• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HAFALAN HURUF HIJAIYAH MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF JEMURAN BAJU KELOMPOK A DI RA AZ ZAHRA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MENINGKATKAN HAFALAN HURUF HIJAIYAH MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF JEMURAN BAJU KELOMPOK A DI RA AZ ZAHRA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

i

MENINGKATKAN HAFALAN HURUF HIJAIYAH

MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF

JEMURAN BAJU KELOMPOK A DI RA AZ ZAHRA

JOMBOR KECAMATAN TUNTANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ARIEZA MUYASHARAH

NIM 11613011

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

MENINGKATKAN HAFALAN HURUF HIJAIYAH

MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF

JEMURAN BAJU KELOMPOK A DI RA AZ ZAHRA

JOMBOR KECAMATAN TUNTANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ARIEZA MUYASHARAH

NIM 11613011

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib “BERPENDIDIKAN TINGGI” karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan

menghasilkan anak-anak yang cerdas.

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah membantu mewujudkan impianku :

1. Kedua orangtua ku, Bapak Pramono dan Ibu Umi Salamah yang tidak pernah sedikitpun lelah memberi semangat, doa, dorongan, nasehat serta kasih sayang dan pengorbanan yang tak tergantikan.

2. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang penulis banggakan.

3. Kakak ku Muh Deni Prasetyo serta Kakak Ipar ku Rizky Wulandari yang selalu memberikan dukungan moril dan materilnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Keluarga besar KB-RA Az Zahra Jombor

5. Sahabat-sahabat ku tercinta dari MTS sampai saat ini dan semoga selamanya Rhagita, Anida, Djazil, Ey, Sohip, Wahid dan Feri trimakasih atas gelak tawa dan solidaritas.

6. Sahabat-sahabat ku personil “IGC” Ulfa, Anisa, Wiwin dan Lukiy teman senasib seperjuangan, terimakasih canda,tawa dan solidaritas yang luar biasa sehingga membuat hari-hariku semasa kuliah lebih berarti.

7. Teman-teman seperjuangan satu kelas PIAUD IAIN Salatiga Angkatan 2013 yang selalu memberikan motivasi.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Meningkatkan Hafalan Huruf Hijaiyah dengan menggunakan alat permaian edukatif jemuran baju kelompok A di RA Az Zahra Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2015/2016 telah selesai.

Shalawat salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT.

Penulisan ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.SI selaku pembimbing yang telah membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

(10)

x

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

7. Dewan Guru RA Az Zahra Jombor Bu Nik, Bu Njuk, Bu kiyah, Bu Eni, Bu Ari, Bu Yani, Bu Karim, Bu Arum, Bu Luluk dan Bu Nia yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga selesai.

8. Segenap keluargaku bapak, ibu, mas dan mbak ku tercinta yang selalu mendoakanku.

9. Teman-teman PIAUD angkatan 2013 yang telah berjuang bersama-sama. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang budiman. Amin.

Salatiga, 14 September 2017 Penulis

Arieza Muyasharah

(11)

xi ABSTRAK

Muyasharah Arieza, 2017. (meningkatkan hafalan huruf hijaiyah dengan menggunakan alat permaian edukatif jemuran baju kelompok A di RA Az Zahra Jombor Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2016/2017).

Skripsi, Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Ulfah Susilowati, M.SI

Kata Kunci : Huruf Hijaiyah, Alat Permainan Edukatif Jemuran Baju.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hafalan huruf hijaiyah dengan menggunakan alat permaian edukatif jemuran baju kelompok A di RA Az Zahra Jombor Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak dengan usia 4 - 5 tahun yang tergabung dalam kelompok A dan berjumlah 20 anak. Berdasarkan paparan di atas dapat diambil beberaparumusan masalah yaitu apakah alat permaian edukatif jemuran baju dapat meningkatkan hafalan dan aktifitas anak kelompok A di RA.Az Zahra Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas. Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah karena peneliti terlibat langsung dalam penelitian sehingga peneliti berkeinginan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Tahap-tahap penelitian ini adalah tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTO ……… ... v

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah ... 23

(13)

xiii

C. Jemuran Baju ... 46 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. ... 50 B. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus ... 57 C. Pelaksanaan Penelitian ... 58 BAB IV HASIL PENINGKATAN HAFALAN DAN AKTIVITAS

ANAK

A. Hasil Hafalan Anak ... 64 B. Hasil Hafalan Anak ... 81 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 98 Daftar Pustaka

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak …..………. 21 Tabel 1.2 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator

Keberhasilan……….. 22

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Az Zahra....………... 51 Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelompok A……….. 50 Tabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak…………... 81 Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus……… 82 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus……….. 83 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Pra Siklus Dalam Bentuk Bintang……..….. 83 Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus I……….. 85 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Siklus I Dalam Bentuk Bintang………..….. 83 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Siklus II………. 87 Tabel 4.8 Hasil Penilaian Siklus II Dalam Bentuk Bintang……….….. 83 Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan Indikator

Keberhasilan……….…….. 90 Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Pra Siklus……….. 91 Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan Indikator

Keberhasilan………... 92

Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Siklus I……….. 93 Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan Indikator

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 Ketentuan Indikator dan Skor pada Tiap Siklus Lampiran 6 Indikator Tiap Siklus yang Diamati

Lampiran 7 Lembar Observasi Lampiran 8 RKH

Lampiran 9 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 10 SKK

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab. (Departemen Pendidikan nasional, 2005)

Tujuan pendidikan nasional akan berhasil apabila pelaksanaan pendidikan di lakukan sejak dini, dimana pendidikan anak usia dini digolongkan dalam pendidikan prasekolah. Pendidikan prasekolah merupakan pondasi bagi keberhasilan pendidik pada jenjang pendidikan berikutnya, yaitu pendidikan dasar di Sekolah Dasar, karena perkembangan kepribadian, sikap mental dan intelektual dibentuk pada usia dini.

Kualitas pendidik masa kanak-kanank atau masa prasekolah menjadi cermin kualitas bangsa yang akan datang. Hal itu dikarenakan masa kanak-kanan merupakan masa “emas” atau masa yang tepat untuk melalui

(18)

2

Pendidikan prasekolah merupakan pendidik yang bermakna untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak tanpa merusak kondisi fisik dan psikisnya. Hal ini seperti disebutkan dalam Dokumen Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudlatul Athfal adalah membantu anak didik mengembangkan potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai - nilai agama, social emosional, kognitif, bahasa fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudlatul Athfal, (Departemen Pendidikan Nasional, 2004).

Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan yang menyediakan pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Usia 4 – 6 tahun merupakan masa peka bagi anak. Masa peka merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi dari lingkungan untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, social-emosional, seni, dan kemandirian anak. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan tersebut dapat optimal maka perlu adanya perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di RA yang meliputi bagaimana memilih bahan/media, sumber belajar dan metode/teknik kegiatan yang tepat, sehingga guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan bermakna.

(19)

3

tradisional.Penyampaian materi yang dilakukan oleh pendidik biasanya hanya dilaksanakan dengan metode ceramah atau bercakap-cakap saja, sehingga dalam menerima materi/pengetahuan, minat anak sangat kurang. Kurangnya minat anak dalam mengikuti pembelajaran ini akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara optimal.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satu cara yang dilakukan dalam pembelajaran dengan menggunakan permainan, karena pada hakikatnya semua anak suka bermain sehingga dapat dipastikan bahwa anak yang tidak bermain-main umumnya sedang dalam keadaan sakit baik jasmani maupun rohaninya. Kebutuhan-kebutuhan jamaniah dan rohaniah anak yang mendasar sebagian besar dipenuhi melalui bermain, baik bermain sendiri maupun bersama-sama dengan teman dalam satu kelompok.Jadi kegiatan bermaian merupakan kebutuhan bagi anak.

Usia prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Salah satu kemampuan anak yang perlu dikembangkan adalah kemampuan dasar bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur‟an. Pada anak usia prasekolah kemampuan bahasa Arab ditekankan pada

pengenalan huruf-huruf hijaiyah, dengan media yang tepat agar stimuli yang diberikan dapat terkam pada ingatan anak dengan baik.

(20)

4

huruf demi huruf, melaikan penalaran hafalan anak terhadap huruf hijaiyah itu dengan variasi bentuk dan warna yang akan mudah meresap kedalam memori ingatan mereka. Dengan demikian, dalam usaha mengenalkan huruf hijaiyah pada anak usia dini, salah satu media yang dapat dilaksanakan adalah dengan menggunakan alat peraga edukatif yang bervariasi, baik kartu bentuk, gambar foto dan sejenisnya.sebagaimana dalam surat Al-Qur‟an yang menganjurkan agar umat manusia untuk belajar membaca, yang tertuang pada Q.S Al-„Alaq ayat 1-5, Allah SWT berfirman yang berbunyi :

Artinya :

bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,yang mengajar manusia dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahunya”.

(21)

5

Namun dalam praktiknya di lembaga pendidikan anak usia dini, dalam pembelajaran bahasa khususnya di RA.Az Zahra Jombor masih dijumpai berbagai masalah yaitu keterbatasan pengenalan huruf hijaiyah yang diketahui anak. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan, diperoleh hasil ketuntasan dalam bidang pengenalan huruf hijaiyah mencapai 28 % dari 20 anak RA.Az Zahra Jombor kelompok A, yang artinya masih banyak anak yang kurang tertarik dengan pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah, guru hanya menyuruh anak untuk menirukan apa yang di tulis oleh guru, mengulang, menebalkan huruf, menyalin kembali huruf/kata/kalimat, sehingga anak tidak dapat memahami kata atau pelafalan huruf hijaiyah yang kurang maksimal.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian tentang proses pembelajaran untuk mengenalkan huruf hijaiyah dengan judul Meningkatkan Hafalan Huruf Hijaiyah Melalui Alat Permainan Edukatif Jemuran Baju Kelompok A Di Ra Az Zahra Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul tersebut maka dapat diambil beberapa masalah pokok yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya:

(22)

6 C. Tujuan Penelitian:

Dengan adanya uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hasil yang dicapai dengan menggunakan alat permainan edukatif jemuran baju dapat meningkatkan hafalan huruf hijaiyah kelompok A RA.Az Zahra Jombor Tuntang tahun 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian Bambang Dwiloka (2012 : 29). Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah ,

“melalui alat permainan edukatif jemuran baju dapat meningkatkan

hafalan siswa kelompok A di RA.AZ Zahra jombor tuntang kabupaten semarang tahun 2016/2017“.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharpkan dapat bermanfaat bagi semua pihak : 1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi,wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya pendidikan di RA.Az Zahra Jombor Tuntang tahun 2016/2017, agar khasanah dunia pendidikan untuk anak usia dini menjadi luas.

(23)

7

Guru adalah teladan dan orangtua anak di sekolah, hendaknya guru dapet menyampaikan pembelajaran huruf hijaiyah dengan baik dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh anak.

b. Bagi anak didik

Diharapkan dengan penelitian ini anak didik dapat menerima, serta dapat memahami huruf hijaiyah dengan baik dan benar, sehingga anak lebih komunikatif.

c. Bagi peneliti

Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode observasi dan mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman judul ini, maka penulis perlu memberi pengertian-pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini:

1. Pengertian menghafal

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal adalah berusaha meresapkan merasakan kedalam fikiran agar selalu ingat (Gita Media Press,tt:307). Menurut Zuhairini dan Ghofir sebagaimana yang dikutip oleh Kamil hakimin Ridwan Kamil dalam bukunya yang berjudul

(24)

8

secara benar sepertia apa adanya. Metode tersebut banyak digunakan dalam usaha untuk menghafal al-Qur‟an dan al-Hadist.

Dalam bahasa Arab, menghafal menggunakan terminology al-Hafizh yang artinya menjaga, memelihara atau menghafalkan.Sedangkan al-Hafizh adalah orang yang menghafalkan dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang selalu menekuni pekerjaannya.

2. Pengertian Huruf Hijaiyah

Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi dan bahasa. Menurut Ath. Thabari (1999:27) menjelaskan bahwa huruf hijaiyah adalah salah satu jenis bahasa yang khas yang ditampilkan dalam AL-Qur‟an. AL-Qur‟an memang di susun menggunakan huruf hijaiyah dengan makhraj yang berbeda sekaligus mengisyaratkan bahwa AL-Qur‟an diturunkan menggunakan bahasa arab.

Kata huruf berasal dari bahasa arab harf atau huruuf. Huruf arab disebut juga huruf hija‟iyah Kata hija‟iyah berasal dari kata kerja hajjaa

yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf. Hijaiyah berasal dari kata kerja hajjaa yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf ( muhyiddin, 2012). Otory Surasman (2003:52) mengemukakan bahwa “huruf hijaiyah merupakan kunci dasar

(25)

9

Huruf hijaiyah disebut juga alphabet arab. Kata alphabet itu sendiri berasal dari bahasa arab alif, ba‟, ta‟ ( Husain Karim, 1988). Kata abjad

juga berasal dari bahasa arab a-ba-ja-dun; alif, ba‟,ta‟,jim dan dal. Namun ada pula yang menolak pendapat ini dengan alasan, huruf hijaiyah mempunyai aturan urutan yang berbeda dengan terminology abjad.Huruf hijaiyah dimulai dari alif dan berakhir pada huruf ya‟ secara terpisah

-pisah.

3. Alat Permainan Edukatif

Alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.Depdiknas (2003)

Alat permainan edukatif adalah Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak.

(26)

10

Alat Permainan Edukatif dapat di buat sendiri dari bahan-bahan yang sudah tidak layak terpakai lagi atau bahan-bahan yang mudah didapat sekitar kita baik benda hidup maupun mati.

G. Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian. Untuk mendapat hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahap berikut:

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.Penelitian Tindakan Kelas menurut Basrowi, Suwandi (2008 : 25) merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan anak didik yang berprestasi.

(27)

11

maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas Yanto (2013,42) menjabarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model kemmis dan Taggart

Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan (planning)

,tindakan (acting) , observasi (observing) dan refleksi (reflecting). 2. Subjek Penelitian

(28)

12

dengan penguasaan huruf hijaiyah maka anak kelompok A akan mudah mempelajari aspek perkembangan lainnya (nilai agama moral, kognitif, fisik motorik, sosial emosional dan seni), semakin banyak anak didik kelompok A dalam menguasai huruf hijaiyah maka akan semakin cepat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang baru. Adapun model pembelajaran yang digunakan di RA.Az Zahra Jombor menggunakan model sentra, karena adanya keterbatasan ruang belajar dan tenaga pendidik.

Untuk itu peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut dengan meningkatkan pengetahuan huruf hijaiyah pada anak sehingga penguasaan kosakata bahasa dapat meningkat.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Menurut Yanto (2013:40) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu :

a. Tahap rencana

1) Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penerapan metode kreasi gambar huruf abjad yaitu membuat (RKH) Rencana Kegiatan Harian.

(29)

13

3) Menyiapkan lembartes buatan peneliti atau lembar penugasan, yang mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut.

4) Membuat simulasi perbaikan b. Tahap tindakan

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat sesuai dengan konsep pembelajaran yang tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan.

c. Tahap pengamatan

Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.Pengamatan tersebut meliputi beberapa indicator yangtelah ditentukan penulis secara terlampir. d. Tahap analisis dan refleksi

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, tahap refleksi meliputi :

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran 2) Evaluasi hasil observasi

3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk dilakukan perbaikan pada siklus II

4. Instrument Penelitian

(30)

14

a. Rencana Kegiatan Harian (RKH) yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, hasil penilaian.

b. Lembar Observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung secara bersamaan, yaitu anak didik tidak diperintahkan maju satu per satu dalam melaksanakan tugas, melainkan semua secara bersama-sama mengikuti perintah guru dalam pengenalan huruf hijaiyah.

c. Wawancara, yang mana ditujukan kepada informan yaitu Kepala Sekolah dan guru pendamping kelompok A di RA.Az Zahra Jombor. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data atau profil sekolah dan pendapat guru sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran tentang meningkatkan pengetahuan huruf hijaiyah menggunakan alat permainan epada anak .

d. Dokumentasi, peneliti membutuhkan dokumentasi meliputi : 1) Foto kegiatan pembelajaran

2) RKH

(31)

15

e. Catatan lapangan yang diperlukan peneliti disini adalah catatan rinci tentang keadaan selama proses pembelajaran terjadi pada saat penelitian. Catatan lapangan diperoleh dari apa yang didengar, dilihat , dialami dan dipikirkan oleh peneliti.

5. Pengumpulan Data

Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan, akan tetapi tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu peneliti harus memilih strategi yang tepat. Adapun strategi yang digunakan peneliti antara lain yaitu :

a. Metode Observasi

Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran. Menurut Sukardi (2009 :78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja anak didik dalam situasi alami. Dalam hal ini peneliti mengamati proses belajar, cara melafalkan dan penguasaan kosakata huruf hijaiyah pembelajaran berlangsung.

b. Metode Dokumentasi

(32)

16

tertulis, dimana anak didik melakukan kegiatan sehari-harinya. Strategi ini menurut Sukardi (2009 : 81) untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

c. Tes

Menurut Depdiknas tahun 2006 tentang Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak bahwa :

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan.

Peneliti merancang lembar penugasan untuk anak didik sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai hasil penerapan meningkatkan pengenalan huruf hijaiyah, kemudian akan dianalisa dan diambil kesimpulannya.

6. Analisa Data

(33)

17

berbentuk angka – angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.

Analisis data menurut Arikunto (2008 : 128) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Tahap – tahap yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data adalah a. Pengumpulan data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpulan data. b. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting.Dicari tema dan polanya.Tahap ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data dan mencarinya apabila diperlukan.

c. Display data

(34)

18 d. Kesimpulan

Kesimpulan dimaksudkan untuk melihat apakah tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan hafalan huruf hijaiyah dengan menggunakan alat permainan edukatif kelompok A di RA.Az Zahra Jombor Tuntang Kab. Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Apabila penelitian tahap pertama (siklus I) belum memenuhi tujuan pembelajaran dengan baik, maka diadakan tindak lanjut (penelitian ulang yaitu tahap siklus II). Jika sudah dapat memenuhi atau berhasil dalam tujuan pembelajaran tersebut maka penelitian dihentikan sampai siklus II.

(35)

19

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak

Simbol Bintang

Skor/

Nilai Kategori Kriteria/Ketentuan

1 Belum Muncul (BM) Jika anak mencoba, kurang tepat

atau anak tidak mau mencoba.

2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan bantuan

meniru teman

3 Berkembang Sesuai

Harapan (BSH)

Jika anak bisa dengan bantuan

awalan

4 Berkembang Sangat

Baik (BSB)

Jika anak bisa tanpa bantuan

Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan.Analisi data observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus berikutnya. Analisi data terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti Mulyasa (2009 :101) yaitu :

1. Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

(36)

20

Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan

Prosentase Pencapaian Anak = skor yang dicapai x 100 % Jumlah skor maksimum

Prosentase Keberhasilan Kelas= presentase pencapaian kelas x 100% Jumlah siswa

3. Membuat tabulasi skor observasi pengamatan peningkatan huruf hijaiyah dengan menggunakan alat permainan edukatif jemuran baju, adapun contoh rancangan tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2 Contoh Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan

Indikator Keberhasilan

No Nama Anak Persentase

Percapaian

Persentase

Keberhasilan

Status

Pencapaian

Keterangan :

- Persentase pencapaian: diperoleh dari perhitungan persentase peningkatan hafalan huruf hijaiyah pada masing-masing anak

(37)

21

4. Status pencapaian : diperoleh dari perbandingan antara skor persentase pencapaian dengan persentase keberhasilan (85%). Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari) persentase keberhasilan maka status pencapaian yatu “B” artinya belum tercapai. Dan bila persentase pencapaian ≥ (lebih dari atau sama dengan) persentase keberhasilan maka status pencapaian yatu “S” artinya sudah tercapai

5. Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah mencapai persentase yang telah ditentukan.

H. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematka skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian :

Bagian awal yang terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

(38)

22

Penelitian dan Pembahasan. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

(39)

23 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah 1. Pengertian menghafal

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal adalah berusaha meresapkan merasakan kedalam fikiran agar selalu ingat (Gita Media Press,tt:307). Menurut Zuhairini dan Ghofir sebagaimana yang dikutip oleh Kamilhakimin Ridwan Kamil dalam bukunya yang berjudul mengapa kita menghafal (tahfizh) al-Qur’an, istilah menghafal adalah suatu metode untuk mengingat

kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar sepertia apa adanya. Metode tersebut banyak digunakan dalam usaha untuk menghafal al-Qur‟an dan al-Hadist.

Dalam Bahasa Arab, menghafal menggunakan terminology al-Hafizh yang artinya menjaga, memelihara atau menghafalkan.Sedangkan al-Hafizh adalah orang yang menghafalkan dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang selalu menekuni pekerjaannya.

Menurut Suryabrata sebagaimana yang dikutip oleh Kamilhakimin Ridwan Kamil dalam bukunya yang berjudul

(40)

24

dengan sadar dan bersungguh-sungguh, karena ada pula yang mencamkan yang tidak sengaja dalam memperoleh suatu pengetahuan.

Menurut beliau hal-hal yang dapat membantu meghafal atau mencamkan antara lain :

a. Menyuarakan dalam menghafal. Dalam proses menghafal akan lebih efektif apabila seseorang menyuarakan bacaannya, artinya tidak menghafal dalam hati saja.

b. Pembagian waktu yang tepat dalam menambah hafalan, yaitu menambah hafalan sedikit demi sedikit akan tetapi dilakukan dengan cara kontinu.

c. Menggunakan metode yang tepat dalam menghafal. 2. Langkah-langkah menghafal

Ada empat langkah yang dapat dilakukan dalam menggunakan metode ini, antara lain :

a. Merefleksi, yakni memperlihatkan bahan yang sedang dipelajari baik dalam segi tulis, tanda baca dan syakalnya. b. Menggulang, yaitu membaca dan atau mengikuti

berulang-ulang apa yang diucapkan oleh pengajar.

c. Meresitasi, yaitu mengulang secara individual guna menunjukan hasil belajar tentang apa yang telah dipelajari d. Retensi, yaitu ingatan yang telah dimiliki mengenai apa yang

(41)

25 3. Manfaat-manfaat menghafal

Manfaat-manfaat menghafal anatara lain :

a. Hafalan mempunyai pengaruh besar terhadap ke ilmuan seseorang. Orang yang mempunyai kekuatan untuk memperdalam pemahaman dan pengembangan pemikiran secara luas.

b. Dengan menghafal pelajaran, seseorang bisa langsung menarik kembali ilmu setiap saat, diamanapun dan kapanpun.

c. Siswa yang hafal dapat menangkap dengan cepat pelajaran yang diajarkan, apalagi kalau hubungannya dengan teori matematika, IPA, al-Qur‟an Hadist, Bahasa Inggris dan sebagainya.

d. Aspek hafalan memegang peranan penting untuk mengedepankan ilmu dan mengkristalkannya dalam pikiran dan hati, kemudian meningkatkanya secara akseleratif dan massif.

e. Dalam konteks PAKEM, hafalan menjadi pondasi utama dalam mengadakan komunikasi interaktif dalam bentuk diskusi, debat dan sabagainya.

(42)

26

permata yang tidak bisa memelihara permata tersebut dengan baik. Seringkali, kegagalan yang dialami para pelajar yang cerdas disebabkan oleh sikap menggantungkan pada pemahaman tanpa adanya hafalan.

g. Dengan model hafalan, pemahaman bisa dibangun dan analisis bisa dikembangkan dengan akurat dan intensif.

4. Kemampuan Menghafal

Pada periode awal perkembangan anak sebelum ia belajar membaca dan menulis biasanya anak diajarkan untuk menghafalkan hal-hal tertentu termasuk surat-surat pendek. Dalam kenyataannya hafalan al-Qur‟an adalah syarat ilmu yang penting bagi orang islam. Hal ini disebabkan karena mereka terpengaruh pada sejarah yang panjang dalam perkembangan umat islam, dimana orang berpegang lebih banyak kepada hafalan ketimbang tulisan. Hafalan ini sangat penting dalam penanaman jiwa keagamaan ataupun pengembangan keilmuan islam. Tetapi akan bermanfaat lagi apabila disamping hafalan juga diikuti pengertian yang tentunya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak.

(43)

27

akan diwujudkan melalui perbuatan atau tingkahlaku yang tidak menyimpang dari al-Qur‟an.

5. Faktor-faktor penyebab rendahnya kemampuan menghafal

Sejumlah faktor terjadi penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih, yaitu disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

a. Kurang adanya dukungan dari orang tua, teman dan lingkungan b. Siswa tidak pernah diajak untuk menghafal surat-surat pendek

dengan benar dan fasih

c. Hafalan siswa juga tidak dikoreksi secara individu dengan memperhatikan makhroj dan tajwid nya yang benar, kurang tepatnya metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, tidak sesuai dengan kondisi siswa pada dasarnya masih suka bermain-main

d. Penggunaan metode yang monoton serta tidak menarik yang akhirnya membuat siswa merasa bosan dan sulit menghafal pada pelajaran al-Qur‟an Hadist.

6. Pengertian Huruf Hijaiyah

(44)

28

makhraj yang berbeda sekaligus mengisyaratkan bahwa AL-Qur‟an diturunkan menggunakan bahasa arab.

Kata huruf berasal dari bahasa arab harf atau huruuf. Huruf arab disebut juga huruf hija‟iyah Kata hija‟iyah berasal dari kata kerja hajjaa yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf.

Hijaiyah berasal dari kata kerja hajjaa (ںڃھ) yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf ( muhyiddin, 2012). Otory Surasman (2003:52) mengemukakan bahwa “huruf hijaiyah

merupakan kunci dasar mampu membaca AL-Qur‟an. Huruf hijaiyah di gunakan sebagai ejaan untuk menulis kata atau kalimat dalam AL-Qur‟an”.

Huruf hijaiyah disebut juga alphabet arab. Kata alphabet itu sendiri berasal dari bahasa arab alif, ba‟, ta‟ ( Husain Karim, 1988).

Kata abjad juga berasal dari bahasa arab a-ba-ja-dun; alif, ba‟,ta‟,jim dan dal. Namun ada pula yang menolak pendapat ini

dengan alas an, huruf hijaiyah mempunyai aturan urutan yang berbeda dengan terminology abjad.Huruf hijaiyah dimulai dari alif dan berakhir pada huruf ya‟ secara terpisah-pisah.

(45)

29

Bin „Ashim Al-Laitsi.Cara menulis huruf Arab berbeda dengan

huruf Latin.Kalau huruf Latin dari kiri ke kanan maka huruf Arab ditulis dari kanan ke kiri.

a. Macam huruf hijaiyah

ن

غ

ش

خ

ا

و

ف

ص

د

ب

ھ

ق

ض

ذ

ب

ע

ك

ط

ر

ث

ي

ل

ظ

ز

ج

م

ع

س

ح

(46)

30

Dari Ali bin Hasan bin Ali bin Fadhal dari Bapaknya dari Imam Ridha AS, beliau berkata : Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah swt agar makhluk-makhluk mengetahui diri-Nya adalah tulisan huruf-huruf hijaiyah, karena sesungguhnya jika ada seseorang yang dipukul kepalanya oleh tongkat karana di anggap tidak fasih dalam berbicara maka hokum wajib, hendaknya dia dijelaskan tentang huruf hijaiyah kemudian diberikan diyat sebanyak yang tidak biasa dia pahami. Dari Amirul mukmini, tentang huruf ج ݖ ت ب أ beliau berkata :

1. Alif ﭑ

Adalah alaullah atau keagungan Allah atau tiada tuhan selain dia yang maha hidup dan kokoh.

2. Ba ب

Adalahbahjatullah kemuliaan Allah atau tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-nya

3. Ta ت

Adalah yang menerima taubat, menerima taubat dari seluruh hamba-Nya

4. Tsa ث

(47)

31

Adalah jamalullah (keindahan Allah) dan jalalullah (Keagungan Allah) atau keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.

6. Ha ﺡ

Artinya hilm, kasih sayang Allah (hay = hidup, haq = yang maha benar, dan halim =lemah lembut) terhadap para pendosa atau maha hidup dan maha penyayang.

7. Kha خ

Adalah maha mengetahui akan perbuatan dan tingkah laku seluruh hamba-hamba-Nya.

