ASPEK PASAR DAN
PEMASARAN
ASPEK PASAR DAN
PEMASARAN
pasar potensial
sales potensial
strategi pemasaran
1. Berapa pasar potensial yang tersedia pada masa yang akan datang ?.
2. Berapa sales potensial/ market share yang dapat diserap dari keseluruhan pasar potensial ?.
3. Bagaimana strategi pemasaran untuk mencapai sales
potensial/market share yang telah ditetapkan ?.
Pasar potensial : keseluruhan jumlah produk atau sekelompok
produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam satu periode tertentu dibawah pengaruh satu set kondisi tertentu. Satu set kondisi tertentu tersebut meliputi variabel yang dapat dikontrol oleh calon investor yakni marketing mix dan kemampuan
manajemen lainnya, serta variabel yang tidak dapat dikontrol oleh calon investor yaitu kondisi perekonomian pada umumnya, kondisi industri.
Sales potensial : proporsi dari keseluruhan pasar potensial yang
diharapkan dapat diraih oleh proyek ybs. (market share perusahaan)
Strategi pemasaran : berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh
calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian hasil produksinya
Contoh : Pasar Potensial
Permintaan (demand),
menunjukkan gambaran pasar.
Rencana penjualan dan
produksi memerlukan data mengenai permintaan
(demand) di masa yang akan datang TOTAL PASAR Pangsa Pasar A Pangsa Pasar B Permintaan Perusahaan B saja Pasar Potensial
Permintaan
Kebutuhan dan keinginan memunculkan adanya
permintaan. Permintaan dipengaruhi oleh :
Perusahaan Permintaan
Input Output
o Variasi random
o Rencana konsumen o Daur hidup produk o Pesaing
o Perilaku/sikap konsumen o Waktu
o Siklus bisnis o Iklan
o Sales effort o Reputasi
o Desain produk
o Kebijaksanaan kredit o Kualitas
Target penjualan umumnya sangat tergantung pada kedudukan produk dalam masa kehidupannya dewasa ini yang dapat diidentifikasi dari daur hidup produk. Daur hidup produk merupakan perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya.
Daur kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama, yaitu : Pengenalan, Pertumbuhan, Kedewasaan, penurunan
Pada umumnya target penjualan rendah pada tahap perkenalan, kemudian meningkat pada tahap kedewasaan , dan pada akhirnya menurun.
Daur Hidup Produk juga memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak pernah melewati tahap perkenalan.
Panjang suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi.
Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup Produk
1. Tahap Perkenalan / Introduction
Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi.
2. Tahap Pertumbuhan / Growth
Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang
kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar.
3. Tahap Kedewasaan / Maturity
4. Tahap Penurunan / Decline
Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini.
o Menambah investasi agar dapat mendominasi atau
menempati posisi persaingan yang baik.
o Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat
baru pada produk.
o Mencari pasar baru.
o
Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini
sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
o
Mengurangi investasi perusahaan secara selektif
dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang
menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk
kelompok kecil konsumen yang masih setia dan
menguntungkan.
o
Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset
Teknik memperpanjang daur hidup produk :
Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai shampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat dsb. Contoh produk unilever biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
Proses Pengkajian Aspek Pasar
Menilai situasi
• Memahami lingkungan pasar, identifikasi peluang, identifikasi hambatan
Program Pengkajian
• Menentukan lingkup usaha,
merencanakan pangsa pasar, posisi menghadapi persaingan
Mengumpulkan data dan informasi
• Data primer dan sekunder, survei pasar
Analisis dan peramalan
• Metode analisis dan peramalan, proyeksi kecenderungan
Data dan Sumber Data
Data
1. Kecenderungan konsumsi/permintaan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya
2. Kecenderungan penawaran produk dan kemungkinan perluasan produksi dari pesaing
3. Impor dan ekspor
4. Kedudukan proyek dalam struktur persaingan, termasuk struktur biaya produksi dan pemasaran pesaing
5. Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen
Sumber Data
Kecuali data primer yang digali melalui penelitian
atau survey yang dilakukan investor, dapat juga
digunakan data sekunder yang bersumber dari :
1. Laporan sensus penduduk Indonesia
2. Laporan perencanaan di Indonesia
3. Buku statistik Indonesia/daerah
4. Buletin yang diterbitkan departemen, perbankan
maupun asosiasi profesi
5. laporan seminar, lokakarya , penelitian dan
yang sejenis
Prediksi Masa Depan
Kondisi pada waktu yang akan datang sulit
diperkirakan secara pasti sehingga pengambil
keputusan harus bekerja dengan berorientasi
pada kondisi pada waktu yang akan datang
yang tidak pasti.
