• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BROWCYL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN DI KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BROWCYL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN DI KOTA MAKASSAR"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Ilmu Komunikasi

pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Oleh: HAMDAN 50700111033

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

(2)

ii

Nama : Hamdan

NIM : 50700111033

Tempat/TanggalLahir : Tomoni, 05 Mei 1993

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : DakwahdanKomunikasi

Alamat : Panaikang, Jl. AntariksaKompleksKeuangan No. A5 Judul : StrategiKomunikasiPemasaranBrowcyl

(BrownisPisangKhas Makassar)

dalamMeningkatkanJumlahKonsumen di Kota Makassar. Menyatakandengansesungguhnyadanpenuhkesadaranbahwaskripsiinibenaradalahhasil karyasendiri.Jikadikemudianhariterbuktibahwaskripsiinimerupakanduplikat, tiruan, plagiatataudibuatoleh orang lain, sebagianatauseluruhnya, makaskripsiinidan gelar yang diperolehkarenanyabatal demi hukum.

Samata,Juni2015 Penyusun,

Hamdan

(3)
(4)
(5)
(6)

v

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam juga selalu penulis pancarkan kehadirat Nabi Muhammad saw. yang selalu kita harapkan syafaatnya kelak dihari akhir.

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar kesarjanaan S1 (Strata 1). Di dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, serta Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor II, dan seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar.

(7)

vi

4. Dr. Misbahuddin, M.Ag. selaku Pembimbing I dan Haidir Fitra Siagian S.Sos., M.Si. selaku Pembimbing II, yang telah memberika perhatiannya dan meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan, dan petunjuk pada setiap proses penulisan skripsi ini sampai akhir sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

5. Dra. Hj. Radhiah AP, M.Si selaku penguji I dan Mudzhirah Nuramrullah, S.Sos., M.Si. selaku penguji II yang telah meberikan masukan dan arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Segenap dosen yang telah memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang telah memberikan berbagai arahan dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan. Serta pegawai Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

7. Rahmat Al Muarif dan seluruh pegawai Browcyl yang telah menerima penulis dalam skripsi ini dengan sangat baik.

(8)

vii langsung.

Dengan penuh kesadaran penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, walau demikian penulis berusaha menyajikan yang terbaik. Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan dan perlindungan-Nya kepada semua pihak yang berperan dalam penulisan skripsi ini. Wassalam.

Makassar, 14 September 2015

Hamdan

(9)

viii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... ... x

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1-13 A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus... 7

D. Kajian Pustaka ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS... 14-31 A. Tinjauan tentang Strategi ... 14

B. Tinjauan tentang Komunikasi... 19

C. Tinjauan tentang Komunikasi Pemasaran... 25

D. Tinjauan tentang Konsumen ... 28

E. Kerangka Konseptual... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32- 40 A. Jenis dan Lokasi Penelitian... 32

B. Pendekatan Penelitian ... 33

C. Sumber Data ... 34

D. Metode Pengumpulan Data ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 38

G. Pengujian Keabsahan Data ... 39

BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BROWCYL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN DI KOTA MAKASSAR... 41-66 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 41

(10)

ix

(11)

x

apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’). Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Nama

ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب Ba b be

ت Ta t te

ث s\a ṣ es (dengan titik di atas)

ج Jim J je

ح ha ḥ ha (dengan titik di bawah)

خ Kha Kh ka dan ha

د dal d de

ذ zal ż zet (dengan titik di atas)

ر Ra R er

ز Zai Z zet

س Sin S es

ش Syin sy es dan ye

ص s}ad ṣ es (dengan titik di bawah)

ض d}ad ḍ de (dengan titik di bawah)

ط t}a ṭ te (dengan titik di bawah)

(12)

xi

ق Qaf Q qi

ك Kaf K ka

ل Lam L el

م Mim M em

ن Nun N en

و Wau W we

ـﻫ Ha H ha

ء Hamzah apostrof

ى Ya Y ye

2.Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Nama Huruf Latin Nama

Tanda

fathah a a

َا

kasrah i i

ِا

dammah u u

(13)

xii Contoh:

َﻒـْﻴـَﻛ :kaifa َلْﻮـَﻫ :haula 3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Contoh:

َتﺎَـﻣ :ma>ta ﻰـَﻣَر :rama> َﻞـْﻴـِﻗ :qi>la ُتْﻮُـﻤـَﻳ :yamu>tu 4. Ta’ marbutah

Transliterasi untukta marbutah ada dua, yaitu:ta marbutah yang hidup atau

mendapat harkat fathah, kasrah,dandammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marbutahyang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandangal-serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbu-tahitu ditransliterasikan dengan ha (h).

Nama Harkat dan Huruf

Fathahdanalif

atauya َ ...

ا َ ... | ى

kasrahdanya ﻰــِ◌ Dammahdan wau ﻮــُـ Huruf dan Tanda ā Ī ū Nama

a dan garis di atas

i dan garis di atas

(14)

xiii

(15)

xiv Kota Makassar.

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar) dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen di Kota Makassar. Penelitian ini mengetengahkan dua masalah, yakni: (1) bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar? (2) faktor apa yang mendukung dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar?

Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriftif, dengan menggunakan beberapa informan untuk melakukan wawancara dan observasi. Sumber data yang digunakan adalah informasi yang bersumber dari pengamatan langsung ke lokasi penelitian dengan cara observasi dan wawancara. Pengumpulan data dilakukan melaluifield researchdengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl menggunakan teori IMC dengan pola penerapan

Marketing Commucation, Sales Promotion, dan Marketing Event serta

menggabungkan dengan teori Bauran Pemasaran atau yang biasa dikenal dengan empat P (4P) yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan

promotion (promosi), dengan pengaplikasian menggunakan banner, sosial media, media cetak, serta pemasaran langsung. Adapun yang menjadi faktor penunjang dalam strategi komunikasi pemasaran adalah elemen-elemen komunikasi, penerapan teknik komunikasi pemasaran secara efektif dan menciptakan produk yang berkualitas.

(16)

1 A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis yang sangat pesat, menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produk dengan kreativitas dan inovasi baru sehingga persaingan pasar pun tidak bisa dihindari.1

Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif, usahanya akan tersingkir dari persaingan pasar. Kreatif dalam menjalankan bisnis menjadi salah satu kunci sukses sebuah perusahaan untuk menciptakan produk yang siap bersaing di pasaran.

Di dalam dunia bisnis strategi pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam tahap pembentukan kesadaran dan pemahaman konsumen.2 Dengan demikian sebuah perusahaan membutuhkan perencanaan strategi yang tepat agar dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Strategi yang dilakukan oleh perusahaan pun beraneka ragam, seperti menawarkan suatu produk dengan kemasan yang menarik, harga terjangkau atau lokasi penjualan yang strategis. Selain itu ada pula strategi pemasaran yang berbentuk pemasangan iklan di sejumlah media. Berbagai strategi pemasaran tersebut tidak hanya digunakan untuk mengenalkan keberadaan suatu produk, melainkan juga memberikan

1Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran Strategik, Branding Strategy, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif, hingga e-Marketing

(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012), h. 1.

2Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran

Strategik, Branding Strategy, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif, hingga e-Marketing. h.

(17)

pengetahuan mengenai manfaat suatu produk sehingga tercipta keinginan untuk membelinya.

Dunia bisnis bergerak dalam berbagai bidang usaha, diantaranya bidang kuliner, jasa, konstruksi, dan lain sebagainya. Untuk bisnis atau usaha kuliner terdiri atas beberapa jenis, tergantung dari minat pendiri usaha itu sendiri. Ada yang menawarkan kuliner dalam bentuk makanan siap saji ataupun mentah, adapula dalam bentuk makanan berat atau ringan. Terdapat sesuatu yang cukup menarik dalam usaha kuliner makanan ringan, yakni dalam bidang kuliner penjualan brownies. Usaha ini cukup menjanjikan keuntungan, karena hampir semua kalangan menyukai brownies. Brownies memang merupakan makanan yang sangat cocok sebagai teman santai dan berkumpul bersama keluarga.

Brownies merupakan makanan yang popular dikalangan masyarakat, brownies pertama kali muncul dihadapan publik pada tahun 1893. Pada saat itu kue brownies hanya diperuntukkan pada acara berupa pameran yang bertajuk

Columbian Exposition yang diselenggarakan salah satu kota besar di Chicago,

Amerika. Pada tahun 1904 barulah pertama kali resep brownies muncul dalam bentuk buku hingga menyebar ke berbagai negara, salah satunya di Indonesia.3

Di Indonesia sendiri yang pertama kali popular adalah brownies panggang yang dimasak menggunakan oven sesuai dengan resep aslinya, namun beberapa

tahun terakhir muncul jenis brownies baru yang sangat populer yaitu brownies kukus dengan tekstur yang lebih lembut.4

Perkembangan mengenai brownies pun semakin pesat, banyak kreatifitas dan inovasi baru muncul sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini.

3“Sejarah Brownies”, Wikipedia the Free Encyclopedia.

http://wikipedia.org/wiki/Brownies (Diakses 28 Maret 2015).

(18)

Makassar merupakan kota yang memiliki potensi yang cukup besar,

terutama jika kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia) dikembangkan secara

terarah dengan mendorong dan menanamkan jiwa enterpreneur kepada

masyarakat yang dimulai sejak dini. Pertumbuhan ekonomi di Makassar yang

sangat pesat ini ditandai dengan bermunculnya bisnis-bisnis baru disetiap

tahunnya.5 Ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner brownies di Kota Makassar, yang cukup besar dan terkenal yakni Brownies

Amanda, ini merupakan hal yang wajar dikarenakan Brownies Amanda sudah

begitu lama berdiri yakni dimulai sejak tahun 2000.6 Sehingga memiliki banyak konsumen.

Selain itu perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang kuliner

brownies adalah Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar). Dibandingkan

dengan Brownies Amanda, Browcyl lebih menarik untuk diteliti karena sejak usia

tahun pertama berdiri, Browcyl telah berhasil memiliki tiga cabang di Kota

Makassar. Terdapat dua cabang di wilayah Hertasning dan satu cabang di wilayah

Pettarani. Disamping itu, nama Browcyl berhasil dikenal serta dapat bersaing

dengan Brownies Amanda yang memang telah lama berdiri, yang lebih

menariknya lagi Browcyl memiliki inovasi dengan menggabungkan Brownies

dengan pisang dan mengusung sebuah brand dengan slogan Brownies Pisang

Khas Makassar sebagai langkah atau strategi untuk menarik jumlah konsumen di

Kota Makassar.

Di dunia bisnis diperlukan sebuah manajemen untuk mengelolah dan

mengatur perkembangan bisnis, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama

5Gustyanita Pratiwi, “Makassar Siap Menjadi Global Business City” 03September 2012,

http:// swa.co.id/business-strategy/management/Makassar-siap-menjadi-global-business-city (23 April 2015)

6

(19)

untuk pengelolahan perusahaan.7 Beda halnya dengan Browcyl, tidak membutuhkan waktu yang lama Browcyl mampu berkembang dan dapat dikenal

oleh masyarakat, ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen

disetiap harinya.

Terhitung pada bulan Maret 2015 Browcyl mampu mencapai penjualan

10.212 kotak, lalu pada bulan April 2015 penjualan mampu mencapai 10.313

kotak, dengan data minat konsumen sebagai berikut :

Varian Rasa Jumlah Persentasi

Unti Original 2918 28,29%

Fla Keju 1928 18,69%

Unti Pandan 1523 14,77%

Unti Cokelat 1117 10,83%

Unti Kenari 935 9,07%

Fla Cokelat 422 4,00 %

Unti Strawberry 268 2,59 %

Unti Cokelat 1202 11,76 %

Sumber: Data Browcyl 2015

Berdasarkan dengan data diatas, dapat dilihat sebuah fenomena yang tidak

lazim dijumpai dalam dunia bisnis, sebagai perusahaan yang belum lama berdiri

Browcyl mampu meningkatkan penjualan produknya dari 10.212 kotak pada

bulan Maret menjadi 10.313 kotak pada bulan April 2015. Penjualan produk

sebanyak 10.000 kotak perbulan merupakan hal yang menarik, ditambah lagi

pendiri perusahaan tersebut masih menyandang status sebagai mahasiswa

7

Murti Sumarni dan John Soeprihanto, “Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi

(20)

angkatan 2009 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar bernama Rahmat Almuarif. Berkat usaha yang ditekuninya, saat ini

pemilik Browcyl mampu menuai kesuksesan di usia yang masih terbilang muda.

Browcyl mempekerjakan 30 pegawai yang diambil dari latar belakang keluarga

tidak mampu yang berasal dari pedesaan. Pencapaian lainnya adalah pada tahun

ini Browcyl telah menerapkan Upah Minimum Regional (UMR) kepada

pegawai-pegawainya dan mendapatkan banyak tawaran untuk membuka cabang di

berbagai kota di Indonesia.

Langkah dan strategi pun kerap disusun dalam pencapaian penjualan yang

sesuai dengan harapan dan impian pendirinya sebagai anak muda yang ingin

menjadi pengusaha sukses. Hambata-hambatan dalam menjalankan usaha menjadi

hal yang krusial, karena jika tidak segera ditanggulangi dan mendapatkan solusi

dalam menghadapi permasalahan yang ada bisa saja mematikan usaha yang

ditekuninya. Kesiapan mental untuk menghadapi berbagai tantangan dalam

sebuah usaha merupakan modal awal bagi seseorang yang ingin terjun ke dunia

bisnis. Selain itu dalam sebuah pemasaran perusahaan harus bisa mengkoordinasi

antara pimimpin dan anggota-anggotanya agar bisa bekerjasama dengan baik,

serta bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam menjalankan sebuah usaha.

(21)































Terjemahnya:

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi,

carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu

beruntung.8

Pada kalimat lalu apabila telah ditunaikan shalat, maka jika kamu mau,

maka bertebaranlahdi muka bumiuntuk tujuan apapun yang dibenarkan Allah dan

carilah dengan bersungguh-sungguh sebagian dari karunia Allah karena karunia

Allah sangat banyak dan tidak mungkin kamu dapat mengambil seluruhnya dan

ingatlah Allah banyak-banyak jangan sampai kesungguhan kamu mencari

karunia-Nya itu melengahkan kamu. Berzikirlah dari saat kesaat dan disetiap

tempat dengan hati atau bersama lidah kamusupaya kamu beruntungmemperoleh

apa yang kamu dambakan.9 Ayat diatas menggambarkan bahwa bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha merupakan modal penting yang harus dimiliki

oleh setiap pengusaha. Selain itu, kunci keberhasilan juga sangat didukung dari

bagaimana seorang pengusaha menjaga keseimbangan pola hidup untuk dunia

dan akhirat, agar dapat mencapai apa yang diinginkan.

8Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahannya(Bandung: Penerbit Diponegoro,

2011), h. 554.

9

(22)

Dari penjelasan singkat diatas tergambar bahwa Browcyl adalah sebuah

perusahaan yang menarik untuk diteliti. Perkembangan penjualan yang terjadi di

Browcyl membuat peneliti ingin mengetahui strategi yang digunakan. Oleh sebab

itu, peneliti mengangkatnya dengan skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar) dalam Meningkatkan JumlahKonsumen di Kota Makassar”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan bahwa yang

menjadi pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapakan oleh Browcyl dalam

meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar”, dari pokok permasalahan

tersebut maka dapat dirumuskan beberapa sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl

dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar ?

2. Faktor apa yang mendukung peningkatan jumlah konsumen Browcyl di

Kota Makassar ?

C.Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan batasan peneliti agar jelas ruang lingkup yang

akan diteliti. Olehnya itu, peneliti memfokuskan penelitian mengenai strategi

komunikasi pemasaran dan faktor pendukung dalam meningkatkan jumlah

konsumen di Kota Makassar.

(23)

Berdasarakan pada fokus penelitian pada judul di atas, dapat dideskripsikan

berdasarkan substansi permasalahan dan substansi pendekatan. Dari segi strategi

komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen, maka penulis

memberikan deskripsi fokus sebagai berikut :

a. Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan

dengan menggunakan metode-metode yang terstruktur untuk mencapai sebuah

tujuan.

b. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di

pasaran.

c. Konsumen

Konsumen adalah orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun orang lain dan

tidak untuk diperdagangkan.

D.Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu

Penelitian berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis

Pisang Khas Makassar) dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Konsumen di Kota

Makassar, masih kurang dibahas sebagai karya imliah secara mendalam

khususnya pada jurusan Ilmu Komunikasi. Akan tetapi, penulis menemukan

beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan judul penulis:

1. Uthami dalam skripsi (2011) berjudul “Analisis Strategi Komunikasi

(24)

Konsumen”. Skripsi ini membahas tentang strategi komunikasi pemasaran

yang diterapkan oleh Planet Pool Centre, sebuah rumah billiard di

Yogyakarta. Strategi yang digunakan berfokus pada tingkat kenyamanan

konsumen dengan konsep Sporty International. Planet Pool Centre

menawarkan desain ruang secara menarik dengan berbagai fasiltas bertaraf

internasional.10

2. Arief Mulyawan dalam skripsi (2012) berjudul “Strategi Komunikasi

Pemasaran Trans Studio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Konsumen

Untuk Berkunjung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

komunikasi pemasaran Trans Studio Bandung dalam upaya menumbuhkan

minat konsumen untuk mengunjungi wahana bermain indoor terbesar di

dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan Trans Studio

Bandung dalam melaksankan strategi komunikasi pemasarannya dengan

memanfaatkan media-media yang sudah tersedia dalam transcorp. Strategi

tersebut dilaksanakan oleh devisi Advertising dan Promotion dengan cara

turun langsung ke lapangan membagikan brosur serta pemasangan spanduk

di tempat-tempat yang strategis.11

3. Chairunnisa Rahman (2013) berjudul ”Strategi Komunikasi Pemasaran

Bugis Waterpark Adventure dalam Menarik Jumlah Pengunjung”. Dalam

skripsi ini, Chairunnisa mengungkapkan bahwa strategi komunikasi

pemasaran yang dilaksanakan oleh Bugis Waterpark terbagi atas tiga devisi,

yaitu Marketing Communication, Sales Promosion, dan Marketing Event.

10

Uthami,” Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran yang Diterapkan oleh Planet Pool Centre dalam Menarik Konsumen”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran, 2011).

11Arief Mulyawan, “Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung dalam

(25)

Skripsi ini juga membahas faktor yang menghambat dalam pelaksanaan

strategi komunikasi pemasaran, diantaranya adalah penyampaian pesan

yang tidak tepat sasaran, keterbatasan biaya, kurangnya SDM dan

kurangnya kendaraan operasional.12

Tabel di bawah ini mendeskripsikan perbedaan dan persamaan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti:

12Chairunnisa Rahman,”Strategi Komunikasi Pemasaran Bugis Waterpark Adventure

(26)

Tabel 1

Perbandingan Penelitian Sebelumnya yang Relevan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Nama Judul Penelitian Fokus Kajian Subjek Landasan

Teori

Hasil Penelitian

Penelitian Sebelumnya

. 1.Uthami Analisis StrategiKomunikasi Pemasaran Planet Pool Centre dalam Menarik Konsumen.

Mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran Planet Pool Centre dalam meningatkan penjualan. Planet Pool Centre Mengguna-kan teori Kotler Strategi yang digunakan berfokus pada tingkat kenyamanan konsumen dengan konsepSporty International. Planet Pool Centre menawarkan desain ruang secara menarik dengan berbagai fasiltas bertaraf internasional.

2. Arif Mulyawan Strategi KomunikasiPemasaran Trans Studio Bandung dalam Menumbuhkan Minat Konsumen untuk Berkunjung

Mengetahui hal yang menjadi minat konsumen untuk berkunjung dengan menerapkan strategi pemasaran Trans Studio Bandung Mengguna-kan Teori Kotler Strategi dijalankan oleh devisiAdvertising danPromotion

(27)

3.Chairunnisa Strategi Komunikasi Pemasaran Bugis Waterpark Adventure dalam Menarik Jumlah Konsumen

Mengetahui strategi perencanaan

komunikasi pemasaran yang digunakan Bugis Waterpark Adventure dalam menarik pengunjung Bugis Waterpark Adventure Mengguna-kan Teori Bauran Pemasaran Strategi komunikasi yang diterapkan dengan menggunakan berbagai macam periklanan dan tawaran menarik serta menggunakan diskon pada saat-saat tertentu, misalnya diskon di hari libur nasional.

Penelitian Sekarang

1. Hamdan Strategi KomunikasiPemasaran Browcyl

dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen

Mengetahui strategi apa yang diterapkan Browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen

Browcyl Mengguna-kan teori IMC (Integreted Marketing Communicat ion) Strategi yang digunakan Browcyl dengan menggunakan Marketing Communication, Sales Marketing danMarketing Eventserta menerapkan Baruan Pemasaran atau 4P (Produk, Place, Price,

(28)

E.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat ditetapkan

tujuan dari penelitan ini sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan strategi komunikasi pemasaran yang digunakan

Browcyl dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen di Kota

Makassar.

b. Untuk mengetahui faktor yang mendukung peningkatan jumlah

konsumen Browcyl di Kota Makassar.

