BAB IV
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan Data
Dalam melakukan analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan, maka terlebih dahulu data-data tersebut harus diolah sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan atau dijelaskan pada Bab III (Metodologi Penelitian).
Hasil pengolahan dari data-data terebut adalah sebagai berikut: 1. Hutang (B) dam modal sendiri (S)
Dibawah ini merupakan table daftar hutang dan modal sendiri pada PT. XYZ selama tahun 2004 – 2008.
Tabel 4.1
Jumlah Hutang (B) dan Modal Sendiri (S)
Tahun Jumlah Hutang
(dalam jutaan rupiah)
Modal sendiri (dalam jutaan rupiah)
2004 703 1.054
2005 208 1.054
2006 73 1.349
2007 589 2.384
2008 594 2.444
Berdasarkan table diatas maka dapat dilihat bahwa jumlah hutang dari tahun ke tahun berfluktuasi sedangkan modal sendiri mengalami peningkatan.
2. Biaya Hutang (Kd)
Berikut ini adalah merupakan perhitungan biaya hutang pada PT. XYZ selama tahun 2004 – 2008, dengan menggunakan rumus seperti yang telah disebutkan pada Bab III (Metodologi Penelitian), dimana besarnya biaya hutang
tergantung dari jumlah hutang yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Kd = __F ___ R • Kd 2004 = _64_= 9.10 % 703 • Kd 2005 = __21___ =10.09 % 208 • Kd 2006 = __2___ =2.74 % 73 • Kd 2007 = __24___ = 4.07% 589 • Kd 2008 = __72__ = 12.12% 594
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa presentase biaya hutang selama lima tahun mengalami perubahan, dimana biaya hutang yang
terendah terdapat tahun 2006 dan biaya hutang tertinggi terdapat pada tahun 2008.
3. Biaya Modal Sendiri (Ke)
Dibawah ini merupakan perhitungan biaya modal sendiri yang terdapat pada PT XYZ selama lima tahun yaitu dari tahun 2004 – 2008 dengan menggunakan rumus seperti yang telah disebutkan pada Bab III (Metodologi Penelitian), dimana besarnya biaya modal sendiri tergantung dari jumlah modal sendiri yang dimiliki perusahaan dan besar kecilnya keuntungan/laba bersih yang dimiliki perusahaan.
Ke = ROE = (E)Laba Bersih (S) Equitas • Ke 2004 = __232___ = 22 % 1.054 • Ke 2005 = __288 _ = 27.32 % 1.054 • Ke 2006 = __368____ = 27.27% 1.349 • Ke 2007 = __347____ = 14.55% 2.384 • Ke 2008 = __224___ = 9.16% 2.444
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah penulis lakukan diatas, maka dapat dilihat bahwa presentase biaya modal sendiri perusahaan dari tahun ke tahun (2004 – 2008) mengalami perubahan, dimana biaya modal sendiri perusahaan
yang terdtinggi terdapat pada tahun 2005 dan yang terendah terdapat pada tahun 2008.
4. Biaya Modal Rata – Rata Tertimbang (Ko)
Berikut ini merupakan perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang pada PT. XYZ selama lima tahun yaitu dari tahun 2004 – 2008, dengan menggunakan rumus seperti yang telah penulis sebutkan pada Bab III (Metodologi Penelitian), dimana biaya ini tergantung dari proporsi hutang dan modal sendiri serta tinggi rendahnya prosentase biaya hutang dan biaya modal sendiri.
WACC (Ko) = Ke ( __S___) + Kd ( __B_) B + S B + S • Ko 2004 = 22.011% (_1.054___) + 9.10% ( 703___ ) = 49,61% 703 + 1.054 703 + 1.054 • Ko 2005 = 27.32% (_1.054___) + 3. 56% ( 208___ ) = 24,48% 208+ 1.054 208 + 1.054 • Ko 2006 = 27.27% (_1.349__) + 2.74% ( 73___ ) = 27,27 % 73 + 1.349 73 + 1.349 • Ko 2007 = 14.55% (_2.384__) + 4.07 % ( 589____ ) = 19,73% 589+ 2.384 589 + 2.384
• Ko 2008 = 9.16 (_ 2.444_ _) + 12.12% ( 594___ ) = 76,05% 594+ 2.444 594 + 2.444
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa prosentase biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan selama lima tahun juga mengalami perubahan. Biaya modal rata-rata tertimbang terbesar terdapat pada tahun 2008 dan yang terkecil terdapat pada tahun 2007
5. Nilai Perusahaan
Dibawah ini merupakan perhitungan nilai perusahaan pada PT. XYZ selama tahun 2004 – 2008 dengan menggunakan rumus seperti yang telah penulis sebutkan pada Bab III (Metodologi Penelitian), dimana besarnya nilai perusahaan tergantung dari besar kecilnya laba bersih yang dimiliki perusahaan dan tinggi rendahnya prosentase biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan.
V = EBIT (1-t) = __EAT__ WACC (Ko) WACC (Ko)
• V 2004 = __232 = 467,648 0,4961 • V 2005 = __288 _ = 1.176,47 0,2448 • V 2006 = __368____ = 1.349,47 0,2727 • V 2007 = __347____ = 1.758,74 0,1973
• V 2008 = __224___ = 294,543 0,7605
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa nilai perusahaan pada PT. XYZ setiap tahunnya berbeda, dimana nilai perusahaan yang terbesar terdapat pada tahun 2007 dan nilai perusahaan yang paling kecil terdapat pada tahun 2008.
