• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI. 4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI. 4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI

4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan

Untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan user dalam pemakaian jaringan dilakukan pengamatan (observasi) dan wawancara kepada karyawan, bagian management dan bagian IT perusahaan. Pengamatan (observasi) dimaksudkan untuk mengetahui intensitas penggunaan jaringan oleh user, dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada user yang menggunakan jaringan komputer. Sedangkan wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada karyawan, bagian management, dan bagian IT.

Baik pengamatan (observasi) maupun wawancara, dilakukan terhadap karyawan, bagian management dan bagian IT dimaksudkan untuk memperoleh gambaran ataupun informasi mengenai kebutuhan pemakaian jaringan dari sudut pandang ketiga sumber tersebut. Dari pihak karyawan dimaksudkan untuk memperoleh gambaran kebutuhan pemakaian jaringan dari sudut pandang sebagai pengguna jaringan komputer yang ada saat ini dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan, dari bagian management sebagai bagian yang mempunyai wewenang untuk memberikan kebijaksanaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran jaringan komputer yang sesuai dengan kegiatan bisnis perusahaan. Sedangkan dari bagian IT dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah kebijaksanaan dari pihak manajemen diterapkan sejalan dengan penerapannya pada jaringan komputer perusahaan.

(2)

Pertanyaan - pertanyaan yang diajukan kepada karyawan untuk mengetahui kebutuhan akan penggunaan jaringan komputer antara lain: berapa tingkat penggunaan jaringan komputer untuk setiap harinya, bagaimanakah peranan jaringan komputer dalam mendukung aktifitas kerja setiap hari, apakah fasilitas yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan, dan tingkat kepuasan akan jaringan komputer yang ada saat ini.

Kepada bagian management diajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui bagaimanakah sebenarnya penggunaan akses internet oleh karyawan berdasarkan deskripsi pekerjaannya, apakah seluruh karyawan memang membutuhkan fasilitas akses internet dalam menjalankan aktifitas kerjanya, atau hanya beberapa karyawan dari beberapa departemen saja yang memang memerlukan fasilitas akses internet, pertanyaan tesebut antara lain mengenai bagaimana pembagian hak akses internet untuk karyawan, departemen mana yang memiliki peranan penting dalam kegiatan bisnis perusahaan, dan bagaimana kinerja dari seluruh karyawan selama ini. Selain itu wawancara dengan bagian management juga dimaksudkan untuk mengetahui Business Goals perusahaan ataupun hambatan dalam menjalankan proses bisnis yang dirasakan selama ini.

Sedangkan kepada bagian IT diajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran mengenai penggunaan jaringan komputer oleh user selama ini, dan bagaimana kebijaksanaan dari bagian management diterapkan pada jaringan perusahaan, pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain : apakah setiap user diberikan hak akses ke seluruh server, untuk koneksi internet apakah seluruh user mendapatkan fasilitas tersebut, dan adakah pemberian prioritas kepada suatu departemen dalam hal akses internet.

(3)

Dari wawacara yang telah dilakukan dengan bagian management, dapat digambarkan proses bisnis perusahaan yang dikelompokan menjadi 2 proses bisnis, yaitu:

• Proses Front Office

CLIENT Institutional

Equity Sales Research

Floor Trader Trading Engine Data Feed Engine Anggota Bursa

Order & Risk Management

Gb.4.1 Proses Front Office

Proses Front Office meliputi proses penyampaian order dari client, proses validasi pesanan, hingga proses eksekusi terhadap order tersebut di lantai bursa. Order yang diterima dari client akan ditindak-lanjuti oleh departemen Instituional Equity sales

dan Research dengan melakukan Order & Risk Management yaitu pengecekan terhadap

order yang diberikan oleh client dan juga pencarian data-data mengenai client yang bersangkutan. Jika order yang diberikan oleh client adalah sebuah order pembelian saham maka pengecekan yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah order tersebut tidak melebihi batas transaksi yang diperbolehkan untuk client yang bersangkutan, dan juga pencarian informasi mengenai keuangan dari client tesebut. Namun, jika order yang diberikan adalah penjualan saham maka pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah client yang bersangkutan benar memiliki saham dengan jumlah seperti yang akan dijual.

