• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR: 26/PHP-KOT-XV/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOMOR: 26/PHP-KOT-XV/2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Ii"8gal: ••••..^.tJMm£Eol^

KETERANGAN PIHAK TERKAIT

PERKARA

NOMOR: 26/PHP-KOT-XV/2017

(2)

i

ADVOKAT / KONSULTAN HUKIUM

SAFARULLAH & REKAN - B. 00.11032

Jl. Bxinga Xax^uzis No. 36 B ICexulari — Sulawesi Tenggara, TUp. 0401-312S034 HP. 0813 416 7T7 S4 Email: Mflttullali67®y«lioo.oa>m

Jakarta, 21 Maret 2017

Hal: Keterangan Pihak Terkait terhadap Perkara Nomor26/PHP-KOT-XV/2017

yang dimohonkan oleh Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Abdul Rasak.S.P dan Haris Andi Surahrnan.S.Pd Nomor Urut 2.

Yang Mulia Ketua Mahkamah Konstitusi

Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 6 Jakarta Pusat

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Adriatma Dwi Putra.S.T., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta,

alamat Jl. Syehc Yusuf No. 8, Kelurahan Kommba, Kecamatan Mandonga, Kota

Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Nomor Telepon 082213842228. _ email

karina adD2228fa>vahoo.com fBukti PT. 1)

2.

Sulkarnain.K. S.E, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, alamat

Jl. Malik Raya Nomor: 16.A. Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor Telepon 081341544514. _ email

Sulkarnain [email protected] (Bukti PT. 2)

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari dalam Pemilihan Walikota

dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017 Nomor Urut 2 (dua) (Bukti PT.3,dan

PT.4), Berdasarkan Surat Kuasa Khusus

Nomor 01/MK/II/2017, tertanggal

13 Maret 2017, dalam hal ini member Kuasa Kepada :

Safarullah.S.H.,M.H., Ismail. B.S.H., Myrwan.S.H.. dan Muhammad Ichsan.S.H. Kesemuanya adalah Advokat/Kuasa Hukum pada kantor Safarullah.SH. dan Rekan yang beralamat di jalan Bunga Tanjung No.36.B. Kota Kendari, Provinsi

Sulawesi Tenggara. nomor telepon 0401 3192504/HP,081341677754, email_

[email protected] baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertindak untuk dan alas nama Pemberi Kuasa.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK TERKAIT.

Dalam hal ini memberi Keterangan Pihak Terkait dalam Perkara Nomor 26/PHP-KOT-XV/2017 yang diajukan oleh Pemohon Abdul Rasak.S.P dan Haris Andi

Surahman.S.Pd. (NO.Urt. 2). Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota

(3)

DALAM EKSEPSI

1. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Menurut Pihak Terkait. Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara Perselisihan Penetapan Perolehan Suara Tahap

Akhir Hasll Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari, Tahun

2017 yang di ajukan oleh Pemohon dengan alasan sebagai berikut:

1.1. Bahwa Permohonan Pemohon (Pasangan Nomor Urut 1) dalam

perkara a quo tidak dapat dikuallfikasikan sebagai Perkara

Perselisihan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017, karena dari uraian

Permohonan Pemohon adalah tentang dugaan pelanggaran-pelanggaran administrasi dan Pidana yang terjadi selama proses

tahapan Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017,

dimana hal tersebut tidak sejalan dan atau bersesuaian dengan apa

yang dimaksud dalam Pasal 156 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10

Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur. Bupati, Walikota Menjadi Undang-Undang ;

Pasal 156

(2) Perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah perselisihan penetapan perolehan suara yang signifikan dan dapat

mempengaruhi penetapan calon terpilih

Bahwa dari apa yang dikandung dalam peraturan

perundang-undangan tersebut diatas sangat jelas dan tegas menyatakan, bahwa Mahkamah Konstitusi dalam menyelesaikan perselisihan hasil

Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, hanya memeriksa perkara yang berhubungan dengan perselisihan penetapan perolehan

suara yang signifikan mempengaruhi penetapan calon terpilih.

1.2. Bahwa hal tersebut diatas dipertegas lagi dalam dalam Pasal 8 ayat

(1) hurup b angka 4 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun

(4)

Konstitusi Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Pembahan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman

Beracara dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Waiikota ;

" Pokok Permohonan Pemohon memuat penjelasan mengenai kesalahan hasil Penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon dan hasH penghitungan suara yang benar menurut Pemohon."

