• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASPEK PASAR DAN PEMASARAN"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK PASAR DAN

PEMASARAN

(2)

ASPEK PASAR DAN

PEMASARAN

pasar potensial

sales potensial

strategi pemasaran

1. Berapa pasar potensial yang tersedia pada masa yang akan datang ?.

2. Berapa sales potensial/ market share yang dapat diserap dari keseluruhan pasar potensial ?.

3. Bagaimana strategi pemasaran untuk mencapai sales

potensial/market share yang telah ditetapkan ?.

(3)

 Pasar potensial : keseluruhan jumlah produk atau sekelompok

produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam satu periode tertentu dibawah pengaruh satu set kondisi tertentu. Satu set kondisi tertentu tersebut meliputi variabel yang dapat dikontrol oleh calon investor yakni marketing mix dan kemampuan

manajemen lainnya, serta variabel yang tidak dapat dikontrol oleh calon investor yaitu kondisi perekonomian pada umumnya, kondisi industri.

 Sales potensial : proporsi dari keseluruhan pasar potensial yang

diharapkan dapat diraih oleh proyek ybs. (market share perusahaan)

 Strategi pemasaran : berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh

calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian hasil produksinya

(4)

Contoh : Pasar Potensial

 Permintaan (demand),

menunjukkan gambaran pasar.

 Rencana penjualan dan

produksi memerlukan data mengenai permintaan

(demand) di masa yang akan datang TOTAL PASAR Pangsa Pasar A Pangsa Pasar B Permintaan Perusahaan B saja Pasar Potensial

(5)

Permintaan

 Kebutuhan dan keinginan memunculkan adanya

permintaan. Permintaan dipengaruhi oleh :

Perusahaan Permintaan

Input Output

o Variasi random

o Rencana konsumen o Daur hidup produk o Pesaing

o Perilaku/sikap konsumen o Waktu

o Siklus bisnis o Iklan

o Sales effort o Reputasi

o Desain produk

o Kebijaksanaan kredit o Kualitas

(6)

 Target penjualan umumnya sangat tergantung pada kedudukan produk dalam masa kehidupannya dewasa ini yang dapat diidentifikasi dari daur hidup produk. Daur hidup produk merupakan perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya.

 Daur kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama, yaitu : Pengenalan, Pertumbuhan, Kedewasaan, penurunan

(7)

Pada umumnya target penjualan rendah pada tahap perkenalan, kemudian meningkat pada tahap kedewasaan , dan pada akhirnya menurun.

(8)

Daur Hidup Produk juga memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

 Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak pernah melewati tahap perkenalan.

 Panjang suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi.

(9)

Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup Produk

1. Tahap Perkenalan / Introduction

Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi.

2. Tahap Pertumbuhan / Growth

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang

(10)

kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar.

3. Tahap Kedewasaan / Maturity

(11)

4. Tahap Penurunan / Decline

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini.

o Menambah investasi agar dapat mendominasi atau

menempati posisi persaingan yang baik.

o Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat

baru pada produk.

o Mencari pasar baru.

(12)

o

Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini

sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.

o

Mengurangi investasi perusahaan secara selektif

dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang

menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk

kelompok kecil konsumen yang masih setia dan

menguntungkan.

o

Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset

(13)

Teknik memperpanjang daur hidup produk :

 Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai shampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.

 Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.

(14)

 Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat dsb. Contoh produk unilever biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.

(15)

Proses Pengkajian Aspek Pasar

Menilai situasi

• Memahami lingkungan pasar, identifikasi peluang, identifikasi hambatan

Program Pengkajian

• Menentukan lingkup usaha,

merencanakan pangsa pasar, posisi menghadapi persaingan

Mengumpulkan data dan informasi

• Data primer dan sekunder, survei pasar

Analisis dan peramalan

• Metode analisis dan peramalan, proyeksi kecenderungan

(16)

Data dan Sumber Data

Data

1. Kecenderungan konsumsi/permintaan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya

2. Kecenderungan penawaran produk dan kemungkinan perluasan produksi dari pesaing

3. Impor dan ekspor

4. Kedudukan proyek dalam struktur persaingan, termasuk struktur biaya produksi dan pemasaran pesaing

5. Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen

(17)

Sumber Data

Kecuali data primer yang digali melalui penelitian

atau survey yang dilakukan investor, dapat juga

digunakan data sekunder yang bersumber dari :

1. Laporan sensus penduduk Indonesia

2. Laporan perencanaan di Indonesia

3. Buku statistik Indonesia/daerah

4. Buletin yang diterbitkan departemen, perbankan

maupun asosiasi profesi

5. laporan seminar, lokakarya , penelitian dan

yang sejenis

(18)

Prediksi Masa Depan

Kondisi pada waktu yang akan datang sulit

diperkirakan secara pasti sehingga pengambil

keputusan harus bekerja dengan berorientasi

pada kondisi pada waktu yang akan datang

yang tidak pasti.

