• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 1 Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling

Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

Peggy Aprilia dan Hartono Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Email: peggybk13.a1@gmail.com Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji signifikansi pengaruh penggunaan strategi restrukturing kognitif dalam konseling kelompok terhadap percaya diri dalam memilih karier pada siswa kelas XII SMA Kartika IV-3 Surabaya Tahun Ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest Design, pada populasi 30 orang siswa kelas XII IPA 1 SMA Kartika IV-3 Surabaya. Penelitian ini melibatkan 5 orang siswa kelas XII IPA 1 SMA Kartika IV-3 Surabaya sebagai sampel penelitian yang diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala pengukuran yang telah dilakukan uji validitas butir dan uji reliabilitas alpha cronbach. Hasil uji validitas butir skala pengukuran percaya diri siswa antara 0,364-0,723, sedangkan hasil uji reliabilitas

alpha cronbach sebesar 0,926. Data penelitian dianalisis menggunakan bantuan program aplikasi SPSS for Windows versi 16.0 dengan teknik uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan strategi

restrukturing kognitif dalam konseling kelompok memiliki pengaruh yang signifikansi terhadap percaya diri dalam memilih karier pada siswa kelas XII IPA 1 SMA KARTIKA IV-3 Surabaya Tahun Ajaran 2016/2017.

Kata Kunci: strategi restrukturing kognitif, konseling kelompok, percaya diri, memilih karier.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan aspek penting yang harus diberikan kepada seseorang sejak dini. Selain orang tua yang memiliki peran penting dalam mendidik anak, sekolah juga merupakan aspek penting dalam memberikan pendidikan formal pada siswa. Sekolah merupakan tempat belajar bagi siswa untuk

mendapat-kan ilmu pengetahuan yang belum didapatkan dalam lingkungan lainnya khususnya siswa SMA. Keberhasilan siswa SMA dalam kegiatan belajar adalah mampu melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik, da-lam menghadapi masa perkem-bangannya siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor psikologis. Sebagai

(2)

Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 2 siswa SMA seharusnya mereka

mampu memahami dan memper-gunakan potensi psikologisnya dengan baik. Salah satu potensi psikologis yang dimiliki adalah rasa percaya diri.

Percaya diri merupakan suatu keyakinan individu terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya (Thursan Hakim, 2005:6). Masalah percaya diri pada siswa harus menjadi prioritas untuk diselesaikan dan ditumbuhkan rasa percaya diri-nya, khususnya percaya diri dalam memilih karier pada siswa SMA karena percaya diri dapat mem-pengaruhi siswa dalam melaksana-kan tugas perkembangnnya sebagai siswa untuk memperoleh keberhasil-an dalam hidupnya dimasa ykeberhasil-ang akkeberhasil-an datang.

Kendala dalam proses memilih karier bagi siswa SMA adalah kurangnya kemampuan dalam memahami diri, memahami karier (dunia pendidikan dan kerja), dan rendahnya kepercayaan diri dalam memilih karier. Hal ini dikarenakan siswa belum memperoleh wawasan, pengetahuan dan informasi yang cukup untuk mengambil keputusan tentang profesi serta karier yang akan dipilihnya.

Masalah percaya diri dapat menimbulkan berbagai kerawanan dan hambatan dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan kariernya. Siswa

yang memiliki kurangnya rasa percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, ragu dalam menyampai-kan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihannya (Derry Iswidharmanjaya, 2013:21).

Berbagai bentuk kurangnya percaya diri siswa dalam memilih karier dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu lingkungan sekolah dan orang tua. Peran guru BK sangatlah penting untuk melaksanakan tugas perkembangan siswa dalam memilih suatu bidang karier sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Wujud nyata dari keberhasilan tugas perkembangan siswa SMA adalah sukses dalam memilih suatu bidang karier yang prospektif dan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang belum mampu mengenali potensi yang dimiliki dengan baik, terutama siswa SMA. Akibatnya, banyak siswa yang bingung pada saat menentukan pemilihan karier atau studi lanjutan. Bahkan tidak jarang orang tua lah yang pada akhirnya melakukan perencanaan karir untuk anaknya, karena menganggap anak belum mampu menilai kemampuan yang dimiliki.