(4)

Setelah dilakukan validasi maka order tersebut diserahkan ke bagian Floor

Trader untuk dimasukkan kedalam Trade Engine yang selanjutnya akan diteruskan ke

Data Feed Engine untuk disebar-luaskan kepada seluruh anggota bursa.

• Proses Back-Office Back Office Server Settlement KSEI Data BEJ (report) Finance & Accounting Institutional

Equity Sales Customer

Floor Trader

Gb. 4.2 Proses Back Office

Proses Back Office meliputi proses pencocokan transaksi, pencetakan dan pengiriman invoice kepada client, dan pengiriman laporan data hasil transaksi ke badan yang ditunjuk Bapepam, yaitu KSEI. Order yang berhasil dieksekusi di lantai bursa, oleh

Floor Trader dimasukkan ke Back Office Server. Selanjutnya departemen Finance &

Accounting akan mencocokan data pada Back Office Server dengan hasil report yang

diterima dari Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya untuk setiap client dibuatkan tagihannya, yang selanjutnya diberikan kepada departemen Instituional Equity sales untuk disampaikan kepada yang client bersangkutan. Departemen Finance & Accounting juga

(5)

memberikan laporan mengenai order yang berhasil dieksekusi kepada departemen

Settlement untuk selanjutnya dibuatkan laporan yang dikirimkan kepada Bapepam.

Dari hasil pengamatan (observasi) dan wawancara yang dilakukan kepada karyawan, bagian management, dan bagian IT perusahaan. Didapatkan data mengenai kebutuhan karyawan dalam pemakaian jaringan adalah sebagai berikut :

• Kebutuhan user dalam pemakaian jaringan LAN

Jaringan LAN (Local Area Network) di PT. G.K Goh Indonesia secara umum digunakan oleh para karyawannya untuk mengakses file-file yang berupa dokumen (.Doc), laporan keuangan (.Xls) dan dokumentasi (.Pdf). Tetapi ada pula departemen yang dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya mengunakan aplikasi komputer, yaitu departemen settlement dan departemen finance & accounting.

Dapat dikatakan pada penggunaan jaringan LAN tidak terdapat masalah yang mengganggu maupun yang menghambat proses kerja para karyawan. Dari hasil wawancara yang dilakukan juga terungkap bahwa para karyawan tidak merasakan hambatan dalam pengaksesan pada jaringan LAN.

• Kebutuhan user dalam pemakaian akses internet

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada bagian management, didapat informasi mengenai departemen mana saja yang dalam pekerjaan sehari-harinya memerlukan akses internet sebagai fasilitas pendukung dalam proses kerjanya (dengan kata lain departemen tersebut tidak dapat melakukan aktivitas pekerjaannya tanpa akses

(6)

internet). Bagian tersebut antara lain : departemen Research, departemen Institutional

equitysales, departemen Finance & Accounting.

Departemen Research memerlukan akses internet dalam aktivitas pekerjaannya untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai kondisi suatu perusahaan, sehingga dapat menentukan apakah order yang diterima dari perusahaan tersebut dapat disetujui atau tidak, dan memberikan rekomendasi kepada client mengenai peluang-peluang dalam melakukan investasi keuangan.

Departemen Institutional equity sales menggunakan akses internet untuk mengakses E-mail. E-mail tersebut dapat merupakan order yang berasal dari client-client

maupun melakukan konfirmasi mengenai transaksi yang dilakukan oleh client-client

(apakah transaksi tersebut sukses atau tidak).

Dalam aktivitas sehari-harinya departemen Finance & Accounting menggunakan fasilitas internet untuk melakukan transaksi keuangan, terutama penggunaan E-banking untuk mempercepat proses transaksi-transaksi para client.

