• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR I B TAHUN 2012

NOMOR lo(*br tCSD / &G/ NOMOR ^ 7 5\ t / p / p i f l W . £ O I 2 .

TENTANG

PENYELENGGARAAN PROGRAM TRANSMIGRASI TAHUN 2012 Dl KABUPATEN KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pada hari ini JMJPAt tanggal s.ep.u.l.uh bulan...A.g.M.stus tahun dua. r i b u . d u a . b e l a s (.10...8...2012...), masing-masing yang

bertanda tangan di bawah ini sebagai berikut: I. FAUZI BOWO

AGUSTIN TERAS NARANG

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berkedudukan di Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Kota Administrasi Jakarta Pusat. Dalam hal ini menjalani jabatannya tersebut di atas, sesuai ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. Oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah berkedudukan di Palangkaraya Jalan R.T.A. Milino Nomor 1.

Dalam hal ini menjalani jabatannya tersebut di atas, sesuai ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.

Oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

(2)

III. H. MUHAMMAD MAWARDI : - Bupati Kapuas, berkedudukan di Kuala Kapuas Jalan Pemuda Km. 5 Kabupaten Kapuas.

- Dalam hal ini menjalani jabatannya tersebut di atas, sesuai ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. - Oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama

Pemerintah Kabupaten Kapuas, yang selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.

Bahwa PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. Masing-masing menjalani jabatannya sebagaimana tersebut di atas, menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

1. bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian, program transmigrasi sebagai upaya meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi permukiman transmigrasi, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

2. bahwa program transmigrasi tahun 2012 yang ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, khususnya untuk transmigran dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditempatkan 25 KK di lokasi UPT Dadahup B4 Kecamatan Dadahup dan C4 Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

3. bahwa dalam rangka kerja sama transmigrasi tahun 2012 sebagaimana butir 2, telah disampaikan surat Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada Bupati Kapuas tanggal 22 November 2011 Nomor 1511/-1.894 hal kerja sama penempatan calon transmigran asal Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 2012 dan kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan pada tanggal 22 Mei 2012 antara Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas di Jakarta, pada prinsipnya dapat menerima calon transmigrasi asal Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK bersepakat penyelenggaraan program transmigrasi dengan Pola Transmigrapi (TU-TPLB) Tahun 2012 dengan ketentuan sebagai berikut:

melakukan kerja sama Umum Pola Lahan Basah

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama adalah untuk mensinergikan potensi pembangunan Daerah.

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam untuk kes

di Daerah

Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Kerja Sama meliputi:

a. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). b. Survei Potensi Kawasan.

c. Penyediaan areal, prasarana dan sarana.

(3)

d- Penyiapan, pengerahan dan penempatan transmigrasi. e. Pemberdayaan masyarakat dan kawasan transmigran. f. Monitoring dan Evaluasi.

Pasal 3

LOKASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN

Transmigran yang berasal dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditempatkan di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Dadahup B4 Kecamatan Dadahup dan C4 Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah

Pasal 4 PELAKSANA

(1) PIHAK PERTAMA menunjuk Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai pelaksana Perjanjian Kerja Sama yang beralamat: Dinas Tenega Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Jalan Prapatan Nomor 52 Jakarta Pusat Telepon : 021-3847937/021-3861509

Fax : 021-3847937/021-3861509

Kontak Person : Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(2) PIHAK KEDUA menunjuk Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah sebagai pelaksana Perjanjian Kerja Sama yang beralamat:

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah Jalan Yos Sudarso No. 2 Palangkaraya

Telepon : 0 5 3 6 - 2 1 7 0 3 Fax : 0536 - 3222652

Kontak Person : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah

(3) PIHAK KETIGA menunjuk Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas sebagai pelaksana Perjanjian Kerja Sama yang beralamat:

Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas Jalan Tambun Bungai No. 52 Kuala Kapuas Telepon : 0513-23466

Fax .0513-23466

Kontak Person : Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas Pasal 5

HAK DAN KEWAJIBAN (1) Hak PIHAK PERTAMA

a. Melakukan peninjauan ke lokasi penempatan transmigran.

b. Menempatkan transmigran sebanyak 25 (dua puluh lima) Kepala Keluarga.

c. Memperoleh lahan seluas 2 (dua) hektar untuk setiap Kepala Keluarga yang digunakan oleh transmigran untuk:

• Lahan Pekarangan siap olah seluas : 0,25 ha • Lahan Usaha siap olah seluas : 1,75 ha

(4)

d. Mendapatkan rumah untuk seliap Kepala Keluarga transmigran dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Pemerintah.

e. Mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah setiap bidang tanah untuk setiap Kepala Keluarga paling lambat 5 (lima) tahun setelah penempatan dari PIHAK KETIGA.

(2) Hak PIHAK KEDUA

a. Bersama PIHAK KETIGA menerima transmigran sebanyak 25 (dua puluh lima) Kepala Keluarga dari PIHAK PERTAMA.

b. Mendapatkan laporan dari PIHAK KETIGA mengenai bantuan sarana produksi pertanian yang bermanfaat bagi transmigran Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang disesuaikan dengan potensi lokasi PIHAK KETIGA.

