• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05/02/32/Th.XVIII, 1 Februari 2016 1 No. 05/02/32/Th. XVIII, 1 Februari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

JANUARI 2016 INFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN

Dari hasil pendataan harga yang meliputi tujuh kota pantauan IHK Gabungan di Jawa Barat tercatat bahwa pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,59 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,03 pada Desember 2015 menjadi 121,74 pada Januari 2016. Dengan demikian Laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari 2016) sebesar 0,59 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (Januari 2016 terhadap Januari 2015) tercatat sebesar 3,72 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 2,84 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,41 persen,

BPS PROVINSI JAWA BARAT

 Januari 2016 IHK Gabungan Jawa Barat yang meliputi 7 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota

Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan indeks. IHK dari 121,03 di Desember 2015 menjadi 121,74 di Januari 2016; dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,59 persen.

 Laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari 2016) juga sebesar 0,59 persen dan laju inflasi dari

tahun ke tahun “year on year” (Januari 2016 terhadap Januari 2015) tercatat sebesar 3,72 persen.

 Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 2,84

persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,41 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,30 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,12 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,49 persen, dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,19 persen. Sementara Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami deflasi

sebesar 1,06 persen.

 Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Januari 2016, seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kota Bogor

sebesar 0,88 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,67 persen, Kota Bandung sebesar 0,53 persen, Kota Cirebon sebesar 0,50 persen, Kota Bekasi sebesar 0,37 persen, Kota Depok sebesar 0,68 persen dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,93 persen.

 Kelompok Bahan Makanan menjadi penyumbang inflasi tertinggi Januari 2016, kelompok pengeluaran ini

mengalami inflasi sebesar 2,84 persen. Sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,04 persen. Sementara komoditi yang mengalami inflasi tertinggi dari sub kelompok ini yaitu bawang merah, bawang putih, cabe merah.

(2)

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,30 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,12 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,49 persen, dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,19 persen. Sementara Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami deflasi sebesar 1,06 persen.

Pada Grafik 1 di bawah ini terlihat pergerakan inflasi dari Januari 2015 sampai dengan Januari 2016.

Grafik 1

Perkembangan Inflasi Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat

Sementara pada Tabel 1 terlihat pergerakan IHK selama dua belas bulan terakhir terjadi inflasi sebesar 3,72 persen. Selama dua belas bulan terakhir dari tujuh kelompok pengeluaran, yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 7,15 persen, diikuti Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 5,28 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 4,77 persen, Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 2,17 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 2,12 persen, Kelompok Sandang sebesar 2,01 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 1,50 persen.

0.58 -0.17 -0.18 0.79 -0.25 0.51 0.41 0.22 0.21 -0.37 0.18 0.79 0.59 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

Jan'15 Feb'15 Mar'15 Apr'15 Mei'15 Juni'15 Juli'15 Ags'15 Sep'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 0.58 -0.17 -0.18 0.79 -0.25 0.51 0.41 0.22 0.21 -0.37 0.18 0.79 0.59 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

Jan'15 Feb'15 Mar'15 Apr'15 Mei'15 Juni'1 5 Juli'1 5 Ags'1 5 Sep'15 Okt'1 5

(3)

Tabel 1

IHK dan Laju Inflasi Gabungan 7 Kota di Jawa Barat Bulan Januari 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Januari 2016 Inflasi Januari 2016*) Inflasi Tahun 2016 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) Andil Inflasi/Deflasi Tahun 2016*) [1] [2] [3] [4] [5] [6] Umum 121,74 0,59 0,59 3,72 0,59 1. Bahan Makanan 135,59 2,84 2,84 7,15 0,58 2

2. Makanan Jadi,Minuman, Rokok &

Tembakau 120,93 0,41 0,41 5,28 0,07

3

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 116,41 0,30 0,30 2,12 0,08 4 4. Sandang 106,10 0,12 0,12 2,01 0,01 5 5. Kesehatan 115,09 0,49 0,49 4,77 0,02 6

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 114,08 0,19 0,19 1,50 0,02

7

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 126,89 -1,06 -1,06 2,17 -0,20

Keterangan : *) Perubahan IHK Januari 2016 terhadap IHK Desember 2015 **) Perubahan IHK Januari 2016 terhadap IHK Desember 2015 ***) Perubahan IHK Januari 2016 terhadap IHK Januari 2015

Bila dilihat menurut andilnya terhadap inflasi/deflasi tahun 2016, pada Tabel 1 tampak andil inflasi diberikan oleh Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,58 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,07 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,08 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,01 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,02 persen, serta Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,02 persen. Sementara yang memberikan andil deflasi yaitu Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,20 persen.

