• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

a

No. 01/01/76/Th. VIII, 2 Januari 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DESEMBER 2013 MAMUJU INFLASI 0,26 PERSEN

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

 Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Desember 2013, menunjukkan bahwa 61 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 2,69 persen dengan IHK 144,59 dan terendah di Tangerang dan Palembang 0,04 persen dengan IHK 149,92 dan 142,84. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Padang Sidempuan -0,44 persen dengan IHK 147,44 dan terendah di Kendari -0,05 persen dengan IHK 149,50. Dengan inflasi sebesar 0,26 persen dan IHK 146,41 Mamuju menempati urutan ke-51 tertinggi dari 61 kota yang mengalami deflasi.

 Laju inflasi Tahun 2013 (Desember 2012 – Desember 2013) tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 12,02 persen dan terendah di Manokwari 4,63 persen. Sementara itu, dengan inflasi sebesar 5,91 persen Mamuju menempati urutan ke-62 tertinggi dari 66 kota.

 Indonesia pada bulan Desember 2013 mengalami inflasi sebesar 0,55 persen, dengan IHK 146,84, sedangkan laju inflasi Indonesia Tahun 2013 (Desember 2012 – Desember 2013) sebesar 8,38 persen.

 Inflasi di Mamuju pada Desember 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada hampir semua kelompok pengeluaran, antara lain: kelompok kesehatan 0,78 persen, kelompok bahan makanan 0,64 persen, kelompok sandang 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,10 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen. Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga.

 Komoditi yang dominan memberi andil inflasi pada Desember 2013 adalah: cabe merah 0,17 persen, bawang merah 0,03 persen, serta ikan cakalang, rokok kretek filter, sabun detergen bubuk, ikan bandeng dan mie kering instant masing-masing 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: pisang -0,03 persen, serta gula pasir, kangkung dan kol putih/kubis masing-masing 0,01 persen.

 Komoditi yang dominan memberi andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: bensin 0,99 persen, ikan cakalang 0,37 persen, rokok kretek filter 0,34 persen, tarip listrik 0,31 persen, beras 0,29 persen, cabe merah 0,27 persen, angkutan antar kota 0,21 persen, tukan bukan mandor, bawang merah dan kontrak rumah masing-masing 0,18 persen, rokok putih 0,17 persen, ikan bandeng 0,15 persen, apel dan mobil masing-masing 0,14 persen, ikan tongkol 0,12 persen, serta ikan bakar dan pisang masing-masing 0,11 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: bawang putih -0,29 persen, cabe rawit -0,24 persen, bahan bakar rumah tangga -0,19 persen, minyak kelapa -0,12 persen dan ayam hidup -0,10 persen.

(2)

Hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa pada bulan Desember 2013 di Kota Mamuju menunjukkan secara umum terjadi peningkatan harga. Oleh karena itu, dari penghitungan IHK dengan menggunakan tahun dasar 2007=100, tercatat bahwa Kota Mamuju mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Berarti, terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 146,03 pada November 2013 menjadi 146,41 pada Desember 2013. Berkaitan dengan hal itu, maka laju inflasi Kota Mamuju tahun 2013 (Desember 2012 – Desember 2013) adalah sebesar 5,91 persen.

Peningkatan harga berbagai komoditi barang dan jasa tersebut ditunjukkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada hampir semua kelompok pengeluaran, antara lain: kelompok kesehatan 0,78 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,64 persen, kelompok sandang 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,10 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Desember 2013 antara lain: cabe merah, bawang merah, ikan cakalang, rokok kretek filter, sabun detergen bubuk, ikan bandeng, mie kering instant, hand body lotion, ikan layang, udang basah, bawang putih, rokok putih, sewa rumah, apel, emas perhiasan, jeruk, kontrak rumah, ikan asin belah, ikan tongkol, cumi-cumi, sop, tomat buah, cabe rawit, pasta gigi, rokok kretek, ikan katamba, tempe, telur itik, tahu mentah, sabun mandi, seng, obat sakit kepala, sandal kulit wanita, parfum, kopi bubuk, minyak goreng, kecap (isi), sabun mandi cair, sandal anak-anak, obat gosok, sandal kulit pria, pembasmi nyamuk cair, susu untuk balita, labu parang/manis/merah, jagung muda, sikat gigi, sepatu pria, cat tembok, pelembab, minyak rambut, kemeja panjang batik pria, sabuncair/cuci piring, susu untuk bayi, margarine dan printer laser. Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu: pisang, gula pasir, kangkung, kol putih/kubis, minyak kelapa, wortel, daging ayam ras, telur ayam ras, bayam, tomat sayur, kacang hijau, kentang, daging sapi, ayam hidup, teri kering, kacang panjang, daun singkong, ikan baronang, daun kacang panjang muda, besi beton, nangka muda, penyedap masakan/vetsin, kelapa, tepung terigu, semen, kacang tanah, bahan bakar rumah tangga, teri basah, susu bubuk, susu kental manis, ketimun, ikan kembung/gembung, ikan dalam kaleng, gula merah, sawi hijau, terong panjang dan kripik mentah.

