• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Ditinjau dari sifatnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang sudah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.

Menurut Sukardi (2011: 165) bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan

setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang dapat menjadi faktor penyebabnya.

Berikut ini merupakan gambaran secara garis besar desain penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Gambar 1. Desain Penelitian

𝑋

1

𝑋

2

(2)

27 Keterangan:

1 : Variabel Minat

2 : Variabel Pengetahuan Dasar Pemesinan

Y : Variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan

: Pengaruh Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan secara individu terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan

: Pengaruh Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan

B. Subjek, Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

2. Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek/subjek yang akan dilakukan penelitian. Pernyataaan ini sesuai dengan ungkapan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 117) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta yang berjumlah 112 siswa.

Tabel 2. Distribusi Siswa SMKN 3 Yogyakarta Kelas XII.

No. Kelas Jumlah siswa

1. XII TP 1 26

2. XII TP 2 29

3. XII TP 3 27

4. XII TP 4 30

Jumlah 112

(3)

28 3. Sampel

Sampel merupakan bagian atau perwakilan dari populasi yang diambil untuk dilakukan penelitian. Hal tersebut senada dengan pendapat Sugiyono (2012: 118) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)”.

Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

probability sampling dengan jenis simple random sampling mengingat anggota populasi dalam penelitian ini bersifat homogen. Ukuran sampel dari populasi penelitian ini ditentukan dengan rumus dari Taro Yamane atau Slovin:

2 Keterangan:

= Ukuran sampel = Ukuran Populasi

= Presisi yang ditetapkan (tingkat kepercayaan 95%)

(Riduwan dan Akdon, 2009: 254) Berdasarkan rumus di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 88 siswa dengan perhitungan sebagai berikut.

2 2

(4)

29

Jumlah sampel keseluruhan tersebut diproposionalkan ke dalam tiap kelas yang ada. Perhitungan sampel secara random yang diproposionalkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Distribusi Siswa yang ditunjuk sebagai Sampel. No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel

1 XII TP 1 26 26/112 x 88 = 20,42 = 20 2 XII TP 2 29 29/112 x 88 = 22,78 = 23 3 XII TP 3 27 27/112 x 88 = 21,21 = 21 4 XII TP 4 30 30/112 x 88 = 23,57 = 24

Jumlah 112 88

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Yogyakarta dan sasaran penelitian adalah siswa kelas XII Teknik Pemesinan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2013.

D. Definisi Operasional Variabel

Hal utama didalam melakukan sebuah penelitian yaitu berkaitan langsung dengan apa yang akan diteliti, dan hal tersebut berkenaan dengan variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2012: 60), variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau faktor-faktor yang berperan sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu yang terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan, sedangkan variabel terikatnya adalah Prestasi Belajar Mata

(5)

30

Pelajaran Praktik Pemesinan. Berikut definisi operasional dari masing-masing variabel:

1. Minat siswa adalah ketertarikan siswa terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keteknikan, khususnya di bidang teknik pemesinan. Data tentang minat siswa diperoleh melalui kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengukuran terhadap minat siswa. Kuesioner diuraikan menjadi beberapa indikator untuk mengetahui tinggi rendahnya minat siswa terhadap pemesinan, yaitu berupa faktor fisik, psikis (motif, perasaan senang, perhatian, ketertarikan, dan kemauan), serta faktor lingkungan.

2. Pengetahuan Dasar Pemesinan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tentang proses pemesinan. Data tentang Pengetahuan Dasar Pemesinan diperoleh dari hasil angket tes kemampuan pengetahuan, dimana soal-soal dari tes tersebut merujuk pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Kejuruan Mesin (PDKM).

3. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar praktik pemesinan yang berupa nilai rata-rata praktik pemesinan yang tercantum dalam rapor siswa. Cara mendapatkan data prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan ialah dengan menggunakan nilai rata-rata praktik pemesinan yang tercantum dalam rapor semester I sampai IV yaitu pada mata pelajaran 1) MMOD (Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar); 2) MPMB (Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut); 3) MPMF (Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais) siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta.

