• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1480656039BAB 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Tana Toraja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1480656039BAB 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Tana Toraja"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

VII-Laporan Final

BAB VII

K

K

e

e

t

t

e

e

r

r

p

p

a

a

d

d

u

u

a

a

n

n

S

S

t

t

r

r

a

a

t

t

e

e

g

g

i

i

P

P

e

e

n

n

g

g

e

e

m

m

b

b

a

a

n

n

g

g

a

a

n

n

K

K

a

a

b

b

u

u

p

p

a

a

t

t

e

e

n

n

T

T

a

a

n

n

a

a

T

T

o

o

r

r

a

a

j

j

a

a

7.1 AR AH AN RE N C AN A TAT A RU AG WI LAY AH KAB U P AT E N TAN A TOR AJ A

KawasanStrategis Kabupaten Tana Toraja(KSK)

diperlukansebagaidasar pembangunan

infrastrukturBidangCiptaKarya.Padapembangunan

infrastrukturskalakawasan,pembangunan infrastrukturBidangCipta

KaryadiarahkanpadalokasiKSK,dandiharapkan keterpaduan pembangunan

dapatterwujud.Untuk lebih jelas dapat kita dilihat pada Tabel7.1yang

memaparkanidentifikasi arahanRTRWKabupaten Tana Toraja

untukBidangCiptaKarya,Tabel7.2 yang

memaparkanidentifikasiKawasanStrategisKabupaten Tana Toraja (KSK),

sertaTabel7.3 yang memaparkanidentifikasi indikasiprogramkhususuntuk

BidangCiptaKarya.

Tabel7.1ArahanRTRWKabupaten Tana Toraja untukBidangCiptaKarya

ARAHAN POLARUANG ARAHANSTRUKTURRUANG

(1) (2)

Kawasan Peruntukan Industri\

 Kawasan peruntukan industri

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

27 huruf e, terdiri atas industri kecil dan

industri kerajinan rumah tangga di Kota

Makale sebagai PKL dan kota Bittuang

sebagai PKLp, PKLpGe’tengan

khususnya di sekitar kawasan bandara

baru Buntu Kuni’ di Kecamatan

Mengkendek.

 kawasan industri kerajinan yang

dimaksud pada ayat (1) tersebar di

seluruh kawasan wisata

Sistem Jaringan Air Minum:

 Sambungan langsung melalui pipa transmisi dari sumber air minum ke

pusat penyediaan air minum (PAM)

setempat, dan melalui pipa distribusi

disambungkan langsung ke

rumah-rumah dan fasiltas umum serta fasilitas

sosial;

 Disediakan kran-kran umum pada

kawasan-kawasan permukiman padat;

dan

 Sambungan langsung dari PAM

perdesaan dengan sumber-sumber air

(2)

VII-Laporan Final

Kawasan Peruntukan Pariwisata

Sistem Jaringan Air Limbah

 Rencana Sistem Jaringan Prasarana air

limbah Wilayah Kabupaten

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

huruf c, meliputi : rencana sistem

perpipaan, rencana Instalasi

Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan

rencana Instalasi Pengolahan Lumpur

Tinja (IPLT).

 Rencana IPAL limbah industri

ditempatkantidak jauh dari

kawasan-kawasan agroindustri agar dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas

sistem pengelolaan limbah.

 Rencana IPAL limbah domestik

Kabupaten diarahkan ke sistem kluster

yang berada di kawasan Perkotaan di

Kabupaten.

 Rencana Sistem Perpipaan Air Limbah Kabupaten diarahkan ke sistem

komunal yang berada di Kota Makale

dan Ibukota Kecamatan lainnya.

 Rencana IPLT Kabupaten diarahkan ke

sistem komunal yang berada di

(3)

VII-Laporan Final

Kawasan Peruntukan Permukiman

kawasan permukiman perkotaan didominasi

oleh kegiatan non agraris dengan tatanan

kawasan permukiman yang terdiri dari

sumberdaya buatan seperti perumahan,

fasilitas sosial, fasilitas umum, serta

prasarana wilayah perkotaan lainnya.

 bangunan permukiman di tengah kota terutama di PKL dan PKLp yang padat

penduduknya diarahkan pembangunan

perumahannya vertikal dengan ketinggian

sedang.

 kawasan permukiman transmigrasi di

Kecamatan Sanggala Selatan;

 didominasi oleh kegiatan agraris dengan

kondisi kepadatan bangunan, penduduk

yang rendah dan kurang intensif dalam

pemanfaatan builtup area (daerah

terbangun);

 bangunan-bangunan perumahan diarahkan menggunakan nilai kearifan budaya lokal

seperti pola rumah kebun dengan

bangunan berlantai panggung

Sistem Jaringan Persampahan

 Rencana pengembangan sistem

jaringan prasarana persampahan di

Kabupaten, meliputi rencana TPS, TPA

serta rencana pengolahan;

 Rencana TPS di Kabupaten meliputi TPS sampah organik terutama di

perdesaan, dan TPS sampah anorganik

di perkotaan;

 Rencana pengembangan tempat

pemprosesan sampah akhir (TPA)

Kabupaten berlokasi di Kecamatan

Rantetayo dengan luas lahan 4,00 Ha;

 Rencana pengolahan sampah Kabupaten adalah rencana pengolahan

organis menjadi kompos skala kecil

yang tersebar di lingkungan

permukiman

Sistem jaringan Drainase

 drainase primer dilakukan normalisasi

dan perkuatan tebing: Sungai Saddang,

Sungai Mata Allo dan Sungai Noling;

 drainase sekunder dilakukan pembangunan sistem drainase pada

daerah permukiman perkotaan dan

perdesaan yang rawan bencana banjir

menuju drainase primer; dan

 drainase tersier dilakukan pembangunan sistem drainase pada lingkungan

permukiman perkotaan dan perdesaan

(4)

VII-Laporan Final

Tabel7.2 IdentifikasiKawasanStrategisKabupaten Tana Toraja

(KSK)berdasarkanRTRW

Kawasan Strategis Kabupaten

Tana Toraja Sudut Kepentingan Lokasi

 kawasan bandara baru Buntu

Kuni’

Ekonomi

Kecamatan Mengkendek;

 Kawasan Wisata permandian

air panas, alam dan budaya

terpadu Makula;

Makale

 kawasan perdagangan PKL, Kota Makale

 Kawasan Perkotaan;. Kota Satelit Bittuang

 kawasan perkebunan komoditi unggulan seperti kopi, kakao,

cengkeh

 Kawasan wisata alam Hutan

Pango-Pango

Lingkungan Hidup

Kecamatan Makale

Selatan;

 kawasan wisata alam dan

budaya terpadu di sepanjang

jalur jalan lingkar wisata Tana

Toraja;

Kab.Tana Toraja

 Air Terjun Patongloan Kecamatan Bittuang;

 Kawasan wisata alam permandian Tilangga

di Kecamatan Makale

Utara

Kawasan Wisata permandian air

panas, alam dan budaya terpadu

Makula

Kecamatan Makale

 Kawasan wisata Kuburan Adat

Lemo;

 kawasan wisata Kaero;

 kawasan wisata Sillanan;

 kawasan wisata papa batu

Tumakke;

 Kawasan Wisata Potok Tengan;

 Kawasan Wisata Buntu Burake;

(5)

VII-Laporan Final

 Kawasan Wisata Liang Ba’ba

Saratu Ollon;

 Kawasan Wisata Batu Tallu

Simbuang;

 Kawasan Wisara Sarambu

Assing;

 Kawasan Wisata Panorama

Tondok To Bugi’;

 Kawasan Wisata Pango-pango;

 Kawasan Wisata Barereng ;

 Kawasan Wisata Talondo Tallu;

dan

Kawasan Wisata Desa Adat

Bebo’ Tumbang Datu

 Blok Minyak Enrekang yang terdapat di wilayah Kabupaten

Tana Toraja.

