• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL

SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN

2011/2012

(Skripsi)

Oleh :

Andrea Rizki Destriyanti

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Andrea Rizki Destriyanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 161 orang dengan sampel 108 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 21,3%; (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 25,2%; (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 20,4%; (4) Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 49,4%.

(3)

PENGARUH CARA

KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR

Sebagai Salah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR

KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

ANDREA RIZKI DESTRIYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

LAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH

Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

(4)

Judul Skripsi :

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Jurusan Fakultas

Pembimbing I,

Dr. R. Gunawan S., S. E, M. M. NIP 19600818 198603 1 005

Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si NIP 19560108 198503 1

Judul Skripsi : PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

: Andrea Rizki Destriyanti

ahasiswa : 0853031001

: Pendidikan Ekonomi : Pendidikan IPS

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing II

. R. Gunawan S., S. E, M. M. Drs. Nurdin, M. Si

19600818 198603 1 005 NIP 19600826

2. Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi

Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA RHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

Pembimbing II,

, M. Si.

19600826 198031 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,

(5)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua : Dr. R. Gunawan S., S. E, M. M. ...

Sekertaris : Drs. Nurdin, M. Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M. Si. ...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003

(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama : Andrea Rizki Destriyanti 2. NPM : 0853031001

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat : Jl. Kiwi gg. Kiwi VI Kedaton, Bandar Lampung, 35147

Telp. 0819695620

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juni 2012

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Andrea Rizki Destriyanti dilahirkan di

Bandar Lampung pada tanggal 10 Desember 1989, merupakan anak ketiga dari

empat bersaudara pasangan Bapak YB. Suradjianto dan Ibu Yustina Suwarni

(almh).

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah Sekolah Dasar

(SD) Fransiskus1 Pasir Gintung selesai pada tahun 2002, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Xaverius 1 Bandar Lampung selesai pada tahun 2005 dan Sekolah

Menengah Atas (SMA) Xaverius Bandar Lampung selesai pada tahun 2008

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Mandiri

atau Non-SNMPTN.

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat

mengaplikasikan matakuliah teori yang didapat selama diperkuliahan. Penulis

telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang

(8)

1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan Solo –

Yogyakarta – Semarang – Bandung – Jakarta yang dilaksanakan pada

tanggal 23 Januari 2011 sampai 29 Januari 2011.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Pekon

Sriwungu Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu selama 40 hari,

terhitung tanggal 30 Juni 2011 sampai 11 Agustus 2011.

3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Banyumas Kab.

Pringsewu. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama

(9)

MOTTO

Sama seperti lilin yang tidak bisa bersinar tanpa api,

manusia pun tidak bisa benar-benar hidup tanpa doa.

*Merry Riana*

“I keep doing my best and let God do the rest”

*Alitt Susanto*

Don”t ever give up on something you can’t go

a day without thinking.

*Ihateqoutes*

Setiap usaha akan benar-benar memberikan hasil

setelah seseorang menolak untuk berhenti.

*Napoleon Hill*

Masa depan adalah milik mereka yang percaya

akan keindahan impian-impian mereka.

*Eleanor Roosevelt*

(10)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Bapa Yang Mahakasih karena atas berkat

dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi,

bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila;

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila;

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

(11)

Pembimbing II dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas

bimbingan, nasehat serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis;

7. Bapak Dr. R. Gunawan S., S.E, M.M., selaku Pembimbing I dan Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam

meyelesaikan skripsi ini;

8. Bapak Drs. Yon Rizal, M. Si., selaku penguji yang telah membantu

mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah

diberikan kepada penulis;

10. Bapak YB. Suradjianto dan Ibu Yustina Suwarni (almh) atas cinta kasih serta

doa yang selalu menyertaiku, yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku

serta menantikan keberhasilanku;

11. Kakak-kakakku tercinta Mbak Pipin, Mbak Rizka serta adikku Bertin terima

kasih atas doa dan semangat yang kalian berikan;

12. Kepala SMA Negeri 1 Banyumas, Bapak Aris Wiranto, S. Pd., M. M. Bapak

Yon Wahyudi, S. Pd., selaku Wakil Kepala SMA Negeri 1 Banyumas dan

Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Banyumas yang telah

mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;

13. Untuk teman-teman seperjuangan ECOUTION 2008 Mandiri dan Reguler,

teman-teman MAHO ECOUTION 2008 (Citra, Endriyan, Fani, Gika, Yana,

Ewa, Anggia, Ratih), sahabat-sahabatku (Ney, Mithul, Ika Bong, Selvina,

Chintya, Nuy, Desi A, Ony, Angga, Joko, Dini, Ela, Osie, Ika Ojek) terima

(12)

14. Teman-teman KKN Tematik 2008 Hesti, Ria, Dewi, Mandala dan Aji serta

teman-teman PPL Melio, Anis, Nova, Metong, Arief, Eko, Arum, Rendi,

Emy dan Yuyun serta murid-muridku di SMA Negeri 1 Banyumas;

15. Kakak tingkat 2006, 2007 yang telah memberikan masukan dan informasi

dalam penyelesaian skripsi ini serta adik tingkat angkatan 2009, 2010, dan

2011 semoga sukses untuk kalian;

16. Untuk Nyo-Nyo yang selalu menemani dan menjadi temapt berkeluh kesah

terima kasih atas cinta dan dukungan yang selalu diberikan untukku;.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan dan doa yang diberikan kepada

penulis mendapat balasan dari Bapa Yang Mahakasih. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah... 8