Dalam situasi ini diperlukan suatu prediksi

(19)

Tujuan Peramalan

o

Tujuan peramalan : mengurangi resiko atau

ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam

pengambilan keputusan operasional jangka pendek

dan dalam perencanaan untuk pertumbuhan jangka

panjang.

o

Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberi

gambaran tentang masa depan perusahaan yang

memungkinkan

manajemen

melakukan

perencanaan, menciptakan peluang bisnis, mengatur

peluang investasi dll.

(20)

Proses-proses Peramalan

• Pengembangan model • Pengujian model

• Penerapan model

(21)

Proses peramalan

Penentuan tujuan, yaitu penentuan estimasi yang

diinginkan. Hal ini tergantung dari informasi dari para manajer

Pengujian model, untuk menentukan tingkat akurasi,

validitas dan reliabilitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan oleh derajad ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan (actual)

Penerapan model, perlu dimasukkan data historik guna

menghasilkan suatu ramalan.

Pengembangan model, merupakan kerangka analitis yang

apabila dimasukkan data (input data), maka menghasilkan estimasi di waktu mendatang.

Revisi dan evaluasi, perbaikkan mungkin diperlukan karena

adanya perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, seperti tingkat harga, karakteristik produk, kebijakan pemerintah, dll. Sedangkan evaluasi ditujukan

(22)

Tahapan Peramalan

 Permintaan pasar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal

perusahaan

 Tahapan peramalan

1. Analisa ekonomi, proyeksi terhadap aspek makro, seperti aspek kependudukan, pendapatan, kebijaksanan pemerintah

2. Analisa industri, mencakup peramalan permintaan potensial yaitu kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut dan analisa

permintaan industri yaitu jumlah permintaan riil yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada

3. Analisa penjualan masa lalu, untuk perusahaan/proyek baru dapat menggunakan analogi penjualan perusahaan lain atau analogi produk yang mendekati kesamaan

4. Analisa peramalan permintaan, baik untuk industri maupun proyek yang diusulkan

(23)

Peramalan

Metode a) kualitatif, metode ini berupaya memasukkan faktor-faktor subyektif seperti pendapat pakar, pengalaman dan pertimbangan individu dll.

b) kuantitatif - pendekatan time series (runtut waktu) - pendekatan sebab akibat

Dalam kondisi data historis

kuantitatif tidak tersedia, atau karena pola data unik maka dapat digunakan metode kualitatif atau gabungan metode kualitatif dengan metode kuantitatif

(24)

Metode Kualitatif (1)

o

Peramalan kualitatif

, bersifat subjektif, dipengaruhi

oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman

seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu

orang dengan orang lain dapat berbeda.

o

Umumnya digunakan pada kondisi data historis

kuantitatif tidak tersedia, atau karena pola data unik.

Atau karena kondisi tertentu perlu digunakan

gabungan metode kualitatif dengan metode

kuantitatif

o

Metode kualitatif antara lain : metode penilaian

(25)

a. Metode Penilaian Subyektif, terdiri dari :

o Opini Dewan Ekskutif Perusahaan

metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

(26)

o Gabungan Tenaga Penjualan

1. Pendekatan Akar Rumput : pengumpulan hasil estimasi dari setiap tenaga penjualan/distribusi dimasa yad didaerah teritorialnya, hasilnya digabung untuk setiap distrik atau daerah untuk digabungkan dikantor pusat perusahaan.

 Setiap penjual memperkirakan berapa penjualan yang dapat dicapai dalam wilayahnya

 Digabungkan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan

 Sales harus mengetahui apa yang diinginkan konsumen

Sales

(27)

2. Teknik Manajemen Penjualan/Distribusi : peramalan dilakukan oleh para staf ekskutif penjualan/distribusi 3. Pendekatan Distributor : digunakan oleh perusahaan

manufaktur yang mendistribusikan produknya melalui saluran distribusi independent

o Survey Formal dan Penilaian Berdasarkan Riset Pasar :

didasarkan pengetahuan para ahli tentang trend dimasa depan dan menterjemahkannya menjadi peramalan yang spesifik. Masukan diperoleh dari konsumen atau

konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.

