PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
MENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA
SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 6 PURWOREJO
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat M agister
Program Studi M agister M anajemen Pendidikan
Diajukan oleh:
FARIN JUMIARTATI NIM. 151602977
Kepada
MAGIS TER MANAJEMEN
S TIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2017
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Farin Jumiartati
NIM : 151602977
tempat, tanggal lahir : Purworejo, 15 Juni 1979
program studi : M agister M anajemen Pendidikan STIE Widya Wiwaha
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Teks Deskriptif M ata Pelajaran Bahasa Inggris M enggunakan Lagu dan Realia Siswa Kelas VIID SM P Negeri 6 Purworejo” ini asli hasil karya penulis sendiri. Kutipan hasil karya orang lain. Dicantumkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat kutipan pernyataan. Jika ada kutipan yang penulis lupa mencantumkan identitas penulisnya, bukan karena sengaja untuk mencuri karya melainkan semata-mata karena lupa. Oleh karena itu, dengan tulus ikhlas penulis mohon maaf. Tidak lupa kepada penulis yang karyanya dikutip dalam tesis ini, disampaikan terima kasih yang tak terhingga.
Jika ternyata di kemudian hari tesis ini jiplakan dari karya orang lain yang diakui penulis, penulis siap menerima sanksi akademis yang dijatuhkan.
Purworejo, September 2017 Penulis
Farin Jumiartati
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
HALAMAN PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF M ATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS M ENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA SISWA KELAS VII D SM P NEGERI 6 PURWOREJO
TESIS
oleh
FARIN JUM IARTATI 151602977
Tesis telah dipertahankan dihadapan Dewan Pembimbing Pada tanggal, September 2017
Dosen Penguji Dosen Pembimbing
Drs. Jazuli Akhmad,M .M Augusta Ika P. Nugraheni,SE,M BA
dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar M agister
Kepada
M AGISTER M ANAJEM EN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2017
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. M aka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S.
Al-Insyirah 7-8)
“Barang siapa merintis jalan mencari ilmu maka Alloh akan memudahkan baginya jalan ke
surga “ (H.R M uslim).
K u persembahkan untuk
Ayahanda dan Ibundaku
H eru Sutopo & Sumarni
T erima kasih
atas segenap ketulusan cinta & kasih sayangnya selama ini Do’a, pendidikan, perjuangan dan pengorbanan untuk ananda...
T eruntuk
anak dan suamiku tercinta bapak mertuaku
dan para sahabat
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil alamin. Rasa syukur yang sangat luar biasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang M ahailmu. Atas kuasa dan rahmat-Nya, Dia telah memberikan kekuatan, petunjuk, kesempatan, dan keajaiban sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Teks Deskriptif M enggunakan Lagu dan Realia Siswa Kelas VIID SM P Negeri 6 Purworejo” disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat M agister M anajemen Pendidikan (M .M .Pd.)
Disadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan tesis ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr.Nur Wening, M .Si, selaku dosen pembimbing I atas bimbingan, motivasi, dan arahan yang telah diberikan.
2. Augusta Ika Prihanti Nugraheni, SE, M BA, selaku dosen pembimbing II , dan motivator andal, atas bimbingan, ilmu, arahan, dan kesabaran yang telah diberikan.
3. Kepala SM P Negeri 6 Purworejo, Siti Anifah, M .Pd. yang telah mengizinkan penulis menempuh studi lanjut S-2.
4. Seluruh dosen atas pemberian ilmu dan bimbingan yang telah dicurahkan. 5. Teman-teman senasib sepenanggungan, mahasiswa Program Pascasarjana
khususnya kelas 15.1F, atas aneka rasa dan warna persahabatan yang indah dan penuh makna, silaturahim yang tetap terjaga.
6. Sahabat dan adikku, Diana Rahmawati dan Septiana Widiarti atas kebersamaan dan kekompakan kita untuk menyelesaikan studi ini, yang mana kita saling memotivasi dan saling menguatkan.
7. Rekan-rekan guru dan karyawan SM P Negeri 6 Purworejo atas dukungan dan toleransi yang diberikan
8. Anak-anakku, siswa kelas VII D atas kerjasama dan dorongan semangat. Penulis belajar banyak dari kalian.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
9. Keluarga kecil saya, suami tercinta, Sunardi, dan anak-anak tersayang (Bintang Ashariadi dan Nadia Difapermata). Terimakasih juga Ibuku tercinta Ibu Sumarni dan Ayahanda Heru Sutopo, keluarga mertua Bapak Reso Pawiro, kakak-kakak, adik, serta semua sahabat penulis.
Sangat disadari pula bahwa tesis ini masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan. Saran dan kritik yang konstruktif, sangat diharapkan untuk perbaikan tesis ini.
Yogyakarta, September 2017 Penulis
Farin Jumiartati
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.Kajian Teori ... 9
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 21
G.Analisis Data ... 21
Halaman BAB V PENUTUP
A.Simpulan ... 57 B.Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAM PIRAN
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Hasil Nilai Kondisi Awal ... 5
Tabel 3.1 Persentase Target Keberhasilan ... 21
Tabel 4.1 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus I... 30
Tabel 4.2 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan I Siklus I ... 31
Tabel 4.3 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus I... 33
Tabel 4.4 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 2 Siklus 1 ... 34
Tabel 4.5 Skala Penilaian Unjuk Kerja Pada Aspek Kognitif Pertemuan 2 Siklus I... 36
Tabel 4.6 Ketuntasa Belajar Siswa Pada Siklus I ... 37
Tabel 4.7 Tabulasi Data Hasil Penilaian Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas ... 38
Tabel 4.8 Skala Penilaian Siswa Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus II ... 44
Tabel 4.9 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 1 Siklus II ... 45
Tabel 4.10 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus II ... 48
Tabel 4.11 Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 2 Siklus II ... 49
Tabel 4.12 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Kognitif Siklus II ... 50
Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 ... 52
Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar Siklus I ... 53
Tabel 4.15 Ketuntasan Belajar Siklus II ... 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Contoh M edia Realia ... 13 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 19 Gambar 3.1 Rancangan Siklus ... 24
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran ke-1 Silabus Pembelajaran ... 1
Lampiran ke-2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I ... 5
Lampiran ke-3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I... 7
Lampiran ke-4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus II ... 9
Lampiran ke-5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II ... 11
Lampiran ke-6 Lagu yang berhubungan dengan materi ... 13
Lampiran ke-7 Lembar Kerja Pra Siklus dan Kunci Jawaban ... 14
Lampiran ke-8 Lembar Kerja Siklus I dan Kunci Jawaban ... 16
Lampiran ke-9 Lembar Kerja Siklus II dan kunci Jawaban ... 18
Lampiran ke-10 Daftar Nilai Penelitian ... 20
Lampiran ke-11 Foto-foto kegiatan... 21
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ABSTRAK
Farin, 151602977, “Peningkatan Hasil Belajar Teks Deskriptif Mata Pelajaran Bahasa Inggris Menggunakan Lagu dan Realia S iswa Kelas VII D S MP Negeri 6 Purworejo”. Pembimbing Pertama Dr.Nur Wening,M .Si dan Pembimbing kedua Augusta Ika Prihanti Nugraheni, SE.,M BA.
Tujuan penelitian meliputi dua hal: (1) mendeskripsikan teks tentang binatang menggunakan lagu dan realia dan (2) mendeskripsikan teks tentang orang menggunakan lagu dan realia. Pengembangan bahan ajar menulis teks deskriptif dengan lagu dan realia diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis yang memfokuskan pada pengembangan kosakata.
Untuk mencapai standar kompetensi menulis dalam pembelajaran, diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang diduga tepat dalam penelitian ini adalah dengan lagu dan realia karena disini seolah-olah siswa berhadapan langsung dengan benda yang ditunjukkan dalam pembelajaran . Oleh karena itu dibutuhkan alternatif dalam pembelajaran antara lain dengan mengembangkan silabus, dan mengembangkan materi dalam produk bahan ajar menulis teks deskriptif dengan lagu dan realia siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo .
Dalam pembelajaran menulis teks deskriptif tidak terlepas dari bimbingan guru sehingga siswa mampu menulis teks deskriptif pendek dan sederhana dengan mudah. Dalam hal ini, siswa dilatih lebih banyak dalam mempraktikkan menulis teks deskriptif , bukan dituntut lebih banyak untuk menguasai atau menghafalkan teori tentang bahasa karena keterampilan menulis itu merupakan suatu proses pertumbuhan melalui banyak latihan.
Simpulan penelitian ini adalah menggunakan lagu dan realia sangat membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran, siswa juga dapat berperan aktif. Penelitian dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif, kreatif, efektif dapat menyenangkan siswa untuk meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci: hasil belajar, teks deskriptif, lagu, realia
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ABSTRACT
Farin, 151602977, "Improvement of English Learning Result Of Descriptive Text Using Song and Realia For Grade VII D Junior High School Purworejo"
First Advisor Dr.Nur Wening, M .Si and second Advisor of Augusta Ika Prihanti Nugraheni, SE.,M BA.
The objectives of the study included two things: (1) describing texts about animals using songs and realia and (2) describing texts about people using songs and realia. The development of teaching materials to write descriptive text with songs and realia is expected to help students in writing that focuses on developing vocabulary.
To achieve writing competency standards in learning, appropriate strategies are needed. The right strategy in this research is with songs and realia because here as if the students are dealing directly with the objects shown in the learning. Therefore, it is needed alternative in learning, among others, by developing syllabus, and developing material in teaching material product of descriptive text with song and realia of VII D Students of Junior High School 6 Purworejo
In the study of writing descriptive text is inseparable from the guidance of teachers so that students are able to write simple and simple descriptive text with ease. In this case, students are trained more in the practice of writing descriptive texts, rather than being demanded more to master or memorize theories about language because their writing skills are a process of growth through many exercises.
The conclusion of this research is to use songs and realia very helpful in improving the quality of learning, students also can play an active role. Research using innovative, creative, effective learning media can interest for students to improve result of learning.
Keyword: learning outcomes, descriptive text, song, realia
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris merupakan alat komunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan
berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan/tulis
yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan
(Listening), berbicara (Speaking), membaca (Reading) dan menulis (Writing).
Kemampuan mendengarkan/menyimak (listening skill) yaitu pemahaman
kita dalam mendengar bahasa Inggris. Baik secara langsung maupun melalui
media seperti musik atau film. Listening merupakan materi yang penting dalam
bahasa Inggris karena kita harus bisa mengetahui apa yang orang katakan pada
kita. Keterampilan menyimak juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara efektif. M enyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan, serta memahami dan terpusat pada objek yang
disimak. Adapun hakekat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi
bahan simakan karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan, yang
tersirat dalam bahasa simakan.
Dalam pengetahuan kebahasaan kita mengenal istilah mendengar,
mendengarkan dan menyimak. Ketiga kata itu tentu mempunyai makna yang
berbeda. Secara sekilas, mendengar adalah proses kegiatan menerima
bunyi-bunyian yang dilakukan tanpa sengaja atau secara kebetulan saja. Mendengarkan
adalah proses kegiatan menerima bunyi bahasa yang dilakukan dengan sengaja.
M enurut (Tarigan, 2008a), ‘berbicara adalah suatu keterampilan
berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh
keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau
berujar dipelajari’.
M enurut (Tarigan, 2008a), ‘kemampuan berbicara (speaking skill)
adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan pikiran, gagasan, dan perasaan’. Dengan kata
lain kegiatan berbicara merupakan alat manusia yang paling langsung untuk
saling memahami, sebuah alat utama manusia untuk bergaul dengan sesama.
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif, seyogyanyalah sang pembicara memahami
makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan.
Kemampuan membaca (reading skill) adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan untuk pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan,
2008b). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respon terhadap
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan
baik. Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas
pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca
diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang
normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung,
maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan
penghayatan.
Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah memahami ide, kemampuan
menangkap makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas,
narasi, prosa maupun puisi yang disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun
tidak tertulis. Secara umum, tujuan membaca adalah mendapatkan informasi,
memperoleh pemahaman, memperoleh kesenangan. Sedangkan secara khusus,
tujuan membaca adalah memperoleh informasi faktual, memperoleh keterangan
tentang sesuatu yang khusus dan problematis, memberikan penilaian kritis
terhadap karya tulis seseorang, mengisi waktu luang.
M embaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan
pengetahuan terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap
peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain mendapatkan
informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu meningkatkan pola
pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan memperkaya
kosa kata dan kekuatan kata-kata. Penguasaan kompetensi Bahasa Inggris
sebenarnya tidak hanya difokuskan pada keterampilan membaca tetapi juga
harus diseimbangkan dengan keterampilan menulis.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Kemampuan menulis (writing)merupakan suatu keterampilan berbahasa
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara
tatap muka dengan orang lain. M enulis merupakan suatu kegiatan yang produktif
dan ekspresif. Dalam kegiatan ini penulis haruslah terampil memanfaatkan
struktur bahasa,dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur
(Tarigan, 2008c). Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa
keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau
bangsa yang terpelajar.
Antara menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila
kita menuliskan sesuatu, pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu dibaca oleh
orang lain; paling sedikit dapat kita baca sendiri pada saat lain. Demikianlah,
hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara
penulis dan pembaca. Sebagai seorang penulis kita harus mengetahui maksud
dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis. Pembelajaran writing
merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar
(learning). M engajar dilakukan oleh pihak guru sedangkan belajar dilakukan
oleh siswa.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris ada beberapa materi yang harus
dikuasai oleh siswa SM P seperti teks fungsional pendek, teks narrative,
procedure, recount, descriptive. Kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa
dalam menulis adalah menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, sangat pendek
dan sederhana, terkait orang, binatang, dan benda, dengan memperhatikan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks.
Namun kenyataannya, kemampuan siswa kelas VII D SM P Negeri 6
Purworejo dalam pembelajaran teks deskriptif sangatlah rendah. Kemungkinan
rendahnya kemampuan siswa dalam teks yang berbentuk deskriptif disebabkan
oleh motivasi siswa yang rendah atau karena metode penilaian yang tidak tepat,
bisa juga karena rendahnya penguasaan tata bahasa Inggris atau mungkin karena
metode mengajar yang tidak tepat, dan frekuensi latihan yang tidak cukup.
Berdasarkan hasil tes tentang descriptive text, dari 32 siswa yang belum
tuntas 25 siswa. Dengan nilai tertinggi 85 sedangkan nilai terendah 35. Nilai
rata-rata juga masih rendah yaitu 60,46. Hasil nilai bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1
Hasil Nilai Kondisi awal
NO NAM A SISWA NILAI
1 ANNISA DWI KURNIASIH 75
2 ARTANTIA M AHARANI DEWI SAFITRI 50
3 ASTRIYATI NURCHANIFAH 75
4 AUGUSTO REYHAN ARDIANVI S. N. 70
5 AULIA HERAWATI RAHM A PUTRI 45
6 BERLIANA SHALSA SHAFIRA 75
7 BISM A DAM ARJATI 70
17 NAYANGGITA NUR HAFIDAH 40
18 NICKO M UHAMMAD ALDIEN NAUVA 65
19 NURWAHID KHUSNUL IHSAN 60
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
20 RAYADI BAGAS WIDAGDO 55
28 SULISTIYO PAM UNGKAS 55
29 TEDDY M ARGA SURATIEN 60
M emperhatikan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di atas sangat
penting bagi perkembangan pola berpikir siswa, maka untuk mentransformasikan
kepada siswa perlu diperhatikan metode dan strateginya, sehingga apa yang
disampaikan bermanfaat bagi siswa, serta dapat diimplementasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari dan juga dapat menunjang keberhasilan mata pelajaran.
Idealnya siswa kelas VII mampu menulis teks deskriptif menggunakan
kaidah-kaidah yang ada yaitu menggunakan generic structure yang tepat, memilih kosa
kata yang tepat berdasarkan tema dan penggunaan simple present. Dan juga
mampu menggambarkan suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat
dan merasakan apa yang tertulis didalam teks tersebut.
Kenyataannya hasil ulangan siswa masih rendah, untuk itu perlu
dilakukan perbaikan. Hal ini disebabkan metode pembelajaran menulis yang
diterapkan guru di sekolah masih menggunakan metode / strategi pembelajaran
tradisional atau konvensional. Pembelajaran menulis yang dilakukan hanya
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
mengembangkan ide dan pikiran dari topik yang ada. Sehingga siswa
menggunakan waktu yang lama untuk menemukan kosa kata dan kalimat yang
tepat. Bisa juga disebabkan rendahnya minat siswa atau kurangnya
perbendaharaan kata siswa. Atau mungkin penguasaan simple present yang
rendah.
Sebagai seorang guru, penulis merasa terpanggil untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran, termasuk juga
rendahnya kemampuan menulis siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo
dalam teks berbentuk deskriptif. Dan penulis merasa menemukan
pemecahannya yaitu melalui “Lagu dan Realia ” Oleh karena itu penulis
membuat penelitian dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR
TEKS DESKRIPTIF M ATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
M ENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA SISWA KELAS VII D SM P
NEGERI 6 PURWOREJO.
B. Perumusan Masalah
Kemampuan siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo dalam
menulis teks yang berbentuk deskriptif pada mata pelajaran Bahasa Inggris
belum mencapai KKM .
C. Pertanyaan Penelitian
Apakah penggunaan lagu dan realia dapat meningkatkan hasil belajar
menulis teks deskriptif pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas VII D
SM P Negeri 6 Purworejo?
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar menulis teks deskriptif siswa kelas VII
D SM P Negeri 6 melalui penggunaan lagu dan realia.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.
1. M anfaat Teoritis
a. Untuk memberikan masukan sebagai bahan penelitian lebih lanjut
b. Penggunaan lagu dan realia mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran yang lebih variatif dan menarik khususnya pada
pembelajaran teks deskriptif.
2. M anfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
a. Bagi siswa: dapat membantu dalam menguasai kesulitan pembelajaran
teks deskriptif.
b. Bagi guru: dapat memberikan masukan untuk menggunakan media
yang tepat dan variatif pada pembelajaran Bahasa Inggris.
c. Bagi sekolah: sebagai referensi tentang pentingnya media
pembelajaran, dimana media sangat berperan penting dalam proses
pembelajaran
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Belajar
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan
proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar ( Ichal, 2013).
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan
tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak
hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,
watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai
rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia
seutuhnya.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2. Lagu
Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah
dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan
pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata
dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau
syairnya.
Lirik lagu memiliki bentuk pesan berupa tulisan kata-kata dan kalimat
yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan gambaran imajinasi
tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat pula menciptakan
makna-makna yang beragam. Dalam fungsinya sebagai media komunikasi, lagu juga
sering digunakan sebagai sarana untuk mengajak bersimpati tentang realitas
yang sedang terjadi maupun atas cerita-cerita imajinatif (Daewoo, 2012).
Sedangkan fungsi lagu dapat digunakan untuk pengobar semangat
seperti pada masa perjuangan, menyatukan perbedaan, mempermainkan
emosi dan perasaan seseorang dengan tujuan menanamkan sikap atau nilai
yang kemudian dapat dirasakan orang sebagai hal yang wajar, benar dan
tepat (Andri Hoey, 2015).
Lagu mampu menyediakan beragam kosakata yang secara tidak
sadar disimpan dalam memori di otak. Lagu memberikan keuntunga
tersendiri bagi pengajaran menulis sehingga hasilnya menjadi lebih efektif.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Hampir semua orang senang dengan lagu karena lagu mempunyai
karakteristik menyenangkan dan mewakili banyak orang karena variasi
jenis lagu yang begitu banyak.
Anak-anak segala usia suka menyanyi, bermain dan mengulang
ulang lagu yang pendek. Lagu-lagu pendek dapat dimanfaatkan untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan, menimbulkan minat dan
semangat belajar siswa, disamping dapat pula dijadikan media
pembelajaran kosakata dan sebagai alat untuk membetulkan ucapan yang
salah tanpa menimbulkan ucapan yang salah tanpa menimbulkan rasa malu
dipihak siswa yang belajar.
Perencanaan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan lagu agar
dapat memenuhi beberapa persyaratan seperti: menyenangkan, dapat
mempertahankan minat, dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
melafalkan bunyi-bunyi baru, membantu pembelajaran kata-kata dan
konsep-konsep baru melalui tindakan dan dramatisasi yang cocok.
Alasan mendasar penggunaan lagu adalah untuk memberikan tambahan
latihan mengucapkan kosa kata yang sudah dikenal siswa melalui media
yang menyenangkan yaitu nyanyian.
Guru yang kreatif dan banyak akal yang mengenal keadaan ini dapat
mengembangkan teknik-teknik untuk mengajarkan lagu-lagu yang
sederhana untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswanya setiap kali
mengajar. Guru juga dapat menciptakan sendiri nyanyian-nyanyian pendek
berisi kosa kata yang telah dipelajari siswa yang diambil dari buku
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
pelajaran atau lagu sesuai dengan materi yang dipelajari. Lagu-lagu yang
dimanfaatkan mungkin sangat sederhana, tetapi dengan semakin
meningkatnya perkembangan bahasa mereka, lagu-lagu yang semakin
rumit dapat disajikan juga. Adapun cara yang dapat digunakan untuk
memanfaatkan lagu dan nyanyian pendek untuk mengajar yaitu siswa
menyanyikan lagu yang melodinya mudah ditangkap.
Hampir semua kalimat atau ungkapan dapat dilagukan. Kalau
memungkinkan nyanyian-nyanyian pendek dapat pula dikombinasikan
dengan gerakan. Berbagai macam jenis lagu yang bisa dipakai disesuaikan
dengan kebutuhan di kelas. M isal: animal song, counting song, learning
song, traditional song, love song.
3. Realia
Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dengan berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan hal-hal yang kurang jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Realia memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas (Tere, 2013).
Realia akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses
memperoleh informasi dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman sendiri atau sering disebut sebagai tujuan kognitif.
Dalam proses ini, realia dilibatkan sebagai suatu obyek nyata yang belum
dikenal dan para pengguna akan belajar untuk mengenalnya. Realia dapat
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
memberikan pengguna pengalaman langsung dan nyata; pengalaman
keindahan yang tidak bisa didapat melalui media lain.
Untuk memungkinkan suatu realia ditampilkan dalam suatu ruangan
kadang sangat sulit karena ukuran yang terlalu besar (contoh: lokomotif,
pesawat, mobil), atau terlalu kecil (contoh: kuman) atau memang tidak
memungkinkan untuk ditampilkan (contoh: bulan). Kadangkala
menghadirkan realia dapat berbahaya misalnya menampilkan ular. Cara
mengatasinya dapat menggunakan ular mati yang telah diawetkan agar
pengguna bisa mengamati dengan aman. Dengan jalan ini, pengguna
masih merasakan pengalaman langsung.
Gambar 2.1 Contoh media realia
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Sebagai media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk
digunakan dalam berbagai topik mata pelajaran. Realia mampu
memberikan pengalaman belajar langsung (Hands on Experience) bagi siswa.
Dengan menggunakan benda nyata sebagai media, siswa dapat menggunakan
berbagai indera untuk mempelajari suatu objek. Siswa dapat melihat, meraba,
mencium, bahkan merasakan objek yang tengah dipelajari. Dalam
menggunakan realia, pengguna dituntut kemampuannya menginterpretasikan
hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya.
Selain memiliki potensi sebagai media pembelajaran, realia juga
memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan realia adalah adanya
kemungkinan siswa mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap objek
yang sedang dipelajari. Kemungkinan lain adalah informasi yang ingin
disampaikan akan berbeda sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Descriptive Text
Descriptive text merupakan jenis teks yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam menggambarkan benda, tempat, manusia, hewan dan lain sebagainya. Descriptive text diartikan sebagai sebuah teks bahasa Inggris untuk mengggmbarkan seperti apa benda atau mahluk hidup yang kita deskripsikan, baik secara kenampakan, bau, suara, tekstur, jumlah, maupan sifat-sifatnya dari benda atau makhluk hidup tersebut. Descriptive text tidak membutuhkan informasi detail misalkan dari hasil penelitian atau observasi mendalam dalam mendeskripsikan sesuatu. M elainkan, descriptive text lebih ke menggambarkan apa kita lihat, dengar, dan rasakan pada sesuatu yang kita ingin deskripsikan (Ahmad Fathoni, 2016).
Sadar atau tidak, kita sering mendeskripsikan sesuatu; benda, tempat,
orang, hewan, dan tumbuhan. Seperti saat mendeskripsikan sesorang, pasti
menggambarkan kenampakan fisik orang tersebut, tinggi badan, bentuk
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
muka, rambut, mata, bibir, dan lain sebagainya. Nah, descriptive text tidak
jauh beda dengan apa yang biasa kita lakukan dalam mendeskripsikan
sesuatu. Bedanya, descriptive text dalam bahasa Inggris terikat beberapa
peraturan seperti tujuan, struktur teksnya, dan penggunaan bahasanya.
a. Tujuan Kebahasaan Descriptive Text
Tujuan kebahasaan dari descriptive text adalah adalah untuk
menggambarkan dan mengungkapkan ciri-ciri dari benda, tempat, atau
mahluk tertentu secara umum dan sederhana, tanpa adanya riset atau
penelitian secara mendalam dan menyuluruh.
b. Struktur Kebahasaan Descriptive Text
Struktur Descriptive Text(generic structure) adalah :
1) Identification (identifikasi) adalah pendahuluan , berupa gambaran
umum tentang suatu topik.