Dalam situasi ini diperlukan suatu prediksi
Tujuan Peramalan
o
Tujuan peramalan : mengurangi resiko atau
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
pengambilan keputusan operasional jangka pendek
dan dalam perencanaan untuk pertumbuhan jangka
panjang.
o
Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberi
gambaran tentang masa depan perusahaan yang
memungkinkan
manajemen
melakukan
perencanaan, menciptakan peluang bisnis, mengatur
peluang investasi dll.
Proses-proses Peramalan
• Pengembangan model • Pengujian model
• Penerapan model
Proses peramalan
Penentuan tujuan, yaitu penentuan estimasi yang
diinginkan. Hal ini tergantung dari informasi dari para manajer
Pengujian model, untuk menentukan tingkat akurasi,
validitas dan reliabilitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan oleh derajad ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan (actual)
Penerapan model, perlu dimasukkan data historik guna
menghasilkan suatu ramalan.
Pengembangan model, merupakan kerangka analitis yang
apabila dimasukkan data (input data), maka menghasilkan estimasi di waktu mendatang.
Revisi dan evaluasi, perbaikkan mungkin diperlukan karena
adanya perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, seperti tingkat harga, karakteristik produk, kebijakan pemerintah, dll. Sedangkan evaluasi ditujukan
Tahapan Peramalan
Permintaan pasar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
perusahaan
Tahapan peramalan
1. Analisa ekonomi, proyeksi terhadap aspek makro, seperti aspek kependudukan, pendapatan, kebijaksanan pemerintah
2. Analisa industri, mencakup peramalan permintaan potensial yaitu kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut dan analisa
permintaan industri yaitu jumlah permintaan riil yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada
3. Analisa penjualan masa lalu, untuk perusahaan/proyek baru dapat menggunakan analogi penjualan perusahaan lain atau analogi produk yang mendekati kesamaan
4. Analisa peramalan permintaan, baik untuk industri maupun proyek yang diusulkan
Peramalan
Metode a) kualitatif, metode ini berupaya memasukkan faktor-faktor subyektif seperti pendapat pakar, pengalaman dan pertimbangan individu dll.
b) kuantitatif - pendekatan time series (runtut waktu) - pendekatan sebab akibat
Dalam kondisi data historis
kuantitatif tidak tersedia, atau karena pola data unik maka dapat digunakan metode kualitatif atau gabungan metode kualitatif dengan metode kuantitatif
Metode Kualitatif (1)
o
Peramalan kualitatif
, bersifat subjektif, dipengaruhi
oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman
seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu
orang dengan orang lain dapat berbeda.
o
Umumnya digunakan pada kondisi data historis
kuantitatif tidak tersedia, atau karena pola data unik.
Atau karena kondisi tertentu perlu digunakan
gabungan metode kualitatif dengan metode
kuantitatif
o
Metode kualitatif antara lain : metode penilaian
a. Metode Penilaian Subyektif, terdiri dari :
o Opini Dewan Ekskutif Perusahaan
metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
o Gabungan Tenaga Penjualan
1. Pendekatan Akar Rumput : pengumpulan hasil estimasi dari setiap tenaga penjualan/distribusi dimasa yad didaerah teritorialnya, hasilnya digabung untuk setiap distrik atau daerah untuk digabungkan dikantor pusat perusahaan.
