• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN PAIKEM BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD GUGUS VI PANGERAN DIPONEGORO, DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDEKATAN PAIKEM BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD GUGUS VI PANGERAN DIPONEGORO, DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN PAIKEM BERPENGARUH TERHADAP HASIL

BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD GUGUS VI PANGERAN

DIPONEGORO, DENPASAR BARAT

TAHUN AJARAN 2013/2014

Ni Wy. Yanti Armini

1

, Md. Putra

2

, I Wy. Sujana

3 1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

email: yanti_ddg@yahoo.com

1

, putra_made56@yahoo.com

2

,

Sujana59@yahoo.com

3

,

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian Non Equvalent Control Group Design. Populasi yang dilibatkan adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 3 Pemecutan yang berjumlah 41 orang sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VA SD N 7 Pemecutan yang berjumlah 38 orang sebagai kelompok kontrol. Cara menentukan sampel dilakukan dengan tehnik random sampling. Pengumpulan data hasil belajar PKn dilakukan dengan menggunakan metode tes dan metode observasi kemudian dianalisis dengan teknik statistik parametrik yaitu uji-t. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti dari perbedaan rata-rata hasil belajar PKn antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu = 73,4 > = 59,61. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t diperoleh thit =5,944>

ttab = 2,000. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan pendekatan PAIKEM

berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa di kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat Tahun Ajaran 2013/2014.

Kata kunci: pendekatan PAIKEM, hasil belajar, PKn

Abstract

This study was intended to investigate whether or not there was a significant effect of PAIKEM approach upon the PKn study of the grade V students of Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat in the academic year 2013/2014. This was an experimental study, which used Non Equvalen Control Group design. The population of this study was the grade V students of SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat. Mean while the samples of this study were 41 students of SDN 3 Pemecutan as the experimental group and 38 students of class VA gradev of SDN 7 Pemecutan as the control group. The random sampling technique was used in this study to define the samples. The obtained data of PKn study was collected by using test, and observation which then analysed by using parametric statistic of t-test. The result of this study shown that there was a significant difference of

(2)

students PKn study taught by using PAIKEM approach and conventional technique. It can be seen from the result of the mean score of the experimental group which was 73.4, whire the mean score of the control group was 59.6. From the analysis of t-test, it was foud that the value of t-observed (to) was 5.94, which exceeded the t-critical (tcv) of 2.00. Therefore, it can be

concluded that PAIKEM approach had a significant effect upon students PKn study of grade V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat in the academic year 2013/2014.

Keywords: PAIKEM approach, PKn result study

PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu komponen penting untuk menciptakan manusia Indonesia yang seutuhnya. Sejalan dengan pendapat tersebut dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang dapat dilaksanakan dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Salah satu mata pelajaran yang berkenaan dengan pembentukan karakter bangsa sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah pendidikan kewarganegaraan (PKn).

Pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan yang strategis dan penting dalam pembentukan sikap serta perilaku yang dapat diterapkan dalam keseharian seseorang, sehingga diharapkan setiap individu mampu menjadi pribadi yang baik. Melalui mata pelajaran PKn ini, siswa sebagai warga negara dapat mengkaji pembelajaran dalam forum yang dinamis dan interaktif. Selain itu dalam pelajaran PKn banyak terdapat pendidikan moral yang tersirat dalam materi pelajaran, sehingga melalui pelajaran PKn

kepribadian dan karakter seseorang dapat di terbentuk sejak dini.

Sesuai dengan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2006: 2) yang menegaskan bahwa : PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan Winataputra, dkk (2006)

berpendapat bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan yang disingkat PKn, sesungguhnya telah melekat dalam diri tiap orang yang memang diperoleh secara alamiah dari kehidupan sehari-hari yang didalamnya mrupakan komponen penting Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri, yaitu komponen keterampilan bermasyarakat. Melalui pendidikan kewarganegaraan

diharapkan guru dapat menanamkan

pendidikan nilai moral dan norma yang dianggap baik oleh bangsa dan Negara kepada siswa, sehingga dapat terbentuk karakter-karakter bangsa yang sedang gencar dikembangkan dalam pendidikan berkarakter dan dapat diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di SDN 3 Pemecutan, SDN 7 Pemecutan dan SDN 11 Pemecutan pada

saat proses pembelajaran khususnya

pembelajaran PKn di kelas V, masih ditemukan proses pembelajaran yang didominasi oleh guru dan belum memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang secara aktif melalui penemuan dalam proses

(3)

berfikir. Kegiatan pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher center orinted). Pengalaman belajar siswa menjadi terbatas hanya menjadi obyek yang dibelajarkan, pembelajaran lebih sering diarahkan pada aliran informasi atau transfer pengetahuan yang dimiliki oleh guru ke siswa, pembelajaran ini sering disebut pembelajaran konvensional.