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan didapatkan informasi, bahwa semua transaksi yang terjadi setiap hari akan kirimkan melalui website www.ksei.co.id yang berupa MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan ). Pengiriman informasi tersebut dilakukan oleh departemen Settlement.

4.2. Kelebihan dan Hambatan Jaringan Komputer di PT.G.K.Goh Indonesia 4.2.1. Kelebihan dari jaringan komputer di PT.G.K.Goh Indonesia

Jaringan LAN (Local Area Network) pada PT.G.K.Goh Indonesia secara keseluruhan sudah cukup baik. Sistem operasi yang digunakan oleh masing-masing user

(7)

merupakan sistem operasi yang relatif user friendly. Sedangkan pada sisi servernya sistem operasi yang digunakan adalah Windows 2000 server, Windows NT 4.0.

Jaringan akses yang digunakan adalah melalui HUB dan Switch. Setiap user

terhubung dengan sebuah HUB, kemudian HUB tersebut terhubung dengan switch, dimana switch tersebut terhubung dengan semua user. Hal ini akan memudahkan administrator, bila ada user yang pada waktu tertentu memerlukan data atau informasi dari server tertentu. Misalnya departemen A, dalam aktivitas sehari-harinya hanya mendapatkan hak akses dari file server. Pada waktu tertentu membutuhkan data yang ada di Back office application server, maka administrator akan dengan mudah melakukan mapping drive ke user tersebut.

4.2.2. Hambatan pada jaringan komputer di PT.G.K.Goh Indonesia

Para karyawan sebagai pengguna koneksi internet yang disediakan perusahaan mengeluhkan lambatnya akses internet yang terjadi. Lambatnya akses internet tersebut disebabkan oleh banyaknya user yang menggunakan akses internet. Sehingga kecepatan yang diperoleh untuk setiap user menjadi relatif kecil. Tidak adanya prioritas atau pembatasan user dalam penggunaan internet menyebabkan setiap user memiliki hak akses yang sama satu sama lain. Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan didapatkan informasi bahwa jumlah user yang diberikan hak menggunakan fasilitas internet sebanyak 53 user.

Dengan kecepatan akses internet yang lambat, menyebabkan beberapa departemen mengalami hambatan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Departemen yang mengeluhkan akses internet antara lain : departemen Research, Finance & Accounting,

(8)

perusahaan dapat dikatakan keempat departemen ini memiliki peranan penting terhadap kinerja perusahaan. Permasalahan kelambatan akses internet akan berdampak pada penurunan produktifitas dari perusahaan secara keseluruhan. Karena aktifitas keempat departemen tersebut mempengaruhi transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan dan berkaitan erat dengan produktifitas perusahaan.

4.3. Usulan Solusi Dari Permasalahan Yang Terjadi

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan dapat kita simpulkan, bahwa terdapat hubungan yang terkait antara penggunaan jaringan komputer khususnya penggunaan untuk akses internet terhadap produktifitas perusahaan. Dari hasil wawancara dan pengamatan pula dapat kita simpulkan bahwa penggunaan internet pada jaringan di P.T.G.K.Goh Indonesia telah maksimal dilakukan. Dapat dilihat bahwa dengan jumlah user 53 orang yang dapat mengakses internet serta setiap user diberikan hak akses yang sama maka akan terjadi pembagian kecepatan akses untuk setiap user. Alasan diberikannya hak akses yang sama, karena setiap departemen mempunyai kepetingan untuk dapat mengakses informasi yang berasal dari internet secara real time.

Hasil wawancara dan pengamatan juga menghasilkan, bahwa terdapat beberapa departemen yang merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan memerlukan internet untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Departemen tersebut antara lain : Institutional Equity Sales, Research,Finance & Accounting, Settlement .