Masing-masing kelompok komoditi memberikan andil inflasi berdasarkan bobot dan tingkat harga yang terjadi pada kelompok tersebut, sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,18 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen; kelompok 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga hampir mendekati 0,00 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indek harga.

Setiap kelompok komoditi pun mempunyai andil inflasi berdasarkan bobot terhadap terjadinya inflasi sebebsar 5,91 persen selama tahun 2013, sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,56 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,23 persen; kelompok sandang 0,05 persen; kelompok kesehatan 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,18 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,59 persen.

(3)

IHK IHK IHK Laju Inflasi Andil Inflasi Laju Inflasi Andil Inflasi

Desember November Desember Desember Desember Tahun Tahun

2012 2013 2013 2013 *) 2013 2013 **) 2013

[2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

U m u m 138,24 146,03 146,41 0,26 0,26 5,91 5,91

1 Bahan Makanan 163,47 171,61 172,71 0,64 0,18 5,65 1,56

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 155,45 164,58 164,74 0,10 0,02 5,98 1,08

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan

Bahan Bakar 132,44 138,91 139,10 0,14 0,03 5,03 1,23

4 Sandang 143,18 144,14 144,39 0,17 0,01 0,85 0,05

5 Kesehatan 122,21 129,76 130,77 0,78 0,02 7,00 0,22

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 121,52 126,67 126,68 0,01 0,00 4,25 0,18

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

Keuangan 108,07 118,94 118,94 0,00 - 10,06 1,59

Kelompok Pengeluaran [1]

Tabel 1

IHK, Laju Inflasi dan Andil Inflasi Kota Mamuju Desember 2013 Menurut Kelompok Pengeluaran

(2007=100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012.

Tabel 2

Laju Inflasi Bulanan Kota Mamuju Januari – Desember 2013 Menurut Kelompok Pengeluaran

(2007=100)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

[2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]

U m u m 0,27 0,25 0,89 -0,48 0,45 0,44 2,42 1,26 -0,27 0,36 -0,08 0,26

1 Bahan Makanan 0,37 1,72 2,60 -1,97 -0,53 -0,04 3,70 2,16 -2,23 0,60 -1,33 0,64

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok

dan Tembakau -0,01 -0,17 0,23 0,30 2,24 0,21 1,26 0,32 0,55 0,69 0,12 0,10 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan

Bahan Bakar 0,69 -0,35 0,23 0,03 0,82 0,14 0,81 0,84 0,83 0,20 0,55 0,14 4 Sandang -0,06 -0,22 -0,22 0,18 -0,43 -0,08 -0,42 1,18 1,05 -0,30 0,01 0,17

5 Kesehatan 0,52 -0,15 0,07 0,15 0,00 -0,19 0,76 0,53 3,18 0,76 0,43 0,78

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah

Raga 1,05 0,04 -0,02 0,04 0,00 0,15 0,37 1,95 0,60 0,00 0,01 0,01 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,28 -0,60 0,54 0,02 0,18 2,45 6,04 1,36 -0,77 0,14 0,74 0,00

Kelompok Pengeluaran

[1]

Laju Inflasi Bulanan Tahun 2013

(4)

Grafik 1

Perkembangan IHK Kota Mamuju (2007=100), Desember 2012 – Desember 2013

Grafik 2

Laju Inflasi Bulanan Kota Mamuju Desember 2012 dan Desember 2013 Menurut Kelompok Pengeluaran

0,00 0,50 1,00 1,50 Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

0,43

0,90 0,08 0,08 1,24 0,00 0,07 0,35

0,26

0,64 0,10 0,14 0,17 0,78 0,01 0,00 Desember 2012 Desember 2013

(5)

Grafik 3

Laju Inflasi “Year on Year” Kota Mamuju Desember 2012 dan Desember 2013

Menurut Kelompok Pengeluaran

Grafik 4

Andil Inflasi Kota Mamuju Tahun 2012 dan 2013 Menurut Kelompok Pengeluaran

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

3,28

0,92 0,79 0,75 0,34 0,08 0,26 0,14

5,91

1,56 1,08 1,23 0,05 0,22 0,18 1,59 Tahun 2012 Tahun 2013 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

3,28

3,34 4,40 3,06 5,18 2,45 6,21 0,88

5,91

5,65 5,98 5,03 0,85 7,00 4,25 10,06 Desember 2012 Desember 2013

(6)

Tabel 3

IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Mamuju November 2013 – Desember 2013, (2007=100) Kelompok/Subkelompok IHK Desember 2013 Inflasi Desember 2013 (%) Andil Inflasi Desember 2013 (%) Inflasi Tahun 2013 (%) Andil Inflasi Tahun 2013 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) UMUM 146,41 0,26 0,26 5,91 5,91 I. BAHAN MAKANAN 172,71 0,64 0,18 5,65 1,56

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 171,44 0,18 0,02 4,49 0,37

b. Daging dan Hasil-hasilnya 139,97 -1,65 -0,02 -3,31 -0,05

c. Ikan Segar 166,63 1,13 0,08 12,21 0,77

d. Ikan Diawetkan 242,39 0,30 0,00 2,14 0,01

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 135,20 -0,41 -0,01 8,68 0,18

f. Sayur-sayuran 182,27 -3,65 -0,08 5,28 0,12

g. Kacang-kacangan 195,64 -0,66 -0,01 15,22 0,11

h. Buah-buahan 205,01 -0,28 -0,01 13,37 0,23

i. Bumbu-bumbuan 254,77 8,89 0,22 -1,54 -0,04

j. Lemak dan Minyak 141,84 -1,01 -0,01 -8,79 -0,13

k. Bahan Makanan Lainnya 136,94 -0,08 0,00 0,18 0,00

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 164,74 0,10 0,02 5,98 1,08

a. Makanan Jadi 162,69 0,06 0,01 5,06 0,49

b. Minuman Tidak Beralkohol 139,12 -0,69 -0,02 -0,33 -0,01

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 185,31 0,56 0,03 11,01 0,60

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 139,10 0,14 0,03 5,03 1,23

a. Biaya Tempat Tinggal 142,13 0,11 0,01 6,19 0,85

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 130,58 -0,02 0,00 2,38 0,12

c. Perlengkapan Rumahtangga 147,91 0,00 - 4,95 0,20 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 122,39 1,17 0,02 3,54 0,06 IV. SANDANG 144,39 0,17 0,01 0,85 0,05 a. Sandang Pria 135,18 0,07 0,00 2,37 0,04 b. Sandang Wanita 141,67 0,07 0,00 3,06 0,05 c. Sandang Anak-Anak 117,52 0,09 0,00 0,63 0,01

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 179,52 0,41 0,01 -2,41 -0,05

V. KESEHATAN 130,77 0,78 0,02 7,00 0,22

a. Jasa Kesehatan 135,88 0,00 - 12,79 0,08

b. Obat-obatan 135,58 0,32 0,00 6,78 0,04

c. Jasa Perawatan Jasmani 134,16 0,00 - 1,15 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 126,67 1,38 0,02 5,88 0,10

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 126,68 0,01 0,00 4,25 0,18

a. Pendidikan 136,29 0,00 - 6,91 0,11

b. Kursus-kursus/Pelatihan 106,40 0,00 - 0,84 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 118,66 0,02 0,00 3,39 0,03

d. Rekreasi 123,54 0,00 - 2,35 0,04

e. Olahraga 118,76 0,00 - 1,18 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 118,94 0,00 - 10,06 1,59

a. Transpor 126,23 0,00 - 13,26 1,49

b. Komunikasi dan Pengiriman 97,47 0,00 - 2,06 0,07

(7)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2013 mengalami inflasi 0,64 persen dengan IHK 172,71, berarti terjadi peningkatan indeks harga konsumen dibandingkan November 2013 dengan IHK yang sebesar 171,61.

Dari sebelas sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, terdapat lima sub kelompok yang mengalami peningkatan indeks harga, sedangkan tujuh sub kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 8,89 persen dan sub kelompok ikan segar 1,13 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran -3,65 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen pada Desember 2013. Sub kelompok yang dominan memberikan andil inflasi tersebut adalah sub kelompok bumbu-bumbuan 0,22 persen dan sub kelompok ikan segar 0,08 persen, sementara sub kelompok sayur-sayuran cukup besar menekan laju inflasi, yaitu sebesar -0,08 persen.

Selama Tahun 2013, kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi sebesar 1,56 persen, dimana andil inflasi tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok ikan segar 0,77 persen dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,37 persen, sedangkan sub kelompok lemak dan minyak cukup dominan menekan laju inflasi, yaitu sebesar -0,13 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Desember 2013 adalah: cabe merah 0,17 persen, bawang merah 0,03 persen, serta ikan cakalang, ikan bandeng dan mie kering instant

masing-masing 0,02 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: pisang -0,03 persen, serta kangkung dan kol putih/kubis masing-masing -0,02 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: ikan cakalang 0,37 persen, beras 0,29 persen, cabe merah 0,27 persen, bawang merah 0,18 persen, ikan bandeng 0,15 persen, apel 0,14 persen, ikan tongkol 0,12 persen dan pisang 0,11 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi Tahun 2013 adalah: bawang putih -0,29 persen, cabe rawit -0,24 persen, minyak kelapa -0,12 persen dan ayam hidup -0,10 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Desember 2013 mengalami inflasi 0,10 persen dengan IHK 164,74, berarti terjadi peningkatan indeks harga konsumen dibandingkan November 2013 dengan IHK yang sebesar 164,58.

Hanya sub kelompok minuman yang tidak beralkohol yang mengalami penurunan indeks harga, yaitu sebesar -0,69 persen, sedangkan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol dan sub kelompok makanan jadi mengalami peningkatan indeks harga pada Desember 2013, masing-masing 0,56 persen dan 0,06 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen pada Desember 2013. Dimana, nilai tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,03 persen.

(8)

Pada Tahun 2013, kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi sebesar 1,08 persen, dimana andil inflasi tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol dan sub kelompok makanan jadi, masing-masing 0,60 persen dan 0,49 persen

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Desember 2013 adalah: rokok kretek filter 0,02 persen, serta rokok putih dan sop masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: gula pasir -0,02 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: rokok kretek filter 0,34 persen, rokok putih 0,17 persen, ikan bakar 0,11 persen, serta rokok kretek dan makanan ringan/snack masing-masing 0,10 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi Tahun 2013 adalah: gula pasir -0,05 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada Desember 2013, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi 0,14 persen dengan IHK 139,10, berarti terjadi peningkatan indeks harga konsumen dibandingkan November 2013 dengan IHK sebesar 138,91.

Hanya tiga sub kelompok yang mengalami perubahan indeks harga pada Desember 2013, yaitu: sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 1,17 persen, sub kelompok biaya tempat tinggal 0,11 persen dan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air -0,02 persen, sedangkan sub kelompok perlengkapan rumahtangga tidak mengalami perubahan indeks harga.

Kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen pada Desember 2013. Andil inflasi tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,02 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Desember 2013 adalah: sabun detergen bubuk 0,02 persen, serta sewa rumah dan kontrak rumah masing-masing 0,01 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: tarip listrik 0,31 persen, tukang bukan mandor dan kontrak rumah masing-masing 0,18 persen, keramik 0,10 persen, serta sewa rumah dan batu bata/tela masing-masing 0,08 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi Tahun 2013 adalah: bahan bakar rumah tangga -0,19 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Desember 2013 mengalami inflasi 0,17 persen dengan IHK 144,39, berarti terjadi peningkatan indeks harga konsumen dibandingkan November 2013 yang sebesar 144,14.

Seluruh sub kelompok mengalami peningkatan indeks harga pada Desember 2013, antara lain: sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,41 persen, sub kelompok sandang anak-anak 0,09 persen, serta sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang wanita masing-masing 0,07 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi 0,01 persen, dimana andil inflasi tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,01 persen.

(9)

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Desember 2013 adalah: emas perhiasan 0,01 persen, serta kemeja panjang batik pria, sandal kulit pria, sepatu pria, sandal kulit wanita dan sandal anak-anak masing-masing hampir mendekati 0,00 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: pembalut wanita, celana panjang jeans pria dan daster masing-masing 0,02 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi Tahun 2013 adalah: emas perhiasan -0,06 persen.

5.

K e s e h a t a n

Pada Desember 2013, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,78 persen dengan IHK 130,77, berarti terjadi peningkatan indeks harga konsumen dibandingkan November 2013 yang sebesar 129,76.

Dari empat sub kelompok yang terdapat pada kelompok pengeluaran ini, hanya sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika dan sub kelompok obat-obatan yang mengalami peningkatan indeks harga, masing-masing sebesar 1,38 persen dan 0,32 persen. Sementara itu, sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga.

Kelompok pengeluaran ini memberi andil inflasi sebesar 0,02 persen pada Desember 2013, dimana andil inflasi tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,02 persen.

