1
BLOCK BOOK
HUKUM LINGKUNGAN
Kode Mata Kuliah : KH 335 PENYUSUN : PROF. DR. I MADE ARYA UTAMA, SH.MH PUTU GDE ARYA SUMERTAYASA, SH.MHFAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2008
2 Pertemuan I Pendahuluan
Bahwa lingkungan hidup adalah sesuatu karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan manusia sebagai salah satu pendukung dari lingkungan maka dalam pemanfaatan lingkungan oleh manusia sebagai perwujudan Pasal 33 (3) UUD 1945 maka dibentuklah Undangundang Nomer 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan hidup. Pertanyaanpertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan Pengelolaan lingkungan hidup ? 2. Siapakah yang berhak melakukan pengaturan pengelolaan lingkungan? 3. Apakah akibat yang ditimbulkan oleh pengelolaan lingkungan yang berlebihan? 4. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah enam jenis sebutkan.
5. Rangkaian fungsi lingkungan lestari,meliputi daya dukung dan daya tampung, jelaskan.
Literatur:
1. Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. 2. Sudharto, P Hadi, 2002 Dimensi Hukum Pembangunan Berkelanjutan. Peraturan PerundangUndangan : 1. UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 2. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 1999 3. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1990
Pertemuan II
Hak, Kewajiban dan Peran serta Masyarakat
Seseorang merasakan terganggu kehidupannya akibat adanya kegiatan di sekitar tempat tinggalnya (pabrik ) oleh investor asing. Bagaimanalkah orang yang terkena dampak bersikap ? Pertanyaanpertanyaan : 1. Dapatkah seseorang melakukan gugatan lingkungan ? 2. Bagaimanakah proses pengajuan gugatan lingkungan ? 3. Apakah yang menjadi dasar gugatan dan apakah yang menjadi persyaratan gugatan lingkungan ? Literatur:
1. Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. 2. Suparta Wijoyo, 1999, Penyelesaian Sengketa Lingkungan Peraturan PerundangUndangan : 4. UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 5. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 1999 6. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960
Pertemuan III Kewenangan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tuan Felix berkebangsaan Amerika ingin menanamkan modal di Indonesia yakni mendirikan hotel bintang tiga. Kemanakah dia harus mengurus perizinannya ? Pertanyaanpertanyaan: 1. Bolehkah orang asing memanfaatkan sumber daya alam ? 2. Menjadi kewenangan pemerintah siapa dalam konsep menguasai sumber daya alam 3. Apa yang menjadi ukuran/pembatas pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan Literatur: Sudharto P Adi, 2002 Dimensi Hukum Pembangunan Berkelanjutan
Kusuma Atmadja, Mochtar, 1974, Pengaturan Hukum Masalah Lingkungan Hidup Manusia, beberapa pikiran dan Saran Peraturan Perundangundangan: Undangundang Nomor 5 Tahun 1960 Undangundang Nomor 1 Tahun 1967 UndangUndang Nomor 6 Tahun 1968 UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999.
Pertemuan IV Persyaratan Penataan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan yang mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan mengharuskan pada pemerintah untuk menetapkan persyaratan lingkungan. Persyaratan penataan diutamakan pada pengelolaan lingkungan skala besar. Pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan dampak besar dan penting? 2. Apakah ukuran dampak besar dan penting ? 3. Apakah fungsi izin lingkungan 4. Apakah fungsi tata ruang ? Literatur: Aprilani, 1980, Peranan Usaha Konversi Alam Terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan pemanfaatan Sumber Daya Laut. Danusaputra, 1980, Hukum Lingkungan , Buku I: Umum Peraturan PerundangUndangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
Pertemuan V Lanjutan Pertemuan Sebelumnya Pelaksanaan otonomi daerah dengan kebijakan penegakan hukum lingkungan, memberikan gambaran semakin teracamnya lingkungan. Kewenangan daerah bernuansa kesehteraan memotifasi pemerintah daerah untuk mengeksploitasi sumberdaya alam. Pertanyaan: 1. Mengapa dapat terjadi demikian ? 2. bagaimana cara mencegahnya ? Aprilani, 1980, Peranan Usaha Konversi Alam Terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan pemanfaatan Sumber Daya Laut. Danusaputra, 1980, Hukum Lingkungan , Buku I: Umum Peraturan Perundangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
Pertemuan VI Pengawasan Lingkungan Pengelolaan lingkungan yang berdasarkan izin akan tetap dijamin pelaksanaannya tidak melakukan melakukan pencemaran jika diawasi oleh pemerintah. Pengawasan diakhiri dengan sanksi akan memaksa pemrakarsa untuk konsisten. Pertanyaan: 1. Siapakah pejabat yang berwenang melakukan pengawasan ? 2. Apakah yang dimaksud Bapedal ? 3. meliputi apa saja tugas dari lembaga ini ? 4. Apakah yang dimaksud dengan sanksi administrasi lingkungan ? Literatur: Emil Salim, National policy on environmental development Policy and Program management of Natural Recourses and Environmental in Repelita III Including 1989/1980
Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia.