B. Analisa Pengaruh Hutang Terhadap Nilai Perusahaan
Setelah melakukan pengolahan data – data tersebut, penulis akan melakukan analisa untuk mengetahui apakah penggunaan hutang dalam perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada PT. XYZ dan seberapa besar pengaruh hutang tersebut terhadap nilai perusahaan. Dan metode analisa data yang akan penulis gunakan yaitu analisis regresi, dan uji hipotesis regresi sesuai dengan rumus yang terdapat pada Bab III ( Metodologi Penelitian). Dibawah ini merupakan tabel hubungan antara hutang dengan nilai perusahaan pada PT. XYZ selama tahun 2004 – 2008.
Tabel 4.2
Hubungan Antara Hutang Dengan Nilai Perusahaan
Tahun (X) (dalam Hutang jutaan Rp) Nilai Perusahaan (Y) (dalam jutaan Rp) X2 X,Y Y2 2004 703 467.648 494.209 328.757 218.695 2005 208 1.176,470 43.264 244.706 1.384.082 2006 73 1.349,470 5.329 98.511 1.821.069 2007 589 1.758.740 346.921 1.035.898 3.093.166 2008 594 294.543 352.836 174.959 86.756 Jumlah 2,167 5.047 1.242.559 1.882.830 6.603.768
1. Analisis Regresi
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen. Persamaan atau rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + bX Dimana: Y = Nilai Perusahaan a = harga Y bila X = 0 b = Kofisien Regresi X = Hutang
Nilai a dapat dihitung dengan menggunakan rumus: a = ( Y) ( X2) – ( X) ( XY) n ( X2) – ( X)2 a = (5.047) (1.242.559) – (2.167)(1.882.830) 5 (1.242.559) – (2.167)2 a = 1.444,45
Nilai b dapat dihitung dengan menggunakan rumus : b = n ( XY) – (( X)( ( Y)
n ( X2) – ( X)2
b = 5 (1.882.830) – (2167)(5.047) 5 ( 1.242.559) – (2.167)2
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh persamaan regresinya Y = 1.444,45 - 1,0038X, yang berarti apabila perusahaan tidak memiliki hutang maka nilai perusahaannya adalah sebesar 1.444,45 Persamaan ini juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada nilai perusahaan apabila perusahaan memiliki banyak hutang. Selain itu persamaan ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada nilai perusahaan apabila perusahaan memiliki banyak hutang.
2. Uji Hipotesis Regresi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis terhadap rumusan masalah yang penulis angkat pada Bab I (Pendahuluan). Dalam hal ini pengujian hipotesis yang akan penulis lakukan adalah uji dua pihak, karenanya ada dua daerah penolakan. Kriteria yang dipakai dari daftar normal untuk uji dua pihak dengan df = 5-2 dan dengan =5% yang memberikan t /2 (n-2) = t 0.025 (3) = 3.182 to = b_ Sb Dimana : b = Koefisien regresi Sb = Standar error
Untuk dapat menghitung to, maka penulis terlebih dahulu akan menghitung Sb (Standard error b) dan Se (Standard error regresi) dengan menggunakan rumus:
Se = Y2 – a( Y) – b( XY) n – 2 Se = 6.603.768-1.444,46(5.047)+1,0038(1.882.830) 5 – 2 Se = 633,40 Sb = _________Se_____ X2 – ( X)2/n = ___633,40_____ 1.242.559 –(2.167)2/5 Sb = 1,15
Setelah diperoleh nilai Sb dan Se maka nilai to-nya adalah sebagai berikut: to = b_
Sb = -1,0038
1,15 to = -0,873
berarti hutang yang dimiliki oleh PT. XYZ tidak memiliki pengaruh significan terhadap nilai perusahaannya. Akan tetapi jika dilihat dari hasil analisis regresi yang penulis lakukan sebelumnya berupa persamaan: Y = 1.444,45-1,0038X yang berarti bahwa setiap peningkatan /penurunan satu satuan hutang (X) maka akan meningkatkan /menurunkan nilai perusahaan (Y) sebesar -1,0038
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan terhadap data keuangan pada PT.XYZ untuk mengetahui apakah ada pengaruh Hutang dalam Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan, maka penulis akan memberikan kesimpulan dan saran – saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Struktur Modal yang terdapat di PT. XYZ selain Laba tahun berjalan dalam pembelanjaan perusahaan juga menggunakan Hutang Jangka pendek yang diperoleh dari Kredit yaitu berupa pinjaman dari Bank, Kredit dari Penjual dan kredit dari pembeli.
2. Pengaruh hutang dalam struktur modal terhadap Nilai perusahaan yang terdapat dalam perusahaan PT. XYZ:
a. Berdasarkan hasil perhitungan Analisis regresi maka diperoleh persamaan regresinya Y = 1.444,45 - 1,0038X, yang berarti apabila perusahaan tidak memiliki hutang maka nilai perusahaannya adalah sebesar 1.444,45 Persamaan ini juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada nilai perusahaan apabila perusahaan memiliki banyak hutang.