Komoditi yang memberikan andil inflasi pada Desember 2013 adalah: hand body lotion 0,01 persen, serta obat sakit kepala, obat gosok, minyak rambut, parfum, pelembab, pasta gigi, sabun mandi cair, sabun mandi dan sikat gigi masing-masing hampir mendekati 0,00 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: tarip rumah sakit 0,05 persen, serta hand body lotion, dokter umum, obat sakit kepala, parfum, obat dengan resep dan sabun mandi masing-masing 0,02 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Pada Desember 2013, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan IHK 126,68, berarti terjadi peningkatan indeks harga dibandingkan November 2013 yang sebesar 126,67.

Dari lima sub kelompok yang terdapat dalam kelompok pengeluaran ini, hanya sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yang mengalami perubahan indeks harga, yaitu sebesar 0,21 persen. Sementara, sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga pada Desember 2013.

Pada periode waktu (Desember 2013) yang sama, kelompok pengeluaran ini, khusunya sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan memberikan andil inflasi hampir mendekati 0,00 persen. Dimana komoditas yang memberikan andil inflasi tersebut adalah printer laser hampir mendekati 0,00 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: biaya akademi/perguruan tinggi 0,09 persen, televisi berwarna 0,02 persen, biaya SLTA, buku tulis bergaris, biaya TK, pulpen/bollpoint, surat kabar harian dan biaya SLTP masing-masing 0,01 persen.

(10)

I H K INFLASI BULANAN ( % ) INFLASI TAHUN 2013 ( % ) [2] [3] [4] 1 MANADO 144,59 2,69 8,12 2 PALU 153,12 1,14 7,57 3 WATAMPONE 159,04 0,11 6,86 4 MAKASSAR 143,33 0,84 6,24 5 PAREPARE 143,26 0,77 6,31 6 PALOPO 149,68 0,52 5,25 7 KENDARI 149,50 -0,05 5,92 8 GORONTALO 147,46 1,54 5,84 9 MAMUJU 146,41 0,26 5,91 INDONESIA 146,84 0,55 8,38 K O T A [1] D E S E M B E R 2 0 1 3

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Pada Desember 2013, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga, berarti IHK Desember 2013 sama dengan November 2013 dengan IHK sebesar 118,94.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada Tahun 2013 adalah: bensin 0,99 persen, angkutan antar kota 0,21 persen, mobil 0,14 persen, sepeda motor 0,09 persen dan telepon seluler 0,07 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi Tahun 2013 adalah: angkutan udara -0,01 persen.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI

Delapan dari sembilan kota yang terdapat di Sulawesi mengalami inflasi, tertinggi terjadi Manado 2,69 persen dan terendah di Watampone 0,11 persen, sedangkan Kendari mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Sementara itu, Mamuju menempati urutan ke-7 tertinggi, yaitu sebesar 0,26 persen.

Laju inflasi Tahun 2013 tertinggi terjadi di Manado 8,12 persen dan terendah di Palopo 5,25 persen. Sementara itu, Mamuju menempati urutan ke-7 tertinggi, yaitu sebesar 5,91 persen.

Bila dibandingkan dengan Indonesia, inflasi Mamuju pada Desember 2013 berada dibawah Indonesia sebesar 0,29 poin. Sedangkan pada Tahun 2013, inflasi Mamuju berada dibawah Indonesia sebesar 2,47 poin.

Tabel 4

Perbandingan IHK dan Inflasi Desember 2013 Kota-kota di Pulau Sulawesi (2007=100)

(11)

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SULAWESI BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi: Drs. Syihabuddin

Kepala Bidang Statistik Distribusi

e-mail:

bps7600@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian hanya terfokus pada bagaimana pandangan hukum Islam mengenai tindak pidana perkosaan dan bagaimana pandangan hukum Islam mengenai aborsi bagi korban perkosaan;

Boyolali yang diharapkan mampu menciptakan out put siswa yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat.Untuk mewujudkan sekolah favorit,sekolah ini memanfaatkan media

Penanggun gjawab TRIWULAN I Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output).. TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV KONDISI KINERJA

Untuk mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran di tingkat lembaga pemasaran pada ke tiga saluran yang digunakan petani cabai di Kecamatan

Pada penelitian ini, peningkatan nilai produk batik tulis dicapai dengan mengimplementasikan perbaikan alat produksi berupa kompor listrik untuk pembakaran lilin batik

0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (significant) antara hasil deteksi kit TUBEX TF dengan hasil deteksi kit Typhidot-M pada pemeriksaan

Hal ini karena DPK merupakan sumber pendanaan yang paing utama dalam perbankan syariah, sehingga semakin besar jumlah DPK yang berhasil dihimpun oleh bank maka

public class ProgramPertama extends MIDlet implements CommandListener { Display display; Form frmTampil; Command cmdKeluar; public ProgramPertama() { display