Menurut pendapat Sudjana (2009:13) pembelajaran konvensional merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan kepada sejumlah pendengar. Sedangkan menurut Sanjaya (2006:22) pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas, kegiatan proses belajar mengajar lebih sering diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa. Tujuan pembelajaran konvensional adalah terbatas pada pemikiran ilmu pengetahuan. Sudjana (2009:45) menyatakan, ciri-ciri pembelajaran konvensional yaitu 1) mengajar berpusat pada bahan pelajaran, karena tujuan utama

pembelajaran konvensional adalah

mengembangkan daya intelektual siswa, maka pembelajaran berpusat pada usaha penyampaian pengetahuan. Tugas guru

adalah menyampaikan semua bahan

pelajaran yang baru, 2) pembelajaran berpusat pada guru. menurut konsep pembelajaran konvensional, pembelajaran yang baik dinilai dari sudut guru yaitu berdasarkan apa yang dilakukannya dan bukan ada yang terjadi pada siswa.

Dampak dari pembelajaran tersebut siswa akan terbiasa untuk menerima apa saja yang diberikan oleh guru tanpa mau aktif untuk menemukan konsep-konsep yang sedang dipelajari. Guru akan merasa bangga

ketika siswanya mampu menyebutkan

kembali materi yang telah dipelajarinya secara lisan dari informasi yang terdapat di dalam buku pelajaran atau yang diberikan oleh guru.

Pola pembelajaran konvensional khususnya untuk mata pelajaran PKn, materi pelajaran disajikan dengan cara (1) pembelajaran diawali dengan penjelasan singkat dari materi pelajaran oleh guru, siswa

diajarkan definisi, teori, dan informasi-informasi yang harus dihafalkan, (2) setelah

menyampaikan materi maka guru

memberikan kesempatan bertanya pada siswa, (3) kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal-soal latihan. Guru jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya dan keterampilannya dalam menemukan konsep-konsep dari materi pelajaran yang dapat dikaitkan dalam situasi kehidupan nyata. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran tidak belangsung secara optimal untuk melibatkan siswa secara aktif, dan berdampak pada hasil belajar PKn siswa kurang optimal. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa mencerminkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Adanya permasalahan seperti itu, diperlukan suatu upaya praktis yang bertujuan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu melibatkan siswa secara aktif. Hal tersebut marupakan upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar khususnya mata pelajaran PKn. Inovasi dalam proses pembelajaran dapat diwujudkan melalui strategi pembelajaran,

baik penggunaan model-model

pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan variasi metode maupun media yang menunjang proses pembelajaran.

Winataputra (2007:18) mengatakan pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk memfasilitasi dan

meningkatkan intensitas dan kualitas belajar siswa. “Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menampatkan dirinya dalam keseluruhan proses, artinya guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran" (Ahmadi dan Sofan, 2011: 21). Dari kedua pendapat diatas disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses aktivitas guru dan siswa, guru memberikan siswa kesempatan untuk belajar sendiri melalui penyediaan kondisi dan sarana belajar sehingga memungkinkan

terjadinya kegiatan belajar yang

(4)

Permendiknas nomor 41 tahun 2007 yang berisikan tentang standar proses dalam pembelajaran, bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi siswa untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis siswa.

Salah satu pendekatan yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran adalah pendekatan PAIKEM.

PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pendekatan PAIKEM dilandasi oleh falsafah kontruktivisme yang

menekankan agar siswa mempu

mengintegrasi gagasan baru dengan

gagasan atau pengetahuan awal yang telah

dimilikinya sehingga mereka dapat

membangun makna bagi fenomena yang ada. Selain itu menurut Jauhar (2011) PAIKEM merupakan salah satu pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan berbagai media pelajaran yang disertai penataan lingkungan yang sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan khususnya dalam pembelajaran PKn.

