ABSTRAK
PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA
SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA
Oleh
Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178
Seni dan budaya nusantara jumlahnya sangat banyak dan beragam, Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian dari suku bangsa. Salah satu kesenian tersebut adalah Wayang Senggol Jakarta. Wayang senggol Jakarta adalah kesenian wayang yang memiliki keunikan dalam bela diri yang diganti dengan tarian yang sangat populer pada tahun 1930. Hasil akulturasi dari budaya Betawi, Belanda dan Arab sangat terlihat dari gerakan tari dan busana yang digunakan dalam pementasan Wayang Senggol Jakarta. Wayang Senggol Jakarta sempat kehilangan popularitas di masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Betawi sendiri. Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia juga menyebabkan popularitas Wayang Senggol Jakarta hilang
Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah sebagai upaya untuk mendukung kegiatan pendokumentasian terhadap Wayang Senggol Jakarta dengan format kultural sekarang, sehingga Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi dapat diterjemahkan secara baik kepada remaja muda. Manfaat perancangan ini adalah agar remaja muda dapat mengetahui dan mengenal tentang Wayang Senggol Jakarta yang sedang diupayakan untuk dihidupkan kembali oleh Bapak Deden Rengga S.Sn, M.Sn beserta rombongan Wayang Senggol.
viii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE MAKING OF THE DOCUMENTARY VIDEO OF WAYANG SENGGOL JAKARTA AS APPRECIATION IN PRESERVE ONE CULTURAL PRODUCT OF
JAKARTA
Submitted by
Taufik Irfan Febriardhani NRP 0764178
There are many varieties of arts and culture of the Archipelago and Indonesia is a country which has many cultural products and arts from ethnic groups. One of them is Wayang Senggol Jakarta. Wayang Senggol Jakarta is quite unique as it uses dances to replace martial arts, which was popular in 1930. The acculturation of Betawi, Dutch, and Arabic cultures is very obvious in the dancing movements and costumes worn during the performance of Wayang Senggol Jakarta, which lost its popularity among the people of Jakarta, more specifically among the Betawi people. The many kinds of foreign cultures in Indonesia become one of the reasons for this.
This design aims to support the documentation of Wayang Senggol Jakarta with the format of the culture at present so as to make this high-valued cultural heritage translated well to the young teenagers. The design is expected to be able to know Wayang Senggol Jakarta, which is being revived by Bapak Deden Rengga, S.Sn., M.Sn. and his Wayang Senggol group.
The method used is making a documentary video as the main media as well as such publication media as posters, flyers, x-banners, social media, and gimmicks. Through this documentary video, young teenagers can know more about Wayang Senggol Jakara and appreciate the various kinds of arts and culture in Indonesia.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.2.1 Rumusan Masalah ... 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 2
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Wayang Senggol ... 5
2.2 Pengertian Budaya ... 6
2.3 Video ... 7
2.4 Audio . ... 9
2.5 Dokumenter . ... 10
2.5.1 Plot ... 15
2.5.2 Teknik dalam Dokumenter ... 15
x
Universitas Kristen Maranatha
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19
3.1 Data dan Fakta ... 19
3.1.1 Profil Lembaga dan Badan Terkait . ... 19
3.1.2 Wawancara ... .25
3.1.3 Hasil Kuesioner... 28
3.1.4 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis . ... 34
3.2 Analisis Permasalahan . ... 35
3.2.1 Analisa SWOT Wayang Senggol . ... 35
3.2.2 Analisa SWOT Video Dokumenter . ... 36
3.2.3 Analisa STP . ... 37
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 39
4.1 Konsep Komunikasi ... 39
4.2 Konsep Kreatif . ... 39