8. Dal ﺩ

Adalahyang memberi balasan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat

9. Dzal ﺫ

Adalah yang memiliki keagungan dan kemuliaan. 10.Ra ﺭ

Adalah ar rauf (lemah-lembut) dan ar rahim (penyayang) pada hamba-Nya.

11. Zay ﺯ

Adalah zalazil (kehancuran) pada hari kiamat. 12.Sin ﺱ

(48)

32

Adalah Sya‟a kehendak Allah ketika Dia berkehendak.Dia

berbuat sesuai kehendak-Nya.Tidak ada yang berkehendak kecuali sesuai dengan kehendak Allah.

14.Shad ﺹ

Adalah shadiq (benar) dalam janji-janji-Nya kepada manusia dalam menyelamatkan orang-orang baik dari jembatan shirat dan mengadzab orang-orang zalim.

15.Dhad ﺽ

Adalah yang memberikan madharat dan manfaat bagi seluruh hamba-hamba-Nya.

16.Tha ﻃ

Adalah thuba (kebahagiaan) bagi kaum mukminin dan sebaik-baik tempat kembali.

17.Dzha ﻆ

Adalah dzhann (anggapan) kaum mukminin yang baik kepada Allah dan anggapan orang kafir yang buruk kepada Allah.

18. „Ayn ﻉ

Adalah yang maha mengetahui hamba-hamba-Nya. 19.Ghayn غ

Adalah tempat pengharap para pengharap dari semua ciptaan-ciptaan-Nya.

(49)

33

Adalah faliq (yang menumbuhkan) biji-bijian dan fauj (yang cepat penyelamatannya) dari api neraka.

21.Qaf ق

Adalah maha kuasa atas segala yang diciptakan-Nya. 22.Kaf ك

Adalah yang maha mencukupi yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan.

23.Lam ل

Adalah maha lembut kepada seluruh hamba-hamba-Nya. 24.Mim م

Adalah mulk (kerajaan) Allah pada hari kiamat pada hari tiada raja selain-Nya. Allah berfirman “Bagi siapa kerajaan pada hari ini?” kemudian para ruh, para nabi dan rasul berkata “hanya milik Allah Yang esa dan Maha Perkasa” maka Allah berkata “Pada hari ini setiap jiwa akan

diberikan balasan sesuai dengan amalan mereka, tidak akan ada yang dizalimi pada hari ini, sesungguhnya Allah maha cepat hisabnya”

25.Nun ن

Adalah acahaya pada lagit yang bersumber pada cahaya arasy-Nya.

(50)

34

Adalah wayl (neraka wayl) bagi orang yang menentang-Nya dengan siksa yang sangat pedih.

27.Ha ھ

Adalah pemberi petunjuk kepada seluruh makhluk-makhluk-Nya.

28.Lam alif

Adalah la ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah) itulah kalimat tauhid termurni.Barang siapa yang mengatakannya dengan penuh keikhlasan maka baginyalah syurga.

29.Ya ﻱ

Adalah yadullah (tangan/kekuasaan) Allah atas hamba-hamba-Nya, memberikan rizki-Nya.Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sekutukan.

B. Definisi Alat Permainan Edukatif 1. Pengertian Bermain

(51)

35

Mereka belajar memahami bagaimana balok yang besar menopang balok yang kecil.Mereka belajar konsep bagaimana hal-hal yang lebih besar mampu menopang hal-hal yang lebih kecil.Secara fisik, bermain memberikan peluang bagi anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.Permainan seperti dalam olahraga mengembangkan kelenturan, kekuatan serta ketahanan otot pada anak.

Permaian dengan kata-kata (mengucapkan kata-kata) merupakan suatu kegiatan melatih otot organ bicara sehingga kelak pengucapan kata-kata menjadi lebih baik.Dalam bermain, anak juga belajar berinteraksi secara sosial, berlatih untuk saling berbagi dengan orang lain, meningkatkan tolerasi sosial, dan belajar berperan aktif untuk memberikan kontribusi sosial bagi kelompoknya.

Bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat disenangi oleh anak.Pada berbagai situasi dan tempat selalu saja anak menyempatkan untuk menggunakannya sebagai arena bermain dan permainan.

(52)

36

lingkungan TK akan disambut dengan suara riuh dan aktivitas anak yang beragam.

Bermain diartikan oleh banyak ahli dengan berbaga cara. Joan dan Utami (1996) mengutip pendapat beberapa para ahli tentang bermain, yaitu:

a. Anak mempunyai energi berlebihan karena terbebas dari segala macam tekanan, baik tekanan ekonomis maupun sosial, sehingga mengungkapkan energinya dalam bermain (Schiller & Spenecer).

b. Melalui kegiatan bermain, seorang anak menyiapkan diri untuk hidupnya kelak jika telah dewasa. Misalnya, dengan bermain peran serta tidak sadar ia menyiapkan diri untuk peran pekerjaannya dimasa depan (Karl Groos).

c. Melalui bermain anak melewati tahap-tahap perkembangan yang sama dari perkembangan sejarah umat manusia (teori rekapitulasi). Kegiatan-kegiatan seperti lari, melempar, memanjat, dan melompat merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari generasi ke generasi (Stanley Hall).

(53)

37

e. Melalui kegiatan bermain, anak memuaskan keinginan-keinginannya yang terpendam atau tertekan. Dengan bermain anak seperti mencari kompensasi untuk apa yang ia peroleh dalam kehidupan nyata, untuk keinginan-keinginan yang mendapat pemuasan (Mazhab psikoanalisis)

f. Bemain juga memungkinkan anak melepaskan perasaan-perasaan dan emosi-emosinya, yang dalam realitas tidak dapat diungkapkannya.

g. Kepribadian terus berkembang dan untuk partumbuhan yang normal, perlu ada rangsangan (stimulus), dan bemain memberikan stimulus ini untuk pertumbuhan (Appleton). Dari berbagai pandangan tersebut Joan dan Utami (1996) menyatakan bahwa bermain merupakan suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Dengan demikian, bermain merupakan sesuatu yang perlu bagi perkembangan anak dan dapat digunbakan sebagai suatu cara untuk memacu perkembangan anak. Bemain merupakan cara yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sekolah sekaligus ditetapkan sebagai metode pembelajaran.

(54)

38

a. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya

b. Anak akan menemukan dirinya, yaitu kekuatan dan kelemahannya, kemampuannya serta minat dan kebutuhannya

c. Memberi peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya baik fisik, intelektual, bahasa dan perilaku (psikososial serta emosional)

d. Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek panca inderanya sehingga terlatih dengan baik

e. Secara alamiah memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih mendalam lagi.

3. Fungsi bermain bagi anak TK adalah

a. Menirukan apa yang dilakukan orang dewasa seperti meniru ibu memasak di dapur, dokter mengobati orang sakit

b. Untuk melakukan berbagai peran yang ada di dalam kehidupan nyata seperti guru mengajar di kelas, sopir mengendari bus

(55)

39

d. Untuk menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul-mukul kaleng, menepuk-nepuk air dan sebagainya

e. Untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima seperti: berperan sebagai pencuri, menjadi anak nakal, pelanggar lalulintas dan lain-lain

f. Untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan seperti gosok gigi, sarapan pagi dan lain sebagainya

g. Mencerminkan pertumbuhan misalnya semakin bertambah tinggi tubuhnya, semakin gemuk badannya, semakin dapat berlari cepat

h. Untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian masalah seperti menghias ruangan, menyiapkan jamuan makan, pesta ulang tahun. Melalui bermain selain bermanfaat untuk perkembangan fisik, kognitif, sosial emosional dan moral, bermain juga mempunyai manfaat yang besar bagi perkembang anak secara keseluruhan.