Dengan hasil wawancara dan pengamatan (observasi) yang telah dikemukakan diatas, terlihat bahwa P.T. G.K Goh Indonesia memerlukan solusi untuk memecahkan masalah lambatnya koneksi internet seperti yang telah dikemukakan diatas. Dengan solusi-solusi yang diberikan berikut ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang

(9)

dihadapi oleh perusahaan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan dengan cara memperbaiki akses internet yang ada selama ini, maka dengan perbaikan akses internet tersebut akan memungkinkan komunikasi dengan client untuk dapat berjalan dengan lebih baik. Selain itu perbaikan akses internet ini juga memungkinkan para karyawan dapat melakukan proses kerjanya lebih baik.

Dibawah ini merupakan gambaran solusi sistem jaringan komputer dengan tujuan mengatasi permasalahan lambatnya akses internet pada jaringan PT.G.K.Goh Indonesia, seperti yang dikemukakan para karyawan yang mana dirasakan, kurang mendukung akan aktifitas kerja mereka yang membutuhkan fasilitas akses internet yang baik. Berikut ini adalah dua jenis solusi yang ditawarkan dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh setiap solusi tersebut :

4.3.1 Usulan Jaringan Pertama

Pada usulan jaringan ini akan dilakukan penambahan koneksi internet untuk mengatasi masalah kecepatan yang dihadapi oleh user yang selama ini dirasakan cukup lambat bahkan beberapa user merasakan aktifitas pekerjaannya menjadi terhambat. Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan yang dilakukan, user pada umumnya menggunakan internet untuk mengakses web dan E-mail. Jadi dapat dikatakan sebagian besar kegiatan user memakai internet membutuhkan kecepatan download yang tinggi. Secara logis dengan menambahkan kapasitas bandwidth, pada jaringan yang penggunaanya telah mencapai 89 % akan mengurangi persentase utilisasi dari jaringan tersebut.

(10)

Gambaran desain dari jaringan akses internet tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini : ISP ISP JARINGAN LAN SD 1X2X3X4X5X6X7X8X 9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19X20X21X22X 23 24 SYSTEMRPS MODE 100BaseFX XL SERIES 10BaseT/100BaseTx Catalyst 2900 Internal Switch Firewall

Gambar.4.3 Usulan Jaringan Komputer Pertama

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk koneksi internet terdapat dua macam akses internet, yaitu koneksi internet melalui dedicated leased channel yang merupakan koneksi internet utama atau koneksi internet pertama yang dimiliki PT. G.K Goh Indonesia, dan sebuah koneksi internet menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) sebagai alternatif atau sebagai koneksi tambahan.

(11)

Dipilih menggunakan koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) karena selain relatif murah apabila dibandingkan dengan lease channel juga karena ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) mendukung kecepatan yang tinggi dengan menggunakan jaringan telepon public.

Gambaran cara koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah sebagai berikut :

USER USER USER

Hub

DSL Router DSL Modem

ISP INTERNET

High Capacity Redundant International Backbone Dedicated ADSL / MMA Public Phone Network Public Phone Network Splitter ADSL Phone Telephone

Gambar.4.4 Koneksi ADSL

Koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah koneksi internet yang menggunakan jaringan line telepon biasa. Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) ini mempunyai kemampuan untuk merubah saluran telepon biasa menjadi saluran digital. Koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) mendukung kecepatan tinggi dan merupakan hubungan tetap, maka fasilitas ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) memberikan batasan jumlah download data. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) berbeda dengan metode akses yang lain karena dapat menggunakan sebagian besar bandwidth yang ada untuk keperluan

download, sehingga koneksi ini sangat cocok untuk keperluan koneksi internet PT. G.K.

(12)

keperluan browsing dan e-mail, dengan kata lain memerlukan fasilitas download data yang lebih besar dibandingkan fasilitas upload data.

