KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
KOPERASI DAN UMKM BERBASIS KEWIRAUSAHAAN
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia
Oleh:
Ir. Agus Muharram, MSP
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM
1.1
GAMBARAN UMUM INDONESIA
Negara Kepulauan terbesar di dunia (Luas daratan : 2 juta km
2, Laut :
±
7.9 juta km
2(4 kali lebih besar
dari daratan)
,
lebih dari 17,508 pulau
)*
Jumlah Penduduk : 255,249 juta **; Penduduk terbesar ke-4
(setelah China, India, dan Amerika Serikat)
Pendapatan per capita : USD 4.000**
Negara Demokrasi terbesar ke -3
(setelah India dan Amerika Serikat)
Sumber : * Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014
** Badan Pusat Statistik, 2015
3
South Sumater a West Papu a
6,435
km
Laut Cina Selatan
1.2 KONDISI MAKRO NASIONAL
4
1. Kemiskinan (11,13 %)
2. Pengangguran (6,18 %)
3. Kesenjangan-Gini Ratio (0.43)
4. Pertumbuhan Ekonomi (4.79 %)
5. Inflasi (6.96-7.26%)
6. Impor (US$ 142,74 M)
7. Infrastruktur belum memadai
Kedaulatan Ekonomi
Sebagaimana Amanat
UU Tahun 1945
1.Kebersamaan
2.Pemerataan
3.kesejahteraan
masyarakat
2.1 Kondisi Koperasi
Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 Aceh 7.428 3.764 3.664 2.069 18 NTB 3.966 2.283 1.683 1.244 2 Sumut 12.286 6.708 5.578 2.779 19 NTT 3.130 2.818 312 1.974 3 Sumbar 3.800 2.621 1.179 1.513 20 Kalbar 4.781 2.871 1.910 700 4 Riau 4.993 3.094 1.899 912 21 Kalteng 3.105 2.268 837 454 5 Jambi 3.685 2.291 1.394 933 22 Kalsel 2.571 1.669 902 792 6 Sumsel 5.852 4.336 1.516 1.584 23 Kaltim 5.184 3.524 1.660 1.598 7 Bengkulu 2.252 1.686 566 672 24 Kaltara 735 426 309 87 8 Lampung 4.833 3.041 1.792 683 25 Sulut 6.038 3.426 2.612 832 9 Babel 1.058 836 222 326 26 Sulteng 2.246 1.470 776 414 10 Kepri 2.252 1.391 861 329 27 Sulsel 8.556 5.318 3.238 1.288 11 DKI Jakarta 7.928 5.645 2.283 583 28 Sultra 3.368 2.616 752 329
12 Jabar 25.563 15.633 9.930 6.115 29 Gorontalo 1.148 741 407 260
13 Jateng 27.784 22.563 5.221 21.664 30 Sulbar 985 735 250 181
14 D.I. Yogyakarta 2.610 2.269 341 1.369 31 Maluku 3.225 2.370 855 239
15 Jatim 30.850 27.140 3.710 22.788 32 Papua 3.101 1.784 1.317 421
16 Banten 6.234 3.895 2.339 1.706 33 Malut 1.394 831 563 302
17 Bali 4.952 4.401 551 2.753 34 Papbar 1.595 785 810 115
Komposisi Koperasi Komposisi Koperasi Provinsi/D.I.
No No Provinsi/D.I.
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2015
1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 62.239 (dkeluarkan/dibekukan).
2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit
2.2 Kondisi UMKM
Sumber : Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2013
PONDASI :
USAHA MIKRO DAN KECIL
± 55.162.164 Unit (99,91%)
PILAR :
USAHA MENENGAH
± 52.106 Unit (0,08%)
ATAP:
USAHA BESAR
± 5.066 Unit (0,01%)
USAHA MIKRO DAN KECIL
ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL
Masyarakat
Koperasi
Indonesia
Usaha Besar
Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar
Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar
Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar
Usaha Kecil
Omzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 Miliar
Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha Mikro
Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta
Asset s.d. Rp. 50 juta
Kontribusi UMKM
:
1.PDB
: 57,56%
2.T. Kerja
: 96,99%
3.Ekspor Non Migas : 15,68%
(Data BPS 2013)
8
2.3 KOPERASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN
PELAKU USAHA MENENGAH &
BESAR
M
A
R
K
E
T
EKONOMI LIBERAL
PELAKU
UMKM
DIKLAT
BIMTEK
PENDAMPINGAN
M
A
R
K
E
T
KOPERASI
EKONOMI KERAKYATAN
3.1 Kendala dan Permasalahan Koperasi
dan UMKM
• Penguatan Nilai Dolar (Pelemahan Nilai Tukar
Rupiah), rencana bank sentral Amerika
menaikkan suku bunga acuan;
• Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan
ekonomi
• Perekonomian
Yunani
terus
mengalami
tekanan, belum adanya titik temu hutang
Yunani dengan Uni Eropa
• Bank Sentral Tiongkok melakukan Devaluasi
nilai mata uang China (Yuan) & memangkkas
proyeksi pertumbuhan ekonomi
• Depresiasi mata uang Ringgit (Malaysia) dan
Baht (Thaiand);
• Penurunan Nilai Ekspor & Impor
• Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN
• Pelaku
Usaha
Menengah
sebagian
menggunakan bahan baku impor;
• Penyerapan APBN & APBD masih rendah
• Pelaku usaha kecil sebagian kecil menggunakan
bahan baku impor & Industri Jasa Keuangan
Mikro terkait Keuangan Internasional
• Penyerapan APBN & APBD masih rendah
• Penghentian sebagaian Belanja Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) atau Bantuan
Sosial (Bansos) pada K/L
Masyarakat Koperasi dan UMKM
Permasalahan:
1. SDM;
2. Pembiayaan;
3. Pemasaran;
4. Manajemen & Teknologi;
5. Kelembagaan
3. Pengaruh
Perekonomian
Nasional
2. Pengaruh
Perekonomian
Regional
1. Pengaruh
Perekonomian
Global
10
11
11
•
Peningkatan Kualitas SDM Pengelola
•
Keterbatasan
•
Supply bahan baku atau dan substitusi yang lebih
efisien dan tersedia dengan mudah.
•
Difersifikasi Konsumen
•
Pemenuhan standar pembeli / industri
•
Perluasan pasar
•
Jejaring Pasar
•
Modal kerja dan investasi dengan cara
sederhana dan dekat lokasi.
•
Dana untuk inovasi pengembangan
Produk/Pasar
5
2
6
PASAR/
PEMBELI
PROSES
PRODUKSI
BAHAN
BAKU
MODAL
SDM
MANAJEMEN
•
Peningkatan alat produksi, efisiensi dan produktivitas sistem kerja dan
manajemen produksi
•
Difersifikasi produk
2
5
6
•
Modal kerja dan investasi dengan
cara peningkatan manajemen tata
administrasi, keuangan dan tata
proses produksi.
•
Layanan pengembangan bisnis
1
EKONOMI
PERTANIAN
2
EKONOMI
INDUSTRI
3
EKONOMI
INFORMASI
4
EKONOMI
KREATIF/
INOVATIF
o
NOT JUST FUNCTION BUT ALSO . . . DESIGN
o
NOT JUST ARGUMENT BUT ALSO . . . STORY
o
NOT JUST FOCUS BUT ALSO . . . SYMPHONY
o
NOT JUST LOGIC BUT ALSO . . . EMPATHY
o
NOT JUST SERIOUSNESS BUT ALSO . . . PLAY
o
NOT JUST ACCUMULATION BUT ALSO . . .
MEANING
∆ POLA PIKIR
13
4.1 PERGESERAN PARADIGMA ORIENTASI
EKONOMI
Permainan Interaktif (Game)
Music
Seni Pertunjukan (Showbiz)
Penerbitan dan Percetakan
Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Televisi dan Radio (Broadcasting)
Riset dan Pengembangan (R & D)
4.2 14 SUB SEKTOR EKONOMI KREATIF
(CREATIVE ECONOMY)
15
4.3 Triple-T Revolution
Transportasi
Teknologi
Travel
Transportasi
terkait dengan
mobilitas barang dari satu
tempat ke tempat lain. Revolusi
di bidang ini ditandai dengan
berkembangnya kemampuan
container
untuk mengangkut
barang dalam kapasitas yang
semakin besar.
Travel
adalah
tentang
mobilitas manusia dari satu
tempat ke tempat lain. Revolusi
di bidang ini ditandai dengan
era tiket murah untuk berbagai
sarana angkutan baik darat,
laut maupun udara
Teknologi
, bisa dikatakan
memfasilitasi
mobilitas
informasi dari satu tempat ke
tempat lain secara lebih cepat.
Dalam
bukunya
yang
fenomenal,
The World is Flat
,
Friedman menyatakan bahwa
dunia semula terpisahkan oleh
jarak sekarang telah
ter-CONNECT!.
Dalam makalahnya, beliau
mengangkat suatu fenomena
yang
disebutnya
"Triple-T
Revolution",
yang menjadikan
jarak
(
distance
),
lokasi
(
location
), serta waktu (
time
)
menjadi isu yang semakin tidak
relevan.
16
4.4 Sub Kultur Dinamika Pasar
Youth
Netizen
Women
Youth
bukan hanya kelompok
konsumen berdasarkan usia saja.
Ada pergeseran potensi dalam
subkultur
Youth
karena mereka
memiliki daya beli yang lebih
tinggi dibandingkan sebelumnya.
Ini merupakan hal yang membuat
mereka bisa menentukan pasar
Women
bukan hanya berperan
sebagai
kelompok
berdasarkan
gender. Namun, ada pergeseran
peran
di
subkultur
perempuan.
Sebelumnya,
perempuan
hanya
berperan
sebagai
manager
keuangan,
sekarang
perempuan
sudah
menjadi
Chief
Financial
Officer
dengan
financial power
yang
besar
Netizen
merupakan sebuah entitas yang
sangat penting. Netizen adalah orang yang
menggunakan internet paling sedikit tiga jam
setiap hari. Netizen bisa menjadi ultimate
advocater
atau
ultimate hater
dari
brand
yang
mereka gunakan. Tentu saja,ini memberikan
pengaruh yang sangat kuat karena informasi
tersebut
disebarkan
secara
luas.Karena
itu,Netizen memegang peranan penting dalam
viral marketing .
Ada
tiga
subkultur
yang
memengaruhi dinamika dunia
dan pasar sekarang ini, yakni
anak muda (Youth), perempuan
(Women), dan penggiat Internet
(Netizen). Merek-merek yang
ingin tetap eksis di dunia
sekarang harus bisa merebut
hati ketiga subkultur tersebut
UUD 1945
UU. NO. 25 TAHUN 1992
(Dalam Proses Penggantian)
UU NO. 20 TAHUN 2008
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Presiden (Perpres)
Instruksi Presiden (Inpres)
Peraturan Menteri (Permen)
Keputusan Menteri (Kepmen)
18
5.1. NILAI-NILAI
9 AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meingkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh kebhineka-an dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia
.
KEBIJAKAN
1. Penin;gkatan kompetensi SDM KUMKM; 2. Perluasan akses pembiayaan; 3. Peningkatan nilai tambah dan jangkauan pemasaran UMKM; 4. Penguatan kelembagaan usaha dan Koperasi 5. Peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usahaPELAKSANAAN
PROGRAM/KEGIATAN
1. Reformasi Birokrasi 2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan; 3. Bantuan saranaproduksi bagi anggota
4. Peningkatan kapasitas SDM KUMKM berbasis teknologi;
5. Kemitraan;
6. Peningkatan sarana dan prasarana pemasaran bagi KUMKM
7. Program Bantuan Sosial Ekonomi bagi KUMKM; 8. Dana Dekonsentrasi; 9. Tugas Pembantuan (TP); 10.Dana Bergulir LPDB-KUMKM;
11.Kredit dengan Pola Penjaminan/ KUR; Generik : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Koperasi dan UKM; 2. Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian Koperasi dan UKM.