4.2.1 Konsep Video ... 39
4.2.2 Tipografi ... 42
4.2.3 Layout . ... 43
4.2.4 Warna ... 44
4.3 Konsep Media . ... 44
4.3.1 Video dokumenter . ... 45
4.4 Hasil Karya . ... 47
4.4.1 Logo . ... 47
4.4.2 Storyline ... 47
4.4.3 Video . ... 48
4.4.4 Poster ... 52
4.4.5 Invitation Card . ... 53
4.4.6 Dvd . ... 53
4.4.7 X-Banner . ... 54
4.4.8 Media Sosial ... 55
4.4.9 Gimmick ... 56
4.5 Budget . ... 57
BAB V KESIMPULAN ... 9
5.2 Saran . ... 59
DAFTAR PUSTAKA
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Wayang senggol . ... 5
Gambar 2.2 pemain wayang senggol . ... 6
Gambar 3.1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta . ... 20
Gambar 3.2 Logo Dewan Kesenian Jakarta ... 23
Gambar 3.3 Film Dokumenter Hondo Mojave. ... 35
Gambar 4.1 Narasumber ... 40
Gambar 4.2 Teknik pengambilan gambar ... 41
Gambar 4.3 Suasana peremakaman musik Wayang Senggol Jakarta. ... 41
Gambar 4.3 Font Channel Left-Slanted . ... 42
Gambar 4.4 Font Steelfish Regular . ... 42
Gambar 4.5 Contoh layout dalam salah satu media . ... 43
Gambar 4.6 Contoh layout dalam video ... 43
Gambar 4.7 Contoh warna dalam video dokumenter . ... 44
Gambar 4.8 Logo Wayang Senggol Jakarta ... 47
Gambar 4.9 Logo Grid . ... 47
Gambar 4.10 Scene dalam video dokumenter ... 49
Gambar 4.11 Scene dalam video dokumenter ... 50
Gambar 4.12 Scene dalam video dokumenter . ... 51
Gambar 4.13 Poster informing screening . ... 52
Gambar 4.14 Poster screening . ... 52
Gambar 4.15 Invitation card ... 53
Gambar 4.16 Cover dvd dokumenter Wayang Senggol Jakarta ... 54
Gambar 4.17 X-banner Wayang Senggol Jakarta ... 54
Gambar 4.18 Tampilan halaman utama Facebook . ... 55
Gambar 4.19 Tampilan utama website DKJ ... 55
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 4
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta 21
Tabel 3.2Pengeluaran Untuk Hiburan Dalam Sebulan ... 29
Tabel 3.3 Domisili Responden . ... 29
Tabel 3.4 Penting Tidaknya Melestarikan Kesenian Tradisional . ... 30
Tabel 3.5 Alasan Kesenian Tradisional Kurang Diminati . ... 30
Tabel 3.6 Jenis Kesenian Jakarta ... 31
Tabel 3.7 Pengetahuan Mengenai Wayang Senggol Jakarta ... 31
Tabel 3.8 Jumlah Anak Muda Yang Pernah Menonton Wayang Senggol Jakarta . ... 32
Tabel 3.9 Pemilihan Media . ... 32
Tabel 3.10 Pendapat Tentang Pemilihan Media . ... 33
Tabel 3.11 Animo Anak Muda Terhadap Acara Wayang Senggol Jakarta ... 33
Tabel 4.1 Timeline video dokumenter ... 46
Tabel 4.2 Budget pra produksi ... 57
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang menjadi pusat
tujuan wisatawan domestik dan internasional. Jakarta bermula dari sebuah bandar
kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad
kemudian Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai.
Jakarta memiliki objek wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata kuliner dan
wisata budaya. Di samping itu masyarakatnya merupakan pendukung kesenian
yang bernafaskan lslam, seperti berbagai macam rebana, gambus dan
kasidahan. Sedang didaerah pinggiran berkembang kesenian tradisional lainnya
seperti Tari Topeng, Wayang, Ubrug dan Tanjidor.
Kota Jakarta juga menghasilkan kesenian Wayang Senggol Jakarta yang
dahulu pernah populer di tahun 1930 yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat
dan para saudagar. Wayang Senggol Jakarta merupakan suatu identitas dan ciri khas
dari kota Jakarta yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Sehingga sudah sangat jelas
bahwa Wayang Senggol Jakarta perlu untuk dilindungi dimulai dari masyarakat..
Wayang Senggol Jakarta memiliki alur cerita yang disertai dengan adegan
perkelahian. Cerita yang sering dibawakan Wayang Senggol Jakarta adalah
cerita-cerita panji, seperti Candrakirana dan Jaka Sembung. Gerak perkelahian dalam
Wayang Senggol Jakarta lebih memperlihatkan gerak tari. Karena banyak adegan
perkelahian dengan gerak tari, tentu kontak badan terjadi dengan senggol-senggolan.
