• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI DIMENSI TIANG BOR PADA BANGUNAN HOTEL CITY MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODIFIKASI DIMENSI TIANG BOR PADA BANGUNAN HOTEL CITY MALANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak Hotel City Malang dibangun di sekitar daerah perkotaan dengan kondisi bangunan hotel berada ditengah bangunan yang telah berdiri maka untuk memperkecil terjadinya kerusakan bangunan akibat proses pengerjaan pondasi maka direncanakan dnegan menggunakan pondasi tiang bor. Dari kondisi eksiting tersebut dicoba dengan dilakukan perencanaan ulang dengan mengubah dimensi tiang guna mendapat biaya yang lebih murah dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat dari kondisi eksisting.

Modifikasi yang diperhitungkan dalam tugas akhir ini adalah perencanaan dimensi, perhitungan daya dukung ijin, daya dukung lateral, penulangan pile cap, penulangan tiang, dan penurunan tiang bor tersebut dan analisis biaya untuk perencanaan pondasi

Dari hasil modifikasi dmensi tiang didapat daya dukung ijin dinilai aman dan cukup untuk menahan beban-beban yang bekerja, dan penurunan tiang dinilai aman. Ditinjau dari segi biaya perencanaan biaya untuk modifikasi tiang lebih murah dibandingkan dengan kondisi eksisting denngan perbandingan 23,024 % dari kondisi eksisting.

Kata Kunci : tiang bor, analisis biaya, daya dukung, penurunan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kota malang adalah salah satu kota di provinsi jawa timur. Kota malang berada di dataran tinggi dengan ketinggian 429 - 667 meter diatas permukaan air laut dengan luas wilayah 110,06 km². Kota Malang merupakan kota terbesar nomor dua di Jawa Timur, hal ini berdasarkan hasil sensus tahun 2010, populasi penduduk di Kota Malang mencapai 820.243 jiwa yang terdiri atas 403.958 laki-laki dan 415.744 perempuan. Tingginya pertumbuhan penduduk di kota ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan lain sebagainya. Kenaikan tersebut juga memicu pembangunan gedung-gedung tingkat tinggi, jembatan, menara dan infrastruktur lainnya.

Dalam pembangunan tersebut tidak bisa lepas dari struktur bawah (pondasi). Pondasi merupakan komponen struktur bangunan bawah yang berfungsi meneruskan beban struktur yang ada diatasnya kelapisan tanah yang ada dibawahnya. Pondasi dibagi dalam dua jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan pondasi tergantung pada struktur atas dan jenis tanahnya.

Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi tanah cukup untuk menahan beban maka digunakan pondasi dangkal, sebaliknya untuk konstruksi beban berat digunakan pondasi dalam.

Perencanaan pondasi dalam dibagi dalam dua jenis yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor. Pondasi tiang pancang sering dipakai pada lahan yang masih luas dan kosong, dimana getaran yang ditimbulkan pada saat aktivitas pemancangan berlangsung tidak mengganggu lingkungan sekitarnya, sebaliknya apabila

bangunan yang didirikan berada diantara

bangunan lainnya maka diperlukan pemakaian pondasi tiang bor. Pondasi tiang bor merupakan pondasi tiang yang pemasangannya diharapkan tidak merusak bangunan yang telah ada disekitarnya, biasanya pemakaian pondasi tiang bor dilaksanakan apabila tanah dasar yang kokoh mempunyai daya dukung yang besar terletak sangat dalam, yaitu kurang lebih 15 m serta keadaan sekitar tanah bangunan sudah banyak berdiri bangunan tingkat tinggi sehingga dikhawatirkan dapat mengakibatkan getaran-getaran yang dapat menimbulkan retak-retak pada bangunan yang sudah ada. Hotel city malang terletak dipusat kota malang dengan kondisi sekitar bangunan berdiri bangunan-bangunan tingkat tinggi. Oleh karena itu direncanakan dengan menggunakan pondasi tiang bor.

Pondasi tiang bor berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang mampu memikul dan mampu memberikan keamanan pada struktur atasnya. Untuk menghasilkan daya dukung yang akurat maka diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat. Penyelidikan tanah yang dilakukan dapat berupa penyelidikan

dengan sondir dan SPT (Standard Penetration

Test). Penyelidikan sondir bertujuan untuk

mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah yang merupakan indikasi dari kekuatan daya dukung lapisan tanah dengan menggunakan rumus empiris. Penyelidikan

standard penetration test (SPT) bertujuan untuk mendapatkan gambaran lapisan tanah berdasarkan jenis dan warna tanah melalui pengamatan secara visual, sifat-sifat tanah dan karakteristik tanah.