Pemanfaatan Sumber

Daya Alam dan

Penggunaan Teknologi

Kabupaten Tana Toraja

Tabel 7.3 Indikasi Program Utama Lima Tahunan RTRW Kabupaten

(6)

VII-Laporan Final

USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER DANA INSTANSI

PELAKSANA

I. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG KABUPATEN

A Peningkatan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Makale

1

Penyusunan Rencana

Rinci Tata Ruang KSK

Pembangunan Kawasan

Wisata Religi Buntu

Burake

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

3

Pembangunan Convention

Hall

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

4 Pembangunan Pasar Seni PKL Makale APBD-K/P/N SKPD Terkait

5

Pembangunan Terminal

Bis Tipe B PKL Makale APBN SKPD Terkait

6

Pembangunan Pasar

Kabupaten

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

7

Pembebasan Lahan untuk

Pasar Hewan

PKL Makale

APBD-K/P SKPD Terkait

8

Pembangunan Pasar

Hewan

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

9 Pengembangan perbankan PKL Makale APBN/Swasta SKPD Terkait

10

Pembangunan/Peningkata

n RSU Lakipadada menjadi

RSU Tipe B

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

11

Pembangunan/Peningkata

n TK dan SD

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

12

Pembangunan/Peningkata

n SLTP dan SMU

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

13 Pemb. sistem mitigasi bencana alam (gempa

PKL Makale

(7)

VII-APBD-K/P/N SKPD Terkait

15 Pengadaan Lapangan Sepak Bola

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

16

Pembangunan/Peningkata

n RTH/tempat

bermain/LOR/GOR

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

17 Pengadaan Pekuburan Umum

PKL Makale

APBD SKPD Terkait

C.

Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Kawasan Perkotaan

Bittuang

1

Penyusunan Rencana

Rinci Tata Ruang KSK

Bittuang

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

2 Pembangunan Terminal Bis Tipe C

PKLp Bittuang

APBD- K

SKPD Terkait

3 Pembangunan Pusat Perdagangan

PKLp Bittuang APBD/P/K/Swas

ta SKPD Terkait

4

Pembangunan Kawasan

Wisata Sarambu Assing

(Patongloan)

PKLp Bittuang

APBD/P/K/Swas

ta

SKPD Terkait

5 Rehabilitasi Pasar Bittuang PKLp Bittuang APBD-K/P SKPD Terkait

6 Pembangunan/Peningkata n jasa perbankan

PKLp Bittuang

APBDN/swasta

SKPD Terkait

7

Pembangunan fasilitas

Kesehatan (Rumah

Sakit/Puskesmas)

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

8 Pemb. dan Peningk. Fasiltas Pendidikan TK

PKLp Bittuang APBD/P/K/Swas

(8)

VII-Laporan Final

dan SD

9

Pemb. dan Peningk.

Fasiltas Pendidikan SLTP

dan SMU

PKLp Bittuang

APBD/P/K/Swas

ta

SKPD Terkait

10

Pemb. sistem mitigasi

bencana alam (gempa &

Longsor)

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N SKPD Terkait

11 Penyusunan Master Plan RTH

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N SKPD Terkait

12

Pembangunan/Peningkata

n RTH/tempat

bermain/LOR

PKLp Bittuang

APBD-K SKPD Terkait

D. Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

1 Pembangunan fasilitas terminal pembantu

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K

SKPD Terkait

2

Pembangunan dan

Peningkatan Pasar

Kecamatan

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K

SKPD Terkait

3 Pembangunan jasa perbankan

Seluruh Ibukota Kec.

APBDN,Swasta

SKPD Terkait

4 Pembangunan Fas. Kesehatan (Pustu/BKIA)

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K

SKPD Terkait

5

Pembangunan dan

Pengembangan TK dan

SD

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K,Swasta

SKPD Terkait

6

Pembangunan dan

Pengembangan SLTP dan

SMU

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K,Swasta

SKPD Terkait

7

Pembangunan sistem

mitigasi bencana alam

(gempa & Longsor)

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-K/P/N

(9)

VII-Seluruh Ibukota Kec.

APBD-K SKPD Terkait

9 Penyusunan Master Plan RTH

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-K/P/N SKPD Terkait

E. Mendorong Pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

1 Pembangunan Pasar Lingkungan

Seluruh PPL APBD/P/K,Swas

ta SKPD Terkait

2 Pembangunan fasilitas jasa skala lokal

Seluruh PPL APBD/P/K,Swas

ta SKPD Terkait

3 Pembangunan Fasilitas Kesehatan BKIA/Posyandu

Seluruh PPL APBD/P/K,Swas

ta SKPD Terkait

5

Pembangunan Akses ke

PPL terutama yang masih

terisolasi

PPL Terpencil APBD/P/K,Swas ta

APBD-K SKPD Terkait

F. Mendorong Perwujudan Sistem Transportasi Kabupaten

1

Pembangunan jalan

Nasional kolektor primer

Kota Makale-Batas

Kabupaten Luwu

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

SKPD Terkait

2

Pembangunan dan

peningkatan jalan Provinsi

kolektor primer

Makale-Perbatasan Kabupaten

Mamasa Prov. Sulbar

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

(10)

VII-Laporan Final

3

Peningkatan jalan Kota

Makale – Batas Kab.

Toraja Utara

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

SKPD Terkait

4

Peningkatan Jalan Kota

Makale – Batas Kabupaten

Enrekang

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

SKPD Terkait

5

Peningkatan/Pembanguna

n Jalan Kota Makale –

Perbatasan Kabupaten

Mamasa Lewat Simbuang

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

SKPD Terkait

6

Pembangunan Jalan

Pa’tengko – Kondoran –

Sandale – Buntao’ (Kab.

Toraja Utara)

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

Perbatasan Kab. Pinrang

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

SKPD Terkait

8

Pembangunan Jalan

Kolektor Primer

Penghubung Kota Makale

dan Kabupaten Tetangga

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBN-APBDP

SKPD Terkait

9

Pembangunan dan

peningkatan jalan kolektor

primer lingkar wisata Tana

Toraja (termasuk Akses

menuju bandara Buntu Kuni’. penghubung jalan kolektor

Lht. Peta Rencana

(11)

VII-Laporan Final

primer ke obyek wisata

12

Jalan kolektor sekunder

penghubung jalan kolektor

primer ke pusat-pusat

produksi pertanian

Jalan lokal sekunder

penghubung jalan kolektor

primer ke pusat-pusat

permukiman

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang

APBD-K

SKPD Terkait

G. Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Energi

1 an kapasitas PLTA Malea

Kab. Tator

APBN PLN

3

Pembangunan PLTMH

yang bersumber dari S.

Saddang & S. Mata Allo

dan beberapa anak sungai

Kab. Tator

N/P/K/Swasta SKPD Terkait

H. Mendorong Perwujudan Sistem Telekomunikasi

1

Pembangunan sistem

jaringan telekomunikasi

tetap

Kabupaten Tator

APBD-K/Swasta Telkom

2

Pembangunan jaringan

telekomunikasi khusus dan

Stasiun Telepon Otomat

(STO) Lokal Tana Toraja

Lembang-lembang

Terpencil

APBD-K/Swasta

(12)

VII-Laporan Final

3 Penyediaan TU pada lokasi-lokasi yang strategis

PKL, PKLP, PPK APBD-K

Telkom

4

Pemb. BTS secara terpadu

dan terpusat pada lokasi

yang strategis

Kab. Tana Toraja APBD-K

Telkom

I. Mendorong Perwujudan Sistem Sumberdaya Air

1

Normalisasi dan

pembangunan Jembatan

Sungai Surame

Makale

APBD K/P

SKPD Terkait

2

Pemb. dan Peningk.

