• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) TERAPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) TERAPAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HANDOUT PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

MATA PELAJARAN PEMINATAN

Bidang Keahlian: Pariwisata

Program Keahlian: Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan

Kepariwisataan

PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

TERAPAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

(2)

PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) TERAPAN

I. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).

2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL. 3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk

menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.

4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang baik selama proses pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam perilaku

(behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi. B. Deskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam

(3)

aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum 2013 digunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

 Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa.

 Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.

 Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.

a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima

(accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing), menghayati (organizing/internalizing), mengamalkan

(characterizing/actualizing).

b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat (remember) dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya. Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand)

yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analysis) yang merupakan penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi (evaluate),

(4)

SKL

KI

+

RL

KD

Materi Pembelajaran

PEMBE-LAJARAN

Penilaian

HASIL BELA-JAR

Penilaian Penilaian

dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi

(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing),

menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar

(associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating). 2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata

pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.

RL = Ruang lingkup materi

(5)

Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

(6)

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahu

an Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampil

an Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai berikut.

Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

(7)

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

(8)

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII mandiri, dan mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

6. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.

a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.

b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya periode waktu geologi, teori Pythagoras, hukum permintaan dan kebutuhan, teori evolusi, dan struktur anggota MPR.

c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda.

(9)

d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan mengritik tulisan tentang kekuatan dan kelemahannya, pengetahuan menguraikan sebagai sarana menangkap struktur unit materi pelajaran dalam buku teks, pengetahuan tentang penggunaan heuristik (proses menemukan). 7. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan mengandung keterampilan

abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi dan mencipta.

8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

10.Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2. Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

(10)

11.Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;

b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks sesuai KD dari KI-3;

c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4;

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;

e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan

f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.

C. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu akan diperoleh jabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contoh sebagai berikut.

(11)

Tabel 3. Contoh Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi

Inti Kelas X Kompetensi Dasar Keterangan*) Dimensi KemampuanKualifikasi

Sikap Memiliki perilaku yang mencermink an sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatk an diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya I.1 Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta karena menyadari keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya diaturoleh Sang Pencipta I.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta dan semua unsur di dalamnya Salah satu KD sudah pada level mengamalkan (sudah menunjukkan pengamalan rasa syukur) 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatka n diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung-jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi 2.2Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan Salah satu KD dari KI -2 sudah menunjukkan pengamalan perilaku (2.1) Pengetahu an Memiliki pengetahua n faktual, konseptual, prosedural, dan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, 3.2Mendeskripsikan jenis, bagian-bagian, fungsi, dan cara menggunakan berbagai alat KD 3.2 ada pada level kognitif 2 atau memahami. Sedangkan

(12)

Standar Kompetensi

Lulusan Kompetensi

Inti Kelas X Kompetensi Dasar Keterangan*) Dimensi KemampuanKualifikasi

metakognitif dalam ilmu pengetahua n, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaa n, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab, serta dampak fenomena dan kejadian. prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ukur pengetahuann ya sampai pada lingkup prosedural Keterampil an Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengemban gan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembang an dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1Menggunakan

alat ukur KD 4.1. beradapada ranah psikomotorik berarti sesuai dengan menyaji pada ranah konkret. Keterangan:

1. SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK dan lampirannya.

3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar. Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.

(13)

D. Latihan

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas X, XI dan XII sesuai contoh tabel 3 di atas.

(14)

II. PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep

Materi pembelajaran atau lingkup materi adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran.

B. Deskripsi

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4. Guru Dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus atau buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).

Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut. 1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3)

dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.

2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.

3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimension) dan dimensi pengetahuan (knowledge of dimension) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari kedudukan KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi. 4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

(15)

a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya dan tuntutan KI.

b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif).

c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau keterampilan konkret.

d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2). Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat presisi/mahir (K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada tingkat artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor Dave atau Simpson.

e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator.

Mata pelajaran IPA Terapan membahas materi yang meliputi: 1. Kimia membahas tentang:

a. Konsep kimia dasar meliputi materi dan perubahannya, atom, persamaan reaksi, senyawa dan campuran. Larutan dan kelarutan, asam, basa dan garam serta contoh-contohnya di bidang pariwisata.

b. Konsep kimia organik meliputi karbohidrat, lemak dan protein serta sifat-sifatnya; kaitan sifat-sifat kimia organik dengan faktor penyebab terjadinya peristiwa kimia di bidang pariwisata.