MODIFIKASI DIMENSI TIANG BOR PADA BANGUNAN HOTEL

CITY MALANG

DIAN PURNAMAWATI SOLIN / 3111 106 012

Pembimbing : 1. Ir. Dr. DJOKO UNTUNG, 2. Ir. SUWARNO, M.Eng

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

(2)

Dalam rangka peremajaan bangunan gedung maka dalam tugas akhir ini akan dilakukan modifikasi dimensi tiang bor kondisi eksisting bangunan Hotel City Malang tetapi daya dukung cukup untuk menahan kombinasi dari beban yang bekerja diatasnya.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana analisis daya dukung pondasi tiang

bor sebelum dan setelah dimodifikasi?

2. Bagaimana desain modifikasi dimensi tiang bor?

3. Berapa besar anggaran biaya yang dibutuhkan

untuk modifikasi dimensi tiang bor?

4. Bagaimana penurunan pondasi tiang bor yang

telah dimodifikasi?

1.3 Batasan Masalah

1. Perhitungan hanya untuk struktur bawah.

2. Bangunan struktur atas tetap seperti semula.

3. Jadwal pelaksanaan tidak dibahas.

4. Bangunan yang dibahas adalah bangunan city

hotel yang terletak di jl. Dr Cipto Malang.

5. Pelaksanaan pemasangan tiang bor.

6. Analisis biaya struktur bangunan bawah kondisi

eksisting dan modifikasi.

7. Kontrol perhitungan penulangan poer yang

berhubungan dengan lift tidak ditinjau.

1.4 Manfaat

1. Dapat menerapkan dan menghitung konsep

perencanaan struktur bawag.

2. Dapat digunakan sebagai contoh perhitungan

perencanaan struktur bawah untuk jenis pondasi tiang bor.

II. METODOLOGI

2.1.

Diagram Alur Metodologi

III. ANALISA STRUKTUR UTAMA

3.1

Pemodelan Struktur

3.2

Perhitungan Berat Total Bangunan

Lantai Berat Total per Lantai

(kg) Atap 625.354,05 10 692.356,01 9 707.356,01 8 726.124,01 7 726.929,21 6 878.816,16 5 835.184,09 4 1.047.554,30 3 1.156.216,28 2 1.185.198,35 1 1.247.040,95

3.3

Kombinasi Pembebanan

Kombinasi pembebanan yang dipakai pada struktur gedung Hotel City Malang mengacu pada

START

STUDI LITERATUR

PENGUMPULAN DATA (DATA SEKUNDER = DATA TANAH,

DATA ARSITEKTUR DAN DATA STRUKTUR)

BEBAN-BEBAN YANG BEKERJA PADA BANGUNAN BAWAH (BEBAN MATI AKIBAT

STRUKTUR ATAS DAN BEBAN HIDUP) ANALISIS DATA TANAH PEMBEBANAN (SNI

03-1726-2003) No Yes Yes MENENTUKAN DIMENSI TIANG BOR

(DIAMETER DAN KEDALAMAN)

' 257 , 2 ' 25 , 0 4 1 2 fc Qw Ds fc Qw Ds= → = π

PERBANDINGAN HASIL MODIFIKASI DENGAN KONDISI EKSISTING

KONTROL DESAIN • Daya dukung SF Qu Q Qf Qe Qu= + ⇔−= • Material • RAB • Deformasi FINISH

(3)

SNI-03-2847-2002 perencanaan struktur beton sebagai berikut : 1. U = 1,4 DL 2. U = 1,2 DL + 1,6 LL 3. U = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,6 W 4. U = 0,9 DL ± 1,6 W 5. U = 1,2 DL + 1,00 LL ± 1,00 E 6. U = 0,9 DL ± 1,0 E Keterangan : DL = beban mati LL = beban hidup E = beban gempa W = beban angin

3.4

Distribusi Gaya GeserHorizontal

Akibat Gempa ke Sepanjang Tinggi

Gedung dalam Arah x

Tingkat hi (m) Wi (kg) Wi.hi (kgm) Fi tiap lantai (kgm) Atap 44,9 625.354,05 28.078.396,85 65.910,87 10 40,9 692.356,01 28.317.360,81 66.471,8 9 36,9 707.356,01 26.101.436,77 61.270,2 8 32,9 726.124,01 23.889.479,93 56.077,9 7 28,9 726.929,21 21.008.254,17 49.314,5 6 24,9 878.816,16 21.882.522,38 51.366,8 5 20,1 835.184,09 16.787.200,21 39.406,1 4 15,3 1.047.554,30 16.027.580,79 37.622,9 3 11 1.156.216,28 12.718.379,08 29.855 2 6,5 1.185.198,35 7.703.789,275 18.083,8 1 3,5 1.247.040,95 4.364.643,325 10.245,5 ∑ 206.879.043,58 485.625,22

IV.

PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH

4.1

Perhitungan Dimensi Tiang Bor

Adapun data-data dalam perhitungan dimensi tiang bor adalah:

a) Mutu beton (fc’) = 19 Mpa

Mutu poer (fc’) = 25 Mpa

b) Mutu baja (fy) = 370 Mpa

Poer (fy) = 370 Mpa

Dari hasil output software untuk koordinat E-5 didapat:

Mx = 2816,10 kgm My = -2462,92 kgm P = 726142,95 kg

Dicoba dengan merencanakan 2 tiang: ' 257 , 2 fc Qw Ds= = 19000 10 071 , 363 257 , 2 x =

0

,

98

m ≈ 1 m

Direncanakan pondasi bor thype bell- shaped = 2 x Ds

= 2 x 1000 = 2000 mm

4.2 Perhitungan Daya Dukung Ijin

Daya dukung ijin pondasi dihitung berdasarkan nilai N dan hasil SPT. Perhitungan daya ijin dihitung berdasarkan teori terzaghi.

) 3 ( = = ⇔ + = − SF SF Qu Q Qf Qe Qu

a) Daya dukung ujung tiang

Untuk jenis tanah liat: ' .

.CuNc

Ap Qe=

Ap = Luas penampang diujung tiang

Cu = Nilai cohesi tanah

Nc = Faktor daya dukung bergantung dari

nilai

Contoh perhitungan daya dukung ujung tiang, diameter tiang 0,8 m, h (kedalaman) = 3,5m

jenis tanah clay silt (liat).

Ap = ¼ π Db² = ¼ π (1,6)² = 2,010 m²

Maka, Qe = 2,010 x 0,32 x 9 = 5,79 ton

a) Daya dukung selimut tiang

Untuk jenis tanah liat (𝜑𝜑=0)

= = ∆ = 1 0 . . . l L L l p Cu Qf α α antara 0,35 s/d 0,60 diambil α = 0,4 Contoh perhitungan daya dukung selimut tiang:h (kedalaman) = 3,5 m

Qf = 0,4 x 0,32 x 2,512x 1,5= 0,48 ton Maka daya dukung ijin untuk kedalaman 3,5 m adalah: ) 3 ( = = ⇔ + = − SF SF Qu Q Qf Qe Qu ton Qu 2,09 3 48 , 0 79 , 5 + = =

Nilai daya dukung ijin tiang diambil pada kedalaman 24 meter. Dengan efisiensi kelompok tiang

menggunakan persamaan conversi Labarre.

    − + − − = mn n n m n Ek 90 ) 1 ( ) 1 ( 1 θ

Dimana: m = jumlah tiang dalam baris n = jumlah tiang dalam kolom

θ = Arc tan D/S (dalam derajat)

D = diameter tiang

S = jarak antara pusat ke tiang Untuk kelompok tiang: E-5

    − + − − = 1 . 2 . 90 1 ) 1 2 ( 2 ) 1 1 ( arctan 1 S D Ek Ek = 0,853

Nilai Q ijin yang dapat dipikul 1 tiang bor kedalaman 24 meter adalah:

𝑄𝑄� = Ek Qu

= 0,853 x 1852,02 ton = 1581,425 ton

(4)

Mencari nilai P maks,Pi = ∑𝑉𝑉 𝑛𝑛 ± 𝑀𝑀𝑥𝑥𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 ∑𝑛𝑛 𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦2 𝑦𝑦=1 ± 𝑀𝑀𝑦𝑦𝑑𝑑𝑥𝑥𝑦𝑦 ∑𝑛𝑛 𝑑𝑑𝑥𝑥𝑦𝑦2 𝑦𝑦=1 Maka, 2 ) 5 , 1 ( 2 5 , 1 02 , 77 0 0 . 60 , 5 2 142 , 726 max x P = + + P max = 388,74 ton 𝑄𝑄� > P max... Oke

4.3 Perencanaan Penulangan Tiang Bor akibat

Beban Tetap

Pada perencanaan tulangan lentur, tiang bor

diasumsikan nilai ρ minimum = 1 % dari luasan

penampang tiang bor. Luasan penampang dikurangi selimut beton sebesar 40 mm. Didaptkan nilai As untuk tiang F-8:       = 4 2 xD x As ρ π       = 4 720 01 , 0 2 x x As π As = 4072 mm ²

Dari perhitungan diatas direncanakan menggunakan diameter tulangan 22 mm dengan luasan (A barr) = 380,133 mm², maka jumlah tulangan terpasang (n) adalah: Abarr As n= 13 , 380 4072 = n n = 10,72 tulangan ≈ 12 tulangan

1.4

Perhitungan Daya Dukung Lateral Tiang

Bor

Contoh: tiang bor tepi F-8

Dari reaksi gaya-gaya dalam untuk tiang tepi F-8 didapat:

Fy = 3,114 Ton

Untuk My dianggap sama dengan Mp karena tulangan dianggap leleh terlebih dahulu. My = Mp = Zx.fy

Zx = 2. Sx (Momen statis) karena bentuk penampang simetris

Dimana S = A.y(jarak titik berat tulangan ke jarak titik berat ke sumbu)

A (setengah lingkaran) = (0,25π. 22².6) = 2280,796 mm² y = 200 mm – (½. 22) = 200 – (½. 22) = 189 mm Sx = 2280,796 x 189 = 431.070,494 mm³ Maka, Zx = 2 x 431.070,494 = 862.140,988 mm³ Mp = Zx. Fy = 862.140,494. 370 = 3,189x 108 • Nmm

Dengan perhitungan Teori Broms:

2 / 1 2 1 2,25 ) . . 5 , 4 (      + = D D Cu My L 2 / 1 2 1 2,25(0,8) ) 8 , 0 . 1 , 1 . 5 , 4 ( 89 , 31       + = L L1 • L = 3,08 m 2 = 1,5 D + f2 + g 2 / 1 2 2 . 25 , 2 ) 5 , 1 ( ) 5 , 1 (            + + − = D Cu My D D f 2 2 / 1 2 2 8 , 0 . 1 , 1 . 25 , 2 89 , 31 ) 8 , 0 . 5 , 1 ( ) 8 , 0 . 5 , 1 (            + + − = f F2 = 2,98 m 2 / 1 2 ) . . 25 , 2 (      = D Cu My g 2 / 1 2 ) 8 , 0 . 1 , 1 . 25 , 2 ( 89 , 31       = g g2 = 4,01 m maka, L2 D D Cu My D D Cu Ql 1,5 . . 25 , 2 ) 5 , 1 ( . . 9 2 / 1 2       + = = (1,5 x 0,8) + 2,98 + 4,01 = 8,19 m < L (tiang panjang) 8 , 0 . 5 , 1 8 , 0 . 1 , 1 . 25 , 2 89 , 31 ) 8 , 0 . 5 , 1 ( 8 , 0 . 1 , 1 . 9 2 / 1 2       + = l Q QL Q = 31,975 T (SF =3) L ijin = 10,658 T > Fy tiang = 3,114 T

4.5

Perencanaan Penulangan pile cap (poer)

Pada perencanaan tulangan lentur, pile cap diasumsikan sebagai balok dengan perletakan pada tiang bor yang dibebani oleh reasksi tiang bor dan berat sendiri pile cap. Pada modifikasi ini penulangan ini digunakan pengaruh beban tetap. Momen yang bekerja pada pile cap adalah momen maksimum yang terjadi pada setiap lantai untuk masing-masing varias. Pada perencanaan penulangan ini digunkan dari hasil program software dengan kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL. Data perencanaan (tiang E-5)

• Dimensi poer = 4,6 m x 1,8 m x 1,5 m

• Jumlah tiang bor = 76 buah

• Dimensi tiang = 1000 mm

• Mutu beton (fc’) = 25 MPa

• Mutu baja (fy) = 370 MPa

• Diameter tulangan utama = 22 mm

• Selimut beton (p) = 40 mm • h = 2000 mm • dx = 1500 – 40 (½ x22) = 1060 mm • dy = 1500 – 40 – 22 – (½ x22) = 1427 mm • 𝜑𝜑 = 0,80 a. Penulangan Lentur

• Penulangan poer arah sumbu x

Pi = ∑𝑉𝑉 𝑛𝑛 ± 𝑀𝑀𝑥𝑥𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 ∑𝑛𝑛𝑦𝑦=1𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦2 ± 𝑀𝑀𝑦𝑦𝑑𝑑𝑥𝑥𝑦𝑦 ∑𝑛𝑛𝑦𝑦=1𝑑𝑑𝑥𝑥𝑦𝑦2

Dari hasil program software didapatkan reaksi perletakan dengan gaya- gaya yang bekerja sebagai berikut:

(5)

Fy = 13,889 Ton Fz = 726,143 Ton Mx = 26,434 Tm

My = 233,014 Tm

Jumlah tiang = 2 buah Mxo = Mx – (Hy.t) = 26,434 – (13,889 x 1,5) = 5,60 Tonm ( ) Myo = Myo – (Hx. t) = 233,014 – (163,997 x 1,5) = 12,982 Tm ( ) Maka, 2 ) 5 , 1 ( 2 5 , 1 02 , 77 0 0 . 60 , 5 2 142 , 726 max x P = + +

P max = 388,744 Ton 2 ) 5 , 1 ( 2 5 , 1 02 , 77 0 0 . 60 , 5 2 142 , 726 min x P = − −

P min = 337,397 Ton Qu = 1,8 x 2,4 x 1,5 x 1,2 (load factor)= 7,78 ton/m

Momen yang terjadi pada poer adalah: Muy = P max. 1,5 m – 0,5 q.(1,5)² = 388,744 x 1,5 m – 0,5. 7,78 (1,5²) = 574,364 tonm Nmm x x Mu Mn 7 7 10 954 , 717 80 , 0 10 364 , 574 = = = ϕ 2 2 7 2 1,389 / 1060 4600 10 954 , 717 . x N mm x d b Mn Rn= = = 42 , 17 25 85 , 0 370 ' 85 , 0 = = = x fc fy m       − − = fy Rn m m perlu 1 1 1 2. . ρ 0038 , 0 370 389 , 1 42 , 17 2 1 1 42 , 17 1 =       − − = x x       + = fy fy x xfc balance 600 600 ' 85 , 0 β1 ρ 030 , 0 370 600 600 370 85 , 0 25 85 , 0 =       + = x x 0037 , 0 370 4 , 1 ' 4 , 1 min= = = fy ρ

Karena ρperlu >ρmin maka,ρpakai =

0,0038 As = ρx b x d = 0,0038 x 4600 x1060 = 18528,8 mm

tulangan

n

48

,

74

50

22

.

.

25

,

0

8

,

18528

2

=

=

π

2

Jumlah tulangan yang dibutuhkan

Jarak pemasangan tulangan:

mm

S

93

,

87

)

1

50

(

4600

=

=

Dipasang tulangan D22-100 (As = 19006,635

mm2

• Penulangan poer arah sumbu y

)

Untuk penulangan poer arah sumbu y digunakan dengan menggunakan tulangan susut. As susut perlu tulangan n 26 16 . . 25 , 0 6849 2 = = π = 0,0019 xbx h (SNI-03-2847-2002 psl.9.12.1) = 0,0019 x 1800 x 1500 = 5130mm² Direncanakan menggunakan tulang D-16, maka jumlah tulangan yang digunakan adalah

Jarak pemasangan tulangan:

mm S 72 ) 1 26 ( 1800 = − =

Dipasang tulangan D16-100 (As= 5227,610 mm2

5.6

Kontrol Geser Pons

)

Perhitungan geser pons akibat kolom adalah sebagai berikut: ØVC1= Ø �1 + 2 𝛽𝛽𝛽𝛽� 𝑏𝑏0𝑑𝑑�𝑓𝑓𝛽𝛽 6 Atau ØVC2 = Ø1 3𝑏𝑏0𝑑𝑑�𝑓𝑓𝛽𝛽 Dimana:

𝛽𝛽𝛽𝛽 = rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek

beton di daerah beban terpusat atau reaksi. Tebal efektif balok poer:

Arah x = 2000 – 40 – ½ 22 =1949 mm Keliling penampang kritis:

Bo = 2 (bk + d) + 2(hk + d)

Keterangan: bk = lebar penampang kolom

hk = panjang penampang kolom

d = tebal efektif poer

Bo = 2(800+1949) + 2(800 + 1949) = 10996 mm ØVC1=0,6�1 + 2 1,4� 10996 𝑥𝑥 1949 √25 6 = 26.021.053,52 N ØVC=0,6𝑥𝑥 1 3𝑥𝑥 10996 𝑥𝑥 1949 𝑥𝑥√25= 21.431.204 N ØVC 21.431.204 kg > Pmax ØVC = 22.400.000 kg > 367.398 kg 22.400.000 kg > 367.398 kg .... Ok

Ketebalan dan ukuran poer memenuhi syarat terhadap geser pons akibat kolom.

5.7 Penurunan Tiang

Penurunan tiang tunggal dapat dilihat dari rumus berikut ini, penurunan tiang dilihat pada kedalaman 1000 mm.

St = S1 +S2 + S

1. Penurunan tiang S

3

Terjadi jika material diasumsikan elastis, maka penurunan dari pile shaft ditentukan dengan perumusan sebagai berikut:

1 Em As L Qws Qwp S . ) ( 1= +ξ = 21,5 53 , 74313 502 , 0 94 , 78 5 , 0 39 , 109 x x x       + = 0,08 m

(6)

2.Penurunan tiang S2 Iwp s Es qwpxDb S2=( )(1−µ 2) S2 = (1 0,2 )0,88 1725 ) 6 , 1 433 , 54 ( x 2 = 0,0404 m 3.Penurunan tiang S3

(

s

)

Iws Es D pl Qws S 2 1 3  −µ      =

(

1 0,2

)

3,995 1725 8 , 0 26 512 , 2 94 , 78 3  − 2      = x S S3 = 0,002 m S total = 0,122 m

V. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Hasil analisis Pekerjaan Voulume Eksisting

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Dari pemograman software diperoleh perencanaan

tiang sebanyak 76 tiang bor walaupun jumlah tiang sama dengan kondisi eksisting akan tetapi dimensi yang digunakan berbeda dengan kondisi eksisting dan modifikasi direncanakan dengan

perbesara ujung tiang type bell-shaped.

2. Daya dukung dari modifikasi tiang bor dinilai

aman memikul beban yang bekerja pada tiang.

3. Nilai penurunan pada tiang bor dinilai aman.

4. Ditinjau dari segi biaya, biaya yang harus

dikeluarkan untuk kondisi eksiting Rp.74.032.681.559,98 dan biaya untuk modifikasi Rp.35.181.811.107,80. Perbedaan harga sekitar 54,28 %, dimana biaya pelaksanaan untuk modifikasi lebih murah dibandingkan dengan kondisi eksisting. Ditinjau dari segi pelaksanaan, pelaksanaan modifikasi tiang lebih cepat dibandingan dengan kondisi eksisting, hal ini ditinjau dari kemampuan mesin bor dalam pelaksanaan pengeboran perharinya

6.2 Saran

1. Dimensi penulangan dan pile cap ditinjau

kembali dengan mencari desain yang lebih ekonomis.

2. Jadwal pelaksanaan harus ditunjukkan untuk

dapat memilih perencanaan pondasi

.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Badan Standarisasi Nasional 2002. SNI

03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, Departmen Pekerjaan Umum.

[2]Bowles, Joseph E. 1996. Foundation Analysis and

Design. Fifth Edition, Mc Graw Hill International Edition, New yorkUntung, Djoko Buku Diktat Rekayasa Pondasi.

[3]Das, Braja M. 1991. Principle of Geotechnical

Engineering. Terjemahan oleh Noor Endah dan Indra Mochtar. Jakarta: Erlangga

[4]Untung, Djoko Buku Diktat Rekayasa Pondasi

[5]Wang, C. K dan Charles G salmon 1985. Desain

Beton Bertulang Jilid 2. Jakarta: Erlangga

[6]Poulos, H.G.1980. Pile Foundation Analysis And

Design

Pekerjaan Persiapan

a. Pembersihan Lahan 1973,73 m² Rp 667.047,42Rp 1.316.571.504,28

b. Pemasangan bowplank (2 x 59,810) + (2x 33) 185,62 m Rp 1.573.725,83Rp 292.114.988,41 2 Pekerjaan penggalian tanah

59 m x 33m x 2 m 3894 m³ Rp 412.737,50Rp 1.607.199.825,00 3 Pekerjaan Pengeboran

Ø 800 mm 20x 24 m 480 m' Rp 787.047,42Rp 377.782.761,60

Ø 1000 mm 25 x 24 m 600 m' Rp 983.809,28Rp 590.285.565,00

Ø 1200 mm 31 x 24 744 m' Rp 1.180.571,13Rp 878.344.920,72

4 Pekerjaan beton bertulang a. Pekerjaan penulangan pile cap dimensi poer 7,6 x 4,350 x 2 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 1 x 144 x 7,6 0,415806 m³

-berat tulangan arah x 0,416 x 7850 kg/m³ 3264,08 kg Rp 1.573.725,83Rp 5.136.766.591,44

-arah y 1/4 π x 0,016² x 1 x 84 x 2 0,033761

- berat tulangan arah y 0,033 x 7850 kg/m³ 265,026 kg Rp 1.573.725,83Rp 417.078.337,13 dimensi poer 5,4 x 1,8 x 2 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 11 x 104 x 5,4 2,347117 m³

-berat tulangan arah x 2,347 x 7850 kg/m³ 18424,87 kg Rp 1.573.725,83Rp 28.995.695.627,98

-arah y 1/4 π x 0,016² x 11 x 66 x 2 0,01045

- berat tulangan arah y 0,0105 x 7850 kg/m³ 82,03187 kg Rp 1.573.725,83Rp 129.095.675,78 dimensi poer 1,4 x 1,4 x 1,2 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x16 x4x 1,4 0,034043 m³

-berat tulangan arah x 0,034x 7850 kg/m³ 267,2346 kg Rp 1.573.725,83Rp 420.553.989,94

-arah y 1/4 π x 0,016² x 30 x 4 x 1,2 0,028938

- berat tulangan arah y 0,0289x 7850 kg/m³ 227,1652 kg Rp 1.573.725,83Rp 357.495.717,54 dimensi poer 1,8 x 1,8 x 1,5 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 6 x 26 x 1,8 0,082979 m³

-berat tulangan arah x 0,0829x 7850 kg/m³ 651,3843 kg Rp 1.573.725,83Rp 1.025.100.350,48

-arah y 1/4 π x 0,016² x 6 x 26 x 1,5 0,047025

- berat tulangan arah y 0,047x 7850 kg/m³ 369,1434 kg Rp 1.573.725,83Rp 580.930.541,01 dimensi poer 10,6x 1,8 x 1,8 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 3 x 182 x 10,6 2,198941 m³

-berat tulangan arah x 2,198 x 7850 kg/m³ 17261,68 kg Rp 1.573.725,83Rp 27.165.159.287,83

-arah y 1/4 π x 0,016² x 3 x 58 x 1,8 0,062941

- berat tulangan arah y 0,0629x 7850 kg/m³ 494,0843 kg Rp 1.573.725,83Rp 777.553.185,65 b. Pekerjaan beton pile cap

7,6 m x 4,350 m x 2 m x 1 11,04 m³ Rp 696.179,40Rp 7.685.820,58 5,4 m x 1,8 m x2 m x 11 19,44 m³ Rp 696.179,40Rp 13.533.727,54 1,4 m x 1,4 m x 1,2 x 16 32,928 m³ Rp 696.179,40Rp 22.923.795,28 1,8 m x 1,8 m x 1,5 x 6 29,16 m³ Rp 696.179,40Rp 20.300.591,30 10,6 m x 1,8 m x 1,8 m x3 103,032 m³ Rp 696.179,40Rp 71.728.755,94 1,8 m x 1,8 m x 1,5 x 10 48,6 Rp 696.179,40Rp 33.834.318,84 c. Pekerjaan beton tiang bor

1/4 π x 0,8 x 20 x 24 301,44 m³ Rp 696.179,40Rp 209.856.318,34 1/4 π x 1 x 25 x 24 471 m³ Rp 696.179,40Rp 327.900.497,40 1/4 π x 1,2 x 31 x 24 700,848 m³ Rp 696.179,40Rp 487.915.940,13

d. Penulangan tiang bor 1/4 π x 0,022² x 590 0,224165 m³

0,224 x 7850 kg/m³ 1759,692 kg Rp 1.573.725,83Rp 2.769.272.924,84 74.032.681.559,98 Rp

PERHITUNGAN VOLUME TIANG BOR EKSISTING

1

No Uraian Pekerjaan Perhitungan Volume Volume Satuan Harga Satuan Jumlah

JUMLAH

Pekerjaan Persiapan

a. Pembersihan Lahan 1973,73 m² Rp 7.000,00 Rp 13.816.110,00 b. Pemasangan bowplank (2 x 59,810) + (2x 33) 185,62 m Rp 71.750,00Rp 13.318.235,00 2 Pekerjaan penggalian tanah

59 m x 33m x 2 m 3894 m³ Rp 22.720,00Rp 88.471.680,00 3 Pekerjaan Pengeboran

Ø 800 mm 17 x 24 m 1824 m' Rp 787.047,42Rp 1.435.574.494,08

Ø 1000 mm 50 x 24 m 1200 m' Rp 983.809,28Rp 1.180.571.130,00

Ø 1200 mm 9 x 24 216 m' Rp 1.180.571,13Rp 255.003.364,08 4 Pekerjaan beton bertulang

a. Pekerjaan penulangan pile cap dimensi poer 4,6 x 1,6 x 1,5 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 19 x 48 x 4,6 1,593924 m³

-berat tulangan arah x 1,59 x 7850 kg/m³ 12512,31 kg Rp 1.573.725,83Rp 19.690.938.600,51 -arah y 1/4 π x 0,016² x 19x26 x 1,5 0,148911

- berat tulangan arah y 0,149 x 7850 kg/m³ 1168,954 kg Rp 1.573.725,83Rp 1.839.613.379,85 dimensi poer 7,6 x 1,8 x 1,8 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 1 x 32 x 7,6 0,092401 m³

-berat tulangan arah x 0,0924 x 7850 kg/m³ 725,3511 kg Rp 1.573.725,83Rp 1.141.503.686,99 -arah y 1/4 π x 0,016² x 1 x 26 x 1,8 0,009405

- berat tulangan arah y 0,0094 x 7850 kg/m³ 73,82868 kg Rp 1.573.725,83Rp 116.186.108,20 dimensi poer 1,4 x 1,4 x 1,2 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 15x 20 x 1,4 0,159575 m³

-berat tulangan arah x 0,159 x 7850 kg/m³ 1252,662 kg Rp 1.573.725,83Rp 1.971.346.827,85 -arah y 1/4 π x 0,016² x 20 x 20 x 1,2 0,096461

- berat tulangan arah y 0,096 x 7850 kg/m³ 757,2173 kg Rp 1.573.725,83Rp 1.191.652.391,81 dimensi poer 1,8 x 1,8 x 1,5 m

-arah x 1/4 π x 0,022² x 7x 26 x 1,8 0,096809 m³

-berat tulangan arah x 0,0968x 7850 kg/m³ 759,9484 kg Rp 1.573.725,83Rp 1.195.950.408,90 -arah y 1/4 π x 0,016² x 7 x 26 x 1,5 0,054862

- berat tulangan arah y 0,0548 x 7850 kg/m³ 430,6673 kg Rp 1.573.725,83Rp 677.752.297,84 b. Pekerjaan beton pile cap

4,6 m x 1,6 m x 1,5 m x 19 209,76 m³ Rp 696.179,40Rp 146.030.590,94 7,6 m x 1,8 m x 1,8 x 2 49,248 Rp 696.179,40Rp 34.285.443,09 1,4 m x 1,4 m x 1,2 x 15 740,88 Rp 696.179,40Rp 515.785.393,87 1,8 m x 1,8 m x 1,5 x 10 48,6 Rp 696.179,40Rp 33.834.318,84 c. Pekerjaan beton tiang bor

1/4 π x 0,8 x 7 x 24 105,504 m³ Rp 696.179,40Rp 73.449.711,42 1/4 π x 1 x 50 x 24 942 m³ Rp 696.179,40Rp 655.800.994,80 1/4 π x 1,2 x 9 x 24 203,472 m³ Rp 696.179,40Rp 141.653.014,88 d. Penulangan tiang bor 1/4 π x 0,022² x 590 0,224165 m³

0,224 x 7850 kg/m³ 1759,692 kg Rp 1.573.725,83Rp 2.769.272.924,84 35.181.811.107,80 Rp JUMLAH 1 Jumlah Perhitungan Volume

PERHITUNGAN VOLUME TIANG BOR MODIFIKASI

Referensi

Dokumen terkait

Kegelisahan filosofisnya ikhwal Tuhan, agama, makna hidup, dan perjuangan politik untuk menegakkan Daulah Islamiyah, yang kerap ia sodorkan lewat berbagai

Upaya-upaya pengkajian pengetahuan tersebut akan semakin baik jika dilakukan dengan dukungan teknologi, seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa pemanfaatan

Kompetensi dasar yang dibangun dari modul ini adalah bahwa peserta mampu menjelaskan konsep tentang fasilitasi dan pendampingan sosial serta sejumlah konsep terkait,

Neoplasma yang pertumbuhannya lambat, gejala klinis, antara lain nyeri kepala, akan muncul perlahan-lahan, apalagi bila topis neoplasma di daerah otak yang tidak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk memberikan pengaruh nyata terhadap warna karkas (P&lt;0,05), tetapi berpengaruh tidak nyata

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi dan hasil belajar belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Sawahlunto setelah menggunakan mind

Berdasarkan besarnya nutrien yang mampu terbuang melalui kedua kegiatan tersebut nilainya cukup besar yaitu 1,147,329.09kg/tahun, maka secara tidak langsung dapat

Analisis debit sub DAS Tapung dilakukan menggunakan program SWAT, pada kondisi awal simulasi ini digunakan nilai parameter – parameter yang ditentukan oleh