• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN HUKUM ATAS DIFERENSIASI PEMBUATAN BUKTI SEBAGAI AHLI WARIS (KETERANGAN WARIS) BERDASARKAN SEGMENTASI GOLONGAN PENDUDUK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS - Unissula Reposi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KAJIAN HUKUM ATAS DIFERENSIASI PEMBUATAN BUKTI SEBAGAI AHLI WARIS (KETERANGAN WARIS) BERDASARKAN SEGMENTASI GOLONGAN PENDUDUK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS - Unissula Reposi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

111

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdul Wahab Khollaf, Ilm Ushul alFiqh, Cetakan Keduabelas, Kuwait: Dar alQolam, 1978

Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999

Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad alAnhsori alQurthubi, alJami’ li Ahkam alQur’an, Jilid 8, Cet.I, Bairut Libanon: Dar el-Fikr, 2008

Abu alFida‘ alHafidz ibn Katsir alDimasyqi, Tafsir alQur’an al’Adzim, Jilid 4, Bairut Libanon: alMaktabah al‘Ashriyyah, 2008

Abi Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Riyadhus Shalihin, Bairut Libanon: Dar el-Fikr, 1994

Abu Bakr Ahmad bin alHusain bin Ali bin Abdillah bin Musa alBaihaqy, Syuábul Imaan, Juz 4, Cet. I, Bairut Libanon: Dar el-Fikr, 2004

Ahmad Ali dan Wiwie Heryani, Asas-asas Hukum Pembuktian Perdata, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam, Cetakan ke-14, Yogyakarta: UII Press, 2001

Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir : Kamus Arab-Indonesia terlengkap, cet. XXV, Surabaya: Pustaka Progressif, 2002

Akhmad Khisni, Hukum Waris Islam, Cetakan Ketiga, Semarang: Unissula Press, 2014

Al-Qur‘an Al-Karim dan terjemahannya

Alfitra, Hukum Pembuktian Dalam Beracara Pidana, Perdata dan Korupsi di Indonesia, Cetakan 1, Jakarta: Raih Asa Sukses, 2011

Ali Afandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Jakarta: Rineka Cipta, 1997

_________, Hukum Waris menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Cetakan Kedua, Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, 1963

(2)

112

Anshoruddin, Hukum Pembuktian Menurut Hukum Acara Islam dan Hukum Positif, Surabaya: Pustaka Pelajar, 2004

A.S. Hornby et. Al, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta Pusat: PT. Indira, 1997 E. Sumaryono, Etika Profesi Hukum, Yogyakarta: Kanisius, 2003

G.H.S Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Jakarta: Erlangga, 1999

Habib Adjie, Hukum Notaris; bahan bacaan Mahasiswa Program Studi Magister KeNotariatan Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Semarang: tanpa penerbit, 2014

_________, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia berdasarkan Undang-undang nomor 2 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Bandung: Refika Aditama, 2015

_________, Pembuktian sebagai Ahli Waris dengan Akta Notaris (dalam bentuk Akta Keterangan Ahli Waris), cet. I, Bandung: Mandar Maju, 2008

_________, Sanksi Perdata dan Administratif terhadap Notaris sebagai Pejabat Publik, Cet. Ketiga, Bandung: Refika Aditama, 2013

_________, Sekilas Dunia Notaris & PPAT Indonesia (Kumpulan Tulisan), Bandung: Mandar Maju, 2009

Habib Adjie dan Muhammad Hafidh, Akta Perbankan Syariah yang selaras pasal 38 UUJN-P (edisi revisi), Pustaka Zaman, Semarang, 2014

Herlien Budiono, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2011

_________, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan; Buku Kedua, Cetakan kedua, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2013

Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Indonesia Menurut : Perundangan Hukum Adat, Hukum Agama Hindu-Islam, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996

I.G. Rai Widjaya, Merancang Suatu Kontrak (contract drafting), Megapoin, Jakarta, 2003

I Gede Purwaka, Keterangan Hak Waris yang dibuat oleh Notaris berdasarkan ketentuan KUH Perdata, Program Spesialis Notariat dan Pertanahan Fakultas Hukum UI, Jakarta: UI Press, 1999

Idris Djakfar dan Taufik Yahya, Kompilasi Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995

