• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAMILY TRIPLE SUPPORT (FTS) BERBASIS ATRAUMATIC CARE TERHADAP RESPON NYERI BAYI SAAT IMUNISASI DPT 1 DI BPM WIJI PRIHANTI SRUWENG KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH FAMILY TRIPLE SUPPORT (FTS) BERBASIS ATRAUMATIC CARE TERHADAP RESPON NYERI BAYI SAAT IMUNISASI DPT 1 DI BPM WIJI PRIHANTI SRUWENG KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH FAMILY TRIPLE SUPPORT (FTS) BERBASIS ATRAUMATIC CARE TERHADAP RESPON NYERI BAYI SAAT IMUNISASI DPT 1

DI BPM WIJI PRIHANTI SRUWENG KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

YULIAN PATMA ARYANI B1401228

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH FAMILY TRIPLE SUPPORT (FTS) BERBASIS ATRAUMATIC CARE TERHADAP RESPON NYERI BAYI SAAT IMUNISASI DPT 1

DI BPM WIJI PRIHANTI SRUWENG KEBUMEN1 Yulian Patma Aryani2, Lutfia Uli Na’mah3

INTISARI

Latar Belakang : Cakupan imunisasi dasar lengkap masih kurang dari pencapaian target yang ditentukan. Hal ini dikarenakan bayi mengalami drop out (DO). Hal ini ibu berespon berupa ketakutan akan efek samping imunisasi. Nyeri merupakan salah satu efek samping pemberian imunisasi secara suntikan. Family

Triple Support (FTS) merupakan intervensi terintegrasi yang melibatkan peran

orang tua dalam mengatasi permasalahan nyeri saat prosedur imunisasi bayi ditambah dengan Atraumatic Care yang merupakan asuhan terapeutik yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga, maka penulis tertarik untuk menerapkan Family Triple Support (FTS) berbasis Atraumatic Care terhadap respon nyeri bayi saat imunisasi DPT 1.

Tujuan : Mengetahui pengaruh Family Triple Support (FTS) berbasis Atraumatic Care terhadap respon nyeri bayi saat imunisasi DPT 1.

Metode : Menggunakan metode deskriptif analitik, memberikan gambaran asuhan yang diberikan melalui observasi langsung dengan metode studi kasus. Waktu penerapan dimulai bulan Februari sampai Mei 2017.

Hasil :Family Triple Support (FTS) berbasis Atraumatic Care diterapkan pada 5 partisipan. Partisipan 1 mengalami nyeri ringan, Partisipan 2 dan 4 mengalami nyeri sedang, Partisipan 3 dan 5 mengalami nyeri berat.

Kesimpulan :Family Triple Support (FTS) Berbasis Atraumatic Careberpengaruh pada bayi saat imunisasi DPT 1.

Kata Kunci : Family Triple Support (FTS), Atraumatic Care, respon nyeri, imunisasi

Kepustakaan :23 pustaka (jurnal : 7, buku : 6, thesis : 4, internet : 6) (2007-2016) Jumlah Halaman : xi + 71 halaman + 8 lampiran

1Judul

2Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan

(6)

vi

SCIENTIFIC PAPER

THE EFFECT OF FAMILY TRIPLE SUPPORT (FTS) BASED ON ATRAUMATIC CARE TOWARDSTHE RESPONSE OF BABY PAIN IN THE DPT 1 IMMUNIZATION IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC

OF MIDWIFE WIJI PRIHANTI AT SRUWENG, KEBUMEN1 Yulian Patma Aryani2, Lutfia Uli Na’mah3

ABSTRACT

Background:The coverage of complete basic immunization is still less than the target that has been determined. This is because the baby has dropped out (DO). The mother responds in the form of fear towards side effects of immunization. Pain is one of the side effects of immunization injection. Family Triple Support (FTS) is an integrated intervention involving the role of parents in overcoming pain problems during infant immunization procedure plus Atraumatic Care which is therapeutic care that does not cause trauma to children and family. Therefore the writer interested in applying Family Triple Support (FTS) based on Atraumatic care for baby (infant) pain response during DPT 1 immunization. Objective: To know the influence of Family Triple Support (FTS) based on Atraumatic care on infant pain response during DPT 1 immunization.

Method: This study uses descriptive analytic methods by providing an overview of care provided through direct observation with case study method. This was conducted from February to May 2017.

Outcome: Family Triple Support (FTS) based on A traumatic care was applied to 5 participants. Participant 1 experienced mild pain, Participants 2 and 4 had moderate pain, Participants 3 and 5 experienced severe pain.

