• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 14 Oktober 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 14 Oktober 2009"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

.

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Rabu, 14 Oktober 2009

Hari Selasa, 12 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 14 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I.Gempa Bumi di Sumatera A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik

2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB 3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat

4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa

dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi

III-IV MMI, Bengkulu III-III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri - Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.

(2)

1

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban jiwa

Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 13 Oktober 2009 pukul 18.00 WIB Meninggal Hilang Luka Berat Luka Ringan Mengungsi

1 Kota Padang 313 1 431 771 2 Kota Pariaman 32 148 278

3 Kota Solok 3

-4 Kab. Solok 5

5 Kota Bukit Tinggi

6 Kab Padang Pariaman 675 527 528 7 Kab Pesisir Selatan 9 7 20 8 Kab. Pasaman

9 Kab. Agam 80 90 47

10 Kab. Pasaman Barat 3 5 25 410 11 Kota Padang Panjang 6 14

1.115

1 1.214 1.688 410 Total

Lokasi

(3)

2

2. Kerusakan RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR 1 Kota Padang 37.503 38.481 40.404 1.606 1.038 903 9 10 2 59 19 14 8 22 8 19 3 7 198 173 152 5 11 4 2 Kota Pariaman 8.619 1.633 13.376 41 20 15 30 9 9 47 20 21 3 Kab. Solok 145 243 357 3 36 28 5 7 2 24 7 3 1 1 1 1 6 15 8 1 1 Kota Solok 3 2 4 1

4 Kota Padang Panjang 23 160 412 3 4 9 - 2 1 7 4 1 4 5 7 9 3 4

5 Kota Bukit Tinggi 50 3

6 Kab Padang Pariaman 70.833 12.630 4.442 257 87 31 104 32 9 135 33 23 2 748 225 15

7 Kab Pesisir Selatan 2173 5.416 11388 6 23 6 7 8 12 9 9 6 1 3 2 1 1 1 9 42 16 31 6 14 8 Kab. Pasaman 171 920 5 33 3 1 3 1 1 2 9 1 7 8 20

9 Kab. Pasaman Barat 3.169 2.974 2.852 27 16 1 1 6 4 1 1 2 9 31 53 2 38

10 Kab. Tanah Datar 29 116 105 5 5 22 1 1 2 2 6 28

11 Kab. Kep. Mentawai 3 1 13 11

12 Kab. Agam 12634 3653 4285 114 77 65 12 9 8 16 5 5 15 1 5 52 161 92 97 1 Total 135.299 65.306 78.591 2.073 1.306 1.115 35 35 35 241 83 75 167 65 26 16 29 7 82 40 9 1.237 582 404 37 22 22 Provinsi Sumatera Barat

Sekolah Lokasi

No Rumah Kesehatan Kantor Jalan Jembatan Irigasi Ibadah Pasar

(4)

1

3. Pemulihan kelistrikan di Kab. Agam mencapai 90%

4. Stok beras tidak menemui kendala, cadangan beras masih mencukupi. Total beras yang telah terdistribusi ke kabupaten/kota sebanyak 2.700 ton, sedangkan sisanya masih ada di gudang DOLOG

5. Pelayanan kesehatan untuk korban akibat gempa bumi sudah cukup, dilanjutkan pelayanan kesehatan yang bersifat rutin. Stok obat-obatan lebih dari cukup

6. BASARNAS telah menarik 2 helikopter, PMI telah menarik 1 helikopter, helikopter yang beroperasi saat ini sebanyak 17 unit, 6 diantaranya milik Amerika Serikat

7. Pelayanan kesehatan melalui RS lapangan milik Singapura sudah tidak berfungsi karena seluruh pasien sudah ditempatkan kembali di RSUD Kota Pariaman

C. Upaya Penanganan

1. Menteri Tenaga Kerja melakukan kunjungan ke Padang, diterima oleh Gubernur dan memberikan bantuan berupa 20 Mobil Training Unit (lengkap dengan peralatannya) beserta instruktur kejuruan bangunan dan listrik sejumlah 60 orang, 2 Mobil Kesehatan beserta tenaga dokter dan medis, 40 paket pelatihan, 5 genset, 10 ton beras, dan dana sebesar Rp. 300.000.000,-

2. BNPB telah memberikan bantuan Uang Lauk Pauk (ULP) tahap kedua sejumlah Rp. 22.068.000.000,-- dan bantuan Santunan Duka Cita sebesar Rp. 1.520.000.000,-- yang diterima langsung oleh Gubernur Sumatera Barat