(28)

 Tanyakan pada konsumen mengenai rencana

pembelian di masa depan  Terkadang sulit dalam

menjawab pertanyaan

(29)

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

b.

Metode eksplorasi ; Metode Delphi

Metode Delphi, merupakan teknik yang

mempergunakan prosedur sistematik untuk

mendapatkan suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. Proses delphi dilakukan dengan meminta kepada para anggota kelompok untuk

memberikan serangkaian ramalan-ramalan melalui tanggapan mereka terhadap daftar pertanyaan.

Kemudian hasilnya diformulasikan dan dibagikan lagi kepada kelompok. Metode memakan waktu dan

melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang

(30)

Metode Delphi

 Menggunakan suatu proses

kelompok

 3 jenis partisipan

 Pengambil Keputusan

 Staff

 Responden

 Kelompok responden yang

(31)

Agar metode peramalan kuantitatif dapat menghasilkan prediksi yang cukup akurat, diperlukan langkah-langkah sbb:

1) Tentukan tujuan peramalan

2) Tentukan item yang akan diramalkan 3) Tentukan horizon waktu peramalan

4) Kumpulkan dan analisis data

5) Tentukan metode-metode yang sesuai dengan plot

data

6) Lakukan validasi dan kontrol peramalan hasil

peramalan

7) Tetapkan metode terpilih/terbaik

2. METODE KUANTITATIF

(32)

Persyaratan Penggunaan Metode Kuantitatif

1.

Tersedia informasi tentang masa lalu.

2.

Informasi tersebut dapat di kuantitatifkan

dalam bentuk data numerik.

(33)

PENDEKATAN TIME SERIES (RUNTUT WAKTU)

o Pendekatan ini mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau.

o Pendekatan ini akan memberikan hasil yang akurat jika keadaan suatu waktu tidak banyak berbeda dengan

keadaan masa lampau.

o Diperlukan seorang analis yang dapat mengidentifikasi perilaku dasar deret data dengan cara membentuk plot data secara visual sehingga dapat dilihat pola data yang terbentuk pada masa lalu yang diasumsikan akan

berulang pada masa yang akan datang.

(34)

Pola Data

o Trend : menunjukkan pergerakan data secara lambat/

bertahap yang cenderung naik/turun dalam jangka waktu yang panjang.

o Seasonality (musiman) : terbentuk jika data dipengaruhi

oleh faktor musiman seperti cuaca, peringatan hari- hari besar atau liburan

o Cyclus (siklus) : terjadi jika variasi data bergelombang

pada durasi yang panjang (lebih dari satu tahun)

o Horizontal /Random Variation : terjadi jika data berfluktuasi

disekitar nilai rata-rata secara random, tetapi tidak

(35)

Pola Data

(36)
(37)

Metode Time Series

o

Metode berdasarkan pendekatan time series :

1. Simple Average (SA)

2. Moving Average (MA)

3. Weighted Moving Average (WMA)

4. Moving Average with Linear Trend (MAT)

5. Single Exponential Smoothing (SES)

6. Single Exponential Smoothing with Trend (SEST)

(38)

7. Double Exponential Smoothing (DES)

8. Double Exponential Smoothing with Trend

(DEST)

9. Adaptive Exponential Smoothing (AES)

10. Linear Regression with Time (LR)

11. Holt-Winters Additive Algorithm (HWA)

(39)

Akurasi dan Kontrol Peramalan

Prediksi yang dihasilkan oleh berbagai metode peramalan dapat mengurangi ketidakpastian suatu kondisi yang akan terjadi dimasa mendatang, artinya hasil peramalan

umumnya masih mengandung kesalahan (error).

Kesalahan peramalan (forecast error) merupakan selisih antara nilai aktual dengan nilai hasil peramalan :

dengan : Y(t) = nilai data aktual pada periode t

Y′(t) = nilai hasil peramalan pada periode t et = Y(t) – Y′(t)

(40)
(41)

Contoh 1:

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

Moving Average (MA)

Untuk t ≥ N

(42)
(43)

Contoh 2 :

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

Ft+1 = W t Xt + W t-1X t-1 + … + W t-N+1 X t-N+1

Weighted Moving Average (WMA)

(44)
(45)

Permasalahan & solusinya

o Apakah 2 metode peramalan di atas layak digunakan ?, apa ukurannya.

o Salah satu software yang dapat digunakan untuk

mengestimasi/meramalkan kondisi yang akan datang adalah Win QSB. Output Win QSB contoh soal di atas adalah sebagai berikut :

(46)
(47)

Moving Average (MA) menggunakan Win QSB

(48)
(49)

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

(50)
(51)

HASIL RAMALAN TERBAIK : METODE HWA

(52)
(53)

PENDEKATAN SEBAB AKIBAT

 Metode statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan

sebab akibat antara satu/lebih variabel bebas(independent variable) dan satu variabel bergantung (dependent variable ) dengan tujuan untuk meramalkan nilai variabel bergantung dalam hubungan dengan nilai variabel bebas tertentu.

Regresi linier sederhana : mengamati pengaruh satu variabel

bebas (independent variabel ) terhadap variabel tidak bebas

(dependent variabel ),

 Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana

Ý = a + b. X Dimana :

Ý = variabel tidak bebas (yang diramalkan) X = variabel bebas

(54)

a = nilai Y bila X = 0

b = perubahan rata-rata Y terhadap perubahan per unit X.

ΣY ΣX2 – ΣX ΣXY

a =

n.ΣX2(ΣX)2

n.ΣXY – ΣX ΣY b =

(55)

Regresi linier berganda mengamati pengaruh lebih dari satu variabel bebas (independent variabel ) terhadap variabel tidak bebas (dependent variabel ), minimal ada dua buah variabel bebas. Secara sistematis regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn dimana:

Ŷ= variabel yang diramalkan ( dependent variabel )

X1, X2 , X3 ,..., Xn = variabel yang diketahui (independent variabel)

b1, b2, b3, . . . , bn = koefisien regresi

(56)

Y 23 7 15 17 23 22 10 14 20 19

X1 10 2 4 6 8 7 4 6 7 6

X2 7 3 2 4 6 5 3 3 4 3

(57)

No Y X1 X2 X1 Y X2 Y X1X2 X12 X 22

1 23 10 7 230 161 70 100 49

2 7 2 3 14 21 6 4 9

3 15 4 2 60 30 8 16 4

4 17 6 4 102 68 24 36 16

5 23 8 6 184 138 48 64 36

6 22 7 5 154 110 35 49 25

7 10 4 3 40 30 12 16 9

8 14 6 3 84 42 18 36 9

9 20 7 4 140 80 28 49 16

10 19 6 3 114 57 18 36 9

170 60 40 1122 737 267 406 182

(58)

Menggunakan rumus diatas diperoleh persamaan sbb : 170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2

1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2 737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2

Dengan menggunakan pendekatan eliminasi diperoleh :

a = 3,918727912; b1 = 2,491166078 ; b2 = - 0,466431095

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn

(59)

Analisa Korelasi

Bentuk umum persamaan sbb:

Dimana nilai koefisien korelasi r terletak diantara 1 dan 1.

Mengukur derajat hubungan antara dua atau lebih variabel- variabel tanpa melihat bentuk hubungan dengan menggunakan koefisien r.

          2 ) ( ) 2 .( * 2 ) ( ) 2 .( ) )( ( ) .( Y Y n X X n Y X XY n r =

(60)

Bila kenaikan suatu variabel diikuti dengan kenaikan di dalam variabel lain maka kedua variabel tersebut

mempunyai korelasi positif (+) dan nilai r mendekati atau

sama dengan 1

Bila kenaikan suatu variabel diikuti dengan penurunan pada variabel lain maka kedua variabel tersebut

mempunyai korelasi negatif (-) dan nilai r mendekati atau

sama dengan -1

(61)

Regresi menggunakan WIN-QSB

(62)
(63)
(64)

CONTOH KASUS

o Data Permintaan Dan Penawaran (Dalam Ribuan

(65)

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

o Jam Kerja

1 hari terdiri dari 2 shift kerja (1 shift = 8 jam kerja, dengan waktu efektif = 7 jam) 1 tahun = 300 hari kerja efektif.

o Proses Produksi

Setiap unit produk diproses sebagai berikut :

Bahan baku diproses pada mesin A (27 menit) pada mesin B (19 menit), pada mesin C (15 menit) dilanjutkan proses manual (90 menit)

o Bahan Baku

Setiap unit produk membutuhkan bahan baku P (3 kg), Q (6 kg) dan R (2 ons)

(66)

GRAFIK DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT)

(67)

TABEL DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT)

(68)
(69)

YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016

(70)

Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Penjualan

11 1.951.493 1.299.455 652.038 12 1.989.299 1.364.395 624.904

13 2.029.325 1.431.408 597.917 29.896 14 1.970.818 1.313.860 656.958 65.696 15 2.008.623 1.378.800 629.823 62.982 16 2.048.649 1.445.813 602.836 60.284 17 1.990.142 1.328.266 661.876 66.188 18 2.027.948 1.393.206 634.742 63.474 19 2.067.974 1.460.219 607.755 60.776 20 2.009.467 1.342.671 666.796 66.680

Total 475.974

(71)

CONTOH ANALISIS ASPEK PASAR

1) Semen

Faktor Pembeli / Konsumen

Pembeli / konsumen semen adalah konsumen

secara pribadi yang digunakan untuk perbaikan atau

pembangunan rumah, kontraktor digunakan dalam

pembangunan proyek

proyek pemerintah dan

swasta, ekspor ke berbagai negara Asia dan Afrika

antara lain Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam,

Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman,

Australia,

Nigeria,

Mozambik,

Gambia,

dan

Madagaskar Untuk pasar dalam negeri, tiap

produsen semen sudah ada wilayah atau rayon

sendiri untuk memasarkan produknya.

(72)

Pertumbuhan Konsumsi Semen Indonesia

Data dari Asosiasi Semen Indonesia jumlah konsumsi semen dalam negeri adalah :

Tahun Jumlah (ribu ton)

2004 40.693

2005 42.590

2006 41.330

2007 43.433

(73)

Sedangkan menurut CEIC outlook industri semen, pertumbuhan ekspor Indonesia adalah sebagai

berikut

Tahun Jumlah (ribu ton)

2004 25.380

2005 26.770

2006 28.243

2007 29.402

2008 27.762

(74)

 Di Indonesia konsumsi semen di pasok beberapa

pabrik semen (Media Indonesia) :

o PT Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tiga Roda / Heidelberg), Lokasi : Citeureup (Bogor), Palimanan

(Cirebon), Tarjun (Kalsel) Didirikan 1985, Jumlah pabrik : 12, Kapasitas produksi total: 15.600.000 ton.

o PT Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja), Lokasi: Baturaja, Palembang, Panjang (Sumsel) Didirikan : 14 November 1974, Jumlah pabrik: 3, Kapasitas produksi total: 1.250.000 ton.

(75)

o PT Semen Gresik (Semen Gresik). Lokasi: Gresik (Jatim), Didirikan 7 Agustus 1957, Jumlah pabrik :- , Kapasitas produksi total: 8.520.000 ton.

o PT Semen Bosowa (Semen Bosowa). Lokasi: Maros, Batam, Didirikan 1999. Jumlah pabrik : 2. Kapasitas produksi total: 3.000.000 ton

o PT Semen Andalas (Lafarge), Lokasi: Medan (Sumut). Didirikan -Jumlah pabrik : 1, Kapasitas produksi total: 1.800.000 ton

o PT Semen Cibinong (Holcim), Lokasi: Narogong-Cibinong (Jabar), Cilacap (Jateng), Didirikan 1971, Jumlah pabrik: 6, Kapasitas produksi total: 9.700.000 ton.

o PT Semen Tonasa, Lokasi: Ds Tonasa, Kab. Pangkep (Sulsel), Didirikan 5 Desember 1960, Jumlah pabrik : 3, Kapasitas produksi total: 3.480.000 ton.

(76)

Proyeksi Pangsa Pasar Pendirian Pabrik Semen

Proyeksi pangsa pasar pendirian pabrik semen perlu dilakukan guna mengantisipasi kapasitas produksi. Proyeksi pangsa pasar yang perlu dilakukan adalah proyeksi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor

o Proyeksi Kebutuhan Pasar Dalam Negeri

(77)

o Proyeksi Kebutuhan Ekspor

Proyeksi kebutuhan pasar untuk ekspor merupakan permintaan dari negara – negara di Asia dan Afrika dalam memenuhi kebutuhan semen domestik negara tersebut. Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia pertumbuhan semen ekspor meningkat sejak tahun 2009 sebesar 7 % 8 % yang ditunjukkan oleh tabel berikut, yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan 7 %.