Sementara dari dari uraian dalil-dalil Permohonan Keberatan Pemohon yang diuraikan oleh Pemohon dalam perkara a quo, sama sekali tidak menguraikan kesalahan perhitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon (KPU Kota Kendari), dan juga tidak memuat tentang Hasil penghitungan Suara yang benar menurut

Pemohon.

1.3. Bahwa dengan demikian berdasarkan uaraian tersebut diatas maka

menurut Pihak Terkait Mahkamah Konstitusi tidak berwenang

memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo.

2. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon

Menurut Pihak Terkait, bahwa Pemohon tidak memiliki Kedudukan

Hukum (Legal Standing) untuk mengajukan Permohonan Keberatan atas

Perselisihan Perolehan Suara akhir hasil Pemilihan Waiikota dan Wakil

Waiikota Kendari Tahun 2017 dengan alasan-alasan sebagai berikut:

2.1. Bahwa mengacu pada Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Juncto Pasal 7 ayat (2) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 Sebagaimana Telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Waiikota, Pemohon mengajukan Permohonan Ke Mahkamah Konstitusi dengan ketentuan sebagaimana tabel 1 dibawah ini:

(5)

v:,;"/

Tabel 1

No. Jumlah Penduduk Perolehan Suara

1. <250.000 2%

2. >250.000-500.000 1.5%

3. > 500.000- 1.000.000 1 %

4. > 1.000.000 0,5 %

2.2. Bahwa berdasarkan data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Perkecamatan Berdasarkan Jenis Kelamin Per 30 Juni 2016, dari Sepuluh Kecamatan Yang berada di Kota Kendari, Jumlah Penduduk

Kota Kendari sebanyak 332.337 (tiga ratus tiga puluh dua ribu tiga

ratus tiga puluh tujuh ) Jiwa. (Bukti PT.5)

2.3. Bahwa dengan demikian berdasarkan Pasal 158 ayat (2) huruf b

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati. Walikota Menjadi Undang-Undang Juncto Pasal 7 ayat (2) huruf b, Peraturan Mahkamah

Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 Sebagaimana Telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2017 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman Beracara Daiam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota, untuk dapat mengajukan Permohonan keberatan atas hasil Penghitungan Suara dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari, ( Sebagaimana yang tergambar pada Tabel 1, maksimal persentase perbedaan

perolehan suara antara Pemohon Abdul Rasak.S.P dan Haris Andi

Surahman.S.Pd. (Pasangan Nomor Urut 2) dengan Pasangan calon

peraih suara terbanyak (Pihak Terkait Adriatma Dwi Putra.S.T. dan

Sulkarnain K. S.E. Pasangan Nomor Urut 2) adalah 1,5 % (satu koma lima persent) dari total jumlah suara sah hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017.

(6)

2.4. Bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor: 37/ Kpts/KPU-Kota-026.433608/Tahun 2017 Tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dan

Hasil Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017.

tanggal 22 Februari 2017, perolehan Suara masing masing Pasangan

Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017. (Bukti PT.6) adalah sebagaimana tabel 2 dibawah ini:

label 2

No. Pasangan Calon (No.Urt) Perolehan Suara (%)

1. Abdul Rasak.S.P dan Haris Andi

Surahman.S.Pd. 55.769 (36,86 %)

2. Adriatma Dwi Putra.S.T. dan

Sulkarnain.K.S.E. 62.019(40,99%)

3. Drs. Mohammad Zayat Kaimuddin.M.Si

dan Sdr Suri Syahriah Mahmud, S.E.,M.M. 33.501 (22,14%)

Total Suara Sah 151.289.(100%)

2.5. Bahwa dari data Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa Pemohon Abdul Rasak.S.P dan Haris Andi Surahman.S.Pd. (Pasangan Nomor Urut 1 ) memperoleh suara sebanyak 55.769 (Lima Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan) suara, Pasangan Nomor Urut 2 (Pihak Terkait Adriatma Dwi Putra.S.T. dan Sulkarnain.K.S.E.) memperoleh suara sebanyak 62.019 (Enam Puluh Dua Ribu Sembilan Belas) Suara. Sementara Pasangan Nomor Uururt 3 Drs. Mohammad Zayat Kaimuddin.M.Si dan Sdr Suri Syahriah Mahmud, S.E.,M.M. memperoleh Suara sebesar 33.501. (Tiga Puluh Tlga Ribu Lima Ratus Satu) Suara. Dari Total Suara sah sebesar 151.289 (Searatus Lima Puluh Satu Ribu Dua Ratus Delapan Puluh Sembilan) suara.