Menurut pendapat Juahar (2011) pendekatan PAIKEM merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. PAIKEM dilandasi oleh falsafah kontruktivistime yang

menekankan agar siswa mampu

mengintegrasi gagasan baru dengan

gagasan atau pengetahuan awal yang telah dimilikinya, sehingga mereka mampu membangun makna bagi fenomena yang berbeda. Kelebihan pendekatan PAIKEM antara lain sebagai berikut. 1) Peserta didik akan lebih termotovasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses pembelajaran dapat melatih kemandirian siswa dalam belajar termasuk keterampilan mencari dan memanfaatkan informasi. 2) Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya dalam proses pembelajaran, melakukan kreatifitas

belajar mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, mencari informasi, memecahkan masalah

dan mengambil keputusan yang

dikembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka nanti, 3) Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas karena suasana belajar dalam PAIKEM didesain

sedemikian rupa sehingga tidak

membosankan untuk siswa, 4) Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan

memanfaatkan lingkungan sekitarnya

sebagai sumber belajar dan 5) Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal, kemandirian siswa dalam belajar

termasuk keterampilan mencari dan

memanfaatkan informasi. (Jauhar, 2011). Dengan demikian, siswa akan merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan oleh guru. Selain itu, kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam yang dapat membangun sikap, pemahaman dan keterampilan siswa itu sendiri, sehingga semagat untuk belajar PKn datang dari siswa, kemudian ditopang oleh semangat dan upaya yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran PKn yang selama ini kurang mendapat perhatian dari siswa nantinya dapat lebih memotivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran PKn akan tercapai secara optimal.

Dalam penelitian ini dapat diajukan permasalahan, yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014?

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014.

(5)

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 di kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, dengan cara memanipulasi variabel bebas yaitu pendekatan PAIKEM, sedangkan variabel yang lain tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga jenis penelitian yang digunakan adalah jenis eksperimen semu (quasy experiment).

Desain eksperiment semu yang

digunakan adalah nonequivalent control

group design (Sugiyono, 2012:79). Dalam

suatu penelitian populasi dan sampel memiliki hubungan saling keterkaitan.

Populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sugiyono (2010 : 117) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan Trianto (2010:255) berpendapat populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhan siswa kelas V SD yang ada di Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Sedangkan menurut Arikunto (2002) mendefinisikan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas V SD N 3 Pemecutan sebagai kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM dan kelas VA SD N 7 Pemecutan sebagai kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random

sampling (Sudijono. 2009). Setelah

menentukan sampel dalam penelitian ini, selanjutnya dilakukan uji kesetaraan sampel untuk mengetahui tingkat kesetaraan antara kedua sampel. Dalam uji kesetaraan tersebut

menggunakan nilai pre-test dengan

menggunakan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa uji statistik yang digunakan dalam uji hipotesis benar-benar bisa dilakukan. Hal ini penting, karena jika data tidak normal maka uji-t tidak bisa dilakukan. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan chi-kuadrat ( ). Hasil

perhitungan uji menunjukan bahwa

kurang dari untuk kedua kelompok. Maka diterima (gagal ditolak) ini berarti kedua data berdistribusi normal.

Uji homogenitas bertujuan untuk

meyakinkan bahwa perbedaan yang

diperoleh dari uji-t benar-benar berasal dari

perbedaan antar kelompok, bukan

disebabkan perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Uji homogenitas varians dalam penelitian ini menggunakan uji havley (uji-F) dengan criteria data homogen jika < . Hasil perhitungan uji-F

menunjukan bahwa kurang dari

berarti varians data hasil belajar PKn siswa kelompok eksperimen dan kontrol adalah homogen.

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, dengan derajat kebebasan dk = 77 dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel = 2,00

sedangkan thitung = 0,31. Ini berarti thitung lebih

kecil dari ttabel (0,31 < 2,00), maka diterima

dan ditolak, ini berarti tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara dua kelompok penelitian dengan kata lain kedua kelompok setara.

Setelah dilakukan uji kesetaraan kelompok, dan terbukti kedua kelompok sampel setara, selanjutnya dilakukan teknik

random sampling yaitu dengan acak kelas

(6)

kelompok kontrol. Dari teknik random

sampling yang telah dilakukan maka

diperoleh siswa kelas V SD 3 Pemecutan yang berjumlah 41 orang sebagai kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan pendekatan PAIKEM dan siswa kelas VA SD 7 Pemecutan yang berjumlah 38 orang sebagai kelompok kontrol yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional.