Pada saat ini dikenal beberapa jenis koneksi broadband untuk melakukan akses internet, antara lain: Teknologi ISDN (Integrated Sevices Digital Network), metode ini hampir sama dengan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) yaitu menggunakan kabel telepon biasa yang telah dikondisikan untuk transmisi data digital, karakteristik yang dimiliki ISDN (Integrated Sevices Digital Network) yaitu memiliki perbandingan

upload dan download data yang simetris, untuk melakukan koneksi diperlukan Dial-Up

dan biaya pemakaian ditentukan berdasarkan pulsa yang digunakan. Selain itu dikenal juga metode leased channel seperti yang telah digunakan PT. G.K Goh Indonesia sebelumnya, tetapi biaya yang dikeluarkan untuk menambah akses internet atau untuk menambah bandwidth yang digunakan untuk koneksi internet relatif lebih mahal dibandingkan akses internet menggunakan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Berdasarkan perbandingan dengan jenis koneksi internet yang lain seperti yang telah dijelaskan diatas, terlihat bahwa kelebihan utama dari ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah lebih besarnya bandwidth yang disediakan untuk download dibandingkan untuk upload data.

Berikut ini adalah tabel perbandingan biaya yang dikeluarkan untuk akses internet dari ketiga jenis koneksi internet yang telah dijelaskan diatas :

Jenis Koneksi Internet Biaya Aktivasi Biaya Bulanan Bandwidth

ADSL Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000 64/512Kbps

ISDN Rp. 1.550.000 Rp. 7.000.000 128 Kbps

(13)

Langkah-langkah dalam membangun koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah sebagai berikut : awalnya jaringan LAN ( Local Area Network) yang ada dihubungkan dengan sebuah DSL router dan DSL modem yang disediakan oleh penyedia layanan tersebut. DSL modem tersebut akan terhubung dengan line telepon yang digunakan untuk membentuk koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) namun sebelumnya melalui sebuah splitter yang berfungsi untuk memisahkan antara sinyal telepon dan sinyal ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), oleh karenanya dengan line telepon biasa tranmisi data digital tetap dapat dilakukan secara bersamaan.

Koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) yang digunakan adalah ADSL dengan kecepatan 512 Kbps unlimited . Penambahan akses internet akan menjadi salah satu solusi yang diharapkan akan mengatasi masalah kecepatan akses internet baik untuk E-mail maupun browsing yang dirasakan cukup menghambat aktifitas pekerjaan

user sebelumnya. Solusi ini memerlukan waktu implementasi yang relatif lebih cepat mengingat kegiatan bisnis perusahaan yang setiap hari. Penambahan koneksi ADSL ini akan menjadi tidak bermanfaat, apabila terdapat masalah kepadatan traffic maupun kecilnya bandwidth yang tersedia dari pihak ISP ke international link. Dalam solusi ini diasumsikan bahwa pihak ISP memberikan jaminan layanan kecepatan yang sesuai dengan yang ditawarkannya.

Firewall yang digunakan pada jaringan komputer di PT. G.K Goh Indonesia adalah Cisco PIX 515E yang mempunyai feature load balancing. Dengan fasilitas load

balancing tersebut traffic tidak akan terpusat pada salah satu akses internet saja,

melainkan dibagi secara seimbang pada kedua akses internet yang dimiliki, dengan kata lain akan terjadi keseimbangan beban traffic paket pada kedua akses internet tersebut.

(14)

Dengan penambahan akses internet ini diharapkan persentase utilisasi dari jaringan internet dapat ditekan semaksimal mungkin yang semula 89,06 %. Dengan nilai persentase utilisasi yang relatif lebih kecil dari semula (89,06 %), maka traffic

congestion yang terjadi pada jaringan akses internet tersebut akan berkurang. Berikut

adalah perhitungan persentase utilisasi dengan asumsi data throughput terukur sebesar 114 Kbps, dengan kapasitas bandwidth yang tersedia 640 Kbps (kecepatan lease line 128 Kbps ditambah dengan kecepatan ADSL 512 Kbps) :

Utilization % = 114 Kbps x 100 % 640 Kbps

= 17,81 %

4.3.1.1 Estimasi Biaya

Perhitungan biaya yang diperlukan untuk membangun jaringan diatas adalah sebagai berikut :