Perbandingan besarnya inflasi Januari dalam kurun waktu tahun 2012 sampai 2016 terlihat pada Tabel 2. Inflasi gabungan Januari di Jawa Barat tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 1,05 persen, dan terendah pada tahun 2016 sebesar 0,59 persen. Sementara pada Januari 2015 deflasi sebesar 0,37 persen.

Tabel 2

Inflasi Januari Gabungan 7 Kota Jawa Barat Tahun 2012 – 2016

Tahun Inflasi Januari

[1] [2]

2012 0,79

2013 1,05

2014 0,98

(4)

BAWANG MERAH KENTANG BERAS BAWANG PUTIH DAGING SAPI TOMAT SAYUR BENSIN KACANG PANJANG ANGKUTAN UDARA BAYAM KETIMUN SAWI HIJAU MINYAK GORENG TARIF LISTRIK

DAGING AYAM RAS BAHAN BAKAR RUMAH

TANGGA BUNCIS

SOLAR

CABE MERAH

TELUR AYAM RAS

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25

2016 0,59

Hasil pemantauan harga barang dan jasa selama Januari 2016 tercatat beberapa komoditas mengalami kenaikan/penurunan harga dan memberikan andil inflasi/deflasi cukup siginifikan. Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi antara lain daging ayam ras sebesar 0,18 persen, telur ayam ras sebesar 0,10 persen, bawang merah & tarif listrik masing-masing

sebesar 0,08 persen, kentang & beras masing-masing sebesar 0,06 persen.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan dan memberikan andil deflasi signifikan antara lain bensin sebesar 0,14 persen, solar sebesar 0,06 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen, buncis sebesar 0,03 persen, kacang panjang, angkutan udara, bayam, & ketimun

masing-masing sebesar 0,02 persen.

Grafik 2

Andil Inflasi/Deflasi Barang & Jasa Januari 2016 (persen)

Besarnya andil inflasi/deflasi per kelompok pengeluaran pada Januari 2016 terlihat pada Grafik 3. Andil inflasi terbesar diberikan oleh Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,58 persen, Kelompok

(5)

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,08 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar sebesar 0,07 persen, Kelompok Kesehatan dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,01 persen. Sementara Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan memberikan andil deflasi sebesar sebesar 0,20 persen.

Inflasi Gabungan Januari 2016 di Jawa Barat berdasarkan kelompok pengeluaran dan jenis komoditas yang memberikan andil inflasi atau deflasi dapat diuraikan sebagai berikut :

1.

Kelompok Bahan Makanan

Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan IHK dari 131,84 pada Desember 2015 menjadi 135,59 pada Januari 2016 atau terjadi inflasi sebesar 2,84 persen. Inflasi pada kelompok ini dipicu oleh kenaikan harga-harga komoditi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian & hasilnya sebesar 1,65 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 7,34 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 1,07 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 2,16 persen, sub kelompok telur, susu & hasil-hasilnya sebesar 4,53 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar 1,87 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,04 persen, sub kelompok lemak & minyak sebesar 0,09 persen, sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,55 persen. Sementara sub kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu sub kelompok sayur-sayuran sebesar 1,01 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,05 persen.

Andil inflasi gabungan Jawa Barat untuk Kelompok Bahan Makanan pada Januari 2016 sebesar 0,58 persen. Adapun komoditas pada Kelompok Bahan Makanan yang mengalami kenaikan harga diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, kentang, beras, bawang putih, daging sapi, cabe merah, tomat sayur, melon, cabe rawit.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,41 persen, inflasi tersebut dikarenakan IHK naik dari 120,44 pada Desember 2015 menjadi 120,93 pada Januari 2016. Dari tiga sub kelompok yang ada, seluruhnya mengalami inflasi yaitu sub kelompok

0.59 0.07 0.08 0.01 0.02 0.02 -0.20 0.58 UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan

Grafik 3

(6)

makanan jadi sebesar 0,33 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,29 persen, dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,69 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau menyumbang andil inflasi sebesar 0,07 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat Januari 2016. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya rokok kretek filter, nasi, siomay, soto, rokok kretek, rokok putih, air kemasan, rendang, minuman ringan.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar mengalami kenaikan IHK dari 116,06 pada Desember 2015 menjadi 116,41 pada Januari 2016 atau terjadi inflasi sebesar 0,30 persen. Inflasi terjadi pada semua sub kelompok pengeluaran yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,16 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan & air sebesar 1,07 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,08 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,06 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen terhadap gabungan Jawa Barat di Januari 2016. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya tarif listrik, sewa rumah, tarif air minum PAM, pasir, kontrak rumah.

4.

Sandang

Kelompok Sandang pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Inflasi tersebut dikarenakan IHK Kelompok Sandang mengalami kenaikan dari 105,97 pada Desember 2015 menjadi 106,10 pada Januari 2016. Inflasi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,19 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,12 persen, sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,09 persen, dan sub kelompok barang pribadi & sandang lainnya sebesar 0,07 persen.

Kelompok Sandang pada Januari 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan antara lain emas perhiasan, celana panjang katun, kemeja pendek katun..

5.

Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,49 persen. Inflasi tersebut dikarenakan kenaikan IHK dari 114,53 pada Desember 2015 menjadi 115,09 pada Januari 2016. Adapun sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,97 persen, sub kelompok obat-obatan sebesar 0,20 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,02 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani & kosmetika sebesar 0,18 persen.

Kelompok Kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat Januari 2016. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan antara lain tarif dokter umum, pelembab, obat gosok, parfum, sabun mandi.

6.

Pendidikan, Rekreasi & Olahraga

IHK Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga mengalami kenaikan dari 113,86 pada Desember 2015 menjadi 114,08 pada Januari 2016, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,19 persen. Kenaikan pada kelompok pengeluaran ini dipengaruhi oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,49 persen. Sementara sub kelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dan sub kelompok olahraga sebesar 0,07 persen.

(7)

Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen terhadap laju inflasi gabungan Jawa Barat Januari 2016. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain buku pelajaran SD, komputer/desktop, buku pelajaran SMP, buku pelajaran SMA, sepeda anak, tinta printer.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada Januari 2016 terjadi deflasi sebesar 1,06 persen, atau mengalami penurunan IHK dari 128,25 pada Desember 2015 menjadi 126,89 pada Januari 2016. Deflasi pada kelompok ini disebabkan penurunan pada sub kelompok biaya transpor sebesar 1,64 persen. Sementara sub kelompok sarana & penunjang transpor mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dan sub kelompok jasa keuangan sebesar 1,38 persen.

Andil deflasi Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,20 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat Januari 2016. Komoditas yang mengalami penurunan yaitu bensin, solar, angkutan udara, bahan pelumas/oli, tarif kereta api.

(8)

Perbandingan Inflasi 82 Kota IHK di Indonesia Bulan Januari 2016

Dari 82 kota IHK pada Januari 2016, inflasi terjadi di 75 kota IHK, sementara deflasi terjadi di 7 kota IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,82 persen diikuti Kota Kendari sebesar 1,49 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,02 persen. Untuk kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Kota Gorontalo sebesar 0,58 persen.

(9)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Bulan Januari 2016 dan Perubahannya di 82 kota di Indonesia (IHK 2012=100)

Kota IHK Januari 2016 Inflasi

Januari 2016* Tahun 2016 ** Tahun ke tahun***

[1] [2] [3] [4] [5] 1 MEULABOH 121.82 0.46 0.46 1.17 2 BANDA ACEH 117.01 0.61 0.61 1.79 3 LHOKSEUMAWE 118.65 0.29 0.29 2.28 4 SIBOLGA 125.64 1.82 1.82 4.59 5 PEMATANG SIANTAR 126.63 0.44 0.44 4.45 6 MEDAN 125.83 0.91 0.91 4.62 7 PADANGSIDIMPUAN 121.09 0.72 0.72 2.71 8 PADANG 127.12 0.02 0.02 2.90 9 BUKITTINGGI 121.88 0.30 0.30 3.50 10 TEMBILAHAN 127.21 0.47 0.47 2.73 11 PEKANBARU 123.11 0.25 0.25 3.69 12 DUMAI 123.55 0.65 0.65 3.68 13 BUNGO 121.54 0.78 0.78 2.63 14 JAMBI 122.20 0.42 0.42 2.71 15 PALEMBANG 120.91 0.32 0.32 4.58 16 LUBUKLINGGAU 121.10 0.49 0.49 5.15 17 BENGKULU 129.46 0.67 0.67 4.80 18 BANDAR LAMPUNG 124.22 0.26 0.26 5.58 19 METRO 131.12 0.64 0.64 3.51 20 TANJUNG PANDAN 127.91 -0.02 -0.02 -0.52 21 PANGKAL PINANG 124.92 0.93 0.93 4.64 22 BATAM 123.14 0.49 0.49 5.67 23 TANJUNG PINANG 123.41 0.93 0.93 3.22 24 DKI JAKARTA 123.65 0.24 0.24 3.98 25 BOGOR 122.76 0.88 0.88 4.88 26 SUKABUMI 122.78 0.67 0.67 3.31 27 BANDUNG 122.36 0.53 0.53 4.54 28 CIREBON 119.53 0.50 0.50 2.20 29 BEKASI 120.54 0.37 0.37 2.77 30 DEPOK 122.03 0.68 0.68 3.30 31 TASIKMALAYA 122.23 0.93 0.93 4.81