1.3 Pembatasan Masalah... 8

1.4Rumusan Masalah... 9

1.5Tujuan Penelitian... 9

1.6Kegunaan Penelitian... 10

1.7 Ruang Lingkup Penelitian... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 12

2.1 TinjauanPustaka... 12

2.1.1 Cara Belajar... 12

2.1.2 Motivasi Belajar... 17

2.1.3 Sarana Belajar... 22

2.1.4 Hasil Belajar... 26

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan... . 33

2.3 Kerangka Pikir... 33

2.4 Hipotesis... 35

III. METODE PENELITIAN 37

3.1 Metode Penelitian... 37

3.2 Populasi dan Sampel... 38

3.2.1 Populasi... 38

3.2.2 Sampel... . 39

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel... 40

(14)

Halaman

3.4 Definisi Operasional Variabel... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 44

3.5.1 Observasi... 44

3.5.2 Wawancara... 45

3.5.3 Dokumentasi... 45

3.5.4 Angket... 45

3.6 Uji PersyaratanInstrumen... 46

3.6.1 Uji Validitas... 46

3.6.2 Uji Reliabilitas... . 49

3.7 Uji Persyaratan Statistik Parametrik... 52

3.7.1 Uji Normalitas... 52

3.7.2 Uji Homogenitas... 53

3.8 Uji Asumsi Klasik... 54

3.8.1 Uji Kelinearan... 54

3.8.2 Uji Multikolinieritas... 56

3.8.3 Uji Autokorelasi... . 56

3.8.4 Uji Heteroskedastisitas... . 56

3.9 Pengujian Hipotesis... 58

3.9.1 Regresi Linier Sederhana... 58

3.9.2 Regresi Linier Multiple... 59

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62

4.1 Hasil Penelitian... 62

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 62

4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Banyumas... 62

4.1.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Banyumas... 64

4.1.1.3 Upaya Peningkatan Mutu... 65

4.1.1.4 Situasi dan Kondisi SMA Negeri 1 Banyumas... 66

4.1.1.5 Tugas dan Peranan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah... 67

4.1.1.6 Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri 1 Banyumas... 71

4.1.1.7 Kondisi Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Banyumas... 71

4.1.1.8 Kondisi Siswa... 72

4.1.2 Gambaran Umum Responden... 72

4.2 Deskripsi Data... 72

4.2.1 Data Cara Belajar (X1)... 73

(15)

Halaman 4.2.3 Data Ketersediaan Sarana Belajar

di Rumah(X3)... 77

4.2.4 Data Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 79

4.3 Uji Persyaratan Statistik Parametrik... 81

4.3.1 Uji Normalitas... 81

4.3.2 Uji Homogenitas... 85

4.4 Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 86

4.4.1 Uji Kelinearan Regresi... 87

4.4.2 Uji Multikolinieritas... . 89

4.4.3 Uji Autokorelasi... . 91

4.4.4 Uji Heteroskedastisitas... . 92

4.5 Pengujian Hipotesis... . 94

4.5.1 Uji Hipotesis Pertama (X1)... 94

4.5.2 Uji Hipotesis Kedua (X2)... 96

4.5.3 Uji Hipotesis Ketiga (X3)... 98

4.5.4 Uji Hipotesis Keempat (Y) ... 100

4.6 Pembahasan... ... 103

4.6.1 Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 103

4.6.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 105

4.6.3 Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 108

4.6.4 Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012... ... 110

V. SIMPULAN DAN SARAN 114

5.1 Kesimpulan .. ... 114

5.2 Saran ... ... 115

DAFTAR PUSTAKA... 117

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Mid Semester Siswa Kelas X

Semester Ganjil SMA Negeri 1Banyumas

Tahun Pelajaran 2011/2012... 5

2. Hasil Penelitian Yang Relevan... 23

3. Jumlah Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1

Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012... 38

4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk

Masing-Masing Kelas... 40

5. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 43

6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk

Variabel X1... 47

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk

Variabel X2... 48

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk

Variabel X3... 49

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk

Variabel X1... 50

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk

Variabel X2... 51

11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk

Variabel X3... 52

12. Daftar analisis varians (ANOVA) untuk

Uji kelinearan regresi... 55

13. Daftar Sarana dan Prasarana SMA

(17)

Halaman

14. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar... . 73

15. Kategori Variabel Cara Belajar... 74

16. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 75

17. Kategori Variabel Motivasi Belajar... 76

18. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah... 77

19. Kategori Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah... 78

20. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi... 79

21. Kategori Hasil Belajar Ekonomi... 80

22. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1, X2, X3 dan Y Dengan Menggunakan SPSS... 82

23. Hasil Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan SPSS... . 85

24. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS... 86

25. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X1)... . 87

26. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar(X2)... 88

27. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) ... 89

28. Hasil Uji Multikolinearitas... 90

29. Hasil Uji Autokorelasi... 92

30. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 93

31. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas... 93

32. Hasil Uji Hipotesis Pertama... 94

33. Hasil Uji Hipotesis Kedua... . 96

(18)

Halaman 35. Korelasi Regresi Cara Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2)

dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 100

36. ANOVA Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Cara Belajar (X1),

Motivasi Belajar (X2) dan Ketersediaan Sarana Belajar di

Rumah (X3) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 100

37. Koefisien Regresi Cara Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2) dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) Terhadap

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi... 35

2. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar (X1)... 83

3. Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar (X2)... 83

4. Kurva Normal Q-Q Plot Ketersediaan Sarana

Belajar di Rumah (X3)... 84

(20)
(21)

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini akan membahas hal mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah dan pembahasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga

dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci

ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Dengan adanya pendidikan, martabat dan suatu bangsa dapat

ditingkatkan. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan

yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup

bangsa yang bersangkutan.