2) Description (deskripsi) adalah berisi ciri-ciri khusus yang dimiliki
benda, tempat, atau orang yang dideskripsikan (Tugino, 2013).
c. Ciri Kebahasaan Descriptive Text
Dalam descriptive text, terdapat ciri-ciri kebahasaan yang
membedakan dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri kebahasaan tersebut
adalah seperti berikut:
1) M enggunakan simple present tense. M isalnya: He has a pointed
nose; It is so big; etc.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2) M enggunakan adjectives (kata sifat) yang bersifat menggambarkan
(describing), menomerkan (numbering) dan mengklasifikasikan
(classifying). M isalnya: strong legs, sharp teeth, etc.
3) M enggunakan linking verb (kata kerja penghubung) seperti; is, are,
appear, feel, grow, look, smell, sound, taste, dan turn. M isalnya:
He is handsome; It smell nice; The song sounds beautiful; etc.
4) M enggunakan Adverbs (kata keterangan) untuk memberikan
informasi tambahan mengenai perilaku atau sifat (Adjective) yang
dijelaskan, seperti: very, extremely, definitely. M isalkan: He is very
handsome; The song sounds exteremely beautiful; etc.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian oleh Diana Apriliya (2012) yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Berbicara Pada M ata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan
M enggunakan M edia Lagu Di Kelas 4 SD Negeri Nayu Barat 1 Surakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 yang hasilnya disimpulkan bahwa penerapan
penggunaan media lagu dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa
kelas IV dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
Penelitian oleh Suwartono (2006) yang berjudul ”Penggunaan M edia
Lagu Untuk M eningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Struktur
Bahasa Inggris di Kelas X Teknik Jaringan Komputer (TJK) 2 SM K Bina
Teknologi Purwokerto” yang hasilnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan
lagu sebagai media untuk pembelajaran struktur bahasa Inggris telah tepat.
Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan alternative
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
penyelesaian bila masalah serupa, yaitu masalah partisipasi siswa dalam
pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris.
Penelitian oleh Rena Angela (2014), ”Kemahiran M enulis Deskripsi
dengan M enggunakan M edia Realia Siswa Kelas VIII SM P N 13 Satu Atap
Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil peneliti yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa kemahiran siswa dalam menulis deskripsi dengan
menggunakan media realia Siswa kelas VIII SM P N 13 Satu Atap
Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 dikategorikan baik. Hal ini
terbukti bahwa media realia dapat digunakan sebagai media pembelajaran
dalam menulis deskripsi karena siswa mengalami kemajuan dalam proses
pembelajaran menulis. Berdasarkan penelitian ini, disarankan (1) Untuk guru
agar dapat menggunakan media realia dalam pembelajaran menulis deskripsi
sebagai media pembelajaran untuk siswa, (2) Untuk dunia pendidikan, media
realia dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi dan keinginan siswa
dalam kegiatan belajar.
C. Kerangka Berpikir
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah keterampilan
mendeskripsikan rendah atau kurang. Kurangnya kemampuan tersebut
dikarenakan oleh adanya kurangnya minat belajar siswa. Kurangnya
kemampuan tersebut dikarenakan sistem pembelajaran yang berpusat pada
guru, guru kurang dalam penggunaan media. Siswa memiliki latar belakang
yang berbeda-beda, baik bakat, motivasi, kemampuan, emosional dan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
sebagainya. Sehingga guru harus dapat mengantarkan siswa untuk menguasai
pembelajaran bahasa Inggris.
Setiap terjadi proses pembelajaran perlu mengetahui hasil belajar yang
dicapai oleh siswa. Tugas ini merupakan salah satu tugas guru dalam
usahanya memantau hasil belajar. Sehubungan dengan hal ini, guru akan
selalu berusaha untuk melakukan pemutakhiran media. Salah satu dari media
pembelajaran yang sesuai saat ini dan mudah untuk didapatkan adalah lagu
dan realia. Karena hampir semua siswa menyukai lagu. Bahkan hampir semua
siswa menggunakan lagu sebagai dering ponsel mereka.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk aktif
sesuai dengan konsep pembelajaran yang diajarkan saat itu. Permasalahan
umum yang sering dihadapi guru bahasa Inggris disekolah adalah minimnya
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, sehingga keaktifan siswa
menjadi berkurang. Selain itu permasalahan yang sering dihadapi dalam
pembelajaran bahasa Inggris adalah model atau cara guru menyampaikan
materi pembelajaran. Sering kali materi yang disampaikan oleh guru kurang
tertanam dengan kuat dibenak siswa. Khususnya dalam pembelajaran teks
deskriptif. Siswa kadang malas untuk menyimak teks yang dibacakan guru,
siswa juga malas untuk menuliskan teks.
Dengan adanya permasalahan tersebut pembelajaran menjadi tidak
efektif, banyak siswa yang hanya ramai saja di kelas, ngobrol dengan
temannya. Dan pembelajaran tidak bisa ditangkap secara optimal, maka perlu
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
ada inovasi dan kreatifitas dari guru sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Penggunaan media yang menarik akan
memungkinkan semangat belajar siswa, dan siswa tidak jenuh dalam
pembelajaran.
Oleh karena itu melalui media lagu dan realia ini diharapkan tercipta
suasana belajar yang menyenangkan, dan siswa juga semakin termotivasi
dalam pembelajaran teks deskriptif.
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan di bawah ini:
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Sumber: Data primer diolah (2017)
Siswa: Hasil belajar rendah dalam pembelajaran
Siklus I :
Penggunaan media Tindakan
Siklus II:
Penggunaan media
BAB III
METODE PENELITIAN
A. S ubyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SM P Negeri 6
Purworejo dengan jumlah siswa putra 13 orang dan putri 19 orang, jadi
jumlah total 32 orang siswa.
B. Obyek Penelitian
Obyek penelitian tindakan kelas ini adalah tentang teks deskriptif
sederhana pada siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo Kecamatan
Purworejo Kabupaten Purworejo.
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada M aret sampai dengan Juni 2017.
D. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SM P Negeri 6 Purworejo
Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo.
E. Teknik Pengmpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
metode tes tertulis, dan dokumentasi. Berikut teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini:
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
1. M etode Tes Tertulis
M etode tes tertulis digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil
pembelajaran siswa selama proses pembelajaran .
2. Dokumentasi
M etode ini digunakan untuk menghimpun data yang telah dilaksanakan
berupa foto dan gambar-gambar pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dengan teknik Instrumen tes yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah tentang teks deskriptif.
G. Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan
analisis persentase. M elalui teknik analisis persentase ini,diharapkan hasil dan
tindakan-tindakan yang direncanakan dapat tercapai.
Tabel 3.1
Persentase Target Keberhasilan
Aspek yang Diukur
Persentase Target Keberhasilan
Cara M engukur Kondisi
Awal Siklus I Siklus II Hasil belajar siswa
setelah proses pem-belajaran teks deskriptif dengan media lagu dan realia
1. Rancangan S iklus I a. Tahap Perencanaa
Padatahap ini skenario pembelajaran disusun sebagai berikut:
1) Guru merumuskan tujuan pembelajaran teks deskriptif
2) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Guru menyiapkan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan.
4) Guru menyiapkan media pembelajaran yang mendukung.
5) M embuat instrument observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini skenario pembelajaran disusun sebagai berikut:
1) Guru mengondisikan siswa saat pembelajaran
2) Guru mengabsen kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi
belajar.
4) Guru memberikan apersepsi materi yang berkait, yaitu teks
deskriptif tentang orang, benda, binatang.
5) Guru menyampaikan garis besar materi yang akan diajarkan
6) Guru membentuk kelompok
7) Guru melakukan serangkaian kegiatan proses belajar mengajar
menggunakan media lagu dan realia
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
8) Guru memberikan lembar observasi.
9) Guru meminta setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi.
10)Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dikerjakan.
11)Guru memberikan tes evaluasi tiap siswa.
12)Guru menutup proses pembelajaran.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti bersama observer
terhadap hasil pembelajaran dengan menggunakan lembar
pengamatan.
d. Refleksi
Peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan observasi. Dari hasil evaluasi dan refleksi siklus I,
jika hasil belum sesuai yang diharapkan maka akan dilaksanakan
siklus II.
2. Rancangan S iklus II
Setelah mengadakan evaluasi dan refleksi pada siklus I tahapan
berikutnya yaitu prencanaan pada siklus II. Pada siklus II perencanaan
tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I
sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran
sesuai dengan silabus mata pelajaran bahasa Inggris.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
3. Indikator Keberhasilan
Setelah siklus I dan siklus II dilaksanakan maka diadakan refleksi.
Jika hasil refleksi baik atau prestasi belajar bahasa Inggris pada siklus II
sesuai yang diharapkan yaitu sudah mencapai KKM maka penelitan
hanya sampai siklus II .
Gambar 3.1 Rancangan Siklus
Sumber: Data primer diolah (2017)
Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
Belum berhasil
Belum Kesimpulan
Siklus II
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi Berhasil Kesimpulan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
BAB IV
HASIL PENELI TIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan observasi dan hasil belajar siswa kelas VII D SM P
Negeri 6 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 keaktifan dan hasil belajar
pada mata pelajaran bahasa Inggris materi teks deskriptif, sebelum
pelaksanaan siklus I masih rendah. Hal ini dapat di lihat ketika proses
pembelajaran, antara lain: respon siswa terhadap materi yang di ajarkan masih
kurang, siswa sulit konsentrasi saat belajar, serta kurang aktif dan tidak ada
minat dalam pembelajaran sehingga berakibat pada hasil belajar yang rendah
dan tidak optimal. Hasil belajar siswa pada tes awal sebelum tindakan hanya
memperoleh rata-rata nilai sebesar 60.46 Dari hasil tersebut 25 orang siswa
memperoleh nilai kurang 75 atau ketuntasan belajar hanya mencapai 25%.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan hasil belajar teks deskriptif menggunakan lagu dan
realia pada siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo.
B. Deskripsi Hasil S iklus I
1. Penelitian siklus I pertemuan I dilakukan pada hari Jumat, 17 M aret 2017
dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Yang diajarkan adalah teks deskriptif
tentang binatang.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Dengan Kegiatan :
a. Pendahulan (10 menit)
1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,
2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,
3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan
tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang binatang,
4) M enyampaikan tujuan pembelajaran, indikator dan kompetensi
yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Dengan realia, peneliti menunjukkan bentuk binatang yang mirip
dengan gajah, kucing, kambing, dan sebagainya agar siswa
seolah-olah melihat binatang itu.
2) Peneliti menunjukkan bagian-bagian binatang itu, menunjukkan
badan yang besar, telinga besar, empat kaki besar, satu ekor, satu
belalai panjang untuk binatang gajah dalam Bahasa Inggris,
3) Peneliti menuntun siswa menyebutkan arti kata tentang gajah
dalam Bahasa Inggris,
4) Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok,
setiap kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa
tidak mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tenpat
duduk yang berdekatan,
5) Peneliti membagikan lembar kerja siswa,
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
6) Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,
7) Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
8) Peneliti memberikan tanggapan.
c. Penutup (10 menit)
1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar mengajar,
2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,
3) Peneliti menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
melanjutkan materi penelitian tentang teks deskriptif,
4) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.
1. Pertemuan kedua (Jumat, 24 M aret 2017) dengan alokasi waktu 2x40 menit
a. Pendahulan (10 menit)
1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,
2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,
3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan
tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang binatang,
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Dengan realia dan lagu, peneliti menunjukkan bentuk binatang
yang mirip dengan gajah, kucing, kambing, dan sebagainya agar
siswa seolah-olah melihat binatang itu sambil menyanyi sesuai
dengan materi yang diajarkan,
2) Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok, setiap
kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa tidak
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tempat duduk
yang berdekatan,
3) Peneliti membagikan lembar kerja siswa,
4) Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,
5) Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
6) Peneliti memberikan tanggapan,
7) Peneliti memberikan lembar kerja untuk dikerjakan secara individu
8) sebagai hasil akhir pembelajaran.
c. Penutup (10 menit)
1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar mengajar,
2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,
3) Peneliti menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
melanjutkan materi penelitian teks deskriptif tentang orang,
4) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.
2. Aktivitas Peneliti
a. Pertemuan 1 siklus 1
Pertemuan pertama dalam siklus pertama diisi dengan proses
pembelajaran kosakata materi descriptive text tentang binatang
melalui media realia. Sebelum proses pembelajaran berlangsung
peneliti sudah menyiapkan beberapa perlengkapan untuk proses
pembelajaran. Kegiatan pertama diisi dengan memperkenalkan apa itu
teks deskriptif, siswa ditanya apakah pernah ke kebun binatang?
Apakah mepunyai binatang peliharaan? Siswa disuruh menyebutkan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
binatang yang jinak dan liar. Kemudian peneliti menunjukkan contoh
binatang dengan media realia, ada gajah, kucing, jerapah, kambing dan
sebagainya.
Peneliti memberikan contoh menunjukkan bagian-bagian binatang
itu. M isal: Elephant. Kemudian menujukkan 4 kaki besar dalam Bahasa
Inggris Four big legs, telinga besar atau big ears, 2 mata kecil atau two
small eyes, belalai panjang atau long trunk, ekor pendek atau short tail,
dan badan besar atau big body. Ini adalah contoh mendeskripsikan gajah.
Kemudian siswa diminta untuk menirukan menyebutkan bagian tubuh
gajah dengan menunjukkan realia yang ada sesuai apa yang diingat.
Setelah siswa mamahami, siswa di drill untuk menyebutkan ciri-ciri gajah
sampai benar-benar lancar pelafalannya.
Bukan hanya gajah saja yang di deskripsikan, masih banyak contoh
binatang lainnya. Agar siswa semakin paham kosakata tentang animal,
peneliti memberikan realia lainnya seperti cat, giraffe, goat. Peneliti
memberikan instruksi untuk mendeskripsikan secara berulang-ulang dan
memberi penekanan kosakata apa saja yang perlu dipahami dalam materi
describe about animals melalui tanya jawab pada siswa secara acak.
Kemudian siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa. Peneliti memberi lembar kerja kepada siswa untuk
menuliskan ciri-ciri binatang secara kelompok. Kemudian dipresentasikan
di depan kelas. Ternyata penulisannya masih banyak kesalahan. M isal
short legs ditulis short leegs, elephant ditulis elepanth, long trunk ditulis
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
long trung, eats the grass ditulis eats the grack. Selama proses
pembelajaran berlangsung suasana kelas cukup kondusif
Tabel 4.1
Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus I
No Nama Siswa Grammar Punctuation Capital
letter Content
Jumlah
Sumber: Data primer diolah (2017)
100
Kriteria Nilai
93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)
75 – 83 = C (Cukup )
< 75 = D (Perlu Bimbingan)
Berdasarkan tabel 4.1, terlihat bahwa ketrampilan siswa
dalam menulis teks deskriptif selama proses pembelajaran masih
kurang maksimal. Hal ini terlihat dari beberapa jumlah skor atau nilai
siswa dengan rata-rata nilai 69.33.
Tabel 4.2
29 TEDDY MARGA S 3 2 3 8 66.66
30 TRI ZULIA SAFITRI 3 3 2 8 66.66
31 YUMNA RAICHANA 3 3 2 8 66.66
32 PUTU TANAYA E 3 3 2 8 66.66
Rata Rata 67.44
Sumber: Data primer diolah (2017)
Keterangan :
Kriteria Nilai
93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)
75 – 83 = C (Cukup)
< 75 = D (Perlu Bimbingan)
Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa
selama proses pembelajaran teks deskriptif masih cukup. Hal ini
terlihat pada tabel diatas dengan nilai rata-rata 67.44
b. Pertemuan 2 siklus 1
Pertemuan kedua masih diisi dengan mendeskripsikan binatang,
namun disini peneliti menggunakan media realia dan lagu agar siswa
semakin bersemangat dalam belajar. Realia dan lagu ini semakin
memperjelas pemahaman siswa untuk mendeskripsikan binatang.
Sambil menunjukkan realia dan menyanyi akan membuat belajar
semakin mengasyikkan. Contoh lagu yang peneliti gunakan disini
tentang elephant. Peneliti mengadopsi lagu ini dari lagu anak-anak
yang berjudul “Ambilkan Bulan” Lagu ini sudah terbiasa terdengar
siswa jadi siswa juga akan lebih mudah untuk menghafal. Ini kalimat
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
yang ada di lagu, Elephant is very big yang artinya gajah sangat besar, it
has four big legs artinya gajah mempunyai empat kaki besar, big body
artinya badannya besar, elephant has two small eyes artinya gajah
mempunyai dua mata kecil, it has two big ears artinya gajah mempunyai
dua telinga besar, it has long trunk artinya gajah mempunyai belalai
panjang, and eats the grass artinya dan gajah makan rumput.
Setelah siswa mendeskripsikan tentang gajah dengan menunjukkan
realia sambil bernyanyi kemudian dibentuk kelompok dengan anggota
per kelompok 4 siswa. Peneliti memberikan lembar kerja kelompok
berupa gambar untuk dideskripsikan. Kemudian dipresentasikan di depan
kelas.
Tabel 4.3
Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus I
No Nama Siswa Grammar Punctuation Capital letter Content Jumlah skor Nilai
23 RYAN RICKY 3 3 2 3 11 68.75
Sumber: Data primer diolah (2017)
Keterangan :
Kriteria Nilai
93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)
75 – 83 = C (Cukup)
< 75 = D (Perlu Bimbingan)
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa keterampilan siswa dalam
menulis teks deskriptif selama proses pembelajaran masih kurang
maksimal. Namun sudah ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
Hal ini terlihat dari beberapa jumlah skor atau nilai siswa dengan rata-rata
nilai 74.02.
Tabel 4.4
Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 2 Siklus 1
No Nama Siswa Semangat Santun Aktif Skor Nilai
7 BISMA DAMARJATI 3 4 3 10 83
Sumber: Data primer diolah (2017)
Keterangan :
Kriteria Nilai
93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)
75 – 83 = C (Cukup)
< 75 = D (Perlu Bimbingan)
Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa
selama proses pembelajaran teks deskriptif semakin meningkat. Hal ini
terlihat pada tabel diatas dengan nilai rata-rata 73.88.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Tabel 4.5
Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Kognitif Pertemuan 2 Siklus I
No Nama Siswa No Soal Nilai
Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa kemampuan siswa selama
proses pembelajaran teks deskriptif dilihat dari ranah kognitif masih
kurang maksimal. Hal ini terlihat pada tabel diatas dengan rata-rata
nilai 72.96 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Hasil penelitian yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik pada siklus 1 secara keseluruhan dari 32 siswa dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nama Siswa Penilaian Jumlah Ket
Psikomotor Afektif Kognitif
1 Annisa Dwi Kurniasih 81.25 75 75 77 T
Sumber: Data primer diolah (2017)
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Jumlah siswa tuntas :
Terlihat ada peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 yaitu dari nilai
rata-rata 60,46 menjadi 73,43. Namun hal tersebut belum memenuhi
standar nilai rata-rata kelas yang ditentukan sehingga perlu dilanjutkan
siklus II.