2. Fisika membahas tentang

a. Konsep fisika meliputi besaran pokok dan satuannya, alat ukur dan pengukuran, hukum tentang gaya, elastisitas dan tegangan permukaan. konsep usaha, energi, dan daya; suhu, kalor dan perpindahan kalor, kelistrikan, cermin dan lensa.

b. Konsep fisika yang diuraikan dikaitkan dengan peristiwa fisika yang terdapat di bidang pariwisata.

(16)

Sel dan komponennya, enzym, peristiwa difusi dan osmosis di bidang paiwisata, pigmen dan ekosistem, pencemaran dan penanganannya. Ketiga lingkup IPA tersebut, diarahkan pada satu kesatuan kejadian yang terintegrasi satu sama lain dalam kegiatan praktik di bidang Pariwisata. Pada prinsipnya mata pelajaran IPA Terapan digunakan sebagai landasan dasar ilmu pengetahuan guna mendukung dasar program keahlian dari seluruh Program Keahlian yang berada di bidang pariwisata. Manfaat mata pelajaran IPA Terapan adalah memberi dasar pengetahuan yang kuat dan daya suai peserta didik untuk berkembang di bidang pekerjaannya. Melalui mata pelajaran IPA Terapan, peserta didik akan dapat mengetahui berbagai proses yang mendukung keberhasilan bidang pekerjaannya serta faktor-faktor penyebab kegagalan saat melaksanakan pekerjaan, seperti antara lain: mengapa bahan dari serat protein mudah melar dan mengkerut, mengapa bahan dari wool tidak dapat dicuci dengan bahan pembersih bersifat basa, mengapa terjadi koagulasi (pecah) pada saat pembuatan mayonnaise, apa yang terjadi pada struktur rambut saat proses pengeritingan, pemutihan dan lain-lain. C. Contoh

Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK PembelajaraMateri n 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1 Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta karena menyadari keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya diaturoleh Sang Pencipta 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta dan semua unsur di dalamnya 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa

(17)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK PembelajaraMateri n disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung-jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 3.2Mendeskripsikan jenis, bagian-bagian, fungsi , dan cara menggunakan berbagai alat ukur 3.2.1 membanding kan jenis-jenis alat ukur besaran pokok 3.2.2Menjelaskan bagian-bagian alat ukur 3.2.3 membanding kan fungsi alat ukur 3.1.4menjelaskan cara menggunaka n alat ukur Alat Ukur  Jenis  Bagian-bagian  Fungsi  Cara mengguna kan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 4.2Menggunakan

alat ukur 4.1.1menyiapkan alat ukur 4.1.2Menggunakan alat ukur sesuai manual 4.1.3Membaca hasil pengukuran alat ukur sesuai buku  Penyiapan alat ukur  Penggunaan alat ukur  Pembacaan hasil pengukura n dengan

(18)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK PembelajaraMateri n menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

manual alat uku

Integrasi “muatan lokal” dalam Mata Pelajaran IPA terapan dimaknai dengan materi IPA Terapan yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi IPA Terapan, yang dipilih dari KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang dimungkinkan diajarkan dalam program aktualisasi kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.

Tabel 5. Pengintegrasian Materi IPA Terapan dalam Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Pramuka

Kompetensi Dasar

Integrasi “Muatan Lokal” ke dalam IPA

Terapan

Integrasi Ekstrakurikuler Kepramukaan dari Materi IPA Terapan 3.14Mendeskripsikan komponen ekosistem, pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup. Pencemaran dan limbah yang ada di wilayah sekitar, misalnya limbah cair.

Melakukan kegiatan kepramukaan terkait dengan sikap kepedulian terhadap lingkungan melalui penanganan limbah di wilayah setempat 4.14Melakukan penanganan limbah yang ada di lingkungan. D. Latihan

1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Materi dan Indikator Pencapaian Kompetensi seperti contoh Tabel 4 di atas dari pasangan KD3 dan KD4.