Pendidikan merupakan pula salah satu komponen dalam pembangunan nasional

suatu bangsa. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan

kemampuan untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

tantangan pendidikan di dalam era globalisasi saat ini. Upaya yang harus

dilakukan untuk menghadapi era globalisasi dalam dunia pendidikan adalah

(22)

Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat untuk menciptakan

manusia-manusia yang berkualitas. Setiap lembaga pendidikan dituntut untuk

melaksanakan proses belajar-mengajar secara efektif untuk mencapai keberhasilan

dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan serta untuk mencapai tujuan dari

pendidikan itu sendiri. Tanpa adanya pendidikan suatu negara tidak akan pernah

maju dan berkembang. Pendidikan mampu merubah seseorang menjadi lebih baik.

Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih

mengutamakan pendidikan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

berkualitas adalah dengan belajar. Belajar adalah proses kompleks yang terjadi

pada setiap individu sepanjang hidupnya. Belajar pula merupakan kegiatan yang

berproses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelengaraan setiap jenis

dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan sangat tergantung dalam proses belajar yang dialami siswa sebagai

anak didik. Salah satu cara untuk melihat tingkat pencapaian kualitas dapat dilihat

dari keberhasilan belajar siswa di sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keterampilan yang telah dimiliki siswa biasanya diukur dari tingkat pencapaian

hasil belajarnya.

Secara umum, keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, kecerdasan, bakat,

minat, perhatian orang tua, motivasi, kesehatan jasmani, dan cara belajar siswa itu

sendiri. Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan, guru, masyarakat, sekolah

(23)

3 SMA Negeri 1 Banyumas merupakan sekolah menengah atas (SMA) pertama

yang terdapat di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Meskipun

tergolong sekolah yang baru berdiri, namun SMA Negeri 1 Banyumas memiliki

misi untuk dapat menciptakan siswa sebagai sumber daya manusia yang

berkualitas dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Untuk dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tentu halnya para siswa dapat

menguasai semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah dengan baik. Salah

satu mata pelajaran yang harus dikuasai adalah Ekonomi.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri 1

Banyumas dengan melakukan metode observasi dan wawancara menunjukkan

bahwa kurang efektifnya cara belajar siswa, rendahnya motivasi belajar siswa

serta ketersediaan sarana belajar di rumah yang kurang memadai. Hal tersebut

diperoleh berdasarkan wawancara kepada 20 siswa kelas X SMA Negeri 1

Banyumas, dimana dari 20 siswa tersebut 15 siswa mengatakan bahwa mereka

tidak mempunyai catatan yang lengkap untuk mata pelajaran ekonomi.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa catatan yang kurang

lengkap merupakan cerminan dari cara belajar yang kurang efektif. Selain catatan

yang tidak lengkap terdapat pula beberapa siswa yang mengatakan tidak

mempunyai waktu belajar yang rutin di rumah. Hal ini pun menunjukkan kurang

efektifnya cara belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Banyumas. Sebab dalam

Djamarah (2008 : 61) kiat belajar yang efektif antara lain; mempunyai fasilitas

(24)

menghafal bahan pelajaran, membaca buku, membuat ringkasan atau ikhtisar,

mengerjakan tugas dan memanfaatkan perpustakaan.

Sedangkan untuk rendahnya motivasi belajar data yang diperoleh berdasarkan

observasi. Menurut observasi yang telah dilakukan terdapat 3 orang siswa setiap

harinya yang datang terlambat datang ke sekolah. Tidak hanya terlambat saat

datang sekolah saat waktu istirahat berakhir pun terdapat banyak siswa yang tidak

tepat waktu masuk ke dalam kelas untuk segera mengikuti pelajaran kembali.

Dilihat dari kedua fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA

Negeri 1 Banyumas kurang memiliki di dalam diri mereka motivasi untuk belajar.

Rendahnya motivasi belajar siswa pun didukung dengan banyaknya siswa yang

tidak mengerjakan tugas serta mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.

Kurangnya sarana belajar di rumah dapat dilihat berdasarkan wawancara dan

observsi yang dilakukan kepada 20 siswa. Sebanyak 3 orang siswa kelas X SMA

Negeri 1 Banyumas tidak mempunyai buku referensi ekonomi atau buku paket

sebagai sarana penunjang belajar. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas hanya

mempunyai LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai buku pegangan mereka dan tidak

semua siswa mempunyai LKS tersebut. Selain hal itu, berdasarkan observasi yang

telah dilakukan, hampir 50% siswa dari setiap kelas X SMA Negeri 1 Banyumas

tidak mempunyai alat tulis atau alat perlengkapan belajar yang lengkap. Banyak

siswa yang tidak mempunyai pena, pensil, penghapus, penggaris dan kalkulator

untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Para siswa kelas X SMA

Negeri 1 Banyumas berdasarkan hasil wawancara tidak ada yang memiliki ruang

(25)

5 tersebut tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa di sekolah. Berdasarkan

wawancara terhadap guru bidang studi ekonomi, diperoleh hasil belajar yang

dicapai siswa di SMA Negeri 1 Banyumas umumnya kurang optimal, khususnya

bidang studi ekonomi. Berdasarkan observasi awal diperoleh data hasil mid

semester sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Mid Semester Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa < 6,5 > 6,5

1. X1 34 7 41

2. X2 30 10 40

3. X3 32 8 40

4. X4 35 5 40

Jumlah Siswa 131 30 161

Persentase 81,36% 18,64% 100%

Sumber : Daftar nilai siswa pada guru bidang studi kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012.