(3) Hak PIHAK KETIGA

a. Menerima transmigran sebanyak 25 (dua puluh lima) Kepala Keluarga dari PIHAK PERTAMA.

b. Mendapatkan bantuan sarana produksi pertanian yang bermanfaat bagi transmigran Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang disesuaikan dengan potensi lokasi PIHAK KEDUA.

(4) Kewajiban PIHAK PERTAMA

a. Melakukan kegiatan sosialisasi, pendataan animo, pendaftaran, seleksi, motivasi, pelatihan dan pengiriman calon transmigran.

b. Mengikutsertakan PIHAK KEDUA dalam proses seleksi akhir sebelum pemberangkatan. c. Menyediakan calon transmigran yang berkualitas sejumlah 25 (dua puluh lima) Kepala

Keluarga.

d. Melaksanakan pembekalan dan pemberangkatan calon transmigran dan barang bawaannya dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sampai debarkasi Provinsi Kalimantan Tengah dan melaksanakan pengawalan sampai ke lokasi.

e. Pemberangkatan calon transmigran Daerah Khusus Ibukota Jakarta setelah ada Surat Pemberitahuan Pemberangkatan (SPP) dari Dirjen P2KTrans.

f. Memberikan bantuan sarana produksi pertanian yang jenisnya disesuaikan dengan potensi lokasi dan pelatihan kewirausahaan.

g. Memberikan bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, telur, kacang hijau, gula pasir, kecap, garam, minyak tanah/gas dan sabun cuci/krim diberikan tahap pertama pada waktu transmigran di lokasi, tahap kedua pada tahun berikutnya.

h. Melakukan program pembinaan masyarakat transmigrasi dan pembinaan lingkungan permukiman transmigrasi setiap tahun bersama PIHAK KEDUA, yang meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, mental spiritual, kelernbagaan ekonomi dan pemerintahan, dimulai sejak penempatan sampai dengan tahun ke-5 (kelima).

i. Melengkapi surat keterangan pindah penduduk dari Dinas Dukcapil setempat bagi calon transmigran yang akan diberangkatkan.

(5)

a. Memfasilitasi PIHAK KETIGA dalam melakukan pengembangan lokasi transmigran

dengan kawasan Kabupaten sekitar dalam pengembangan ekonomi maupun non

ekonomis.

b. Menerima transmigran yang dikirim oleh PIHAK P rA M A dan memberangkatkan

dari debarkasi Provinsi ke Lokasi.

c. Memberikan layanan transito sampai dengan pembo? ngkat i transmigran ke lokasi. d. Memberikan bantuan program prasarana ch n sarana, akse$ ekonomi dan akses lain

dalam mendukung keberhasilan . ^ t ismigrasi sesuai kemampuan keuangan daerah PIHAK KEDUA.

e. Bersama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KETIGA m kukan pembinaan masyarakat transmigran yang meliputi bidang ekonomi sosial but t, mental spiritual, kelembagaan ekonomi dan pemerintahan.

(6) Kewajiban PIHAK KETIGA

a. Melakukan pengembangan lokasi transmigran dengan k< vasan sekitar dalam pengembangan ekonomi maupun non ekonomi.

b. Menerima transmigran yang dikirim oleh PIHAK PERTAMA s mlah 25 (dua puluh lima) Kepala Keluarga dari Embarkasi ke Debarkasi.

c. Memberikan layanan transito sampai dengan pemberangkatan transr ^ran ke lokasi. d. Bersama PIHAK PERTAMA melakukan pembinaan masyarakat I iigran yang

meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, mental spiritual, kelembagaan ekonomi dan pemerintahan.

e. Menyediakan lahan seluas 2 (dua) hektar untuk setiap Kepala Keluarga pada tahun pertama penempatan yang digunakan untuk :

• Lahan Pekarangan siap olah seluas : 0,25 ha • Lahan Usaha siap olah seluas : 1,75 ha

f. Melaksanakan pembangunan rumah dan menyiapkan lahan serta prasarana dan sarana permukiman untuk transmigran.

g. Memproses dan memberikan sertifikat hak milik atas tanah setiap bidang tanah untuk setiap Kepala Keluarga paling lambat 5 (lima) tahun setelah penempatan.

Pasal 6

PERSYARATAIM CALON TRANSMIGRAN Calon transmigran harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Warga Negara Republik Indonesia.

b. Memiliki KTP asli Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

c. Sehat jasmani dan rohani disertai surat keterangan dokter. d. Status berkeluarga.

e. Berusia antara 18-50 tahun untuk kepala keluarga.

f. Kepala keluarga minimal berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat.

(6)

g. Tidak pernah terlibat tindak pidana yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian.

h. Belum pernah mengikuti program transmigrasi yang dilampirkan dengan surat pernyataan. i. Mempunyai keterampilan di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, kerajinan,

pertukangan ataupun keterampilan lainnya.

j . Mempunyai semangat dan kemampuan bekerja demi perbaikan ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar.

k. Prioritas latar belakang guru, bengkel/tukang, guru ngaji/rohaniawan.