Setiap penjual memperkirakan berapa penjualan yang dapat dicapai dalam wilayahnya
Digabungkan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan
Sales harus mengetahui apa yang diinginkan konsumen
Sales
2. Teknik Manajemen Penjualan/Distribusi : peramalan dilakukan oleh para staf ekskutif penjualan/distribusi 3. Pendekatan Distributor : digunakan oleh perusahaan
manufaktur yang mendistribusikan produknya melalui saluran distribusi independent
o Survey Formal dan Penilaian Berdasarkan Riset Pasar :
didasarkan pengetahuan para ahli tentang trend dimasa depan dan menterjemahkannya menjadi peramalan yang spesifik. Masukan diperoleh dari konsumen atau
konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.
Tanyakan pada konsumen mengenai rencana
pembelian di masa depan Terkadang sulit dalam
menjawab pertanyaan
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
b.
Metode eksplorasi ; Metode DelphiMetode Delphi, merupakan teknik yang
mempergunakan prosedur sistematik untuk
mendapatkan suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. Proses delphi dilakukan dengan meminta kepada para anggota kelompok untuk
memberikan serangkaian ramalan-ramalan melalui tanggapan mereka terhadap daftar pertanyaan.
Kemudian hasilnya diformulasikan dan dibagikan lagi kepada kelompok. Metode memakan waktu dan
melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang
Metode Delphi
Menggunakan suatu proses
kelompok
3 jenis partisipan
Pengambil Keputusan
Staff
Responden
Kelompok responden yang
Agar metode peramalan kuantitatif dapat menghasilkan prediksi yang cukup akurat, diperlukan langkah-langkah sbb:
1) Tentukan tujuan peramalan
2) Tentukan item yang akan diramalkan 3) Tentukan horizon waktu peramalan
4) Kumpulkan dan analisis data
5) Tentukan metode-metode yang sesuai dengan plot
data
6) Lakukan validasi dan kontrol peramalan hasil
peramalan
7) Tetapkan metode terpilih/terbaik
2. METODE KUANTITATIF
Persyaratan Penggunaan Metode Kuantitatif
1.
Tersedia informasi tentang masa lalu.
2.
Informasi tersebut dapat di kuantitatifkan
dalam bentuk data numerik.
PENDEKATAN TIME SERIES (RUNTUT WAKTU)
o Pendekatan ini mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau.
o Pendekatan ini akan memberikan hasil yang akurat jika keadaan suatu waktu tidak banyak berbeda dengan
keadaan masa lampau.
o Diperlukan seorang analis yang dapat mengidentifikasi perilaku dasar deret data dengan cara membentuk plot data secara visual sehingga dapat dilihat pola data yang terbentuk pada masa lalu yang diasumsikan akan
berulang pada masa yang akan datang.
Pola Data
o Trend : menunjukkan pergerakan data secara lambat/
bertahap yang cenderung naik/turun dalam jangka waktu yang panjang.
o Seasonality (musiman) : terbentuk jika data dipengaruhi
oleh faktor musiman seperti cuaca, peringatan hari- hari besar atau liburan
o Cyclus (siklus) : terjadi jika variasi data bergelombang
pada durasi yang panjang (lebih dari satu tahun)
o Horizontal /Random Variation : terjadi jika data berfluktuasi
disekitar nilai rata-rata secara random, tetapi tidak
Pola Data
Metode Time Series
o
Metode berdasarkan pendekatan time series :
1. Simple Average (SA)
2. Moving Average (MA)
3. Weighted Moving Average (WMA)
4. Moving Average with Linear Trend (MAT)
5. Single Exponential Smoothing (SES)
6. Single Exponential Smoothing with Trend (SEST)
7. Double Exponential Smoothing (DES)
8. Double Exponential Smoothing with Trend
(DEST)
9. Adaptive Exponential Smoothing (AES)
10. Linear Regression with Time (LR)
11. Holt-Winters Additive Algorithm (HWA)
Akurasi dan Kontrol Peramalan
Prediksi yang dihasilkan oleh berbagai metode peramalan dapat mengurangi ketidakpastian suatu kondisi yang akan terjadi dimasa mendatang, artinya hasil peramalan
umumnya masih mengandung kesalahan (error).