Conclusion: Family Triple Support (FTS) based on Atraumatic care affects infants during immunization of DPT 1.

Keywords: Family Triple Support (FTS), Atraumatic care, pain response, immunization

Bilbiography: 23 references (journal : 7, book : 6, thesis : 4, internet : 6) (2007-2016)

Number of Pages : xi + 71 pages + 8 appendices 1Title

2Student of DIII Program of Midwifery Dept

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI) “Pengaruh Family Triple Support (FTS) Berbasis Atraumatic Care Terhadap Respon Nyeri Bayi Saat Imunisasi DPT 1 di BPM Wiji Prihanti, S.ST Sruweng, Kebumen ” . Penulisan KTI ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir KTI mahasiswa Diploma III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Selama proses penyusunan KTI ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, perkenankan penyusun menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ibu Hj. Herniyatun, M.Kep, Sp.Matselaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong.

2. Ibu EkaNovyriana, S.S.T.,M.P.H selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong.

3. IbuLutfia Uli Na’mah, S.ST, M.Kes pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan KTI ini.

4. Ibu Wiji Prihanti, S.ST selaku pembimbing lahan yang bersedia membimbing pada saat penerapan KTI.

5. Kelima partisipan yang telah bersedia menjadi objek penelitian.

6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti.

7. Semua teman-teman D3 Kebidanan angkatan 2014, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian KTI ini.

8. A. Saefudin yang selalu memotivasi dan mendampingi dalam setiap kesulitan selama penyusunan KTI.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan KTI ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, dengan demikian saran dan kritik yang membantu sangat penyusun harapkan dan diterima dengan senang hati. Penyusun berharap semoga KTI ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, 20 Februari 2017

(8)

viii

2. Family Triple Support (FTS) Berbasis Atraumatic Care ... 25

3. Family Triple Support (FTS) sebagai Manajemen Nyeri saat Imunisasi ... 28

4. Pengaruh Family Triple Support (FTS) Berbasis Atrumatic Careterhadap Respon Nyeri Bayi saat Prosedur Imunisasi ... 34

(9)

ix

DAFTAR TABEL

2.1 : Respon Nyeri Bayi ... 10

2.2: Skala Nyeri FLACC ... 20

3.1: Alat Pengumpulan Data ... 38

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Leaflat Prosedur Imunisasi dan Metode Mengurangi Nyeri Saat Suntikan Imunisasi (Family Triple Support (FTS) Berbasis

Atraumatic Care)

Lampiran 2 : Surat Keterangan Persetujuan/Kesediaan Menjadi Partisipan Lampiran 3 : Kuesioner

Lampiran 4 : Lembar Observasi Skala Nyeri Perilaku FLACC

Lampiran 5 : Lembar Pendapat Orang Tua Bayi Mengenai (Family Triple Support (FTS) Berbasis Atraumatic Care)

Lampiran 6 : Lembar Pendapat Bidan Mengenai (Family Triple Support (FTS) Berbasis Atraumatic Care)

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan

masyarakat seutuhnya antara lain diselenggarakannya melalui upaya

kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam

kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih didalam

kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas

hidup anak agar tercapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental,

emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan

potensi genetik. Lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat

peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak

dapat diulang lagi, masa tersebut sebagai “masa keemasan” (golden periode),

“jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa kritis” (critical

period) (Departemen Kesehatan RI, 2007).

Salah satu periode kehidupan anak yang perlu diperhatikan dari lima

tahun kehidupan pertama anak adalah pada satu tahun pertama kehidupannya.

Pada masa itu anak-anak masih sangat rentan untuk terjangkit penyakit

terutama penyakit infeksi karena daya tahan tubuhnya belum terbentuk dan

berfungsi secara optimal. Anak yang sering sakit dapat mempengaruhi

tumbuh kembangnya. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk

(12)

2

pencegahan penyakit tersebut. Upaya yang dilakukan pemerintah salah

satunya dengan pencanangan wajib imunisasi dasar pada satu tahun

kehidupan pertama anak. Imunisasi adalah cara untuk menigkatkan kekebalan

seseorang secara akif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar

tidak akan menderita penyakit tersebut (Ditjen Pp dan PL depkes RI, 2009).

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan

anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat

anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Saragih (2011) disitasi

dalam Putra (2014)). Ditjen PP dan PL Depkes RI (2009) menerangkan

bahwa tujuan utama imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan dan

kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

PD3I adalah penyakit-penyakit menular yang sangat potensial untuk

menimbulkan wabah dan kematian terutama bayi dan balita. Sebelum

kegiatan imunisasi dipergunakan secara luas di dunia, banyak anak yang

terinfeksi penyakit seperti polio, campak, pertusis dan difteri yang dapat

berakibat kematian dan cacat.

Sebagian besar anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara

lengkap sehingga anak dinyatakan drop out (DO) atau anak tidak lengkap

imunisasinya. Menurut perkiraan WHO, lebih dari 12 juta anak berusia

kurang dari 5 tahun yang meninggal setiap tahun, sekitar 2 juta disebabkan

oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan penyakit

tersebut akibat status imunisasi dasar yang tidak lengkap pada sekitar 20%

(13)

3

2015 menunjukkan bahwa hampir 85% bayi di dunia menerima imunisasi

lengkap (UNICEF, 2015). Di Indonesia tahun 2015, imunisasi dasar lengkap

mencapai 86,8% dan perlu ditingkatkan hingga mencapai target 91% ditahun

2019 (Depkes RI, 2015). Adapun cakupan imunisasi dasar lengkap di

provinsi Jawa Tengah dari semua antigen sudah mencapai target minimal

nasional yaitu 85%, pencapaian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

(Dinkes Jawa Tengah, 2015).

Berdasarkan kajian kementerian kesehatan mengenai Universal Child

Immunization 2010 – 2014 menemukan alasan terbanyak bayi mengalami

drop out (DO) sebesar 13% ibu berespon berupa ketakutan akan efek

samping imunisasi (Depkes RI, 2010). Nyeri merupakan salah satu efek

samping pemberian imunisasi secara suntikan yang dapat menimbulkan

distress pada bayi dan ibu (Chamber CT et al., 2009). Hal ini ditakutkan akan

menimbulkan dampak jangka panjang berupa trauma akan pengalaman nyeri

saat imunisasi. Peristiwa yang dapat menimbulkan trauma pada anak, seperti

cemas, marah, nyeri, dan lain-lain merupakan beberapa kasus yang sering

dijumpai di masyarakat. Apabila hal tersebut tidak ditangani dengan baik,

dapat menyebabkan dampak psikologis pada anak dan tentunya akan

menganggu perkembangan anak. Dengan demikian, untuk mengurangi

dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan, atraumatic

care sebagai bentuk perawatan terapeutik, dapat diberikan kepada anak dan

(14)

4

Wong et al (2009) disitasi dalam Maulana (2014) mengatakan bahwa

nyeri yang tidak ditangani dapat mengakibatkan dampak yang serius, baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Akibat jangka pendek (akut) yaitu

adanya memori kejadian nyeri, hipersensifitas terhadap nyeri, respon terhadap

nyeri memanjang, inervasi korda spinalis yang tidak tepat, respon terhadap

rangsangan yang tidak berbahaya yang tidak tepat dan penurunan ambang

nyeri. Adapun akibat jangka panjang dari nyeri antara lain peningkatan

keluhan somatic tanpa sebab yang jelas, peningkatan respon fisiologis dan

tingkah laku terhadap nyeri, peningkatan prevalensi defisit neurologi,

masalah psikososial dan penolakan terhadap kontak manusia.

Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi

perhatian, hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya: tidak mau

memakai analgesik karena takut terhadap efek samping, kesalahan

menafsirkan ekspresi nyeri pada bayi sebagai ekspresi rasa takut serta

perhatian diutamakan untuk menangani pada nyeri yang dialami (Devaera et

al., (2007) disitasi dalam Susilaningsih (2016)).

Family Triple Support (FTS) merupakan salah satu intervensi

nonfarmakologis. FTS adalah intervensi terintegrasi yang melibatkan peran

orang tua dalam mengatasi permasalahan nyeri saat prosedur imunisasi bayi.

Intervensi ini terdiri atas pemberian informasi tentang metode reduksi nyeri

pada bayi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan metode mengurangi nyeri saat

prosedur imunisasi pada bayi. Metode mengurangi nyeri yang ditawarkan

(15)

5

kepala lebih tinggi dari ektremitas bawah) diikuti dengan distraksi

menggunakan mainan bersuara (krincingan) (Sufriani, 2010; Taddio A et al.,

2009;Sarimin, 2012). Menurut Putra (2014) dalam penelitiannya

menyebutkan selisih rata-rata respon nyeri responden yang diberikan family

triple support (FTS) berbasis atraumatic care lebih rendah dibandingakan

dengan selisih rata-rata respon nyeri yang tidak diberikan family triple

support (FTS) berbasis atraumatic care. Penelitian yang dilakukan oleh

Lacey Cm, et al. (2008), bertujuan untuk mengetahui perbedaan posisi bayi

antara sitting up dengan supine terhadap respon nyeri saat imunisasi bayi.

Hasil penelitian menunjukkan posisi sitting up lebih membuat bayi nyaman

daripada supine sehingga dapat mengurangi terjadinya nyeri saat injeksi.

Menurut Razek dan El Dein (2008) dalam penelitiannya menyebutkan

bahwa tindakan menyusui saat dilakukan imunisasi pada bayi dapat

mengurangi nyeri dibandingkan yang tidak menyusui. Strategi penurunan

nyeri pada bayi yaitu menggunakan tehnik pemberian ASI sebelum dilakukan

imunisasi, hal ini sesuai dengan perkembangan pada bayi yaitu fase oral.

Selain aman, pemberian ASI juga dapat meningkatkan hubungan antara

ibu-bayi (Potter & Perry, (2010) disitasi dalam Maulana (2014)).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

menerapkan “Pengaruh Family Triple Support Berbasis Atraumatic Care

(16)

6

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh Family Triple Support (FTS) berbasis Atraumatic

Care terhadap respon nyeri bayi saat imunisasi DPT 1.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui respon nyeri bayi saat dilakukan imunisasi DPT 1.

b. Mengetahui skor respon nyeri bayi saat imunisasi DPT 1

menggunakan Family Triple Support (FTS) berbasis Atraumatic Care.

c. Mengetahui pendapat orang tua bayi mengenai prosedur mengatasi

nyeri saat imunisasi menggunakan Family Triple Support (FTS)

berbasis Atraumatic Care.

d. Mengetahui pendapat bidan mengenai prosedur mengatasi nyeri saat

imunisasi menggunakan Family Triple Support (FTS) berbasis

Atraumatic Care.

C. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Pasien

Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan memberikan dampak langsung

dalam mengurangi nyeri bayi saat imunisasi sehingga meminimalkan

(17)

7

informasi dan wawasan bagi dinas kesehatan dalam membuat program

atau sosialisasi untuk menurunkan nyeri bayi saat imunisasi.

b. Bagi Puskesmas

Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan menjadi sumber informasi

dalam meningkatkan mutu pelayanan pada kesehatan bayi.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi yang akan dilakukan

imunisasi untuk menurunkan respon nyeri sehingga dapat

meningkatkan rasa nyaman dan meminimalkan trauma pada bayi.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pustaka bagi STIKes Muhammadiyah Gombong agar dapat dijadikan

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rieneka Cipta

Astuti, I. T. 2011. Studi Komparasi Pemberian Asi dan Larutan Gula Terhadap Respon Nyeri Saat Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Ngesrep

Semarang, Tesis, M.Kep. Fakultas Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Universitas Indonesia. Available online on :

http://lib.ui.ac.id/file?file=digitalal/20281620-T%20Indra%20Tri%20Astuti.pdf. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Chambers, C. T., Taddio, A., Uman, McMurty, dan Helpinkids team. 2009.

Psychological Interventions For Reducing Pain or Distress During

Routine Childhood Immunizations : a Systematic Review. Pediatric

Journal. 2 : S77-S103. Available online on : http://dx.doi.org/10.1016/j.clinthera.2009.07.023. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Depkes RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.Jakarta :

Depkes RI. Available online on :

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/handle/123456789/1838. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Depkes RI. 2010. Pedoman Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal

Child Immunization 2010-2014 (GAIN UCI 2010-2014). Indonesia :

Kementrian Kesehatan. Available online on : http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/1612/2/BK2 010-AGS-2012.pdf. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Depkes RI. 2015. Bersama Tingkatkan Cakupan Imunisasi,Menjaga Anak Tetap

Sehat. Jakarta : Depkes RI. Available online on :

http://www.depkes.go.id/article/view/15042700004/bersama-tingkatkan-cakupan-imunisasi-menjaga-anak-tetap-sehat.html. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Dinkes, Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Available online on :

www.dinkesjatengprov.go.id. Di akses tanggal 15 Februari 2017

Ditjen PP & PL Depkes RI. 2009. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Imunisasi Di Daerah Bencana. Jakarta : Depkes RI. Available online on Available

(20)

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/1347/1/BK2 009-sep02.pdf. Diakses tanggal 16 Februari 2017

Hidayat, A. A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Khotimah, K. 2016. Efektifitas Pemberian Dextrose 10% dan Dextrose 25% Terhadap SkalaNyeriBayi Yang Dilakukan Tindakan Imunisasi di Puskesmas Kedung Mundu Semarang. Tesis Dipublikasikan. Semarang : Unuversitas Muhammadiyah Semarang. Available online on :

http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimu s-gdl-khusnulkhot-8430. Diaksestanggal 15 Februari 2017.