Pasal 7

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

(1) Jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK sampai dengan berakhirnya masa pembinaan unit permukiman transmigrasi atau selambat-lambatnya 5 (lima) tahun terhitung sejak penempatan transmigran.

(2) Jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didahului dengan pengajuan permohonan tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sepanjang memenuhi ketentuan atau syarat-syarat yang telah ditentukan oleh PARA PIHAK.

Pasal 8

BERAKHIRNYA PERJANJIAN (1) Perjanjian ini berakhir apabila :

a. Jangka waktu perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 7 telah berakhir. b. Dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama.

(2) Apabila saat berakhirnya perjanjian ini, masih terdapat hak dan kewajiban dalam perjanjian ini yang belum diselesaikan oleh masing-masing pihak, maka ketentuan dalam perjanjian ini tetap berlaku sampai dengan diselesaikannya dengan kewajiban tersebut oleh masing-masing pihak.

Pasal 9

EVALUASI TRANSMiGRASI

(1)PARA PIHAK dalam hal ini pelaksana perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mengadakan evaluasi mengenai:

a. Perkembangan jumlah transmigran.

b. Perkembangan sosial budaya meliputi pendidikan, kesehatan, mental spiritual, keamanan dan kelembagaan.

(7)

c. Perkembangan usaha ekonomi.

d. Perumusan tindak lanjut secara bersama-sama terhadap permasalahan yang timbul di lokasi permukiman.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap tahun atau sewaktu-waktu diperlukan oleh PARA PIHAK.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada masing-masing Kepala Daerah melalui SKPD/UKPD yang menangani kerja sama daerah.

Pasal 10

EVALUASI ISI PERJANJIAN

(1) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan kerja sama, masing-masing PIHAK menunjuk 3 (tiga) atau 4 (empat) orang pejabat untuk duduk dalam tim evaluasi bersama.

(2) Tiga orang pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur pelaksana, biro yang menangani koordinasi transmigrasi dan biro yang menangani kerja sama daerah. ' (3) Tim evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan susunan :

a. Ketua merangkap Anggota (daerah tujuan).

b. Wakil Ketua merangkap Anggota (daerah pengirim). c. Sekretaris merangkap Anggota.

d. Anggota.

(4) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertugas :

a. Melakukan evaluasi terhadap isi perjanjian dengan implementasi di lapangan. b. Melakukan inventarisasi dan analisis permasalahan dalam pelaksanaan perjanjian. c. Merumuskan rekomendasi.

(5) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan setiap tahun atau sewaktu-waktu diperlukan.

(6) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaporkan kepada masing-masing Kepala Daerah.

Pasal 11 PEMBIAYAAN

Biaya untuk pelaksanaan kerja sama ini dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai dengan kewajiban yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang bersumber dari APBN dan/atau APBD serta sumber lain yang sah.

(8)

Pasal 12

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan di antara PARA PIHAK dalam pelaksanaan isi Perjanjian Kerja Sama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

(2) Apabila upaya penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka atas kesepakatan PARA PIHAK menyerahkan penyelesaiannya kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Dalam Negeri berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Keputusan penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan mengikat PARA PIHAK. '

Pasal 13

KEADAAN MEMAKSA

Apabila selama berlangsungnya perjanjian ini terjadi hal-hal di luar kemampuan PARA PIHAK berupa bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), perang, hum hara, pemogokan, sabotase dan Iain-Iain kejadian yang ditetapkan sebagai bencana oleh pemerintah/pemerintah daerah yang mengakibatkan isi perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan baik sebagian maupun seluruhnya, maka akan diselesaikan secara musyawarah olen PARA PIHAK demi tercapainya penyelesaian yang sebaik-baiknya.

Pasal 14

PERJANJIAN TAMBAHAN

Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan diatur kemudian oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 5 (lima) masing-masing bermeterai cukup, 1 (satu) eksemplar untuk PIHAK PERTAMA, 1 (satu) eksemplar untuk PIHAK KEDUA, 1 (satu) eksemplar untuk PIHAK KETIGA, 1 (satu) eksemplar disampaikan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan 1 (satu) eksemplar disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Selain pemeriksaan fisik pada penderita batu ginjal juga perlu pemeriksaan lainnya seperti USG dan rontgen. Pemeriksaan urin dan darah di laboratorium tidak

[r]

Gabungan antara nilai bi dengan hasil rata-rata tiap hibrida yang diuji menunjukkan bahwa H40, H57, dan H63 berpeluang mampu beradaptasi baik pada semua lingkungan karena memiliki

(“I felt pleased because in reflective journals I had to write the weaknesses and the difficulties that I experienced when I was doing the teaching practice in the Micro

Pada spesifikasi rawai tuna dengan jumlah 11 pancing tiap pelampung, albakora lebih banyak tertangkap pada posisi pancing nomor 3/9 dengan nilai rata-rata kedalaman yaitu 138,16

[r]

Marilah bersama-sama kita identifikasi hal-hal yang telah mantap dan hal-hal perlu peningkatan berdasarkan kegiatan yang baru saja Saudara lakukan

[r]