• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. PADI

Angka Sementara (ASEM) produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 sebesar 931.379 ton Gabah Kering Giling (GKG), diperkirakan turun sebesar 22.017 ton (-2,31 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2009 yang mencapai 953.396 ton. Penurunan produksi padi tahun 2010 disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 8.920 hektar (-4,22 persen), sedangkan produktivitas meningkat sebesar 0,90 kuintal/hektar (1,99 persen).

Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2011 diperkirakan sebesar 971.362 ton GKG, naik sebesar 39.983 ton (4,29 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2010. Peningkatan produksi tahun 2011 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 8.121 hektar (4,01 persen) dan produktivitas sebesar 0,12 kuintal/hektar (0,26 persen).

Secara Nasional produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 mempunyai kontribusi sebesar 1,40 persen dari total produksi padi nasional sebesar 66,41 juta ton GKG, sedangkan pada tahun 2011 kontribusi produksi padi Sulawesi Tengah sebesar 1,44 persen dari total produksi padi nasional yang diperkirakan sebesar 67,31 juta ton GKG.

B. PALAWIJA

ASEM 2010 produksi jagung sebesar 154.118 ton pipilan kering, mengalami penurunan sebesar 10.164 ton (-6,19 persen) dibanding produksi tahun 2009 yang mencapai 164.282 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 4.514 ha (-9,76 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 1,41 ku/ha (3,97 persen). ARAM I 2011 produksi jagung diperkirakan sebesar 169.760 ton pipilan kering, meningkat sebesar 15.642 ton (10,15 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 3.334 ha (7,99 persen) dan produktivitas sebesar 0,74 ku/ha (2,00 persen).

ASEM 2010 produksi kedelai sebesar 3.550 ton biji kering, mengalami penurunan sebesar 1.172 ton (-24,82 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 4.722 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 836 ha (-23,11 persen) dan produktivitas sebesar 0,29 ku/ha (-2,22 persen). ARAM I 2011 produksi kedelai diperkirakan sebesar 3.865 ton pipilan kering, naik sebesar 315 ton (8,87 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 103 ha (3,70 persen) dan produktivitas sebesar 0,64 ku/ha (5,02 persen).

ASEM 2010 produksi kacang tanah sebesar 8.427 ton biji kering, turun sebesar 1.798 ton (-17,58 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 10.225 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 1.133 ha (-18,25 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,14 ku/ha (0,85 persen). ARAM I 2011 produksi kacang tanah diperkirakan sebesar 9.448 ton, naik sebesar 1.021 ton (12,12 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 353 ha (6,96 persen) dan produktivitas sebesar 0,80 ku/ha (4,82 persen).

ASEM 2010 produksi kacang hijau sebesar 1.027 ton biji kering, meningkat sebesar 13 ton (1,28 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 1.014 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,12 ku/ha (1,48 persen), sedangkan luas panen turun sebesar 2 ha (-0,16 persen). ARAM I 2011 produksi kacang hijau diperkirakan sebesar 1.122 ton, naik sebesar 95 ton (9,25 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 91 ha (7,29 persen) dan produktivitas sebesar 0,15 ku/ha (1,82 persen).

ASEM 2010 produksi ubi kayu sebesar 74.175 ton, turun sebesar 8.119 ton (-9,87 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 82.294 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 547 ha (-12,37 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 5,32 ku/ha (2,86 persen). Tahun 2011 produksi ubi kayu diperkirakan sebesar 76.531 ton, naik sebesar 2.356 ton (3,18 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya luas panen sebesar 55 ha (1,42 persen) dan produktivitas sebesar 3,32 ku/ha (1,73 persen).

ASEM 2010 produksi ubi jalar sebesar 26.196 ton ubi basah berkulit, turun 3.625 ton (-12,16 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 29.821 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 366 ha (-13,00 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 1,03 ku/ha (0,97 persen). ARAM I 2011 produksi ubi jalar diperkirakan sebesar 26.623 ton, meningkat 427 ton (1,63 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 34 ha (1,39 persen) dan produktivitas sebesar 0,25 ku/ha (0,23 persen).

No. 05/03/72/Th. XIII, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA

(2)

A. Produksi Padi

Berdasarkan hasil penghitungan Angka Sementara (ASEM) produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 sebesar 931.379 ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebesar 22.017 ton (-2,31 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2009 yang mencapai 953.396 ton. Penurunan produksi padi tahun 2010 disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 8.920 hektar (-4,22 persen), sedangkan produktivitas meningkat sebesar 0,90

kuintal/hektar (1,99 persen).

Gambar 1. Perbandingan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2007 -2011

Penurunan angka produksi terutama disebabkan oleh musim penghujan yang berkepanjangan, disamping adanya laporan serangan OPT di beberapa daerah, seperti Kab. Morowali, Kab. Tolitoli, Kab. Donggala dan Kab. Sigi, perbaikan jaringan irigasi di Kab. Parigi Moutong dan Kab. Morowali, serta kurangnya tenaga kerja sektor pertanian di sebagian wilayah Kab. Banggai dan Kab. Tolitoli.