Berpedoman pada pendapat Djamarah (2001: 97), bahwa setiap interaksi edukatif

selalu menghasilkan pretasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi

atas beberapa kriteria, yaitu.

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% - 90%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik hanya 66% - 75% saja.

4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik kurang 60%.

Berdasarkan Tabel 1 dan kriteria di atas, maka diketahui bahwa secara

keseluruhan hasil belajar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas

pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong sangat rendah, yaitu dari sebanyak

(26)

KKM (Kriterian Ketuntasan Minimum) 65 dan sisanya sebanyak 81,36% masih di

bawah KKM yang telah ditentukan.

Keberhasilan siswa dapat diketahui dari hasil belajar yaitu nilai-nilai yang

diperoleh pada mata pelajaran yang ditempuh. Kemampuan anak didik dalam

menguasai pelajaran tersebut dapat dilihat dari hasil belajar, akan tetapi tidak

semua keberhasilan siswa dalam hasil belajar dapat berjalan tanpa kendala karena

prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam penelitian ini,

faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah cara belajar, motivasi

belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah.

Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk

mencapai suatu tujuan tertentu (Slameto, 2003: 32). Untuk dapat mengembangkan

cara belajar yang baik, maka siswa perlu mengenal dan memahami serta

mempraktekan cara belajar yang efektif yang dapat menunjang keberhasilan

belajarnya. Penyebab siswa tidak belajar secara teratur adalah tidak displin, dan

kurang bersemangat, tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar, dan istirahat

yang tidak cukup sehingga kurang tidur. Untuk melakukan cara belajar yang

efektif tentu saja diperlukan motivasi belajar dalam diri siswa.

Faktor motivasi memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki

(27)

7 Cara belajar dan motivasi belajar tidak akan berjalan apabila kedua hal tersebut

tidak ditunjang oleh ketersediaan sarana belajar di rumah. Ketersediaan sarana di

rumah merupakan salah satu penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana

adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud

atau tujuan, alat, media (Kartika, 2008: 329). Pendapat tersebut pun sesuai dengan

pendapat menurut Slameto (2003: 28) bahwa salah satu syarat keberhasilan

belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup. Alat bantu belajar

merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam

melakukan kegiatan belajar.

Ketersediaan sarana belajar di rumah seperti, ruang belajar, meja, kursi, alat tulis,

buku panduan, buku catatan, dan buku-buku lainnya yang merupakan faktor

utama di dalam melancarkan kegiatan belajar di rumah, karena dengan terbatasnya

sarana belajar di rumah dapat mengurangi motivasi siswa dalam belajar. Tanpa

disadari akan terjadi penurunan terhadap hasil belajar siswa itu sendiri

dikarenakan berkurangnya motivasi belajar dalam diri siswa dan kurang

efektifnya cara belajar yang selama ini dilakukan oleh siswa. Akhirnya siswa

tidak mampu mengikuti proses pembelajaran secara maksimal baik di sekolah

maupun di rumah serta siswa tidak mampu mencapai hasil belajar yang maksimal

sesuai dengan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah

ditetapkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dan penelitian pendahuluan yang

(28)

“Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar, dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut.

1. Kurang efektifnya cara belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas

yang selama ini dilakukan.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas.

3. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Kurangnya sarana belajar di rumah yang dapat membantu siswa dalam

belajar serta untuk meningkatkan hasil belajar.

5. Siswa masih banyak yang belum memiliki ruangan belajar sendiri di

rumah.

6. Masih rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1

Banyumas.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan

dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh cara belajar siswa (X1), motivasi

belajar siswa (X2), ketersediaan sarana belajar di rumah (X3), dan hasil belajar (Y)

pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas

(29)

9

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditentukan di atas maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas?

2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas?

3. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil

belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas?

4. Apakah ada pengaruh cara belajar, motivasi belajar, dan ketersediaan sarana

belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil

SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan di atas maka tujuan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Mengetahui pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012.

2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012.

3. Mengetahui pengaruh ketersediaan sarana di rumah terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran

(30)

4. Mengetahui pengaruh cara belajar, motivasi belajar, dan ketersediaan sarana

belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil

SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012.

1.6 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pejelasan secara terperinci

dan sistematis mengenai pengaruh positif cara belajar, motivasi belajar dan

ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X

semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas tahun ajaran 2011/2012.

2. Secara praktis

a) Bagi siswa dapat dijadikan sebagai informasi, yang diharapkan dengan

membaca skripsi ini siswa dapat termotivasi sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajarnya.

b) Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan ilmu pengetahuan

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

siswa.

c) Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan buku bacaan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terlalu melebar maka penulis memberi batasan ruang lingkup

(31)

11 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek yang akan diteliti adalah cara belajar (X1), motivasi

belajar (X2), ketersediaan fasilitas di rumah (X3), dan hasil belajar siswa (Y).

2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1

Banyumas.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Banyumas.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan surat izin penelitian sampai dengan

(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif

terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang

diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan

sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan

kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.1 Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang cara

belajar, motivasi belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah dan hasil belajar.

Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara cara belajar

terhadap hasil belajar, motivasi belajar terhadap hasil belajar, ketersediaan sarana

di rumah belajar terhadap hasil belajar.

2.1.1 Cara Belajar

Siswa dalam proses belajar sering mengalami hambatan dan kesulitan-kesulitan.