Teknis : 1. Program Peningkatan Daya Saing UMKM; 2. Program Penguatan Kelembagaan Koperasi; 3. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
PROGRAM
T
R
I
S
A
K
T
I
VISI :
Kementerian Koperasi dan UKM terkait dengan Nawa Cita ke-2, 6 dan 7
19
1. Anggota > 20 org
2. Badan Hukum
(Dasar Eksistensi Koperasi)
4. Tata Laksana
(Aturan Internal
Pengelolaan Koperasi)
3. Peraturan Perundang-
Undangan (perlindungan
bagi pengelolaan koperasi)
5. Akuntabilitas
(Aturan Pengelolaan
Keuangan yang Akuntable)
20
5.3 PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI
5. Kemitraan
2. Peningakatan Akses
Pembiayaan
1. Penguatan Kelembagaan
4. Penguatan
Kapasitas SDM
3. Peningkatan Kualitas
Produksi dan Perluasan
Jaringan Pemasaran
21
5.4 PENGUATAN KAPASITAS USAHA KOPERASI
22
Penataan Data Koperasi dan UMKM dengan bersinergi dengan K/L Pusat dan
Pemerintah Daerah serta stake holder melalui Online Data Base System (ODS)
dengan pemberian Nomor Induk Koperasi (NIK) bagi Koperasi Aktif dan
melaksanakan RAT sesuai dengan peraturan perundangan
Program Pembebasan Biaya Pembuatan Akta Koperasi bagi usaha mikro dalam
rangka memberikan legalitas, kepastian hukum, bekerjasama dengan Ikatan
Notaris Indonesia (INI)
Penguatan peran Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai penyalur (distributor pupuk
bersubsidi) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian
Pertanian dan PT. Pupuk Indonesia
Kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan dalam
penerbitan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) 1 lembar oleh Camat dan tidak
dikenakan biaya
Kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM dalam memberikan Hak Cipta
secara gratis dalam rangka mendorong produktivitas usaha dan melindungi
kreativitas UKM
23
Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro maksimal sebesar Rp.
25 juta tiap debitur dengan bunga 9% pertahun, sedangkan KUR
Ritel sebesar Rp. 25 juta sampai dengan Rp. 500 juta, dengan
bunga 9% pertahun;
Penurunan suku bunga dana bergulir LPDB-KUMKM untuk sektor
riil turun dari 6% menjadi 4,5% pertahun atau 0,18% perbulan, dan
untuk KSP turun dari 9% menjadi 8% pertahun atau 0,3% perbulan
Membangun UKM entreprenuer yang produktif dan kreatif
melalui Gallery Indonesia WOW
6. Program/Kegiatan Aksi Reformasi Koperasi
25
25
UUD 1945
Reformasi Koperasi
1. Rehabilitasi;
2. Re-orientasi;
3. Pengembangan
.
1. Rehabilitasi:
Pembaharuan Organisasi Koperasi melalui
Pemutakhiran Data dan Pembekuan/Pembubaran Koperasi.
Pemutakhiran Data Koperasi melalui Online Database
System (ODS);
Pembekuan/Pembubaran Koperasi;
Penertiban Koperasi dengan membentuk Deputi
Pengawasan.
2. Reorientasi:
Merubah paradigma dari pendekatan
Kuantitas menjadi Kualitas.
Membangun Koperasi Berbasis IT;
Fokus pada penguatan kelembagaan koperasi;
Mendorong Koperasi meningkatkan jumlah anggota
koperasi.
3. Pengembangan:
Bertahap dan Terukur.
Mengkaji regulasi yang menghambat berkembangnya
koperasi;
Fokus pada akses pembiayaan;
Fokus kepada Koperasi Sektor Riil yang Berorientasi
Ekspor, Padat Karya dan Digital Ekonomi.
Pasal 33 Ayat 1:
Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama
berdasar atas asas
kekeluargaan.
Bahwa
bangun perusahaan yang
sesuai dengan itu ialah
Koperasi.
TUJUAN :
MENINGKATKAN PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DENGAN PENINGKATAN
INDIKATOR KONTRIBUSI PDB DARI 1,7% TAHUN 2014 MENJADI 8% PADA TAHUN 2019
UU No. 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian
(saat ini dalam proses penggantian)
Memantapkan pengetahuan (Knowledge)
Meningkatkan keterampilan (Skill)
Memperluas jaringan (Business Network)
Membuka dan memanfaatkan peluang usaha
(Business Opportunity)
Memantapkan sikap dan perilaku (Business Attitude)
27
-500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500