• 1 buah modem DSL Rp. 1,2 juta

• Biaya registrasi ISP Rp. 2 Juta

• Biaya bulanan ISP Rp. 5 Juta

• Biaya Aktivasi MMA (Telkom) Rp. 500 ribu

• Biaya Bulanan MMA Rp. 1,2 juta

• VAT 10% Rp. 870 ribu

--- + Total Biaya Pembangunan Jaringan : Rp. 10,7 Juta Sumber: www.Bhinneka.com, www.Link.net.id

(15)

Selanjutnya dalam setiap bulannya, biaya operasional perusahaan akan bertambah sebesar 6,2 juta, yaitu untuk biaya bulanan ISP dan MMA dari penambahan akses internet tersebut. MMA (Multi Media Access) adalah fasilitas jaringan telepon khusus yang mendukung koneksi internet dengan kecepatan tinggi.

Dengan penambahan akses internet ini, memungkinkan dibuatnya sebuah server yang yang difungsikan sebagai web server. Web server tersebut merupakan aplikasi web yang memungkinkan user di Surabaya dapat mengetahui informasi maupun kegiatan yang terjadi di Jakarta. Sehingga user di Surabaya dapat mendapatkan informasi mengenai kegiatan maupun situasi yang terjadi di Jakarta secara cepat. Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan atau langkah yang dilakukan dari informasi yang didapatkan dari Jakarta.

4.3.1.2 Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan dan kekurangan dari jaringan diatas adalah sebagai berikut :

• Mudah dalam implementasi jarinngannya (waktu yang dibutuhkan untuk implementasinya relatif cepat)

• Adanya jalur redundansi pada sistem jaringan, maksudnya jika salah satu akses internet mengalami putus hubungan akan ada jalur alternatif akses internet. Sehingga akses internet tidak masih dapat dilakukan user.

• Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan relatif besar. Baik biaya awal perancangan maupun biaya bulanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

(16)

4.3.2. Usulan Jaringan Kedua

Pada usulan jaringan ini tidak dilakukan penambahan kecepatan akses internet yang telah ada. Melainkan hanya dengan menggunakan kapasitas bandwidth yang ada pada saat ini secara efektif dengan memberikan prioritas kepada user tertentu dalam pengaksesan internet.

Gambaran desain jaringan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Internet JARINGAN LAN SD 1X2X3X4X5X6X7X8X9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19X20X21X22X 23 24 SYSTEMRPS MODE 100BaseFXSERIESXL 10BaseT/100BaseTx Catalyst 2900 Internal Switch Firewall QoS Server

Gambar.4.5 Usulan Jaringan Komputer Kedua

Pada jaringan diatas terdapat sebuah PC antara firewall dan internal switch. PC tersebut selanjutnya dinamakan Qos (Quality of service) server, yang berfungsi sebagai

(17)

pengatur alokasi bandwidth bagi user yang melakukan akses internet serta sebagai cache server. Qos server menggunakan sistem operasi Linux. Dalam Qos server tersebut terdapat Squid sebagai aplikasi untuk web caching dan CBQ (Class-Based Queuing) sebagai aplikasi untuk pengaturan bandwidth.

Squid adalah aplikasi yang akan menyimpan data web (web-cache only) atau hanya data yang menggunakan protokol HTTP saja. Jadi apabila terdapat permintaan data web yang sama dapat dilakukan tanpa melalui akses internet. Melainkan data web tersebut diambil dari data yang ada pada hardisk Qos server.

Optimasi dilakukan dengan cara web caching dapat digambarkan sebagai berikut. Jika ada 2 user yang sedang melakukan akses internet, dimana tujuan site dari kedua user tersebut sama. Dengan web caching, maka data yang telah tersimpan dalam Qos Server dapat digunakan oleh user yang mengakses site yang sama tanpa mendownload ulang data dari site tersebut. (Dodi maryanto, 2001,p3) Dari kedua user ini saja dapat dilihat bandwitdh dapat diselamatkan sampai 50 %. Jika jumlah user yang melakukan akses site yang sama lebih dari 2 user, maka penghematan bandwidth akan lebih dari 50 %.