Hambatan itu menyebabkan siswa tersebut mengalami kesulitan dalam

(33)

13 belajar. Dalam hal ini telah terjadi ketidakseimbangan antara tenaga dan pikiran

yang dikerahkan untuk belajar dengan hasil belajar yang didapat.

Cara belajar dapat dilihat dari sisi orang yang belajar, merupakan upaya belajar

yang efektif sehingga dapat menyerap semua materi pelajaran, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Hasil belajar dipengaruhi dari cara

belajar seseorang dan berbagai faktor kecakapan serta ketangkasan belajar

seseorang.

Slameto (2003: 2) berpendapat dalam bahwa belajar merupakan usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Menurut Slameto (2003: 32), cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus

dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan

untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak

anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena

mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Masih menurut Slameto (2003: 32), cara belajar merupakan suatu cara bagaimana

siswa melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaimana mereka

mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang

dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan

menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan

menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan

(34)

Sardiman (2007: 21) berpendapat belajar akan membawa suatu perubahan pada

individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,

sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut

segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Menurut Hamalik

dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang

dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya

dilakukan dalam situasi belajar tertentu.

Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006: 44), cara belajar adalah cara yang

dilakukan dalam kegiatan belajar, atau cara yang digunakan dalam memberikan

pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara

belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar.

Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh

relevansi penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, cara belajar yang efektif adalah suatu cara

atau metode yang harus dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar

sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga, siswa dalam belajar harus

mempunyai metode atau cara belajar yang efektif agar siswa tidak mengalami

kesulitan dalam belajar dan dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Banyak siswa gagal atau tidak mendapatkan hasil yang baik dalam pelajarannya

karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif. Mereka hanya

(35)

15 efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar, seperti yang dikemukan oleh

Slameto (2003: 82) yang meliputi sebagai berikut.

1) Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang

dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal sangat berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah seorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan

melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Namun, dalam belajar tidak hanya diperlukan jadwal untuk belajar tetapi juga diperlukan sikap

konsistensi untuk melaksanakannya setiap hari.

2) Membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlulah membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alat belajar. Selain membaca, membuat catatan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Membaca dan membuat catatan merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena siswa akan membaca dari apa yang telah mereka catat. Jika siswa tidak memiliki catatan maka tentu saja ia tidak dapat membaca dan proses belajarnya akan terganggu.

3) Mengulangi bahan pelajaran

Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan terhadap bahan yang belum begitu dikuasai dengan

mengulangi materi tersebut akan tertanam dalam otak siswa. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali pelajaran yang telah dipelajari.

4) Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap orang, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan orang tersebut, lingkungan dan latihan/pengalaman.

5) Mengerjakan tugas

Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri.

Belajar yang efesien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar

(36)

mungkin. Selain Slameto terdapat pula kiat belajar yang efektif yang

dikemukakan oleh Djamarah (2008: 61), kiat belajar sendiri, yaitu.

1) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar

Fasilitas dan perabot belajar yang dimaksud tentu saja berhubungan

dengan masalah keperluan belajar berupa kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi belajaar, mesin tik/komputer (untuk mahasiswa), kertas karbon dan sebagainya. Semua fasilitas dan perabot belajar sangat membantu pelajar atau mahasiswa dalam belajar. Paling tidak akan memperkecil kesulitan belajar.

2) Mengatur waktu belajar

Pengaturan waktu belajar mempunyai arti penting dalam cara belajar sendiri. Siswa atau mahasiswa yang tidak bisa membagi waktu belajar akan menghadapi masalah yang serius.

3) Mengulangi bahan pelajaran

Belajar dengan cara mengulangi bisa dibantu dengan membandingkan bahan pelajaran yang baru saja diserap dengan buku paket bagi pelajar dan literatur wajib atau penunjang bagi siswa atau mahasiswa, sangat

membantu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan tingkat pemahaman.

4) Menghafal bahan pelajaran

Dalam belajar, menghafal merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penguasaan bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang harus dikuasai tidak hanya dengan cara mengambil inti sarinya (pokok pikirannya), tetapi ada juga bahan pelajaran yang harus dikuasai dengan cara menghafalnya. Masalah menghafal pelajaran ini berkaitan langsung dengan masalah kemampuan mengingat. Tanpa kemampuan mengingat sangat mustahil untuk dapat menghafal pelajaran.

5) Membaca buku

Kegiatan membaca adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan selama menuntut ilmu di sekolah atau perguruan tinggi. Masalah membaca merupakan keharusan bagi pelajar atau mahasiswa, memang tidak diragukan lagi, tetapi persoalan cara membaca yang baik dan efisien merupakan masalah bagi pelajar atau mahasiswa.

6) Membuat ringkasan dan ikhtisar

(37)

17

7) Mengerjakan tugas

Selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal, baik pelajar atau mahasiswa, tidak akan dapat melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Semua tugas itu tidak bisa diabaikan dan jika menunda pengerjaannya hingga menjelang tentamen (ujian) akan menghadapi masalah yang serius. Inilah sikap yang tidak baik. Bermalas-malasan mengerjakan tugas sama halnya menumpuk persoalan di dalam diri.

8) Memanfaatkan perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu istilah yang tidak asing bagi setiap orang, terutama bagi pelajar atau mahasiswa. Perpustakaan sebagai wadah berhimpunnya sejumlah literatur (buku) yang diperuntukkan bagi mereka yang kehausan ilmu. Jika pelajar atau mahasiswa ingin memanfaatkan perpustakaan untuk menunjang studi, sebaiknya kenalilah dulu sistem yang ada di dalamnya. Dengan pengenalan sistem itu akan lebih mudah mencari pustaka (literatur) yang dibutuhkan.