Dalam melaksanakan suatu penelitian, perlu ditentukan variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

merupakan suatu variabel yang

menyebabkan atau menjadi penyebab

berubahnya variabel lain. Menurut Agung (2011:43) variabel bebas adalah satu atau lebih dari variabel-variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Sedangkan menurut pendapat Winarsunu (2012:4) variabel bebas adalah apabila dalam suatu variabel dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain maka variabel itu (diduga) akan dapat berubah keragamannya dan biasanya diberi lambang X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan PAIKEM yang dikenakan pada kelompok eksperimen dan sebagai kontrolnya adalah pembelajaran konvensional yang dikenakan pada kelompok kontrol. “Variabel terikat adalah variabel tergantung, variabel tak bebas, variabel terpengaruh biasanya diberi lambang Y” (Winarsunu, 2012 : 4). Sedangkan Sugiyono (2010 : 61) menyatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar PKn siswa.

Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah data tentang hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014 yang menjadi anggota sampel. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode tes dan metode observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar PKn ranah kognitif adalah tes hasil belajar.

Menurut Arikunto (2009:32) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu. Sejalan dengan pendapat diatas tes sebagai alat penilaian menurut Sudjana (2011:35) adalah pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes tulis), dalam bentuk tulisan (tes tertulis) dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan) untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif

berkenan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pangajaran. Dalam penelitian istrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda

(multiple choice test) yang disusun

berdasarkan kisi-kisi. Berdasarkan hasil uji instrumen yang telah dilakukan, yaitu uji validitas, tingkat kesukaran daya pembeda dan reliabilitas, diperoleh 30 butir soal yang dipergunakan sebagai soal post test. Sudjana (2011:84) mengemukan bahwa observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya atau juga dalam situasi buatan. Dalam penelitian ini aspek yang diobservasi guru dalam pembelajaran adalah karakter siswa yang dituangkan dalam lembar observasi.

Selanjutnya pelaksanaan penelitian dilakukan dengan perlakuan terhadap masing-masing kelompok sampel yakni penerapan pendekatan PAIKEM dilakukan pada kelompok eksperimen, dan penerapan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok sampel tersebut diberikan post

test. Hal tersebut dilakukan untuk

memperoleh data hasil belajar PKn siswa secara kognitif. Dan untuk memperoleh hasil belajar PKn siswa secara afektif diperoleh melalui hasil pengamatan tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Melalui post test dan lembar observasi

(7)

tersebut data yang diperoleh kemudian diuji dengan uji prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas, dan uji homogenitas varians. Uji normalitas sebaran data dilakukan untuk mengetahui sebaran data skor hasil belajar PKn siswa masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus chi square. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok dengan menggunakan uji-F. Setelah uji prasyarat dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t sampel tidak berkolerasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan penelitian maka diperoleh data nilai akhir yang meliputi aspek kognitif dari hasil post test dan aspek afektif dari prilaku siswa yang didapat melalui

lembar observasi yang selanjutnya

dikomulatifkan. Data yang terkumpul dari kelas eksperimen yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM dan kelas kontrol yang

dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional selanjutnya diuji normalitas. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data skor hasil belajar PKn siswa masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa uji statistik yang digunakan dalam uji hipotesis benar-benar bisa dilakukan. Hal ini penting, karena jika data tidak normal maka uji-t tidak bisa dilakukan. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis

chi-square ( ) pada kedua data yakni kelompok

data hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM dengan hasil belajar PKn siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, rangkuman hasil uji normalitas

data, sebaran hasil tes kemampuan

menyelesaikan soal pada kelompok

ekperimen dan kelompok kontrol menunjukan bahwa lebih kecil dari pada untuk semua kelompok yakni pada kelompok ekperimen diperoleh 3,43 sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh 2,58

dan kedua hasil pada kedua

kelompok dibandingkan dengan

dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 5 adalah sebesar 11, 07. Maka Ho diterima (gagal ditolak) dan Ha ditolak, ini berarti kedua data berdistribusi normal.

Karena kedua data yang didapat dari hasil belajar PKn berdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu uji homogenitas varians. Uji homogenitas

dilakukan untuk menunjukkan bahwa

perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena data tersebut sudah dianggap homogen.