Web caching dipergunakan bukan hanya untuk menghemat bandwidth, namun juga untuk mempercepat waktu respon. (Dodi maryanto,2001,p3) Hasil penelitian menyebutkan bahwa dengan melakukan web caching dalam jaringan, bisa meningkatkan waktu respon dari 30% hingga 50 % lebih cepat.

CBQ (Class-Based Queuing) merupakan mekanisme algoritma yang memungkinkan pengalokasian bandwidth menurut kelas-kelas tertentu. Pembagian bandwidth tersebut dapat berdasarkan IP address maupun service (HTTP, SMTP,POP).

(18)

Dengan CBQ, bandwidth yang dimiliki dapat dialokasikan untuk traffic yang berbeda sesuai dengan pembagian yang tepat.

Dengan CBQ permasalahan yang dihadapi oleh departemen Research, Finance

& Accounting, Institutional Equity Sales serta depatemen Settlement dapat diselesaikan

dengan memberikan prioritas yang lebih tinggi kepada empat departemen tersebut dalam pengaksesan internet. Sehingga dalam penggunaan bandwidth akan menjadi lebih efektif karena dalam pengaksesan internet setiap departemen telah dialokasikan bandwidth tertentu.

4.3.2.1 Estimasi Biaya

Berikut adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat QoS Server. 1 buah PC dengan spesifikasi minimal sbb:

• Processor Intel Pentium II atau AMD K62-500 • CDROM drive

• RAM disarankan 64 MB • Harddisk minimal 4 GB • VGA Card

• Ethernet Card

Perkiraan biaya QoS Server adalah ± Rp 5.000.000 Sumber: http://www.bhinneka.com/

Penggunaan internet pada PT.G.K.Goh Indonesia dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : penggunaan internet untuk pengakses E-mail seperti yang dilakukan oleh

(19)

departemen institutional equity sales, wealth management, sedangkan penggunaan internet untuk browsing banyak dilakukan oleh departemen research, Finance &

Accounting dan Settlement. Dengan pembagian service tersebut diharapkan

departemen-departemen yang menggunakan internet dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.

4.3.2.2 Kelebihan dan kekurangan

Kelemahan dan kelebihan dari jaringan diatas adalah sbb:

• Untuk user dari departemen research,Institutional Equity Sales, finance &

accounting dan Settlement akan diberikan prioritas yang lebih tinggi daripada

user yang lainnya.

• Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan relatif lebih rendah daripada melakukan penambahan akses internet

• Adanya prioritas dalam penggunaan akses internet menyebabkan user selain keempat departemen akan merasakan kecepatan akses internet yang lebih lambat

• Tidak adanya jalur redundansi, maksudnya bila konekasi dari ISP leased line terputus maka penggunaan internet untuk perusahaan akan terputus total (tidak ada koneksi internet alternatif)

4.4 Acuan Pengelolaan Penggunaan Jaringan Internet Untuk Perusahaan

Dalam mengelola jaringan internet suatu perusahaan seperti pada PT.GK.Goh Indonesia. Diperlukan penanganan yang baik, guna memperlancar kegiatan bisnis

(20)

perusahaan. Karena dalam penggunaan jaringan komputer pada umumnya dan jaringan internet pada khususnya, diperlukan kebijakan yang tepat agar penggunaan jaringan komputer tersebut dapat menjadi efektif. Kebijakan pada pengelolaan jaringan komputer ini akan berdampak langsung pada produktifitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi kebutuhan untuk setiap user agar kebijakan yang diambil dalam pengelolaan jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan user.

Untuk penggunaan akses internet, perlu dilakukan pemberian prioritas tertentu terhadap user-user atau departemen yang berperan pada kegiatan bisnis dari perusahaan. Jika tidak hal tersebut tidak dilakukan mungkin kegiatan bisnis dari perusahaan akan terhambat. Pada PT.G.K.Goh Indonesia ada empat departemen (research,Institutional

Equity Sales, finance & accounting dan Settlement) yang berperan dalam kegiatan bisnis

dan keempat departemen tersebut dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya memerlukan akses internet.