4. Karakteristik Kegiatan Bermain

Pakar Pendidikan menyebutkan beberapa karakteristik bermain anak (montolalu, 2007:2.4),yaitu:

(56)

40

dengan kata lain permainan yang dilakukan anak adalah suatu kepuasan tersendiri karena tidak harus memenuhi tuntutan atau harapan dari luar, anak-anaklah yang menentukan perannya dalam bermain.

b. Bermain adalah pilihan anak, anak-anak memilih secara bebas sehingga apabila seorang anak dipaksa untuk bermain, sekalipun dilakukan dengan cara yang halus maka aktivitas itu sudah bukan lagi merupakan kegiatan bermain atau non play.

c. Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan,yaitu anak-anak merasa gembira dan bahagia dalam melakukan aktivitas bermain, bukan menjadi tegang atau stres.Bermain yang menyenangkan merupakan syarat mutlak dalam melakukan kegiatan di taman kanak-kanak.

d. Bermain adalah simbolik bermain tidak selalu harus menggambarkan hal yang sebenarnya,khususnya pada anak usia taman kanak-kanak dikaitkan dengan fantasi atau imajinasi mereka. Melalui kegiatan bermain anak akan mampu menghubungkan pengalaman mereka dengan kenyataan sekarang misalnya berpura-pura menjadi orang lain, anak akan bertingkah laku seperti yang diperankannya. e. Bermain adalah aktif melakukan kegiatan.artinya dalam

(57)

41

menyelidiki dan bertanya tentang manusia, benda-benda, kejadian atau peristiwa.

5. Pengertian Alat Permainan Edukatif

Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak (KEMENDIKNAS 2010),.Menurut Suryadi (2007:89), bahwa alat permainan edukatif adalah alat yang dirancang khusus sebagai alat untuk bantu belajar dan dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangannya.

Mayke Sugianto. T dalam Badru Zaman, dkk (2007: 63) mengemukakan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.Badru Zaman (2007: 63) menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK.

(58)

42

Alat permainan edukatif untuk anak RA adalah alat yang sengaja dirancang secara khusus untuk meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak..Sementara Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif (Adams, 1975:70).

Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan asli yang khusus dirancang untuk pendidikan ataukah permainan lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan untuk pendidikan.

6. Maanfaat alat permainan edukatif

Manfaat dan ciri-ciri alat permainan edukatif Menurut Suryadi (2007), bahwa manfaat mainan edukatif sebagai berikut:

(59)

43

b. Melatih konsentrasi. Mainan edukatif dirangsang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi. Saat menyusun puzzel katakanlah anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada di depannya, ia tidak berlari-larian atau melakukan aktifitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa saja hasilnya tidak memuaskan.

c. Mengembangkan konsep sebab akibat. Contohnya dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar, anak akan memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat ke dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat dasar.

d. Melatih bahasa dan wawasan. Permainan edukatif sangat baik bila diikuti dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan bahasa juga keluasan wawasan. e. Mengenalkan warna dan bentuk. Dari mainan edukatif, anak

(60)

44

7. Ciri-ciri Alat Permainan Edukatif untuk anak

Adapun ciri-ciri alat permainan edukatif bagi anak (Zaman Badru, dkk, 2007) yaitu:

a. Ditujukan pada anak TK, selalu dirancang dengan pemikiran yang mendalam disesuaikan dengan rentang usia anak TK. APE untuk anak rentang usia 4-5 tahun tentu berada dengan APE untuk anak rentang usia 5-6 tahun contohnya: puzzel. Puzzel untuk anak usia 4-5 tahun memiliki bentuk sederhana dengan potongan yang tidak terlalu banyak kepingannya. Jumlah kepingan puzzle untuk anak usia 5-6 tahun, lebih banyak lagi. Jadi memang APE dirancang untuk rentang usia tertentu.

b. Berfungsi untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak TK, aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah aspek fisik (motorik halus dan kasar), emosi, sosial, bahasa, kognitif, dan moral. APE yang dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif biasanya dapat digunakan untuk melatih daya nalar anak.

c. Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk dan multi guna

d. Aman bagi anak.

(61)

45

8. Kriteria pemilihan ape yang tepat untuk anak

Pendidik harus memiliki pengetahuan untuk memilih alat permainan edukatif (APE) yang tepat untuk anak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu pendidik harus mengetahui criteria memilih APE, antara lain:

a. Mengandung unsur pendidikan

b. Alat permainan tidak berbahaya bagi anak

c. Dasar pemilihan APE adalah minat dan kebutuhan anak terhadap mainan tersebut

d. Alat permaianan sebaiknya beraneka macam, sehingga anak dapat berkesplorasi dengan berbagai macam alat permainanya.

e. Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan pada usia anak. Permainan tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah untuk anak

f. Dasar pemilihan alat permainan lebih ditekankan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan anak secara individu bukan berdasakan usia. Perkembangan biologis dan fisik pada anak yang umurnya sama dapat saja berbeda.

g. Peralatan permainan buatan sendiri diupayakan yang bertahan lama atau awet, mudah di buat, bahannya mudah diperoleh dan mudah digunakan.

(62)

46 a. Karakteristik anak

Agar APE sesuai dengan kebutuhan anak yang akan bermain maka dalam membuat dan menggunakan atau menghidangkanya, pendidik perlu tahu karakteristik anak yang akan menggunakan APE tersebut.

1) Usia 0-6 bulan

Masa umur ini secara umum anak mengeksplorasikan lingkuangan melalui suara, pengamatan & sentuhan, oleh karena itu anak membutuhkan APE obyek yang dapet bergerak, berwarna kontras, bersuara dan memiliki aneka tekstur. 2) Usia 0-12 bulan

Anak umumnya dapat meningkatkan konsep sederhana sehingga anak suka kegiatan menyimpan & mengeluarkan benda, mencari benda yang disembunyikan, menirukan suara yang menarik dan melihat gambar.

3) Usia 12-18 bulaN

Anak mulai menyukai tantangan untuk melakukan manipulasi & eksperimentasi, serta menikmati dongeng sehingga APE yang dibutuhkannya antara lain buku bergambar, kotak music, puzzle, menara gelang.

(63)

47

Anak menghabiskan waktu dengan alat permainan yang dapat dikelola bebas oleh dirinya sendiri sehingga pendidik dapat menghidangkan APE diantaranya boneka yang dapat diberi baju, martil kayu, balok geometri, instrument music.

5) Usia 2-3,5 tahun

Anak usia ini pada umumnya menyukai bongkar pasang dan benda yang menguji kemampuan seperti lego playdough dan sosiodrama.

6) Usia 3,5-5 tahun

Anak di usia ini senang bermain bersama teman sebaya, permainan fisik, dan serba ingin tahu.

7) Usia 5-7 tahun

Rasa ingin tahu anak bertambah besar dengan focus interest pada kegiatan sosial, scince dan akademik lainya.

Disaat kita menentukan alat permainan edukatif, kita juga harus menentukan titik kritis yang mungkin akan dialami oleh anak disaat tertentu (Aisyah Siti, dkk, 2011).

titik-titik kritis ini antara lain :

(64)

48

b) Dating kedunia dirpogram untuk meniru c) Membutuhkan latihan dan rutinitas

d) Memiliki kebutuhan untuk banyak bertanya dan memperoleh jawaban

e) Cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa f) Membutuhkan pengalaman langsung

g) Trial and error menjadi bagian pokok dalam belajar h) Bermain merupakan masa belajar pada anak-anak 10.Pengelolaan alat permainan edukatif

Pengelolaan alat permainan edukatif di TK sebagian besar di tangani oleh guru TK meliputi pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaannya. Sebagai langkah menggunakan alat permainan edukatif, lebih dahulu guru harus memilih alat permainan yang tepat untuk anak dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Zaman Badru, 2007:7-15):

a. Alat peraga tidak berbahaya bagi anak atau merangsang agresivitas anak, seperti pedang pedangan atau pistol-pistolan.

b. Pemilihan bukan berdasarkan pilihan guru, tetapi berdasarkan minat anak terhadap mainan tersebut ketika ia bermain.

(65)

49

terlalu banyak macamnya karena akan membingungkan anak.

d. Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan dengan rentang usia anak TK, yaitu rentang 4-5 tahun untuk kelompok A dan 5-6 tahun untuk kelompok B.

e. Alat permainan tidak rapuh atau mudah rusak.

f. Tidak memilih alat permainan berdasarkan urutan usia karena ada anak yang lambat perkembangannya dari anak-anak seusianya atau sebaliknya, maka dasar pemilihan alat permainan lebih cenderung pada perkembangan fisik dan mental anak secara individual.

C. Jemuran Baju 1. Pengertian

Jemuran baju merupakan media pembelajaran berbentuk kayu yang berbentuk segiempat dibuat dari kayu persegi panjang yang kemudian dibentuk seperti fram dan terdapat baju yang tergantung pada tali yang telah disediakan.

Keistimewaan alat permainan ini adalah menggunakan berbagai warna pada baju untuk menarik perhatian anak untuk memainkannya, mudah di mainankan dan dapat disimpan dengan mengantung ape didinding atau hanya di letakkan di atas lemari.

(66)

50

Bahan dalam kamus bersar bahasa Indonesia adalah material yang dari mana sesuatu bahan dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.

Adapun bahan yang diperlukan untuk membuat alat permainan jemuran hijaiyah adalah :

 Kain flannel warna warni

 Spidol besar dan pena

 Penggaris

 Kardus susu

 Gunting, lem kayu

 Klip warna/jepit jemuran

 kayu persegi 4 buah

 benang kasur, paku pines, palu

3. Cara membuat

a. Pertama buat pola baju pada karton susu dengan menggunakan pena kemudian potong pola dengan menggunakan gunting

(67)

51

c. Ketiga setelah menjadi potongan-potongan baju dengan menggunakan spidol besar tulis di setiap potongan baju dengan huruf hijaiyah, satu baju satu huruf hijaiyah

d. Keempat siapkan kayu persegi panjang buat berbentuk persegi empat ( fram ), rekatkan setiap sikunya dengan menggunkan lem kayu tunggu hingga mongering

e. Kelima pasang paku patung di sisikanan dan kiri pada kayu kemudian bentangkan benang kasur ikatkan di sisi kanan dan kiri pada paku payung kemudian kencangkan, buat menejadi 6 baris

f. Keenam pasang setiap pola baju seperti menjemur baju di benang kasur kemudian dicepit menggunakan klip di lengan baju tersebut

g. Terakhir rapikan dan siap dimainkan. 4. Cara menggunakan

a. Guru mengajarkan akan terlebih dahulu cara memainkan alat permainan jemuran hijaiyah

b. Mula-mula guru menyebutkan huruf hijaiyah yang masih terpasang dengan ucapan yang jelas dan kemudian anak mengikuti apa yang sebutkan oleh guru

(68)

52

d. Guru memilih 1 sampai 2 anak untuk memasangkan bajunya pada klip yang sudah terpasang

e. Pasang kembali pada tali jemuran dari huruf ٲ– ﻱ

f. Setelah selesai anak diajak untuk menyebutkan kembali huruf-huruf yang sudah dipasangkan

g. Lakukan berulang-ulang sampai dapat memahami huruf perhuru hijaiyah atau bias dengan menyanyikan huruf hijaiyah

5. Kelebihan

a. Bahan mudah didapatkan di lingkungaan sekitar seperti kayu

b. Mempunya banyak warna (menarik) , anak dapat mengenal warna pada setiap huruf hijaiyah

c. Mudah dimainkan

d. Bisa dimainakan bersama atau individu e. Mudah dibawa oleh anak

f. Mudah disimpan

g. Mengasah kreatifitas anak h. Proses pembuatannya mudah

i. Anak lebih senang karena dapat digunakan didalam maupuna luar ruangan

(69)

53

k. Mencangkup banyak aspek kognitif, bahasa, dan spiritual 6. Kekurangan

a. Mengandung bahan kimia

b. Bentuk baju kurang beraneka ragam 7. Cara penyimpanan

a. Digantung pada dinding

b. Diletakan atas lemari atau dalam lemari 8. Aspek yang dikembangkan

a. Bahasa

Anak dapat megucapkan lafal atau huruf hijaiyah b. Sosial emosional

Anak merasa senang dan melatih kesabaran anak c. Kognitif

Anak mengenal bentuk dan warna pada baju d. Motorik halus

Mengambil dan memasangkan baju pada jemuran e. Moral dan agama

(70)

54

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah

RA Az-Zahra terletak di JL.Jawa No.10, Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Karena lokasi sekolah sangat dekat dengan kelurahan Jombor dan perbatasan antara Kota Salatiga, membuat RA Az-Zahra Jombor memiliki banyak murid. Mata pencaharian penduduk disekitar RA Az-Zahra sebagian besar adalah pedagang.

Sekolah ini berdiri di tanah seluas 400 m², dengan luas bangunan 250 m² yang terdiri dari 4 kelas, sebuah ruang kantor, sebuah UKS dan 2 kamar mandi anak dan guru sebagai sarana pendukung aktivitas warga sekolah. Setiap ruang kelas dihiasi dengan berbagai macam karya anak dan guru sehingga bias bermanfaat sebagai media

pembelajaran. Selain itu terdapat alat kebersihan, sarana olahraga serta alat peraga edujatif yang memadai.

(71)

55

akademik serta sesuai dengan apa yang dikehendaki masyarakat serta terjalinya silaturahmi dengan masyarakat yang sangat baik.

2. Identitas sekolah

a. Nama Sekolah : RA Az-Zahra Jombor b. Nomer Statistik : 10123320077

c. Provinsi : Jawa Tengah

d. Otonomi Daerah : Kabupaten Semarang

e. Kecamatan : Tuntang

f. Desa : Jombor

g. Jalan dan Nomor : Jawa nomor 10

h. Kode Pos : 5773

i. Telepon : 0857415594649

j. Fax/e-mail : ra_azzahra@gmail.com

k. Daerah : Pedesaan

l. Status Sekolah : Swasta

m. Akreditasi : B

n. Tahun pendirian sekolah : 1970 o. Managemen : Sendiri 3. Visi RA.Az-Zahra Jombor

Mempersiapkan peserta didik menjadi generasi yang islami, cerdas, kreatif dan berakhlak mulia.

(72)

56

a. Menggali potensi siswa melalui proses pembelajaran dan bimbingan

b. Tumbuh kembangkan potensi peserta didik melalui belajar sambil bermain

c. Bimbingan dan tanamkan peserta didik melalui iman dan taqwa d. Libatkan seluruh elemen masyarakatdalam proses bimbingan dan

pembelajaran

5. Tujuan RA Az-Zahra Jombor

a. Mempersiapkan peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan dasar

b. Pembiasaan anak dalam hal-hal baik c. Pembentukan karakter sejak dini 6. Struktur Organisani

Adapun struktur organisasi di Ra Az-Zahra jombor terlihat pada gambar di bawah ini

a. Kepala sekolah : Azizatun Nikmah, S.Pd b. Wakil kepala sekolah : Siti Karimah S.PdI

c. Bendahara : Juariyah

d. Guru sentra bahan alam A : Mulyani Setyaningsih S.PdI e. Guru sentra persiapan A : Arum pangestu S.Pd

f. Guru sentra seni A : Eniyati S.PdI g. Guru sentra balok A : Juariyah

(73)

57

i. Guru sentra persiapan B : Umi Farikhah S.HI j. Guru sentra balok B : Sania Hidayati S.Pd k. Guru Pendamping I : Arieza muyasharah l. Guru Pendamping II : Lulukummaknun m. Guru pendamping III : Miskiyah

7. Daftar Nama Guru

Adapun nama-nama guru di Ra Az-Zahra Jombor terlihat pada table bawah ini :

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru

No Nama Tempat / Tanggal lahir TMT

1. Azizatun nikmah, S.Pd

Kab Semarang, 20 april 1972 18 juli 2004

2. Juariyah Kab Semarang, 23 mei 1970 1 juli 1996 3. Siti karimah, S.PdI Boyolali, 15 oktober 1968 18 juli 2005 4. Eniyati, S.PdI Kab Semarang, 12 november

1986

18 juli 2005

5. Sania Hidayati S.Pd Kab Semarang, 11 september 1984

1 des 2006

6. Mulyani setayningsih, S.PdI

(74)

58

8. Umi farikhah, S.HI Kab. Semarang 05 juli 1982 01/ juli 2014 9. Miskiyah

10. Arieza muyasharah Kab Semarang, 3 februari 1995

8. Tata tertib di sekolah

a. Berangkat sekolah harus datang lebih awal (tidak boleh terlambat). b. Bel masuk sekolah jam 07.15 tepat.

c. Anak berbaris yang rapi di halaman untuk melakukan ikrar. d. Guru mendampingi anak untuk ikrar.

e. Masuk ke kelas dengan rapi satu per satu mengikuti guru. f. Duduk di kelas yang rapi.

g. Memberi salam.

h. Berdoa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

i. Bernyanyi bergembira, bercerita lucu, bertepuk berirama sebelum memulai pembelajaran.

j. Masuk ke inti pembelajaran, yang mana sebelumnya guru telah menyiapkan materi untuk diberikan kepada anak-anak.

k. Guru membimbing, melatih, mengarahkan dan mendampingi anak didik dengan baik.

l. Harus tercipta suasana yang akrab antara guru dan anak, lingkungan kelas harus nampak nyaman sehingga anak-anak senang belajar bersama-sama.

(75)

59 n. Membaca doa mau makan.

o. Anak-anak membawa bekal dari rumah berupa makanan sehat dan bergizi (tidak diperkenankan membawa uang, uang boleh dibawa ketika hari Jumat untuk mengisi kotak amal).

p. Selesai makan anak berdoa dan boleh cuci tangan kembali. q. Anak dipersilahkan bermain bersama teman sebaya.

r. Anak harus memakai sandal ketika bermain dihalaman supaya kaki anak terasa aman dan bersih, ketika masuk kelas kaki anak tidak mengotori lantai.

s. Anak harus tertib merapikan dan mengembalikan mainan setelah selesai digunakan

t. Guru harus membersihkan kelas setelah selesai makan, agar kelas bersih kembali.

u. Setelah jam istirahat selesai, anak masuk kembali dengan tertib, sandal yang dipakai harus dikembalikan ke dalam rak sandal dengan rapi.

v. Anak dan guru memulai pelajaran kembali yang mana pelajaran harus bersifat ringan, hanya sekedar mengevaluasi pelajaran inti saja dan menyampaikan pesan serta nasihat kepada anak yang bersifat penanaman akhlak atau moral anak.

w. Selesai pelajaran anak berdoa pulang dan mengucapkan salam. x. Harus dengan rapi memakai tas, memasukkan tempat makanan dan

(76)

60

y. Anak dengan rapi memberi salam dan berjabat tangan kepada guru.

9. Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar

Adapun jadwal kegiatan sehari-hari yang ada di RA.Az Zahra

Jombor sebagai berikut :

Pukul 06.45 : pendidik datang, melakukan persiapan sarana

bermain

Pukul 07.10 : penyambutan pada anak didik, anak didik bermain

bebas

Pukul 07.15 : berbaris sambil bernyanyi ( ikrar pagi )

Pukul 07.30 : berbaris membentuk kereta menurut kelompok

masing-masing di damping wali kelas masing-masing menuju

ruangan untuk berdoa bersama

Pukul 08.00 : anak masuk kekelas masing-masing

Pukul 08.10 : penyampaian materi pembelajaran pada anak

Pukul 08.30 : memulai kegiatan pembelajaran

Pukul 09.30 : membersihkan kelas, cuci tangan, berdoa dan makan

bersama

Pukul 09.45 : evaluasi penyampaian materi hari ini

Pukul 10.00 : penutup, berdoa dan anak berjabat tangan kepada

guru sebelum keluar kelas

Pukul 10.30 : pendidik membersihkan kelas dan menyiapkan

materi untuk pembelajaran besuk

Gambar

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model kemmis dan Taggart
Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak
Tabel 1.2 Contoh Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan
table bawah ini :
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini menunjukkan adanya perkembangan kecerdasan emosional anak melalui permainan balok, yakni sebelum tindakan 49%, siklus I mencapai 72% dan siklus

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa menggunakan permainan balok huruf dalam kegiatan bermain, dapat meningkatkan kemampuan membaca

Pada saat tindakan siklus I dengan tujuh kali pertemuan berlangsung yaitu dengan dimanfaatkannya media flash card dalam proses pembelajaran huruf hijaiyah, anak

Setelah melakukan tindakan dengan menggunakan metode wafa pada siklus I kemampuan membaca huruf hijaiyyah anak menjadi meningkat sebanyak 3 orang anak, 5 diantaranya

Pada saat tindakan siklus I dengan tujuh kali pertemuan berlangsung yaitu dengan dimanfaatkannya media flash card dalam proses pembelajaran huruf hijaiyah, anak

Peneliti pada siklus I pertemuan III dilaksanakan pada Rabu 26 Mei 2021 dengan tema pembelajaran lingkunganku , peneliti memperoleh hasil observasi kemampuan anak mengela huruf hijayah