2.1.2 Motivasi belajar

Menurut Whittaker dalam Darsono (2001: 61), motivasi adalah suatu istilah yang

sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi-kondisi atau

keadaan internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan pada organisme dan

mengarahkan tingkah laku organisme mencapai tujuan. Menurut Ahmadi dan

Supriyono (2004: 83), motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar.

Sedangkan menurut Sardiman (2006: 75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subyek belajar itu tercapai.

Sedangkan menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2006: 73) motivasi adalah

(38)

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dapat

dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Menurut Latief (2005: 65) motivasi adalah suatu proses untuk menggerakan

motif-motif menjadi perilaku yang mengatur perilaku untuk memuaskan

kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Hamalik (2001: 158),

motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Uno (2008: 23), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator dan unsur yang

mendukung. Sedangkan menurut Djaali (2007: 101), motivasi adalah kondisi

psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan (kebutuhan).

Menurut Hamalik (2009: 108), fungsi motivasi, yaitu.

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka

tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai penggerak bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Motivasi sangat penting manfaatnya untuk mencapai hasil belajar atau presatsi

belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut pun sesuai dengan pendapat

(39)

19 kegiatan belajar, serta untuk mencapai tujuan belajar siswa. Menurut Sardiman

(2006: 83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri

sebagai berikut.

a. Tekan menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk

sukses).

d. Mempunyai orientasi ke masa depan.

e. Lebih senang bekerja mandiri.

f. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

g. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)

h. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.

i. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Masih menurut Sardiman (2005: 85), seseorang melakukan suatu usaha yang baik

akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan usaha yang

tekun dan terutama didasarkan pada motivasi, maka seseorang yang belajar akan

dapat melahirkan prestasi yang baik. Menurut Hakim (2000: 30-31), motivasi

belajar seorang siswa dapat dibangkitkan dengan mengusahakan agar siswa

memiliki motif intrinsik dan entrinsik dalam belajar.

Adapun cara menimbulkan motif intrinsik adalah.

a.Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap pelajaran atau kuliah.

b.Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai dengan minat. c.Memilih jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan pengetahuan. d.Memilih bidang studi yang paling menunjang masa depan.

Untuk membangkitkan motif ekstrinsik dapat dilakukan dengan memiliki berbagai

keinginan untuk membangkitkan motivasi belajar adalah.

(40)

4.Keinginan menjaga harga diri atau gengsi, misalnya untuk dianggap sebagai orang pandai

5.Keinginan untuk menang bersaing dengan orang lain 6.Keinginan menjadi siswa atau mahasiswa teladan

7.Keinginan untuk dapat memenuhi persyaratan dalam memasuki pendidikan

lanjutan

8.Keinginan untuk menjadi sarjana

9.Keinginan untuk dikagumi sebagai orang yang berprestasi

10.Keinginan untuk menutupi atau mengimbangi kekurangan tertentu yang ada dalam diri siswa.

11.Keinginan untuk melaksanakan anjuran atau dorongan dari orang lain seperti orang tua, kakak, teman akrab, guru dan orang lain yang disegani serta mempunyai hubungan erat.

Menurut Sardiman (2006: 92-95), ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah.

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport

angka-angkanya baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau kompetitor

Saingan atau kompetitor dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalh sebagai salah sau bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil

(41)

21 belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dn sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.

10. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Menurut Sardiman (2001: 88), bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi.

1. Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Berdasarkan uraian di atas, maka motif intrinsik dan ekstrinsik sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran, karena peranan motivasi bagi siswa atau mahasiswa

adalah mengarahkan serta menjaga ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar

(42)

2.1.3 Sarana Belajar

Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses

belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur,

efektif dan efisien. Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh

siswa untuk belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak

buku, ruangan alat-alat tulis dan gambar serta penerangan.

Nasution (2005: 76) mengemukakan bahwa untuk memperbaiki mutu pengajaran

harus didukung oleh berbagai fasilitas, sumber, dan tenaga pembantu. Antara lain

yang diperlukan adalah sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk

memungkinkan murid belajar secara individual. Kekurangan sarana belajar dapat

membawa akibat negatif bagi siswa, misalnya siswa tidak bisa belajar secara baik,

sehingga hasil belajar yang tinggi akan sulit dicapai.

Hal ini didukung oleh pendapat Suryosubroto (2004: 292) bahwa proses belajar

akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana yang memadai, baik

jumlah, keadaan maupun kelengkapannya. Kemudian sarana belajar disini

dimaksudkan sebagai sebuah fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar

mengajar, baik yang bergerak, maupun yang tidak bergerak demi pencapaian

tujuan.

Menurut Imron (1996: 35), sarana belajar adalah alat bantu yang termasuk unsur

dinamis dalam belajar kedudukannya juga penting, dapat membantu kegiatan

belajar anak. Hal ini didukung oleh Hamalik (2004: 196) yang menguraikan

fungsi instruksional yaitu program intruksional yang merupakan suatu lingkungan

(43)

23 Menurut Bafadal (2003: 2), sarana belajar adalah semua perangkat peralatan,

bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar.

Selanjutnya Bafadal dan Syaodih dalam Pardede (2008) berpendapat bahwa,

sarana dan alat bantu pelajaran menjadi pendukung terlaksananya berbagai

aktivitas belajar siswa. Sarana belajar penting sekali diperlukan oleh siswa dalam

pencapaian belajar yang maksimal. Belajar akan timbul dalam diri anak apabila

disediakan tempat atau ruang khusus serta dilengkapi dengan sarana belajar yang

diperlukan.

