperjuangan lainnya, terimakasih telah memberikan semangat kepada penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini.

Semoga Tuhan Yesus Kristus selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Bandung, Juli 2016

(21)

77 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Al-Thuneibat, A.A., Al Issa, R.T.I., and Baker, R.A.A. (2011), Do Audit Tenure and Firm Size Contribute to Audit Quality. Managerial Auditing Journal, Vol. 26, pp. 317-334.

Beasley, M. S. (1996). An Empirical Analysis of the Relation Between the Board of Director Composition and Financial Statement Fraud. The Accounting Review 71, 443-465.

Christiani, Ingrid dan Yeterina Widi Nugrahanti. (2014). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 16, No.1, h. 52-62.

Christiawan, Yulius Jogi. (2002). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4 No. 2, hal. 79-91.

Choi, J., F. Kim, J. Kim, and Y. Zang. (2010). Audit office size, audit quality and audit pricing. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 29. No. 1 May. Pp 73-97.

DeAngelo, Linda Elizabeth. (1981), Auditor Size And Audit Quality. Journal of Accounting and Economics, 3(3). 1981, pp. 183-199.

Darmawati, D., Komsiyah (2003). Hubungan Corporate Governance Kinerja Perusahaan: Suatu Studi Empiris, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 5 No.1, 47-68.

Davis, Larry R. Soo, Billy. Trompeter, Greg. (2000). Auditor Tenure, Auditor Independence and Earnings Management. http://papers.ssrn.com.

Ebrahim, A. (2001). Audit Quality, Auditor Tenure, Client Importance, and Earnings Management: An Additional Evidence. http:// www.papers.ssrn.com.

Ebrahim, A. (2007). Earnings management and board activity: an additional evidence", Review of Accounting and Finance, Vol. 6 Iss: 1, pp.42 - 58. Effendi, Arief. (2005). Peranan Komite Audit Dalam Meningkatkan Kinerja

Perusahaan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan, Vol. 1 No. 1.

Effendy, Muh. Taufiq. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Diponegoro: Magister Sains Akuntansi Undip.

(22)

78 Universitas Kristen Maranatha

Perikatan Audit Terhadap Manajemen laba. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

FCGI, (2002). The Essence of Good Corporate Governance, Konsep dan implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi Indonesia, FCGI.

Gerayli, M., Ma'atofa, S., & Yane Sari, A.M. (2011). Impact of audit quality on Earnings Mana-gement: From Iran. International Research Journal of Finance and Economics, Issue 66, pp. 77-84.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2009). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. N. (2003). Basic Econometrics, McGraw Hill, 3rd edition.

Gul, Ferdinand A., et al. (2009). Earnings Quality: Some Evidence on The Role of

Auditor Tenure and Auditors’ Industry Expertise. Journal of Accounting and Economics. 47: 265-287.

Hamid, Abdul. (2013). Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit. Artikel Skripsi. Universitas Negri Padang.

Herusetya, Antonius. (2009). Pengaruh Ukuran Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 6 Nomor 1. Universitas Pelita Harapan. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Indriani, Yohana. (2010). Pengaruh Kualitas Auditor, Corporate Governance, Leverage dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang.

Jensen, Michael C. dan William H Meckling. (1976). Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360.

Junaidi dan Hartono, J. (2010). Faktor Non Keuangan Pada Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi XII. Purwokerto.

(23)

79 Universitas Kristen Maranatha

Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41/PM/2003 - Peraturan Nomor IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-315/BEJ/06-2000 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.

Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tentang Pencabutan ketentuan huruf C.2.e Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa. Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia. Jakarta: Indonesia.

Kurniawan, Deny. (2008). Regresi Linier (Linear Regression) Forum Statistika, diakses dari http://ineddeni.wordpress.com.

Lin, J.W., J.F . Li dan JS. Yang. (2006). The effect of audit committee performance on earnings quality, Managerial Auditing Journal, Vol. 21 No. 9, 2006 p. 921-933.