(3)

113

_________, Hukum Adat; Sketsa Asas, Cetakan Keempat, Yogyakarta: Liberty, 2000

J. Satrio, Hukum Waris, Bandung: Alumni, 1992

_________, Hukum Waris tentang Pemisahan Boedel, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998

Junaiyah H. Matanggui, Bahasa Indonesia untuk bidang hukum dan peraturan perundang-undangan, Jakarta: Grasindo, 2013

Komar Andasasmita, Masalah Hukum Perdata Nasional Indonesia, Bandung: Alumni, 1983

Liliana Tedjasaputro, Malpraktik Notaris dan Hukum Pidana, Semarang: Agung, 1991

Lilik Mulyadi, Putusan Hakim dalam Hukum Acara Perdata Indonesia - Teori, Praktek, Teknik Membuat dan Permasalahannya, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009

Mahmud Junus, Kamus Arab - Indonesia, cet. VIII, Jakarta: Hida Karya Agung, 1990

Milton C. Jacobs, Civil Trial Evidence, New York: Second Edition

Moh. Idris Ramulyo, Beberapa Masalah Pelaksanaan Hukum Kewarisan Perdata Barat (Burgerlijk Wetboek), Jakarta: Sinar Grafika, 1996

Muhammad Abu Zahroh, Ushul alFiqh, Darul Fikr al Araby, 1958

Muhammad Hafidh, Diktat Mata Kuliah Hukum Perbankan dan Pembuatan Akta Syariah; Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung: Semarang: tanpa penerbit, 2014

Mulyoto, Kriminalisasi Notaris dalam pembuatan Akta Perseroan Terbatas (PT), Yogyakarta: Cakrawala Media, 2010

_________, Perjanjian; Tehnik, cara membuat, dan hukum perjanjian yang harus dikuasai, Yogyakarta: Cakrawala Media, 2011

Modul Karya Latihan Hukum (KARTIKUM), Pusdiklat Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta, 2000

M. Ali Boediarto, Kompilasi Kaidah Hukum Putusan Mahkamah Agung; Hukum Acara perdata setengah Abad, Jakarta: Swa Justitia, 2005

(4)

114

Octavianus M. Momuat, Alat Bukti Tulisan dalam Pemeriksaan Perkara Perdata di Pengadilan, Jurnal Lex Privatum, Vol.II/No. 1/Jan-Mar/2014

P.N.H. Simanjuntak, Pokok-pokok Hukum Perdata Indonesia, Jakarta : Djambatan, 1999

Pius A Partanto et. al, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994

Program Magister (S2) Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Pedoman Penulisan Tesis, Semarang: Unissula, 2013

R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia; suatu penjelasan, Jakarta: CV. Rajawali, 1982

R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Hukum Orang dan Keluarga, Cetakan Kedua, Surabaya: Airlangga University Press, 1995

R. Subekti, Hukum Pembuktian, Jakarta: Pradnya Paramita, 1983

Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam teori dan praktek, Bandung : Alumni, 1986

Soegianto, Diktat Mata Kuliah Teknik Pembuatan Akta I; Magister Kenotariatan Universitas Islam Sultan Agung: Semarang, 2015

_________, Etika Profesi dan Perlindungan Hukum bagi Notaris, Yogyakarta: CV. Farisma Indonesia, 2015

Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, Cetakan Keempat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001

_________, Pengantar Penelitian Hukum, cet.III, Jakarta: UI Press, 1986

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Peneitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001

Subekti, Hukum Pembuktian, Jakarta: Pradnya Paramita, 2005 _________, Kamus Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita, 2003 Subekti et.al, Kamus Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita, 1979

Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Liberty, 2002

Surini Ahlan Sjarif, Intisari Hukum Waris Menurut Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986

(5)

115

Taqiyyuddin Abi Bakr ibn Muhammad alHusayni, Kifayat al-Akhyar fi halli ghoyat al-Ikhtishor, Juz 2, Surabaya: al-Hidayah, tanpa tahun

Ustad Adil, Mengenal Notaris Syari’ah, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2011

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976

Wahbah al-Zuhayli, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh, Cet. II, Juz 8, Damaskus: Dar el-Fikr, 1985

_________, al-Tafsir al-Wasith, Cet. I, Damaskus: Dar el-Fikr, 2001 _________, alWajiz fi Ushul alFiqh, Damaskus: Darul Fikr, 1999

Wawan Setiawan, Kedudukan Akta Notaris sebagai alat bukti dan Otentik menurut Hukum Positif di Indonesia, dalam Media Notariat, No. 34-35-36-37, Ikatan Notaris Indonesia, 1995

Widhi Handoko, Diktat Mata Kuliah Teknik Pembuatan Akta I; Magister Kenotariatan Universitas Islam Sultan Agung: Semarang, 2015

Yakub Nasucha et.al, Bahasa Indonesia untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah, Yogyakarta: Media Perkasa, 2009

Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum Edisi Lengkap, Semarang : CV. ANEKA, 1977

B. Peraturan Perundang-undangan

1. Undang-undang

Deklarasi Universal HAK ASASI MANUSIA

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Kitab Undang-undang Hukum Perdata, terj. R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, cet. XXIX, Jakarta : Pradnya Paramita, 1999

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan

(6)

116

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

Redaksi Bumi Aksara, KUHAP Lengkap, Jakarta: Bumi Aksara, 2001

2. Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

3. Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

4. Surat Edaran dan Fatwa Mahkamah Agung

Surat Edaran Departemen Dalam Negeri Direktorat Jendral Agaria Direktorat Pendaftaran Tanah (Kadaster), tanggal 20 Desember 1969, nomor Dpt/12/63/12/69 tentang Surat Keterangan Warisan dan Pembuktian Kewarganegaraan

Fatwa Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, tanggal 25 Maret 1991, nomor KMA/041/III/1991 perihal : Mohon fatwa sehubungan dengan permohonan penetapan ahli waris, atas permintaan dan ditujukan kepada Ny. Sri Redjeki Khusnun, S.H.

Surat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia kepada Ketua Pengadilan Tinggi, Ketua Pengadilan Tinggi Agama, Ketua Pengadilan Negeri, dan Ketua Pengadilan Agama di seluruh Indonesia, tertanggal 8 Mei 1991 Nomor MA/Kumdil/171/V/K/1991

C. Internet/website

Efa Laela Fakhriah, PLURALISME KEWENANGAN DALAM PEMBUATAN KETERANGAN WARIS DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN KEPASTIAN HUKUM, dalam http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Pluralisme-Kewenangan.pdf, (Online), (diakses 11 Nopember 2015)

Habib Adjie, KESETARAAN DALAM PEMBUATAN BUKTI SEBAGAI AHLI

(7)

117

http://habibadjie.dosen.narotama.ac.id/files/2013/08/MAKALAH-WARIS-KONGRES.pdf, (online), (di Akses 12 Maret 2016)

_________, Notaris Tidak Berwenang Membuat Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht), Berdasarkan Perkaban Nomor 8/2012, Tapi Berwenang Membuat Akta Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Akmht) Berdasarkan Pasal 15 Ayat (1) Dan 38 Uujn, dalam http://habibadjie.dosen.narotama.ac.id/files/2013/07/ARTIKEL-SKMHT-NOTARIS.pdf, online, diakses 8 Agustus 2016

Herlien Budiono, Jati Diri Notaris, dalam

http://www.indonesianotarycommunity.com/dr-herlien-budiono-s-h/, online, di akses 5 Agustus 2016

Ibrahim Ghozi Baisa et.al, ANALISIS YURIDIS PENGGOLONGAN PENDUDUK DALAM PEMBUATAN SURAT KETERANGAN HAK WARIS DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA, dalam http://hukum.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Jurnal-Ibrahim.pdf, (online), (diakses 12 Nopember 2015)

Irma Devita, Keterangan Waris, dalam http://irmadevita.com/2012/keterangan-waris/, (online), (diakses 13 Maret 2016)

Masih Ada Diskriminasi dalam Mengurus Surat Keterangan Waris, dalam http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18343/masih-ada-diskriminasi-dalam-mengurus-surat-keterangan-waris, online, diakses 22 Agustus 2016 http://tubankab.go.id/np/demografi, online, akses 7 Agustus 2016

Referensi

Dokumen terkait