Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Ilmu Komunikasi
pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar
Oleh: HAMDAN 50700111033
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
ii
Nama : Hamdan
NIM : 50700111033
Tempat/TanggalLahir : Tomoni, 05 Mei 1993
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : DakwahdanKomunikasi
Alamat : Panaikang, Jl. AntariksaKompleksKeuangan No. A5 Judul : StrategiKomunikasiPemasaranBrowcyl
(BrownisPisangKhas Makassar)
dalamMeningkatkanJumlahKonsumen di Kota Makassar. Menyatakandengansesungguhnyadanpenuhkesadaranbahwaskripsiinibenaradalahhasil karyasendiri.Jikadikemudianhariterbuktibahwaskripsiinimerupakanduplikat, tiruan, plagiatataudibuatoleh orang lain, sebagianatauseluruhnya, makaskripsiinidan gelar yang diperolehkarenanyabatal demi hukum.
Samata,Juni2015 Penyusun,
Hamdan
v
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam juga selalu penulis pancarkan kehadirat Nabi Muhammad saw. yang selalu kita harapkan syafaatnya kelak dihari akhir.
Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar kesarjanaan S1 (Strata 1). Di dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, serta Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor II, dan seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar.
vi
4. Dr. Misbahuddin, M.Ag. selaku Pembimbing I dan Haidir Fitra Siagian S.Sos., M.Si. selaku Pembimbing II, yang telah memberika perhatiannya dan meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan, dan petunjuk pada setiap proses penulisan skripsi ini sampai akhir sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
5. Dra. Hj. Radhiah AP, M.Si selaku penguji I dan Mudzhirah Nuramrullah, S.Sos., M.Si. selaku penguji II yang telah meberikan masukan dan arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Segenap dosen yang telah memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang telah memberikan berbagai arahan dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan. Serta pegawai Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
7. Rahmat Al Muarif dan seluruh pegawai Browcyl yang telah menerima penulis dalam skripsi ini dengan sangat baik.
vii langsung.
Dengan penuh kesadaran penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, walau demikian penulis berusaha menyajikan yang terbaik. Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan dan perlindungan-Nya kepada semua pihak yang berperan dalam penulisan skripsi ini. Wassalam.
Makassar, 14 September 2015
Hamdan
viii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... ... x
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1-13 A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 7
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus... 7
D. Kajian Pustaka ... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 13
BAB II TINJAUAN TEORITIS... 14-31 A. Tinjauan tentang Strategi ... 14
B. Tinjauan tentang Komunikasi... 19
C. Tinjauan tentang Komunikasi Pemasaran... 25
D. Tinjauan tentang Konsumen ... 28
E. Kerangka Konseptual... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32- 40 A. Jenis dan Lokasi Penelitian... 32
B. Pendekatan Penelitian ... 33
C. Sumber Data ... 34
D. Metode Pengumpulan Data ... 35
E. Instrumen Penelitian ... 37
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 38
G. Pengujian Keabsahan Data ... 39
BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BROWCYL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN DI KOTA MAKASSAR... 41-66 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 41
ix
x
apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’). Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب Ba b be
ت Ta t te
ث s\a ṣ es (dengan titik di atas)
ج Jim J je
ح ha ḥ ha (dengan titik di bawah)
خ Kha Kh ka dan ha
د dal d de
ذ zal ż zet (dengan titik di atas)
ر Ra R er
ز Zai Z zet
س Sin S es
ش Syin sy es dan ye
ص s}ad ṣ es (dengan titik di bawah)
ض d}ad ḍ de (dengan titik di bawah)
ط t}a ṭ te (dengan titik di bawah)
xi
ق Qaf Q qi
ك Kaf K ka
ل Lam L el
م Mim M em
ن Nun N en
و Wau W we
ـﻫ Ha H ha
ء Hamzah ‘ apostrof
ى Ya Y ye
2.Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:
Nama Huruf Latin Nama
Tanda
fathah a a
َا
kasrah i i
ِا
dammah u u
xii Contoh:
َﻒـْﻴـَﻛ :kaifa َلْﻮـَﻫ :haula 3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Contoh:
َتﺎَـﻣ :ma>ta ﻰـَﻣَر :rama> َﻞـْﻴـِﻗ :qi>la ُتْﻮُـﻤـَﻳ :yamu>tu 4. Ta’ marbutah
Transliterasi untukta marbutah ada dua, yaitu:ta marbutah yang hidup atau
mendapat harkat fathah, kasrah,dandammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marbutahyang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandangal-serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbu-tahitu ditransliterasikan dengan ha (h).
Nama Harkat dan Huruf
Fathahdanalif
atauya َ ...
ا َ ... | ى
kasrahdanya ﻰــِ◌ Dammahdan wau ﻮــُـ Huruf dan Tanda ā Ī ū Nama
a dan garis di atas
i dan garis di atas
xiii
xiv Kota Makassar.
Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar) dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen di Kota Makassar. Penelitian ini mengetengahkan dua masalah, yakni: (1) bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar? (2) faktor apa yang mendukung dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar?
Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriftif, dengan menggunakan beberapa informan untuk melakukan wawancara dan observasi. Sumber data yang digunakan adalah informasi yang bersumber dari pengamatan langsung ke lokasi penelitian dengan cara observasi dan wawancara. Pengumpulan data dilakukan melaluifield researchdengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl menggunakan teori IMC dengan pola penerapan
Marketing Commucation, Sales Promotion, dan Marketing Event serta
menggabungkan dengan teori Bauran Pemasaran atau yang biasa dikenal dengan empat P (4P) yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan
promotion (promosi), dengan pengaplikasian menggunakan banner, sosial media, media cetak, serta pemasaran langsung. Adapun yang menjadi faktor penunjang dalam strategi komunikasi pemasaran adalah elemen-elemen komunikasi, penerapan teknik komunikasi pemasaran secara efektif dan menciptakan produk yang berkualitas.
1 A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis yang sangat pesat, menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produk dengan kreativitas dan inovasi baru sehingga persaingan pasar pun tidak bisa dihindari.1
Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif, usahanya akan tersingkir dari persaingan pasar. Kreatif dalam menjalankan bisnis menjadi salah satu kunci sukses sebuah perusahaan untuk menciptakan produk yang siap bersaing di pasaran.
Di dalam dunia bisnis strategi pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam tahap pembentukan kesadaran dan pemahaman konsumen.2 Dengan demikian sebuah perusahaan membutuhkan perencanaan strategi yang tepat agar dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Strategi yang dilakukan oleh perusahaan pun beraneka ragam, seperti menawarkan suatu produk dengan kemasan yang menarik, harga terjangkau atau lokasi penjualan yang strategis. Selain itu ada pula strategi pemasaran yang berbentuk pemasangan iklan di sejumlah media. Berbagai strategi pemasaran tersebut tidak hanya digunakan untuk mengenalkan keberadaan suatu produk, melainkan juga memberikan
1Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran Strategik, Branding Strategy, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif, hingga e-Marketing
(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012), h. 1.
2Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran
Strategik, Branding Strategy, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif, hingga e-Marketing. h.
pengetahuan mengenai manfaat suatu produk sehingga tercipta keinginan untuk membelinya.
Dunia bisnis bergerak dalam berbagai bidang usaha, diantaranya bidang kuliner, jasa, konstruksi, dan lain sebagainya. Untuk bisnis atau usaha kuliner terdiri atas beberapa jenis, tergantung dari minat pendiri usaha itu sendiri. Ada yang menawarkan kuliner dalam bentuk makanan siap saji ataupun mentah, adapula dalam bentuk makanan berat atau ringan. Terdapat sesuatu yang cukup menarik dalam usaha kuliner makanan ringan, yakni dalam bidang kuliner penjualan brownies. Usaha ini cukup menjanjikan keuntungan, karena hampir semua kalangan menyukai brownies. Brownies memang merupakan makanan yang sangat cocok sebagai teman santai dan berkumpul bersama keluarga.
Brownies merupakan makanan yang popular dikalangan masyarakat, brownies pertama kali muncul dihadapan publik pada tahun 1893. Pada saat itu kue brownies hanya diperuntukkan pada acara berupa pameran yang bertajuk
Columbian Exposition yang diselenggarakan salah satu kota besar di Chicago,
Amerika. Pada tahun 1904 barulah pertama kali resep brownies muncul dalam bentuk buku hingga menyebar ke berbagai negara, salah satunya di Indonesia.3
Di Indonesia sendiri yang pertama kali popular adalah brownies panggang yang dimasak menggunakan oven sesuai dengan resep aslinya, namun beberapa
tahun terakhir muncul jenis brownies baru yang sangat populer yaitu brownies kukus dengan tekstur yang lebih lembut.4
Perkembangan mengenai brownies pun semakin pesat, banyak kreatifitas dan inovasi baru muncul sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini.
3“Sejarah Brownies”, Wikipedia the Free Encyclopedia.
http://wikipedia.org/wiki/Brownies (Diakses 28 Maret 2015).
Makassar merupakan kota yang memiliki potensi yang cukup besar,
terutama jika kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia) dikembangkan secara
terarah dengan mendorong dan menanamkan jiwa enterpreneur kepada
masyarakat yang dimulai sejak dini. Pertumbuhan ekonomi di Makassar yang
sangat pesat ini ditandai dengan bermunculnya bisnis-bisnis baru disetiap
tahunnya.5 Ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner brownies di Kota Makassar, yang cukup besar dan terkenal yakni Brownies
Amanda, ini merupakan hal yang wajar dikarenakan Brownies Amanda sudah
begitu lama berdiri yakni dimulai sejak tahun 2000.6 Sehingga memiliki banyak konsumen.
Selain itu perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang kuliner
brownies adalah Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar). Dibandingkan
dengan Brownies Amanda, Browcyl lebih menarik untuk diteliti karena sejak usia
tahun pertama berdiri, Browcyl telah berhasil memiliki tiga cabang di Kota
Makassar. Terdapat dua cabang di wilayah Hertasning dan satu cabang di wilayah
Pettarani. Disamping itu, nama Browcyl berhasil dikenal serta dapat bersaing
dengan Brownies Amanda yang memang telah lama berdiri, yang lebih
menariknya lagi Browcyl memiliki inovasi dengan menggabungkan Brownies
dengan pisang dan mengusung sebuah brand dengan slogan Brownies Pisang
Khas Makassar sebagai langkah atau strategi untuk menarik jumlah konsumen di
Kota Makassar.
Di dunia bisnis diperlukan sebuah manajemen untuk mengelolah dan
mengatur perkembangan bisnis, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama
5Gustyanita Pratiwi, “Makassar Siap Menjadi Global Business City” 03September 2012,
http:// swa.co.id/business-strategy/management/Makassar-siap-menjadi-global-business-city (23 April 2015)
6
untuk pengelolahan perusahaan.7 Beda halnya dengan Browcyl, tidak membutuhkan waktu yang lama Browcyl mampu berkembang dan dapat dikenal
oleh masyarakat, ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen
disetiap harinya.
Terhitung pada bulan Maret 2015 Browcyl mampu mencapai penjualan
10.212 kotak, lalu pada bulan April 2015 penjualan mampu mencapai 10.313
kotak, dengan data minat konsumen sebagai berikut :
Varian Rasa Jumlah Persentasi
Unti Original 2918 28,29%
Fla Keju 1928 18,69%
Unti Pandan 1523 14,77%
Unti Cokelat 1117 10,83%
Unti Kenari 935 9,07%
Fla Cokelat 422 4,00 %
Unti Strawberry 268 2,59 %
Unti Cokelat 1202 11,76 %
Sumber: Data Browcyl 2015
Berdasarkan dengan data diatas, dapat dilihat sebuah fenomena yang tidak
lazim dijumpai dalam dunia bisnis, sebagai perusahaan yang belum lama berdiri
Browcyl mampu meningkatkan penjualan produknya dari 10.212 kotak pada
bulan Maret menjadi 10.313 kotak pada bulan April 2015. Penjualan produk
sebanyak 10.000 kotak perbulan merupakan hal yang menarik, ditambah lagi
pendiri perusahaan tersebut masih menyandang status sebagai mahasiswa
7
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, “Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi
angkatan 2009 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar bernama Rahmat Almuarif. Berkat usaha yang ditekuninya, saat ini
pemilik Browcyl mampu menuai kesuksesan di usia yang masih terbilang muda.
Browcyl mempekerjakan 30 pegawai yang diambil dari latar belakang keluarga
tidak mampu yang berasal dari pedesaan. Pencapaian lainnya adalah pada tahun
ini Browcyl telah menerapkan Upah Minimum Regional (UMR) kepada
pegawai-pegawainya dan mendapatkan banyak tawaran untuk membuka cabang di
berbagai kota di Indonesia.
Langkah dan strategi pun kerap disusun dalam pencapaian penjualan yang
sesuai dengan harapan dan impian pendirinya sebagai anak muda yang ingin
menjadi pengusaha sukses. Hambata-hambatan dalam menjalankan usaha menjadi
hal yang krusial, karena jika tidak segera ditanggulangi dan mendapatkan solusi
dalam menghadapi permasalahan yang ada bisa saja mematikan usaha yang
ditekuninya. Kesiapan mental untuk menghadapi berbagai tantangan dalam
sebuah usaha merupakan modal awal bagi seseorang yang ingin terjun ke dunia
bisnis. Selain itu dalam sebuah pemasaran perusahaan harus bisa mengkoordinasi
antara pimimpin dan anggota-anggotanya agar bisa bekerjasama dengan baik,
serta bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam menjalankan sebuah usaha.
Terjemahnya:
Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi,
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.8
Pada kalimat lalu apabila telah ditunaikan shalat, maka jika kamu mau,
maka bertebaranlahdi muka bumiuntuk tujuan apapun yang dibenarkan Allah dan
carilah dengan bersungguh-sungguh sebagian dari karunia Allah karena karunia
Allah sangat banyak dan tidak mungkin kamu dapat mengambil seluruhnya dan
ingatlah Allah banyak-banyak jangan sampai kesungguhan kamu mencari
karunia-Nya itu melengahkan kamu. Berzikirlah dari saat kesaat dan disetiap
tempat dengan hati atau bersama lidah kamusupaya kamu beruntungmemperoleh
apa yang kamu dambakan.9 Ayat diatas menggambarkan bahwa bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha merupakan modal penting yang harus dimiliki
oleh setiap pengusaha. Selain itu, kunci keberhasilan juga sangat didukung dari
bagaimana seorang pengusaha menjaga keseimbangan pola hidup untuk dunia
dan akhirat, agar dapat mencapai apa yang diinginkan.
8Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahannya(Bandung: Penerbit Diponegoro,
2011), h. 554.
9
Dari penjelasan singkat diatas tergambar bahwa Browcyl adalah sebuah
perusahaan yang menarik untuk diteliti. Perkembangan penjualan yang terjadi di
Browcyl membuat peneliti ingin mengetahui strategi yang digunakan. Oleh sebab
itu, peneliti mengangkatnya dengan skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar) dalam Meningkatkan JumlahKonsumen di Kota Makassar”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan bahwa yang
menjadi pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapakan oleh Browcyl dalam
meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar”, dari pokok permasalahan
tersebut maka dapat dirumuskan beberapa sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl
dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar ?
2. Faktor apa yang mendukung peningkatan jumlah konsumen Browcyl di
Kota Makassar ?
C.Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan batasan peneliti agar jelas ruang lingkup yang
akan diteliti. Olehnya itu, peneliti memfokuskan penelitian mengenai strategi
komunikasi pemasaran dan faktor pendukung dalam meningkatkan jumlah
konsumen di Kota Makassar.
Berdasarakan pada fokus penelitian pada judul di atas, dapat dideskripsikan
berdasarkan substansi permasalahan dan substansi pendekatan. Dari segi strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen, maka penulis
memberikan deskripsi fokus sebagai berikut :
a. Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
dengan menggunakan metode-metode yang terstruktur untuk mencapai sebuah
tujuan.
b. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasaran.
c. Konsumen
Konsumen adalah orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun orang lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
D.Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu
Penelitian berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis
Pisang Khas Makassar) dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Konsumen di Kota
Makassar, masih kurang dibahas sebagai karya imliah secara mendalam
khususnya pada jurusan Ilmu Komunikasi. Akan tetapi, penulis menemukan
beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan judul penulis:
1. Uthami dalam skripsi (2011) berjudul “Analisis Strategi Komunikasi
Konsumen”. Skripsi ini membahas tentang strategi komunikasi pemasaran
yang diterapkan oleh Planet Pool Centre, sebuah rumah billiard di
Yogyakarta. Strategi yang digunakan berfokus pada tingkat kenyamanan
konsumen dengan konsep Sporty International. Planet Pool Centre
menawarkan desain ruang secara menarik dengan berbagai fasiltas bertaraf
internasional.10
2. Arief Mulyawan dalam skripsi (2012) berjudul “Strategi Komunikasi
Pemasaran Trans Studio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Konsumen
Untuk Berkunjung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam upaya menumbuhkan
minat konsumen untuk mengunjungi wahana bermain indoor terbesar di
dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan Trans Studio
Bandung dalam melaksankan strategi komunikasi pemasarannya dengan
memanfaatkan media-media yang sudah tersedia dalam transcorp. Strategi
tersebut dilaksanakan oleh devisi Advertising dan Promotion dengan cara
turun langsung ke lapangan membagikan brosur serta pemasangan spanduk
di tempat-tempat yang strategis.11
3. Chairunnisa Rahman (2013) berjudul ”Strategi Komunikasi Pemasaran
Bugis Waterpark Adventure dalam Menarik Jumlah Pengunjung”. Dalam
skripsi ini, Chairunnisa mengungkapkan bahwa strategi komunikasi
pemasaran yang dilaksanakan oleh Bugis Waterpark terbagi atas tiga devisi,
yaitu Marketing Communication, Sales Promosion, dan Marketing Event.
10
Uthami,” Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran yang Diterapkan oleh Planet Pool Centre dalam Menarik Konsumen”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran, 2011).
11Arief Mulyawan, “Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung dalam
Skripsi ini juga membahas faktor yang menghambat dalam pelaksanaan
strategi komunikasi pemasaran, diantaranya adalah penyampaian pesan
yang tidak tepat sasaran, keterbatasan biaya, kurangnya SDM dan
kurangnya kendaraan operasional.12
Tabel di bawah ini mendeskripsikan perbedaan dan persamaan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti:
12Chairunnisa Rahman,”Strategi Komunikasi Pemasaran Bugis Waterpark Adventure
Tabel 1
Perbandingan Penelitian Sebelumnya yang Relevan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Nama Judul Penelitian Fokus Kajian Subjek Landasan
Teori
Hasil Penelitian
Penelitian Sebelumnya
. 1.Uthami Analisis StrategiKomunikasi Pemasaran Planet Pool Centre dalam Menarik Konsumen.
Mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran Planet Pool Centre dalam meningatkan penjualan. Planet Pool Centre Mengguna-kan teori Kotler Strategi yang digunakan berfokus pada tingkat kenyamanan konsumen dengan konsepSporty International. Planet Pool Centre menawarkan desain ruang secara menarik dengan berbagai fasiltas bertaraf internasional.
2. Arif Mulyawan Strategi KomunikasiPemasaran Trans Studio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Konsumen untuk Berkunjung
Mengetahui hal yang menjadi minat konsumen untuk berkunjung dengan menerapkan strategi pemasaran Trans Studio Bandung Mengguna-kan Teori Kotler Strategi dijalankan oleh devisiAdvertising danPromotion
3.Chairunnisa Strategi Komunikasi Pemasaran Bugis Waterpark Adventure dalam Menarik Jumlah Konsumen
Mengetahui strategi perencanaan
komunikasi pemasaran yang digunakan Bugis Waterpark Adventure dalam menarik pengunjung Bugis Waterpark Adventure Mengguna-kan Teori Bauran Pemasaran Strategi komunikasi yang diterapkan dengan menggunakan berbagai macam periklanan dan tawaran menarik serta menggunakan diskon pada saat-saat tertentu, misalnya diskon di hari libur nasional.
Penelitian Sekarang
1. Hamdan Strategi KomunikasiPemasaran Browcyl
dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen
Mengetahui strategi apa yang diterapkan Browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen
Browcyl Mengguna-kan teori IMC (Integreted Marketing Communicat ion) Strategi yang digunakan Browcyl dengan menggunakan Marketing Communication, Sales Marketing danMarketing Eventserta menerapkan Baruan Pemasaran atau 4P (Produk, Place, Price,
E.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat ditetapkan
tujuan dari penelitan ini sebagai berikut:
a. Untuk menjelaskan strategi komunikasi pemasaran yang digunakan
Browcyl dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen di Kota
Makassar.
b. Untuk mengetahui faktor yang mendukung peningkatan jumlah
konsumen Browcyl di Kota Makassar.
2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka diharapkan bahwa penelitian ini
berguna sebagai berikut:
a. Secara teoritis, hasil penelitan ini mampu memberikan kontribusi
keilmuan khususnya pada komunikasi pemasaran dalam meningkatkan
jumlah konsumen. Serta memberikan wawasan bagi peneliti mengenai
strategi yang baik digunakan untuk menjalankan sebuah usaha.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi Browcyl sebagai tolak
ukur penerapan strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan
jumlah konsumen. Juga bagi masyarakat umum dalam menentukan
strategi komunikasi pemasaran yang akan diterapkan dalam menjalankan
14 A. Tinjauan tentang Strategi
1. Definisi Strategi
Kata strategi berasal dari kata kerja bahasa Yunani“stratego” yang berarti
merencanakan pemusnahan musuh menggunakan sumber-sumber yang efektif.1 Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas diambil oleh organisasi,
yakni pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi
organisasi.2
Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan manajemen komunikasi (management
communication)untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.3
Dari definisi diatas menunjukkan bahwa strategi yang dimaksud ialah
menjelaskan tentang apa yang harus dicapai, bagaimana sumber daya dan kegiatan
apa yang akan dialokasikan untuk setiap produk pasar dalam menentukan peluang
dan tantangan lingkungan, serta untuk meraih keunggulan. Strategi yang akan
digunakan harus dipertimbangkan, dipilih dan disesuaikan dengan tujuan organisasi.
Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai
1
Azhar Arsyad,Pokok-pokok Manajemen(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h.25.
2
Jude Kaye, Perencanaan Strategi bagi Organisasi Nirbala (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2005), h.3.
3Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosda
tujuan organisasi dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya.4 2. Tahapan Strategi
Tahapan-tahapan strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi,
pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi.5 Secara jelasnya tahapan-tahapan tersebut adalah:
a) Perumusan Strategi
Perumusan strategi diantaranya mencakup beberapa hal yaitu:6 1) Kegiatan Mengembangkan Visi-Misi Organisasi
Visi adalah sebagai langkah pertama dalam perencanaan strategis,
sedangkan misi adalah pernyataan jangka panjang yang membedakan suatu
bisnis dari suatu bisnis serupa yang lain.
2) Mengidentifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Organisasi
Peluang dan ancaman eksternal adalah peristiwa, tren, ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi dan
persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi
secara berarti dimasa depan.
3) Menentukan Kekuatan dan Kelemahan Internal Organisasi.
Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam
organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan
kelemahan tersebut ada dalam kegiatan manajemen, pemasaran, keuangan,
4Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: Gramedia
Pustaka Sinar Utama, 1997), h.2.
5Fred David,Manajemen Strategis: Konsep-konsep(Jakarta: Indeks, 2004), h.6.
akuntansi, produksi, operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi manajemen di setiap perusahaan.
4) Menetapkan Tujuan Jangka Panjang Organisasi.
Tujuan didefinisikan sebagai hasil tertentu yang perlu dicapai
organisasi dalam memenuhi misi utamanya. Jangka panjang berarti lebih dari
satu tahun. Tujuan juga penting untuk keberhasilan organisasi karena tujuan
menentukan arah, membantu dalam melakukan evaluasi, menciptakan sinergi,
menunjukkan prioritas, memusatkan koordinasi dan menjadi dasar
perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian serta pengendalian kegiatan
yang efektif.
5) Membuat Sejumlah Strategi Alternatif untuk Organisasi.
Strategi alternatif merupakan langkah yang menggerakkan perusahaan
dari posisinya sekarang ini menuju posisi yang dicita-citakan di masa depan.
Strategi altenatif tidak datang dengan sendirinya, melainkan diturunkan dari
visi, misi tujuan (sasaran), audit eksternal dan internal perusahaan.
Hal tersebut harus konsisten dengan dan dibangun atas dasar strategi-strategi
sebelumnya yang pernah berhasil diterapkan.
6) Memilih Strategi Tertentu untuk digunakan.
Memilih strategi tertentu untuk digunakan merupakan tugas dari
perencana strategi dengan mempertimbangkan kelebihan, kekuarangan,
kompromi, biaya dan manfaat dari semua strategi. Langkah pemilihan dengan
b) Pelaksanaan Strategi
Pelaksanaan strategi sering disebut tahap tindakan dalam manajemen strategis.
Pelaksanaan strategis yang sering dianggap sebagai tahap yang paling sulit karena
memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan.7 Hal ini karena perumusan strategi yang sukses tidak menjamin pelaksanaan strategi yang sukses8. Pelaksanaan strategi termasuk di dalamnya menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan,
mengalokasikan sumber daya, mengubah struktur organisasi yang ada, rekontruksi
dan rekayasa ulang, merevisi rencana kompensasi dan insentif, meminimalkan
resistensi terhadap perubahan, mencocokan manager dengan strategi,
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, mengembangkan budaya yang
mendukung strategi, menyesuaikan proses produksi atau operasi, mengembangkan
fungsi sumber daya manusia yang efektif dan bila perlu mengurangi jumlah
karyawan.9
c) Evaluasi Strategi
Tahapan ini merupakan tahap akhir dari strategi, ada tiga aktifitas yang
mendasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu:
1) Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini. Berbagai faktor
eksternal dan internal dapat menghambat perusahaan dalam mencapai
tujuan jangka panjang dan tahunan. Faktor eksternal seperti tindakan
pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi,
7Fred David,Manajemen Strategis: Konsep-Konsep, h. 6.
pergeseran demografi, dan tindakan pemerintah dapat menghambat
pencapaian tujuan sedangkan faktor internal diantaranya seperti strategi
yang tidak efektif mungkin dipilih atau kegiatan implementasi barangkali
buruk.
2) Mengukur kinerja diantaranya yaitu dengan membandingkan hasil yang
sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi
kinerja individu dan mengkaji kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian
tujuan yang ditetapkan.
3) Melakukan tindakan-tindakan korektif menuntut adanya perubahan
reposisi perusahaan agar lebih berdaya saing dimasa depan. Tindakan
korektif harus menempatkan organisasi pada posisi yang lebih baik agar
bisa memanfaatkan kekuatan internalnya, mengambil kesempatan dari
peluang eksternal, menghindari, mengurangi atau meminimalkan dampak
ancaman eksternal dan agar bisa memperbaiki kelemahan internal. Pada
pelaksanaanya sebuah strategi harus bisa berjalan dengan baik agar apa
yang direncanakan bisa tercapai dengan dengan baik. Sebuah strategi bisa
dikatakan efektif apabila:10
(a) Strategi tersebut secara teknis dapat dikerjakan.
(b) Sesuai dengan mandat, misi dan nilai-niali organisasi.
(c) Dapat membangun kekuatan dan mengambil keuntungan dari
peluang.
(d) Sesuai dengan isu strategi yang hendak dipecahkan.
10Miftahuddin,Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
(e) Strategi bersifat etis, moral, legal dan merupakan keinginan
organisasi untuk menjadi lebih baik.
Strategi hanya dapat diterapkan dalam organisasi pemerintahan atau organisasi
publik yang memiliki misi yang jelas, tujuan dan sasaran yang jelas, indikator kinerja
yang jelas dan informasi tentang kinerja yang sesungguhnya yang didapat sebanding
dengan biaya yang dimiliki.
B. Tinjauan tentang Komunikasi
Sesuai dengan sifat dasarnya, manusia selalu berusaha berkomunikasi antara
satu dengan yang lain. Mereka berinterasksi dalam keperluan melengkapi dan
menyempurnkan pengetahuan yang dimiliki guna beradaptasi dengan lingkungan.
Semakin sering manusia berkomunkasi, maka semakin sering juga mereka
mendapatkan sesuatu yang baru dalam membangkitkan rasa keingintahuannya.
Keinginan inilah yang mendasari mereka untuk terus “berhasrat” melengkapi
pengetahuan dalam keperluan memahami alam. Komunikasi secara mudah diartikan
sebagain proses transfer pesan dalam penyaluran informasi atau message melalui
sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju. Di dalam
literatur-literatur klasik ilmu komunikasi disebutkan, yang menjadi “biang permasalahan”
komunikasi adalah tidak sampainya pesan (message) atau informasi kepada
komunikan. Namun, dalam perkembangan pembahasan itu sudah mengalami
pergeseran dan perkembangan.
Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi maha
penting dan dahsyat, bahkan diakui bahwa informasi bisa dijadikan komoditi yang
Penyaluran informasi berjalan dengan adanya aktifitas komunikasi yang dilakukan
manusia, baik secara sengaja atau tidak. Disini, sangat jelas terlihat bahwa
komunikasi sebagai suatu aktivitas juga sangat terpengaruh oleh efek revolusi industri
dengan mengutamakan nilai kecepatan dan keuntungan. Artinya, manusia, sesuai
dengan sifat dasarnya pasti ingin berkomuniaksi dengan energi yang sedikit mungkin,
dengan hasil yang sebanyak mungkin. Oleh sebab itu, manusia berkomunikasi sering
mengkaitkan dengan strategi, taktik dalam pengiriman dan penerimaan pesan yang
berisi pengetahuan tentang ide-ide, tujuan-tujuan, emosi, bahkan nilai-nilai yang ada.
1. Proses komunikasi
Gambar 1: Model Proses Komunikasi Kotler
a. Sender(Pengirim Pesan)
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima
pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya.11
11Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi,(Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 199.
Sender
Encoding Reciever Message
Decoding
Feedback
Noise Channel
b. Encoding(Penyandian)
Penyandian yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
c. Message(Pesan)
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh
pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non vorbal dan pesan akan efektif
bila diorganisir secara baik dan jelas.
d. Channel(Media)
Media adalah alat penyampaian pesan seperti ; TV, Radio, Surat Kabar,
Papan Pengumuman, Telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat
dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan,
situasi dan sebagainya.
e. Decoding(Mengartikan kode/isyarat )
Proses dimana komunikasi menetapkan makna pada lambang yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya. Setelah pesan diterima melalui
indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat
mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti/dipahaminya.
f. Reciever(Penerima pesan)
Penerima pesan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber pesan orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim
meskipun dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang
dimaksud oleh pengirim.12
g. Feedback(Umpan balik)
Ada yang beranggapan bawa umpan balik merupakan salah satu bentuk
dari pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi, sebenarnya umpan
balik bisa juga berasal dari unsur lain, seperti pesan dan media, meskipun
pesan belum sampai pada penerima.
h. Response(Tanggapan)
Tanggapan merupakan seperangkat reaksi pada komunikan setelah
diterpa pesan.
i. Noise (Gangguan)
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi
hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang
diterimanya.13 2. Tipe Komunikasi
Tipe komunikasi sama halnya definisi komunikasi, klasifikasi tipe atau bentuk
komunikasi di kalangan para pakar juga berbeda satu sama lain. Klasifikasi itu
didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang
studinya.
Di dalam penelitian ini penulis akan membahas empat macam tipe
komunikasi berdasarakan tipe-tipe komunikasi yang dibagi oleh Cangara yaitu
komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication), komunikasi
13
antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi public (public
communication),dan komunikasi massa(mass communication).
a. Komunikasi Dengan Diri Sendiri(Intrapersonal Communication)
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik
disadari maupun tidak. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi
antarpribadi dan komunikasi dalam konteks lainnya. Dengan kata lain,
komunikasi intrapribadi ini landasan dilakukannya komunikasi dua orang, tiga
orang dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain,
seseorang biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri, hanya caranya sering
tidak disadari. Keberhasilan komunikasi orang dengan orang lain bergantung
pada efektivitas komunikasinya dengan diri sendiri .14
b. Komunikasi Antarpribadi(Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Kedekatan hubungan pihak yang
berkomunikasi tercermin pada jenis pesan dan respon nonverbal mereka, seperti
sentuhan, tatapan dan ekspresi. Sebagai komunikasi yang sempurna, komunikasi
antarpribadi berperan hingga kapan pun, selama manusia mempunyai emosi,
komunikasi ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya.15
c. Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik adalah suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih
14
Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi, h.188.
besar. Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinu.
Dapat didentifikasikan siapa yang berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya.
Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga
terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah
khalayak relatif besar. Sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasikan satu-per
satu pendengaranya.16
Pesan yang disampaikan dalam komunikasi publik tidak berlangsung secara
spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik
biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar,
pengarahan, ceramah, dan semacamnya.
d. Komunikasi Massa(Mass Communication)
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa
modern, yamg meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio
dan televisi yang ditunjukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di
gedung-gedung bioskop.17
Lazimnya media massa modern menunjukkan seluruh sistem dimana
pesan-pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima, dan ditanggapi.
3. Fungsi komunikasi
a. Menginformasikan(to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Memengaruhi (to influence)18
16
Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi, h. 189.
17
Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi,h. 189.
18
4. Tujuan komunikasi
a. Mengubah sikap (to change the attitude)
b. Mengubah opini/pendapat/pandangan/ (to change the opinion)
c. Mengubah perilaku (to change the behavior).19
C. Tinjauan tentang Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah suatu scape yang menantang dan informasi
internal (perusahaan) sampai dengan sistem pengambilan keputusan konsumen.
Termasuk di dalamnya pesan dan citra produk yang dipresentasikan oleh perusahaan
kepada konsumen potensil maupun stakeholder.20 Definisi lain mengenai komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang
merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarakan semua pihak untuk berbuat lebih baik.21
Berdasarkan pengertian komunikasi pemasaran yang telah dikemukakan oleh
beberapa pakar diatas, penulis dapat memahami bahwa inti komunikasi pemasaran
kepada konsumen maupun khalayaknya yang dituju dengan media tertentu, mulai
bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) perusahaan yang digunakan
dalam menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk datang dan
mencoba produk, barang atau jasa yang ditawarkan, dalam hal ini yang dipilih untuk
dikomunikasikan adalah Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar).
19Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi,h. 203.
20Philip Kotler, Principles of Marketing. terj. Bob Sabran. Prinsip-prinsipPemasaran, Jilid 1
(Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008), h.8.
Adapun teori komunikasi pemasaran yang menjadi bahan acuan yaitu teori
komunikasi pemasaran terpadu (Integretad Marketing Communication) yang
diperkenalkan oleh Don E. Schultz.
IMC (Integretad Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari
perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi
misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan Public Relation
serta mengombinasikan disiplin-disiplin ilmu ini untuk memberikan penjelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. Schultz mengemukakan bahwa: IMC merupakan konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menghargai pentingnya nilai tambah dari sebuah perencanaan yang komprehensif yang digunakan untuk mengevaluasi peran-peran strategi dari berbagai disiplin komunikasi contohnya periklanan secara umum, tanggapan langsung, promosi penjualan, dan kehumasan, dan menggabungkan semua disiplin tersebut untuk menyajikan kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi yang maksismal.22 1. Terdapat dua ide pokok mengenai Teori IMC :
a. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah
walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda
dalam meraih konsumen, namun semua itu harus dapat dikoordinasi
dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja
pada elemen-elemen yang berbeda tersebut.
b. Komunikasi yang berintegrasi, komunikasi disini tidak hanya bertujuan
untuk meningkatkan Brand Awareness atau pencitraan jasa yang baik saja,
namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.
22
2. Tujuh tahap komunikasi pemasaran yang menjadi dasar dari Teori IMC :
a. Klarifikasi dan segmentasi pelanggan dari Bank data.
b. Menentukan titik kontak dengan konsumen
c. Menetapkan sasaran dan strategi komunikasi
d. Menentukan dan memetakan jejaring merek
e. Menentukan sasaran pemasaran
f. Meramu beberapa teknik komunikasi pemasaran yang paling sesuai
g. Memilih taktik komunikasi pemasaran
Lebih terperinci lagi, Gurau menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi tumbuhnya IMC yaitu :
a. Berkembangnya fragmentasi pasar, kian banyak kegiatan pemasaran
yang memanfaatkan hubungan baik dengan konsumen (relationship
marketing), dan pemasaran langsung (direct marketing).
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dan apliklasi basis data.
c. Makin terfragmentasinya pemirsa media, tumpang tindih (multiplicity)
dan jenuhnya saluran media.23
Di dalam sebuah komunikasi pemasaran terdapat bauran pemasaran yang
terdiri dari Empat P (4P) pemasaran yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place
(tempat), danPromotion(promosi).24
23
Totok Amin Soefijanto,Integretad Marketing Communication : Marketing Komunikasi di Indonesia, h.8.
24
a. Product(Produk)
Produk meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman,
bentuk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, dan pengambilan.
b. Price(Harga)
Merupakan jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. Di
dalam menentukan harga suatu produk ada tiga faktor yang menentukan, yaitu:
kualitas produk, tingkat persaingan, kegiatan promosi.
c. Place(Tempat)
Pendistribusian produk bagi konsumennya yang tepat sasaran perusahaan.
d. Promotion(Promosi)
Komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen
terhadap produk. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemsaran yang bersifat membujuk sasaran suatu pembeli.
D. Tinjauan tentang Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Usaha dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen, mempertahankan serta mempertinggi
kesejahteraan masyarakat.25 Adapun konsumen dapat dibagi berdasarkan kebutuhan, keinginan, permintaan dan daya beli:26
25
M.Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia (Yoyakarta:Penerbit Andi Yogyakarta,2007), h.14.
26
John E. Kenedy dan R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication: Taktik dan
1. Kebutuhan
Maslow menyatakan adanya hirarki kebutuhan (needs) yang terdiri dari lima
tingkatan, yang dimulai dari kebutuhan yang paling utama, yaitu kebutuhan fisik
seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal sebagai kebutuhan yang harus
dipenuhi segera, dan kebutuhan lanjutan yang terdiri dari kebutuhan akan penhargaan
diri, cinta hingga kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan dibagi dua:
a. Kebutuhan utama yaitu kebutuhan yang diakui benar-benar ada dan harus
segera didapatkan, ditunjukkan oleh gejala-gejala.
b. Kebutuhan lanjutan, setelah kebutuhan utama dipenuhi, maka kebutuhan
lain dipertimbangkan.
2. Keinginan
Keinginan adalah kebutuhan yang dijadikan referensi bagi konsumen.
Kehendak yang kuat akan pemuas spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
mendalam.
3. Permintaan
Permintaan adalah alasan sebuah barang diproduksi dalam jumlah tertentu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pada saat awal suatu produk memasuki
sebuah pasar, maka dia perlu melakukan identifikasi pasar untuk mengetahui secara
lebih detail mengenai karakteristik pasar, kebutuhan muncul dan dirasakan untuk
segera dipenuhi dan terkadang permintaan ini belum terpenuhi oleh jumlah produk
yang beredar di pasar. Permintaan adalah keinginanan produk yang spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi
4. Daya Beli
Daya beli ternyata menjadi bagian terakhir dari strategi pemasaran. Mungkin
saja keinginan untuk memperoleh sebuah produk (permintaan) sangat kuat. Tetapi jika
Kerangka Konseptual
Teori IMC (Integretad Marketing Communication)
Perusahaan Browcyl
EVALUASI STRATEGI
PERENCANAAN STRATEGI
PELAKSANAAN STRATEGI Strategi Pemasaran
Konsumen
Bauran Pemasaran
Produc
price
32
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini
merupakan tipe penelitian yang menggambarkan atau menjabarkan mengenai suatu
objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Penelitian deskriptif
kualitatif bertujuan menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan
data. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang
diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya.1
Penelitian deskriptif berusaha menuturkan pemecahan masalah mengenai
strategi komunikasi pemasaran yang ada berdasarkan data-data dan hasil observasi,
maka peneliti juga menyajikan data, menganalisa dan menginterpretasikan. Peneliti
bertindak sebagai pengamat. Peneliti hanya membuat kategori perilaku, mengamati
gejala, dan mencatat dalam buku observasinya.2Penelitian ini tidak berusaha mencari hubungan, tidak pula menguji hipotesis, serta tidak terpaku pada teori. Dengan
demikian peneliti dapat bebas menggali informasi yang dibutuhkan dari objek
penelitiannya saat berada di lapangan.
1
Rahmat Kriyatono, “Pengantar” dalam Burhan Bungin, Teknik Praktis Riset Komunikasi,
Edisi Pertama (Cet. V; Jakarta: Kencana, 2009), h.59.
2
2. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian, maka penelitian ini berlokasi di Jalan A.P.
Pettarani No. 9, Makassar. Penentuan lokasi dikarenakan pusat informasi dari objek
yang hendak diteliti berada pada lokasi tersebut.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan
komunikasi serta pendekatan manajemen dalam menjelaskan perspektif untuk
membahas objek penelitian.
1. Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi ditentukan sesuai dengan masalah penelitian dalam
bidang keilmuan penulis. Pendekatan ini dibutuhkan untuk memudahkan jalannya
penelitian dalam interaksi antara penulis dengan fenemona yang terjadi dalam
penerapan strategi komunikasi selaku objek penelitian. Sehingga pada saat penelitian
akan mudah mempelajari proses interaksi yang terjadi pada Browcyl.
2. Pendekatan Manajemen
Pendekatan manajemen ialah pendekatan yang digunakan peneliti untuk
meneliti bagaimana sebuah perusahaan mengontrol kinerja pegawai serta
mengevaluasi strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan. Pendekatan manajemen
dibutuhkan agar peneliti dapat menganalisa proses kerja yang terjadi pada Browcyl,
lalu mengamati peran dari setiap devisi dalam menjalankan strategi komunikasi
C. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini berjumlah empat orang, yaitu Rahmat Al
Muarif sebagai pemilik Browcyl dan staf Browcyl, masing-masing adalah Syamsul
Syaputra sebagaiMarketing Comunication, Ahmad Fadillah sebagaiSales Marketing,
serta Muh. Akmal sebagai Event Marketing. Pemilihan tersebut dikarenakan sumber
data sangat relevan dengan hal yang akan diteliti serta bagian dari ketiga devisi
tersebut bergerak dalam bidang strategi komunikasi pemasaran yang merencanakan
dan turun langsung ke lapangan untuk meningkatkan jumlah konsumen Browcyl.
Peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknikPurposive Samplingyaitu
peneliti menetapkan lebih awal siapa saja yang menjadi sampelnya dan menyebutkan
statusnya masing-masing sesuai dengan keinginan dan tujuan penelitian. Prinsip
dalam teknik Purposive Sampling ini harus mewakili unsur subjek yang ditetapkan
dalam sebuah situasi sosial, agar data yang dihimpun dapat terwakili dari seluruh
karakter yang ada dalam situasi sosial penelitian yang dilakukan.3 Peneliti menentukan lebih awal bahwa yang menjadi informan kunci adalah pemilik Browcyl
sendiri, yaitu Rahmat Al Muarif. Penentuan ini dikarenakan ia memiliki pengetahuan
menyeluruh tentang bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan Browcyl dalam
meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar.
3Mukhtar, “Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif”(Jakarta: Referensi (GP Press
D. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi Partisipan
Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan apabila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.4 Peneliti berkunjung langsung ke lapangan untuk mengamati bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
sehari-hari, baik dari segi bentuk pelayanan terhadap konsumen maupun hal menarik
lainnya.
Di dalam pengamatan ini peneliti melakukan observasi selama dua bulan,
terhitung sebelum peneliti menentukan informan hingga pengujian keabsahan data.
Ketika berkunjung ke toko Browcyl di Jalan A.P. Pettarani No. 9 Makassar, peneliti
melihat dekorasi ruangan yang nyaman bagi pengunjung, dengan warna cat dinding
yang cerah, lantai yang bersih, etalase penyimpanan brownies pisang, dan beberapa
kursi yang disediakan bagi pembeli. Kenyamanan tersebut juga ditambah dengan
pelayanan yang sangat baik dan ramah dari penjaga toko. Selain itu, peneliti juga
menemukan beberapabanner yang dipajang di sudut toko Browcyl. Bannertersebut
mencantumkan informasi tentang aneka macam menu brownies pisang serta beberapa
promo dari pembelian produk Browcyl. Informasi-informasi tersebut menjadi bentuk
strategi yang dapat menarik perhatian setiap pengunjung yang datang.
Selain itu peneliti juga ikut terlibat langsung dalam salah satu kegiatan
strategi komunikasi pemasaran Browcyl, yaitu ketika Ahmad Al Muarif menjadi
pemateri di seminar wirausaha muda yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah
4
dan Komunikasi, UIN Alauddin Makassar. Peneliti juga turut mempromosikan
Browcyl melalui Blackberry Messanger.
2. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara kepada informan, dan jawaban-jawaban informan dicatat
atau direkam dengan alat perekam.
Sugiyono mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti
dalam menggunakan metode wawancara adalah sebagai berikut:
a) Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
c) Bahwa interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.5 Wawancara dimaksudkan untuk dapat memperoleh suatu data berupa
informasi dari informan, selanjutnya peneliti dapat menjabarkan lebih luas mengenai
informasi tersebut melalui pengolahan data secara konferensif. Sehingga wawancara
tersebut dapat memungkinkan peneliti agar dapat mengetahui strategi komunikasi
pemasaran yang diterapkan browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota
Makassar. Peneliti mewawancarai beberapa narasumber yang dianggap relevan
dengan objek penelitian yaitu Pemilik Browcyl, Staf Marketing Communication,Staf
Sales Marketing danMarketing Event. Narasumber tersebut dianggap relevan karena
narasumber berada dalam wilayah pemasaran atau orang yang merencanakan dan
menjalankan secara langsung strategi komunikasi pemasaran.
5
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian. Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari hasil observasi dan
wawancara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian
dengan membuat catatan-catatan penting yang berkaitan dengan data yang
dibutuhkan dari informan untuk mendukung kevalidan data yang diperoleh seperti
foto-foto, rekaman suara, dan video selama di lapangan.
Peneliti memperoleh secara langsung hasil dokumentasi dengan mengunjugi
toko Browcyl sehingga dapat dikumpulkan beberapa hal terkait penelitian. Dalam
dokumentasi peneliti menemukan data berupa daftar nama pegawai beserta
tugas-tugasnya, dokumen mengenai data hasil penjualan Browcyl dan struktur organisasi
Browcyl. Selain itu, peneliti juga melakukan pencarian berita mengenai Browcyl
dibeberapa media seperti koran dan majalah, serta mengikuti akun media sosial yang
digunakan Browcyl sebagai sarana pemasaran produknya. Dokumentasi yang peneliti
temukan sangat relevan dengan hasil penelitian ini karena terbukti secara langsung
dalam pengamatan dan benar-benar telah diterapkan dalam strategi komunikasi
pemasaran Browcyl.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan suatu aktivitas yang bersifat
operasional agar tindakannya sesuai dengan pengertian penelitian yang sebenarnya.
Data merupakan perwujudan dari beberapa informasi yang sengaja dikaji dan
karena itu, maka dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa instrumen sebagai
alat untuk mendapatkan data yang cukup valid dan akurat dalam suatu penelitian.
Dalam rencana penelitian ini, yang akan menjadi instrumen penelitian adalah peneliti
sendiri karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Setelah masalah
lapangan terlihat jelas, maka instrumen didukung dengan pedoman wawancara untuk
memudahkan penulis dalam berdialog dengan informan, alat-alat dokumentasi lain
seperti kamera,handphone, serta alat tulis.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar.6 Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diimplementasikan. Analisis
data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data
atau melalui tiga tahapan model alir dari Miles dan Huberman, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan data atau verifikasi.7 Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Reduksi Data
Reduksi data yang dimaksudkan adalah proses pemilihan, pemusatan
perhatian untuk menyederhanakan data. Informasi dari lapangan sebagai bahan
mentah diringkas, lalu disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok yang
penting sehingga lebih mudah dikendalikan.
6
Lexy. J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif(Bandung: PT. Rosdakarya, 1995), h.103.
7
2. Penyajian Data
Penyajian data yang diperoleh dari lapangan terkait dengan seluruh
permasalahan penelitian, dipilah antara mana yang dibutuhkan dengan yang tidak,
lalu dikelompokkan kemudian diberikan batasan masalah.8 Dari penyajian data tersebut, maka diharapkan dapat memberikan kejelasan mana data substantif dan
mana data pendukung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pendekatan
deskriptif kualitatif yang merupakan suatu proses penggambaran keadaan sasaran
yang sebenarnya. Analisis data diperoleh dari wawancara mendalam maupun
observasi.9 Hasil dari analisis data tersebut kemudian dinarasikan sedemikan rupa agar mudah dilihat dan dimengerti.
3. Penarikan Kesimpulan
Setiap kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Upaya penarikan kesimpulan yang dilakukan secara
terus-menerus selama berada di lapangan. Setelah pengumpulan data, peneliti mulai
mencari arti penjelasan-penjelasannya. Kemudian kesimpulan-kesimpulan itu
diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang dan meninjau
kembali catatan lapangan sehingga terbentuk penegasan kesimpulan.
G. Pengujian Keabsahan Data
Peneliti dalam melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, h. 249.
9
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.10 Triangulasi merupakan usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sudut pandang
yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi
pada saat pengumpulan dan analisis data.
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara observasi,
dokumentasi dan wawancara dengan informan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
data yang valid dan ada kecocokan satu sama lain, peneliti mengadakan triangulasi
sumber data melalui pemeriksaan terhadap sumber lainnya, yaitu membandingkan
data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
Peneliti menggali kebenaran informasi melalui berbagai metode dan sumber
perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa
menggunakan observasi partisipan (participant observation), dokumen tertulis, arsip,
dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.
Tentu masing-masing cara ini akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang
selanjutnya akan memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena
yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk
memeroleh kebenaran data.
10
41
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Browcyl merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis kuliner yang
produk pemasarannya adalah kue brownies pisang. Perusahaan ini mempunyai
dua cabang penjualan dan satu tempat produksi yang terletak di tengah kota
Makassar. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
akan pasar kuliner khususnya kue brownies demi menunjang perekonomian di
kota Makassar pada khususnya dan di Sulawesi Selatan pada umumnya.
Pada awalnya, perusahaan ini didirikan oleh Rahmat Al Muarif karena
melihat peluang yang ada, peluang tersebut adalah bahwa Makassar merupakan
pintu gerbang masuk di Indonesia Timur dan banyaknya event-event yang
dilaksanakan di kota Makassar baik event nasional maupun internasional. Selain
itu, Makassar merupakan kota penghasil pisang terbesar ketiga di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, pendiri ingin membuat satu brand lokal yang
dapat menjadi sebuah oleh –oleh khas kota Makassar. Pada tanggal 18 Juni 2011
Browcyl (Brownies pisang khas Makassar) resmi didirikan. Kemudian tahun ini
Browcyl mengusung perubahan nama menjadi Browcyl Indonesia.
Rahmat Al Muarif merupakan nama pemilik Browcyl, sebelum
mendirikan Browcyl ia sudah begitu banyak mencoba berbagai jenis usaha, mulai
kita kenal sekarang. Semua berawal dari sebuah perjalanan ketika Rahmat pemilik
browcyl masi menjadi ketua UKM Olahraga Universitas Islam Negeri Makassar,
pada saat itu ia mewakili UIN Alauddin untuk megikuti sebuah turnamen Futsal di
Yogyakarta, untuk menuju ke Yogyakarta Rahmat merasa bingung untuk
oleh-oleh apa yang tepat yang akan dibawah ke Yogyakarta yang akan diberikan
kepada teman-temannya disana. Ibu Rahmat menawarkan untuk membawakan
sebuah brownies pisang hasil ciptaan ibunya sendiri. Akhirnya Rahmat menuju
Yogyakarta dengan membawa sebuah brownies pisang. Setibanya disana
teman-temannya sangat menyukai rasa brownies pisang yang diberikan Rahmat.
Sehingga ketika Rahmat telah kembali ke Makassar teman-temannya masih sering
memesan brownies pisang tersebut. Sebagai anak muda yang kreatif akhirnya
Rahmat memiliki inisiatif untuk membuat usaha kuliner brownies pisang yang
diberi nama Browcyl (Brownies Berhasil).
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
a. Visi
“Menjadi perusahaan pastry terbesar di Indonesia dengan konsep
spiritual company“
Perusahaan Browcyl ingin menjadi perusahaan pastry terbesar di
Indonesia dengan konsep spiritual company, yakni perusahaan terbesar
yang bergerak khusus dalam bidang pembuatan kue dengan menerapkan
nilai-nilai spiritual sebagai ruh perusahaan. Nilai spiritual yang dimaksud
adalah bersifat spesifik sesuai ajaran agama Islam dimana baik pemilik
perusahaan maupun pegawainya senantiasa bekerja berdasarkan ketaatan
kepada setiap pengunjung dan bagi kayawati dibiasakan mengenakan