Permasalahan dalam penelitian ini juga didukung oleh (Hartono, 2015:6) yang dilaksanakan pada siswa SMA kelas XI SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 17 Surabaya bahwa siswa SMA yang melakukan pemi-lihan karier dengan menggunakan

(3)

Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 3 pola otoriter yang ditentukan oleh

orangtua/keluarga dekat sebanyak 54,95%, lebih tinggi daripada siswa yang melakukan pola otoriter yang ditentukan oleh guru sebanyak 14,29%.

Di sekolah para siswa seharus-nya memperoleh layanan bimbingan karier yang memadai, seperti mem-peroleh informasi mengenai alterna-tif pemilihan pendidikan studi lanjut dan perencanaan karier bagi siswa. Apabila karier sudah dipahami sejak dini maka dapat meminimalisir terjadinya ketidakpercayaan diri saat memilih program studi di perguruan tinggi dalam meraih suatu karier. Tujuan pengambilan keputusan karier sangat penting bagi siswa untuk menentukan pilihan karier yang sesuai dengan potensi (minat, abilitas, karakteristik kepribadian, nilai, dan sikap), sebagai dasar dalam memilih jurusan atau program studi pada jenjang pendidikan tinggi, mewujudkan pengembangan diri pada aspek akademik, aspek profesi-onal, dan nilai yang mendukung pengembangan karier, dan untuk memperoleh kedudukan karier yang dapat menyejahterakan kehidupan-nya dimasa depan (Hartono, 2016: 173).

Masalah kepercayaan diri siswa khususnya dalam memilih karier sudah menjadi masalah aktual dan perlu mendapatkan perhatian sebagai solusi untuk mengatasinya. Salah satu alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah melalui program

layanan konseling kelompok yang ada dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dengan me-nerapkan model layanan konseling kelompok dengan menggunakan strategi restrukturing kognitif. Pemikiran ini muncul didasar-kan pada suatu kajian bahwa untuk menangani masalah kepercayaan diri dalam memilih karier diperlukan pendekatan khusus yang mampu membuka dan mengubah pola pikir atau kognitif siswa yang keliru/salah dalam menilai sesuatu. Hal tersebut dikarenakan masalah kepercayaan diri siswa yang rendah lebih banyak disebabkan karena kognitif atau pola pikir yang tidak realistis, kurang terkontrol, dan cara berpikir yang kurang terstruktur dengan baik. Berdasarkan dari masalah ini, dibutuhkan layanan konseling kelompok yang dilakukan oleh kumpulan dua orang atau lebih dan berinteraksi secara tatap muka dengan tujuan membantu siswa atau konseli untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan bantuan anggota kelompok (Samuel T. Gladding 2012:304), serta dengan menerapkan strategi restrukturing kognitif dengan pengubahan pola berpikir konseli yang salah/negatif dan membantunya untuk memiliki pemikiran yang benar dan positif sehingga siswa akan menjadi lebih percaya diri dalam melakukan tindakan (Mohammad Nursalim 2005:48).

(4)

Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 4 Permasalahan dalam penelitian

ini juga didukung oleh (Mastur, dkk 2012:80) dalam penelitiannya men-jelaskan bahwa konseling kelompok dengan setrategi restrukturing kognitif menunjukkan hasil yang efektif untuk meningkatkan ke-percayaan diri pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Bae Kudus tahun pelajaran 2011/2012, dengan begitu, layanan konseling kelompok dan strategi restruktuing kognitif ini sangat sesuai dan diperlukan untuk membantu siswa yang mengalami rendahnya percaya diri agar mereka mampu dalam memilih karier yang tepat, sehingga kedepannya siswa dapat meraih karier sesuai pilihannya dan mengembangkannya dalam kehidupan di masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan one group pre-test post-test design yang merupakan penelitian praeksperimental (Sumadi Suryabrata, 2014:101) pada populasi siswa SMA Kartika IV-3 Surabaya sejumlah 30 siswa. Sampel penelitian ditentukan dengan cara purposive sampling (Arikunto, 2010:174) dan diperoleh 5 siswa sebagai sampel penelitian.

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala percaya diri dalam memilih karier model skala Likert yang dikembangkan oleh peneliti dengan prosedur

content validity, yang telah dilakukan uji-coba, diperoleh nilai validitas

0,364-0,7230 dan nilai reliabilitas

Alpha Cronbach 0,926. Selanjutnya data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis uji

wilcoxon statistika non-parametrik

dengan bantuan program aplikasi

SPSS for Windows versi 16.0 dengan alasan data yang dianalisis ber-distribusi tidak normal (Muhammad Ali Gunawan, 2015:76). Hasil uji normalitas sebaran data pre-test dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai statistik 0,350 pada taraf signifikan 0,045 yang artinya data berdistribusi tidak normal, sedangkan hasil uji normalitas sebaran data hasil post-test dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai statistik 0,399 pada taraf signifikan 0,009 yang artinya data berdistribusi tidak normal.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan berupa penerapan strategi restrukturing kognitif dalam konseling kelompok sebanyak 6 kali kepada 5 siswa SMA Kartika IV-3 Surabaya yang di tetapkan sebagai sampel penelitian, diperoleh hasil nilai mean 43,00 pada kelompok pre-test, dan nilai mean

64,00 pada kelompok post-test,

menunjukkan kenaikan 32,8%. Selanjutnya statistik deskriptif di-uraikan pada tabel 1.

(5)

Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 5 Tabel 1

Statistik Deskriptif Data Percaya Diri dalam Memilih Karier

Siswa

No Kelompok N Mean Standar

Devisi

1 Pre-test 5 43.00 2.121

2 Post-test 5 64.00 5.099

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan strategi restrukturing kognitif dalam kon-seling kelompok terhadap percaya diri siswa dalam memilih karier. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai t = 2,023 pada taraf signifikan 0,043 yang artinya signi-fikan. Atas hasil tersebut, hipotesis alternatif diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa penggunaan strategi restrukturing kognitif dalam konseling kelompok secara signi-fikan berpengaruh terhadap percaya diri dalam memilih karier siswa.

PEMBAHASAN

Kepercayaan diri merupakan aspek penting dalam pembentukan dan pengembangan perilaku siswa, diantaranya perilaku memilih karier. Wujud nyata tugas perkembangan siswa SMA adalah sukses dalam memilih suatu bidang karier yang sesuai dengan potensi yang dimiliki (Hartono, 2015:2). Percaya atas potensi dirinya, optimis terhadap kekuatan diri, dan bertanggung jawab atas pilihan kariernya. Ketiga aspek tersebut sangat diperlukan bagi siswa SMA karena hal ini sangat

berpengaruh dalam pemilihan keputusan karier siswa untuk menun-jang upaya penguasaan kompetensi siswa sebagai salah satu wujud kinerja siswa. Dalam kajian ini, karier diartikan sebagai suatu jurusan di perguruan tinggi yang perlu dipilih siswa sesuai dengan bakat dam minat yang dimilikinya.

Permasalahan kepercayaan diri siswa dalam memilih karier merupa-kan bagian penting dalam proses pendidikan di perguruan tinggi. Namun jika siswa memiliki kepercayaan diri rendah maka akan terjadi ketidakmampuan siswa dalam memahami dirinya, memahami karier, dan berpeluang mengalami kegagalan dalam meraih karier yang berdampak pada timbulnya angka pengangguran di Indonesia.

Di SMA konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang lazim diberikan kepada siswa oleh guru BK atau disebut konselor dalam upaya membantu para siswa agar mampu menghadapi dan memecahkan masa-lah kariernya, di antaranya bagai-mana memilih jurusan/program studi di perguruan tinggi yang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki. Bila para siswa memperoleh layanan konseling kelompok yang memadai akan terhindar dari permasalahan kariernya (Hartono, 2015:3).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sig-nifikan penggunaan strategi

(6)

restruk-Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 6 turing kognitif dalam konseling

kelompok terhadap percaya diri dalam memilih karier pada siswa, yang artinya para siswa setelah diberikan pelayanan konseling kelompok dengan menggunakan strategi restrukturing kognitif secara signifikan mengalami peningkatan kepercayaan dirinya dalam memilih karier. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mastur, dkk 2012:75) bahwa konse-ling kelompok dengan setrategi restrukturing kognitif menunjukkan hasil yang efektif untuk meningkat-kan kepercayaan diri pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Bae Kudus tahun pelajaran 2011/2012.