(6)

31

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi dan metode kuesioner.

a. Metode Dokumentasi

Menurut Sukardi (2011: 81) pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan diambil dari nilai rata-rata rapor siswa semester I sampai IV pada mata pelajaran 1) MMOD (Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar); 2) MPMB (Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut); 3) MPMF (Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais) kelas XII Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta.

b. Metode Kuesioner

Kuesioner ini juga sering disebut dengan angket di mana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan (Sukardi, 2011: 76).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199).

(7)

32

Kuesioner atau yang sering dikenal dengan angket digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh minat dan pengetahuan dasar pemesinan terhadap prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan pada siswa kelas XII di SMKN 3 Yogyakarta. Jenis Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini hanya menggunakan angket dengan pertimbangan agar lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu karena jumlah responden yang cukup besar.

Penelitian dengan menggunakan metode kuesioner/angket memiliki kelebihan dan kelemahan antara lain:

1) Kelebihan menggunakan teknik kuesioner/angket a) Tidak memerlukan kehadiran peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan

masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

d) Dapat dibuat anonym sehingga semua responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu dalam menjawab.

e) Dapat dibuat standar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang sama.

(8)

33

2) Kelemahan menggunakan teknik kuesioner/angket

a) Kemungkinan tidak dapat berhadapan langsung dengan responden, sehingga bila ada pertanyaan yang kurang jelas tidak mendapatkan keterangan lebih lanjut.

b) Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada angket sifatnya agak kaku karena telah ditentukan, dan tidak dapat diubah sesuai dengan kemampuan responden.

c) Sulit untuk memberikan jaminan bahwa semua angket yang telah dikeluarkan akan kembali seluruhnya.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam sebuah penelitian yang berhubungan dengan permasalahan penelitian tersebut. Seperti yang telah diuraikan dan dipaparkan di atas, alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan angket. Instrumen yang digunakan dalam melakukan pengukuran terhadap variabel minat, pengetahuan dasar tentang pemesinan dan prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan bertujuan untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

a. Instrumen Minat

Instrumen ini bertujuan memperoleh informasi dari responden tentang minat siswa yaitu dengan menggunakan metode kuesioner/angket. Instrumen Minat Siswa disusun berdasarkan indikator-indikator yang terkandung dalam definisi operasional variabel.

(9)

34

Instrumen penelitian ini berisi pertanyaan yang harus dijawab responden dengan beberapa alternatif jawaban yang didasarkan pada skala Likert. Dalam instrumen penelitian ini menggunakan empat pilihan jawaban, hal ini untuk menghindari jawaban yang cenderung pada nilai tengah (netral). Alternatif jawabannya yaitu (SS): sangat setuju, (S): setuju, (TS): tidak setuju, (STS): sangat tidak setuju. Pertanyaan atau pernyataan disusun bersifat positif dan negatif. Untuk butir yang bersifat positif jawaban untuk pilihan (SS) diberi 4, (S) diberi 3, (TS) diberi 2, (STS) diberi 1. Untuk butir pernyataan yang bersifat negatif diberi nilai sebaliknya. Kisi-kisi yang digunakan sebagai dasar pembuatan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa.

No Indikator Item Jumlah

1 Faktor Fisik 2, 4*, 15 3 2 Faktor Psikis: - Motif (dorongan) - Perhatian - Kemauan

- Adanya perasaan senang - Ketertarikan 8, 10, 13 9, 16 11, 17, 18 1, 6, 12 5, 7, 14 14 3 Faktor Lingkungan 3* 1 Jumlah 18

*) Nomor item dengan pernyataan negatif b. Instrumen Pengetahuan Dasar Pemesinan

Instrumen ini berbentuk tes dan dikembangkan berdasarkan indikator-indikator. Instrumen tersebut meliputi proses dasar pemesinan, proses dasar pengelasan, proses dasar fabrikasi logam, dan proses dasar pengecoran logam.

Jenis tes ini yaitu tes kemampuan pengetahuan yang bahannya diambil dari mata pelajaran Pengetahuan Dasar Kejuruan Mesin (PDKM). Setiap butir soal jika benar nilainya satu (1) dan jika salah nilainya nol (0). Skor total yang

(10)

35

diperoleh merupakan skor tingkat pengetahuan dasar siswa tentang pemesinan. Jumlah skor yang diperoleh antara 0 sampai 15, kisi-kisi instrumen pengetahuan dasar pemesinan dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Dasar Pemesinan.

No Indikator Item Jumlah

1 Proses dasar pemesinan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 11

2 Proses dasar pengelasan 12, 13 2

3 Proses dasar fabrikasi logam

14 1

4 Proses dasar pengecoran logam

15 1

Jumlah 15

c. Instrumen Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan yaitu berupa nilai rata-rata mata pelajaran praktik pemesinan yaitu pada mata pelajaran 1) MMOD (Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar); 2) MPMB (Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut); 3) MPMF (Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais) siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta dari semester I sampai IV. Data tersebut dari dokumentasi nilai raport atau leger siswa yang diperoleh dari data base SMKN 3 Yogyakarta.

3. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan ujicoba terhadap angket kepada subjek yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan sampel penelitian. Uji coba instrumen dilakukan agar mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan

(11)

36

ketentuan, sehingga dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

b. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 173). Penelitian ini menggunakan validitas konstrak dan validitas isi, dimana kedua validitas ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

1) Validitas Konstrak (Construct Validity).

Menurut Sugiyono (2012: 177), untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat ahli (expert judgement). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Konsultasi ini dilakukan para pakar ahli dari Dosen Universitas Negeri Yogyakarta, yang selanjutnya hasil dari konsultasi dengan pakar ahli tersebut dijadikan masukan untuk menyempurnakan instrumen sehingga layak untuk mengambil data.

2) Validitas Isi (Content validity).

Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui isi instrumen yang sesuai dengan data yang diukur. Cara yang ditempuh adalah (a) menyusun butir-butir instrumen berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan dari masing-masing variabel, dan (b) mengkonsultasikan instrumen kepada para ahli (expert judgement) dalam penelitian

(12)

37

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dosen ahli, maka selanjutnya diujicobakan pada sampel. Data yang sudah didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas isi dilakukan dengan analisis korelasi dari Karl Pearson yang terkenal dengan Korelasi Product Moment dengan angka kasar. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara X dan Y = jumlah subyek

∑ = jumlah skor butir soal X ∑ = jumlah skor total

∑ 2 = jumlah kuadrat skor butir soal X ∑ 2 = jumlah kuadrat skor total

∑ = jumlah perkalian X dan Y

(Burhan Nurgiyantoro, 2002: 125) Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan dengan

untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid dengan jumlah

subyek 30 dengan taraf signifikan 5%. Apabila lebih besar atau sama dengan pada taraf signifikan 5%, maka butir pernyataan tersebut valid. Namun, jika lebih kecil dari , maka butir pernyataan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan kepada 30 siswa kelas XII SMK N 3 Yogyakarta, dengan bantuan komputer program IBM SPSS Statistics 21 diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 − ∑ 𝑥𝑖 ∑ 𝑦𝑖 𝑛 ∑ 𝑥𝑖2− 𝑥

(13)

38

a) Uji validitas alat ukur Minat ( 1)

Berdasarkan indikator-indikator dari variabel Minat yang dikembangkan menjadi 20 pernyataan variabel Minat ( 1), ternyata terdapat 18 butir pernyataan yang valid dan 2 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur, yaitu pernyataan nomor 7 dan 11.

b) Uji validitas alat ukur Pengetahuan Dasar Pemesinan ( 2)

Berdasarkan indikator-indikator dari variabel Pengetahuan Dasar Pemesinan yang dikembangkan menjadi 20 pernyataan variabel Pengetahuan Dasar Pemesinan (Y), hasilnya 15 butir pernyataan tersebut valid dan 5 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur, yaitu pernyataan nomor 1, 7, 15, 18 dan 19.

Butir pertanyaan variabel 1dan 2 yang gugur ada sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Coba Validitas Variabel 1 dan 2

Variabel Jumlah Butir Semula Nomor Butir Gugur Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Valid Minat ( 1) 20 7, 11 2 18

Pengetahuan Dasar Pemesinan ( 2)

20 1, 7, 15, 18, 19

5 15

Sumber: Hasil Olah Data, 2013

Butir-butir yang tidak valid atau gugur tersebut tidak diikut sertakan dalam pengambilan data penelitian. Butir-butir pernyataan yang valid digunakan untuk mengungkap Pengaruh Minat (X1) dan Pengetahuan Dasar Pemesinan (X2) terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan (Y) Siswa Kelas XII SMKN 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014. Jadi, jumlah butir yang digunakan dalam

(14)

39 𝑟𝑖 𝑘 𝑘 − − ∑ 𝑠𝑖2 𝑠𝑡2 𝑟𝑖 𝑘 𝑘 − 𝑠𝑡2− ∑ 𝑝𝑖𝑞𝑖 𝑠𝑡2

penelitian ini adalah 18 butir untuk variabel Minat (X1) dan 15 butir untuk variabel Pengetahuan Dasar Pemesinan (X2).

c. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012: 348). Reliabilitas instrumen minat siswa dan pengetahuan dasar pemesinan ini diuji dengan internal consistency, dimana dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kepada responden yang kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.

Reliabilitas instrumen minat siswa dihitung dengan rumus Alfa Cronbach, karena skor instrumennya merupakan rentangan dari beberapa nilai. Adapun skor jawabannya adalah antara 1-4. Rumus Alfa Cronbach (Sugiyono, 2012: 365) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien reliabilitas instrumen = banyaknya item dalam instrumen ∑ 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

2 = varians total

Reliabilitas instrumen pengetahuan dasar tentang pemesinan dihitung dengan rumus KR 20 (Kuder Richardson), karena skor instrumennya bukan merupakan rentangan, melainkan benar atau salah. Rumus KR 20 (Sugiyono, 2012: 359) adalah sebagai berikut:

(15)

40 Keterangan:

= koefisien reliabilitas instrumen = jumlah item dalam instrumen

= proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 = −

2 = varians total

Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji instrumen menggunakan pedoman dari Sugiyono (2012: 257), sebagai berikut:

Tabel 7. Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi (r) Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat

Setelah diketahui, kemudian nilai dibandingkan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika ≥ 0,60. Instrumen dikatakan reliabel jika lebih besar atau sama dengan dan sebaliknya.

Hasil uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program komputer IBM SPSS Statistics 21. Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Koefisien alpha Tingkat Keandalan

Minat ( 1) 0,829 Sangat Tinggi

Pengetahuan Dasar Pemesinan ( 2)

0,638 Tinggi

Sumber: Hasil Olah Data, 2013

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan kepada 30 siswa kelas XII SMKN 3 Yogyakarta, dengan bantuan komputer program IBM SPSS

(16)

41

Statistics 21 diperoleh hasil perhitungan reliabilitas variabel Minat (X1) sebesar 0,829 dan Pengetahuan Dasar Pemesinan ( 2) sebesar 0,658. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Minat (X1) mempunyai tingkat keterandalan yang sangat tinggi dan instrumen Pengetahuan Dasar Pemesinan ( 2) mempunyai tingkat keterandalan yang tinggi serta memenuhi syarat alat pengumpulan data dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran terhadap data yang diperoleh yaitu dari mean, median, modus dan simpangan baku. Untuk mengetahui kecenderungan tiap-tiap variabel digunakan skor rerata ideal dan simpangan baku ideal tiap variabel. Analisis regresi linear ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh minat dan pengetahuan dasar pemesinan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan.