2.6. Bahwa dengan demikian persentase 1,5 % (satu koma lima persen)

yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di atas adalah

1,5 % X 151.289 = 2.270 (Dua Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh) suara,

(7)

/TJn..

y-Terkait adafah 62.019 suara - 55.769 suara= 6.250 suara, atau setara dengan 4,13 % (Empat Koma Tiga Belas Persen).

2.7. Bahwa oleh karenanya dengan adanya selisih Suara antara Pemohon

dan Pihak Terkait sebesar 6.250 suara atau setara dengan 4,13 %,

berarti selisih suara antara Pemohon dan Pihak Terkait, telah

melewati batas ambang maksimal (1,5 %) dari batas maksimal persentase selisih suara yang harus diperoleh Pemohon sebagai

syarat formil, untuk dapat mengajukan Permohonan Keberatan atas Penetapan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor:

37/ Kpts/KPU-Kota-026.433608/Tahun 2017 Tentang Penetapan

Rekapltulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dan Hasll

Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017.

2.8. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka menurut Pihak

Terkait.

Pemohon tidak memiliki Kedudukan Hukum (legal

Standing) untuk mengajukan Permohonan Pembatatan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor: 37/

Kpts/KPU-Kota-026.433608/Tahun 2017 Tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara Dan Hasil Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017,

3. Permohonan Pemohon Tidak Jelas (Obscuur Libel)

3.1.

Bahwa dari uraian Permohonan Pemohon tidak jelas (obscuur libel)

oleh karena, dari uraian Permohonan Pemohon dari halaman 3 s/d

halaman 107, Pemohon tidak menguraikan

dalil-dalil

tentang

persyaratan formil apa yang telah dipenuhi Pemohon agar Pemohon

dapat dikategorikan

telah

memiliki

Kedudukan

Hukum

(Legal

Standing), tetapi justru Pemohon memuat atau menguraikan dengan

tidak jelas atau kabur tentang dugaan bukti pelanggaran yang

seharusnya disampaikan dalam berkas lain dalam bentuk Atat Bukti

Tertulis.

3.2. Bahwa dari dalil-dalil Permohonan Pemohon tersebut sebagaimana yang kami tanggapi pada angka 3.1. diatas sangat jelas telah melanggar, atau tidak sesuai dengan Lampiran I Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun 2016 Tentang

(8)

Dan Keterangan Pihak Terkait.

3.3. Bahwa dengan denfiikian menurut Pihak Terkait, Permohonan Pemohon tidak Jelas (obscuur libel), sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima.

4. Permohonan Pemohon Tidak Singkron Antara Posita Pokok - Pokok Permohonan Dengan Petitum.

4.1. Bahwa pada angka 3 Petitum Permohonan, Pemohon meminta dilaksanakanya Pemungutan Suara Ulang diseluruh Kecamatan Kota

Kendari, sementara dalam Posita Pokok Pokok Permohonan

Pemohon yang diuraikan Pemohon pada halaman 107 s/d halaman

113 hanya menguraikan adanya dugaan money politik yang diiakukan sdr. Anwar Sadat, serta adanya dugaan pelanggaran di enam (6) TPS

di Kecamatan Mandonga dan empat (4) TPS di Kecamatan Poasia,

4.2. Bahwa demikian pula terhadap Petitum Pemohon yang meminta agar Pasangan nomor Urut 2 (Dua) didiskualifikasi sebagai Calon Peserta

Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kendari, adalah tidak

berdasar, karena dalam Posita Pokok-Pokok Permohonan Pemohon

sama sekali tidak menguraikan pelanggaran apa yang telah diiakukan oleh Pihak Terkait (Pasangan Nomor Urut 2 ), serta peraturan Perundang-Undangan apa yang telah dilanggar, sehingga Pemohon berpendapat Pihak Terkait (Pasangan Nomor Urut 2 ) harus

didiskualifikasi dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari

tahun 2017.

4.3. Bahwa dengan demikian Pihak Terkait berpendapat, permohonan

Pemohon tidak singkron antara Posita Pokok - Pokok Permohonan

dengan Petitum Permohonan, sehingga Permohonan Pemohon harus

dinyatakan tidak dapat diterima.

It. DALAM POKOK PERMOHONAN

1. Bahwa Pihak Terkait menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Permohonan

Pemohon (Pasangan Nomor Urut 1) kecuali hal - hal yang diakui secara

Tegas oleh Pihak Terkait

(9)

hal yang tidak terpisahkan dengan Keterangan Pihak Terkait dalam Pokok

Permohonan.

3. Bahwa benar Perolehan Suara Pemohon sebanyak 55.769 (Lima Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan)

4. Bahwa tidak benar terjadinya selisih perolehan Suara Pemohon dengan Pihak Terkait, karena Pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Nomor Urut 2 (Pihak Terkait), tetapi yang benar bahwa selisih suara yang berjumlah 6.250. atau setara 4,13 % (Empat Koma Satu Persen). Adalah selisih Suara yang diperoleh Pasangan Nomor Urut 2 (Pihak Terkait). Dengan cara yang syah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Bahwa Tentang Tentang Money Politik Yang dilakukan Secara

Terstruktur, Sistematis, dan Masif.

- Bahwa tidak benar Perolehan Suara yang diperoleh Pihak Terkait

disebabkan oleh perbuatan tidak jujur dari Pihak Terkait, terlebih lagi dengan melakukan Kejahatan Politik Dang sebagaimana yang didalilkan Pemohon pada permohonan Pemohon halaman 110 - 112, justru sebaliknya Pemohonlah yang telah melakukan Pelanggaran-pelanggaran

selama proses Tahapan sampai pada hari Pencoblosan dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017, yang antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan intimidasi dan menahan Formulir C.6 yang akan diedarkan

(Bukti P.T.7)

b. Membagi-bagikan MInyak tanah dan beras (Bukti P.T.8)

c. Melibatkan PNS untuk ikut berkampanye, sementara yang bersangkutan tidak mempunyai izin/cuti untuk melaksanakan

kampanye (Bukti PT. 9)

- Bahwa selanjutnya tentang Anwar Sadat yang didalilkan Pemohon pada hal 111-112, adalah bukan bagian dari simpatisan, Relawan maupun Tim Kampanye Pihak Terkait, kalaupun telah ditemukan stiker gambar Pasangan Nomor Urut 2 (ADP-SUL) dan Kartu Anggota Partai Politik

(PKS) di ruang tamu Anwar Sadat, bukan berarti Anwar Sadat sudah

dapat dipastikan adalah Tim ataupun Relawan Pasangan Nomor Urut 2

(ADP-SUL) karena stiker gambar Pasangan Nomor Ururt 2 (ADP-SUL)

(10)

Pasangan Nomor urut 2 (ADP-SUL), yang dapat dicetak dengan mudah oleh siapapun juga, demikian pula tentang Kartu Anggota PKS.

- Bahwa atas kejadian tersebut, benar telah dilakukan proses hukum, dan yang bersangkutan telah divonis di Pengadilan Negeri Kendari, namun

atas putusan tersebut, Anwar Sadat masih menempuh upaya hukum

Banding di Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara, sehingga perkara tersebut belum incrah (belum berkekuatan hukum tetap) (Bukti FT. 10

dan PT.11)

- Bahwa tentang kesimpulan Pemohon yang diuraikan Pemohon pada halaman 112, seakan akan Pihak Terkait telah melakukan pelanggaran yang bersifat masif, adalah suatu kesimpulan yang sangat prematur dan tidak berdasarkan hukum, dengan hanya berpatokan pada satu peristiwa

dugaan money politik yang dilakukan oleh oknum Anwar Sadat, yang

tidak ada hubungannya dengan Pihak Terkait.

- Bahwa demikian pula dalil Pemohon pada halaman 112 garis datar

terakhir, tentang adanya keterlibatan Aparat Pemerintah, adalah hanya

merupakan bualan dan asumsi Pemohon, oleh karena dalam dalil

Permohonan Pemohon yang setebal 118 halaman dalam perkara a quo,

tidak satupun menyebutkan oknum (identitas) Aparat Pemerintah yang

mana yang telah melakukan Pelanggran secara terstruktur, tetapi justru

Pemohonlah yang telah melibatkan PNS dalam berkampanye (Bukti

PT.12dan PT.13)

- Bahwa seharusnya Pemohon lebih bisa mempelajari dan memahami apa

yang dimaksud dengan pelanggaran yang bersifat Terstruktur, Sistematis

@

dan Masif, agar tidak begitu saja menuduh Pihak Terkait seakan-akan

telah melakukan Pelanggaran yang bersifat Terstruktur dan Masif.

- Bahwa Tentang adanya soal Ambang Batas Persentasi Gugatan yang tidak diterima atau disetujui oleh Pemohon, sebagaimana dalil Pemohon

pada halaman 114, seharusnya Pemohon menempuh upaya Hukum dengan cara Mengajukan Uji Materiil ke Mahkamah Konstitusi Rl. terhadap Penerapan Peraturan Perundang-undangan tersebut, bukan

dengan mengajukan Keberatan Ke Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Perselisihan Hasil Penetapan Suara.

- Bahwa demikian pula dalil Permohonan Pemohon pada halaman 115,

tentang adanya Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Indonesia

Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penanganan Pelanggaran

Administrasi Terkait Larangan Memberikan Dan/Atau Menjanjikan Uang

(11)

Atau Materi Lainnya yang dilakukan Secara Terstruktur, Sistematis, Dan

Masif Daiam Pemilihan Gubernur, Bupati Dan Walikota, dimana didalam

Pasal 27 telah ditegaskan ;

(1) Bawaslu Provinsi menerima, memeriksa. mengadili dan memutus dugaan Pelanggaran TSM dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak laporan pelanggaran TSM diregistrasi. (2) Dalam mencari kebenaran substantif atas Pelanggaran TSM yang

dilaporkan, Laporan Dugaan Pelanggaran TSM disampaikan kepada Bawaslu Provinsi terhitung sejak ditetapkannya pasangan calon sampai dengan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum hari

pemungutan suara.

(3) Dalam hal terdapat laporan Pelanggaran TSM setelah 60 (enam puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Pengawas Pemilu menindaklanjuti dengan mekanisme penanganan pelanggaran Pemilihan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu tentang

Pengawasan Pemilu.

Jika Pemohon merasa tidak setuju/tidak menerima isi Peraturan Bawaslu

Nomor 13 Tahun 2016 tersebut, seharusnya Pemohon mengajukan Upaya hukum Judicial Review ke Mahkamah Agung, bukan mengajukan

sengketa Perolehan Suara ke Mahkamah Konstitusi.

6. Bahwa berdasarkan urain tersebut diatas, Pihak Terkait berpendapat

bahwa apa yang didalikan Pemohon dalam Pokok Permohonannya adalah

tidak beralasan menurut hukum.

III. PETITUM

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Pihak Terkait memohon

kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam Eksepsi

Mengabulkan Eksepsi Pihak Terkait

Dalam Pokok Permohonan

a. Menolak Permohonan Pemohon Untuk Seluruhnya ;

b. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor Nomor: 37/ Kpts/KPU-Kota-026.433608/Tahun 2017 Tentang Penetaapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dan Hasil Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017,

bertanggal 22 Pebruari 2017, pukul 16.30.( Enam Belas Lewat Tiga Puluh Menit) Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)

(12)

« •

Atau ;

Apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang

seadil-adilnya (ex aequo et bono).

SMAIli. B. S.H

Hormat kami,

Kuasa Hukum Plhak Terkait

SAFARULL'AH.S.H..Ift.^(

' \ ^s i

11

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan Sultan Al-Fatih dalam pembangunan peradaban negerinya tidak terlepas dari koordinasi. Bentuk koordinasi yang dibangun Al-Fatih adalah top down, yakni dari atasan

Terhadap ayat yang mempunyai asba&gt;b al-nuzu&gt;l dari riwayat s}ah}ih yang menjadi pegangan para ahli tafsir, maka Quraish Shihab Menjelaskan lebih dahulu.

Dari pengujian ini akan diketahui bahwa hasil rancangan kompensator dapat bekerja dengan baik atau tidak dalam memperbaiki performa kerja Robot Manipulator

Permasalahan diatas sangat menarik untuk diteliti, bagaimana pandangan pengembang perangkat lunak khususnya dalam pembuatan software bisnis terhadap mahasiswa

Kriteria inklusi kasus adalah pasien DM tipe 2 berusia 20- 60 tahun yang berobat di Poliklinik Saraf dan Penyakit Dalam RSUP Sanglah, bersedia menjadi subjek

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pola resistensi Staphylococcus aureus yang di- isolasi dari sapi perah mastitis di tiap desa wilayah KUD Argopuro terhadap tiga

Metode penelitian yang digunakan adalah Causality, dimana analisis tersebut digunakan untuk memudahkan pengaruh atau kausal dari variabel independen terhadap variabel

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan sampai sejauh mana pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Per Share