(78)

Proyeksi Jumlah Konsumsi Semen Dalam Negeri

Tahun Proyeksi Jumlah Konsumsi (ribu ton)

2009 48.898

2010 56.233

2011 64.668

2012 74.368

2013 85.523

(79)

Tahun Proyeksi Jumlah Konsumsi (ribu ton)

2009 29.610

2010 31.682

2011 33.900

2012 36.273

2013 38.812

2014 41.529

Proyeksi Jumlah Konsumsi Semen Untuk Ekspor

(80)

Kapasitas Pabrik Semen di Indonesia

Dilihat dari kapasitas 8 pabrik semen maka masih ada kebutuhan dalam negeri dan ekspor yang tidak bisa di penuhi oleh ke-8

pabrik semen di atas.

Pabrik Semen Kapasitas (ton)

PT Indocement Tunggal Prakarsa 15.600.000 PT Semen Baturaja 1.250.000

PT Semen Padang 5.240.000

PT Semen Gresik 8.520.000

PT Semen Bosowa 3.000.000

PT Semen Andalas 1.800.000

PT Semen Cibinong 9.700.000

PT Semen Tonasa 3.480.000

(81)

2) Gula

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PT. Sucofindo pada tahun 2007 dan tahun 2008, konsumsi gula rumah tangga dan kebutuhan

industri adalah sbb :

Tabel Konsumsi gula rumah tangga dan kebutuhan gula industri tahun 2007-2008

Konsumsi Satuan Konsumsi/Tahun

1.228.657.782

64.248,73 Kg/persh/bln 882.006.497 1.735,09 Kg/persh/bln 74.518.645 290,74 Kg/persh/bln 272.132.640

15,16 Kg/kapita/thn 3.411.750.000

13,02 Kg/kapita/thn 2.929.500.000 RT Murni 11,86 Kg/kapita/thn 2.668.500.000 Industri RT 1,16 Kg/kapita/thn 261.000.000 2,14 Kg/kapita/thn 482.250.000 RT Khusus 0,14 Kg/kapita/thn 31.549.065 Kantor 0,09 Kg/kapita/thn 20.281.542 Restoran 0,43 Kg/kapita/thn 96.900.701 Warung Makan 1,42 Kg/kapita/thn 319.997.664 Hotel 0,06 Kg/kapita/thn 13.521.028

4.640.407.782 Total Konsumsi Gula per tahun (Kg)

Kecil

RUMAH T ANGGA (RT )

Dalam RT Luar RT Uraian INDUST RI Besar Menengah

Industri (B = 1.144, M = 3.579, K = 78.000), Rumah Tangga ( RTM =

225.000.000, IRT = 225.000.000, RTK =225.350, K = 225.350, R = 225.350, WM = 225.350, H = 225.350)

Gambar

GRAFIK HASIL RAMALAN : METODE HWA
GRAFIK DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM
TABEL DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM
TABEL DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tidak banyak dijumpai dalam industri pertahanan yang mengamankan proses produksi berantai dengan prinsip bergabungnya industri yang lebih hulu dalam integrasi

- Diperlukan sebuah perancangan ruang berkesenian yang dapat menampung berbagai kegiatan tidak hanya pameran namun juga pertunjukan, diskusi maupun workshop atau

Benturan kepentingan adalah situasi dimana pejabat atau pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memiliki atau patut

Analisis terhadap implementasi kebijakan Jepang pada era Junichiro Koizumi terhadap status Kepulauan Takeshima terkait dengan relasi Jepang dan Korea Selatan

Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi Terhadap Penurunan Tingkat Stres pada Ibu Hamil.. Universitas Sebelas

Madeg ing nagari Astina, prabu Santanu, miyos ing pandhapi, lenggah ingadhep ingkang putra raden Dewabrata, tuwin patih Jayaprayitna, miwah para punggawa pepak kang anangkil.. Ginem,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang

Dari tabel dan gambar tersebut diketahui bahwa untuk tipe lahan HP pada titik sampel 1, 3, 4 dan 5 memiliki tingkat kematangan cukup variatif dengan ketebalan tiap