3. Dep. Kesehatan tetap mengkoordinasikan dukungan kesehatan terbatas untuk perkuatan 4. Distribusi bantuan yang datang sebanyak 4 sortie dari Jakarta. Saat ini masih ada 11 ton

logistik di Bandara Tabing

5. Total distribusi bantuan hari ini sebanyak 31 sortie menggunakan 11 helikopter. Polri mendistribusikan bantuan menggunakan Heli Bell 412 Polri (1 sortie) ke Labu Birah Kec. Sungai Limau Pd. Pariaman (75 dus mie instant, 25 dus biskuit) dan Heli Dauphin AS-365 N3 Polri 1 sortie Sungai Durian VII Koto Kec. Sungai Sarik Kab. Pd. Pariaman 42 dus mie instant, 10 lembar selimut, 10 dus biskuit. TNI mendistribusikan bantuan menggunakan total 6 helikopter (16 sortie) dengan tujuan Sitanang; Palimbangan; S.Gringging; T. Mutiara Kab. Agam, dan Kab. Pasaman Barat. Distribusi bantuan juga dilakukan menggunakan 3 helikopter NAVY US sebanyak total 13 sortie ke S. Kemuning; Hulu Banda; P. Halai; Koto Tinggi; dan Kampung Jorong

6. Polri memfungsikan trauma center di Kota Padang dan Kab. Pd. Pariaman

7. Hingga Hari Senin, 12 Oktober 2009 Dep. PU masih menyiagakan dan mendistribusikan bantuan peralatan berupa :

• 25 unit mobil tangki air (20 di Kota Padang, 4 di Kab. Pd. Pariaman, 1 di Kab. Agam). • 158 unit terminal air (53 di Kota Padang, 35 di Kab. Pd. Pariaman, 40 di Kab. Agam, 5 di

Kab. Pasaman Barat, 25 di Posko PU).

• 10 unit pompa tangan (5 di Kab. Pd. Pariaman, 5 di Kab. Agam).

• 5 unit pompa alkon (2 di Kota Padang, 1 di Kota Pariaman, 2 di Kab. Agam). • 2 unit IPA Mobile 2,5 ltr/dtk di Kota Padang.

• 4 unit IPAS 0,25 ltr/dtk (3 di Kota Padang, 1 di Kab. Agam).

• 5.720 buah jerigen dari Dep. PU, swasta, dan UNICEF (1.555 di Kota Padang, 1.400 di Kab. Pd. Pariaman, 1.000 di Kab. Agam, 150 di Kab. Pasaman Barat, 1.615 di Posko PU). • 364 unit tenda (136 di Kota Padang, 80 di Kab. Pd. Pariaman, 25 di Kota Pariaman, 120 di

Kab. Agam, 3 di Posko PU).

• 100 unit MCK (26 di Kota Padang, 22 di Kab. Pd. Pariaman, 40 di Kab. Agam, 10 di Kab. Pesisir Selatan, 2 di Posko PU).

• 28 unit water dari UNICEF (18 di Kota Padang, 10 di Kab. Pd. Pariaman)

8. Sektor ESDM

a) Terus memantau aktivitas gunung api disekitar Sumatera Barat (G. Talang, G. Tandikat, G. Marapi) dan dilaporkan tidak ada peningkatan aktivitas.

b) Hari Senin, 12 Oktober 2009 Tim ESDM (Pemetaan Gerakan Tanah Badan Geologi) mulai melakukan survey penentuan lokasi yang aman terhadap ancaman bahaya gerakan tanah untuk di jadikan tempat relokasi masyarakat yang wilayahnya dinyatakan tidak layak huni 9. Dep. Luar Negeri masih menyiagakan Tim untuk membantu ijin/clearance bantuan

internasional, keimigrasian, kepabeanan, karantina, bantuan keprotokolan, bantuan akreditasi media asing, dan penghubung/LO antara perwakilan asing dengan BNPB

(5)

2

10. NGO/negara lain dalam Cluster Kesehatan melakukan pelayanan kesehatan di setiap lokasi.

Pada Hari Sabtu, 10 Oktober 2009 diinformasikan sebanyak total 27 NGO Cluster Kesehatan yang tersebar di Kota Padang, Kota Pariaman, Kab. Pd. Pariaman, Kab. Agam, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pasaman, dan Kab. Pesisir Selatan.