2. Buat analisis integrasi materi KD Dengan Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti Tabel 5 di atas.

(19)

III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya termasuk dengan guru yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Deskripsi

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang disusun dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.

b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

c. Perumusan indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4.

d. Perumusan tujuan

Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience), perilaku (behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree). Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan keterikatan

(20)

antara KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari KI-4. Perumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan produk. Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk yang dapat diamati dan atau diukur.

e. Langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik KD yang akan diajarkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax)

model pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek

(Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning Dan Project Based Learning).

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan;

b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, dan

(21)

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning

dan Project Based Learning) dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau produk;

b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan meta kognitif; c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan

penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural.

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan pencarian/penelitian).

1) Sintaks model Discovery Learning meliputi: a) Pemberian rangsangan (Stimulation);

b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); c) Pengumpulan data (Data Collection);

d) Pembuktian (Verification), dan

e) Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization). 2) Sintaks model Inquiry Learning Terbimbing meliputi:

a) Orientasi masalah;

b) Pengumpulan data dan verifikasi;

c) Pengumpulan data melalui eksperimen;

d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan e) Analisis proses inkuiri.

b. Model Pembelajaran Hasil karya Problem Based Learning.

1) Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

a) Mengidentifikasi masalah;

b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi informasi-informasi yang relevan;

c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

d) Melakukan tindakan strategis, dan

e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.

(22)

2) Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting

(David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas: a) Merumuskan uraian masalah;

b) Mengembangkan kemungkinan penyebab; c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan d) Mengevaluasi.

c. Model pembelajaran Project Based Learning dengan sintaks:

1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);

2) Mendesain perencanaan projek;

3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the Students and the Progress of the Project);

5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan

6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Mata pelajaran IPA Terapan bertujuan untuk menumbuhkan kepekaan terhadap peristiwa alam yang terjadi atau terkait bidang pekerjaan khususnya pariwisata. Pembelajaran mata pelajaran IPA Terapan lebih diarahkan pada penguatan dasar bidang keilmuan yang berkembang di bidang pariwisata, yang dapat dicapai melalui percobaan atau pengamatan saat praktik mata pelajaran Paket Keahlian terkait bidang pariwisata. Melalui mata pelajaran IPA peserta didik dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sikap ulet, jujur, teliti, pantang menyerah dalam melaksanakan percobaan/praktik Paket Keahlian dan berusaha melakukan pengamatan secara seksama sehingga menemukan peristiwa kimia, fisika dan biologi, faktor-faktor penyebab terjadinya peristiwa kimia, fisika dan biologi terkait pekerjaan di bidang pariwisata. Sebagai contoh, peristiwa yang terjadi pada saat praktik pembuatan roti jika dikaitkan dengan mata pelajaran IPA Terapan dapat diuraikan sebgai berikut.

(23)

Tabel 6. Contoh Hubungan IPA Terapan dan Kompetensi Mata Pelajaran C2 dan C3 Proses

Pembuatan Roti

IPA Terapan

Aspek Kimia Aspek Fisika Aspek Biologi 1. Penimbangan

bahan  Besaran dan satuan  alat ukur dan

pengukuran 2. Pencampuran dan pengadukan bahan  Campuran  Reaksi eksoterm  Gaya gesek  Gaya sentrifugal  Panas  Pertumbuhan Mikroorganisme (ragi) 3. Pengembanga n adonan  Senyawa  Reaksi eksoterm  Reaksi kimia  Materi dan Perubahan  Panas  Enzym  Pertumbuhan Mikroorganisme (ragi) 4. Penimbangan, pembuangan udara dan pembentukan  Hukum kekekalan massa  Materi dan perubahannya  Besaran dan satuan  Alat ukur dan

pengukuran 5. Pembakaran Hukum kekekalan

massa  Materi dan perubahannya  Hukum Kekekalan massa  Materi dan perubahannya  Transfer panas  Pertumbuhan Mikroorganisme (ragi)

Peristiwa alam lain yang juga terjadi di bidang pariwisata seperti antara lain proses perebusan atau pemanggangan bahan makanan sumber protein, proses bleaching rambut yaitu saat rambut diberikan larutan hidrogen peroksida, proses pencucian pakaian yang memerlukan panas dan gerakan mekanik, dan peristiwa lain yang akan memperkuat kemampuan daya nalar siswa di bidang pariwisata. Hal ini berarti pembelajaran IPA Terapan harus dikaitkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada pada Paket Keahlian di Bidang Keahlian Pariwisata.