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran

yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk

menerima materi yang telah disampaikan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat

akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dimiyati dan Mujiono dalam Pardede (2008)

bahwa lengkapnya sarana pembelajaran menentukan kondisi pembelajaran yang

baik, meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas di laboratorium di

sekolah.

Adapun sarana belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian..

1. Ruang tempat belajar siswa

Ruang tempat belajar yang memungkinkan untuk belajar dengan baik adalah

ruang khusus untuk belajar, dengan perlengkapan seperti meja, kursi dan

lampu penerangan. Slameto (2003: 76) mengungkapkan bahwa, untuk dapat

belajar efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur misalnya:

(44)

b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat menggangu mata pelajaran.

c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya pelajaran,

buku-buku dan sebagainya. Dengan perlengkapan belajar seperti adanya ruang

belajar khusus, meja tulis, rak buku, dan kondisi belajar yang

memungkinkan seseorang untuk dapat belajar dengan tenang sangat

diperlukan, hal ini karena keberadaan siswa lebih banyak di rumah

dibandingkan di sekolah.

2. Alat perlengkapan belajar

Yang termasuk perlengkapan belajar diantaranya adalah buku tulis, buku

bacaan, pena, pensil, penggaris, karet penghapus dan kalkulator. Hamalik

(2001: 51) berpendapat bahwa, alat bantu belajar merupakan semua alat yang

dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar

sehingga kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien.

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran

yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk

menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan

memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika

siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajar akan menjadi

lebih giat dan lebih maju.

Sarana belajar sangatlah penting dalam menunjang dan memperlancar proses

belajar siswa, karena dengan tersedianya sarana belajar di rumah yang lengkap

atau memadai maka siswa akan dapat belajar dengan lebih baik. Sebaliknya bila

(45)

25 Hamalik (2004: 48) berpendapat bahwa, tersedianya cukup bahan dan alat-alat

yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan alat-alat

sebagai pembantu belajar, kekurangan dalam hal ini setidak-tidaknya akan

menghambat kelancaran belajar anak.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa ketersediaan sarana belajar di rumah sangat

diperlukan dalam kegiatan belajar, sebab bila tidak ada menyebabkan siswa akan

terhambat dan juga terganggu dalam kegiatan belajar, sehingga dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa yang diperoleh.

Adapun indikator-indikator sarana belajar yang dapat dirumuskan berdasarkan

pendapat di atas, yaitu.

1. Memiliki ruangan belajar

2. Memiliki penerangan yang baik

3. Memiliki sumber buku (buku panduan dan buku penunjang)

4. Memiliki perlengkapan sekolah

Tersedianya sarana belajar di rumah dan pemanfaatan yang baik, akan

menghasilkan prestasi yang baik pula. Slameto (2003: 28) mengatakan salah satu

syarat keberhasilan belajar adalah bahwa “Belajar memerlukan sarana yang

cukup. Dengan tersedianya sarana belajar yang cukup akan membuat belajar lebih

bersemangat.”

Secara garis besar sarana belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa di rumah

(46)

1. Benda yang berhubungan dengan keperluan belajar misalnya meja belajar,

ruang belajar, penerangan dalam belajar, buku-buku acuan, buku untuk

mencatat, mistar, pena, kalkulator, pensil, tas, dan penghapus.

2. Benda yang dilihat dan disentuh berdasarkan kontak dengan lingkungan

kehidupan siswa antara lain dengan melihat dan mendengar, merasakan benda

yang berbunyi, benda yang mengalami pemanasan dan pendinginan.

Upaya orang tua untuk mendorong semangat belajar siswa sangatlah diperlukan.

Dalam hal ini orang tua kiranya dapat melengkapi sarana dan fasilitas belajar

siswa, sebab akan membantu siswa dalam proses belajar. Kelengkapan fasilitas

belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas

belajar akan menghambat kemajuan belajarnya.

Selain itu, tersedianya sarana belajar yang lengkap di rumah dan pemanfaatan

sarana belajar yang baik akan memperlancar kegiatan belajar dan menjadikan

suasana belajar menjadi lebih menarik dan efektif, siswa juga menjadi lebih giat

dan bersemangat sehingga akan mencapai prestasi yang baik pula.

2.1.4 Hasil Belajar

Setelah belajar individu mempunyai keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

Setelah belajar maka memperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk

mengetahui dan mengerti konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya

stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari memproses kognitif yang

dilakukan oleh siswa. Belajar merupakan suatu proses usaha yang seseorang

(47)

27 sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto,

2003: 3).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses

belajar mengajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku

yang baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah “Perubahan tingkah laku subjek yang

meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat

pengalamannya berulang-ulang”. Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana

(2005:3) “hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya.”

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa

motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa

rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya

usaha yang dicurahkan oleh siswa unutk mencapai tujuan belajar (Keller dalam

Nashar 2004: 77). Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam

dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang

terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar

sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

(48)

latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).

Sesuai dengan pendapatnya Dimyati dan Mudjiono, Paul Suparno dalam

Sardiman (2006: 38) mengatakan dalam ciri-ciri belajar bahwa.

“Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.”

Selanjutnya didukung oleh pendapat Sagala (2003: 38) mengatakan bahwa agar

peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu antara lain

seperti dikemukakan berikut ini.

