• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 6 PURWOREJO - STIE Widya Wiwaha Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 6 PURWOREJO - STIE Widya Wiwaha Repository"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF

MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

MENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA

SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 6 PURWOREJO

Tesis

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat M agister

Program Studi M agister M anajemen Pendidikan

Diajukan oleh:

FARIN JUMIARTATI NIM. 151602977

Kepada

MAGIS TER MANAJEMEN

S TIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2017

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(2)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

nama : Farin Jumiartati

NIM : 151602977

tempat, tanggal lahir : Purworejo, 15 Juni 1979

program studi : M agister M anajemen Pendidikan STIE Widya Wiwaha

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Teks Deskriptif M ata Pelajaran Bahasa Inggris M enggunakan Lagu dan Realia Siswa Kelas VIID SM P Negeri 6 Purworejo” ini asli hasil karya penulis sendiri. Kutipan hasil karya orang lain. Dicantumkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat kutipan pernyataan. Jika ada kutipan yang penulis lupa mencantumkan identitas penulisnya, bukan karena sengaja untuk mencuri karya melainkan semata-mata karena lupa. Oleh karena itu, dengan tulus ikhlas penulis mohon maaf. Tidak lupa kepada penulis yang karyanya dikutip dalam tesis ini, disampaikan terima kasih yang tak terhingga.

Jika ternyata di kemudian hari tesis ini jiplakan dari karya orang lain yang diakui penulis, penulis siap menerima sanksi akademis yang dijatuhkan.

Purworejo, September 2017 Penulis

Farin Jumiartati

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF M ATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS M ENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA SISWA KELAS VII D SM P NEGERI 6 PURWOREJO

TESIS

oleh

FARIN JUM IARTATI 151602977

Tesis telah dipertahankan dihadapan Dewan Pembimbing Pada tanggal, September 2017

Dosen Penguji Dosen Pembimbing

Drs. Jazuli Akhmad,M .M Augusta Ika P. Nugraheni,SE,M BA

dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar M agister

Kepada

M AGISTER M ANAJEM EN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2017

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. M aka apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S.

Al-Insyirah 7-8)

“Barang siapa merintis jalan mencari ilmu maka Alloh akan memudahkan baginya jalan ke

surga “ (H.R M uslim).

K u persembahkan untuk

Ayahanda dan Ibundaku

H eru Sutopo & Sumarni

T erima kasih

atas segenap ketulusan cinta & kasih sayangnya selama ini Do’a, pendidikan, perjuangan dan pengorbanan untuk ananda...

T eruntuk

anak dan suamiku tercinta bapak mertuaku

dan para sahabat

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin. Rasa syukur yang sangat luar biasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang M ahailmu. Atas kuasa dan rahmat-Nya, Dia telah memberikan kekuatan, petunjuk, kesempatan, dan keajaiban sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Teks Deskriptif M enggunakan Lagu dan Realia Siswa Kelas VIID SM P Negeri 6 Purworejo” disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat M agister M anajemen Pendidikan (M .M .Pd.)

Disadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan tesis ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr.Nur Wening, M .Si, selaku dosen pembimbing I atas bimbingan, motivasi, dan arahan yang telah diberikan.

2. Augusta Ika Prihanti Nugraheni, SE, M BA, selaku dosen pembimbing II , dan motivator andal, atas bimbingan, ilmu, arahan, dan kesabaran yang telah diberikan.

3. Kepala SM P Negeri 6 Purworejo, Siti Anifah, M .Pd. yang telah mengizinkan penulis menempuh studi lanjut S-2.

4. Seluruh dosen atas pemberian ilmu dan bimbingan yang telah dicurahkan. 5. Teman-teman senasib sepenanggungan, mahasiswa Program Pascasarjana

khususnya kelas 15.1F, atas aneka rasa dan warna persahabatan yang indah dan penuh makna, silaturahim yang tetap terjaga.

6. Sahabat dan adikku, Diana Rahmawati dan Septiana Widiarti atas kebersamaan dan kekompakan kita untuk menyelesaikan studi ini, yang mana kita saling memotivasi dan saling menguatkan.

7. Rekan-rekan guru dan karyawan SM P Negeri 6 Purworejo atas dukungan dan toleransi yang diberikan

8. Anak-anakku, siswa kelas VII D atas kerjasama dan dorongan semangat. Penulis belajar banyak dari kalian.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(6)

9. Keluarga kecil saya, suami tercinta, Sunardi, dan anak-anak tersayang (Bintang Ashariadi dan Nadia Difapermata). Terimakasih juga Ibuku tercinta Ibu Sumarni dan Ayahanda Heru Sutopo, keluarga mertua Bapak Reso Pawiro, kakak-kakak, adik, serta semua sahabat penulis.

Sangat disadari pula bahwa tesis ini masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan. Saran dan kritik yang konstruktif, sangat diharapkan untuk perbaikan tesis ini.

Yogyakarta, September 2017 Penulis

Farin Jumiartati  

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(7)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.Kajian Teori ... 9

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 21

G.Analisis Data ... 21

(8)

Halaman BAB V PENUTUP

A.Simpulan ... 57 B.Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAM PIRAN

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Nilai Kondisi Awal ... 5

Tabel 3.1 Persentase Target Keberhasilan ... 21

Tabel 4.1 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus I... 30

Tabel 4.2 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan I Siklus I ... 31

Tabel 4.3 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus I... 33

Tabel 4.4 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 2 Siklus 1 ... 34

Tabel 4.5 Skala Penilaian Unjuk Kerja Pada Aspek Kognitif Pertemuan 2 Siklus I... 36

Tabel 4.6 Ketuntasa Belajar Siswa Pada Siklus I ... 37

Tabel 4.7 Tabulasi Data Hasil Penilaian Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas ... 38

Tabel 4.8 Skala Penilaian Siswa Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus II ... 44

Tabel 4.9 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 1 Siklus II ... 45

Tabel 4.10 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus II ... 48

Tabel 4.11 Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 2 Siklus II ... 49

Tabel 4.12 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Kognitif Siklus II ... 50

Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 ... 52

Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar Siklus I ... 53

Tabel 4.15 Ketuntasan Belajar Siklus II ... 53

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Contoh M edia Realia ... 13 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 19 Gambar 3.1 Rancangan Siklus ... 24

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran ke-1 Silabus Pembelajaran ... 1

Lampiran ke-2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I ... 5

Lampiran ke-3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I... 7

Lampiran ke-4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus II ... 9

Lampiran ke-5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II ... 11

Lampiran ke-6 Lagu yang berhubungan dengan materi ... 13

Lampiran ke-7 Lembar Kerja Pra Siklus dan Kunci Jawaban ... 14

Lampiran ke-8 Lembar Kerja Siklus I dan Kunci Jawaban ... 16

Lampiran ke-9 Lembar Kerja Siklus II dan kunci Jawaban ... 18

Lampiran ke-10 Daftar Nilai Penelitian ... 20

Lampiran ke-11 Foto-foto kegiatan... 21

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(12)

ABSTRAK

Farin, 151602977, “Peningkatan Hasil Belajar Teks Deskriptif Mata Pelajaran Bahasa Inggris Menggunakan Lagu dan Realia S iswa Kelas VII D S MP Negeri 6 Purworejo”. Pembimbing Pertama Dr.Nur Wening,M .Si dan Pembimbing kedua Augusta Ika Prihanti Nugraheni, SE.,M BA.

Tujuan penelitian meliputi dua hal: (1) mendeskripsikan teks tentang binatang menggunakan lagu dan realia dan (2) mendeskripsikan teks tentang orang menggunakan lagu dan realia. Pengembangan bahan ajar menulis teks deskriptif dengan lagu dan realia diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis yang memfokuskan pada pengembangan kosakata.

Untuk mencapai standar kompetensi menulis dalam pembelajaran, diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang diduga tepat dalam penelitian ini adalah dengan lagu dan realia karena disini seolah-olah siswa berhadapan langsung dengan benda yang ditunjukkan dalam pembelajaran . Oleh karena itu dibutuhkan alternatif dalam pembelajaran antara lain dengan mengembangkan silabus, dan mengembangkan materi dalam produk bahan ajar menulis teks deskriptif dengan lagu dan realia siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo .

Dalam pembelajaran menulis teks deskriptif tidak terlepas dari bimbingan guru sehingga siswa mampu menulis teks deskriptif pendek dan sederhana dengan mudah. Dalam hal ini, siswa dilatih lebih banyak dalam mempraktikkan menulis teks deskriptif , bukan dituntut lebih banyak untuk menguasai atau menghafalkan teori tentang bahasa karena keterampilan menulis itu merupakan suatu proses pertumbuhan melalui banyak latihan.

Simpulan penelitian ini adalah menggunakan lagu dan realia sangat membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran, siswa juga dapat berperan aktif. Penelitian dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif, kreatif, efektif dapat menyenangkan siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

Kata kunci: hasil belajar, teks deskriptif, lagu, realia

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(13)

ABSTRACT

Farin, 151602977, "Improvement of English Learning Result Of Descriptive Text Using Song and Realia For Grade VII D Junior High School Purworejo"

First Advisor Dr.Nur Wening, M .Si and second Advisor of Augusta Ika Prihanti Nugraheni, SE.,M BA.

The objectives of the study included two things: (1) describing texts about animals using songs and realia and (2) describing texts about people using songs and realia. The development of teaching materials to write descriptive text with songs and realia is expected to help students in writing that focuses on developing vocabulary.

To achieve writing competency standards in learning, appropriate strategies are needed. The right strategy in this research is with songs and realia because here as if the students are dealing directly with the objects shown in the learning. Therefore, it is needed alternative in learning, among others, by developing syllabus, and developing material in teaching material product of descriptive text with song and realia of VII D Students of Junior High School 6 Purworejo

In the study of writing descriptive text is inseparable from the guidance of teachers so that students are able to write simple and simple descriptive text with ease. In this case, students are trained more in the practice of writing descriptive texts, rather than being demanded more to master or memorize theories about language because their writing skills are a process of growth through many exercises.

The conclusion of this research is to use songs and realia very helpful in improving the quality of learning, students also can play an active role. Research using innovative, creative, effective learning media can interest for students to improve result of learning.

Keyword: learning outcomes, descriptive text, song, realia

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris merupakan alat komunikasi secara lisan dan tulis.

Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,

perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan

berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan/tulis

yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan

(Listening), berbicara (Speaking), membaca (Reading) dan menulis (Writing).

Kemampuan mendengarkan/menyimak (listening skill) yaitu pemahaman

kita dalam mendengar bahasa Inggris. Baik secara langsung maupun melalui

media seperti musik atau film. Listening merupakan materi yang penting dalam

bahasa Inggris karena kita harus bisa mengetahui apa yang orang katakan pada

kita. Keterampilan menyimak juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara efektif. M enyimak adalah suatu proses

kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,

pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,

menangkap isi atau pesan, serta memahami dan terpusat pada objek yang

disimak. Adapun hakekat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi

bahan simakan karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(15)

adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan, yang

tersirat dalam bahasa simakan.

Dalam pengetahuan kebahasaan kita mengenal istilah mendengar,

mendengarkan dan menyimak. Ketiga kata itu tentu mempunyai makna yang

berbeda. Secara sekilas, mendengar adalah proses kegiatan menerima

bunyi-bunyian yang dilakukan tanpa sengaja atau secara kebetulan saja. Mendengarkan

adalah proses kegiatan menerima bunyi bahasa yang dilakukan dengan sengaja.

M enurut (Tarigan, 2008a), ‘berbicara adalah suatu keterampilan

berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh

keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau

berujar dipelajari’.

M enurut (Tarigan, 2008a), ‘kemampuan berbicara (speaking skill)

adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan pikiran, gagasan, dan perasaan’. Dengan kata

lain kegiatan berbicara merupakan alat manusia yang paling langsung untuk

saling memahami, sebuah alat utama manusia untuk bergaul dengan sesama.

Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat

menyampaikan pikiran secara efektif, seyogyanyalah sang pembicara memahami

makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan.

Kemampuan membaca (reading skill) adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan untuk pembaca untuk memperoleh pesan, yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan,

2008b). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respon terhadap

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(16)

segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan

baik. Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas

pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca

diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang

normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung,

maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan

penghayatan.

Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah memahami ide, kemampuan

menangkap makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas,

narasi, prosa maupun puisi yang disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun

tidak tertulis. Secara umum, tujuan membaca adalah mendapatkan informasi,

memperoleh pemahaman, memperoleh kesenangan. Sedangkan secara khusus,

tujuan membaca adalah memperoleh informasi faktual, memperoleh keterangan

tentang sesuatu yang khusus dan problematis, memberikan penilaian kritis

terhadap karya tulis seseorang, mengisi waktu luang.

M embaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan

pengetahuan terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap

peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain mendapatkan

informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu meningkatkan pola

pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan memperkaya

kosa kata dan kekuatan kata-kata. Penguasaan kompetensi Bahasa Inggris

sebenarnya tidak hanya difokuskan pada keterampilan membaca tetapi juga

harus diseimbangkan dengan keterampilan menulis.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(17)

Kemampuan menulis (writing)merupakan suatu keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara

tatap muka dengan orang lain. M enulis merupakan suatu kegiatan yang produktif

dan ekspresif. Dalam kegiatan ini penulis haruslah terampil memanfaatkan

struktur bahasa,dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara

otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur

(Tarigan, 2008c). Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa

keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau

bangsa yang terpelajar.