C. Contoh

Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaks (langkah-langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut.

(24)

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus dan buku teks siswa terkait.

2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.

3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik (5M) sampai mencapai IPK.

4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.

(25)

Tabel 7. Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Inquiry Training) dengan Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran IPA Terapan

Kompetensi Dasar

3.9 M e n d e s k r i p s i k a n jenis, sifat-sifat, dan komponen protein.

4.9 Menalar terjadinya peristiwa kerusakan makanan, susut kain, dan penggunaannya pada kosmetik berdasarkan sifat-sifat protein.

Indikator Sintak Inquiry Pendekatan Scientific

Mengamati Menanya MengumpulkanInformasi Menalar Mengomuni-kasikan 3.9.1 membandingka n jenis-jenis protein berdasarkan sifat-sifatnya 3.9.2Menjelaskan komponen protein Orientasi

Masalah  Guru menunjukan pada siswa peristiwa susut kain dan kerusakan makanan  Siswa memperhatikan demonstrasi yang ditunjukkan guru tentang peristiwa susut kain dan kerusakan makanan 4.9.1 Mengidentifikas i terjadinya peristiwa kerusakan makanan, susut kain, dan penggunaanny a pada kosmetik berdasarkan  Guru menugaskan siswa menganalisis terjadinya peristiwa tersebut dan mendiskusikan faktor penyebab terjadinya peristiwa tersebut  Siswa berkelompok berdiskusi membahas permasalahan.  Peserta didik membuat pertanyaan

(26)

Indikator Sintak Inquiry Pendekatan Scientific

Mengamati Menanya MengumpulkanInformasi Menalar Mengomuni-kasikan sifat-sifat protein 4.9.2Menyimpulkan hasil identifikasi terjadinya peristiwa kerusakan makanan, susut kain, dan penggunaanny a pada kosmetik berdasarkan sifat-sifat protein.

tentang apa yang belum diketahui dan apa yang ingin diketahui lebih lanjut tentang mengapa terjadi, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya Pengumpulan data dan verifikasi  Guru menugaskan siswa mencari jawaban mengapa terjadi, apa penyebabnya, bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi peristiwa tersebut dan mengingatkan pentingnya sikap kerja sama, toleransi dalam melaksanakan diskusi kelompok  Siswa Mencari informasi yang berkaitan

(27)

Indikator Sintak Inquiry Pendekatan Scientific

Mengamati Menanya MengumpulkanInformasi Menalar Mengomuni-kasikan dengan apa penyebab, mengapa terjadi, bagaimana cara mencegahnya  Siswa memferifikasi data yang dapat digunakan untuk mencari faktor penyebab.  Selama kegiatan peserta didik, Guru memantau tingkah laku peserta didik.  Guru melakukan penilaian proses terhadap sikap dan pengetahuan.

(28)

Indikator Sintak Inquiry Pendekatan Scientific

Mengamati Menanya MengumpulkanInformasi Menalar Mengomuni-kasikan Pengumpulan data melalui eksperimen  Guru menugaskan siswa secara kelompok melakukan percobaan dan mengamati faktor penyebab terjadinya peristiwa cara mengatasinya  Peserta didik secara kelompok melakukan percobaan dan mengamati faktor penyebab Pengorganisa sian dan formulasi eksplanasi  Guru meminta siswa menyimpulka n hasil percobaan dan diskusi  Siswa mengolah dan menyimpulka n hasil diskusi dan pengamatan.  Guru meminta siswa mempresent asikan hasil percobaan  Siswa mempresent asikan hasil diskusi percobaan. Kelompok lain memberi masukan dan pertanyaan. Analisis

proses inquiry  Siswa melakukan

analisis proses inquiry yang

(29)

Indikator Sintak Inquiry Pendekatan Scientific

Mengamati Menanya MengumpulkanInformasi Menalar Mengomuni-kasikan dilakukan  Siswa memperbaiki laporan hasil diskusi dan percobaan setelah presentasi D. Latihan

Buatlah pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti pada tabel 7.