Penurunan produksi padi apabila kita perhatikan menurut jenisnya, tampak bahwa baik secara absolut maupun persentase, penurunan produksi padi sawah lebih besar dibanding padi ladang (Tabel 1). Hal ini disebabkan karena faktor-faktor tersebut diatas, khususnya jaringan irigasi, memberi pengaruh yang lebih besar terhadap luas panen padi sawah dibanding padi ladang.

Seiring dengan menurunnya angka produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2010, menyebabkan kontribusi terhadap produksi padi nasional juga menurun dibanding tahun 2009. Tahun 2010 dari total produksi nasional sebesar 66,41 juta ton GKG, kontribusi produksi padi Sulawesi Tengah sebesar 1,40 persen, turun sebesar 0,08 persen poin dibanding kontribusi tahun 2009 yang mencapai 1,48 persen. Namun demikian dari sisi urutan pemberi kontribusi terbesar nasional, posisi produksi padi Sulawesi Tengah tetap berada pada urutan ke-14.

(3)

Tabel 1. Perkembangan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2007 - 2011 Uraian 2007 (ATAP) 2008 (ATAP) 2009 (ATAP) 2010 (ASEM) 2011 (ARAM I) Perkembangan Selama Tahun 2007-2011 (%) ’07-08 ’08-09 ’09-10 ’10-11 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Padi Sawah - Luas Panen 195.715 203,040 201.877 195.603 203.268 3,7 -0,57 -3,11 3,92 - Produktivitas 42,79 47.35 46,06 46,64 46,78 10,7 -2,72 1,26 0,30 - Produksi 837.425 961,341 929.791 912.372 950.943 14,8 -3,28 -1,87 4,23 Padi Ladang - Luas Panen 8.627 8,836 9.355 6.709 7.165 2,4 5,87 -28,28 6,80 - Produktivitas 23,28 27.25 25,23 28,33 28,50 17,1 -7,41 12,29 0,60 - Produksi 20.082 24,077 23.605 19.007 20.419 19,9 -1,96 -19,48 7,43 Padi (Sawah+Ladang) - Luas Panen 204.342 211,876 211.232 202.312 210.433 3,7 -0,30 -4,22 4,01 - Produktivitas 41,96 46.51 45,14 46,04 46,16 10,8 -2,95 1,99 0,26 - Produksi 857.508 985,418 953.396 931.379 971.362 14,9 -3,25 -2,31 4,29

Produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2011 berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan I (ARAM I) diperkirakan mencapai 971.362 ton gabah kering gilng (GKG), naik sebesar 39.983 ton (4,29 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2010. Peningkatan produksi tahun 2011 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 8.121 ha (4,01 persen) dan produktivitas sebesar 0,12 ku/ha (0,26 persen). Jika dilihat menurut jenisnya, produksi padi sawah menunjukan peningkatan sebesar 38.571 ton (4,23 persen), sedangkan padi ladang juga meningkat sebesar 1.412 ton (7,43 persen).

Peningkatan produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2011, menyebabkan kontribusi terhadap produksi padi nasional juga meningkat dibanding tahun 2010. Tahun 2011 dari total produksi nasional sebesar 67,31 juta ton GKG, kontribusi produksi padi Sulawesi Tengah sebesar 1,44 persen, naik sebesar 0,04 persen poin dibanding kontribusi tahun 2010 sebesar 1,40 persen. Secara nasional posisi produksi padi Sulawesi Tengah tetap berada pada urutan ke-14.

B. Produksi Palawija

Produksi jagung tahun 2010 sebesar 154.118 ton pipilan kering, mengalami penurunan sebesar 10.164 ton (-6,19 persen) dibanding produksi tahun 2009 yang mencapai 164.282 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 4.514 ha (-9.76 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 1,41 ku/ha (3.97 persen). ARAM I 2011 produksi jagung diperkirakan sebesar 169.760 ton pipilan kering, meningkat sebesar 15.642 ton (10,15 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 3.334 ha (7.99 persen) dan produktivitas

(4)

sebesar 0,74 ku/ha (2,00 persen). Penurunan produksi jagung tahun 2010 terutama terjadi pada subround Januari-April dan subround September-Desember, yang masing-masing turun sebesar -31.35 persen dan -9.76 persen dibanding subround yang sama tahun. Tahun 2011 produksi jagung diperkirakan sebesar 169.760 ton pipilan kering, meningkat sebesar 15.642 ton (10,15 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 3.334 ha (7.99 persen) dan produktivitas sebesar 0,74 ku/ha (2,00 persen).

Produksi kedelai tahun 2010 sebesar 3.550 ton biji kering, mengalami penurunan sebesar 1.172 ton (-24,82 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 4.722 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 836 ha (-23.11 persen) dan produktivitas sebesar 0,29 ku/ha (-2.22 persen).Tahun 2011 produksi kedelai diperkirakan sebesar3.865 ton pipilan kering, naik sebesar 315 ton (8,87 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 103 ha (3.70 persen) dan produktivitas sebesar 0,64 ku/ha (5.02 persen).

Gambar 2. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2007 -2011

Adapun produksi kacang tanah tahun 2010 mencapai 8.427 ton biji kering, turun sebesar 1.798 ton (-17,58 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 10.225 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 1.133 ha (-18,25 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,14 ku/ha (0,85 persen). Tahun 2011 produksi kacang tanah diperkirakan sebesar 9.448 ton, naik sebesar 1.021 ton (12,12 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 353 ha (6,96 persen) dan produktivitas sebesar 0,80 ku/ha (4,82 persen).

Produksi kacang hijau tahun 2010 sebesar 1.027 ton biji kering, meningkat sebesar 13 ton (1,28 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 1.014 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,12 ku/ha (1,48 persen), sedangkan luas panen turun sebesar 2 ha (-0,16 persen). 1.013 ton mengalami kenaikan sebesar 140 ton (16,04 persen) dibanding produksi tahun 2009 yang mencapai 873 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar

(5)

175 ha (16,31 persen), sedangkan produktivitas turun sebesar 0,02 ku/ha (-0,25 persen). Tahun 2011 produksi kacang hijau diperkirakan sebesar 1.122 ton, naik 95 ton (9,25 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 91 ha (7,29 persen) dan produktivitas sebesar 0,15 ku/ha (1,82 persen).

Produksi ubi kayu tahun 2010 sebesar 74.175 ton, turun sebesar 8.119 ton (-9,87 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 82.294 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 547 ha (-12,37 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 5,32 ku/ha (2,86 persen). Tahun 2011 produksi ubi kayu diperkirakan sebesar 76.531 ton, naik sebesar 2.356 ton (3,18 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya luas panen sebesar 55 ha (1,42 persen) dan produktivitas sebesar 3,32 ku/ha (1,73 persen).

Produksi ubi jalar tahun 2010 sebesar 26.196 ton ubi basah berkulit, turun 3.625 ton (-12,16 persen) dibanding produksi tahun 2009 sebesar 29.821 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 366 ha (-13,00 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 1,03 ku/ha (0,97 persen).Tahun 2011 produksi ubi jalar diperkirakan sebesar 26.623 ton, meningkat 427 ton (1,63 persen) dibanding produksi tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 34 ha (1,39 persen) dan produktivitas sebesar 0,25 ku/ha (0,23 persen). (Gambar 2)

Tabel 3. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2007 - 2011

Uraian

2007 2008 2009 2010 2011 Perkembangan

(ATAP) (ATAP) (ATAP) (ASEM) (ARAM I) Selama Tahun 2007-2011 (%) ’07-08 ’08-09 ’09-10 ’10-11 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Jagung - Luas Panen 40.516 38.209 46.245 41.731 45.065 -5,69 21,03 -9,76 7,99 - Produktivitas 29,45 35,83 35,52 36,93 37,67 21,66 -0,87 3,97 2,00 - Produksi 119.324 136.907 164.282 154.118 169.760 14,74 20,00 -6,19 10,15 Kedelai - Luas Panen 2.299 2.362 3.618 2.782 2.885 2,74 53,18 -23,11 3,70 - Produktivitas 11,26 12,39 13,05 12,76 13,4 10,04 5,33 -2,22 5,02 - Produksi 2.589 2.927 4.722 3.550 3.865 13,06 61,33 -24,82 8,87 Kacang Tanah - Luas Panen 7.278 5.231 6.207 5.074 5.427 -28,13 18,66 -18,25 6,96 - Produktivitas 17,32 16,74 16,47 16,61 17,41 -3,35 -1,61 0,85 4,82 - Produksi 12.608 8.758 10.225 8.427 9.448 -30,54 16,75 -17,58 12,12 Kacang Hijau - Luas Panen 1.418 1.073 1.250 1.248 1.339 -24,33 16,50 -0,16 7,29 - Produktivitas 7,86 8,14 8,11 8,23 8,38 3,56 -0,37 1,48 1,82 - Produksi 1.115 873 1.014 1.027 1.122 -21,70 16,15 1,28 9,25 Ubi Kayu - Luas Panen 4.609 4.180 4.422 3.875 3.930 -9,31 5,79 -12,37 1,42 - Produktivitas 153,74 167,9 186,1 191,42 194,74 9,21 10,84 2,86 1,73 - Produksi 70.858 70.181 82.294 74.175 76.531 -0,96 17,26 -9,87 3,18 Ubi Jalar - Luas Panen 2.996 2.616 2.815 2.449 2.483 -12,68 7,61 -13,00 1,39 - Produktivitas 97,06 105,84 105,94 106,97 107,22 9,05 0,09 0,97 0,23 - Produksi 29.079 27.689 29.821 26.196 26.623 -4,78 7,70 -12,16 1,63

(6)

Lampiran

METODE PENGHITUNGAN

ANGKA RAMALAN I PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA TAHUN 2011

Data produksi padi dan palawija tahun 2010 yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini merupakan Angka Sementara (ASEM), sedangkan data tahun 2011 sepenuhnya adalah Angka Ramalan. Metodologi yang digunakan untuk penghitungan Angka Ramalan I (ARAM I) tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Ramalan Luas Panen Subround 1 (Januari-April) 2011:

didasarkan pada realisasi luas tanaman akhir bulan Desember 2010 2. Ramalan Produktivitas Subround 1 (Januari-April) 2011:

didasarkan pada series produktivitas Januari-April tahun-tahun sebelumnya 3. Ramalan Produksi Subround 1 (Januari-April) 2011:

= Ramalan Luas Panen Subround 1 X Ramalan Produktivitas Subround 1 4. Ramalan Luas Panen Subround 2 (Mei-Agustus) 2011:

didasarkan pada ramalan luas tanaman akhir bulan April 2011 yang diprediksi menurut series luas tanaman akhir bulan April tahun-tahun sebelumnya

5. Ramalan Produktivitas Subround 2 (Mei-Agustus) 2011:

didasarkan pada series produktivitas Mei-Agustus tahun-tahun sebelumnya 6. Ramalan Produksi Subround 2 (Mei-Agustus) 2011:

= Ramalan Luas Panen Subround 2 X Ramalan Produktivitas Subround 2 7. Ramalan Luas Panen Subround 3 (September-Desember) 2011:

didasarkan pada ramalan luas tanaman akhir bulan Agustus 2011 yang diprediksi menurut series luas tanaman akhir bulan Agustus tahun-tahun sebelumnya

8. Ramalan Produktivitas Subround 3 (September-Desember) 2011:

didasarkan pada series produktivitas September-Desember tahun-tahun sebelumnya 9. Ramalan Produksi Subround 3 (September-Desember) 2011:

= Ramalan Luas Panen Subround 3 X Ramalan Produktivitas Subround 3 10. Ramalan Luas Panen Januari-Desember 2011:

= Penjumlahan ramalan luas panen Subround 1 + Subround 2 + Subround 3 11. Ramalan Produksi Januari-Desember 2011:

= Penjumlahan ramalan produksi Subround 1 + Subround 2 + Subround 3 12. Ramalan Produktivitas Januari-Desember 2011:

= Ramalan produksi Januari-Desember 2011 dibagi ramalan luas panen Januari-Desember 2011

Model yang digunakan untuk meramalkan luas panen masing-masing subround adalah dengan model regresi, sedangkan luas tanaman akhir bulan April dan akhir bulan Agustus, serta produktivitas per subround diramalkan dengan menggunakan persamaan trend linier atau smoothing eksponensial, tergantung pola datanya.

Gambar

Gambar 1. Perbandingan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah  Tahun 2007 -2011
Tabel 1. Perkembangan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah   Tahun 2007 - 2011  Uraian  2007  (ATAP)  2008  (ATAP)  2009  (ATAP)  2010  (ASEM)  2011  (ARAM I)  Perkembangan    Selama Tahun 2007-2011 (%)  ’07-08  ’08-09  ’09-10  ’10-11  (1)  (2)  (3)
Gambar 2. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah  Tahun 2007 -2011
Tabel 3. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah  Tahun 2007 - 2011

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, motivasi shalat adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk hidup) yang terdapat di dalam diri anak dengan bimbingan orang tua yang

2.2 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami langkah-langkah kerja perawatan dan perbaikan mesin sesuai dengan SOP.. 2.3 Menunujukkan sikap disiplin dan tanggung

Komitmen terhadap kualitas produk ini antara lain diwujudkan dalam peningkatan kualitas pelayanan, penambahan fasilitas baru, penambahan jaringan baru, yang pada akhirnya nasabah

Apabila kondisi kerja baik maka hal tersebut dapat memacu timbulnya rasa puas dalam diri karyawan yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium dan secara langsung di lapangan yang berhasil didapatkan dan diidentifikasi adalah 1 spesies makroalga dan 20

Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis.. Ibu Erma

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Variabel dana pihak ketiga (DPK) dan capital

Kemudian jika membandingkan tingkat kete- rampilan sosial antara mahasiswa Jurusan BK FIP UNJ angkatan 2011 reguler dengan non reguler, diperoleh hasil sebagai berikut: