• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N No 86/PID.B/2014/PN-SBG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N No 86/PID.B/2014/PN-SBG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

No 86/PID.B/2014/PN-SBG

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : AGUSTINUS ZILIWU.

Tempat lahir : Bori (Kota Gunung Sitoli).

Umur/tanggal lahir : 20 tahun/ 05 Agustus 1993.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat tinggal : Perumahan Afdeling II PT.SGSR Kelurahan PO

Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah.

Agama : Kristen Protestan.

Pekerjaan : Buruh Harian Lepas (BHL) PT.SGSR.

Terdakwa ditahan oleh :

1. Penyidik, sejak tanggal 11 Januari 2014 s/d tanggal 30 Januari 2014.

2. Perpanjangan Penahanan, sejak tanggal 31 Januari 2014 s/d tanggal 11 Maret 2014.

3. Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 06 Maret 2014 s/d tanggal 25 Maret 2014.

4. Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 18 Maret 2014 s/d tanggal 16 April 2014.

5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 17 April 2014 s/d tanggal 15 Juni 2014.

Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan menyatakan akan menghadapi sendiri perkaranya tanpa didampingi Penasehat Hukum.

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT.

Setelah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga No 86/PID.B/2014/PN-SBG tertanggal 18 Maret 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut.

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara berikut surat dakwaan Penuntut Umum sebagaimana tersebut dan terlampir dalam surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga tertanggal 14 Maret 2014 No. B-661/N.2.13/Ep.1/03/2014.

(2)

2

Setelah membaca surat penetapan Hakim Ketua Majelis tertanggal 18 Maret 2014 No 86/PID.B/2014/PN-SBG tentang penentuan hari pertama persidangan perkara ini.

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum di persidangan.

Setelah mendengar keterangan para saksi dan terdakwa di persidangan. Setelah membaca dan memperhatikan tuntutan pidana Penuntut Umum No. Reg. Perk. PDM-24/SIBOL/03/2014 yang dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada tanggal 03 Juni 2014 yang pada akhir uraiannya Penuntut Umum berkesimpulan : Menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:

1. Menyatakan terdakwa AGUSTINUS ZILIWU telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaanyang

menyebabkan luka berat” sebagaimana diatur dalam dakwaan Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam dakwaan Kedua.

2. Agar terdakwa AGUSTINUS ZILIWU dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima)

tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.

3. Menyatakan barang bukti berupa :

 1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh)

centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar. Dirampas untuk dimusnahkan.

4. Menetapkan agar terdakwa AGUSTINUS ZILIWU membayar biaya perkara

sebesar Rp. 1000,-(seribu rupiah).

Setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang disampaikan secara lisan di persidangan yang pada pokoknya menyatakan berkeberatan atas tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut, untuk itu terdakwa memohon keringanan dan terdakwa telah menyatakan penyesalannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, atas pembelaan terdakwa tersebut Penuntut Umum bertetap pada tuntutan pidananya.

Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal 18 Maret 2014 No. Reg Perk : PDM-24/SIBOL/03/2014, terdakwa diajukan ke

persidangan karena didakwa telah melakukan perbuatan pidana sebagai berikut :

DAKWAAN : KESATU :

(3)

3

Bahwa ia terdakwa AGUSTINUS ZILIWU bersama-sama dengan Temajaro

Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziluwu (DPO) pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014, sekira pukul 21.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Januari 2014, bertempat di Lokasi perumahan Afdeling II PT. SGSR kebun Manduamas PT. SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang

termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, barang siapa secara

terbuka dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap manusia

yaitu saksi korban Nasrullah Lahagu yang menyebabkan luka berat, perbuatan

mana dilakukan terdakwa dengan cara :

Berawal pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib ketika saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman Ziliwu yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-tetangga korban, kemudian korban mendengar ada suara keributan dari dalam rumah milik terdakwa kemudian pada saat terdakwa, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Agustinus Ziliwu keluar dari rumah, kemudian korban menegur Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak membuat keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR tersebut namun terdakwa emosi dan memaki saksi korban kemudian terdakwa datang kearah korban sambil membawa sebilah kelewang sepanjang + 1 (satu) meter yang gagangnya terbuat dari plastik lalu membacik kepala korban sebanyak 1 (Satu) kali, kemudian Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang korban sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi Ridwan, selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/ alat untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung korban dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian datang Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang sepanjang + 30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan hendak membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan menggunakan tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban, kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah kanan korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri korban sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban sebanyak 2 (dua) kali, setelah itu korban tidak sadarkan diri namun korban sempat melihat Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan terdakwa pergi meninggalkan korban dalam keadaan terluka.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi Nasrullah Lahagu mengalami luka robek pada kepala atas sebelah kiri P=12cm, L=1cm sampai ketulang, luka robek pada lengan kiri P=10cm sampai ketulang, luka robek pada siku tangan kiri P=15cm, L=10 cm sampai ketulang, luka robek pada lengan kanan P=7cm, L=0,5cm, D=0,5cm, pergelangan tangan kanan putus (sisa kulit) luka robek pada pergelangan tangan kiri P=5cm, L=1cm sampai ketulang, luka robek pada paha kanan ada 2 (dua) tempat masing-masing (I) P=15cm L=7cm sampai ketulang,

(4)

4

(II) P=5cm, L=1cm, luka robek pada lutut kanan P=10cm, L=3cm sampai ketulang, luka robek pada tumit kaki kanan P=3cm, L=0,5 cm , sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP.

ATAU KEDUA :

Bahwa ia terdakwa AGUSTINUS ZILIWU bersama-sama dengan Temajaro

Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziluwu (DPO) pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014, sekira pukul 21.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Januari 2014, bertempat di Lokasi perumahan Afdeling II PT. SGSR kebun Manduamas PT. SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang

termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, orang yang

melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu melakukan penganiayaan terhadap saksi korban Nasrullah Lahagu yang mengakibatkan luka berat, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara :

Berawal pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib ketika saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman Ziliwu yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-tetangga korban, kemudian korban mendengar ada suara keributan dari dalam rumah milik terdakwa kemudian pada saat terdakwa, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Agustinus Ziliwu keluar dari rumah, kemudian korban menegur Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak membuat keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR tersebut namun terdakwa emosi dan memaki saksi korban kemudian terdakwa datang kearah korban sambil membawa sebilah kelewang sepanjang + 1 (satu) meter yang gagangnya terbuat dari plastik lalu membacik kepala korban sebanyak 1 (Satu) kali, kemudian Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang korban sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi Ridwan, selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/ alat untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung korban dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian datang Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang sepanjang + 30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan hendak membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan menggunakan tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban, kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah kanan korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri korban sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban sebanyak 2 (dua) kali, setelah itu korban tidak sadarkan diri namun korban sempat

(5)

5

melihat Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan terdakwa pergi meninggalkan korban dalam keadaan terluka.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi Nasrullah Lahagu mengalami luka robek pada kepala atas sebelah kiri P=12cm, L=1cm sampai ketulang, luka robek pada lengan kiri P=10cm sampai ketulang, luka robek pada siku tangan kiri P=15cm, L=10 cm sampai ketulang, luka robek pada lengan kanan P=7cm, L=0,5cm, D=0,5cm, pergelangan tangan kanan putus (sisa kulit) luka robek pada pergelangan tangan kiri P=5cm, L=1cm sampai ketulang, luka robek pada paha kanan ada 2 (dua) tempat masing-masing (I) P=15cm L=7cm sampai ketulang, (II) P=5cm, L=1cm, luka robek pada lutut kanan P=10cm, L=3cm sampai ketulang, luka robek pada tumit kaki kanan P=3cm, L=0,5 cm , sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.

Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa menyatakan telah mengerti dan menyatakan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi dan memohon agar pemeriksaan terhadap perkaranya dilanjutkan.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut Umum dalam perkara ini telah mengajukan 5 (lima) orang saksi guna didengar keterangannya di persidangan, dan saksi dibawah sumpah pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

Saksi I. NASRULLAH LAHAGU, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling II PT.SGSR Kebun Manduamas PT.SGSR Kelurahan PO Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

- Bahwa terdakwa melakukan kekerasan tersebut dengan cara membacok sebilah

parang (golok) yang panjangnya 1 (satu) meter kekepala saksi sebanyak 1 kali yang dibawa terdakwa sedangkan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu atau meninju tengkuk saksi sebanyak 2 (dua) kali dan Yuniso Ziliwu dengan cara melemparkan 1 (satu) unit fiber gagang agrek atau alat untuk memanen buah kelapa sawit panjangnya 1 ½ meter kearah punggung saksi sehingga mengenai punggung saksi korban.

- Bahwa terdakwa melakukan kekerasan tersebut dikarenakan saksi korban

menegur terdakwa agar tidak membuat keributab dilokasi perumahan afdeling II PT.SGSR karena sebelumnya terdakwa telah pernah membuat keributan dan sebelumnya antara saksi dengan terdakwa tidak pernah ada perselisihan.

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut korban mengalami luka pada telapak

(6)

6

kepala korban karena dibacok serta luka pada tangan dan kaki karena dibacok serta luka bacok pada punggung.

 Bahwa antara saksi dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkannya dan tidak berkeberatan.

Saksi II. ANNISA WARUWU, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada

pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa pada saat terjadinya kekerasan tersebut saksi sedang berada didalam

rumah dan saat itu saksi mendengar suara ribut-ribut lalu saksi terbangun dan keluar dari rumah dan saat itu saksi melihat korban sudah terkapar ditanah karena dianiaya oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu.

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka

pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkannya dan tidak berkeberatan.

Saksi III. ABDULLAH LUBIS, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada

pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014

sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka

(7)

7

pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkannya dan tidak berkeberatan.

Saksi IV. ABADI NDUHA, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014

sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka

pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkannya dan tidak berkeberatan.

Saksi V. GANOVAYATO HARITA, memberikan keterangan di bawah sumpah yang

pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014

sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

(8)

8

 Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok sebilah

parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna hitam yang telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka

pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa terdakwa dalam perkara ini juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang meringankan (ade charge) yaitu :

Saksi VI JOSUA SIMANULLANG, memberikan keterangan di bawah sumpah yang

pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014

sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka

pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkannya dan tidak berkeberatan.

Saksi VII. RIDWAN, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada

pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

(9)

9

 Bahwa saksi melihat terdakwa mencari korban menegur terdakwa sehingga

terdakwa mendatangi korban dan terjadi perkelahian antara terdakwa dan korban dipinggir jalan lalu datang Temajaro Ziliwu dari rumahnya sambil berlari membawa sebilah parang mengejar korban lalu Temajora Ziliwu membacokkan korban kebagian kepalanya sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian tangan korban, pada saat itu korban lari menghindar dengan tujuan menyelamatkan diri dan pada saat itu saksi pergi melihat sampai dimana dikejar oleh terdakwa dan pada saat didepan perumahan Afdeling II PT SGSR Manduamas saksi melihat korban mengalami luka diseluruh tubuhnya karena dibacok secara brutal sehingga saksi mengetahui terjadinya kekerasan tersebut.

 Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok sebilah

parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna hitam yang telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka

pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkannya dan tidak berkeberatan.

Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan terdakwa yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Keterangan Terdakwa : AGUSTINUS ZILIWU.

 Bahwa keterangan yang terdakwa berikan kepada Penyidik adalah benar.

 Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok

sebilah parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna hitam yang telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.

 Bahwa terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan cara awalnya

terjadi perkelahian antara terdakwa dengan korban didepan rumah terdakwa dan pada saat itu datang Temajora Ziliwu dan melihat perkelahian tersebut Temajora Ziliwu keluar dari rumah yang ditempat terdakwa dan mengejar korban dengan membawa sebilah parang lalu membacokkan sebilah parang kepada korban secara brutal, lalu terdakwa mendatangi Temajora Ziliwu

(10)

10

dengan tujuan mengambil parang yang dipengangnya, dan saat itu terdakwa melihat korban sedang berlumuran darah dan pada saat itu korban masih dapat menunjang terdakwa lalu terdakwa membacok kaki korban sebelah kanan dekat dengkulnya sebanyak 1 (satu) kali dan melihat orang sudah ramai datang terdakwa lari kerumah yang ditempatinya, sedangkan Temajora Ziliwu juga lari namun terdakwa tidak mengetahui kemana perginya.

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami

luka pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.

 Bahwa terdakwa belum pernah dihukum.

 Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.

 Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesal atas perbuatannya serta

berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Menimbang, bahwa selain menghadapkan saksi-saksi, Penuntut Umum di dalam perkara ini ada mengajukan barang bukti ke muka persidangan yaitu berupa :

 1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh) centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar.

Masing-masing dikenal dan dibenarkan oleh saksi-saksi dan terdakwa.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

 Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib

bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi penganiayaan terhadap korban Nasrullah Lahagu yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).

 Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok

sebilah parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna hitam yang telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.

 Bahwa terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan cara awalnya

terjadi perkelahian antara terdakwa dengan korban didepan rumah terdakwa dan pada saat itu datang Temajora Ziliwu dan melihat perkelahian tersebut Temajora Ziliwu keluar dari rumah yang ditempat terdakwa dan mengejar korban dengan membawa sebilah parang lalu membacokkan sebilah parang kepada korban secara brutal, lalu terdakwa mendatangi Temajora Ziliwu

(11)

11

dengan tujuan mengambil parang yang dipengangnya, dan saat itu terdakwa melihat korban sedang berlumuran darah dan pada saat itu korban masih dapat menunjang terdakwa lalu terdakwa membacok kaki korban sebelah kanan dekat dengkulnya sebanyak 1 (satu) kali dan melihat orang sudah ramai datang terdakwa lari kerumah yang ditempatinya, sedangkan Temajora Ziliwu juga lari namun terdakwa tidak mengetahui kemana perginya.

 Bahwa terdakwa dalam melakukan penganiayaan terhadap saksi korban

Nasrullah Lahagu dengan menggunakan sebilah parang.

 Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami

luka pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.

 Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban belum ada perdamaian.

 Bahwa terdakwa merasa menyesal dan bersalah dan berjanji tidak akan

mengulanginya lagi.

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat Putusan ini maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan telah termuat dalam Barita-Acara Persidangan yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak terpisahkan dengan Putusan ini.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang dikemukakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan meninjau apakah dengan fakta yuridis yang telah ternyata tersebut terdakwa dapat dipersalahkan sebagaimana dalam Pasal undang-undang hukum pidana yang telah didakwakan oleh Penuntut Umum kepadanya dan untuk itu akan dipertimbangkan apakah unsur-unsurnya telah terpenuhi adanya.

Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan kepersidangan dengan surat dakwaan yang disusun secara Alternatif yaitu Kesatu Pasal 170 ayat (2) ke 2 KUHP, Atau Kedua Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sehingga terhadap dakwaan yang demikian susunannya, Majelis dalam mempertimbangkan dakwaan tersebut setelah melihat fakta yang terungkap dipersidangan, apakah dari dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut dapat dibuktikan oleh Penuntut Umum.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya telah berpendapat bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari Pasal

(12)

12

351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sehingga dakwaan alternatif Kedua tersebut telah terbukti pula secara sah menurut hukum dan meyakinkan.

Menimbang, bahwa sehubungan dengan itu, Majelis akan meninjau apakah benar dakwaan alternatif Kedua tersebut telah dapat dibuktikan secara sah

menurut hukum dan meyakinkan oleh Penuntut Umum ataukah tidak.

Menimbang, bahwa dakwaan alternatif Kedua Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :

1. Barang siapa.

2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang

mengakibatkan luka berat.

3. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan

perbuatan itu.

Ad. 1. Barang siapa.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-1 tersebut di atas, yaitu “barang

siapa” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barang siapa disini adalah orang atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana atau subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana.

Menimbang, bahwa di dalam persidangan terdakwa telah menerangkan bahwa ia adalah orang atau pribadi yang beridentitas seperti apa yang disebutkan dalam surat dakwaan Penuntut Umum.

Menimbang, bahwa untuk menetapkan apakah benar terdakwa sebagai subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana dalam perkara ini perlu dibuktikan apakah terdakwa tersebut benar telah melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan sebagaimana yang didakwakan. jika benar terdakwa melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan yang memenuhi semua unsur-unsur dari pasal undang-undang hukum pidana yang didakwakan, maka dengan sendirinya unsur barang siapa tersebut telah terpenuhi, bahwa terdakwa adalah pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa untuk itu Majelis akan melihat unsur-unsur berikutnya apakah telah terpenuhi adanya oleh perbuatan terdakwa.

Ad. 2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang mengakibatkan luka berat.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-2 yaitu “Dengan sengaja

melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang mengakibatkan luka berat” Majelis akan memberikan pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah dengan sengaja menyebabkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka.

(13)

13

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan persidangan yaitu dari keterangan terdakwa dan saksi-saksi yang saling berkaitan diperoleh fakta hukum bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib ketika saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman Ziliwu yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-tetangga korban, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak membuat keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR kemudian Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang korban sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi Ridwan, selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/ alat untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung korban dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian datang Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang sepanjang + 30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan hendak membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan menggunakan tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban, kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah kanan korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri korban sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban sebanyak 2 (dua) kali, sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas, maka unsur ini telah terpenuhi.

Ad. 3. Melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang mengakibatkan luka

berat.

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-3 yaitu “melakukan penganiayaan

terhadap orang lain yang mengakibatkan luka berat” Majelis akan memberikan

pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah dengan sengaja menyebabkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka.

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan persidangan yaitu dari keterangan terdakwa dan saksi-saksi yang saling berkaitan diperoleh fakta hukum bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib ketika saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman Ziliwu yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-tetangga korban, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak membuat keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR kemudian Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang korban sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi Ridwan, selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/ alat untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung korban

(14)

14

dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian datang Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang sepanjang + 30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan hendak membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan menggunakan tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban, kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah kanan korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri korban sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban sebanyak 2 (dua) kali, sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.

Ad.4. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu..

Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-4 yaitu Orang yang melakukan,

yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu. Majelis akan

memberikan pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut mengatur mengenai deelneming (keturutsertaan) pada suatu delict atau perbuatan pidana dan menggolongkan pelaku perbuatan pidana menjadi tiga, yaitu :

1. Orang yang melakukan perbuatan (plegen, dader).

2. Orang yang menyuruh lakukan perbuatan (doen plegen).

3. Orang yang turut serta melakukan perbuatan (medeplegen, mededader).

Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis akan meninjau apakah perbuatan yang telah terbukti tersebut dilakukan bersama-sama. Jika dilakukan oleh para terdakwa secara bersama-sama tentunya perlu dilihat sampai sejauh mana peranan dan hubungan para terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya.

Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) disebutkan bahwa ada orang yang turut serta melakukan perbuatan apabila ada 2 (dua) orang

atau lebih ikut serta dalam pelaksanaan perbuatan Kemudian Drs. PAF.

Lamintang dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, halaman

600-601 yang mendukung ajaran “objectieve deelnemings theorie” mensyaratkan

diantara para peserta tersebut harus ada kesadaran bahwa mereka telah melakukan suatu kerja sama untuk melakukan suatu perbuatan pidana, karena faktor kesadaran melakukan kerja sama tersebut sebagai faktor yang sangat

menentukan untuk dapat dikatakan ada suatu medeplegen. Lebih lanjut Simons

dan Langemeijer menegaskan apabila kesadaran tentang adanya suatu kerja sama itu ternyata tidak ada, maka orang juga tidak dapat mengatakan bahwa disitu terdapat suatu perbuatan turut melakukan. Adanya kerja sama tersebut tidaklah perlu sebelumnya para peserta memperjanjikan suatu kerja sama seperti itu,

(15)

15

melainkan cukup apabila pada saat suatu perbuatan pidana itu dilakukan setiap orang diantara para peserta itu mengetahui bahwa mereka itu bekerja sama dengan orang lain.

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan pengakuan terdakwa, bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO). Oleh

karena itu unsur “sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,

dan turut serta melakukan perbuatan” telah terpenuhi.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas maka perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur ke empat tersebut.

Menimbang, bahwa sebagaimana telah disebutkan di muka, Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut mengatur mengenai deelneming (keturutsertaan) pada suatu delict atau perbuatan pidana dan menggolongkan pelaku perbuatan pidana menjadi tiga, yaitu:

1. Orang yang melakukan perbuatan (plegen, dader).

2. Orang yang menyuruh lakukan perbuatan (doen plegen).

3. Orang yang turut serta melakukan perbuatan (medeplegen, mededader).

Sehingga oleh karenanya Majelis akan meninjau apakah perbuatan yang telah terbukti tersebut hanya dilakukan terdakwa sendiri ataukah dilakukan bersama-sama dengan saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO). Jika dilakukan oleh terdakwa, dan saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO). secara bersama-sama tentunya perlu dilihat sampai sejauh

mana peranan dan hubungan terdakwa dengan saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema

Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO). dalam melakukan perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya.

Menimbang, bahwa dengan melihat peranan dan tugas terdakwa tersebut, nampaklah bahwa antara terdakwa saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO), terdapat kerja sama yang cukup erat dan kerja sama tersebut sedemikian rupa yang apabila salah satu dari pelaku tidak ikut serta dalam pelaksanaan perbuatan, maka perbuatan tersebut tidak akan terlaksana dengan sempurna. Dengan perkataan lain terdakwa telah secara bersama-sama dalam pelaksanaan perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya unsur ke-2, dan ke-3, dari Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut, maka dengan sendirinya pula

unsur ke-1 “barang siapa” di muka telah terpenuhi pula bahwa terdakwa adalah

pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini, yaitu sebagai “orang yang dengan sengaja melakukan penganiayaan menyebabkan luka berat ”.

(16)

16

Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dari Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut, maka Majelis berpendapat dan sependapat dengan Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya bahwa dakwaan Penuntut Umum pada dakwaan alternatif Kedua telah dapat dibuktikan secara sah menurut hukum dan meyakinkan.

Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa yang telah terbukti tersebut menurut undang-undang adalah kejahatan.

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum dan meyakinkan, maka kepada terdakwa harus dinyatakan bersalah dan karena itu sudah sepantasnya pula dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya, karena sepanjang pemeriksaan dipersidangan pada waktu terdakwa melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ditemukan adanya alasan pemaaf dan pembenar yang dapat membebaskan dan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum atas perbuatan dan kesalahannya itu.

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menetapkan pidana kepada terdakwa, maka terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan pidana bagi terdakwa yaitu sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

 Bahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban mengalami luka.

 Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban belum ada perdamaian.

Hal-hal yang meringankan :

 Terdakwa belum pernah dihukum.

 Terdakwa mengakui terus-terang perbuatannya dan berlaku sopan selama

persidangan.

 Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

perbuatannya.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis berpendapat telah tepat dan adil kiranya pidana yang dijatuhkan terhadap diri terdakwa adalah sebagaimana yang akan ditentukan dalam amar putusan ini.

Menimbang, bahwa setelah dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi terdakwa, demikian pula akan maksud dan tujuan pemidanaan, maka cukup beralasan jika kepada terdakwa diberikan hukuman atau dijatuhi dipidana.

Menimbang, bahwa oleh karena tujuan pemidanaan bukanlah merupakan suatu tindakan balas dendam dari negara melainkan bersifat Prefentif, Represif dan edukatif, sehingga pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa diharapkan nantinya dapat memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk memperbaiki diri dikemudian hari, sehingga dengan demikian menurut Majelis putusan yang

(17)

17

dijatuhkan di dalam amar putusan di bawah ini adalah tepat dan adil bagi terdakwa.

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam tahanan RUTAN, maka cukup alasan bagi Majelis untuk memerintahkan kepada terdakwa supaya tetap berada dalam tahanan RUTAN hingga putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap.

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang berupa 1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh) centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar, oleh karena itu terhadap barang bukti tersebut akan ditentukan dalam amar putusan ini.

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 222 ayat (1) KUHAP kepada terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini.

Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang dan peraturan lain yang bersangkutan terutama Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Undang-Undang RI No. 81 Tahun 1981 Tentang KUHAP, serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan tedakwa AGUSTINUS ZILIWU telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “TURUT SERTA

MELAKUKAN PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT”.

2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana

penjara selama 4 (EMPAT) TAHUN DAN 6 (ENAM) BULAN.

3. Menetapkan masa penahaan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut.

4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan.

5. Menetapkan barang bukti berupa :

 1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh) centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar.

Dirampas untuk dimusnahkan.

6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.

(18)

18

Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Sibolga pada hari : RABU tanggal 04 JUNI 2014 oleh kami : EMANUEL ARI

BUDIHARJO, SH selaku Hakim Ketua Majelis, HERMAN F.A. DAULAY, SH., MH

dan ANTONI TRIVOLTA, SH masing-masing selaku Hakim Anggota, putusan mana

diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh

Majelis Hakim tersebut, dibantu oleh PUNIA HUTABARAT, SH Panitera Pengganti

pada Pengadilan Negeri serta dihadiri HIRAS AFANDY SILABAN, SH Penuntut

Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga danterdakwa.

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

HERMAN F.A. DAULAY, SH., MH EMANUEL ARI BUDIHARJO, SH

ANTONI TRIVOLTA, SH

PANITERA PENGGANTI

Referensi

Dokumen terkait

a) Peneliti mengawali proses penelitian dengan mengamati gejala-gejala sosial yang terjadi di lingkungan sekitar terkait dengan bidang kajian komunikasi

Nilai negatif dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa antara BOPO dan kesulitan keuangan pada Bank Umum Syariah memiliki hubungan terbalik, yaitu semakin tinggi

Jika pemanas oven tidak menyala setelah 15 detik, lepaskan tombol putar untuk fungsi oven, putar ke posisi mati, buka pintu oven dan cobalah menyalakan pemanas oven lagi setelah

Dengan semakin berkembangnya Kota Malang yang tentunya memicu pertambahan jumlah penduduk Kota Malang mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan air bersih,

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga karya tesis berbentuk laporan penelitian dengan judul “Implementasi

Pada hasil penelitian pada kelompok formula 3 terlihat bahwa pemberian formula kombinasi antara temulawak dan temuireng dapat memberikan daya tahan hidup yang lebih lama dengan

Ibu Ni Made Swanendri, ST., MT., selaku Dosen Pengampu Seminar Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.. 10.Ibu

 Setelah daerah transisi, pada jarak tertentu dari lubang baut, baru seluruh luas penampang dapat dianggap memikul tegangan tarik secara merata.  Bagian profil siku yang memikul