(30)

IV. PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.

Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan kompeten bila hasil pengukuran kompetensi pengetahuan dan keterampilan mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan untuk sikap dengan nilai B (Baik). Penilaian pada Kurikulum 2013 juga digunakan penilaian otentik baik terhadap ranah sikap, ranah pengetahuan maupun terhadap ranah keterampilan. Penilaian otentik menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar secara berimbang. B. Deskripsi

Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian proses dan capaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan keterampilan yang diperolehnya, dalam bentuk pelaksanaan tugas perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam pembelajaran dilakukan sebagai berikut.

1. Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.

(31)

Oleh karena itu, fokus utama pengembangan sikap pada mata pelajaran IPA Terapan terletak pada pengembangan sikap ilmiah yang merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (spiritual dan sosial). Guru Mata pelajaran IPA terapan perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pembelajaran sesuai dengan relevansi dan karakteristik baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4.

Tabel 8. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap Teknik

Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan Observasi Daftar cek

Skala penilaian sikap Dilakukan selama proses pembelajaran. Penilaian diri Daftar cek

Skala penilaian sikap Dilakukan pada akhir semester Penilaian

antar peserta didik

Daftar cek

Skala penilaian sikap Dilakukan pada akhir semester, setiap peserta didik dinilai oleh 5 peserta didik lainnya.

Jurnal Catatan pendidik berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

Berupa catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan

Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis (uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes lisan. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang melalui kisi-kisi soal mulai dari menyusun indikator pencapaian kompetensi, indikator soal dan/atau aspek penilaian nontes, hingga pedoman penilaian/penskoran.

Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai melalui tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi, dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.

(32)

3. Penilaian Ranah Keterampilan

Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan diukur melalui pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berdiskusi, memresentasikan, melakukan eksperimen atau tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk serta portofolio.

4. Remedial dan Pengayaan

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.

Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata waktu yang telah ditetapkan.

5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi

a. Laporan pencapaian kompetensi sikap

Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu semester. b. Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan

Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir semester merupakan rerata dari pencapaian kompetensi minimal (2,67).

c. Laporan pencapaian kompetensi keterampilan

Laporan pencapaian kompetensi keterampilan pada akhir semester merupakan pencapaian paling optimum kompetensi dari batas minimal (2,67).

(33)

1. Penilaian Sikap

Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap No Nama Siswa/Kelompok Disiplin Jujur

Tanggung Jawab Santun 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2. 3. dst Keterangan:

4 = jika empat indikator terlihat 3 = jika tiga indikator terlihat 2 = jika dua indikator terlihat 1 = jika satu indikator terlihat Indikator Penilaian Sikap: Disiplin

a. Tertib mengikuti instruksi

b. Mengerjakan tugas tepat waktu

c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta

d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif Jujur

a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi

c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari Tanggung Jawab

a Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok c Mengajukan usul pemecahan masalah.

d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan Santun

a. Berinteraksi dengan teman secara ramah

b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat

d. Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperoleh dari modul (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:

a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4 b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3

(34)

c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2 d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1

(35)

2. Penilaian Pengetahuan

Tabel 10. Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan dan Keterampilan

Kompeten

si Dasar Indikator Indikator Soal JenisSoal Soal

3.2Mendes-kripsika n jenis, bagian-bagian, fungsi, dan cara menggu nakan berbaga i alat ukur 3.2.1 Menjelaska n jenis-jenis alat ukur besaran pokok 3.2.2 Menjelaska n bagian-bagian alat ukur 3.2.3 Menjelaska n fungsi alat ukur 3.1.4 Menjelaska n cara menggunak an alat ukur 1. Siswa dapat menjelaskan 3 jenis alat ukur besaran pokok 2. Siswa dapat menjelaskan bagian alat ukur jika diberikan nama alat ukurnya 3. Siswa daoat menjelaskan 2 fungsi alat ukur 4. Siswa dapat menjelaskan cara menggunakan alat ukur jika diberikan nama alat ukurnya