Kesalahan peramalan (forecast error) merupakan selisih antara nilai aktual dengan nilai hasil peramalan :
dengan : Y(t) = nilai data aktual pada periode t
Y′(t) = nilai hasil peramalan pada periode t et = Y(t) – Y′(t)
Contoh 1:
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
Moving Average (MA)
Untuk t ≥ N
Contoh 2 :
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
Ft+1 = W t Xt + W t-1X t-1 + … + W t-N+1 X t-N+1
Weighted Moving Average (WMA)
Permasalahan & solusinya
o Apakah 2 metode peramalan di atas layak digunakan ?, apa ukurannya.
o Salah satu software yang dapat digunakan untuk
mengestimasi/meramalkan kondisi yang akan datang adalah Win QSB. Output Win QSB contoh soal di atas adalah sebagai berikut :
Moving Average (MA) menggunakan Win QSB
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
HASIL RAMALAN TERBAIK : METODE HWA
PENDEKATAN SEBAB AKIBAT
Metode statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan
sebab akibat antara satu/lebih variabel bebas(independent variable) dan satu variabel bergantung (dependent variable ) dengan tujuan untuk meramalkan nilai variabel bergantung dalam hubungan dengan nilai variabel bebas tertentu.
Regresi linier sederhana : mengamati pengaruh satu variabel
bebas (independent variabel ) terhadap variabel tidak bebas
(dependent variabel ),
Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana
Ý = a + b. X Dimana :
Ý = variabel tidak bebas (yang diramalkan) X = variabel bebas
a = nilai Y bila X = 0
b = perubahan rata-rata Y terhadap perubahan per unit X.
ΣY ΣX2 – ΣX ΣXY
a =
n.ΣX2 – (ΣX)2
n.ΣXY – ΣX ΣY b =
Regresi linier berganda mengamati pengaruh lebih dari satu variabel bebas (independent variabel ) terhadap variabel tidak bebas (dependent variabel ), minimal ada dua buah variabel bebas. Secara sistematis regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn dimana:
Ŷ= variabel yang diramalkan ( dependent variabel )
X1, X2 , X3 ,..., Xn = variabel yang diketahui (independent variabel)
b1, b2, b3, . . . , bn = koefisien regresi
Y 23 7 15 17 23 22 10 14 20 19
X1 10 2 4 6 8 7 4 6 7 6
X2 7 3 2 4 6 5 3 3 4 3
No Y X1 X2 X1 Y X2 Y X1X2 X12 X 22
1 23 10 7 230 161 70 100 49
2 7 2 3 14 21 6 4 9
3 15 4 2 60 30 8 16 4
4 17 6 4 102 68 24 36 16
5 23 8 6 184 138 48 64 36
6 22 7 5 154 110 35 49 25
7 10 4 3 40 30 12 16 9
8 14 6 3 84 42 18 36 9
9 20 7 4 140 80 28 49 16
10 19 6 3 114 57 18 36 9
∑ 170 60 40 1122 737 267 406 182
Menggunakan rumus diatas diperoleh persamaan sbb : 170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2
1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2 737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2
Dengan menggunakan pendekatan eliminasi diperoleh :
a = 3,918727912; b1 = 2,491166078 ; b2 = - 0,466431095
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn
Analisa Korelasi
Bentuk umum persamaan sbb:
Dimana nilai koefisien korelasi r terletak diantara –1 dan 1.
Mengukur derajat hubungan antara dua atau lebih variabel- variabel tanpa melihat bentuk hubungan dengan menggunakan koefisien r.