Oleh sebab itu, wayang ini dikenal dengan sebutan Wayang Senggol.
yang menarik. Oleh karena itu perlu dilakukan promosi melalui video dokumenter
untuk memperlihatkan keunikan Wayang Senggol Jakarta sebagai warisan budaya
Indonesia.
Guna menambah informasi tentang kesenian Wayang Senggol Jakarta kepada
remaja
muda maka perlu dibuat sebuah video dokumenter mengenai Wayang
Senggol Jakarta. Peran DKV sangat penting untuk menyampaikan informasi tersebut
secara menarik sehingga
remaja
muda ingin mengenal Wayang Senggol Jakarta lebih
jauh. Maka dari itu dibuat sebuah video dokumenter Wayang Wenggol Jakarta yang
disajikan secara lengkap dan menarik seperti tontonan Wayang Senggol Jakarta pada
tahun 1930. Hal tersebut perlu dilakukan agar Wayang Senggol Jakarta sebagai
warisan budaya Indonesia tetap dilestarikan.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan ditentukan permasalahan dan
ruang lingkup sebagai berikut.
1.2.1 Rumusan Masalah
Bagaimana membuat promosi Wayang Senggol Jakarta melalui video
dokumenter?
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup dalam pemecahan masalah difokuskan pada target pasar
remaja muda berusia sekitar 17 – 25 tahun yang berdomisili di Jakarta.
1.3 Tujuan Perancangan
Universitas Kristen Maranatha
3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data didapatkan antara lain dari :
a. Observasi
Melakukan interaksi langsung dengan rombongan Wayang Senggol Jakarta
dan juga mengikuti pertunjukannya untuk mengetahui lebih dalam tentang
Wayang Senggol Jakarta.
b. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan Bapak Deden Rengga S.Sn, M.Sn
sebagai ketua rombongan Wayang Senggol untuk mengetahui sejarah dan
perkembangan Wayang Senggol Jakarta
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data-data dan informasi yang didapat melalui, buku, jurnal
dan media internet yang berhubungan dengan Wayang Senggol Jakarta, video,
dokumenter dan promosi.
d. Kuesioner
1.5 Skema Perancangan
Tabel 1.1 Skema Perancangan
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Simpulan
Wayang Senggol Jakarta telah menjadi warna tersendiri dalam
keanekaragaman budaya di Indonesia. Keberadaannya di Indonesia sudah sepatutnya
menjadi perhatian penting bagi kita semua. Dibutuhkan peran serta dari masyarakat,
khusunya kalangan muda untuk dapat terus melestarikan Wayang Senggol Jakarta
sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi. Tentunya dengan berbagai cara, mulai
dari pembuatan video dokumenter hingga tahap promosi dengan berbagai media
seperti video teaser, media sosial, poster, dvd, x-banner dan gimmck. Dengan
demikian diharapakan dengan adanya perancangan video dokumenter Wayang
Senggol Jakarta dapat membuat audience khususnya remaja muda mengapresisasi
kesenian ini.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Buchari. (2002). Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter dari ide sampai produksi. Jakarta, Indonesia:
Penerbit FFTV-IKJ Press.
Koentjaraningrat (1995). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta, Indonesia:
Penerbit Djambatan.
Mascelli, J. V. (1998). The Five C’s of Cinematography. Los Angeles, United States:
Silman-James Press.
Rustan, S. (2008). Layout dasar dan penerapannya, Jakarta : Gramedia
Saputra, Y. A., Nurzain (2009). Profil Seni Budaya Betawi. Jakarta, Indonesia: Dinas
Pariwisata dan Budaya DKI
Winardi, Arief. (1992). Promosi dan Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Andy, Y. (2008). Pembuatan Aplikasi Konferensi Video pada Jaringan Multicast
Guna Mereduksi Delay Komunikasi.
Diunduh dari
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/300/jbptunikompp-gdl-yosepandyn-14954-3-bab2.pdf. 24.08.2014 19.25.00