Kepercayaan diri siswa khusus-nya dalam memilih karier akan berdampak positif terhadap aktivitas belajar siswa di sekolah dan merupakan aspek penting dalam menentukan keberhasilan hidup. Di lain pihak, percaya diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan konse-ling kelompok dengan menggunakan strategi restrukturing kognitif. Hal ini menunjukkan pentingnya layanan konseling kelompok dengan strategi restrukturing kognitif yang diberikan oleh guru BK/konselor kepada para siswa sebagai konseli untuk di kembangkan sehingga kedudukan bimbingan dan konseling sebgai bagian dari sistem pendidikan di sekolah lebih dimantapkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Atas dasar uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa konseling kelompok dengan meng-gunakan strategi restrukturing kognitif dapat dikembangkan variasi nya untuk membentuk dan mengem-bangkan perilaku siswa di antaranya perilaku percaya diri dalam memilih karier pada siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan penggunaan strategi restrukturing kognitif dalam konseling kelompok terhadap percaya diri dalam memilih karier pada siswa kelas XII IPA 1 SMA KARTIKA IV-3 Surabaya Tahun Ajaran 2016/2017.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan percaya diri siswa dalam memilih karier dapat digunakan strategi restrukturing kognitif dalam layanan konseling kelompok, agar siswa mampu mengetahui penyebab rendahnya percaya diri dalam memilih karier, dan mampu mengetahui pikiran-pikiran negatifnya serta berusaha mengubah pikiran-pikiran negatif menjadi positif agar bisa lebih percaya diri.

(7)

Artikel Skripsi, Peggy Aprilia, BK FKIP UNIPA Surabaya 2017 7 2. Untuk mengefektifkan guru BK

dalam menerapkan strategi restrukturing kognitif dalam layanan konseling kelompok, perlu diselenggarakan pelatihan yang memadai bagi guru BK. 3. Penelitian ini dapat dijadikan

rujukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang terkait dengan penggunaan strategi restrukturing kognitif dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

DAFTAR PUSTAKA

Derry Iswidharmanjaya. 2013. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Cetakan ke 1. Jakarta: PT Gramedia.

Hartono. 2015. Pola pemilihan karier siswa SMA. Jurnal Bimbingan dan Konseling, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Pengurus Daerah Provinsi Jawa Timur. 1(1), 1‒10.

Hartono. 2016. Bimbingan Karier. Jakarta: Kencana.

Mastur, DYP., Sugiharto, dan Suki-man. 2012. Konseling kelom-pok dengan teknik restruktur-isasi kognitif untuk meningkat-kan kepercayaan diri siswa.

Jurnal Bimbingan dan Kon-seling. 1(2), 75‒80. Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Mohammad Nursalim. 2005. Stra-tegi Konseling. Surabaya: Une-sa University Press.

Muhammad Ali Gunawan. 2015.

Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing.

Samuel T Glading. 2012. Konseling Profesi yang Menyeluruh (Alih Bahasa: Winarno dan Lilian Yuwono). Cetakan ke 1. Jakar-ta: PT Indeks.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. 2014. Metode Penelitian. Cetakan ke 25. Jakarta: PT Raja Grafindo Per-sada.

Thursan Hakim. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan algoritma apriori pada proses pengolahan data hasil transasksi penjualan di Minimarket Priyo dapat membentuk beberapa pola kombinasi itemsets hasil dan

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode microwave digestion dengan penambahan HN03 untuk analisis logam berat telah memenuhi semua persyaratan

Pada anak dengan celah bibir dan atau langitan memerlukan perawatan preventif dan restorasi yang sama dengan anak yang tanpa celah bibir atau langitan, tetapi karena pada

Menurut Avilio dan Gardner (2005) kepemimpinan autentik adalah suatu proses kepemimpinan yang terbentuk dari adanya psikologis positif yang dimiliki individu untuk kemajuan

Staphylococcus merupakan salah satu penyakit yang umum pada unggas dan mempunyai dampak ekonomik yang penting terhadap gangguan pertumbuhan, produksi telur yang

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Employee Perception of Breastfeeding-Friendly Support and Benefits of Breastfeeding as a Predictor of Intention to Use Breast- Pumping Breaks After Returning to

DARUSSALAM-BANDA ACEH 2018 M/1439 H.. Aceh Besar masih tergolong sangat rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya penggunaan model dan