Pengairan Sawah Pertanian

Irigasi Perdesaan

Seluruh Wil. Kab. Tator

APBD-P/K

SKPD Terkait

3 Peningkatan Teknologi Pertanian

Seluruh Wil. Kab. Tator

APBD K/P

SKPD Terkait

4 Membangun IPA Kabupaten Tana Toraja

Kota Makale

APBD-P/K

SKPD Terkait

5 Pembuatan Talud

Pengaman Bantara Sungai

Kec. Makale Utara-Kec.

Makale APBD-N/P/K SKPD Terkait

6

Pembangunan

Intake/Bendungan S.

Malillin Untuk air bersih IKK

Kec. Mengkendek

APBD-N/P/K SKPD Terkait

7 Pembangunan/peningkatan jaringan Pipa Air Bersih

Kec. Mengkendek,

Makale, Makale Utara,

Makale Selatan

APBD-N/P/K PDAM

8 Pembangunan Jaringan Pipa Air Baku

Kec. Mengkendek,

Makale, Makale Utara,

Makale Selatan

APBD-N/P/K PDAM

J Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Persampahan dan Sanitasi

1

Rencana pengembangan

tempat pengolahan sampah

akhir (TPA)

Rantetayo

APBD- P/K

SKPD Terkait

(13)

VII-Laporan Final

sampah organis menjadi

kompos skala kecil

N/P/K/Masy.

3

Rencana Sistem Jaringan

Prasarana Sanitasi berupa

rencana IPLT

Skala PKL, PKLp

APBD-P/K

SKPD Terkait

II. PERWUJUDAN POLA RUANG KABUPATEN

A. Perwujudan Kawasan Lindung

1

Rehabilitasi & Pemantapan

Fungsi Kaw. Lindung

Kabupaten

Lihat Peta Pola Ruang

APBDN/AP

BD-P/K

SKPD

Terkait

2

Pengemb. Pengelolaan

Kawasan Lindung

Kabupaten

Lihat Peta Pola Ruang APBDN/AP

BD-P/K SKPD Terkait

B. Perwujudan Pengembangan Kawasan Budidaya

1

Pengembangan dan

Pengendalian Kawasan

Potensi Pertanian SKPD Terkait

a. Pengendalian alih fungai

kawasan Pertanian

Pangan Berkelanjutan

Lihat Peta Pola Ruang

APBD-P/K

SKPD Terkait

b. Percetakan ulang sawah

di kecamatan

Bonggakaradeng

Mappa, Poton, Ratte Buttu

APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait

c. Peningk. dan Pengemb.

Kawasan Holtikultura

Perindingan

Kecamatan Gandasil

APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait

d. Pembangunan Pasar

Holtikultura Parindingan

Kecamatan Gandasil

(14)

VII-Laporan Final

e. Penyusunan Rencana

Rinci Kawasan Perkotaan

Gandasil

Ibukota Kec. Gandasil APBD-K

SKPD Terkait

2

Rehabilitas dan Pengemb.

Kawasan Potensi Sektor

Perkebunan

SKPD Terkait

a. Rehabilitasi Kawasan

Perkebunan

Lihat Peta Pola Ruang

APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait b.Pengembangan

Kawasan Potensi

Perkebunan

Lihat Peta Pola Ruang

APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait

3

Rehabilitas dan

Pengembangan Kawasan

Pertambangan SKPD Terkait

a.Rehabilitasi

Pertambangan Golongan

C

b. Pengembangan Potensi

Pertambangan Golongan

C

Kawasan Potensi

Pertambangan Blok

Minyak

Kab. Tana Toraja

APBDN/

Swasta SKPD Terkait

4

Pengembangan Kawasan

Potensi Sektor Industri

Pengolahan

Lihat Peta Pola Ruang APBD-

K/Swast

a SKPD Terkait

5 Rehabilitas dan Pengemb. Kawasan Potensi Sektor

(15)

VII-Laporan Final

Perikanan

a. Rehabilitasi Perikanan

Lihat Peta Pola Ruang

APBD-/P/K/Sw

asta SKPD Terkait

b.Pengembangan

Kawasan Potensi

Perikanan

Lihat Peta Pola Ruang

APBD-/P/K/Sw

asta SKPD Terkait

6

Rehabilitas dan Pengemb.

Kawasan Potensi Sektor

Kehutanan

SKPD Terkait

a. Rehabilitasi Kawasan

Kehutanan

Lihat Peta Pola Ruang APBN/P/

K/Swast

a SKPD Terkait

b.Pengembangan

Kawasan Kehutanan

Lihat Peta Pola Ruang APBN/P/

K/Swast

a SKPD Terkait

7.

Rehabilitasi dan Pengemb.

Kawasan Strategis

Kabupaten Sektor

Pariwisata Kepentingan

Alam, Sosial dan Budaya

SKPD Terkait

a.Pembangunan Kawasan

Wisata Ecopolis dan

Religi Buntu Burake

Makale

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

c. Pembangunan Kawasan

Wisata Kaero

Sangalla’

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

(16)

VII-Laporan Final

Wisata Sillanan /P/K/Swa

sta

e. Pembangunan Kawasan

Wisata Mengkendek

Mengkendek

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

f. Pemb. Kawasan Wisata

Makam Adat Lemo

Makale Utara

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

g. Pemb. Kawasan Wisata

Papa Batu Tumakke

Rembon

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

h. Pembangunan Kawasan

Wisata Kuburan Liang Ba’ba Saratu’ Ollon

Bonggakaradeng

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

i. Pemb. Kawasan Wisata

Batu Tallu Simbuang

Simbuang

APBD-k. Pembangunan Kawasan

Wisata Pango-Pango

Makale Selatan

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

l. Pemb. Kawasan Wisata Alam Tondok To Bugi’

Masanda

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

m.Pembangunan Kawasan

Wisata Barereng

Kurra

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

n. Pembangunan Kawasan

Wisata Talondo Tallu

Malimbong Balepe’

APBD-/P/K/Swa

(17)

VII-Laporan Final

o. Pembangunan Kawasan Wisata Bebo’

Sangalla’ Utara

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

8. Rehab. dan Pengemb. Kaw. Potensi Permukiman

a. Usulan Dwifungsi

Kawasan HPT ke APL

untuk Program

Transmigrasi

Kec. Mengkendek, Kec.

Malimb. Balepe Kec. Mappak

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

b. Penataan permukiman

sepanjang Bantar

Sungai

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

c. Pembangunan dan

Pengembangan

Kawasan Transmigrasi

di Kecamatan

Mengkendek,

Kecamatan Sangalli,

Kecamatan Malimbong

Balepe dan Kecamatan

Bituang.

Lht Peta Renc. Pola Ruang.

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

d. Pengendalian

pengermb. permukiman

kearah perbukitan

dengan kemiringan

diatas 40%

Di seluruh Wil. Kabupaten.

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

e. Penerapan KDB yang

rendah pada kawasan

permukiman dan

bangunan lainnya pada

lokasi-lokasi dengan

kemiringan antara

15%-Lht Peta Renc. Pola Ruang.

APBD-K/P/N

(18)

VII-Laporan Final

40%

III. PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN (KSK)

A

Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Yang Memiliki Nilai Strategis dari

Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

1

Rehabilitasi dan

Pengembangan kawasan

perkebunan komoditi

unggulan seperti kopi,

kakao, cengkeh, tamarillo

yang tersebar di hampir di

seluruh wilayah Kabupaten

Tana Toraja

Lht. Peta Kaw. Strategis APBN/P/K/

Swasta

SKPD Terkait

2

Pembangunan dan

Pengembangan kawasan bandara baru Buntu Kuni’

di Kecamatan

Mengkendek

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta

SKPD Terkait

3 Pengembangan kaw. perdagangan PKL Makale

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta SKPD Terkait

4 Pengemb. Kaw. perkotaan pada PKLp Kota Bittuang

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta SKPD Terkait

5

Pengembangan Kawasan

perkotaan pada PKLp Kota

Mengkendek

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta

SKPD Terkait

6

Pengemb. Kawasan

perkotaan baru pada PKLp

di sekitar kaw. bandara Baru Buntu Kuni’ & Sekitarnya.

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta

SKPD Terkait

B Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari sudut kepentingan Lingkungan Hidup

(19)

VII-Laporan Final

lindung di

Kecamatan-Kecamatan Masanda,

Bittuang, Malimbung

Balepe, Rembon,

Simbuang,

Bonggakaradeng, Rano,

Sangalla Selatan dan

Mengkendek

D-P/K/Swasta

2

Pengemb. kawasan hutan

lindung di Kecamatan-Kec.

Masanda, Bittuang,

Malimbung Balepe,

Rembon, Simbuang,

Bonggakaradeng, Rano,

Sangalla Selatan dan

Mengkendek

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

SKPD Terkait

C Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari sudut kepentingan SDA dan Teknologi Tinggi

1

Pengembangan Blok

Enrekang di Kabupaten

Enrekang, Pinrang dan

Tana Toraja

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

SKPD Terkait

2

Pengemb. Blok Sengkang

di Kabupaten Wajo, Tana

Toraja, Sidrap, Soppeng,

Bone dan Kota Parepare

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

(20)

VII-Laporan Final

7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

7.2.1. Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Visi

Visi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja merupakan gambaran

yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang disusun

dengan memperhatikan RPJP Kabupaten Tana Toraja 2005-2025,

RPJM Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013, dan RPJM Nasional,

serta dinamika lingkungan strategis, maka untuk Visi Pembangunan

Kabupaten Tana Toraja tahun 2010 – 2015 adalah

“Terwujudnya pemerintahan yang kompeten mengelola

pembangunan menuju terciptanya masyarakat Religius,

Sejahtera, Berkeadilan sesuai karakteristik ekologis, sosial,

ekonomi, dan budaya Tana Toraja”

Yang dimaksud sejahtera menurut pengertian Kementerian

Koordinator Kesejahteraan Rakyat yaitu suatu kondisi masyarakat

yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya.Kebutuhan dasar tersebut

berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan,

pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti

lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.Juga terpenuhinya hak

asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengertian tersebut indikatornya adalah tercukupinya

kebutuhan minimum hak dasar yang meliputi; pangan, kesehatan,

pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber

daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau

ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam

kehidupan sosial ekonomi dan politik,

Yang dimaksud Religius adalah menjalankan ibadah yang telah

sesuai agama, ini mencangkup aspek amalan hati, perkataan dan

perbuatan dan tunduk kepada Sang Pencipta terhadap perintah dan

larangannya.indikatornyaadalah dilaksanakannya nilai nilai

(21)

VII-Laporan Final

Yang dimaksud pemerintahan yang bersih dan profesional

adalah pemerintah yang menjalankan prinsip-prinsip Good

Governance yang meliputi 10 prinsip yaitu Akuntabilitas, Pengawasan,

Daya Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi & Efektivitas, Transparansi,

Kesetaraan, Wawasan Ke Depan, Partisipasi, Penegakan Hukum.

Pengertian dari masing masing prinsip adalah :

1. Akuntabilitas: adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari

pembangunan daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi

negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2. Pengawasan: adalah setiap kegiatan pembangunan daerah

dipantau secara proporsional baik oleh pemerintah maupun oleh

masyarakat atau rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Daya tanggap: adalah tingkat kepekaan para penyelenggara

pemerintahan terhadap perkembangan dan dinamika masyarakat

untuk penanganan segera.

4. Profesionalisme: adalah tingkat kemampuan penyelenggara

pemerintahan yang menguasai bidangnya sehinga mampu

memberi pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

5. Efisiensi dan Efektifitas: Terselenggaranya pelayanan kepada

masyarakat dengan pemanfaatan sumber daya secara optimal

dengan hasil yang maksimal.

6. Transparansi: adalah keterbukaan informasi yang benar, jujur,

dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pembangunan

daerah dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi

pribadi, golongan, dan rahasia negara.

7. Kesetaraan: adalah memberi peluang yang sama bagi

setiapanggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

8. Wawasan ke depan: adalah membangun daerah berdasarkan visi

(22)

VII-Laporan Final

proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut

bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.

9. Partisipasi: adalah mendorong setiap warga untuk

mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam

proses pembangunan, yang menyangkut kepentingan masyarakat,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

10. Penegakan Hukum: adalah mewujudkan supremasi hukum yang

adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM

dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

Indikator pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan profesional

adalah terbebasnya pemerintahan dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme) dan meningkatnya keterpenuhan kebutuhan dasar

masyarakat.

B. Misi

Visi tersebut kemudian akan dijabarkan dalam 5 misi utama yang

hendak dicapai oleh pemerintah Kabupaten Tana Toraja, yaitu :

1. Revitalisasi fungsi birokrasi & meningkatkan kinerja tata-kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan

pembangunan serta distribusi layanan publik yang bersih,

transparan dan akuntabel.

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan

Mutu Pendidikan, dan Layanan Kesehatan. Penguatan kapasitas

peran institusi ke-Agamaan, Sosial Kemasyarakatan,

Kepemudaan, dan Perempuan dalam rangka terciptanya

ketahanan serta kesetiakawanan sosial.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dan

pengembangan sumber daya ekonomi lokal dan pengelolaan

potensi sumber daya alam serta lingkungan hidup dengan

mengandalkan partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam

rangka peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan.

4. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur Desa – Kota untuk

(23)

VII-Laporan Final

mendukung kelancaran akses layanan publik, arus barang dan

jasa, pengembangan dan diversifikasi potensi Pariwisata serta

berbagai potensi Usaha Produktif Masyarakat.

5. Menjadikan Tana Toraja sebagai Kabupaten terdepan dalam pengembangan program ”Gerakan Hijau” (Go Green) serta Pariwisata berbasis Budaya dan Lingkungan (Eco-Culture

Tourism) di Sulawesi Selatan.

7.2.2. Strategi Arah RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Strategi Misi I

1) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan pelayanan publik

yangberbasis Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM aparatur

Pemerintahan

2) Pemberdayaan Service Provider Lokal baik di Tana Toraja

sendirimaupun yang ada di Makassar untuk transfer of

Knowledge

3) Menjalin kerjasama dengan Lembaga-lembaga donatur asing

(Lembaga donor) untuk capasity building Aparatur Pemerintahan

4) Pengembangan Regulasi menyangkut Sistem Pelayanan Publik

di Semua level

5) Permberdayaan masyarakat dalam mengawasi pelayanan Publik

6) Pengukuran secara rutin mengenai kualitas pelayanan publik

7) Pengembangan Organisasi Simtap

8) Pengembangan sarana dan Prasarana Simtap Kabupaten Tanah

Toraja

9) Pengembangan SDM Aparat untuk pengelolaan SIMTAP

10) Pengembangan Regulasi menyangkut keberdaan SIMTAP

11) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam peningkatan

kualitas pelayanan SIMTAP

12) Pengembangan sarana dan prarasarana perkantoran

13) Pengkajian terhadap Struktur Kelembagaan dan Tupoksi SKPD

(24)

VII-Laporan Final

15) Pemanfaatan sarana dan prasarana IT dalam pengelolaan

administrasi pemerintahan

16) Pengembangan Kualitas Aparatur dalam pengelolaan

Administrasi Pemerintahan yang berbasis teknologi

E-Government

17) Pengembangan Sistem Koordinasi antara SKPD dalam

pengelolaan Administrasi Pemerintahan

18) Pengadaan Sarana dan Prasarana Komputer

19) Pemanfaatan media internet untuk pengelolaan adminstrasi

pemerintahan dan penyebarluasan informasi Pemerintahan

20) Pengembangan Kualitas SDM Aparatus Lembang dan

Kecamatan dalam pelayanan Publik

21) Peningkatan sarana dan Prasarana Pelayanan Desa dan

Kecamatan

22) Pengembangan kapasitas Aparatur pemerintaha Desa dan

Kecamatan dalam hal pengelolaan keuangan

23) Mengembangkan dokumen yang memuat data-data

pembangunan

24) Mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan

Daerah

25) Pengembangan Perencanaan Pembangunan secara Button Up

B. Strategi Misi II

Penyelengaraan Pendidikan dan Pelatihan sesuai kebutuhan

pengembangan Kapasitas Sumber Daya tenaga Pendidik dan Guru  Pemberian insentif bagi guru berprestasi

 Pengembangan Kurikulum yang sesuai kebutuhan Pasar kerja dan Kebutuhan Lokal sesuai kondisi yang berkembang

 Pengadaan dan Perbaikan sarana dan Prasarana Sekolah untuk peningkatan Kualitas SDM tenaga pendidikanPengembangan

(25)

VII-Laporan Final

 Pengalokasian Anggaran pada APBD Tana Toraja untuk dana Sharing Pendidikan Gratis

 Penyebarluasan Informasi Pendidikan Gratis kepada Masyarakat mengenai item-item pendidikan gratis

 Pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang penguasaan Matematika dan Bahasa Inggris

 Pengembangan Kualitas Guru sebagai Pengajar bidang-bidang bahasa asingKerjasama dengan melibatkan partisipasi

Masyarakat untuk penguasaan bahasa

 Pengembangan Komunitas-komunitas atau kelompok yang dapat meningkatkan

 kemampuan berbahasaPengembangan dan Peningkatan sarana dan prasaranakesehatan

 Pengembangan Tenaga Kesehatan sampai pada Level Puskesmas dan Pustu

 Pengembangan Regulasi Pelayanan Kesehatan untuk Orang Miskin

 Peingkatan Anggaran untuk pelayanan Kesehatan terhadap orang miskin

 Pengembangan Sarana dan Prasarana Posyandu

 Pengembangan dan peningkatan Kualitas Kader Posyandu

 Peningkatan Kesadaran masyarakat untuk peningkatan Gizi Balita, Busui dan Bumil

 Pengembangan Informasi dan Komunikasi mengenai KB  Pengembangan Kampanye KB

 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah/Tempat Ibadah  Pengembangan Partisipasi masyarakat dalam Peningkatan

Kualitas Rumah Ibadah

 Pengembangan Insentif bagi para Pelayanan Iman  Pengembangan Kapasitas Pelayanan Iman

(26)

VII-Laporan Final

 Pembinaan Generasi Muda agar tidak terjebak pada kenakalan remaja

 Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Narkoba, HIV/AIDS

 Pengembangan Partisipasi masyarakat dalam hal peningkatan Kesadaran Hukum

 Pengembangan regulasi untuk perlindungan dan Kesejahteraan Sosial bagi Anak Yatim

 Pengalokasian anggaran untuk Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial bagi anak yatim piatu

 Penyaluran Tenaga Kerja bagi kaum muda yang baru selesai kuliah

 Pengembangan Kualitas Organisasi Non-Pemerintah  Pendataan Organisasi Non-Pemerintah

 Pelibatan Organisasi Non-Pemerintah Pada Proses Pembangunan

 Pengembangan Partisipasi organisasi Perempuan

C. Strategi Misi III

 Pengembangan Sarana dan Prasarana yang mendukung Agropolitan

 Peningkatan Kualitas Produksi Pertanian, Perkebunan, peternakan, perikanan air tawar, kehutanan

 Klasterisasi Produksi unggulan berdasarkan wilayah

 Pemberdayaan masyaralat dalam pelaksanaan Program Go green dan Eco Culture Torism

 Eksploitasi Tambang yang berawasan lingkungan  Peningkatkan Kesejahteraan Petani

 Peningkatan Produktivitas dan Mutu Produk pertanian  Pengembangan komoditi Hortikltura

(27)

VII-Laporan Final

 Peningkatan kemampuan kelembagaan dan SDM yang kompoten dengan perikanan dan peternakan

 Peningkatan Pembinaan Kepada Kelompok peternakan dan Pembudidaya Ikan

 Peningkatan sarana dan Prasarana pengelolaan pemasaran produk hasil peternakan dan Perikanan

 Peningkatan Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya peternakan dan perikanan dalam menunjang ketersediaan

pangan dan meningkatkan pendapatan peternak dan

pembudidaya ikan

 Peningkatan Kewaspadaan terhadap Wabah Penyakit ternak dan Ikan

 Pemantapan pengelolaan kawasan hutan dan kebun serta peningkatan kelestarian hutan

 Peningkatan perlindungan hutan dan Kebun

 Pemberdayaan kelembagaan masyarakat sumber daya manusia dan usaha tani

 Pemantapan ketahanan pangan dan swasembada pangan berkelanjutan

 Peningkatan dan Pemanfaatan sumber daya aparatur dan petani  Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

 Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah

 Penciptaan iklim usaha Mikro, Kecil dan menengah

 Pengembangan Sistem Pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah

 Pemberian dana bergulir untuk industri rumah tangga

 Pemberdayaan organisasi Perempuan untuk pemberdayaan Home Industri

 Pemberian dana bergulir untuk industri rumah tangga

(28)

VII-Laporan Final

 Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana pasar  Pengembangan Pusat informasi Pasar

 Pengembangan Kapasitas Kaum Muda  Pemberian Modal usaha bagi kaum muda  Pengembangan regulasi

 Paningkatan Partisipasi masyaralat dalam menjaga hutan lindung

 Peningkatan Personil Pemerintah untuk menjaga hutan lindung  Pengembangan Reglasi menyangkut Pelestarian Sumber Daya

Hayati

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Pengembangan Regulasi menyangkut Pengembangan Hutan Tongkonan, Hutan rakyat dan Hutan Produksi

 Peningkatan Partisipasi masyarakat  Peningkatan Partisipasi masyarakat

 Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam menjaga Daerah Aliran Sungai

 Peningkatan kualitas SDM untuk menguasai teknologi ramah lingkungan

 Pengembangan Teknologi ramah lingungan  Penyediaan sarana dan prasaranan

 Penguatan Kapasitas SDM anggota yang menangani Misitgasi, pengurangan resiko bencana

 Peningkatan dan perluasan investasi

 Instensifikasi kegiatan inventarisasi potensi sumber daya mineral air bawah tanah dan energi

 Peningkatan kegiatan penyuluhan konservasi energi

 Peningkatan pemenuhan kebutuhan sarana penerangan listrik bagi masyaralat

 Instensifikasi kegiatan inventrisasi lokasi-lokasi potensi rawan bencana alam geologi dan penyuluhan bahaya bencana alam

(29)

VII-Laporan Final

D. Strategi Misi IV

 Pembangunan jalan, drainase, dan Jembatan pada wilayah

tertinggal

 Peningkatan Kualitas Kontraktor Lokal Pembangunan Jalan,

jembatan dan Drainase

 Perencanaan jalan, jembatan dan drainase untuk daerah

tertinggal

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Pembangunan jalan, drainase, dan Jembatan pada wilayah

tertinggal

 Peningkatan Kualitas Kontraktor Lokal Pembangunan Jalan,

jembatan dan Drainase

 Perencanaan Jalan, jembatan dan drainase untuk daerah

tertinggal

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Pembangunan Jalan, drainase, dan Jembatan pada Wilayah

tertinggal

 Peningkatan Kualitas Kontraktor Lokal Pembangunan Jalan,

jembatan dan Drainase

 Perencanaan Jalan, jembatan dan drainase untuk daerah

tertinggal

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Peningkatan jaringan Air Minum dan jaringan drainase  Peningkatan partisipasi masyarakat

 Pembangunan Jaringan Irigasi  Rehabilitasi jaringan Irigasi

 Pengembangan Konsep tata ruang dan wilayah  Pembangnan Kantor dan Perumahan Aparatur

 Pembangunan sarana dan prasarana perkantoran di tiap

Kecamatan

 Percepatan Penyelesaian bandara Tana Toraja

(30)

VII-Laporan Final

E. Strategi Misi V

 Pembangunandan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pariwisata  Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga fasilitas

Infrastrukutr Pariwisata

 Pendataan obyek-obyek wisata yang telah ada selama ini

Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam revitalisasi

obyek-obyek wisata

 Pengalokasian anggaran untuk pelestarian Situs sejarah

 Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam pelestarian situs-situs

purbakala dan peninggalan sejarah

 Menginventarisasi Seni Budaya Tradisional

 Melibatkan masyarakat dalam hal pelestarian Seni Budaya

Tradisional

 Peningkatan Sarana dan Prasarana Eco-Cultre Tourism

 Peningkatan Partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam hal Eco Cultre Tourism Pengembangan Lokasi Wisata Go Green  Pengembangan sarana dan Prasarana

 Pengembangan Investasi Untuk Agropolitan

 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa SD, SMP dan SMA mengenai Lingkungan, Kesenian dan Kebudayaan  Peningkatan Kesadaran kepada Siswa SD, SMP dan SMU untuk

sadar lingkungan, budaya dan Kesenian

7.2.3. Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Arah Kebijakan Misi I

 Memperluas akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan bagi seluruh aparatur pemerintah

 Meningkatakan pengetahuan, keterampilan aparatur pemerintah dalam menjalangkan tugasnya

(31)

VII-Laporan Final

 Meningkatakan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan.

 Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan Pemerintah Daerah danmasyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan

Pelatihan Aparatur

 Mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik yang menjadi tugas pemerintah

 Meningkatkan manajemen Tata Kelola Pemerintah

 Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pelayanan Pemerintah  Mempermudah Proses pelayanan Perijinan Administrasi

pemerintahan

 Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintahan dalam melaksanakan Tupoksinya

 Meningkatkan Kinerja Organisasi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Birokrasi Pemerintahan

 Mengembangkan manajemen pengelolaan Keuangan Daerah sehingga Pengelolaan daerah dapat dilaksanakan secara

transparan dan akuntabel

 Mengembangkan pemuktahiran data untuk kepentingan penyusunan program pembangunan

 Meningkatkan kualitas Perencanaan Pembangunan daerah B. Arah Kebijakan Misi II

 Mengembangkan kualitas Pengajaran Guru terhadap Murid  Mengembangkan Efektivitas Kurikulum Pendidikan untuk

peningkatan penguasaan Pengetahuan dan Keterampilan

Siswa

 Meningkatkan Kualitas sarana dan Prasarana Sekolah

 Meningkatkan Akses seluruh masyarakat untuk menikmati pendidikan

 Memberi kesempatan dan akses yang seluas-luasnya terutama bagi kalangan yang tidak mampu untuk menikmati pendidikan

(32)

VII-Laporan Final

 Mengembangkan Pelayanan Kesehatan untuk Keluarga Miskin dan tidak mampu

 Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Gratis sesuai program Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan

 Mengembangkan Gizi Balita, Busui, dan Bumil dalam rangka peningkatan Kualitas manusia

 Mengurangi Kasus Gizi Buruk

 Mengembangkan Status Kesehatan busui dan bumi  Mengembangkan Kualitas dan Kuantitas Posyandu  Mengendalikan laju pertumbuhan Penduduk

 Mengembangkan iklim yang kondusif bagi warga dalam melaksakan Ibada

 Mengembangkan kesejahteraan bagi Para pelayanan Imam (Pendeta, Imam, dst) terutama di daerah yang terpencil

 Mengembangkan Prestasi Olah raga

 Mengembangkan Kualitas Berkesenian bagi warga Kabupaten Tana Toraja

 Mencegah dan menanggulangi Kenakalan Remaja  Mencegah dan Menanggulangi Narkoba, HIV/AIDS  Meningkatkan ketentraman dan Ketertiban masyarakat

 Meningkatkan dan melindungi Kesejahteraan Sosial Bagi anak-anak yatim piatu

 Mengembangkan Partisipasi Organisasi Non-Pemerintah dalam Pembangunan

 Mengembangkan Kemitraan antara Pemerintah dan Organisasi non-pemerintah

C. Arah Kebijakan Misi III

 Mengembangkan Agropolitan dengan Mengintegrasikan sektor Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan air tawar,

kehutanan, pertambangan

(33)

VII-Laporan Final

 Mengembangkan Go green dan Eco Tourism

 Mengembangkan eksploitasi Wilayah tambang yang berwawasan Lingkungan

 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui perbedayaan koperasi

 Meningkatkan Perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM

 Menanggulangi pengangguran

 Mewujudkan produk industri rumah tangga yang memiliki daya saing dan merupakan andalan Kab. Tana Toraja

 Meningkatkan akses masyarakat terhadap permodalan untuk peningkatan usaha

 Mengembangan pasar untuk proses pemasaran berbagai produksi pertanian yang tersebar di kabupaten Tana Toraja  Mengembangan pusat pelayanan informasi pasar

 Meningkatkan kapasitas Pemuda Usia Prodktif dan Sarjana belum bekerja

 Mengembangkan Keterampilan Wirausaha mandiri dan pengembangan usaha produktif bagi kaum muda

 Menjaga kelestarian Lingkungan dan Hutan Lindung untuk mencegah terjadinya banjir

D. Arah Kebijakan Misi IV

 Mengembangkan jalan, drainase dan jembatan pada wilayah tertinggal

 Mengembangkan jalan, drainase dan jembatan pada sarana prasarana penunjang lainnya pada sentra-sentra agropolitan  Mengembangkan Jalan, drainase, Jembatan dan Sarana

prasarana Lembang/kelurahan pada Wilayah-wilayah Obyek

Wisata

(34)

VII-Laporan Final

 Mengembangkan dan merehabilitasi jaringan irigasi untuk pengembangan pertanian tanaman pangan

 Meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan Pemerintah dan pembangunan

 Meningkatkan Lingkungan sehat Perumahan Perkotaan dan Pedesaan

E. Arah Kebijakan Misi V

 Mengembangkan kualitas infrastrukutr Pariwisata

 Menjaga eksistensi Obyek-obyek Wisata yang selama ini telah ada dan dikunjungi oleh Wisatawan

 Menjaga Eksistensi Situs-situs Purbakala dan Peninggalan Sejarah

 Merevitalisasi dan mempromosikan Seni budaya tradisional Kabupaten Tana Toraja

 Memperluas obyek Wisata Eco Culture Tourism

 Melestarikan dan Menjaga Keseimbangan Lingkungan  Memanfaatkan Lingkungan yang hijau untuk wisata

 Mengembangkan Ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan Agropolitan dataran Tinggi

 Mengembangkan Eco – Culture Tourism dengan membangun Agropolitan dataran Tinggi

 Menjaga eksistensi Budaya, Lingkungan, Seni untuk Masa depan Kabupaten Tana Toraja.

7.2.4 Program RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Program Pengembangan Jalan yang menghubungkan Lembang

dengan Kecamatan dan Sentra-sentra Pengembangan Agropolitan

B. ProgramPengembangan Jalan, Drainase dan Jembatan di Daerah

tertinggal

C. Program Pengembangan Agro-Education

D. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Lembang

(35)

VII-Laporan Final

F. Program Pengembangan Jalan pada Sentra Agro Politan dan Eco –

Culture Tourism

G. Program Rehabilitasi Jaringan Air Minum dan Jaringan Drainase

Perkotaa

H. Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi

I. Program Penyusunan Dokumen RTRW

J. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Kecamatan

K. Program percepatan pembangunan Bandara Pariwisata Buntu Kunik

Kab. Tana Toraja

L. Program Percepatan Penyelesaian Bandara Toraja

M. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna

N. Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi

7.2.5 Indokator Kera

Dalam upaya mencapai visi Bupati/wakil Bupati Tana Toraja periode

2010-2015 yakni “Terwujudnya pemerintahan yang kompeten mengelola

pembangunan menuju terciptanya masyarakat Religius, Sejahtera,

Berkeadilan sesuai karakteristik ekologis, sosial, ekonomi, dan budaya

Tana Toraja”,maka periu ditetapkan beberapa indikator kunci yang

terangkum kedalam 3 aspek yaitu 1) aspek kesejahteraan masyarakat;

(36)

VII-Laporan Final

Tabel 7.4 Indikator Kinerja DaerahTerhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja

No.