1. Kemampuan berfikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan berfikir kritis, logis, sistematis, dan objektif (Scolastic Aptitude Test). 2. Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran (Interest

Inventory).

3. Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya (Differential Aptitude Test).

4. Menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran

di sekolah yang menjadi lanjutannya (Achievement Test), dan sebagainya.

Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya seseorang dalam mengajar

disebabkan oleh dua faktor, yaitu.

a) Faktor Intern (berasal dari dalam diri orang yang belajar) 1. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk, dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik.

2. Intelegensi dan Bakat

Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap

(49)

29 dibandingkan orang yang hanya memiliki intelegensi tinggi saja atau bakat saja.

3. Minat dan motivasi

Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau

memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitu pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong.

4. Cara belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang.

b) Faktor Ekstern (berasal dari luar diri orang yang belajar)

1. Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.

2. Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau

perlengkapan di sekolah dan sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar.

3. Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang

berpendidikan, terutama anak-anaknya, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat belajar.

4. Lingkungan sekitar

(50)

2.1.5 Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar, dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar

Keberhasilan dalam proses pembelajarandapat dilihat dari hasil belajar dan

prestasi belajar yang diperoleh para peserta didik. Secara umum hal-hal yang

mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor biologis (kondisi umum

jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi).

Sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, salah

satu yang merupakan dari faktor eksternal adalah cara belajar yang termasuk

dalam lingkungan keluarga atau lingkungan rumah. Cara belajar dapat diartikan

sebagai suatu cara dalam kegiatan belajar untuk mempelajari sesuatu. Cara belajar

dapat dilihat dari sisi orang yang belajar, merupakan upaya belajar yang efektif

sehingga dapat menyerap semua materi pelajaran, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang sangat kompleks. Hasil belajar dipengaruhi dari cara belajar

seseorang dan berbagai faktor kecakapan serta ketangkasan belajar seseorang.

Menurut Slameto (2003: 32), cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa

melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaimana mereka mempersiapkan

belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar

mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas

hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan

berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang

(51)

31 Cara belajar yang efektif dapat terlaksana oleh para peserta didik apabila dalam

diri siswa terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor

dari faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa. Motivasi dapat diartikan

sebagai kekuatan atau energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat

persistensi dan entuasiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang

bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari

luar individu (motivasi ekstrinsik). Menurut Sardiman (2006: 75) dalam kegiatan

belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai.

Cara belajar dan motivasi belajar dapat berhasil dan meningkatkan hasil belajar

peserta didik apabila kedua faktor tersebut ditunjang oleh ketersediaan sarana

belajar di rumah. Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan

dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar,

teratur, efektif dan efisien. Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat

diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja,

kursi, lemari/rak buku, ruangan alat-alat tulis dan gambar serta penerangan.

Menurut Imron (1996: 35), sarana belajar adalah alat bantu yang termasuk unsur

dinamis dalam belajar kedudukannya juga penting, dapat membantu kegiatan

belajar anak. Sarana belajar penting sekali diperlukan oleh siswa dalam

pencapaian belajar yang maksimal. Belajar akan timbul dalam diri anak apabila

(52)

diperlukan. Keterbatasan sarana belajar di rumah dapat mengurangi motivasi

belajar dalam diri siswa. Tanpa disadari akan terjadi penurunan terhadap hasil

belajar peserta didik itu sendiri dikarenakan berkurangnya motivasi belajar siswa

yang kemudian akan berpengaruh pada kurang efektifnya cara belajar siswa.

Setelah peserta didik menerapkan cara belajar efektif, memiliki motivasi belajar

serta ketersediaan sarana belajar di rumah maka hasil belajar yang ingin diperoleh

akan maksimal. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu

setelah proses belajar mengajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan

tingkah laku yang baik mengenai pengetahuan, pemahaman, sikap dan

keterampilan siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek

yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu

berkat pengalamannya berulang-ulang. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan

dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil. Seseorang

dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu

perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan terjadi. Jadi hasil belajar

merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses

(53)

33

[image:53.595.116.525.153.616.2]

2.2 Penelitian Yang Relevan

Tabel 2. Penelitian yang relevan

No. Nama Judul Hasil

1. Agus Mulyanto (2011)

Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi

Gambar

Tabel
Tabel 1. Hasil Mid Semester Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 2. Penelitian yang relevan
Gambar 1. Skema Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar, dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bernilai dalam membuat keputusan yang terbaik berkenaan dengan strategi pemasaran baik untuk meningkatkan kualitas

Respondents about the two-way communication (interactivity) (X3) is high, the number of respondents is 39 people or 90.6% while the least belong in the category of low and

Sebagai salah satu tradisi keban ggaan m asyarakat Gayo, Aceh, didon g dipen taskan oleh dua kelom pok yan g terdiri dari ban yak oran g, den gan ban tal (kam pas) yan

Jawaban Ujian Akhir Semester (UAS) dituliskan pada satu lembar kertas folio bergaris yang telah disediakan pihak FIS, setiap mahasiswa hanya boleh menggunakan selembar kertas.. Jawaban

It consists of the learning objectives of teaching English, classroom procedures of teaching English, classroom techniques used by teacher for teaching English, the roles

This study is the literature, This study describes a Shafi'i ’ s approaches to understanding

D ampak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Tingkat Kepercayaan D iri Siswa D i Sman 4 Kota Cirebon.. Universitas Pendidikan Indonesia |

63.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Honorarium Pengelola Keuangan Sanggau (Kab.) Sanggau (Kab.). 3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke