• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KUALITAS LAYANAN SITUS KAMPUS DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA (STUDI KASUS: STMIK ATMA LUHUR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KUALITAS LAYANAN SITUS KAMPUS DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA (STUDI KASUS: STMIK ATMA LUHUR)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KUALITAS LAYANAN SITUS KAMPUS DALAM MENUNJANG

KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA

(STUDI KASUS: STMIK ATMA LUHUR) Harrizki Arie Pradana

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl.Jend. Sudirman, Selindung, Pangkalpinang

Telp. (0717) 433506

E-mail: harrizkiariep@atmaluhur.ac.id

ABSTRAKS

Kualitas merupakan indikator pokok dan penting bagi suatu institusi maupun organisasi. Apalagi kualitas tersebut mempengaruhi pencapaian target untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang simultan dan berkelanjutan. Situs merupakan kunci suatu institusi maupun organisasi dalam menyampaikan informasi kepada pihak mereka maupun pihak luar yang saling mempunyai kepentingan diluar perkantoran atau gedung. Situs kampus mempunyai kepentingan yang luar biasa terhadap penunjang informasi yang dibutuhkan mahasiswa dan calon mahasiswa tentunya selain orang tua, dosen, karyawan, dan pihak ketiga. Kualitas situs kampus merupakan kunci dari semua itu. Dengan didukungnya indikator kegunaan (usability), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan (service interaction), maka kualitas situs kampus bisa dievaluasi. Dengan adanya evaluasi kualitas ini, maka diharapkan situs kampus dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

Kata Kunci: Situs, Kualitas Situs, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, WebQual.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu instansi maupun organisasi dalam setiap menjalankan proses bisnisnya, tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang mendukung teknologi informasi. Salah satunya adalah ketersediaan website (situs) dalam membantu kebutuhan akan informasi, baik bagi pihak internal, eksternal, maupun yang berkepentingan dalam mendapatkan informasi tersebut. STMIK Atma Luhur Pangkalpinang salah satunya yang mendukung fasilitas tersebut, yaitu dibuatnya website kampus dalam menunjang kebutuhan civitas akademi maupun informasi yang berhubungan dengan lainnya. Selama ini, situs kampus tersebut belum ada yang melakukan evaluasi kualitas layanan yang disampaikan situs tersebut telah mendukung kebutuhan informasi mahasiswa atau belum. Selama ini hanya sebatas penyampaian informasi tanpa adanya evaluasi akan situs kampus tersebut. Untuk mendukung evaluasi tersebut, digunakanlah metode pengukuran kualitas website, WebQual. Menurut Sanjaya (2012), dimensi pengukuran yang terdapat pada WebQual terdiri dari 3 (tiga) dimensi, yaitu kemudahan penggunaan (usability), kualitas informasi (information quality), dan yang terakhir adalah kualitas interaksi (service interaction quality). Dari ketiga dimensi tersebutlah sejauh mana kualitas layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang menunjang kebutuhan mahasiswanya, dan bisa diketahuinya faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi suatu kualitas layanan situs kampus bekerja dengan semestinya atau hanya sebagai bahan pelengkap identitas suatu organisasi, institusi maupun perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut:

a. Bagaimana kualitas layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang dalam menunjang kebutuhan informasi mahasiswa?

b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah yang dapat diambil dari latar belakang adalah:

a. Menentukan kualitas layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang dalam menunjang kebutuhan informasi mahasiswa. b. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kualitas layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Website

Website atau situs merupakan alat yang penting untuk menyampaikan informasi kepada publik secara cepat dan tepat melalui media internet. Menurut Abdul Kadir (2005), web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Sedangkan menurut Yuhefizar (2009), website sebagai komponen dari suatu identitas yang dipengaruhi oleh pendapat publik dan terbentuk dari perilaku dan karakter sebuah perusahaan. Suatu situs yang baik harus memiliki beberapa kriteria seperti disampaikan oleh Hermawan (2007), diantaranya:

(2)

a. Ketergunaan (usability)

Dalam kriteria ini, situs web harus memenuhi 5 (lima) syarat untuk mencapai tingkat kegunaan yang tinggi, antara lain: mudah dipelajari, interaksi yang jelas, mudah untuk diingat, dan tingkat kesalahan yang rendah.

b. Sistem navigasi (structure)

Syarat suatu navigasi yang dikatakan baik adalah harus mudah dipelajari, tetap konsisten, memungkinkan adanya feedback, dan muncul dalam konteks.

c. Desain visual (reliability)

Agar membuat desain visual yang baik pada suatu situs, maka harus diperhatikan antara lain gunakan desain visual tersebut untuk menciptakan kejelasan kegunaan yang sesuai dengan tujuan situs tersebut, buatlah seperti profesional dan original, jagalah bentuk grafik agar berukuran kecil, dan gunakan format yang tepat.

d. Lama respon (loading time)

Jumlah waktu respon dihitung dari akhir permintaan diminta hingga waktu respon awal permintaan dengan kecepatan yang didukung oleh sistem situs tersebut.

e. Isi (contents)

Untuk isi, sebaiknya isi harus mengenali penggunanya, up-to-date, menyatakan suatu kebijakan dengan jelas, mendahulukan kualitas diatas kuantitas, dan buatlah tulisan pada halaman situs agar dapat dengan mudah dan cepat untuk dipindai (scanning).

f. Pengaksesan (accessibility)

Halaman situs harus bisa digunakan oleh setiap penggunanya, baik dilihat dari segi umur, termasuk orang yang cacat sekalipun.

g. Interaksi (interactivity)

Buat situs yang memungkinkan para penggunanya merasa nyaman dalam berinteraksi dengan situs tersebut.

2.2 Kualitas Layanan

Menurut Oliver (1980), kepuasan pelanggan merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh kualitas layanan. Oleh karena itu, suatu layanan dalam pengaruhnya akan membentuk keluaran akan kepuasan dari pelanggan. Sedangkan menurut Zeithaml, et al. (1996), kualitas layanan juga dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan secara langsung dan mempengaruhi loyalitas pelanggan secara tidak langsung melalui kepuasan (Caruana, 2002).

Sedangkan menurut pendapat lainnya, apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen itulah kualitas (Deming, 1992), nihil akan cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan menjadi pokok suatu kualitas (Crosby, 1992), dan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi apabila dilihat dari segi produsen (Juran, 1992).

Jadi, untuk meningkatkan suatu kualitas situs, kebutuhan akan pendukung penunjang kualitas situs tersebut harus memperhatikan kualitas layanan, karena dapat mempengaruhi kepuasan dari penggunanya.

2.3 WebQual

Versi pertama dari instrumen WebQual (WebQual 1.0) dikembangkan sebagai bagian dari hasil lokakarya, yang diselenggarakan dengan melibatkan para siswa yang diminta untuk mempertimbangkan kualitas website sekolah. Instrumen WebQual disaring melalui proses perbaikan secara iteratif dengan menggunakan kuesioner percobaan sebelum disebarkan untuk populasi yang lebih besar (Maslan, 2014).

WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir dalam hal ini adalah kebutuhan informasi mahasiswa. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa (Sanjaya, 2012).

Dimensi pengukur WebQual terdiri atas 3 (tiga) dimensi, yaitu:

a. Kemudahan Penggunaan (usability),

Mengukur seberapa mudahnya penggunaan interface. Usability juga berfungsi untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama proses berlangsung.

b. Kualitas Informasi (information quality),

Elemen pengukur didalamnya antara lain, informasi harus akurat, dapat dipercaya, informasi aktual, relevan, mudah dimengerti, memiliki kedetailan yang tepat, dan memiliki format yang sesuai.

c. Kualitas Interaksi (interaction quality).

Mengukur sejauh mana suatu sistem dapat berinteraksi terhadap pengguna, baik secara organisasi maupun lainnya. Adapun elemen pengukurnya antara lain, harus memiliki reputasi baik, keamanan sewaktu berselancar, keamanan akan informasi pribadi, memiliki ruang personalisasi, mempunyai rasa komunitas, kemudahan akan komunikasi, dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan janjinya.

Adapun dimensi kemudahan penggunaan beserta indikator penyusunnya bisa dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Dimensi kemudahan penggunaan

Inisial Deskripsi indikator US1 Situs kampus mudah dipelajari

US2 Situs kampus memiliki interaksi yang jelas terhadap penggunanya

US3 Situs kampus mudah dalam melakukan navigasi

US4 Situs kampus mudah dalam

penggunaannya

US5 Situs kampus memiliki tampilan yang menarik

(3)

Inisial Deskripsi indikator

US6 Desain yang disuguhkan oleh situs kampus sudah sesuai dengan letaknya US7 Situs kampus mempunyai daya saing

terhadap situs lain yang sejenis

US8 Situs kampus memberikan pengalaman positif bagi para penggunanya.

Sedangkan untuk melihat indikator penyusun dari dimensi kualitas informasi bisa dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Dimensi kualitas informasi

Inisial Deskripsi indikator

IQ1 Situs kampus memiliki keakuratan informasi akan data-data didalamnya IQ2 Informasi yang tertera pada situs

kampus dapat dipercaya

IQ3

Situs kampus setiap waktu menyampaikan informasi secara real time (terbarukan)

IQ4 Situs kampus memiliki informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna IQ5 Informasi yang diberikan situs kampus

mudah dimengerti oleh penggunanya

IQ6

Informasi yang ditampilkan situs kampus sudah tepat dan detail akan informasinya

IQ7 Informasi yang disajikan situs kampus sudah sesuai dengan formatnya

Dan Tabel 3 untuk melihat deskripsi indikator dari dimensi interaksi pelayanan.

Tabel 3. Dimensi interaksi pelayanan Inisial Deskripsi indikator

SI1 Situs kampus memiliki reputasi yang baik dimata penggunanya

SI2

Situs kampus menawarkan keamanan pada saat penggunanya berselancar didalamnya

SI3 Keamanan informasi pribadi dijaga dengan baik oleh situs kampus

SI4 Situs kampus menyediakan ruang personalisasi bagi para penggunanya

SI5

Situs kampus menyediakan ruang khusus bagi komunitas-komunitas mahasiswa penggunanya

SI6

Situs kampus memudahkan komunikasi antara pengguna dengan kampus dalam setiap informasi yang disuguhkan

US7

Situs kampus memberikan pelayanan atas setiap masukan dari penggunanya sesuai dengan janjinya

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bahan atau Materi Penelitian

Bahan atau materi peneilitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori sumber data, yaitu data primer yang diperoleh dengan

cara penyebaran kuesioner terhadap pengguna situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, khususnya mahasiswa, dan data sekunder yang diperoleh dengan cara menggunakan sumber-sumber pustaka dan sumber lainnya yang relevan mendukung penelitian. Sumber bisa diambil dari jurnal, buku, maupun situs internet.

3.2 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah komputer jinjing (Laptop) yang digunakan sebagai pendukung berjalannya untuk keperluan proses data penelitian dengan spesifikasi yang dimiliki seperti Prosesor Intel Core 5 3210M 2,5 GHz, memori 4 GB update 4 GB, total 8 GB, dan kartu grafis NVIDIA GeForce® GT 635M 2 GB, beserta perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS Statistics versi 19 berfungsi untuk mengolah data hasil dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang yang bersangkutan dengan penggunaan situs kampus. Anggota populasi dalam penelitian ini berjumlah 156 orang.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Demografi Responden

STMIK Atma Luhur Pangkalpinang yang berlokasi di Kota Pangkalpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini telah memiliki jumlah mahasiswa yang lumayan besar didaerahnya yaitu berkisar hampir 2000 mahasiswa yang terbagi dalam 3 (tiga) program studi, yaitu Teknik Informatika (S1), Sistem Informasi (S1), dan Manajemen Informatika (D3). Pada penelitian ini, fokus terhadap kualitas layanan situs kampus yang diberikan kepada mahasiswanya. Responden yang diteliti dalam penelitian ini ialah yang mahasiswa yang bersangkutan langsung dengan situs kampus, total keseluruhan demografi responden berjumlah 156 orang mahasiswa dari total hampir 2000 mahasiswa, demografi responden bisa dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Demografi responden penelitian

Jenis Kelamin Jumlah

Pria 108

Wanita 48

Jumlah 156

Dilihat dari Tabel 4, maka diketahui 69,23% responden dari mahasiswa pria, dan sisanya 30,77% responden dari mahasiswa wanita.

4.2 Hasil Uji

Untuk mengetahui gambaran masing-masing variable tiap dimensi dan indikatornya, maka

(4)

digunakanlah validitas dan reliabilitas untuk menentukan bahwa uji kuesionernya telah memenuhi syarat batas loading factor validitas 0.5 atau 50%, dan batas reliabilitasnya 0.6 atau 60% (Ghozali, 2001). Setelah itu dilakukan analisis deskriptif dengan memperlihatkan nilai mean, median, sum (total skor), dan nilai maksimum-minimun setiap jawaban responden.

Langkah selanjutnya adalah menentukan skala rata-rata yang didapat dari hasil jumlah skor dibagi dengan jumlah responden keseluruhan (mean). Sedangkan untuk mencari persentase nya ialah dengan mengurangi persentase maksimum yang didapat (dalam kasus ini adalah 100%) dengan persentase minimum yang didapat (dalam kasus ini adalah 25%), yang kemudian hasil tersebut dibagi empat, sehingga interval skala rata-rata bernilai 0.75 dan untuk persentasenya sebesar 18.75%. Setelah interval tiap skala rata-rata dan persentase diketahui, selanjutnya di interpretasikan sesuai dengan kategori tingkat kesetujuan antar tiap responden. Adapun jenjang tingkat kesetujuan responden menurut Purwanto (2007) yang kemudian disesuaikan terhadap penelitian bisa dilihat seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Interpretasi tingkat kesetujuan responden terhadap kuesioner Skala rata-rata Persentase Interpretasi 1 – 1.75 25% - 43.75% Sangat tidak setuju 1.76 – 2.50 43.76% - 62.5% Tidak Setuju 2.51 – 3.25 62.51% - 81.25% Setuju 3.26 – 4 81.26% - 100% Sangat Setuju *minimum = 1, maksimum = 4

Setelah tingkat kesetujuan diketahui, maka untuk memperoleh tingkat kepuasan secara keseluruhan tiap dimensi berdasarkan nilai skor yang akan didapat dengan cara menginterpretasikan kembali Tabel 5 dengan interpretasi kepuasan, diantaranya Sangat Puas, Puas, Tidak Puas, dan Sangat Tidak Puas.

4.2.1 Hasil analisis dimensi kegunaan (usability) Berdasarkan tabel 6 dan tabel 7 diketahui bahwa dimensi kegunaan (usability) dinyatakan valid dan reliabel. Valid dikarenakan tidak adanya data yang kurang dalam pengambilan kuesioner responden, hal ini ditandai dengan 100% dari total N, yaitu 156 responden pada Tabel 6.

Tabel 6. Uji validitas dimensi kegunaan Case Processing Summary

N %

Cases Valid 156 100.0

Excludeda 0 .0

Total 156 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliabel dikatakan karena pada dimensi kegunaan ini telah memenuhi syarat minimum nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.6 dengan nilai yaitu 0.886 dengan jumlah N nya valid sebanyak 156 responden menjawab semua kuesioner yang diberikan.

Tabel 7. Uji reliabilitas dimensi kegunaan

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .886 .887 8

Sedangkan menurut Sugiyono (2003) untuk analisis deskriptifnya bisa diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu jawaban Sangat Tidak Setuju bernilai 1, Tidak Setuju bernilai 2, Setuju bernilai 3, dan Sangat Setuju bernilai 4. Hasil distribusi deskriptif analisisnya bisa dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil deskriptif dimensi kegunaan Descriptive Statistics N Mi n M ax Sum Mean Std. Deviat ion Mudah Dipelajari 156 1 4 484 3.10 .674 Interaksi Jelas 156 1 4 470 3.01 .652 Mudah Melakukan Navigasi 156 1 4 469 3.01 .627 Mudah Digunakan 156 1 4 487 3.12 .685 Tampilan Menarik 156 1 4 452 2.90 .746 Desain Sesuai 156 1 4 471 3.02 .695 Daya Saing 156 1 4 457 2.93 .728 Pengalaman Positif 156 1 4 493 3.16 .648 Valid N (listwise) 156

Berdasarkan pada Tabel 8, maka indikator yang mempunyai skor tertinggi pada dimensi kegunaan yang menjadi perhatian mahasiswa dalam kualitas layanan situs kampusnya adalah pengalaman positif yang didapat mahasiswa dari penggunaan dan manfaat situs kampus dengan nilai 493 dengan rata-rata 3.16. Pengalaman positif ini terbangun dikarenakan setiap mahasiswa berinteraksi dengan situs kampus, kegunaan dari situs kampus selalu memberikan apa yang mahasiswa kehendaki tanpa adanya gangguan sedikit pun, hal ini lah yang kemudian timbulnya pengalaman positif yang diberikan situs kampus terhadap mahasiswa. Interpretasi yang diperoleh untuk indikator mudah dipelajari berdasar Tabel 8 mengindikasikan puas. Mudah dipelajari dikarenakan situs kampus memberikan tampilan yang begitu mudah bagi mahasiswanya dalam berselancar memenuhi kebutuhan informasi akademik maupun non-akademik mereka. Begitu juga dengan indikator lainnya mengindikasikan bahwa responden puas terhadap dimensi kegunaan. Untuk total keseluruhan

(5)

indikator pembentuk dalam dimensi kegunaan adalah sebagai berikut:

Sedangkan untuk total mean keseluruhan adalah sebagai berikut:

Dilihat dari TotSUM dan TotMean, maka dimensi kegunaan (usability) sudah termasuk kategori Puas bagi para responden. Responden menilai dimensi kegunaan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, sudah puas bagi mahasiswa dalam menunjang kebutuhan informasinya.

4.2.2 Dimensi kualitas informasi

Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 diketahui bahwa dimensi kualitas informasi (information quality) dinyatakan valid dan reliabel. Valid dikarenakan tidak adanya data yang kurang dalam pengambilan kuesioner responden, hal ini ditandai dengan 100% dari total N, yaitu 156 responden pada Tabel 9.

Tabel 9. Uji validitas dimensi kualitas informasi Case Processing Summary

N %

Cases Valid 156 100.0

Excludeda 0 .0

Total 156 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliabel dikatakan karena pada dimensi kualitas informasi ini telah memenuhi syarat minimum nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.6 dengan nilai yaitu 0.889 dengan jumlah N nya valid sebanyak 156 responden menjawab semua kuesioner yang diberikan sebanyak 7 buah pertanyaan, yaitu situs kampus memiliki keakuratan informasi akan data-data didalamnya, informasi yang tertera pada situs kampus dapat dipercaya, situs kampus setiap waktu

menyampaikan informasi secara real time (terbarukan), situs kampus memiliki informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna, informasi yang diberikan situs kampus mudah dimengerti oleh penggunanya, informasi yang ditampilkan situs kampus sudah tepat dan detail akan informasinya, dan informasi yang disajikan situs kampus sudah sesuai dengan formatnya.

Tabel 10. Uji reliabilitas dimensi kualitas informasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .889 .890 7

Sedangkan untuk analisis deskriptifnya diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu jawaban Sangat Tidak Setuju bernilai 1, Tidak Setuju bernilai 2, Setuju bernilai 3, dan Sangat Setuju bernilai 4. Hasil distribusi deskriptif analisisnya bisa dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil deskriptif dimensi kualitas informasi

Descriptive Statistics

N Min Max Sum Mean

Std. Devi ation Informasi Akurat 156 1 4 483 3.10 .679 Dapat Dipercaya 156 1 4 507 3.25 .649 Informasi Aktual 156 1 4 467 2.99 .749 Relevan 156 1 4 482 3.09 .626 Mudah Dimengerti 156 1 4 485 3.11 .658 Kedetailan yang Tepat 156 1 4 477 3.06 .721 Format Sesuai 156 1 4 479 3.07 .701 Valid N (listwise) 156

Berdasarkan pada Tabel 11, maka indikator yang mempunyai skor tertinggi pada dimensi kualitas informasi yang menjadi perhatian mahasiswa dalam kualitas layanan situs kampusnya adalah informasi yang diberikan didalam situs kampus dapat dipercaya dengan nilai 507 dengan rata-rata 3.25. Interpretasi yang diperoleh untuk indikator mudah dipelajari berdasar tabel 11 mengindikasikan puas. Begitu juga dengan indikator lainnya mengindikasikan bahwa responden puas terhadap dimensi kualitas informasi. Untuk total keseluruhan indikator pembentuk dalam dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut:

(6)

Sedangkan untuk total mean keseluruhan yang didapat adalah berikut:

Dilihat dari TotSUM dan TotMean, maka dimensi kualitas informasi (information quality) sudah termasuk kategori Puas bagi para responden. Responden menilai dimensi kualitas informasi situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, sudah puas bagi mahasiswa dalam menunjang kebutuhan informasinya.

4.2.3 Dimensi interaksi pelayanan

Berdasarkan Tabel 12 dan Tabel 13 diketahui bahwa dimensi interaksi pelayanan (service interaction) dinyatakan valid dan reliabel. Valid dikarenakan tidak adanya data yang kurang dalam pengambilan kuesioner responden, hal ini ditandai dengan 100% dari total N, yaitu 156 responden pada Tabel 12.

Tabel 12. Uji validitas dimensi interaksi pelayanan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 156 100.0

Excludeda 0 .0

Total 156 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 13. Uji reliabilitas dimensi interaksi pelayanan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .884 .884 7

Sedangkan untuk analisis deskriptifnya diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu jawaban Sangat Tidak Setuju bernilai 1, Tidak Setuju bernilai 2, Setuju bernilai 3, dan Sangat Setuju bernilai 4. Hasil

distribusi deskriptif analisisnya bisa dilihat pada Tabel 14 untuk dimensi interaksi pelayanan.

Tabel 14. Hasil deskriptif dimensi interaksi pelayanan

Descriptive Statistics

N Min Max Sum

Mea n Std. Devi ation Reputasi Baik 156 1 4 495 3.17 .603 Keamanan dalam Berselancar 156 1 4 469 3.01 .714 Keamanan Informasi Pribadi 156 1 4 501 3.21 .691 Ruang Personalisasi 156 1 4 464 2.97 .787 Rasa Komunitas 156 1 4 459 2.94 .781 Kemudahan Berkomunikasi dengan Kampus 156 1 4 459 2.94 .721 Pelayanan Sesuai dengan Janjinya 156 1 4 451 2.89 .775 Valid N (listwise) 156

Berdasarkan pada Tabel 14, maka indikator yang mempunyai skor tertinggi pada dimensi interaksi pelayanan yang menjadi perhatian mahasiswa dalam kualitas layanan situs kampusnya adalah kemanan informasi pribadi mahasiswa didalam situs kampus dengan nilai 501 dengan rata-rata 3.21. Keamanan informasi pribadi terbangun dikarenakan setiap adanya masalah ataupun ingin sekedar bertanya melalui situs kampus, maka situs kampus menyediakan dan menjamin sarana yang ada bagi mahasiswa berkepentingan aman tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Interpretasi yang diperoleh untuk indikator keamanan informasi pribadi berdasar Tabel 14 mengindikasikan puas. Begitu juga dengan indikator lainnya mengindikasikan bahwa responden puas terhadap dimensi interaksi pelayanan. Untuk total keseluruhan indikator pembentuk dalam dimensi interaksi pelayanan adalah sebagai berikut:

Sedangkan untuk total mean keseluruhan yang didapat adalah berikut:

(7)

Dilihat dari TotSUM dan TotMean, maka dimensi interaksi pelayanan (service interaction) sudah termasuk kategori Puas bagi para responden. Responden menilai dimensi interaksi pelayanan yang diberikan oleh situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, sudah puas bagi mahasiswa dalam menunjang kebutuhan informasinya.

4.3 Menginterpretasikan hasil analisis data Setelah hasil analisis diketahui tiap dimensi, maka selanjutnya adalah menginterpretasikan hasil tersebut kedalam kategori kepuasan yang sesuai dengan hasil masing-masing dimensi untuk mengetahui sejauh mana kepuasan layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang dalam menunjang kebutuhan informasi mahasiswanya. Dalam penilaian kepuasan ini, peneliti mengambil patokan berdasarkan skor aktual yang didapat dari tiap dimensi namun tidak juga melupakan rata-rata yang didapat tiap dimensi untuk mendukung hasil kepuasan layanan situs kampus. Untuk lebih jelas rekapitulasi hasil semua dimensi yang telah dianalisis bisa dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rekapitulasi total skor rata-rata semua dimensi

No. Dimensi Skor Mean Interpretasi

1 Kegunaan 473 3.03 Puas 2 Kualitas informasi 483 3.10 Puas 3 Interaksi pelayanan 471 3.02 Puas TOTAL 1427 3.05 PUAS

Dimensi kegunaan memiliki rata-rata sebesar 3.03 dengan skor ideal yang dimiliki sebesar 473 maka termasuk kepada kategori dimana kategori tersebut mengartikan bahwa kepuasan layanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang pada dimensi kegunaannya puas. Sedangkan untuk kedua dimensi lainnya juga terbilang puas, hal ini dilihat dari nilai rata-rata 3.10 dan skor yang didapat mencapai 483 untuk dimensi kualitas informasi, nilai rata-rata 3.02 dan skor yang didapat untuk dimensi interaksi pelayanan mencapai 471, dan nilai rata-rata 3.02. Dari ketiga dimensi tersebut secara keseluruhan kepuasan layanan yang diberikan situs kampus STMIK Atma Luhur dalam menunjang kebutuhan informasi mahasiswanya, dikatakan puas, dikarenakan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.05 dan total skor keseluruhan 1427.

5. KESIMPULAN

Dengan melihat hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa poin penting didalamnya, antara lain: 1. Tingkat kepuasan layanan situs kampus STMIK

Atma Luhur Pangkalpinang dalam menunjang kebutuhan informasi mahasiswa setelah evaluasi dilakukan, ternyata semua dimensi yang diajukan dalam penelitian memiliki tingkat kepuasan sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat pada hasil dan pembahasan yang dimiliki tiap-tiap dimensi yang menjadi hasil evaluasi penelitian ini, yaitu: a. Tingkat kepuasan dimensi kegunaan pada

situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang berkontribusi sebesar 3.03 poin dari keseluruhan dimensi yang ada dan memiliki skor mencapai 473 dengan kategori kepuasan adalah PUAS,

b. Tingkat kepuasan dimensi kualitas informasi situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang berkontribusi sebesar 3.03 poin dari keseluruhan dimensi yang dievaluasi dan memiliki skor mencapai 483 dengan kategori kepuasan PUAS, dan c. Tingkat kepuasan dimensi interaksi

pelayanan situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang berkontribusi sebesar 3.02 poin dari keseluruhan dimensi yang dievaluasi dan memiliki skor mencapai 471 dengan kategori kepuasan PUAS.