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

1. Indeks Pembangunan

Manusia 71,39 71,49 71,50 71,55 71,60 72 72%

2 Pertumbuhan PDRB 6,10 6,15 6,20 6,26 6,30 6,35 6,35

3 Laju inflasi Kabupaten 4,07 4,12 4,17 4,22 4,27 4,32 4,32

4. Indeks Pendidikan 73,54% 73,60% 73,80% 73,90% 74% 74,30% 74,30%

4.1. Angka melek huruf 85,45% 86,50% 87,60% 88,90% 89,10% 90,10% 90,10%

4.2. Angka rata-rata lama

sekolah 7,40% 7,60% 7,80% 8% 8,20% 8,30% 8,30%%

5 Indeks Kesehatan 81,88% 81,90% 82% 82,50% 83,90% 84% 84%

5.1 Angka Harapan Hidup 74,13% 74,15% 74,17% 74,20% 74,25% 74,50% 74,50 %

6. Pertumbuhan Ekonomi

6.1 Pertanian 22,59 22,60 22,70 22,80 22,90 23 23

6.2 Pertambangan dan galian 21,69 21,70 21,70 21,75 21,77 22 22

6.3 Industri Pengolahan 7,49 7,49 7,60 7,70 7,80 7,90 7,90

6.4 Listrik, gas dan Air 12,93 12,93 12,96 13,20 13,25 13,30 13,30

6.5 Bangunan 5,76 5,76 5,80 6,10 6,20 6,30 6,30

6.6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 17,03 17,03 17,40 17,50 17,60 18 18

6.7 Angkutan dan Komunikasi 12,22 12,50 12,60 12,70 12,80 12,90 12,90

6.8 Lembaga Keuangan 9,01 9,10 9,15 9,20 9,25 9,30 9,30

(37)

VII-Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

7.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

Arahan peraturan daerah mengenai peraturan bangunan gedung

kabupaten Tana Toraja Nomor 2 Tahun 2009Menimbang:

a. bahwa dalam rangka pemanfaatan ruangagar tertib dan teratur pertu

dilengkapidengan perangkat kendali pembangunan;

b. bahwa agar bangunan dapat menjamin keselamatan penghuni dan

lingkungannya harusdiselenggarakan secara tertib, diwujudkan

sesuai dengan fungsinya serta dipenuhinya persyaratan administratif

dan teknis bangunan;

c. bahwaagar bangunan dapatterselenggara secaratertib

danterwujudsesuaidengan fungsinya,diperlukanperanmasyarakat dan

upayapembinaan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksudpadahurufa,

bdancdiatas

(38)

VII-Laporan Final

7.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Tana

Toraja (RISPAM)

Rencana

IndukPengembanganSistemPenyediaanAirMinumadalahsuaturencanajangk

apanjang(15-20tahun)yangmerupakan bagianatautahapawal

dariperencanaan airminumjaringanperpipaandanbukanjaringan perpipaan

berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu

periodeyangdibagidalambeberapatahapan danmemuat komponen

utamasistembesertadimensi-dimensinya. Tetapi Arahan Rencana Induk

Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Tana Toraja Sedang

masa penyusunan.

7.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi

penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena

berkaitan dengan kesehatan, pola hidup sehat, kondisi lingkungan

permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan “sekunder”, sehingga sering terpinggirkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan

peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat

pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu

sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang

harus diperhatikan.

Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “grand design” yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta

jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek jenis

kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan.Untuk itu perlu disusun suatu

perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai

dengan kebutuhan real masyarakat.

Selanjutnya program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan,

(39)

VII-Laporan Final

masyarakat.Dalam pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman (PPSP), kabupaten/kota wajib menyiapkan dokumen

Buku Putih Sanitasi (BPS).Buku Putih Sanitasi merupakan dokumen yang

berisi kondisi (existing) sanitasi saat ini.Dokumen Buku Putih Sanitasi

berfungsi sebagai data dasar (baseline data) kondisi sanitasi

kabupaten/kota dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK), monitoring

dan evaluasi sanitasi.

Kegiatan Buku Putih Sanitasi merupakan kegiatan yang tidak

terpisahkan dari semangat kegiatan nasional seiring saat sekarang bangsa

Indonesia sedang berpacu dengan waktu untuk mencapai target yang

disepakati bersama yaitu meratifikasi Milenium Development Goals (MDGs)

yang dihasilkan pada Johanesburg Summit pada tahun 2002, dengan salah

satu kesepakatannya adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun

2015 yang tidak mendapatkan akses air minum yang sehat serta

penanganan sanitasi dasar.

Ruang lingkup sanitasi dapat dilihat dalam beberapa tinjauan sebagai

berikut :

 Air limbah domestik, dibagi dalam 2 jenis :

 Black water : air buangan jamban (urin, tinja, dan air gelontoran)

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas

pembuangan tinja (kotoran) manusia yang tediri atas tempat

jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher

angsa (jamban cemplung) yang dilengkapi dengan unti

penompang kotoran dan air untuk membersihkannya.

Kementerian kesehatan telah menetapkan syarat dalam bentuk

jamban sehat, yaitu : Tidak mencemari air, tidak mencemari tanah

permukaan, bebas dari serangga, tidak menimbulkan baud an

nyaman digunakan, aman digunakan oleh pemakainya, mudah

dibersihkan dan menimbulkan pandangan kurang sopan. Jamban

merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap

masyarakat.Sebenarnya masyarakat sadar dan mengerti arti

pentingnya mempunyai jamban, namun nilai kesadaran masih

(40)

VII-Laporan Final

 Grey Water : air buangan mandi dan cuci

Jadi, cakupan air limbah domestik (rumah tangga) juga

mencakup pembuangan air mandi dan cuci.Beberapa faktor yang

mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan

bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah.Untuk

mengatasi hal ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah

menurut tingkat perlakuan dan karakteristik limbah.

 Pengelolaan persampahan yaitu kegiatan sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan

dan penanganan sampah. Termasuk dalam sanitasi berupa

sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga.

Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan

sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan

dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan

sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan

sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas

pengolahan sampah lainnya.

 Drainase lingkungan/tersier merupakan sistem saluran awal

yang melayani kawasan kota tertentu, seperti kompleks

perumahan, area pasar, areal industry, dan perkantoran.

Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air

hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan

menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan

air penerima.

 PHBS adalah aspek non-teknis dari sanitasi yang meliputi

promosi kesehatan, perubahan, perilaku, dan sanitasi rumah

tangga. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya

untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan

suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

(41)

VII-Laporan Final

pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui Pendampingan

(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan

pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian

masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya

sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan

masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan

menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya

Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang

mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan.Pembangunan sektor

sanitasi di beberapa daerah di Indonesia, seringkali kurang menjadi

prioritas dibanding sektor lainnya. Tidak memadainya pembangunan

sektor sanitasi akan berdampak pada penurunan kualitas kesehatan

masyarakat dan kualitas lingkungan pada umumnya.