Sedangkan NGO/negara lain dalam Cluster Hunian Sementara memberikan pelayanan hunian sementara di 7 kabupaten/kota (Kota Padang, Kota Pariaman, Kab. Pd. Pariaman, Kab. Agam, Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, dan Kab. Pesisir Selatan) total sebanyak 20 NGO

11. Sejak tanggal 6-11 Oktober 2009 WFP telah mendistribusikan bantuan total 46.195 Kg (10.266 dus) biskuit dan 4.342 Kg (868 dus) mie instant ke Kab. Pd. Pariaman, Kab. Agam, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pesisir Selatan serta merencanakan untuk mendistribusikan bantuan berupa 10.402 Kg biskuit (2.312 dus) dan 2.405 Kg mie instant (481 dus) ke Kab. Pd. Pariaman 12. Tim Malaysia akan menarik diri pada Hari Selasa, 13 Oktober 2009 mulai pukul 05.00 WIB

menggunakan 6 sortie penerbangan

D. Tantangan

1. Proses tanggap darurat harus melihat kriteria yang dapat diukur untuk dapat beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

2. Perlu pembelajaran kepada masyarakat dengan pelatihan pertukangan dan pendampingan agar mau membangun rumahnya kembali atau membuat shelter sementara dengan material setempat, untuk mempercepat pemulihan darurat.

3. Validasi data kerusakan sebagai dasar verifikasi untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 4. Pemberian lampu minyak tanah menimbulkan kebutuhan minyak tanah meningkat. 5. Masih terganggunya pelayanan air bersih.

6. Pembersihan puing dan perbaikan darurat.

7. Kerusakan kantor-kantor pemerintah dan fasilitas umum lainnya.

E. Kebutuhan

1. Selimut dan sarung

2. Peralatan pertukangan dan paku untuk pembuatan temporary shelter untuk pemberdayaan masyarakat yang akan dibantu oleh TNI dan Tagana.

F. Rencana Ke Depan

1. Sektor ESDM

a. Penyelidikan daerah yang terlanda dan terancam longsor untuk mempersiapkan lokasi relokasi.

b. Memberikan rekomendasi teknis hasil penyelidikan wilayah rawan longsor dan wilayah calon relokasi.

2. Percepatan masa tanggap darurat harus dengan indicator capaian yang jelas sesuai UU 24/2007. Kegiatan tanggap darurat saat ini difokuskan untuk mencapai indicator tersebut.

3. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan ekonomi dan infrastruktur yang rusak

4. Meneruskan pembersihan puing.

5. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian 6. Pendataan dan verifikasi

7. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping

8. Penyiapan Pendanaan

G. Kebijakan

1. Deklarasi diakhirinya masa tanggap darurat akan dilaksanakan pada Hari Rabu, 14 Oktober 2009. Untuk itu perlu dilakukan capaian masing-masing sector/bidang sehingga diperoleh data yang valid sebagai pendukung alas an penetapan pengakhiran masa tanggap darurat

2. Pendampingan militer asing yang masih berada dilapangan oleh TNI, begitu juga NGO internasional oleh sektor terkait

3. Pembatasan Bantuan personil asing kecuali agenda-agenda yang telah dijadwalkan

II. PROVINSI JAMBI A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi

(6)

3

3. Lokasi Kejadian : Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat 2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

B. Kondisi Mutakhir Dampak Bencana

Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci.

1. Kab. Kerinci a. Korban jiwa

- Meninggal : 3 orang - Luka berat : 12 orang - Luka ringan : 14 orang

- 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak. b. Kerusakan

- Rumah : 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849 unit rusak ringan)

- Tempat Ibadah : 20 unit - Sarana kesehatan : 2 unit - Sarana pendidikan : 11 unit 2. Kab. Merangin

a.

Korban jiwa

- Meninggal : Tidak ada - Luka luka-luka : Tidak ada - 127 kk / 722 jiwa terkena dampak

b.

Kerusakan

- Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak ringan)

- Tempat Ibadah : 4 unit - Sarana pendidikan : 12 unit

(7)

4

- Fasilitas umum : 16 unit - Jalan raya ± 30 m terputus. C. Upaya Penanganan

1. Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan telah memberikan logistik permakanan dan selimut.

2. Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp. 1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; ( tiga ratus juta rupiah ).

3. Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh.

4. Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan. 5. Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana.

Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Krinci

III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A.Kondisi Terkini

1. Hari Selasa, 13 Oktober 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas pada tanggal 12 Oktober 2009 dan kondisi cuaca secara umum :

Daerah Jumlah Spot*)Hot Kondisi Cuaca**) SUMATERA

Sumatera Utara 3 Hujan Ringan

Riau 19 Berawan

Jambi 3 Hujan Sedang

Sumatera Selatan - Hujan Sedang

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Sedang

Kalimantan Selatan - Hujan Ringan

Kalimantan Tengah - Hujan Ringan

Kalimantan Timur - Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)

** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 13 Oktober 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 SUMATERA Medan 8.000 m 8.000 m 8.000 m 5.000 m Pekanbaru 8.000 m 9.000 m 10.000 m 10.000 m Jambi 5.000 m 11.000 m 11.000 m 13.000 m Palembang 8.000 m tad 10.000 m 10.000 m KALIMANTAN Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m Banjarmasin 8.000 m 9.000 m 5.000 m 10.000 m Palangkaraya 6.000 m 6.000 m 8.000 m 8.000 m Samarinda 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 13 - 15 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :

(8)

5

Babel, Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel.

b.

Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng dan Kaltim.

4. Tanda panah menunjukkan arah penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 15 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, diwilayah Riau arahnya menuju Utara sampai ke Selat Malaka, di wilayah Jambi arahnya menuju Utara sampai ke Riau, Kalbar arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut sampai ke Selat Karimata, di wilayah Kalsel arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Kalteng bagian Timur, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Laut - Utara sampai ke Kalteng bagian Tengah dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Utara – Timur Laut sampai ke Kaltim bagian Timur.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

B.Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah

memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut.

6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain :

- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi

dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).

- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan

dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.

- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di

Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli.

- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi

Lapangan dalam rangka pemadaman api.

- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas

- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang

tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ).

7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 TLE untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan 1 unit pesawat Kamov yang digunakan untuk melakukan pengeboman api dengan menggunakan air di titik-titik sasaran operasi water bombing. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap

antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P.

(9)

6

Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).

Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara

Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 9 juni 2009 hingga hari Selasa, 13 Oktober 2009, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung

Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Selasa, 13 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara

Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 13 Oktober 2009, pukul 06.00 WIT status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat

Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 13 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

B. Rekomendasi

1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung

2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.

4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.

V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 14 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI

C U A C A Pagi

(00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) Siang (18.05 – 24.00) Malam

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan

2 Jakarta Utara Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 5 Jakarta Barat Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan 6 Kep. Seribu Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan

7 Bogor Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan - sedang

Berawan dan hujan ringan 8 Tangerang Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 9 Depok Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

10 Bekasi Berawan Berawan Berawan

(10)

7

Keterangan :

- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan Dini : Waspada terhadap potensi hujan ringan - sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan malam hari terutama di wilayah Jakarta Selatan, Kep. Seribu dan Bogor.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

VI. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari Rabu, 14 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut :

2.0 – 3.0 m : Perairan barat Mentawai hingga Lampung, Selat sunda bagian Selatan.

Perairan selatan Jawa.

3.0 4.0 m : Samudra Hindia selatan Banten Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

VII. Lain-lain

Telah terjadi gempa Tektonik Pada hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 18:38:07 WIB dengan

kekuatan 6.2 SR pada kedalaman 18 Km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 2.94 LU dan 128.08 BT (195 km Tenggara Melonguane– Sulut). Gempa dirasakan lemah dengan intensitas singkat di wilayah Kabaruan. Gempa tersebut tidak berpotensi TSUNAMI dan sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa, kondisi masyarakat masih aman.

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Pengawas,

Dr. Manaor FL Napitupulu DTM & H. MSc

Jakarta, 14 Oktober 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa target populasi pada penanggulangan ISPA adalah penduduk kelompok umur ≤ 5 tahun.. Ini sesuai dengan kebijakan P2 ISPA bahwa

Sedangkan yang memiliki ijazah perguruan tinggi adalah yang paling sedikit, dan inipun hanya dimiliki oleh orang-orang yang berada di kalangan atas dengan tingkat

Alimul Hadi, Erlina, Agus Suriadi | Kesiapan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dalam Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Medan mendalam terhadap

Simple Additive Weighting (SAW) karena dalam metode ini hasil akhir dari perhitungan nilai bobot untuk setiap atribut atau kriteria akan sangat berpengaruh terhadap

Teknik analisa pengumpulan data adalah dengan menggunakan tabel fre- kuensi untuk mengetahui gambaran tentang peranan Pendidikan Kewarga- negaraan dikalangan para

Hasil perhitungan rata-rata Indeks Keragaman Jenis (H’), Dominansi (C), dan Keseragaman (e) makrozoobenthos di perairan Pantai Kuala Tanjung pada masing-masing

Diantaranya adalah kandungan antiseptik dan antibakteri yaitu kurkumin dan minyak astiri dalam kunyit dapat membantu membunuh kuman sekaligus merangsang tumbuhnya sel kulit

Sedangkan jenis penelitian verifikatif yaitu menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, data penelitian verifikatif