GABUNGAN JAWA BARAT 121.74 0.59 0.59 3.72

32 CILACAP 125.32 0.76 0.76 3.68 33 PURWOKERTO 121.00 0.57 0.57 3.23 34 KUDUS 128.80 0.44 0.44 4.11 35 SURAKARTA 120.45 0.52 0.52 3.29 36 SEMARANG 122.25 0.39 0.39 3.46 37 TEGAL 120.00 0.62 0.62 4.69 38 YOGYAKARTA 121.09 0.53 0.53 3.50 39 JEMBER 120.76 0.43 0.43 3.00 40 BANYUWANGI 121.01 0.67 0.67 2.75 41 SUMENEP 121.15 0.65 0.65 3.56 42 KEDIRI 121.56 0.47 0.47 2.38 43 MALANG 123.84 0.58 0.58 3.88 44 PROBOLINGGO 121.74 0.42 0.42 2.75 45 MADIUN 120.63 0.49 0.49 3.31 46 SURABAYA 122.74 0.73 0.73 3.76 47 TANGERANG 131.32 0.89 0.89 5.69 48 CILEGON 126.64 0.76 0.76 4.54 49 SERANG 129.98 0.90 0.90 5.86 50 SINGARAJA 130.53 1.03 1.03 4.67 51 DENPASAR 120.16 0.49 0.49 3.27 52 MATARAM 122.64 1.11 1.11 3.93

(10)

Tabel 3 (lanjutan)

Indeks Harga Konsumen Bulan Januari 2016 dan Perubahannya di 82 kota di Indonesia (IHK 2012=100)

Kota IHK Januari 2016

Inflasi

Januari 2016* Tahun 2016 ** Tahun ke tahun***

[1] [2] [3] [4] [5] 53 BIMA 126.84 1.29 1.29 4.84 54 MAUMERE 118.09 0.42 0.42 3.79 55 KUPANG 127.14 0.78 0.78 5.24 56 PONTIANAK 130.23 0.36 0.36 5.30 57 SINGKAWANG 122.54 0.13 0.13 3.21 58 SAMPIT 124.81 0.70 0.70 5.82 59 PALANGKARAYA 121.24 0.17 0.17 3.55 60 TANJUNG 124.51 -0.19 -0.19 6.00 61 BANJARMASIN 122.40 0.49 0.49 5.38 62 BALIKPAPAN 126.09 -0.21 -0.21 4.27 63 SAMARINDA 125.92 0.50 0.50 4.15 64 TARAKAN 132.04 0.82 0.82 3.91 65 MANADO 124.98 -0.18 -0.18 6.12 66 PALU 124.71 -0.41 -0.41 3.62 67 BULUKUMBA 128.93 0.46 0.46 2.76 68 WATAMPONE 119.08 0.50 0.50 2.78 69 MAKASSAR 124.21 1.36 1.36 6.68 70 PARE-PARE 120.90 1.11 1.11 3.11 71 PALOPO 121.22 0.61 0.61 4.34 72 KENDARI 119.82 1.49 1.49 4.15 73 BAU-BAU 128.24 1.22 1.22 4.87 74 GORONTALO 119.52 -0.58 -0.58 5.03 75 MAMUJU 122.71 -0.06 -0.06 4.87 76 AMBON 122.19 0.28 0.28 3.75 77 TUAL 136.49 0.29 0.29 7.83 78 TERNATE 128.50 0.52 0.52 5.65 79 MANOKWARI 116.07 0.32 0.32 3.21 80 SORONG 124.57 1.11 1.11 7.17 81 MERAUKE 132.51 1.12 1.12 5.13 82 JAYAPURA 124.49 0.76 0.76 4.01 NASIONAL 123.62 0.51 0.51 4.14

Keterangan : *) Perubahan IHK Januari 2016 terhadap IHK Desember 2015 **) Perubahan IHK Januari 2016 terhadap IHK Desember 2015 ***) Perubahan IHK Januari 2016 terhadap IHK Januari 2015

(11)

Tabel 4

IHK Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat Bulan Januari 2016 serta Perubahannya, Andil Inflasi / Deflasi Menurut Kelompok / Sub Kelompok

Pengeluaran (IHK 2012=100)

Kelompok dan Sub Kelompok

Gabungan 7 Kota IHK di Jawa Barat IHK Desember’15 IHK Januari’16 Perubahan Indeks (%) Andil Inflasi/Deflasi (%) [1] [2] [3] [4] [5] Umum 121.03 121.74 0.59 0.59 I. Bahan Makanan 131.84 135.59 2.84 0.58

1. Padi2-an. Umbi2-an dan hasil-hasilnya 121.97 123.98 1.65 0.07

2. Daging & Hasil-hasilnya 125.71 134.94 7.34 0.21

3. Ikan segar 142.52 144.04 1.07 0.02

4. Ikan diawetkan 135.60 138.53 2.16 0.02

5. Telur. susu & hasil-hasilnya 124.32 129.95 4.53 0.10

6. Sayuran 156.61 155.03 -1.01 -0.02

7. Kacang-kacangan 128.26 128.19 -0.05 0.00

8. Buah-buahan 144.77 147.48 1.87 0.03

9. Bumbu-bumbuan 155.03 167.50 8.04 0.16

10. Lemak dan minyak 104.90 104.18 0.09 0.00

11. Bahan Makanan Lainnya 123.51 124.19 0.55 0.00

II. Makanan Jadi. Minuman. Rokok & Tembakau 120.44 120.93 0.41 0.07

1. Makanan Jadi 119.09 119.48 0.33 0.03

2. Minuman yang Tidak Beralkohol 115.48 115.82 0.29 0.01

3. Tembakau & Minuman Beralkohol 130.67 131.57 0.69 0.02

III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 116.06 116.41 0.30 0.08

1. Biaya tempat tinggal 110.57 110.75 0.16 0.03

2. Bahan bakar. penerangan & air 144.28 145.82 1.07 0.06

3. Perlengkapan rumah tangga 108.39 108.48 0.08 0.00

4. Penyelenggaraan rumah tangga 110.81 110.88 0.06 0.00

IV. Sandang 105.97 106.10 0.12 0.01

1. Sandang laki-laki 107.94 108.15 0.19 0.00

2. Sandang wanita 107.93 108.06 0.12 0.00

3. Sandang anak-anak 105.32 105.41 0.09 0.00

4. Barang pribadi dan sandang lainnya 103.02 103.09 0.07 0.00

V. Kesehatan 114.53 115.09 0.49 0.02

1. Jasa Kesehatan 112.83 113.92 0.97 0.02

2. Obat-obatan 107.35 107.57 0.20 0.00

3. Jasa Perawatan jasmani 122.37 122.39 0.02 0.00

4. Perawatan jasmani dan kosmetik 116.94 117.15 0.18 0.01

VI. Pendidikan. Rekreasi & Olahraga 113.86 114.08 0.19 0.02

1. Jasa pendidikan 118.90 118.90 0.00 0.00

2. Kursus-kursus/pelatihan 112.77 112.77 0.00 0.00

3. Perlengkapan/Peralatan pendidikan 109.35 110.98 1.49 0.01

4. Rekreasi 106.97 106.94 -0.03 0.00

5. Olah raga 106.37 106.30 -0.07 0.00

VII. Transpor. Komunikasi & Jasa Keuangan 128.25 126.89 -1.06 -0.20

1. Transpor 143.40 141.05 -1.64 -0.21

2. Komunikasi dan pengiriman 99.22 99.22 0.00 0.00

3. Sarana dan penunjang transpor 112.15 112.50 0.31 0.00

Referensi

Dokumen terkait

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menghubungi Kepala Sekolah dan Ketua Musyawarah Guru

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di ambil konsep tentang Motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan memiliki dorongan dari dalam dan

Agar praktek yang sehat berjalan dengan baik dalam sistem pengendalian intern maka pimpinan perusahaan perlu melakukan pemeriksaaan secara mendadak atas kinerja

Tahap perancangan telah dilakukan dengan menghasilkan use case diagram sistem informasi penjualan E-CRM, kemudian langkah selanjutnya membuat perancangan sequence

Beberapa jenis rotan komersial yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat Sumatera Utara adalah rotan irit (Calamus trachycoleus), rotan sega (Calamus carsius), rotan tohiti

Kalimat di atas merupakan bagian karya tulis yang terdapat pada ….. Kepemimpinan seorang bapak dalam rumah tangga bak nakhoda menge-