Essay 1. Jelaskan 3 jenis alat ukur besaran pokok 2. Jelaskan bagian alat ukur jika diberikan nama alat ukurnya. 3. Jelaskan 2 fungsi mikrometer 4. Jelaskan cara menggunakan mikrometer 4.2Meng-gunakan alat ukur 4.2.1Memilih alat ukur 4.1.2 Menggunaka n alat ukur sesuai manual 4.1.3Membaca hasil pengukuran alat ukur sesuai buku manual 1. Siswa dapat memilih alat ukur yang akan digunakan jika diberikan bahan yang akan diukur 2. Siswa dapat menggunakan salah satu alat ukur jika disediakan alat dan bahan yang akan diukur 3. Siswa dapat membaca hasil pengukuran alat ukur Unjuk

Kerja 1. Anda diminta untuk mengukur panjang dari benda berikut. Pilihlah alat yang harus Anda gunakan, dan ukurlah panjangnya dengan menggunakan alat yang sesuai dan catatlah hasil pengukurann ya. Laporkan hasil pengukuran yang Anda lakukan. Keterangan:

Pedoman penilaian pengetahuan

Soal no. 1, Skor maksimal 3, nilai 3 jika seluruh jawaban benar. Soal no. 2, Skor 4 jika bagian dan nama bagian alat yang dituliskan

(36)

Skor 3 jika bagian alat benar, tetapi nama alat ada 2 yang salah.

Skor 2 jika bagian alat benar dan semua nama bagian salah.

Skor 1 jika bagian dan nama bagian salah.

Soal no 3, Skor maksimal 2, nilai 2 jika seluruh jawaban benar. Soal no 4, Skor 2 jika dapat menjelaskan cara menggunakan.

Skor 1 jika ada penjelasan yang kurang/tidak tepat. Rumus Konversi Nilai

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = X 4 = ________ Jumlah skor maksimal

Pada contoh di atas skor maksimal adalah 11 3. Penilaian Keterampilan

Tabel 11. Rubrik Menggunakan Alat Ukur Besaran Pokok

Nama Peserta

Didik MemilihAlat

Menggunakan Alat Membaca Hasil Penilaian P ro se d u r K e se la m a t a n K e rj a Ya Ti d a k Ya Ti d a k Andi Boby Cicih Dimas ...

Diisi dengan tanda cek (v)

Rumus Konversi Nilai

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = X 4 = ________ Jumlah skor maksimal

Pada contoh di atas jumlah skor maksimal adalah 4. 4. Laporan Pencapaian Kompetensi

a. Ranah Pengetahuan

Nama Peserta Didik : ...

(37)

**) KD 3.1 3,30 KD 3.2 4,00 Rerata KD 3,65 Ulangan tengah semester 3,50

Ulangan akhir semester 2,90 Nilai Pengetahuan *)

Keterangan :

*) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan kompleksitasnya.

**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014 yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.

b. Ranah Keterampilan

Nama Peserta Didik : ...

Nilai Capaian Nilai Akhir**)

KD 4.1 3,30

A

KD 4.2 4,00

Nilai Keterampilan *) 4,00 Keterangan:

*) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester. **) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014

yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.. D. Latihan

Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian skala 4.

Gambar

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN
Tabel 3. Contoh Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD Standar Kompetensi
Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem informasi penjualan Krajan Troso ini aktor yang digambarkan pada diagram use case terdiri dari pengguna, pelanggan, dan pengelola.. Interaksi aktor pada

Yunani setuju untuk mengurangi APBN-nya sebesar USD 43 miliar dalam masa tiga tahun,.. dengan tujuan untuk mengurangi defisit menjadi di bawah 3% dari GDP menjelang

calon perekomendasi di database untuk dilakukan pencocokan karakteristik dengan user peminta rekomendasi. Proses pencocokan kemiripan antara user peminta rekomendasi

Skor rata-rata sebanyak itu tentu saja masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 7 dan masih di bawah kriteria

Berdasarkan hasil Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi serta Penetapan Hasil Kualifikasi, kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten Lamandau

Fokus  dan  Naskah/artikel  yang  dimuat  dalam  Jurnal  Ilmu  Perpustakaan  dan .. *) Pustakawan Pertama PDII‐LIPI; email: mamaz_wait@yahoo.com, Hp.085697832848 

Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota*) ... menerangkan bahwa: Nama Lembaga : ... Berdasarkan pengamatan atas kredibilitas dan kinerja

Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Crpta Karya D-PU yang di Tetapkan berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran D-PU Kabupaten Lebong Nomor 8241