Uji homogenitas varians dalam penelitian ini menggunakan uji havley (uji-F) dengan kriteria data homogen jika < . Berdasarkan analisis data yang dilakukan, rangkuman hasil uji homogenitas data sebaran hasil tes

kemampuan menyelesaikan soal pada

kelompok ekperimen dan kelompok kontrol menunjukan bahwa hasil belajar PKn siswa kelompok eksperimen dan kontrol adalah 1,02 sedangkan = 1,69 dengan : 41, : 38, dan taraf signifikansi 5% adalah 1,69. Hal ini berarti varians data hasil belajar PKn siswa kelompok eksperimen dan kontrol adalah homogen.

(8)

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yakni uji normalitas dan uji homogenitas, bahwa data dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

berdistribusi normal dan homogen. Setelah diperoleh hasil dari uji prasyarat analisis data, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian ( ) dan hipotesis nol

( ). Uji hipotesis tersebut dilakukan melalui uji beda mean (uji t). Dengan kreteria

pengujian adalah ditolak jika

) 1 (  t

thitung dan diterima jika

) 1 (  t

thitung . Rangkuman hasil perhitungan

uji-t antar kelompok eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Rangkuman Hasil Uji-t

Data (5%)

Hasil Belajar PKn kelompok

eksperimen dan kontrol 5,94 2,00

Hipotesis yang disajikan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut. Ha

artinya adanya perbedaan secara signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. H0 artinya tidak

ada perbedaan secara signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan PAIKEM

dengan siswa yang melaksanakan

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan rangkuman hasil

perhitungan uji-t yang terdapat pada tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian dari kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan pendekatan PAIKEM dan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda pada hasil belajar PKn yang meliputi nilai kognitif dan afektif.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai thitung = 5,94 sedangkan nilai

ttabel = 2,00. Ini berarti bahwa thitung > ttabel

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan

melalui pendekatan PAIKEM dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014.

Rata-rata hasil belajar PKn siswa

kelompok eksperimen adalah 73,46

sedangkan rata-rata hasil belajar PKn siswa kelompok kontrol adalah 59,61. Maka diketahui bahwa hasil belajar PKn siswa pada kelompok eksperimen lebih besar daripada hasil belajar PKn siswa pada kelompok kontrol. Berarti bahwa siswa kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui

pendekatan PAIKEM memperoleh hasil

belajar yang lebih baik daripada siswa yang

dibelajarkan melalui pembelajaran

konvensional.

Hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih baik daripada hasil belajar PKn kelompok kontrol disebabkan oleh aktivitas siswa yang yang lebih baik, kesempatan dalam menyelesaikan masalah lebih banyak serta dapat memanfaaatkan berbagai media

alternatif yang menunjang proses

pembelajaran dengan mengikuti

pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM. Dalam pembelajaran tersebut siswa dapat

membangun pengetahuannya sendiri

sehingga pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat tercapai.

Proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan PAIKEM, siswa dipandang sebagai subjek dalam proses

(9)

pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, mediator dan memberikan pentunjuk kepada siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan PAIKEM siswa didorong untuk berfikir secara aktif untuk dapat mengaitkan antara pengalaman dengan materi pelajaran sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pendekatan PAIKEM merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran. PAIKEM

merupakan sinonim dari pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. “Pendekatan PAIKEM ini dapat diterapkan dengan menggunakan variasi metode maupun variasi media pembelajaran serta penataan lingkungan

yang sedemikian rupa agar proses

pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efisien, dan menyenangkan” (Jauhar,2011).

Proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan PAIKEM

menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, menemukan dan mengkontruksi pengetahuannya sehingga siswa dapat memahai materi pelajaran secara mendalam yang akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa,

dibandingkan dengan menggunakan

pendekatan konvensional yang dalam proses pembelajaran lebih menekankan pada aliran transfer pengetahuan yang dimiliki oleh guru ke siswa tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajara, sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher oriented).

Dengan adanya perbedaan hasil belajaar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui penerapan pendekatan PAIKEM dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro

Hal tersebut juga didukung oleh hasil

penelitian Putranegara (2012)

mengungkapkan bahwa hasil belajar IPA siswa dapat meningkat dengan penerapan pendekatan pembelajaran PAIKEM pada

siswa kelas IV SD No. 2 Selat Kecamatan Sukasada tahun 2011/2012.