Peraturan Perundangan:
UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Pertemuan VII Lanjutan Kuliah sebelumnya Dalam pengawasan lingkungan indicator yang diharapkan membantu adanya penegakan hokum lingkungan adalah audit lingkungan. Dalam audit tergambar perangkat pengelolaan yang dilakukan secara tersistem, terdokumentasi prosedur dan praktek pengelolaan lingkungan. Pertanyaan: 1. Apa saja ukuran dari audit lingkungan ? 2. Apa beda audit lingkungan dengan amdal ? Literatur: Emil Salim, National policy on environmental development Policy and Program management of Natural Recourses and Environmental in Repelita III Including 1989/1980
Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia.
Peraturan Perundangan:
UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Pertemuan VIII Sengketa Lingkungan Hidup Sengketa lingkungan dimulai dari adanya ketentuan bahwa setiap orang berhak atas lingkungan yang sehat dan baik. Hal ini memberikan pengakuan pada warganegara oleh Negara sebuah perlindungan akan hal atas lingkungan. Pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan sengketa lingkungan ? 2. jelaskan jenis penyelesaian sengketa lingkungan? 3. Apa yang dimaksud dengan daluwarsa sengketa ? Literatur : AP parlindungan, Komentar Atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Nomor 23 tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
Pertemuan IX Lanjutan Kuliah Sebelumnya Penyelesaian sengketa lingkungan di luar Pengadilan ( alternative dispute resolution) dimungkinkan dalam lingkungan Penyelesaian ini menjadi pilihan antara para pihak. Pertanyaan: 1. Mengapa diperlukan ADR ? 2. Apa saja bentukbentuk ADR ? 3. Di manakah pengaturan penyelesaiannya ? Literatur: AP parlindungan, Komentar Atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
Pertemuan X Penyelesian sengketa lingkungan Internasional Sengketa lingkungan dapat melibatkan dua negara atau lebih. Hal ini terkait dengan dampak lingkunagn yang dirasakan oleh wilayah negara asing. Pertanyaan: 1. Sebutkan contoh kasus lingkungan yang bersifat internasional ? 2. Jelaskan klasifikasi penyelesian sengketa lingkungan hidup internasional 3. jelaskan format penyelesaian sengketa lingkungan. Literatur: AP parlindungan, Komentar Atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
Pertemuan XI Hak Masyarakat dan Organisasi Dalam gugatan Lingkungan Kerusakan lingkungan yang disebakan oleh kegiatan manusia menyebabkan manusia sendiri akan terkena dampaknya. Keuntungan di satu sisi akan terasa rugi bagi yang lainnya. Setiap orang berhak dalam menikmati alam yang sehat. Pertanyaan : 1. halhal apa saja yang bisa dijadikan dasar gugatan lingkungan ? 2. Organisasi apa saja yang dapat mengajukan gugatan lingkungan ? 3. Apa yang menjadi pokok gugatan dalam lingkungan? Literatur: Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Sudaharto P Hadi, Dimensi Hukum Pembangunan berkelanjutan Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
Pertemuan XII Lanjutan pertemuan sebelumnya Dalam pengajuan gugatan penyelesaian sengketa lingkungan melalui pengadilan dapat dilakukan oleh kelompok maupun oleh organisasi. Pertanyaan: 1. Bagaimanakah gugatan kelompok (clas action ) ? 2. Bagaimanakah gugatan yang dilakukan organisasi ( legal standing)? Literatur: Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Sudaharto P Hadi, Dimensi Hukum Pembangunan berkelanjutan Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1997
Pertemuan XIII Penyidikan Dalam menentukan pelaku kerusakan lingkungan ditetapkan orangorang yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan akan kerusakan yang diduga yang dilaporkan oleh orang atau organisasi. Pertanyaan: 1. Siapakah yang berhak melakukan penyidikan dalam kerusakan lingkungan ? 2. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan oleh penyidik ? 3. bagaimanakah proses penyidikan dalam sengketa lingkungan ? Literatur: Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Sudaharto P Hadi, Dimensi Hukum Pembangunan berkelanjutan Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Pertemuan XIV Ketentuan Pidana Bagi pelaku yang menyebabkan kerusakan lingkungan dengan sengaja maka dikenakan sanksi pidana. 1. kapan sanksi pidana dikenakan? 2. berapa lama sanksi pidana diberlakukan ? 3. Siapakah yang bertanggungjawab atas kerusakan yang dilakukan oleh badan hukum ? Literatur: Suparto Wijoyo, Penyelesian Sengketa Lingkungan Sudaharto P Hadi, Dimensi Hukum Pembangunan berkelanjutan Daud Silalahi, 2001, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Peraturan Perundangundangan: UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1997 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007