Antara menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila

kita menuliskan sesuatu, pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu dibaca oleh

orang lain; paling sedikit dapat kita baca sendiri pada saat lain. Demikianlah,

hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara

penulis dan pembaca. Sebagai seorang penulis kita harus mengetahui maksud

dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis. Pembelajaran writing

merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar

(learning). M engajar dilakukan oleh pihak guru sedangkan belajar dilakukan

oleh siswa.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris ada beberapa materi yang harus

dikuasai oleh siswa SM P seperti teks fungsional pendek, teks narrative,

procedure, recount, descriptive. Kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa

dalam menulis adalah menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, sangat pendek

dan sederhana, terkait orang, binatang, dan benda, dengan memperhatikan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(18)

fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai

konteks.

Namun kenyataannya, kemampuan siswa kelas VII D SM P Negeri 6

Purworejo dalam pembelajaran teks deskriptif sangatlah rendah. Kemungkinan

rendahnya kemampuan siswa dalam teks yang berbentuk deskriptif disebabkan

oleh motivasi siswa yang rendah atau karena metode penilaian yang tidak tepat,

bisa juga karena rendahnya penguasaan tata bahasa Inggris atau mungkin karena

metode mengajar yang tidak tepat, dan frekuensi latihan yang tidak cukup.

Berdasarkan hasil tes tentang descriptive text, dari 32 siswa yang belum

tuntas 25 siswa. Dengan nilai tertinggi 85 sedangkan nilai terendah 35. Nilai

rata-rata juga masih rendah yaitu 60,46. Hasil nilai bisa dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.1

Hasil Nilai Kondisi awal

NO NAM A SISWA NILAI

1 ANNISA DWI KURNIASIH 75

2 ARTANTIA M AHARANI DEWI SAFITRI 50

3 ASTRIYATI NURCHANIFAH 75

4 AUGUSTO REYHAN ARDIANVI S. N. 70

5 AULIA HERAWATI RAHM A PUTRI 45

6 BERLIANA SHALSA SHAFIRA 75

7 BISM A DAM ARJATI 70

17 NAYANGGITA NUR HAFIDAH 40

18 NICKO M UHAMMAD ALDIEN NAUVA 65

19 NURWAHID KHUSNUL IHSAN 60

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(19)

20 RAYADI BAGAS WIDAGDO 55

28 SULISTIYO PAM UNGKAS 55

29 TEDDY M ARGA SURATIEN 60

M emperhatikan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di atas sangat

penting bagi perkembangan pola berpikir siswa, maka untuk mentransformasikan

kepada siswa perlu diperhatikan metode dan strateginya, sehingga apa yang

disampaikan bermanfaat bagi siswa, serta dapat diimplementasikan ke dalam

kehidupan sehari-hari dan juga dapat menunjang keberhasilan mata pelajaran.

Idealnya siswa kelas VII mampu menulis teks deskriptif menggunakan

kaidah-kaidah yang ada yaitu menggunakan generic structure yang tepat, memilih kosa

kata yang tepat berdasarkan tema dan penggunaan simple present. Dan juga

mampu menggambarkan suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat

dan merasakan apa yang tertulis didalam teks tersebut.

Kenyataannya hasil ulangan siswa masih rendah, untuk itu perlu

dilakukan perbaikan. Hal ini disebabkan metode pembelajaran menulis yang

diterapkan guru di sekolah masih menggunakan metode / strategi pembelajaran

tradisional atau konvensional. Pembelajaran menulis yang dilakukan hanya

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(20)

mengembangkan ide dan pikiran dari topik yang ada. Sehingga siswa

menggunakan waktu yang lama untuk menemukan kosa kata dan kalimat yang

tepat. Bisa juga disebabkan rendahnya minat siswa atau kurangnya

perbendaharaan kata siswa. Atau mungkin penguasaan simple present yang

rendah.

Sebagai seorang guru, penulis merasa terpanggil untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran, termasuk juga

rendahnya kemampuan menulis siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo

dalam teks berbentuk deskriptif. Dan penulis merasa menemukan

pemecahannya yaitu melalui “Lagu dan Realia ” Oleh karena itu penulis

membuat penelitian dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR

TEKS DESKRIPTIF M ATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

M ENGGUNAKAN LAGU DAN REALIA SISWA KELAS VII D SM P

NEGERI 6 PURWOREJO.

B. Perumusan Masalah

Kemampuan siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo dalam

menulis teks yang berbentuk deskriptif pada mata pelajaran Bahasa Inggris

belum mencapai KKM .

C. Pertanyaan Penelitian

Apakah penggunaan lagu dan realia dapat meningkatkan hasil belajar

menulis teks deskriptif pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas VII D

SM P Negeri 6 Purworejo?

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(21)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar menulis teks deskriptif siswa kelas VII

D SM P Negeri 6 melalui penggunaan lagu dan realia.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. M anfaat Teoritis

a. Untuk memberikan masukan sebagai bahan penelitian lebih lanjut

b. Penggunaan lagu dan realia mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran yang lebih variatif dan menarik khususnya pada

pembelajaran teks deskriptif.

2. M anfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai berikut:

a. Bagi siswa: dapat membantu dalam menguasai kesulitan pembelajaran

teks deskriptif.

b. Bagi guru: dapat memberikan masukan untuk menggunakan media

yang tepat dan variatif pada pembelajaran Bahasa Inggris.

c. Bagi sekolah: sebagai referensi tentang pentingnya media

pembelajaran, dimana media sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(22)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori 1. Belajar

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan

proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar ( Ichal, 2013).

Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan

tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak

hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga

berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,

watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai

rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia

seutuhnya.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(23)

2. Lagu

Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah

dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan

pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata

dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau

syairnya.

Lirik lagu memiliki bentuk pesan berupa tulisan kata-kata dan kalimat

yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan gambaran imajinasi

tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat pula menciptakan

makna-makna yang beragam. Dalam fungsinya sebagai media komunikasi, lagu juga

sering digunakan sebagai sarana untuk mengajak bersimpati tentang realitas

yang sedang terjadi maupun atas cerita-cerita imajinatif (Daewoo, 2012).

Sedangkan fungsi lagu dapat digunakan untuk pengobar semangat

seperti pada masa perjuangan, menyatukan perbedaan, mempermainkan

emosi dan perasaan seseorang dengan tujuan menanamkan sikap atau nilai

yang kemudian dapat dirasakan orang sebagai hal yang wajar, benar dan

tepat (Andri Hoey, 2015).

Lagu mampu menyediakan beragam kosakata yang secara tidak

sadar disimpan dalam memori di otak. Lagu memberikan keuntunga

tersendiri bagi pengajaran menulis sehingga hasilnya menjadi lebih efektif.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(24)

Hampir semua orang senang dengan lagu karena lagu mempunyai

karakteristik menyenangkan dan mewakili banyak orang karena variasi

jenis lagu yang begitu banyak.

Anak-anak segala usia suka menyanyi, bermain dan mengulang

ulang lagu yang pendek. Lagu-lagu pendek dapat dimanfaatkan untuk

menciptakan suasana yang menyenangkan, menimbulkan minat dan

semangat belajar siswa, disamping dapat pula dijadikan media

pembelajaran kosakata dan sebagai alat untuk membetulkan ucapan yang

salah tanpa menimbulkan ucapan yang salah tanpa menimbulkan rasa malu

dipihak siswa yang belajar.

Perencanaan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan lagu agar

dapat memenuhi beberapa persyaratan seperti: menyenangkan, dapat

mempertahankan minat, dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

melafalkan bunyi-bunyi baru, membantu pembelajaran kata-kata dan

konsep-konsep baru melalui tindakan dan dramatisasi yang cocok.

Alasan mendasar penggunaan lagu adalah untuk memberikan tambahan

latihan mengucapkan kosa kata yang sudah dikenal siswa melalui media

yang menyenangkan yaitu nyanyian.

Guru yang kreatif dan banyak akal yang mengenal keadaan ini dapat

mengembangkan teknik-teknik untuk mengajarkan lagu-lagu yang

sederhana untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswanya setiap kali

mengajar. Guru juga dapat menciptakan sendiri nyanyian-nyanyian pendek

berisi kosa kata yang telah dipelajari siswa yang diambil dari buku

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(25)

pelajaran atau lagu sesuai dengan materi yang dipelajari. Lagu-lagu yang

dimanfaatkan mungkin sangat sederhana, tetapi dengan semakin

meningkatnya perkembangan bahasa mereka, lagu-lagu yang semakin

rumit dapat disajikan juga. Adapun cara yang dapat digunakan untuk

memanfaatkan lagu dan nyanyian pendek untuk mengajar yaitu siswa

menyanyikan lagu yang melodinya mudah ditangkap.

Hampir semua kalimat atau ungkapan dapat dilagukan. Kalau

memungkinkan nyanyian-nyanyian pendek dapat pula dikombinasikan

dengan gerakan. Berbagai macam jenis lagu yang bisa dipakai disesuaikan

dengan kebutuhan di kelas. M isal: animal song, counting song, learning

song, traditional song, love song.

3. Realia

Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dengan berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan hal-hal yang kurang jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Realia memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas (Tere, 2013).

Realia akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses

memperoleh informasi dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan

melalui pengalaman sendiri atau sering disebut sebagai tujuan kognitif.

Dalam proses ini, realia dilibatkan sebagai suatu obyek nyata yang belum

dikenal dan para pengguna akan belajar untuk mengenalnya. Realia dapat

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(26)

memberikan pengguna pengalaman langsung dan nyata; pengalaman

keindahan yang tidak bisa didapat melalui media lain.

Untuk memungkinkan suatu realia ditampilkan dalam suatu ruangan

kadang sangat sulit karena ukuran yang terlalu besar (contoh: lokomotif,

pesawat, mobil), atau terlalu kecil (contoh: kuman) atau memang tidak

memungkinkan untuk ditampilkan (contoh: bulan). Kadangkala

menghadirkan realia dapat berbahaya misalnya menampilkan ular. Cara

mengatasinya dapat menggunakan ular mati yang telah diawetkan agar

pengguna bisa mengamati dengan aman. Dengan jalan ini, pengguna

masih merasakan pengalaman langsung.

Gambar 2.1 Contoh media realia

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(27)

Sebagai media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk

digunakan dalam berbagai topik mata pelajaran. Realia mampu

memberikan pengalaman belajar langsung (Hands on Experience) bagi siswa.

Dengan menggunakan benda nyata sebagai media, siswa dapat menggunakan

berbagai indera untuk mempelajari suatu objek. Siswa dapat melihat, meraba,

mencium, bahkan merasakan objek yang tengah dipelajari. Dalam

menggunakan realia, pengguna dituntut kemampuannya menginterpretasikan

hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya.

Selain memiliki potensi sebagai media pembelajaran, realia juga

memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan realia adalah adanya

kemungkinan siswa mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap objek

yang sedang dipelajari. Kemungkinan lain adalah informasi yang ingin

disampaikan akan berbeda sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan.

4. Descriptive Text

Descriptive text merupakan jenis teks yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam menggambarkan benda, tempat, manusia, hewan dan lain sebagainya. Descriptive text diartikan sebagai sebuah teks bahasa Inggris untuk mengggmbarkan seperti apa benda atau mahluk hidup yang kita deskripsikan, baik secara kenampakan, bau, suara, tekstur, jumlah, maupan sifat-sifatnya dari benda atau makhluk hidup tersebut. Descriptive text tidak membutuhkan informasi detail misalkan dari hasil penelitian atau observasi mendalam dalam mendeskripsikan sesuatu. M elainkan, descriptive text lebih ke menggambarkan apa kita lihat, dengar, dan rasakan pada sesuatu yang kita ingin deskripsikan (Ahmad Fathoni, 2016).

Sadar atau tidak, kita sering mendeskripsikan sesuatu; benda, tempat,

orang, hewan, dan tumbuhan. Seperti saat mendeskripsikan sesorang, pasti

menggambarkan kenampakan fisik orang tersebut, tinggi badan, bentuk

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(28)

muka, rambut, mata, bibir, dan lain sebagainya. Nah, descriptive text tidak

jauh beda dengan apa yang biasa kita lakukan dalam mendeskripsikan

sesuatu. Bedanya, descriptive text dalam bahasa Inggris terikat beberapa

peraturan seperti tujuan, struktur teksnya, dan penggunaan bahasanya.

a. Tujuan Kebahasaan Descriptive Text

Tujuan kebahasaan dari descriptive text adalah adalah untuk

menggambarkan dan mengungkapkan ciri-ciri dari benda, tempat, atau

mahluk tertentu secara umum dan sederhana, tanpa adanya riset atau

penelitian secara mendalam dan menyuluruh.

b. Struktur Kebahasaan Descriptive Text

Struktur Descriptive Text(generic structure) adalah :

1) Identification (identifikasi) adalah pendahuluan , berupa gambaran

umum tentang suatu topik.

2) Description (deskripsi) adalah berisi ciri-ciri khusus yang dimiliki

benda, tempat, atau orang yang dideskripsikan (Tugino, 2013).

c. Ciri Kebahasaan Descriptive Text

Dalam descriptive text, terdapat ciri-ciri kebahasaan yang

membedakan dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri kebahasaan tersebut

adalah seperti berikut:

1) M enggunakan simple present tense. M isalnya: He has a pointed

nose; It is so big; etc.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(29)

2) M enggunakan adjectives (kata sifat) yang bersifat menggambarkan

(describing), menomerkan (numbering) dan mengklasifikasikan

(classifying). M isalnya: strong legs, sharp teeth, etc.

3) M enggunakan linking verb (kata kerja penghubung) seperti; is, are,

appear, feel, grow, look, smell, sound, taste, dan turn. M isalnya:

He is handsome; It smell nice; The song sounds beautiful; etc.

4) M enggunakan Adverbs (kata keterangan) untuk memberikan

informasi tambahan mengenai perilaku atau sifat (Adjective) yang

dijelaskan, seperti: very, extremely, definitely. M isalkan: He is very

handsome; The song sounds exteremely beautiful; etc.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Diana Apriliya (2012) yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Berbicara Pada M ata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan

M enggunakan M edia Lagu Di Kelas 4 SD Negeri Nayu Barat 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2012/2013 yang hasilnya disimpulkan bahwa penerapan

penggunaan media lagu dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa

kelas IV dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

Penelitian oleh Suwartono (2006) yang berjudul ”Penggunaan M edia

Lagu Untuk M eningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Struktur

Bahasa Inggris di Kelas X Teknik Jaringan Komputer (TJK) 2 SM K Bina

Teknologi Purwokerto” yang hasilnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan

lagu sebagai media untuk pembelajaran struktur bahasa Inggris telah tepat.

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan alternative

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(30)

penyelesaian bila masalah serupa, yaitu masalah partisipasi siswa dalam

pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris.

Penelitian oleh Rena Angela (2014), ”Kemahiran M enulis Deskripsi

dengan M enggunakan M edia Realia Siswa Kelas VIII SM P N 13 Satu Atap

Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil peneliti yang diperoleh

dapat disimpulkan bahwa kemahiran siswa dalam menulis deskripsi dengan

menggunakan media realia Siswa kelas VIII SM P N 13 Satu Atap

Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 dikategorikan baik. Hal ini

terbukti bahwa media realia dapat digunakan sebagai media pembelajaran

dalam menulis deskripsi karena siswa mengalami kemajuan dalam proses

pembelajaran menulis. Berdasarkan penelitian ini, disarankan (1) Untuk guru

agar dapat menggunakan media realia dalam pembelajaran menulis deskripsi

sebagai media pembelajaran untuk siswa, (2) Untuk dunia pendidikan, media

realia dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi dan keinginan siswa

dalam kegiatan belajar.

C. Kerangka Berpikir

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah keterampilan

mendeskripsikan rendah atau kurang. Kurangnya kemampuan tersebut

dikarenakan oleh adanya kurangnya minat belajar siswa. Kurangnya

kemampuan tersebut dikarenakan sistem pembelajaran yang berpusat pada

guru, guru kurang dalam penggunaan media. Siswa memiliki latar belakang

yang berbeda-beda, baik bakat, motivasi, kemampuan, emosional dan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(31)

sebagainya. Sehingga guru harus dapat mengantarkan siswa untuk menguasai

pembelajaran bahasa Inggris.

Setiap terjadi proses pembelajaran perlu mengetahui hasil belajar yang

dicapai oleh siswa. Tugas ini merupakan salah satu tugas guru dalam

usahanya memantau hasil belajar. Sehubungan dengan hal ini, guru akan

selalu berusaha untuk melakukan pemutakhiran media. Salah satu dari media

pembelajaran yang sesuai saat ini dan mudah untuk didapatkan adalah lagu

dan realia. Karena hampir semua siswa menyukai lagu. Bahkan hampir semua

siswa menggunakan lagu sebagai dering ponsel mereka.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk aktif

sesuai dengan konsep pembelajaran yang diajarkan saat itu. Permasalahan

umum yang sering dihadapi guru bahasa Inggris disekolah adalah minimnya

sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, sehingga keaktifan siswa

menjadi berkurang. Selain itu permasalahan yang sering dihadapi dalam

pembelajaran bahasa Inggris adalah model atau cara guru menyampaikan

materi pembelajaran. Sering kali materi yang disampaikan oleh guru kurang

tertanam dengan kuat dibenak siswa. Khususnya dalam pembelajaran teks

deskriptif. Siswa kadang malas untuk menyimak teks yang dibacakan guru,

siswa juga malas untuk menuliskan teks.

Dengan adanya permasalahan tersebut pembelajaran menjadi tidak

efektif, banyak siswa yang hanya ramai saja di kelas, ngobrol dengan

temannya. Dan pembelajaran tidak bisa ditangkap secara optimal, maka perlu

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(32)

ada inovasi dan kreatifitas dari guru sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Penggunaan media yang menarik akan

memungkinkan semangat belajar siswa, dan siswa tidak jenuh dalam

pembelajaran.

Oleh karena itu melalui media lagu dan realia ini diharapkan tercipta

suasana belajar yang menyenangkan, dan siswa juga semakin termotivasi

dalam pembelajaran teks deskriptif.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan di bawah ini:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

 

 

Sumber: Data primer diolah (2017)

Siswa: Hasil belajar rendah  dalam pembelajaran

Siklus I :

Penggunaan media Tindakan

Siklus II:

Penggunaan media

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. S ubyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SM P Negeri 6

Purworejo dengan jumlah siswa putra 13 orang dan putri 19 orang, jadi

jumlah total 32 orang siswa.

B. Obyek Penelitian

Obyek penelitian tindakan kelas ini adalah tentang teks deskriptif

sederhana pada siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo Kecamatan

Purworejo Kabupaten Purworejo.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada M aret sampai dengan Juni 2017.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SM P Negeri 6 Purworejo

Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo.

E. Teknik Pengmpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

metode tes tertulis, dan dokumentasi. Berikut teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini:

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(34)

1. M etode Tes Tertulis

M etode tes tertulis digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

pembelajaran siswa selama proses pembelajaran .

2. Dokumentasi

M etode ini digunakan untuk menghimpun data yang telah dilaksanakan

berupa foto dan gambar-gambar pada saat proses pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dengan teknik Instrumen tes yang

digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah tentang teks deskriptif.

G. Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan

analisis persentase. M elalui teknik analisis persentase ini,diharapkan hasil dan

tindakan-tindakan yang direncanakan dapat tercapai.

Tabel 3.1

Persentase Target Keberhasilan

Aspek yang Diukur

Persentase Target Keberhasilan

Cara M engukur Kondisi

Awal Siklus I Siklus II Hasil belajar siswa

setelah proses pem-belajaran teks deskriptif dengan media lagu dan realia

(35)

1. Rancangan S iklus I a. Tahap Perencanaa

Padatahap ini skenario pembelajaran disusun sebagai berikut:

1) Guru merumuskan tujuan pembelajaran teks deskriptif

2) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3) Guru menyiapkan sarana dan prasarana yang menunjang proses

pembelajaran yang relevan.

4) Guru menyiapkan media pembelajaran yang mendukung.

5) M embuat instrument observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini skenario pembelajaran disusun sebagai berikut:

1) Guru mengondisikan siswa saat pembelajaran

2) Guru mengabsen kehadiran siswa.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi

belajar.

4) Guru memberikan apersepsi materi yang berkait, yaitu teks

deskriptif tentang orang, benda, binatang.

5) Guru menyampaikan garis besar materi yang akan diajarkan

6) Guru membentuk kelompok

7) Guru melakukan serangkaian kegiatan proses belajar mengajar

menggunakan media lagu dan realia

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(36)

8) Guru memberikan lembar observasi.

9) Guru meminta setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi.

10)Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dikerjakan.

11)Guru memberikan tes evaluasi tiap siswa.

12)Guru menutup proses pembelajaran.

c. Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti bersama observer

terhadap hasil pembelajaran dengan menggunakan lembar

pengamatan.

d. Refleksi

Peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,

pelaksanaan dan observasi. Dari hasil evaluasi dan refleksi siklus I,

jika hasil belum sesuai yang diharapkan maka akan dilaksanakan

siklus II.

2. Rancangan S iklus II

Setelah mengadakan evaluasi dan refleksi pada siklus I tahapan

berikutnya yaitu prencanaan pada siklus II. Pada siklus II perencanaan

tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I

sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran

sesuai dengan silabus mata pelajaran bahasa Inggris.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(37)

3. Indikator Keberhasilan

Setelah siklus I dan siklus II dilaksanakan maka diadakan refleksi.

Jika hasil refleksi baik atau prestasi belajar bahasa Inggris pada siklus II

sesuai yang diharapkan yaitu sudah mencapai KKM maka penelitan

hanya sampai siklus II .

Gambar 3.1 Rancangan Siklus

Sumber: Data primer diolah (2017)

           

Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Belum berhasil

Belum Kesimpulan

Siklus II

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi Berhasil Kesimpulan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(38)

BAB IV

HASIL PENELI TIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan observasi dan hasil belajar siswa kelas VII D SM P

Negeri 6 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 keaktifan dan hasil belajar

pada mata pelajaran bahasa Inggris materi teks deskriptif, sebelum

pelaksanaan siklus I masih rendah. Hal ini dapat di lihat ketika proses

pembelajaran, antara lain: respon siswa terhadap materi yang di ajarkan masih

kurang, siswa sulit konsentrasi saat belajar, serta kurang aktif dan tidak ada

minat dalam pembelajaran sehingga berakibat pada hasil belajar yang rendah

dan tidak optimal. Hasil belajar siswa pada tes awal sebelum tindakan hanya

memperoleh rata-rata nilai sebesar 60.46 Dari hasil tersebut 25 orang siswa

memperoleh nilai kurang 75 atau ketuntasan belajar hanya mencapai 25%.

Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

untuk meningkatkan hasil belajar teks deskriptif menggunakan lagu dan

realia pada siswa kelas VII D SM P Negeri 6 Purworejo.

B. Deskripsi Hasil S iklus I

1. Penelitian siklus I pertemuan I dilakukan pada hari Jumat, 17 M aret 2017

dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Yang diajarkan adalah teks deskriptif

tentang binatang.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(39)

Dengan Kegiatan :

a. Pendahulan (10 menit)

1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,

2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,

3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan

tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang binatang,

4) M enyampaikan tujuan pembelajaran, indikator dan kompetensi

yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

b. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Dengan realia, peneliti menunjukkan bentuk binatang yang mirip

dengan gajah, kucing, kambing, dan sebagainya agar siswa

seolah-olah melihat binatang itu.

2) Peneliti menunjukkan bagian-bagian binatang itu, menunjukkan

badan yang besar, telinga besar, empat kaki besar, satu ekor, satu

belalai panjang untuk binatang gajah dalam Bahasa Inggris,

3) Peneliti menuntun siswa menyebutkan arti kata tentang gajah

dalam Bahasa Inggris,

4) Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok,

setiap kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa

tidak mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tenpat

duduk yang berdekatan,

5) Peneliti membagikan lembar kerja siswa,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(40)

6) Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,

7) Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

8) Peneliti memberikan tanggapan.

c. Penutup (10 menit)

1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar mengajar,

2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,

3) Peneliti menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

melanjutkan materi penelitian tentang teks deskriptif,

4) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.

1. Pertemuan kedua (Jumat, 24 M aret 2017) dengan alokasi waktu 2x40 menit

a. Pendahulan (10 menit)

1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,

2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,

3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan

tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang binatang,

b. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Dengan realia dan lagu, peneliti menunjukkan bentuk binatang

yang mirip dengan gajah, kucing, kambing, dan sebagainya agar

siswa seolah-olah melihat binatang itu sambil menyanyi sesuai

dengan materi yang diajarkan,

2) Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok, setiap

kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa tidak

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(41)

mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tempat duduk

yang berdekatan,

3) Peneliti membagikan lembar kerja siswa,

4) Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,

5) Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

6) Peneliti memberikan tanggapan,

7) Peneliti memberikan lembar kerja untuk dikerjakan secara individu

8) sebagai hasil akhir pembelajaran.

c. Penutup (10 menit)

1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar mengajar,

2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,

3) Peneliti menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

melanjutkan materi penelitian teks deskriptif tentang orang,

4) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.

2. Aktivitas Peneliti

a. Pertemuan 1 siklus 1

Pertemuan pertama dalam siklus pertama diisi dengan proses

pembelajaran kosakata materi descriptive text tentang binatang

melalui media realia. Sebelum proses pembelajaran berlangsung

peneliti sudah menyiapkan beberapa perlengkapan untuk proses

pembelajaran. Kegiatan pertama diisi dengan memperkenalkan apa itu

teks deskriptif, siswa ditanya apakah pernah ke kebun binatang?

Apakah mepunyai binatang peliharaan? Siswa disuruh menyebutkan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(42)

binatang yang jinak dan liar. Kemudian peneliti menunjukkan contoh

binatang dengan media realia, ada gajah, kucing, jerapah, kambing dan

sebagainya.

Peneliti memberikan contoh menunjukkan bagian-bagian binatang

itu. M isal: Elephant. Kemudian menujukkan 4 kaki besar dalam Bahasa

Inggris Four big legs, telinga besar atau big ears, 2 mata kecil atau two

small eyes, belalai panjang atau long trunk, ekor pendek atau short tail,

dan badan besar atau big body. Ini adalah contoh mendeskripsikan gajah.

Kemudian siswa diminta untuk menirukan menyebutkan bagian tubuh

gajah dengan menunjukkan realia yang ada sesuai apa yang diingat.

Setelah siswa mamahami, siswa di drill untuk menyebutkan ciri-ciri gajah

sampai benar-benar lancar pelafalannya.

Bukan hanya gajah saja yang di deskripsikan, masih banyak contoh

binatang lainnya. Agar siswa semakin paham kosakata tentang animal,

peneliti memberikan realia lainnya seperti cat, giraffe, goat. Peneliti

memberikan instruksi untuk mendeskripsikan secara berulang-ulang dan

memberi penekanan kosakata apa saja yang perlu dipahami dalam materi

describe about animals melalui tanya jawab pada siswa secara acak.

Kemudian siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4 siswa. Peneliti memberi lembar kerja kepada siswa untuk

menuliskan ciri-ciri binatang secara kelompok. Kemudian dipresentasikan

di depan kelas. Ternyata penulisannya masih banyak kesalahan. M isal

short legs ditulis short leegs, elephant ditulis elepanth, long trunk ditulis

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(43)

long trung, eats the grass ditulis eats the grack. Selama proses

pembelajaran berlangsung suasana kelas cukup kondusif

Tabel 4.1

Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus I

No Nama Siswa Grammar Punctuation Capital

letter Content

Jumlah

Sumber: Data primer diolah (2017)

(44)

100

Kriteria Nilai

93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)

75 – 83 = C (Cukup )

< 75 = D (Perlu Bimbingan)

Berdasarkan tabel 4.1, terlihat bahwa ketrampilan siswa

dalam menulis teks deskriptif selama proses pembelajaran masih

kurang maksimal. Hal ini terlihat dari beberapa jumlah skor atau nilai

siswa dengan rata-rata nilai 69.33.

Tabel 4.2

(45)

29 TEDDY MARGA S 3 2 3 8 66.66

30 TRI ZULIA SAFITRI 3 3 2 8 66.66

31 YUMNA RAICHANA 3 3 2 8 66.66

32 PUTU TANAYA E 3 3 2 8 66.66

Rata Rata 67.44

Sumber: Data primer diolah (2017)

Keterangan :

Kriteria Nilai

93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)

75 – 83 = C (Cukup)

< 75 = D (Perlu Bimbingan)

Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa

selama proses pembelajaran teks deskriptif masih cukup. Hal ini

terlihat pada tabel diatas dengan nilai rata-rata 67.44

b. Pertemuan 2 siklus 1

Pertemuan kedua masih diisi dengan mendeskripsikan binatang,

namun disini peneliti menggunakan media realia dan lagu agar siswa

semakin bersemangat dalam belajar. Realia dan lagu ini semakin

memperjelas pemahaman siswa untuk mendeskripsikan binatang.

Sambil menunjukkan realia dan menyanyi akan membuat belajar

semakin mengasyikkan. Contoh lagu yang peneliti gunakan disini

tentang elephant. Peneliti mengadopsi lagu ini dari lagu anak-anak

yang berjudul “Ambilkan Bulan” Lagu ini sudah terbiasa terdengar

siswa jadi siswa juga akan lebih mudah untuk menghafal. Ini kalimat

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(46)

yang ada di lagu, Elephant is very big yang artinya gajah sangat besar, it

has four big legs artinya gajah mempunyai empat kaki besar, big body

artinya badannya besar, elephant has two small eyes artinya gajah

mempunyai dua mata kecil, it has two big ears artinya gajah mempunyai

dua telinga besar, it has long trunk artinya gajah mempunyai belalai

panjang, and eats the grass artinya dan gajah makan rumput.

Setelah siswa mendeskripsikan tentang gajah dengan menunjukkan

realia sambil bernyanyi kemudian dibentuk kelompok dengan anggota

per kelompok 4 siswa. Peneliti memberikan lembar kerja kelompok

berupa gambar untuk dideskripsikan. Kemudian dipresentasikan di depan

kelas.

Tabel 4.3

Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus I

No Nama Siswa Grammar Punctuation Capital letter Content Jumlah skor Nilai

(47)

23 RYAN RICKY 3 3 2 3 11 68.75

Sumber: Data primer diolah (2017)

Keterangan :

Kriteria Nilai

93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)

75 – 83 = C (Cukup)

< 75 = D (Perlu Bimbingan)

Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa keterampilan siswa dalam

menulis teks deskriptif selama proses pembelajaran masih kurang

maksimal. Namun sudah ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya.

Hal ini terlihat dari beberapa jumlah skor atau nilai siswa dengan rata-rata

nilai 74.02.

Tabel 4.4

Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 2 Siklus 1

No Nama Siswa Semangat Santun Aktif Skor Nilai

(48)

7 BISMA DAMARJATI 3 4 3 10 83

Sumber: Data primer diolah (2017)

Keterangan :

Kriteria Nilai

93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)

75 – 83 = C (Cukup)

< 75 = D (Perlu Bimbingan)

Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa

selama proses pembelajaran teks deskriptif semakin meningkat. Hal ini

terlihat pada tabel diatas dengan nilai rata-rata 73.88.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(49)

Tabel 4.5

Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Kognitif Pertemuan 2 Siklus I

No Nama Siswa No Soal Nilai

Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa kemampuan siswa selama

proses pembelajaran teks deskriptif dilihat dari ranah kognitif masih

kurang maksimal. Hal ini terlihat pada tabel diatas dengan rata-rata

nilai 72.96 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(50)

Hasil penelitian yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik pada siklus 1 secara keseluruhan dari 32 siswa dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama Siswa Penilaian Jumlah Ket

Psikomotor Afektif Kognitif

1 Annisa Dwi Kurniasih 81.25 75 75 77 T

Sumber: Data primer diolah (2017)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(51)

Jumlah siswa tuntas :

Terlihat ada peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 yaitu dari nilai

rata-rata 60,46 menjadi 73,43. Namun hal tersebut belum memenuhi

standar nilai rata-rata kelas yang ditentukan sehingga perlu dilanjutkan

siklus II.

Hasil observasi yang dilakukan oleh observer dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.7

Tabulasi Data Hasil Penilaian Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas

Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara memberi tanda centang (v) pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria berikut :

1 = sangat tidak baik I Pra Pembelajaran (Kegiatan Awal)

1 M empersiapkan siswa untuk belajar √ 2 M elakukan kegiatan apersepsi dan memotivasi √

II Kegiatan Inti Pembelajaran

3 Kegiatan eksplorasi atau mengeksplorasi √ 4 Kegiatan elaborasi atau mengelaborasi √ 5 Kegiatan konfirmasi atau mengonfirmasi √

III Kegiatan Akhir

6 M enyimpulkan hasil diskusi siswa √

(52)

8 M emberikan informasi materi berikutnya √

IV Penguasaan Materi Ajar

9 menunjukkan penguasaan materi ajar √

10 M engaitkan materi dengan realitas kehidupan √

V S trategi Pembelajaran

11 Penerapan pendekatan pembelajaran √

12 Penerapan model pembelajaran √

13 Penerapan metode pembelajaran √

VI Pemanfaatan Media dan Alat Pembelajaran

14 M enggunakan media pembelajaran √

15 M enggunakan alat praktik pembelajaran √

16 M emberdayakan sumber belajar √

17 M emberdayakan lingkungan belajar √

VII Pembelajaran yang memicu

18 M enumbuhkan partisipasi aktif siswa √

19 M enunjukkan sikap terbuka √

20 M enumbuhkan antusiasme siswa √

VIII Penguasan Bahasa

21 M enggunakan bahasa lisan dan tulisan yang jelas √ 22 M enyampaikan pesan sesuai dengan gaya yang

sesuai √

IX Penilaian Proses dan Hasil Belajar

23 M emantau kemajuan belajar selama proses √ 24 M elakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan √

X Penutup

25 M elakukan refleksi atau membuat rangkuman √

26 M elaksanakan tindak lanjut √

Jumlah 2 10 42 16 6

Interval nilai Kategori Interpretasi (makna )

(53)

21 - 40

0 - 20

D

E

Kurang berkualitas

Sangat kurang berkualitas

         

Dari tabel diatas menunjukkan skor total (nilai perolehan) hasil

pengamatan observer terhadap peneliti yaitu 57,69% yang termasuk

dalam kategori cukup.

Dilihat dari hasil belajar siswa yang masih kurang (siswa tuntas

53,13%) dan hasil observasi observer dalam kategori cukup, maka

peneliti memutuskan penelitian dilanjutkan ke siklus II.

2. Deskripsi Hasil S iklus II

1. Penelitian siklus II pertemuan I dilakukan pada hari Rabu, 12 April 2017

dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Yang diajarkan adalah teks deskriptif

tentang manusia.

Dengan Kegiatan :

a. Pendahulan (10 menit)

1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,

2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,

3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan

tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang orang,

4) M enyampaikan tujuan pembelajaran, indikator dan kompetensi

yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(54)

b. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Dengan realia, peneliti menunjukkan bentuk orang sambil

menunjukkan hidung, rambut, mata dan sebagainya dalam Bahasa

Inggris.

b. Peneliti menuntun siswa menyebutkan arti kata ciri-ciri orang

dalam Bahasa Inggris.

c. Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok,

setiap kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa

tidak mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tenpat

duduk yang berdekatan,

d. Peneliti membagikan lembar kerja siswa,

e. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,

f. Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

g. Peneliti memberikan tanggapan disertai pembenaran dari siswa

yang masih keliru.

c. Penutup (10 menit)

1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar

mengajar,

2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,

3) Peneliti menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya

akan melanjutkan materi penelitian tentang teks deskriptif,

4) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(55)

2. Pertemuan kedua ( Rabu, 19 April 2017 ) dengan alokasi waktu 2x40

menit

a. Pendahulan (10 menit)

1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa,

2) Peneliti mengabsen kehadiran siswa,

3) M emberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan dilanjutkan

tanya jawab mengenai teks deskriptif tentang orang,

b. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Dengan realia dan lagu, peneliti menunjukkan bentuk orang

agar siswa seolah-olah melihat orang itu sambil menyanyi sesuai

dengan materi yang diajarkan,

2) Peneliti mengelompokkan siswa menjadi delapan kelompok,

setiap kelompok terdiri dari empat anak. Pengelompokan siswa

tidak mempertimbangkan hal apapun, hanya berdasarkan tempat

duduk yang berdekatan,

3) Peneliti membagikan lembar kerja siswa,

4) Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok,

5) Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

6) Peneliti memberikan tanggapan disertai pembenaran dari siswa

yang masih keliru.

7) Peneliti memberikan lembar kerja untuk dikerjakan secara

individu sebagai hasil akhir pembelajaran

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(56)

c. Penutup (10 menit)

1) Peneliti menanyakan kesulitan siswa selama proses belajar

mengajar,

2) Peneliti menarik kesimpulan dari apa yang sudah diberikan,

3) Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam.

3. Aktivitas Peneliti

a. Pertemuan 1 siklus II

Pertemuan pertama dalam siklus kedua diisi dengan proses

pembelajaran kosakata materi descriptive text tentang orang melalui

media lagu. Peneliti menunjuk salah seorang siswa untuk maju

kedepan dan peneliti bertanya kepada siswa lainnya sambil bertanya

misal: apakah dia tinggi? apakah hidungnya mancung, matanya sipit

dan sebagainya. Peneliti juga membantu siswa untuk memberikan

kosa kata yang berhubungan dengan deskripsi orang. M isal: dia tinggi

---- She is tall, hidung mancung --- pointed nose, mata sipit/mata

kecil --- small eyes etc. Kemudian siswa diminta juga untuk

menyebutkan sifat-sifat orang. M isal: ramah --- friendly,

baik----good/kind, sabar----patient etc. Setelah siswa mamahami, siswa di

drill untuk menyebutkan ciri-ciri orang, misal: mendeskripsikan

teman, guru, ayah, ibu, kakak atau adik.

Peneliti memberikan instruksi untuk mendeskripsikan secara

berulang-ulang dan memberi penekanan kosakata apa saja yang perlu

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(57)

dipahami dalam materi describe about people melalui tanya jawab

pada siswa secara acak.

Kemudian siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4 siswa. Peneliti memberi lembar kerja kepada siswa

untuk menuliskan ciri-ciri orang secara kelompok. Kemudian

dipresentasikan di depan kelas. Ternyata penulisannya masih ada

kesalahan. M isa: his has two …. Seharusnya He has two . . . He don’t

seharusnya He doesn’t.

Tabel 4.8

Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus II

No Nama Siswa Grammar Punctuation Capital

letter Content

(58)

29 TEDDY M 2  3  3 11 68.75 

30 TRI ZULIA S 2  3  3 11 68.75 

31 YUMNA R 4  3  3  3  13 81.25 

32 PUTU T 3  3  3  3  12 75 

   Rata-Rata                74.21 

Sumber: Data primer diolah (2017)

Keterangan :

Kriteria Nilai

93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)

75 – 83 = C (Cukup)

< 75 = D (Perlu Bimbingan)

Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa ketrampilan siswa dalam

menulis teks deskriptif selama proses pembelajaran semakin

meningkat. Hal ini terlihat dari beberapa jumlah skor atau nilai siswa

dengan rata-rata nilai 74.21.

Tabel 4.9

Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif Pertemuan 1 Siklus II

(59)

13 KHARISMA NUR H 3 3 2 8 66.66

Sumber: Data primer diolah (2017)

Keterangan :

Kriteria Nilai

93 – 100 = A (Sangat Baik) 84 - 92 = B (Baik)

75 – 83 = C (Cukup)

< 75 = D (Perlu Bimbingan)

Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa

selama proses pembelajaran teks deskriptif semakin baik. Hal ini

terlihat pada tabel diatas dengan nilai rata-rata 75.51.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.1 STIE Widya Wiwaha
Tabel 4.1 Skala Penilaian Siswa Pada Aspek Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus I
Tabel 4.4 Skala Penilaian Unjuk Kerja Siswa Pada Aspek Afektif
+6

Referensi

Dokumen terkait

Data potensi sumber daya lahan yang diperlukan untuk perencanaan program pembangunan pertanian tidak hanya dalam bentuk tabular, tetapi juga dalam bentuk spasial. Pemetaan tanah

Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam

Kesimpulan yang diperoleh atas rumusan masalah adalah bahwa perusahaan tidak terbukti melakukan manajemen laba melalui income- increasing discretionary accruals pada periode

Berdasarkan sifat fisik dan mekanik tanah, yaitu kadar air, kohesi, sudut gesek dalam, dan faktor keamanan lereng, litologi, struktur geologi, kemiringan lereng

Unit-unit distilasi fraksinasi terdiri dari labu penguap dengan pemanas minyak yang dilengkapi dengan burner sebagai sumber panas menguapkan minyak cair menjadi uap,

“misi sosio -pedagosis adalah mengembangkan potensi individu sebagai insan Tuhan dan makhluk sosial menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, taat hukum,

Berdasarkan nilai resistivitas yang ditunjukkan pada gambar inversi 2 dimensi pada model percobaan, ERT mampu mendeteksi jenis tanah atau material bawah permukaan

Pemberian ekstrak lidah buaya dengan cara dicampur kedalam pakan ikan kakap putih tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penambahan jumlah sel derah merah