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka diharapkan bahwa penelitian ini

berguna sebagai berikut:

a. Secara teoritis, hasil penelitan ini mampu memberikan kontribusi

keilmuan khususnya pada komunikasi pemasaran dalam meningkatkan

jumlah konsumen. Serta memberikan wawasan bagi peneliti mengenai

strategi yang baik digunakan untuk menjalankan sebuah usaha.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi Browcyl sebagai tolak

ukur penerapan strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan

jumlah konsumen. Juga bagi masyarakat umum dalam menentukan

strategi komunikasi pemasaran yang akan diterapkan dalam menjalankan

(29)

14 A. Tinjauan tentang Strategi

1. Definisi Strategi

Kata strategi berasal dari kata kerja bahasa Yunani“stratego” yang berarti

merencanakan pemusnahan musuh menggunakan sumber-sumber yang efektif.1 Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas diambil oleh organisasi,

yakni pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi

organisasi.2

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi (management

communication)untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.3

Dari definisi diatas menunjukkan bahwa strategi yang dimaksud ialah

menjelaskan tentang apa yang harus dicapai, bagaimana sumber daya dan kegiatan

apa yang akan dialokasikan untuk setiap produk pasar dalam menentukan peluang

dan tantangan lingkungan, serta untuk meraih keunggulan. Strategi yang akan

digunakan harus dipertimbangkan, dipilih dan disesuaikan dengan tujuan organisasi.

Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai

1

Azhar Arsyad,Pokok-pokok Manajemen(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h.25.

2

Jude Kaye, Perencanaan Strategi bagi Organisasi Nirbala (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2005), h.3.

3Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosda

(30)

tujuan organisasi dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya.4 2. Tahapan Strategi

Tahapan-tahapan strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi,

pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi.5 Secara jelasnya tahapan-tahapan tersebut adalah:

a) Perumusan Strategi

Perumusan strategi diantaranya mencakup beberapa hal yaitu:6 1) Kegiatan Mengembangkan Visi-Misi Organisasi

Visi adalah sebagai langkah pertama dalam perencanaan strategis,

sedangkan misi adalah pernyataan jangka panjang yang membedakan suatu

bisnis dari suatu bisnis serupa yang lain.

2) Mengidentifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Organisasi

Peluang dan ancaman eksternal adalah peristiwa, tren, ekonomi, sosial,

budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi dan

persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi

secara berarti dimasa depan.

3) Menentukan Kekuatan dan Kelemahan Internal Organisasi.

Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam

organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan

kelemahan tersebut ada dalam kegiatan manajemen, pemasaran, keuangan,

4Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: Gramedia

Pustaka Sinar Utama, 1997), h.2.

5Fred David,Manajemen Strategis: Konsep-konsep(Jakarta: Indeks, 2004), h.6.

(31)

akuntansi, produksi, operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem

informasi manajemen di setiap perusahaan.

4) Menetapkan Tujuan Jangka Panjang Organisasi.

Tujuan didefinisikan sebagai hasil tertentu yang perlu dicapai

organisasi dalam memenuhi misi utamanya. Jangka panjang berarti lebih dari

satu tahun. Tujuan juga penting untuk keberhasilan organisasi karena tujuan

menentukan arah, membantu dalam melakukan evaluasi, menciptakan sinergi,

menunjukkan prioritas, memusatkan koordinasi dan menjadi dasar

perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian serta pengendalian kegiatan

yang efektif.

5) Membuat Sejumlah Strategi Alternatif untuk Organisasi.

Strategi alternatif merupakan langkah yang menggerakkan perusahaan

dari posisinya sekarang ini menuju posisi yang dicita-citakan di masa depan.

Strategi altenatif tidak datang dengan sendirinya, melainkan diturunkan dari

visi, misi tujuan (sasaran), audit eksternal dan internal perusahaan.

Hal tersebut harus konsisten dengan dan dibangun atas dasar strategi-strategi

sebelumnya yang pernah berhasil diterapkan.

6) Memilih Strategi Tertentu untuk digunakan.

Memilih strategi tertentu untuk digunakan merupakan tugas dari

perencana strategi dengan mempertimbangkan kelebihan, kekuarangan,

kompromi, biaya dan manfaat dari semua strategi. Langkah pemilihan dengan

(32)

b) Pelaksanaan Strategi

Pelaksanaan strategi sering disebut tahap tindakan dalam manajemen strategis.

Pelaksanaan strategis yang sering dianggap sebagai tahap yang paling sulit karena

memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan.7 Hal ini karena perumusan strategi yang sukses tidak menjamin pelaksanaan strategi yang sukses8. Pelaksanaan strategi termasuk di dalamnya menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan,

mengalokasikan sumber daya, mengubah struktur organisasi yang ada, rekontruksi

dan rekayasa ulang, merevisi rencana kompensasi dan insentif, meminimalkan

resistensi terhadap perubahan, mencocokan manager dengan strategi,

mengembangkan budaya yang mendukung strategi, mengembangkan budaya yang

mendukung strategi, menyesuaikan proses produksi atau operasi, mengembangkan

fungsi sumber daya manusia yang efektif dan bila perlu mengurangi jumlah

karyawan.9

c) Evaluasi Strategi

Tahapan ini merupakan tahap akhir dari strategi, ada tiga aktifitas yang

mendasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu:

1) Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi

landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini. Berbagai faktor

eksternal dan internal dapat menghambat perusahaan dalam mencapai

tujuan jangka panjang dan tahunan. Faktor eksternal seperti tindakan

pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi,

7Fred David,Manajemen Strategis: Konsep-Konsep, h. 6.

(33)

pergeseran demografi, dan tindakan pemerintah dapat menghambat

pencapaian tujuan sedangkan faktor internal diantaranya seperti strategi

yang tidak efektif mungkin dipilih atau kegiatan implementasi barangkali

buruk.

2) Mengukur kinerja diantaranya yaitu dengan membandingkan hasil yang

sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi

kinerja individu dan mengkaji kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian

tujuan yang ditetapkan.

3) Melakukan tindakan-tindakan korektif menuntut adanya perubahan

reposisi perusahaan agar lebih berdaya saing dimasa depan. Tindakan

korektif harus menempatkan organisasi pada posisi yang lebih baik agar

bisa memanfaatkan kekuatan internalnya, mengambil kesempatan dari

peluang eksternal, menghindari, mengurangi atau meminimalkan dampak

ancaman eksternal dan agar bisa memperbaiki kelemahan internal. Pada

pelaksanaanya sebuah strategi harus bisa berjalan dengan baik agar apa

yang direncanakan bisa tercapai dengan dengan baik. Sebuah strategi bisa

dikatakan efektif apabila:10

(a) Strategi tersebut secara teknis dapat dikerjakan.

(b) Sesuai dengan mandat, misi dan nilai-niali organisasi.

(c) Dapat membangun kekuatan dan mengambil keuntungan dari

peluang.

(d) Sesuai dengan isu strategi yang hendak dipecahkan.

10Miftahuddin,Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

(34)

(e) Strategi bersifat etis, moral, legal dan merupakan keinginan

organisasi untuk menjadi lebih baik.

Strategi hanya dapat diterapkan dalam organisasi pemerintahan atau organisasi

publik yang memiliki misi yang jelas, tujuan dan sasaran yang jelas, indikator kinerja

yang jelas dan informasi tentang kinerja yang sesungguhnya yang didapat sebanding

dengan biaya yang dimiliki.

B. Tinjauan tentang Komunikasi

Sesuai dengan sifat dasarnya, manusia selalu berusaha berkomunikasi antara

satu dengan yang lain. Mereka berinterasksi dalam keperluan melengkapi dan

menyempurnkan pengetahuan yang dimiliki guna beradaptasi dengan lingkungan.

Semakin sering manusia berkomunkasi, maka semakin sering juga mereka

mendapatkan sesuatu yang baru dalam membangkitkan rasa keingintahuannya.

Keinginan inilah yang mendasari mereka untuk terus “berhasrat” melengkapi

pengetahuan dalam keperluan memahami alam. Komunikasi secara mudah diartikan

sebagain proses transfer pesan dalam penyaluran informasi atau message melalui

sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju. Di dalam

literatur-literatur klasik ilmu komunikasi disebutkan, yang menjadi “biang permasalahan”

komunikasi adalah tidak sampainya pesan (message) atau informasi kepada

komunikan. Namun, dalam perkembangan pembahasan itu sudah mengalami

pergeseran dan perkembangan.

Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi maha

penting dan dahsyat, bahkan diakui bahwa informasi bisa dijadikan komoditi yang

(35)

Penyaluran informasi berjalan dengan adanya aktifitas komunikasi yang dilakukan

manusia, baik secara sengaja atau tidak. Disini, sangat jelas terlihat bahwa

komunikasi sebagai suatu aktivitas juga sangat terpengaruh oleh efek revolusi industri

dengan mengutamakan nilai kecepatan dan keuntungan. Artinya, manusia, sesuai

dengan sifat dasarnya pasti ingin berkomuniaksi dengan energi yang sedikit mungkin,

dengan hasil yang sebanyak mungkin. Oleh sebab itu, manusia berkomunikasi sering

mengkaitkan dengan strategi, taktik dalam pengiriman dan penerimaan pesan yang

berisi pengetahuan tentang ide-ide, tujuan-tujuan, emosi, bahkan nilai-nilai yang ada.

1. Proses komunikasi

Gambar 1: Model Proses Komunikasi Kotler

a. Sender(Pengirim Pesan)

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan

kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima

pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya.11

11Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi,(Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 199.

Sender

Encoding Reciever Message

Decoding

Feedback

Noise Channel

(36)

b. Encoding(Penyandian)

Penyandian yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c. Message(Pesan)

Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh

pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non vorbal dan pesan akan efektif

bila diorganisir secara baik dan jelas.

d. Channel(Media)

Media adalah alat penyampaian pesan seperti ; TV, Radio, Surat Kabar,

Papan Pengumuman, Telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat

dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan,

situasi dan sebagainya.

e. Decoding(Mengartikan kode/isyarat )

Proses dimana komunikasi menetapkan makna pada lambang yang

disampaikan oleh komunikator kepadanya. Setelah pesan diterima melalui

indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat

mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat

dimengerti/dipahaminya.

f. Reciever(Penerima pesan)

Penerima pesan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim

oleh sumber pesan orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim

meskipun dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang

dimaksud oleh pengirim.12

(37)

g. Feedback(Umpan balik)

Ada yang beranggapan bawa umpan balik merupakan salah satu bentuk

dari pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi, sebenarnya umpan

balik bisa juga berasal dari unsur lain, seperti pesan dan media, meskipun

pesan belum sampai pada penerima.

h. Response(Tanggapan)

Tanggapan merupakan seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterpa pesan.

i. Noise (Gangguan)

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi

mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi

hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang

menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang

diterimanya.13 2. Tipe Komunikasi

Tipe komunikasi sama halnya definisi komunikasi, klasifikasi tipe atau bentuk

komunikasi di kalangan para pakar juga berbeda satu sama lain. Klasifikasi itu

didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang

studinya.

Di dalam penelitian ini penulis akan membahas empat macam tipe

komunikasi berdasarakan tipe-tipe komunikasi yang dibagi oleh Cangara yaitu

komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication), komunikasi

13

(38)

antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi public (public

communication),dan komunikasi massa(mass communication).

a. Komunikasi Dengan Diri Sendiri(Intrapersonal Communication)

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik

disadari maupun tidak. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi

antarpribadi dan komunikasi dalam konteks lainnya. Dengan kata lain,

komunikasi intrapribadi ini landasan dilakukannya komunikasi dua orang, tiga

orang dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain,

seseorang biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri, hanya caranya sering

tidak disadari. Keberhasilan komunikasi orang dengan orang lain bergantung

pada efektivitas komunikasinya dengan diri sendiri .14

b. Komunikasi Antarpribadi(Interpersonal Communication)

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap

muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Kedekatan hubungan pihak yang

berkomunikasi tercermin pada jenis pesan dan respon nonverbal mereka, seperti

sentuhan, tatapan dan ekspresi. Sebagai komunikasi yang sempurna, komunikasi

antarpribadi berperan hingga kapan pun, selama manusia mempunyai emosi,

komunikasi ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya.15

c. Komunikasi Publik (Public Communication)

Komunikasi publik adalah suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan

disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih

14

Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi, h.188.

(39)

besar. Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinu.

Dapat didentifikasikan siapa yang berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya.

Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga

terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah

khalayak relatif besar. Sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasikan satu-per

satu pendengaranya.16

Pesan yang disampaikan dalam komunikasi publik tidak berlangsung secara

spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik

biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar,

pengarahan, ceramah, dan semacamnya.

d. Komunikasi Massa(Mass Communication)

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa

modern, yamg meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio

dan televisi yang ditunjukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di

gedung-gedung bioskop.17

Lazimnya media massa modern menunjukkan seluruh sistem dimana

pesan-pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima, dan ditanggapi.

3. Fungsi komunikasi

a. Menginformasikan(to inform)

b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain)

d. Memengaruhi (to influence)18

16

Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi, h. 189.

17

Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi,h. 189.

18

(40)

4. Tujuan komunikasi

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini/pendapat/pandangan/ (to change the opinion)

c. Mengubah perilaku (to change the behavior).19

C. Tinjauan tentang Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah suatu scape yang menantang dan informasi

internal (perusahaan) sampai dengan sistem pengambilan keputusan konsumen.

Termasuk di dalamnya pesan dan citra produk yang dipresentasikan oleh perusahaan

kepada konsumen potensil maupun stakeholder.20 Definisi lain mengenai komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang

merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang

pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara

menyadarakan semua pihak untuk berbuat lebih baik.21

Berdasarkan pengertian komunikasi pemasaran yang telah dikemukakan oleh

beberapa pakar diatas, penulis dapat memahami bahwa inti komunikasi pemasaran

kepada konsumen maupun khalayaknya yang dituju dengan media tertentu, mulai

bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) perusahaan yang digunakan

dalam menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk datang dan

mencoba produk, barang atau jasa yang ditawarkan, dalam hal ini yang dipilih untuk

dikomunikasikan adalah Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar).

19Aan Ridwan,Filsafat Komunikasi,h. 203.

20Philip Kotler, Principles of Marketing. terj. Bob Sabran. Prinsip-prinsipPemasaran, Jilid 1

(Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008), h.8.

(41)

Adapun teori komunikasi pemasaran yang menjadi bahan acuan yaitu teori

komunikasi pemasaran terpadu (Integretad Marketing Communication) yang

diperkenalkan oleh Don E. Schultz.

IMC (Integretad Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari

perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana

komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi

misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan Public Relation

serta mengombinasikan disiplin-disiplin ilmu ini untuk memberikan penjelasan,

konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. Schultz mengemukakan bahwa: IMC merupakan konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menghargai pentingnya nilai tambah dari sebuah perencanaan yang komprehensif yang digunakan untuk mengevaluasi peran-peran strategi dari berbagai disiplin komunikasi contohnya periklanan secara umum, tanggapan langsung, promosi penjualan, dan kehumasan, dan menggabungkan semua disiplin tersebut untuk menyajikan kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi yang maksismal.22 1. Terdapat dua ide pokok mengenai Teori IMC :

a. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah

walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda

dalam meraih konsumen, namun semua itu harus dapat dikoordinasi

dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja

pada elemen-elemen yang berbeda tersebut.

b. Komunikasi yang berintegrasi, komunikasi disini tidak hanya bertujuan

untuk meningkatkan Brand Awareness atau pencitraan jasa yang baik saja,

namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.

22

(42)

2. Tujuh tahap komunikasi pemasaran yang menjadi dasar dari Teori IMC :

a. Klarifikasi dan segmentasi pelanggan dari Bank data.

b. Menentukan titik kontak dengan konsumen

c. Menetapkan sasaran dan strategi komunikasi

d. Menentukan dan memetakan jejaring merek

e. Menentukan sasaran pemasaran

f. Meramu beberapa teknik komunikasi pemasaran yang paling sesuai

g. Memilih taktik komunikasi pemasaran

Lebih terperinci lagi, Gurau menyebutkan beberapa faktor yang

mempengaruhi tumbuhnya IMC yaitu :

a. Berkembangnya fragmentasi pasar, kian banyak kegiatan pemasaran

yang memanfaatkan hubungan baik dengan konsumen (relationship

marketing), dan pemasaran langsung (direct marketing).

b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dan apliklasi basis data.

c. Makin terfragmentasinya pemirsa media, tumpang tindih (multiplicity)

dan jenuhnya saluran media.23

Di dalam sebuah komunikasi pemasaran terdapat bauran pemasaran yang

terdiri dari Empat P (4P) pemasaran yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place

(tempat), danPromotion(promosi).24

23

Totok Amin Soefijanto,Integretad Marketing Communication : Marketing Komunikasi di Indonesia, h.8.

24

(43)

a. Product(Produk)

Produk meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman,

bentuk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, dan pengambilan.

b. Price(Harga)

Merupakan jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. Di

dalam menentukan harga suatu produk ada tiga faktor yang menentukan, yaitu:

kualitas produk, tingkat persaingan, kegiatan promosi.

c. Place(Tempat)

Pendistribusian produk bagi konsumennya yang tepat sasaran perusahaan.

d. Promotion(Promosi)

Komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen

terhadap produk. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemsaran yang bersifat membujuk sasaran suatu pembeli.

D. Tinjauan tentang Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia

dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Usaha dalam memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen, mempertahankan serta mempertinggi

kesejahteraan masyarakat.25 Adapun konsumen dapat dibagi berdasarkan kebutuhan, keinginan, permintaan dan daya beli:26

25

M.Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia (Yoyakarta:Penerbit Andi Yogyakarta,2007), h.14.

26

John E. Kenedy dan R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication: Taktik dan

(44)

1. Kebutuhan

Maslow menyatakan adanya hirarki kebutuhan (needs) yang terdiri dari lima

tingkatan, yang dimulai dari kebutuhan yang paling utama, yaitu kebutuhan fisik

seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal sebagai kebutuhan yang harus

dipenuhi segera, dan kebutuhan lanjutan yang terdiri dari kebutuhan akan penhargaan

diri, cinta hingga kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan dibagi dua:

a. Kebutuhan utama yaitu kebutuhan yang diakui benar-benar ada dan harus

segera didapatkan, ditunjukkan oleh gejala-gejala.

b. Kebutuhan lanjutan, setelah kebutuhan utama dipenuhi, maka kebutuhan

lain dipertimbangkan.

2. Keinginan

Keinginan adalah kebutuhan yang dijadikan referensi bagi konsumen.

Kehendak yang kuat akan pemuas spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang

mendalam.

3. Permintaan

Permintaan adalah alasan sebuah barang diproduksi dalam jumlah tertentu.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pada saat awal suatu produk memasuki

sebuah pasar, maka dia perlu melakukan identifikasi pasar untuk mengetahui secara

lebih detail mengenai karakteristik pasar, kebutuhan muncul dan dirasakan untuk

segera dipenuhi dan terkadang permintaan ini belum terpenuhi oleh jumlah produk

yang beredar di pasar. Permintaan adalah keinginanan produk yang spesifik yang

didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi

(45)

4. Daya Beli

Daya beli ternyata menjadi bagian terakhir dari strategi pemasaran. Mungkin

saja keinginan untuk memperoleh sebuah produk (permintaan) sangat kuat. Tetapi jika

(46)

Kerangka Konseptual

Teori IMC (Integretad Marketing Communication)

Perusahaan Browcyl

EVALUASI STRATEGI

PERENCANAAN STRATEGI

PELAKSANAAN STRATEGI Strategi Pemasaran

Konsumen

Bauran Pemasaran

Produc

price

(47)

32

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini

merupakan tipe penelitian yang menggambarkan atau menjabarkan mengenai suatu

objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Penelitian deskriptif

kualitatif bertujuan menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

data. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang

diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya.1

Penelitian deskriptif berusaha menuturkan pemecahan masalah mengenai

strategi komunikasi pemasaran yang ada berdasarkan data-data dan hasil observasi,

maka peneliti juga menyajikan data, menganalisa dan menginterpretasikan. Peneliti

bertindak sebagai pengamat. Peneliti hanya membuat kategori perilaku, mengamati

gejala, dan mencatat dalam buku observasinya.2Penelitian ini tidak berusaha mencari hubungan, tidak pula menguji hipotesis, serta tidak terpaku pada teori. Dengan

demikian peneliti dapat bebas menggali informasi yang dibutuhkan dari objek

penelitiannya saat berada di lapangan.

1

Rahmat Kriyatono, “Pengantar” dalam Burhan Bungin, Teknik Praktis Riset Komunikasi,

Edisi Pertama (Cet. V; Jakarta: Kencana, 2009), h.59.

2

(48)

2. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka penelitian ini berlokasi di Jalan A.P.

Pettarani No. 9, Makassar. Penentuan lokasi dikarenakan pusat informasi dari objek

yang hendak diteliti berada pada lokasi tersebut.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan

komunikasi serta pendekatan manajemen dalam menjelaskan perspektif untuk

membahas objek penelitian.

1. Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi ditentukan sesuai dengan masalah penelitian dalam

bidang keilmuan penulis. Pendekatan ini dibutuhkan untuk memudahkan jalannya

penelitian dalam interaksi antara penulis dengan fenemona yang terjadi dalam

penerapan strategi komunikasi selaku objek penelitian. Sehingga pada saat penelitian

akan mudah mempelajari proses interaksi yang terjadi pada Browcyl.

2. Pendekatan Manajemen

Pendekatan manajemen ialah pendekatan yang digunakan peneliti untuk

meneliti bagaimana sebuah perusahaan mengontrol kinerja pegawai serta

mengevaluasi strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan. Pendekatan manajemen

dibutuhkan agar peneliti dapat menganalisa proses kerja yang terjadi pada Browcyl,

lalu mengamati peran dari setiap devisi dalam menjalankan strategi komunikasi

(49)

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini berjumlah empat orang, yaitu Rahmat Al

Muarif sebagai pemilik Browcyl dan staf Browcyl, masing-masing adalah Syamsul

Syaputra sebagaiMarketing Comunication, Ahmad Fadillah sebagaiSales Marketing,

serta Muh. Akmal sebagai Event Marketing. Pemilihan tersebut dikarenakan sumber

data sangat relevan dengan hal yang akan diteliti serta bagian dari ketiga devisi

tersebut bergerak dalam bidang strategi komunikasi pemasaran yang merencanakan

dan turun langsung ke lapangan untuk meningkatkan jumlah konsumen Browcyl.

Peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknikPurposive Samplingyaitu

peneliti menetapkan lebih awal siapa saja yang menjadi sampelnya dan menyebutkan

statusnya masing-masing sesuai dengan keinginan dan tujuan penelitian. Prinsip

dalam teknik Purposive Sampling ini harus mewakili unsur subjek yang ditetapkan

dalam sebuah situasi sosial, agar data yang dihimpun dapat terwakili dari seluruh

karakter yang ada dalam situasi sosial penelitian yang dilakukan.3 Peneliti menentukan lebih awal bahwa yang menjadi informan kunci adalah pemilik Browcyl

sendiri, yaitu Rahmat Al Muarif. Penentuan ini dikarenakan ia memiliki pengetahuan

menyeluruh tentang bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan Browcyl dalam

meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar.

3Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif(Jakarta: Referensi (GP Press

(50)

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi Partisipan

Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan apabila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar.4 Peneliti berkunjung langsung ke lapangan untuk mengamati bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan

sehari-hari, baik dari segi bentuk pelayanan terhadap konsumen maupun hal menarik

lainnya.

Di dalam pengamatan ini peneliti melakukan observasi selama dua bulan,

terhitung sebelum peneliti menentukan informan hingga pengujian keabsahan data.

Ketika berkunjung ke toko Browcyl di Jalan A.P. Pettarani No. 9 Makassar, peneliti

melihat dekorasi ruangan yang nyaman bagi pengunjung, dengan warna cat dinding

yang cerah, lantai yang bersih, etalase penyimpanan brownies pisang, dan beberapa

kursi yang disediakan bagi pembeli. Kenyamanan tersebut juga ditambah dengan

pelayanan yang sangat baik dan ramah dari penjaga toko. Selain itu, peneliti juga

menemukan beberapabanner yang dipajang di sudut toko Browcyl. Bannertersebut

mencantumkan informasi tentang aneka macam menu brownies pisang serta beberapa

promo dari pembelian produk Browcyl. Informasi-informasi tersebut menjadi bentuk

strategi yang dapat menarik perhatian setiap pengunjung yang datang.

Selain itu peneliti juga ikut terlibat langsung dalam salah satu kegiatan

strategi komunikasi pemasaran Browcyl, yaitu ketika Ahmad Al Muarif menjadi

pemateri di seminar wirausaha muda yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah

4

(51)

dan Komunikasi, UIN Alauddin Makassar. Peneliti juga turut mempromosikan

Browcyl melalui Blackberry Messanger.

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh pewawancara kepada informan, dan jawaban-jawaban informan dicatat

atau direkam dengan alat perekam.

Sugiyono mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti

dalam menggunakan metode wawancara adalah sebagai berikut:

a) Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

c) Bahwa interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.5 Wawancara dimaksudkan untuk dapat memperoleh suatu data berupa

informasi dari informan, selanjutnya peneliti dapat menjabarkan lebih luas mengenai

informasi tersebut melalui pengolahan data secara konferensif. Sehingga wawancara

tersebut dapat memungkinkan peneliti agar dapat mengetahui strategi komunikasi

pemasaran yang diterapkan browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota

Makassar. Peneliti mewawancarai beberapa narasumber yang dianggap relevan

dengan objek penelitian yaitu Pemilik Browcyl, Staf Marketing Communication,Staf

Sales Marketing danMarketing Event. Narasumber tersebut dianggap relevan karena

narasumber berada dalam wilayah pemasaran atau orang yang merencanakan dan

menjalankan secara langsung strategi komunikasi pemasaran.

5

(52)

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian. Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari hasil observasi dan

wawancara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian

dengan membuat catatan-catatan penting yang berkaitan dengan data yang

dibutuhkan dari informan untuk mendukung kevalidan data yang diperoleh seperti

foto-foto, rekaman suara, dan video selama di lapangan.

Peneliti memperoleh secara langsung hasil dokumentasi dengan mengunjugi

toko Browcyl sehingga dapat dikumpulkan beberapa hal terkait penelitian. Dalam

dokumentasi peneliti menemukan data berupa daftar nama pegawai beserta

tugas-tugasnya, dokumen mengenai data hasil penjualan Browcyl dan struktur organisasi

Browcyl. Selain itu, peneliti juga melakukan pencarian berita mengenai Browcyl

dibeberapa media seperti koran dan majalah, serta mengikuti akun media sosial yang

digunakan Browcyl sebagai sarana pemasaran produknya. Dokumentasi yang peneliti

temukan sangat relevan dengan hasil penelitian ini karena terbukti secara langsung

dalam pengamatan dan benar-benar telah diterapkan dalam strategi komunikasi

pemasaran Browcyl.

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan suatu aktivitas yang bersifat

operasional agar tindakannya sesuai dengan pengertian penelitian yang sebenarnya.

Data merupakan perwujudan dari beberapa informasi yang sengaja dikaji dan

(53)

karena itu, maka dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa instrumen sebagai

alat untuk mendapatkan data yang cukup valid dan akurat dalam suatu penelitian.

Dalam rencana penelitian ini, yang akan menjadi instrumen penelitian adalah peneliti

sendiri karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Setelah masalah

lapangan terlihat jelas, maka instrumen didukung dengan pedoman wawancara untuk

memudahkan penulis dalam berdialog dengan informan, alat-alat dokumentasi lain

seperti kamera,handphone, serta alat tulis.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam

pola, kategori dan satuan uraian dasar.6 Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diimplementasikan. Analisis

data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data

atau melalui tiga tahapan model alir dari Miles dan Huberman, yaitu reduksi data,

penyajian data, dan kesimpulan data atau verifikasi.7 Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi Data

Reduksi data yang dimaksudkan adalah proses pemilihan, pemusatan

perhatian untuk menyederhanakan data. Informasi dari lapangan sebagai bahan

mentah diringkas, lalu disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok yang

penting sehingga lebih mudah dikendalikan.

6

Lexy. J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif(Bandung: PT. Rosdakarya, 1995), h.103.

7

(54)

2. Penyajian Data

Penyajian data yang diperoleh dari lapangan terkait dengan seluruh

permasalahan penelitian, dipilah antara mana yang dibutuhkan dengan yang tidak,

lalu dikelompokkan kemudian diberikan batasan masalah.8 Dari penyajian data tersebut, maka diharapkan dapat memberikan kejelasan mana data substantif dan

mana data pendukung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pendekatan

deskriptif kualitatif yang merupakan suatu proses penggambaran keadaan sasaran

yang sebenarnya. Analisis data diperoleh dari wawancara mendalam maupun

observasi.9 Hasil dari analisis data tersebut kemudian dinarasikan sedemikan rupa agar mudah dilihat dan dimengerti.

3. Penarikan Kesimpulan

Setiap kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Upaya penarikan kesimpulan yang dilakukan secara

terus-menerus selama berada di lapangan. Setelah pengumpulan data, peneliti mulai

mencari arti penjelasan-penjelasannya. Kemudian kesimpulan-kesimpulan itu

diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang dan meninjau

kembali catatan lapangan sehingga terbentuk penegasan kesimpulan.

G. Pengujian Keabsahan Data

Peneliti dalam melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

8

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, h. 249.

9

(55)

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.10 Triangulasi merupakan usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sudut pandang

yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi

pada saat pengumpulan dan analisis data.

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara observasi,

dokumentasi dan wawancara dengan informan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan

data yang valid dan ada kecocokan satu sama lain, peneliti mengadakan triangulasi

sumber data melalui pemeriksaan terhadap sumber lainnya, yaitu membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

Peneliti menggali kebenaran informasi melalui berbagai metode dan sumber

perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa

menggunakan observasi partisipan (participant observation), dokumen tertulis, arsip,

dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.

Tentu masing-masing cara ini akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang

selanjutnya akan memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena

yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk

memeroleh kebenaran data.

10

(56)

41

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Browcyl merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis kuliner yang

produk pemasarannya adalah kue brownies pisang. Perusahaan ini mempunyai

dua cabang penjualan dan satu tempat produksi yang terletak di tengah kota

Makassar. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

akan pasar kuliner khususnya kue brownies demi menunjang perekonomian di

kota Makassar pada khususnya dan di Sulawesi Selatan pada umumnya.

Pada awalnya, perusahaan ini didirikan oleh Rahmat Al Muarif karena

melihat peluang yang ada, peluang tersebut adalah bahwa Makassar merupakan

pintu gerbang masuk di Indonesia Timur dan banyaknya event-event yang

dilaksanakan di kota Makassar baik event nasional maupun internasional. Selain

itu, Makassar merupakan kota penghasil pisang terbesar ketiga di Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, pendiri ingin membuat satu brand lokal yang

dapat menjadi sebuah oleh –oleh khas kota Makassar. Pada tanggal 18 Juni 2011

Browcyl (Brownies pisang khas Makassar) resmi didirikan. Kemudian tahun ini

Browcyl mengusung perubahan nama menjadi Browcyl Indonesia.

Rahmat Al Muarif merupakan nama pemilik Browcyl, sebelum

mendirikan Browcyl ia sudah begitu banyak mencoba berbagai jenis usaha, mulai

(57)

kita kenal sekarang. Semua berawal dari sebuah perjalanan ketika Rahmat pemilik

browcyl masi menjadi ketua UKM Olahraga Universitas Islam Negeri Makassar,

pada saat itu ia mewakili UIN Alauddin untuk megikuti sebuah turnamen Futsal di

Yogyakarta, untuk menuju ke Yogyakarta Rahmat merasa bingung untuk

oleh-oleh apa yang tepat yang akan dibawah ke Yogyakarta yang akan diberikan

kepada teman-temannya disana. Ibu Rahmat menawarkan untuk membawakan

sebuah brownies pisang hasil ciptaan ibunya sendiri. Akhirnya Rahmat menuju

Yogyakarta dengan membawa sebuah brownies pisang. Setibanya disana

teman-temannya sangat menyukai rasa brownies pisang yang diberikan Rahmat.

Sehingga ketika Rahmat telah kembali ke Makassar teman-temannya masih sering

memesan brownies pisang tersebut. Sebagai anak muda yang kreatif akhirnya

Rahmat memiliki inisiatif untuk membuat usaha kuliner brownies pisang yang

diberi nama Browcyl (Brownies Berhasil).

Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

a. Visi

“Menjadi perusahaan pastry terbesar di Indonesia dengan konsep

spiritual company“

Perusahaan Browcyl ingin menjadi perusahaan pastry terbesar di

Indonesia dengan konsep spiritual company, yakni perusahaan terbesar

yang bergerak khusus dalam bidang pembuatan kue dengan menerapkan

nilai-nilai spiritual sebagai ruh perusahaan. Nilai spiritual yang dimaksud

adalah bersifat spesifik sesuai ajaran agama Islam dimana baik pemilik

perusahaan maupun pegawainya senantiasa bekerja berdasarkan ketaatan

(58)

kepada setiap pengunjung dan bagi kayawati dibiasakan mengenakan

Gambar

Tabel di bawah ini mendeskripsikan perbedaan dan persamaan penelitian
Tabel 1
Gambar 1: Model Proses Komunikasi Kotler
Gambar 2 : Iklan Browcyl di Koran Inilah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga banyakhal yang sangat menarik ditelusuri lebih mendalam, terutama berkaitan dengan strategi dalam bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan sekaligus

Hasil penelitian menjelaskan Strategi Komunikasi Pemasaran Kusuma Agrowisata Batu yaitu: mengidentifikasi target market yaitu anak-anak sekolah, dengan strategi direct

Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang mendukung serta menghambat strategi komunikasi pemasaran yang telah direncanakan untuk dalam meningkatkan jumlah

Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan, yakni melalui periklanan (advertising) dan personal selling (penjualan

pelaksanaan, strategi komunikasi pemasaran di Solo Grand Mall dijalankan dengan melakukan kegiatan- kegiatan komunikasi pemasaran seperti periklanan di berbagai media

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Kampung Wisata Keramik Dinoyo dalam meningkatkan penjualan dan menjaga

Dari latar belakang tersebut perumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimana strategi komunikasi pemasaran dalam membangun kesadaran merek: studi kasus private label pada fast moving

Selain itu juga word of mouth menjadi bentuk strategi dari bauran komunikasi pemasaran yang sangat efektif dalam menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan berdasarkan