2 ) ( ) 2 .( * 2 ) ( ) 2 .( ) )( ( ) .( Y Y n X X n Y X XY n r =
Bila kenaikan suatu variabel diikuti dengan kenaikan di dalam variabel lain maka kedua variabel tersebut
mempunyai korelasi positif (+) dan nilai r mendekati atau
sama dengan 1
Bila kenaikan suatu variabel diikuti dengan penurunan pada variabel lain maka kedua variabel tersebut
mempunyai korelasi negatif (-) dan nilai r mendekati atau
sama dengan -1
Regresi menggunakan WIN-QSB
CONTOH KASUS
o Data Permintaan Dan Penawaran (Dalam Ribuan
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
o Jam Kerja
1 hari terdiri dari 2 shift kerja (1 shift = 8 jam kerja, dengan waktu efektif = 7 jam) 1 tahun = 300 hari kerja efektif.
o Proses Produksi
Setiap unit produk diproses sebagai berikut :
Bahan baku diproses pada mesin A (27 menit) pada mesin B (19 menit), pada mesin C (15 menit) dilanjutkan proses manual (90 menit)
o Bahan Baku
Setiap unit produk membutuhkan bahan baku P (3 kg), Q (6 kg) dan R (2 ons)
GRAFIK DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT)
TABEL DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT)
YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2016
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Penjualan
11 1.951.493 1.299.455 652.038 12 1.989.299 1.364.395 624.904
13 2.029.325 1.431.408 597.917 29.896 14 1.970.818 1.313.860 656.958 65.696 15 2.008.623 1.378.800 629.823 62.982 16 2.048.649 1.445.813 602.836 60.284 17 1.990.142 1.328.266 661.876 66.188 18 2.027.948 1.393.206 634.742 63.474 19 2.067.974 1.460.219 607.755 60.776 20 2.009.467 1.342.671 666.796 66.680
Total 475.974
CONTOH ANALISIS ASPEK PASAR
1) Semen
Faktor Pembeli / Konsumen
Pembeli / konsumen semen adalah konsumen
secara pribadi yang digunakan untuk perbaikan atau
pembangunan rumah, kontraktor digunakan dalam
pembangunan proyek
–
proyek pemerintah dan
swasta, ekspor ke berbagai negara Asia dan Afrika
antara lain Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam,
Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman,
Australia,
Nigeria,
Mozambik,
Gambia,
dan
Madagaskar Untuk pasar dalam negeri, tiap
produsen semen sudah ada wilayah atau rayon
sendiri untuk memasarkan produknya.
Pertumbuhan Konsumsi Semen Indonesia
Data dari Asosiasi Semen Indonesia jumlah konsumsi semen dalam negeri adalah :
Tahun Jumlah (ribu ton)
2004 40.693
2005 42.590
2006 41.330
2007 43.433
Sedangkan menurut CEIC outlook industri semen, pertumbuhan ekspor Indonesia adalah sebagai
berikut
Tahun Jumlah (ribu ton)
2004 25.380
2005 26.770
2006 28.243
2007 29.402
2008 27.762
Di Indonesia konsumsi semen di pasok beberapa
pabrik semen (Media Indonesia) :
o PT Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tiga Roda / Heidelberg), Lokasi : Citeureup (Bogor), Palimanan
(Cirebon), Tarjun (Kalsel) Didirikan 1985, Jumlah pabrik : 12, Kapasitas produksi total: 15.600.000 ton.
o PT Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja), Lokasi: Baturaja, Palembang, Panjang (Sumsel) Didirikan : 14 November 1974, Jumlah pabrik: 3, Kapasitas produksi total: 1.250.000 ton.
o PT Semen Gresik (Semen Gresik). Lokasi: Gresik (Jatim), Didirikan 7 Agustus 1957, Jumlah pabrik :- , Kapasitas produksi total: 8.520.000 ton.