Lacey CM, dkk. 2008. The Impact of Positioning on Fear During Immunization : Supine Versus Sitting Up. Journal Pediatric Nursing. 23(2) : 195-200.

Available online on : https://ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18492548.

Diakses tanggal 15 Februarui 2017

Marmi, S.ST., Kukuh, Rahardjo. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi,Balita ,dan Anak Pra Sekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Mualana, D., et al. 2014. Perbedaan Efektifitas Pemberian ASI dan Larutan Sukrosa Oral Terhadap Respon Nyeri Bayi Saat Dilakukan Penyuntikan

Imunisasi di Puskesmas Laren Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.

Jurnal Keperawatan Vol.03,No.XIX, Septembr 2014. Lamongan.

Available online on : https://stikesmuhla.ac.id. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Notoatmodjo, Sokidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta

Putra I.B, et al. 2014. Pengaruh Family Triple Support (FTS) Berbasis Atraumatic Care Terhadap Respon Nyeri Bayi Saat Imunisasi di Puskesmas 1 Denpasar Barat. Denpasar : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Jurnal. Available online on :

https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/10767. Diakses

tanggal 15 Februari 2017

Razek dan El-Dein.2008. Effect of Breast-feeding Pain Relief during Infant Immunization Injections. International Journal of Nursing Practice.

51:99-104. Available online on :

http://ncbi.nlm.nih.gov/pubmed.19335527. Diakses tanggal 16 Februari 2017

(21)

Imunisasi Di RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado. Thesis Dipublikasikan. Jakarta : Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia.

Available online on :

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20307885-T%2031394-Efektivitas%20paket-full%20text.pdf. Diakses tanggal 16

Februari 2017

Sufriani. 2010. Pengaruh Dukungan Informasi terhadap Kecemasan dan Peran Ibu Selama Tindakan Pemasangan Infus pada Balita di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Thesis Dipublikasikan. Jakarta : Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia. Available online on :

http://lib.ui.ac.id/file?filedigital/137157-T%2028408%20pengaruh%20dukungan%20informasi.pdf. Diakses

tanggal 16 Februari 2017

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya

Susilaningsih,Endang Z., et al. 2016. Pengaruh Intervensi Glukosa Oral 30% Terhadap Respon Nyeri Bayi Dengan Imunisasi Di Puskesmas Baki Sukoharjo. Jurnal Komunikasi Kesehatan Edisi 13 . Available online on : https://e-journal.akbid-purworejo.ac.id. Diakses tanggal 15 Februari 2017

Taddio, A., Shah, V., and Katz, J. 2009. Reduced Infant Response to a Routine Care Prosedure After Sukrosa Analgesia. Pediatric Offical Journal of American Academy of Pediatrics, 123, e425-e429. Available online on : www.pediatrics.org diakses tanggal 16 Februari 2017

UNICEF. 2015. Imunisasi Pada Anak. Jakarta : Unicef Indonesia. Available

online on : https://www.unicef.org/indonesia/id/media_21393.html.

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

SAAT PELAKSANAAN FAMILY TRIPLE SUPPORT (FTS)

(58)
(59)
(60)
(61)

Referensi

Dokumen terkait

Smjernice važeće za lijekove koji se primjenjuju udisanjem u pluća navode slučajeve kada je prilikom razvoja lijeka i podnošenja zahtjeva za davanje odobrenja potrebno

Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah terdapat pada judul objeknya, yaitu sama-sama mengangkat Sinetron Para Pencari Tuhan, namun dalam hal ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan manajemen pembelajaran dilakukan oleh guru-guru dengan mempersiapkan sejumlah kebutuhan peserta didik dengan

Dengan demikian, pe- nelitian ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu: (1) mendeskripsikan representasi situasi sosial di DKI Jakarta dalam pidato AB pada pelantikan

Indonesia dengan kondisi etnis, adat-budaya, agama yang berbeda tapi dibingkai dengan semboyan negara “ Bhinneka Tunggal Ika “ memang sangat berkaitan dengan

Mekanisme Bonus, Tunneling Incentive Dan Debt Covenant Pada Indikasi Melakukan Transfer Pricing (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

Untuk itu, penulis akan melakukan review terhadap rancangan arsitektur enterprise yang telah diimplementasikan oleh salah satu aplikasi ERP berbasis open source,

Pembangunan di bidang Kelautan dan Perikanan, pada hakekatnya adalah memanfaatkan sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara optimal, yang diharapkan akan dapat