Sebelum analisis data dilakukan lebih lanjut, yang diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik adalah memperhatikan uji peryaratan analisis. Apabila tahap ini berhasil dengan baik, maka pengujian hipotesis baru dilakukan. 2. Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik, yaitu regresi linier. Sebagai syarat suatu penelitian, maka sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji linearitas dan uji multikolinieritas.

(17)

42 a. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2011: 160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel penggangu memiliki distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Menurut Imam Ghozali (2011: 163), dasar pengambilan keputusan uji normalitas ada dua, jika:

1) Data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk menguji apakah keterkaitan antara dua variabel yang bersifat linier. Perhitungan linieritas digunakan untuk mengetahui prediktor data peubah bebas berhubungan secara linier atau tidak dengan peubah terikat. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis variansi terhadap garis regresi yang nantinya akan diperoleh harga .

Harga F yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga pada taraf signifikan 5%. Kriterianya apabila harga lebih kecil atau sama

(18)

43

dengan pada taraf signifikan 5% maka hubungan antara variabel bebas dikatakan linier. Sebaliknya, apabila lebih besar dari pada , maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara masing-masing variabel bebas. Menurut Imam Ghozali (2011: 105) untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (a) nilai tolerance dan

lawannya (b) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunujukan nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

yang tinggi, karena VIF = 1/tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai nilai tolerance < dari 10% (0,1).

(19)

44 3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Pertama dan Kedua

Uji hipotesis pertama dan kedua merupakan hipotesis yang menunjukkan satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat, sehingga untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis regresi sederhana yaitu pengaruh variabel Minat ( 1) terhadap variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan (Y), variabel Pengetahuan Dasar Pemesinan ( 2) terhadap variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan (Y) sacara terpisah. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Hipotesis pertama:

Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan minat terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta”.

Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan minat terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta”.

Hipotesis kedua:

Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan dasar pemesinan terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta”.

(20)

45

Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan dasar pemesinan terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Pemesinan kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta”.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam analisis regresi sederhana adalah:

1) Membuat persamaan garis regresi linier sederhana

Keterangan:

= Nilai yang diprediksi

= Konstanta atau bila harga X = 0 = Koefisien regresi

= Nilai variabel independen

Harga a dan b dapat dicari dengan persamaan berikut:

(Sugiyono, 2012: 261-262)

Setelah nilai a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier sederhana dapat disusun. Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk melakukan prediksi dalam variabel independen.

2) Menghitung koefisien korelasi sederhana antara 1 dengan Y dan 2 dengan Y, dengan rumus sebagai berikut:

𝑌 𝑎 𝑏𝑋

𝑎 ∑ 𝑌𝑖 ∑ 𝑋𝑖2 − ∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 𝑛 ∑ 𝑋𝑖2− ∑ 𝑋 𝑖 2 𝑏 𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖− ∑ 𝑋1 ∑ 𝑋1 𝑛 ∑ 𝑋𝑖2− ∑ 𝑋 1 2

(21)

46 Keterangan:

= koefisien korelasi antara X dan Y ∑ 1 = jumlah produk antara 1 dan Y2 = jumlah produk antara 2 dan Y

12 = jumlah kuadrat skor prediktor 1 ∑ 22 = jumlah kuadrat skor prediktor

2 ∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y Dimana telah diketahui bahwa:

(Sutrisno Hadi, 1987: 4)

Jika lebih dari nol (0) atau bernilai positif (+) maka korelasinya positif, sebaliknya jika kurang dari nol (0) maka bernilai negatif (-) maka korelasinya negatif atau tidak berkolerasi. Selanjutnya tingkat korelasi tersebut dikategorikan menggunakan pedoman dari Sugiyono (Sugiyono, 2012: 257).

3) Menghitung Koefisien determinasi ( 2) antara prediktor 1 dengan Y

dan 1 dengan Y.

Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi ( 2). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians

𝑟𝑥1𝑦 ∑ 𝑥1𝑦 ∑ 𝑥12 ∑ 𝑦2 𝑟𝑥2𝑦 ∑ 𝑥2𝑦 ∑ 𝑥22 ∑ 𝑦2 ∑ 𝑥𝑦 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦 𝑁 ∑ 𝑥2 ∑ 𝑋2 ∑ 𝑥 2 𝑁 ∑ 𝑦2 ∑ 𝑌2 ∑ 𝑦 2 𝑁

(22)

47

yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

1 2 1 ∑ 1 ∑ 2 2 2 2 ∑ 2 ∑ 2 Keterangan:

1 2 2 = koefisien determinasi antara Y dengan 1 dan 2

∑ 1 = jumlah produk antara 1 dengan Y ∑ 2 = jumlah produk antara 2 dengan Y

1 = koefisien prediktor 1 2 = koefisien prediktor 2 ∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y

(Sutrisno Hadi, 1987: 25) 4) Menguji Signifikansi dengan uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi regresi sederhana , yaitu dengan rumus:

Keterangan:

= nilai

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

= jumlah responden

2 = kuadrat koefisien korelasi antara variabel X dan Y

(Sugiyono, 2012: 259) Ha diterima dan Ho ditolak, jika sama atau lebih besar daripada dengan taraf signifikan 5% maka pengaruh variabel bebas (prediktor) terhadap variabel terikat (kriterium) signifikan. Sebaliknya, Ho diterima dan Ha ditolak jika lebih

𝑡 𝑟 𝑛 −

(23)

48

kecil dari maka pengaruh variabel minat dan pengetahuan dasar pemesinan (prediktor) terhadap variabel prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan (kriterium) tidak signifikan.

b. Pengujian Hipotesis Ketiga

Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke tiga yaitu untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan analisis ini dapat diketahui koefisien regresi variabel bebas terhadap variabel terikat, koefisien determinasi, sumbangan relatif serta sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan minat dan pengetahuan dasar pemesinan terhadap prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta.

Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan minat dan pengetahuan dasar pemesinan terhadap prestasi belajar mata pelajaran praktik pemesinan siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta.

Dalam analisis regresi ganda, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:

1) Membuat persamaan garis regresi dua prekditor dengan rumus:

(24)

49 Keterangan: 1 = Variabel 1 2 = Variabel 2 1 = Koefisien prediktor 1 2 = Koefisien prediktor 2 = Bilangan Konstanta (Sugiyono, 2012: 275) 2) Mencari koefisien korelasi ganda

Mencari koefisien korelasi korelasi ganda (R) antara 1 dan 2 dengan kriteria Y dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

1 2 = koefisien korelasi antara Y dengan 1 dan 2

1 = koefisien prediktor 1 2 = koefisien prediktor 2

∑ 1 = jumlah produk antara 1dengan Y ∑ 2 = jumlah produk antara 2dengan Y ∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y

(Sutrisno Hadi, 1987: 25) Koefisien korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara variabel 1dan 2 dengan Y. Jika koefesien korelasi ganda (R) lebih dari nol (0) atau bernilai positif (+) maka hubungannya positif, sebaliknya jika koefisien bernilai negatif (-) maka hubungannya negatif atau tidak ada hubungan. Selanjutnya tingkat korelasi tersebut dikategorikan menggunakan pedoman dari Sugiyono (Sugiyono, 2012: 257).

𝑅𝑦 1 2 𝑏1∑ 𝑥1𝑦 𝑏2∑ 𝑥2𝑦 ∑ 𝑦2

(25)

50

3) Mencari koefisien determinasi antara 1 dan 2 dengan kriterium Y

Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi ( 2). Nilai koefisien determinasi diinterpretasikan sebagai proposi varians dari kedua variabel independen. Hal ini berarti bahwa varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

1 2 2 = koefisien determinasi ganda antara 1, 2 dengan Y

1 = koefisien prediktor 1 2 = koefisien prediktor 2

∑ 1 = jumlah produk antara 1 dengan Y ∑ 2 = jumlah produk antara 2 dengan Y ∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y