o PT Semen Bosowa (Semen Bosowa). Lokasi: Maros, Batam, Didirikan 1999. Jumlah pabrik : 2. Kapasitas produksi total: 3.000.000 ton
o PT Semen Andalas (Lafarge), Lokasi: Medan (Sumut). Didirikan -Jumlah pabrik : 1, Kapasitas produksi total: 1.800.000 ton
o PT Semen Cibinong (Holcim), Lokasi: Narogong-Cibinong (Jabar), Cilacap (Jateng), Didirikan 1971, Jumlah pabrik: 6, Kapasitas produksi total: 9.700.000 ton.
o PT Semen Tonasa, Lokasi: Ds Tonasa, Kab. Pangkep (Sulsel), Didirikan 5 Desember 1960, Jumlah pabrik : 3, Kapasitas produksi total: 3.480.000 ton.
Proyeksi Pangsa Pasar Pendirian Pabrik Semen
Proyeksi pangsa pasar pendirian pabrik semen perlu dilakukan guna mengantisipasi kapasitas produksi. Proyeksi pangsa pasar yang perlu dilakukan adalah proyeksi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor
o Proyeksi Kebutuhan Pasar Dalam Negeri
o Proyeksi Kebutuhan Ekspor
Proyeksi kebutuhan pasar untuk ekspor merupakan permintaan dari negara – negara di Asia dan Afrika dalam memenuhi kebutuhan semen domestik negara tersebut. Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia pertumbuhan semen ekspor meningkat sejak tahun 2009 sebesar 7 %– 8 % yang ditunjukkan oleh tabel berikut, yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan 7 %.
Proyeksi Jumlah Konsumsi Semen Dalam Negeri
Tahun Proyeksi Jumlah Konsumsi (ribu ton)
2009 48.898
2010 56.233
2011 64.668
2012 74.368
2013 85.523
Tahun Proyeksi Jumlah Konsumsi (ribu ton)
2009 29.610
2010 31.682
2011 33.900
2012 36.273
2013 38.812
2014 41.529
Proyeksi Jumlah Konsumsi Semen Untuk Ekspor
Kapasitas Pabrik Semen di Indonesia
Dilihat dari kapasitas 8 pabrik semen maka masih ada kebutuhan dalam negeri dan ekspor yang tidak bisa di penuhi oleh ke-8
pabrik semen di atas.
Pabrik Semen Kapasitas (ton)
PT Indocement Tunggal Prakarsa 15.600.000 PT Semen Baturaja 1.250.000
PT Semen Padang 5.240.000
PT Semen Gresik 8.520.000
PT Semen Bosowa 3.000.000
PT Semen Andalas 1.800.000
PT Semen Cibinong 9.700.000
PT Semen Tonasa 3.480.000
2) Gula
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PT. Sucofindo pada tahun 2007 dan tahun 2008, konsumsi gula rumah tangga dan kebutuhan
industri adalah sbb :
Tabel Konsumsi gula rumah tangga dan kebutuhan gula industri tahun 2007-2008
Konsumsi Satuan Konsumsi/Tahun
1.228.657.782
64.248,73 Kg/persh/bln 882.006.497 1.735,09 Kg/persh/bln 74.518.645 290,74 Kg/persh/bln 272.132.640
15,16 Kg/kapita/thn 3.411.750.000
13,02 Kg/kapita/thn 2.929.500.000 RT Murni 11,86 Kg/kapita/thn 2.668.500.000 Industri RT 1,16 Kg/kapita/thn 261.000.000 2,14 Kg/kapita/thn 482.250.000 RT Khusus 0,14 Kg/kapita/thn 31.549.065 Kantor 0,09 Kg/kapita/thn 20.281.542 Restoran 0,43 Kg/kapita/thn 96.900.701 Warung Makan 1,42 Kg/kapita/thn 319.997.664 Hotel 0,06 Kg/kapita/thn 13.521.028
4.640.407.782 Total Konsumsi Gula per tahun (Kg)
Kecil
RUMAH T ANGGA (RT )
Dalam RT Luar RT Uraian INDUST RI Besar Menengah
Industri (B = 1.144, M = 3.579, K = 78.000), Rumah Tangga ( RTM =