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.7
Tabulasi Data Hasil Penilaian Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas
Petunjuk
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara memberi tanda centang (v) pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria berikut :
1 = sangat tidak baik I Pra Pembelajaran (Kegiatan Awal)
1 M empersiapkan siswa untuk belajar √ 2 M elakukan kegiatan apersepsi dan memotivasi √
II Kegiatan Inti Pembelajaran
3 Kegiatan eksplorasi atau mengeksplorasi √ 4 Kegiatan elaborasi atau mengelaborasi √ 5 Kegiatan konfirmasi atau mengonfirmasi √
III Kegiatan Akhir
6 M enyimpulkan hasil diskusi siswa √
8 M emberikan informasi materi berikutnya √
IV Penguasaan Materi Ajar
9 menunjukkan penguasaan materi ajar √
10 M engaitkan materi dengan realitas kehidupan √
V S trategi Pembelajaran
11 Penerapan pendekatan pembelajaran √
12 Penerapan model pembelajaran √
13 Penerapan metode pembelajaran √
VI Pemanfaatan Media dan Alat Pembelajaran
14 M enggunakan media pembelajaran √
15 M enggunakan alat praktik pembelajaran √
16 M emberdayakan sumber belajar √
17 M emberdayakan lingkungan belajar √
VII Pembelajaran yang memicu
18 M enumbuhkan partisipasi aktif siswa √
19 M enunjukkan sikap terbuka √
20 M enumbuhkan antusiasme siswa √
VIII Penguasan Bahasa
21 M enggunakan bahasa lisan dan tulisan yang jelas √ 22 M enyampaikan pesan sesuai dengan gaya yang
sesuai √
IX Penilaian Proses dan Hasil Belajar
23 M emantau kemajuan belajar selama proses √ 24 M elakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan √
X Penutup
25 M elakukan refleksi atau membuat rangkuman √
26 M elaksanakan tindak lanjut √
Jumlah 2 10 42 16 6
Interval nilai Kategori Interpretasi (makna )
21 - 40
0 - 20
D
E
Kurang berkualitas
Sangat kurang berkualitas
Dari tabel diatas menunjukkan skor total (nilai perolehan) hasil
pengamatan observer terhadap peneliti yaitu 57,69% yang termasuk
dalam kategori cukup.
Dilihat dari hasil belajar siswa yang masih kurang (siswa tuntas
53,13%) dan hasil observasi observer dalam kategori cukup, maka
peneliti memutuskan penelitian dilanjutkan ke siklus II.
2. Deskripsi Hasil S iklus II
1. Penelitian siklus II pertemuan I dilakukan pada hari Rabu, 12 April 2017
dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Yang diajarkan adalah teks deskriptif
tentang manusia.
Dengan Kegiatan :
a. Pendahulan (10 menit)
1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,
2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,
3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan
tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang orang,
4) M enyampaikan tujuan pembelajaran, indikator dan kompetensi
yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
b. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Dengan realia, peneliti menunjukkan bentuk orang sambil
menunjukkan hidung, rambut, mata dan sebagainya dalam Bahasa
Inggris.
b. Peneliti menuntun siswa menyebutkan arti kata ciri-ciri orang
dalam Bahasa Inggris.
c. Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok,
setiap kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa
tidak mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tenpat
duduk yang berdekatan,
d. Peneliti membagikan lembar kerja siswa,
e. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,
f. Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
g. Peneliti memberikan tanggapan disertai pembenaran dari siswa
yang masih keliru.
c. Penutup (10 menit)
1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar
mengajar,
2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,
3) Peneliti menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya
akan melanjutkan materi penelitian tentang teks deskriptif,
4) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
2. Pertemuan kedua ( Rabu, 19 April 2017 ) dengan alokasi waktu 2x40
menit
a. Pendahulan (10 menit)
1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,
2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,
3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan
tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang orang,
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Dengan realia dan lagu, peneliti menunjukkan bentuk orang
agar siswa seolah-olah melihat orang itu sambil menyanyi sesuai
dengan materi yang diajarkan,
2) Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok,
setiap kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa
tidak mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tempat
duduk yang berdekatan,
3) Peneliti membagikan lembar kerja siswa,
4) Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,
5) Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
6) Peneliti memberikan tanggapan disertai pembenaran dari siswa
yang masih keliru.
7) Peneliti memberikan lembar kerja untuk dikerjakan secara
individu sebagai hasil akhir pembelajaran
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
c. Penutup (10 menit)
1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar
mengajar,
2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,
3) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.
3. Aktivitas Peneliti
a. Pertemuan 1 siklus II
Pertemuan pertama dalam siklus kedua diisi dengan proses
pembelajaran kosakata materi descriptive text tentang orang melalui
media lagu. Peneliti menunjuk salah seorang siswa untuk maju
kedepan dan peneliti bertanya kepada siswa lainnya sambil bertanya
misal: apakah dia tinggi? apakah hidungnya mancung, matanya sipit
dan sebagainya. Peneliti juga membantu siswa untuk memberikan
kosa kata yang berhubungan dengan deskripsi orang. M isal: dia tinggi
---- She is tall, hidung mancung --- pointed nose, mata sipit/mata
kecil --- small eyes etc. Kemudian siswa diminta juga untuk
menyebutkan sifat-sifat orang. M isal: ramah --- friendly,
baik----good/kind, sabar----patient etc. Setelah siswa mamahami, siswa di
drill untuk menyebutkan ciri-ciri orang, misal: mendeskripsikan
teman, guru, ayah, ibu, kakak atau adik.
Peneliti memberikan instruksi untuk mendeskripsikan secara
berulang-ulang dan memberi penekanan kosakata apa saja yang perlu
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
dipahami dalam materi describe about people melalui tanya jawab
pada siswa secara acak.
Kemudian siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa. Peneliti memberi lembar kerja kepada siswa
untuk menuliskan ciri-ciri orang secara kelompok. Kemudian
dipresentasikan di depan kelas. Ternyata penulisannya masih ada
kesalahan. M isa: his has two …. Seharusnya He has two . . . He don’t
seharusnya He doesn’t.
Tabel 4.8
Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus II
No Nama Siswa Grammar Punctuation Capital
letter Content
29 TEDDY M 2 3 3 3 11 68.75
30 TRI ZULIA S 2 3 3 3 11 68.75
31 YUMNA R 4 3 3 3 13 81.25
32 PUTU T 3 3 3 3 12 75
Rata-Rata 74.21
Sumber: Data primer diolah (2017)
Keterangan :
Kriteria Nilai
93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)
75 – 83 = C (Cukup)
< 75 = D (Perlu Bimbingan)
Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa ketrampilan siswa dalam
menulis teks deskriptif selama proses pembelajaran semakin
meningkat. Hal ini terlihat dari beberapa jumlah skor atau nilai siswa
dengan rata-rata nilai 74.21.
Tabel 4.9
Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 1 Siklus II
13 KHARISMA NUR H 3 3 2 8 66.66
Sumber: Data primer diolah (2017)
Keterangan :
Kriteria Nilai
93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)
75 – 83 = C (Cukup)
< 75 = D (Perlu Bimbingan)
Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa
selama proses pembelajaran teks deskriptif semakin baik. Hal ini
terlihat pada tabel diatas dengan nilai rata-rata 75.51.