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Menon, K., dan Williams, J. D. (1994). The use of audit committee for

monitoring. Journal of Accounting and Public Policy 13 (Spring): pp. 121-139.

Myers, James N., Myers, Linda A., dan Omer, Thomas C. (2003). Exploring the Term of The Auditor-Client Relationship and the Quality of Earnings: A Case for Mandatory Auditor Rotation? The Accounting Review 78(3): 779–799.

Nasser, et. Al. (2006). Auditor – Client Relationship : The Cose ofAudit Tenure and Auditor Switching In Malaysia. Managerial Auditor Journal, Vol. 21, No. 7, PP. 724-737.

Nihlati, H., dan Meiranto, W. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Earning Management. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol 3 (No. 3), hal 1-10.

Nuratama, I Putu. (2011). Pengaruh tenure dan reputasi kantor akuntan publik terhadap kualitas audit dengan komite audit sebagai variabel moderasi. Tesis. Universitas Udayana, Denpasar.

(24)

80 Universitas Kristen Maranatha

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.

Pardede, E.B. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur 2005-2008. Skripsi. Universitas Indonesia.

Pradhana, S.W. & Rudiawarni, F. A. (2013). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang go public di BEI periode 2008-2010. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2, No. 1.

Pratiwi, S.S. (2010). Pengaruh Auditor Big 4 dan Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Indonesia.

Rachmawati, Yulia. (2013). Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang

Rahmat, M.M., dan T.M.Iskandar. (2008). Audit Committee Characteristics in Financially Distressed and non-Distressed Companies. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 7, pp. 624-638.

Rahmawati dkk. (2006). Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Ross, A Stephan. (1973). The Economic Theory Of Agency: The Principal’s

Problem, American Economic Association, Vol. 63, No..2.

Salno, H.M. dan Baridwan. (2000). Analisis Perataan Penghasilan (income Smoothing): Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 3 (1):17-34.

Sanjaya, I Putu Sugiartha. (2008). Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11. No. 1. pp. 97-116.

Scott, William R. (1997). Financial Accounting Theory, Canada Inc., Prentices Hall.

Sharma, V. V., Naiker., dan B., Lee. (2009). Determinants of audit committee meeting frequency: evidence from a voluntary govenance system. Accounting Horizons, 23 (3): 245-263.

(25)

81 Universitas Kristen Maranatha

Suaryana, Agung. (2005). Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba. Simposium Nasional Akuntansi 8. 15 – 16 September 2005.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistiawan dkk. (2011). Creative Accounting: Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Tugiman, Hiro. (1995). Komite Audit. Bandung: Eresco.

Umar, Husein. (1999). Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Gambar 2.2 Gambar 2.3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komite audit, komisaris independen, kualitas audit, manajemen laba dan ukuran perusahaan terhadap integritas

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh kualitas audit yang diproksikan dalam KAP big four dan KAP spesialisasi industri dalam mengurangi praktik

Pemberian kode pada variabel ini adalah 1 (satu) jika komite audit mengadakan pertemuan minimal empat kali dalam satu tahun dan perusahaan menggunakan jasa KAP Big Four sebagai

Hasil penelitian ini hanya membuktikan secara ilmiah bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan KAP Big Four dapat memoderasi pengaruh suatu kepemilikan

Pemberian kode pada variabel ini adalah 1 (satu) jika komite audit mengadakan pertemuan minimal empat kali dalam satu tahun dan perusahaan menggunakan jasa KAP Big Four

Penelitian Dinuka & Zulaikha (2014) menyatakan bahwa audit tenure mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan samples 78 perusahaan manufaktur,

Kertas kerja ini mengangkat judul “Pengaruh Hubungan Politik, Ukuran KAP, dan Audit Tenure terhadap Praktik Manajemen Laba Riil” untuk melihat pengaruh dari hubungan

Singkatnya, efektivitas komite audit dapat memberi pengaruh positif, baik dalam menekan terjadinya praktik manajemen laba dengan meningkatkan kualitas laba