commit to user
i
PENGARUHPREMEDIKASI ANESTESIMENGGUNAKAN
METHYLPREDNISOLONE 2 MG/ KG BERAT BADAN
TERHADAP KADAR LEUKOTRIEN C4 SERUM
SEBAGAI INDIKATOR INFLAMASI
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi MagisterKedokteran Keluarga
MinatUtama: IlmuBiomedik
Oleh Budi Wahono
S501002004
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
commit to user
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan rahmat yang diberikan, sehingga penulisdapat menyelesaianTesis dengan judul
”Pengaruh Pemberian Methylprednisolone 2 mg/kg Berat Badan Terhadap
Kadar Leukotrien Serum Sebagai Indikator Inflamasi”.
Tesis ini dimaksudkan sebagai penelitian yang merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar magister, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof.Dr.Ravik Karsidi, Drs, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas Sebelas Maret ini.
2. Prof.Dr.Ir. Ahmad Yunus, MS selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
3. Dr.Hari Wujoso,dr.SpF,MM selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran KeluargaUniversitasSebelas Maret yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti studi Program Magister Kedokteran Keluarga.
4. Prof. DR. AA. Soebiyanto, dr, MS selaku pembimbing metodologis yang
dengan kesabarannya membimbing dan meneliti Tesis ini sehingga menjadi lebih baik.
commit to user
iii
5. Prof. Dr. Harsono Salimo, dr, Sp.A (K) selaku pembimbing metodologis yang dengan kesabarannya membimbing dan meneliti proposal penelitian ini sehingga menjadilebih baik
6. Sugeng Budi Santosa, dr, SpAn. KMN selaku Kepala SMF Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif FKUNS/RSDM dan selaku pembimbing substansi. Terima kasih telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang jugatelah memberikan banyak waktu dan tenaganya untuk membimbing dalam pembuatan Tesis ini.
7. Mulyo Hadi Sudjito dr, SpAn KNA selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif FKUNS/RSDM yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
8. Rekan-rekan residen anestesi yang telah membantu dan mendukung.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tesis ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan sehingga lebih sempurna.
Surakarta, 22 April2014
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vii DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK... ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C.Tujuan Penelitian ... 3
1 Tujuan Umum ... 3
2 Tujuan Khusus ... 4
3 Manfaat penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Kajian Teori... 5
1Patofisiologi Inflamasi dan Nyeri ... 5
2 Persepsi Nyeri dan Nosisepsi ... 8 3Mediator Inflamasi dan Modulasi Nyeri ... 9
commit to user viii 4 Asam Arakidonat ... 15 5Sintesis Eikosanoid ... 16 6 Methylprednisolon ... 21 a Struktur Kimia ... 22 b Mekanisme Kerja ... 22 c Farmakokinetik... ... 23
d Sediaan, Dosis dan Cara Pemberian ... 24
e Efek Samping ... 24
B Kerangka Teori ... 26
C Kerangka Konsep ... 27
D Hipotesis ... 27
BAB III. METODE PENELITIAN ... 28
A Rancangan Penelitian ... 28
B Populasi... ... 28
C Besar Sampel ... 29
D Waktu dan Tempat Penelitian ... 29
EVariabel Penelitian... 30
F Definisi Operasional ... 30
G Cara Pengukuran Variabel ... 30
H Perijinan Penelitian ... 31
I Alur Penelitian ... 32
J Jalannya Penelitian ... 33
commit to user
ix
L Pengolahan Data ... 34
M Jadwal Kegiatan dan Organisasi Penelitian ... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 36
A.Hasil Penelitian ... 36
B Analisa Hasil Penelitian ... 37
1.Analisa Demografi Responden ... 37
2.Analisa Perbedaan Leukotrien C4 ... 39
a. Uji KeseimbanganAwal (Pretest) ... 39
b. UjiHipotesis (Post test) ... 41
3. Pembahasan ... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Jalur pelepasan dan metobolisme asam arakidonat…... 13
Gambar 2.2. Imunofisiologi nyeri inflamasi...………. 14
Gambar 2.3. Biosintesis prostanoid...……….………... 18
Gambar 2.4.
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.6
Biosintesis leukotrien...
Rumus molekul methylprednisolon ………....
Kerangka teori... Kerangka konsep... 20 22 26 27
Gambar 3.1. Alur penelitian... 32
Gambar 4.1. Diagram perbandingan rata-rata kadar leukotrien C4... 40
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jadwal kegiatan dan organisasi penelitian…... 35
Tabel 4.1. Uji normalitas data demografi...………. 36
Tabel4.2. Uji normalitas data hasil penelitian... 37
Tabel 4.3. Demografi Jenis Kelamin Pasien berdasarkan kelompok
penelitian...
38
Tabel 4.4. Data Demografi pasien berdasarkan usia... 38
Tabel 4.6 Hasil Uji Independen Sample t Test untuk keseimbangan awal (Pretest)...
40
Tabel 4.7. Hasil Uji Independen Sample t Test untuk uji Hipotesis (Postest)...
41
Tabel 4.8. HasilUjiIndependen Sample t Test untukujiHipotesis (Postest)... 42
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Hasil Penelitian
Lampiran.2. Uji Normalitas Umur dan Berat Badan.
Lampiran.3. Uji Normalitas Kadar Leukotrien.
Lampiran.4.
Lampiran.5
Lampiran.6
Lampiran 7
Uji Chi Square jenis kelamin Responden.
Uji Independent Sampel T Test (Umur dan Berat badan).
Uji Independent Sampe T Test Kadar leukotrien.
commit to user
xiii
PENGARUH PREMEDIKASI ANESTESI MENGGUNAKAN
METHYLPREDNISOLONE 2 MG/ KG BERAT BADAN
TERHADAP KADAR LEUKOTRIEN C4 SERUM
SEBAGAI INDIKATOR INFLAMASI
ABSTRAK
Oleh:Budi Wahono; NIMS501002004; Program Pascasarjana; Universitas Sebelas Maret
Proses inflamasi dapat menyebabkan sensasi nyeri karena terjadinya kerusakan jaringan. Nyeri pasca operasi bisa dikontrol baik selama ataupun segera setelah pembedahan dengan anestesi lokal, opioid, maupun cyclooxygenase (COX) inhibitor yang bekerja pada jalur cyclooxygenase (COX) inhibitor, baik COX-1 maupun COX-2, namun hambatan pada jalur lipoxigenase (LOX) belum banyak perhatian padahal leukotrien yang dihasilkan dari jalur ini memiliki andil yang besar dalam proses inflamasi bahkan proses inflamasi yang sudah timbul diperberat dengan kehadiran leukotrien ini. Metylprednisolon melalui aksinya sebagai penghambat enzim fosfolifase A2 sehingga asam arakidonat tidak
terbentuk dari jaringan rusak yang pada akhirnya prostaglandin dan leukotrien juga tidak diproduksi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemberian metylprednisolon dalam mengurangi reaksi inflamasi yang berlebihan dengan melihat perbandingan kadar leukotrien dalam darah pasca incisi antara yang dengan dan tanpa metylprednisolon
Metodologi penelitian ini termasuk uji klinik dengan desain Randomized Controlled TrialDouble Blind yang pada pasien yang menjalani operasi elektif yaitu sebanyak 30 pasien dengan membagi 15 pasien pada kelompok kontrol dan 15 pasien pada kelompok perlakuan Pengumpuan data skorKadar leukotrien C4
serum yang pertama 2 jam sebelum insisi (base line) dan yang kedua 45 menit setelah insisi. Untuk menguji perbedaan rata-rata Kadar leukotrien C4sebelum dan
sesudah insisi mengunakan uji Independent Samples t Test.
Hasil penelitian ini adalah sebelum insisi tidak ada perbedaan kadar leukotrien pada kedua kelompok perlakuan dengan nilai p=0,883. Setelah insisi pada kelompok yang diberi Aquades (Water for injection) kadar leukotiren C4
=23,80+6,38lebih tinggi dari pada kelompok mendapatkan Methylprednisolon 2 mg/kgBB IV dengan kadar leukotiren C4 = 16.93+5.27, dan nilai kadar leukotiren
C4 pada kedua kelompok tersebut berbeda signifikan dengan nilai p=0,003.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian Methylprednisolon 2 mg/kgBB IV
sebelum insisi dapat menghambat naiknya kadar leukotiren C4pasca insisi.
commit to user
xiv
THE EFFECT OF METHYLPREDNISOLONE 2 MG/KG BW PRE-OPERATIVE INCISION ON BLOOD
LEUKOTRIENE C4 LEVEL ABSTRACT
By: Budi Wahono; NIM SS501002004
Postgraduate Program; Sebelas Maret University
Inflammation process can result in pain sensation because of tissue damage. Post-operative pain can be controlled well during or soon after surgery with local anesthesia, opioid or cyclooxygenase (COX) inhibitor working at cyclooxygenase (COX) inhibitor path, either COX-1 or COX-2, but the inhibition in lipoxygenase (LOX) path have not gotten much attention whereas leukotriene produced in this path contributes significantly to the inflammation process even the emerging inflammation process is worsened by this leukotriene presence. Methylprednisolone through its action serves as phospholiphase enzyme A2
inhibitor so that arachidonic acid will not be composed of damaged tissue in turn resulting in no production of prostaglandin and leukotriene. The objective of research was to analyze the methylprednisolone administration in reducing excessive inflammatory reaction by considering the comparison of blood leukotriene level post-incision between with and without methylprednisolone.
The research method belonged to clinical trial with Randomized Controlled Trial Double Blind design with the subject of patients undertaking elective operation consisting of 30 patients divided into control (15 patients) and treatment (15 patients) groups. The data was collected from the scores of leukotriene C4 level, firstly, 2 hours pre-incision (baseline) and secondly, 45 minutes post-incision. To examine the different mean leukotriene C4 level pre- and post-incision, an Independent Sample t-Test was used.
The result of research showed that pre-incision there was no difference of leukotriene level in the two treatment groups with p value 0.883. Post-incision, in the group given Aqueducts (water for injection), the leukotriene C4 level was 23.80+6.38 higher than the one received Methylprednisolone 2 mg/kgBW IV of 16.93+5.27, and the leukotriene C4 level values in the two groups were different significantly with p value = 0.003. Thus, it could be concluded that the administration of Methylprednisolone 2 mg/kgBW IV pre-incision could inhibit the raise of leukotriene C4 level post-incision.