Diperkuat oleh hasil penelitian Suardika (2012) melalui Pendekatan PAIKEM dengan Metode Role Playing kelas VI semester ganjil di Sekolah Dasar Negeri 8 Tianyar Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar PKn. Dengan demikian penerapan pendekatan PAIKEM berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014.

PENUTUP

Berdasarkan analisis data diperoleh thitung = 5,94. Sedangkan ttabel dengan

menggunakan taraf signifikansi 5% dengan dk= 41 + 38 – 2 = 77 diperoleh ttabel (α = 0,05) =

2,00, ini berarti thitung = 5,94 > ttabel = 2,00,

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Rata-rata (X) hasil belajar PKn siswa pada kelompok eksperimen = 73,46 > rata-rata (X) hasil belajar PKn siswa pada kelompok kontrol = 59,61. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar PKn kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui pendekatan PAIKEM lebih baik dari pada hasil belajar PKn kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional.

Jadi dari hasil penelitian dan

pembahasan, dapat simpulkan bahwa

penerapan pendekatan PAIKEM berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus VI Pangeran Diponegoro, Denpasar Barat tahun pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka beberapa saran yang dapat diajukan adalah 1) bagi guru atau pengajar, agar menerapkan suatu inovasi dalam proses

pembelajaran misalnya dengan

menggunakan pendekatan PAIKEM.

Sehingga dapat mengoptimalkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. 2) Bagi sekolah kepada para guru-guru dan kepala sekolah terkait yang berkompetisi di dalam hal rekayasa pembelajaran, dituntut lebih inovatif dalam menemukan strategi-strategi pembelajaran agar dapat dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3)

(10)

bagi peneliti lain disarankan agar lebih kritis menyikapi hal yang belum terpenuhi dalam penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, A.A Gede. 2011. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (Standar Isi

Pendidikan PKn). Jakarta :

Depdiknas.

Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Muhibbin, Syah dan Rahayu Kariadinata. 2009. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM) (bahan pelatihan

PLPG). Bandung : UIN Sunang

Gunung Jati.

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta : BSNP.

---,Nomor. 41 Tahun 2007. Standar

Proses Pendidikan. Tersedia pada

http://akhmadsudrajat.files.Wordpr ess.com/2009/04/standarproses_p ermen- 41-2007_.pdf (diakses pada tanggal 22 Mei 2013 pukul 09.06).

Putranegara, Payu I Ketut. 2012.

Pendekatan PAIKEM dpat

meningkatkan Hasil Belajar IPA pada siswa kelas IV SD No. 2.

Selat Kecamatan Sukasada

Tahun 2011/2012 (skripsi).

Sisdiknas. 2012. Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Tersedia pada http://

www.unpad.ac.id.

Uup- contet/uploads/2012/10/uu20-2003.sisdiknas.pdf (diakses pada tanggal 22 mei 2013 pukul 08.27 wita).

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada.

Sudjana. 2004. Penilaian Hasil Proses

Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

---, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Winarsunu. 2010. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

---, Tulus.2012.Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.

Winataputra, Udin S, dkk. 2007. Teori Belajar

Dan Pembelajaran. Jakarta :

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Yamin, M. 2011. Paradigma Baru

Referensi

Dokumen terkait

Disusun sebagai pemantik diskusi dalam acara Seminar Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, pada Jumat 28 November

Pada dokumen HTML yang termasuk sistem hyper-text, kita tidak harus membaca dokumen tersebut secara urut dari atas kebawah atau sebaliknya, tetapi kita dapat menuju

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan uji fisik yang dilakukan di saluran gelombang 2-D pada Laboratorium dengan membuat beberapa konfigurasi model screen layer

Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam terkait dosis perlakuan zeolit agar. dapat memberikan dosis

Pada kegiatan pendataan santri-santri TPA AZZAWIYAH membutuhkan pengolahan data yang cepat dan baik, tidak membuang waktu banyak dan data-data yang ada tersusun lebih rapih selain

Dalam studi perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Gunung Rintih Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, dihitung potensi potensi tenaga air

Disini penulis menggunakan Microsoft FrontPage 2000 untuk membuat Website tersebut, karena Microsoft FrontPage 2000 merupakan salah satu program aplikasi yang

Dengan demikian dari 18 variabel dengan nilai negatif pelanggan belum memperoleh kepuasan dan baru 1 variabel dengan nilai nol yang mencapai kepuasan pelanggan pada