(Sutrisno Hadi, 1987: 22) 4) Menguji keberartian regresi ganda dengan uji F

Untuk menguji signifikansi (keberartian) koefisien korelasi ganda digunakan uji F dengan rumus:

Keterangan:

= Harga F garis regresi = cacah kasus

= cacah prediktor

= koefisien korelasi kriteria dengan prediktor

(Burhan Nurgiyantoro, 2002: 288) 𝐹𝑟𝑒𝑔 𝑅2 𝑁 − 𝑚 −

𝑚 − 𝑅2

𝑅

𝑦 1 2 2

𝑏

1

∑ 𝑥

1

𝑦 𝑏

2

∑ 𝑥

2

𝑦

(26)

51

Setelah diperoleh hasil perhitungan, kemudian dibandingkan dengan pada taraf signifikan 5 %. Ha diterima dan Ho ditolak apabila, sama atau lebih besar dengan maka ada pengaruh yang signifikan variabel bebas (prediktor) dengan variabel terikat (kriterium). Sebaliknya Ho diterima dan Ha ditolak jika, lebih kecil dari pada taraf signifikan 5%, maka pengaruh variabel bebas (prediktor) terhadap variabel terikat (kriterium) tidak signifikan.

5) Mencari Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)

Untuk mencari sumbangan relatif dan sumbangan effektif masing-masing prediktor terhadap kriterium digunakan rumus:

a) Sumbangan Relatif (SR%)

Sumbangan relatif adalah persentase perbandingan yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel lain yang diteliti.

Rumus yang digunakan untuk menghitung sumbangan relatif adalah sebagai berikut:

Keterangan:

X = sumbangan relatif dari suatu prediktor X

= Koefisien prediktor

∑ = jumlah produk antara X dan Y

= jumlah kuadrat regresi

(Burhan Nurgiyantoro, 2002: 301)

𝑆𝑅 𝑋 𝑏 ∑ 𝑋𝑌

(27)

52

Nilai sumbangan relatif yang telah diketemukan tersebut merupakan sumbangan relatif untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

b) Sumbangan Efektif (SE%)

Sumbangan efektif adalah persentase perbandingan efektifitas yang diberikan satu variabel bebas kepada satu variabel bebas lain yang diteliti maupun yang tidak diteliti. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan:

= sumbangan efektif dari suatu prediktor X = sumbangan relatif dari suatu prediktor X

2 = Koefisien determinasi

(Burhan Nurgiyantoro, 2002: 304)

Gambar

Gambar 1. Desain Penelitian
Tabel 3. Distribusi Siswa yang ditunjuk sebagai Sampel.  No  Kelas  Jumlah Siswa  Jumlah Sampel
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa.
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Dasar Pemesinan.

Referensi

Dokumen terkait

Ho: Tidak ada hubungan yang positif, erat dan signifikan antara perhatian orangtua, sikap siswa terhadap mata pelajaran matematika dan aktivitas belajar dengan

Kemudahan informasi sumber belajar melalui internet adalah langkah tempuh yang cepat dalam mendapatkan informasi lewat akses internet. Indikator yang digunakan

Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan berupa jenis angket tertutup, yaitu di awal riset digunakan untuk mengetahui gaya belajar dan angket kebutuhan

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari pengisian kuesioner (angket), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis terstruktur

Sikap adalah respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu objek tertentu yang dalam merespon meliputi adanya aspek perasaan, pemikiran dan tindakan. Terdapat tiga

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner yang dilaksanakan dengan cara disebar pada sampel dan harus dijawab soal pada angket, sesuai

Hipotesis ke empat, jika nilai r hitung &gt; r tabel pada α 0,05 berarti ada hubungan antara motivasi belajar, lingkungan belajar, dan media pembelajaran dengan

Kuesioner atau angket digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk mendapatkan data tentang analisis kinerja karyawan khususnya untuk indikator kualitas pelayanan,