2. Dilihat dari tingkat kepuasan yang telah diketahui setelah evaluasi terhadap situs kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang dilakukan, ketiga dimensi masing-masing yaitu dimensi kegunaan, dimensi kualitas informasi, dan interaksi pelayanan, sangat penting dan saling berkontribusi satu dengan lainnya dalam mensukseskan kualitas layanan situs kampus dalam menunjang kebutuhan informasi yang diperlukan mahasiswa sehingga menghasilkan nilai yang tinggi bagi kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang.

PUSTAKA

Caruana, A. 2002. Service Loyalty: The Effect of Service Quality and The Mediating Role of Customer Satisfaction. European Journal of Marketing. Vol. 36 No. 7-8, pp. 811-955.

Crosby, Philip B., Deming, W. Edwards & Juran, Joseph M. 1992. Three Experts on Quality Management. Department of the Navy Office of the Under Secretary of the Navy Total Quality Leadership Office. TQLO Publication No. 92-02. Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat

Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hermawan, Ruswandi, et. al. 2007. Metode Penelitian Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

(8)

Kadir, Abdul. 2005. Dasar Pemrograman Web dengan ASP. Yogyakarta: Andi.

Maslan, Andi.2014.Pengukuran Kualitas Layanan Website Pemerintah Kota Batam menggunakan

Metode WebQual 4.0.Teknik

Informatika.Universitas Putera Batam.

Oliver, R., L. 1980. A Cognitive Model of the Antecedents and Consequences of Satisfaction Decisions. Journal of Marketing Research. Vol. 17, pp. 416-419.

Purwanto, Arie. 2007. Rancangan dan Implementasi Model Pemeriksaan Kinerja Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas Aplikasi e-Government di Pemerintahan Daerah: Studi Kasus Kabupaten Sragen. Internship. Magister Sains Akuntansi Konsentrasi Akuntansi Terapan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sanjaya, Iman. 2012. Pengukuran Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo dengan Menggunakan Metode WebQual 4.0. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM. Vol. 14 No. 1.

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yuhefizar, Mooduto, & Hidayat, R. 2009. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla. Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Zeithaml, V. A., Berry, L. L., dan Parasuraman, A. 1996. The Behavioral Consequences of Service Quality. Journal of Marketing. Vol. 60, pp. 31-46.

Gambar

Tabel 6. Uji validitas dimensi kegunaan  Case Processing Summary
Tabel  10.  Uji  reliabilitas  dimensi  kualitas  informasi  Reliability Statistics  Cronbach's Alpha  Cronbach's Alpha Based on Standardized Items  N of Items  .889  .890  7
Tabel  12.  Uji  validitas  dimensi  interaksi  pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah balanced scorecard berhasil diterapkan di beberapa perusahaan, para eksekutif perusahaan baru menyadari bahwa perspektif keuangan sesungguhnya merupakan hasil dari

Berdasarkan ayat-ayat yang dikaji, menyatakan bahwa fenomena laut dalam penafsiran kedua tokoh sesuai dengan konteks masa kini diantaranya ialah ditemukannya perbedaan jenis

16 Selisih penurunan yang terjadi pada model struktur diatas kondisi subgrade tanah lunak denan perkuatan geosintetik antara model tereduksi dengan program

Sarung tangan merupakan penghalang (barrrier) fisik paling penting untuk mencegah penyebaran infeksi dan melindungi tangan dari bahan yang mengandung mikroorganisme

Dengan kata lain, fungsi dan tujuan sistem plambing adalah untuk menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik dengan suatu sistem pemipaan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran melalui beberapa tahap, yaitu (1) Fase investigasi awal tentang perangkat pembelajaran dan

Pembicaraan negosiasi jual-beli antara pihak penjual dan pihak pembeli pada situs Olx berkisar pada; Jenis barang dan jasa yang akan dibeli atau dijual, kualitas dari

Dengan membandingkan antara produktivitas teoritis hopper terhadap produktivitas teoritis alat angkut maka .diketahui upaya apa saja yang dapat meningkatkan