Bandwidth merupakan bagian penting dalam akses internet. Permasalahan yang biasanya dihadapi adalah terbatasnya kapasitas bandwidth dengan kebutuhan user. Pada PT.G.K.Goh Indonesia yang memiliki 53 user yang diberikan akses internet dengan kapasitas bandwidth 128 Kbps, diperlukan pengalokasian bandwidth pada departemen-departemen tertentu dengan prioritas yang lebih tinggi. Agar dalam pengaksesan internet user tersebut tidak mengalami hambatan. Atau juga untuk mengatasi hal kapasitas bandwidth dapat dilakukan dengan penambahan akses koneksi internet dengan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line).

Dalam menentukan langkah yang akan diambil apakah melakukan penambahan akses internet atau melakukan pengalokasian bandwidth pada user. Hal itu tentunya tergantung pada kondisi keuangan serta kebijakan perusahaan dalam pengembangan

(21)

bidang informasi teknologi. Jika dilihat dari aktifitas bisnis yang selama ini dilakukan, user pada perusahaan ini banyak melakuka transaksi melalui E-mail, terutama yang berasal dari client yang ada di luar negeri. Tetapi berapapun jumlah kapasitas bandwidth ditambahkan tidak akan efektif bila tidak dilakukan pengalokasian secara tepat untuk setiap usernya. Mungkin dengan kondisi seperti saat ini dengan 53 user dengan penambahan kapsitas bandwidth (512 Kbps) akan mengatasi permasalah yang ada. Tetapi jika dikemudian hari terjadi penambahan user, mungkin dengan koneksi dua ISP tersebut juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua user.

Untuk penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) pada perusahaan ini tidak mengalami masalah yang berarti, mungkin karena hanya terdiri dari satu segment LAN saja. Pada perusahaan ini terdapat server-server (Back office database server, back office application server, file server dll) yang berjalan cukup baik dalam memenuhi kebutuhan user.

4.5. Saran Implementasi

Untuk pengembangan selanjutnya dari jaringan internet pada PT.G.K.Goh Indonesia diperlukan beberapa langkah yang diambil, diantaranya :

• Pengembangan Qos server yang dapat dirancang dengan melakukan ujicoba terlebih dahulu sebelum diterapkan pada jaringan.

• Dalam menentukan kebijakan dalam bidang informasi teknologi harus sejalan dengan kegiatan bisnis dan tujuan perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Service of excellence merupakan tata cara pelayanan yang dikembangkan guna mendukung penerapan prinsip dasar manajemen good corporate governance, serta meningkatkan

keuangan tersebut merupakan penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap entitas tersebut, sehingga isi pelaporan keuangan rumah sakit pemerintah daerah

Berdasarkan hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa proses identifikasi citra iris mata untuk mengetahui kondisi usus besar (colon) dengan menggunakan teknik Bayesian

kejadian post partum blues dengan perkembangan personal pada anak usia 1 tahun di Desa Dempel wilayah kerja puskesmas Karangrayung Kabupaten Grobogan. 8) Hubungan riwayat

Cara pengukuran: Membandingkan angka capaian dengan rencana dikalikan 100%, dimana angka rencana penyelesaian perambahan tahun 2013 adalah 5.000 ha Kualifikasi Kinerja :. 

1  Sukardi   FT  Model Pembelajaran Kewirausahaan\Untuk Pendidikan Formal Dan Nonformal; Potret  Komitmen Terhadap Konsep Pendidikan.  PPS  2 

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif pada remaja.Populasi penelitian ini adalah remaja

Dari Gambar 4 menunjukan kondisi nyata yang ditemukan pada lantai produksi berdasarkan faktor penyebab kecacatan dominan. Kesalahan tindakan pekerja yang tidak