Sanitasi di Indonesia didefinisikan sebagai upaya membuang

limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan

lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di

lingkungan perumahan (TTPS, 2010).Pengertian yang lebih teknis

dari sanitasi adalah upaya pencegahan terjangkitnya dan penularan

penyakit melalui penyediaan sarana sanitasi dasar (jamban),

pengelolaan air limbah rumah tangga (termasuk sistem jaringan

perpipaan air limbah), drainase dan sampah (Bappenas, 2003).

Wilayah kajian penyusunan buku putih (BPS) dan penyusunan

Strategi Sanitasi Kota (SSK) mencakup wilayah yang termasuk

kategori kawasan perkotaan berdasarkan Rencana Tata Ruang dan

Wilayah Daerah (RTRW). Kebijakan ini telah dicermati dan

diskusikan dengan mensejajarkan sejumlah kebijakan daerah

RPJPD, RP4D, RPJMD, RTBL dan RPIJM Bidang Keciptakaryaan

Kabupaten Tana Toraja yang memberi referensi kawasan perkotaan

kabupaten Tana Toraja. (Tujuan, Sasaran dan Strategis sector

(42)

VII-Laporan Final

7.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Untuk arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Kabupaten Tana Toraja kurang lengkap dan daya yang dibutuhkan tidak

ada.

7.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (RP2KP)

A. Visi dan Misi Pengemabangan Permukiman dan Ifrastruktur

Perkotaan Kabupaten Tana Toraja

1. Visi

Sebagai daerah wisata indah berbudaya yang menakjubkan tempat

tinggal masyarakat beriman yang kreatif dan sejahtera”.

2. Misi

 Mewujudkan Masyarakat Tana Toraja yang unggul dengan mengedepankan pembangunan sumber daya manusia yang

berkualitas dan memiliki daya saing melalui peningkatan

pendidikan, kesehatan, dan penguasaan iptek.

 Melestarikan kebudayaan daerah Tana Toraja dengan memperkuat jati diri dan adat istiadat masyarakat Tana Toraja

melalui pemberdayaan kelembagaan, pemantapan aktivitas seni

budaya dan penerapan nilai-nilai agama.

 Mewujudkan ketentraman daerah dan masyarakat Tana Toraja yang berkeadilan serta demokratis dengan memperkuat system

keamanan, meningkatkan peran masyarakat sipil, kesetaraan

gender, budaya hukum, politik, dan memantapkan pelaksanaan

otonomi daerah, serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik.  Mewujudkan masyarakat Tana Toraja sejahtera dengan meningkatkan pembangunan bidang ekonomi untuk mengurangi

kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan pendapatan

(43)

VII-Laporan Final

 Mewujudkan pembangunan Tana Toraja yang lestari, handal dan merata dengan meningkatkan keseimbangan sumber daya alam

dan kelestarian lingkungan hidup, mengurangi kesenjangan

pembangunan antar wilayah dan antar sektor, serta

meningkatkan pembangunan infrastruktur termasuk kesiagaan

menghadapi bencana alam.

B. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

Kabupaten Tana Toraja

1. Kawasan Perlu dikendalikan

 Penataan pusat perdagangan dan jasa

 Penanganan permukiman kumuh bantaran sungai

 Pengembangan permukiman baru dan infrastruktur permukiman kawasan perkotaan

 Pengendalian kawasan permukiman sepanjang koridor jalan Nasional

2. Kawasan yang dipercepat pengembangannya  Pengembangan kota baru

 Pengembangan kawasan pariwisata

 Rencana pengembangan kawasan bandara

 Pengembangan kawasan permukiman baru penunjang pariwisata

 Pengembangan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan

3. Kawasan yang didorong Pengembangannya  Penataan kawasan bandara Pongtiku

 Pengembangan infrastruktur perkotaan penunjang kawasan bandara Pongtiku

(44)

VII-Laporan Final

C. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

Tabel 7.5 Analisis Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Berpotensi

No Item/Sub Sistem

Kawasan Permukiman Prioritas

Total Bongg

akarad

eng

Bittua

ng

Sang

alla

Salup

utti

Rantele

mo Gettengan

1 Karakteristik Fisik 2.4 2.16 1.68 2.4 1.92 4.56

2 Ekonomi 0.84 0.72 0.72 0.72 0.84 2.28

3 Sosial 1.26 1.14 1.26 1.26 1.26 1.50

4 Lingkungan 1.08 0.72 1.08 0.72 1.08 1.8

5 Prasarana

permukiman 0.99 1.71 1.53 1.71 1.53 3.33

6 Sarana permukiman 0.9 1.08 0.9 1.08 0.90 1.44

7 Kelembagaan 0.33 0.33 0.27 0.45 0.27 0.63

8 Transportasi 0.08 0.16 0.08 0.2 0.08 0.32

9 Partisipasi publik 0.18 0.12 0.12 0.24 0.12 0.36

10 Regulasi 0.1 0.14 0.1 0.14 0.10 0.22

11 Pembiayaan 0.12 0.12 0.12 0.16 0.12 0.28

12 Investasi 0.06 0.1 0.06 0.1 0.06 0.22

13 Budaya 0.75 0.65 0.65 0.65 0.65 0.75

14 Legalitas lahan 0.36 0.9 0.9 0.9 0.90 1.62

15 Kependudukan 0.45 0.81 0.63 0.99 0.63 1.35

(45)

VII-Laporan Final

Tabel 7.6 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Bermasalah

No Item/Sub Sistem

Kawasan Permukiman Prioritas

Total

Rantetayo Rembon Makale

1 Karakteristik Fisik 1.92 2.16 4.56

2 Ekonomi 0.84 0.60 1.20

3 Sosial 1.26 1.02 1.50

4 Lingkungan 0.54 0.54 1.8

5

Prasarana

permukiman 0.99 1.17 3.51

6 Sarana permukiman 0.72 0.9 1.44

7 Kelembagaan 0.33 0.27 0.39

8 Transportasi 0.16 0.08 0.24

9 Partisipasi publik 0.12 0.24 0.36

10 Regulasi 0.14 0.1 0.14

11 Pembiayaan 0.08 0.12 0.16

12 Investasi 0.1 0.06 0.1

13 Budaya 0.75 0.75 0.75

14 Legalitas lahan 0.54 0.36 1.62

15 Kependudukan 0.27 0.45 1.35

16 Spesifikasi wilayah 1.44 1.44 1.92

7.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

Kabupaten Tana Toraja (RTBL KSK)

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

(46)

VII-Laporan Final

7.9.Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja dan Sektor

Tabel7.7

Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Tana Toraja

No. Produk

Kegiatan Lokasi Sektor

Gambar

Tabel 7.3 Indikasi Program Utama Lima Tahunan RTRW Kabupaten Tana Toraja,Tahun 2011-2030
Tabel 7.4 Indikator Kinerja DaerahTerhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja
Tabel 7.5 Analisis Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Berpotensi
Tabel 7.6 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Bermasalah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pasal 82 dan Pasal 83 dapat disimpulkan bahwa korporasi (dalam hal ini perusahaan perfilman yang berstatus badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang usaha

Dilihat dari sisi sumber pertumbuhan, tiga penyumbang kontraksi tertinggi pada triwulan I-2015 adalah kategori pertanian, kehutanan dan perikanan (-1,40%); industri pengolahan

Penduduk di daerah Kerinci ini atau yang paling banyak adalah orang Kerinci, kemudian Jawa terutama di daerah Kayu Aro, khusus di Pasar Sungai Penuh adalah

Dengan diketahuinya media pembelajaran mana yang lebih baik. untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka penggunaannya

Pengeringan benih merupakan suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu benih dengan menggunakan energi panas, sehingga tingkat kadar

dapatkan dari raja negeri seberang itu!” ujar Si Lemang dengan semangat. “Apa memangnya yang telah kamu dapatkan dari sana?”

Selanjutnya untuk pertanyaan mengikuti akun facebook pegadaian syariah menjadikan hubungan saya dengan pegadaian syariah semakin dekat mendapatkan persentase setuju

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya dan