• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perekonomian Dua Sektor Dua Kali Pertemuan - Repository UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perekonomian Dua Sektor Dua Kali Pertemuan - Repository UNIKOM"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PEREKONOMIAN DUA

SEKTOR,

TIGA DAN EMPAT SEKTOR

PEREKONOMIAN DUA

SEKTOR,

(2)

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor merupakan

penyederhanaan dalam mempelajari

sistem

perekonomian

secara

keseluruhan.

Keseimbangan dalam perekonomian

dua sektor merupakan keseimbangan

dari

sisi

pendapatan

dan

sisi

pengeluaran yang dilakukan oleh

sektor rumah tangga dan sektor

swasta, dengan mengabaikan sektor

pemerintah dan sektor luar negeri.

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor merupakan

penyederhanaan dalam mempelajari

sistem

perekonomian

secara

keseluruhan.

Keseimbangan dalam perekonomian

dua sektor merupakan keseimbangan

dari

sisi

pendapatan

dan

sisi

pengeluaran

yang dilakukan oleh

sektor rumah tangga

dan

sektor

(3)

Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.

Aliran-aliran pendapatannya adalah sebagai berikut:

 Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga (berupa gaji, upah, sewa, bunga dan untung).

 Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.

 Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.

(4)

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN

PENDAPATAN

a. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga menggorek tabungan.

b. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi.

(5)

Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh

sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan

membuat fungsi konsumsi dan fungsi

tabungan,

untuk

melihat

bagaimana

perubahan pendapatan terhadap tingkat

pengeluaran konsumsi dan tabungan.

Kecenderungan bagi sektor rumah tangga

untuk melakukan konsumsi disebut dengan

Marginal Propensity to Consume (MPC).

Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah

(6)

KONSEP PENDAPATAN DISPOSEBEL

DENGAN KONSUMSI DAN TABUNGAN

a. Kecondongan Mengkonsumsi

Ada dua macam, yaitu kecondongan mengkonsumsi marginal dan kecondongan mengkonsumsi rata-rata. 1. Kecondongan mengkonsumsi marginal dinyatakan

sebagai MPC, yaitu perbandingan diantara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh.

(7)

b. Kecondongan

Menabung.

Ada

dua

macam, yaitu Kecondongan menabung

marginal dan kecondongan menabung

rata-rata.

1. Kecondongan menabung marginal (MPS)

dapat didefinisikan sebagi perbandingan

di antara pertambahan tabungan (

∆S)

dengan pertambahan pendapatan disposebel

(∆Y).

(8)

FUNGSI KOMSUMSI DAN

FUNGSI TABUNGAN

Ada 2 kurva yang sangat penting peranannya dalam

penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu

Fungsi

komsumsi

dan

Fungsi

tabungan.

Pengertian fungsi komsumsi dan tabungan

(9)
(10)

PERSAMAAN FUNGSI KOMSUMSI

DAN FUNGSI TABUNGAN

Fungsi

komsumsi

dan

fungsi

tabungan, di samping di gambarkan

dalam bentuk kurva juga dapat di

nyatakan dalam bentuk aljabar, yaitu

sebagai berikut :

Fungsi komsumsi ialah C = a + bY.

Fungsi tabungan ialah S = -a + (1 -

(11)

PENENTU-PENENTU LAIN KOMSUMSI

DAN TABUNGAN

a) Kekayaan yang telah terkumpul.

b) Suku bunga.

c) Sikap berhemat.

d) Keadaan perekonomian.

e) Distribusi pendapatan.

(12)

ARTI INVESTASI

Investasi yang lazim juga di sebut dengan

istilah penanaman modal atau pembentukan

modal yang merupakan komponen kedua

yang

menentukan

tingkat

pengeluaran

agregat.

(13)

Penentu-penentu tingkat investasi

a) Tingkat keuntungan yang di ramalkan akan

di peroleh.

b) Suku bunga.

c) Ramalan mengenai keadaan ekonomi di

masa depan.

d) Kemajuan teknologi.

e) Tingkat pendapatan nasional dan

perubahan-perubahannya

(14)

PENENTU TINGKAT KEGIATAN

EKONOMI

Setelah menunjukkan ciri-ciri dan komsumsi

rumah tangga dan investasi perusahaan,

sekarang telah dapat di jelaskan

mengenai arti dari konsep tingkat kegiatan

ekonomi

negara

atau

keseimbangan

perekonomian negara,

mengenai proses penentuan tingkat kegiatan

(15)

Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat

keseimbangan dan perekonomian negara dapat di

gunakan 3 cara,yaitu :

1. Dengan

menggunakan

contoh

angka

yang

membandingkan

pendapatan

nasional

dan

pengeluaran agregat.

2. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a)

kesamaaan pengeluaran agregat dengan penawaran

agregat, dan (b) kesamaan di antara investasi dan

tabungan.

(16)

LATIHAN

(17)

CONTOH LATIHAN

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI

DAN PENDAPATAN

Misalkan

: pada saat pendapatan

(18)

Pendapatan, konsusmsi, dan tabungan (Rp)

Pendapatan Disposible (Yd)

(1)

Pengeluaran Konsumsi (C)

(2)

Tabungan (S)

(3)

0 125 -125

100 200 -100

200 275 -75

300 350 -50

400 425 -25

500 500 0

600 575 25

700 650 50

800 725 75

900 800 100

(19)

Contoh menghitung MPC dan APC

Kecondongan mengkonsumsi Marjinal dan Rata-rata Pendapata n Disposible (Yd) Rp Pengeluara n Konsumsi Rp Kecondongan Mengkonsum si Marginal MPC= ∆C/ ∆Yd Rp Kecondongan Mengkonsums i Rata-rata APC=C/Yd Rp

Contoh : MPC Tetap

200.000 300.000 150.000/200. 000

0,75

300.000/200.0 00

1,50 400.000 450.000 150/200=0,7

5 450/400=1,125 600.000 600.000 600/600=1,00 800.000 750.000 150/200=0,7

(20)

Contoh menghitung MPC dan APC

Kecondongan mengkonsumsi Marjinal dan Rata-rata Pendapata n Disposible (Yd) Rp Pengeluara n Konsumsi Rp Kecondongan Mengkonsum si Marginal (MPC) Rp Kecondongan Mengkonsums i Rata-rata (APC) Rp Contoh : MPC Makin Kecil

200.000 300.000 160.000/200. 000

0,80

300.000/200.0 00

1,50 400.000 460.000 150/200=0,7

5 460/200=1,50 600.000 610.000 610/600=1,01 7 800.000 750.000 140/200=0,7

(21)

Contoh menghitung MPS dan APS

Kecondongan Menabung Marginal dan Rata-rata Pendapata n Disposible (Yd) Rp Pengeluara n Konsumsi Rp Tabung an (S) Rp Kecondong an Menabung Marginal MPS=∆S/ ∆Yd Rp Kecondongan Menabaung Rata-rata APS=S/Yd Rp

Contoh : MPS Tetap 200.000 300.000

-100.00 0 50.000/ 200.000 = 0,25 -100.000/ 200.000 = -0,50

(22)

Contoh menghitung MPS dan APS

Kecondongan Menabung Marginal dan Rata-rata Pendapata n Disposible (Yd ) Rp Pengeluara n Konsumsi (C) Rp Tabung an (S) Rp Kecondong an Menabung Marginal (MPS) Rp Kecondongan Menabaung Rata-rata (APS) Rp

Contoh : MPS Makin Besar 200.000 300.000

-100.00 0 40.000/ 200.000 = 0,20 -100.000/ 200.000 = -0,50

400.000 450.000 -60.000 50/200=

0,25 -60/400=-0,15 600.000 600.000 -10.000 60/200=

(23)

HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG. (dalam Ribuan Rp)

Yd MPC MPS MPC + MPS

APC APS APC + APS

MPC dan MPS Tetap

200 0,75 0,25 1 1,50 -0,50 1

400 0,75 0,25 1 1,125 -0,125 1

600 0,75 0,25 1 1,00 0 1

800 0,937

(24)

HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG. (dalam Ribuan Rp)

Yd MPC MPS MPC + MPS

APC APS APC + APS

MPC dan MPS Berubah

200 0,8 0,2 1 1,50 -0,50 1 400 0,75 0,25 1 1,15 -0,15 1 600 0,70 0,30 1 1,017 -0,017 1

800 0,937

(25)
(26)

PENENTUAN OUTPUT

1

. Menggunakan

Konsumsi (C) dan

Investasi (I)

Secara matematis:

Y = C + I

Y = C

0

+ bY + I

Y = 1/(1-b) (C

0

+

I)

C+I

C + I

E

C I A

45o

(27)

2. Menggunakan

Tabungan (S) dan

Investasi (I)

Secara Matematis:

I = S

I = - C

0

+ (1 –

b)Y

Y = 1/(1-b) (C

0

+

I)

S,I S

E I

(28)

GDP EKUILIBRIUM DAN

MEKANISME PENYESUAIAN

• Ekuilibrium (keseimbangan)

menggambarkan

situasi dimana kekuatan-kekuatan yang

berbeda berada dalam kondisi seimbang

(balance).

• Perekonomian mencapai ekuilibrium jika:

(a) pengeluaran yang direncanakan

(

planned spending

)

sama

dengan

output yang direncanakan (

planned

output

) atau

(29)

• Perbedaan antara

planned spending

dengan

planned output

atau antara

planned

saving

dengan

planned

investment

mendorong

terjadinya

perubahan

terhadap

output

dan

kesempatan

kerja

apakah

bersifat

(30)

Dalam perekoonomian dua sektor komponen

pengeluaran

agregat

terdiri

dari

1),

pembelanjaan konsumsi rumah tangga untuk

membeli barang dan jasa, 2).pembelanjaan

perusahaan

perusahaan

untuk

membeli

barang modal. Dalam persamaan algebra,

(31)

LATIHAN

Y C S I GDP TOTAL

SPENDING Y = C + I

TENDEN SI OUT

PUT

4200 3800

200

3900 3600

200

3600 3400

200

3300 3200

200

3000 3000

200

(32)

Contoh Soal

GDP Planned Consumption

Planned Saving

Planned Investment

Y C S I

4200 3800 400 200 4200 4000 Turun

3900 3600 300 200 3900 3800 Turun

3600 3400 200 200 3600 3600 Ekuilibrium

3300 3200 100 200 3300 3400 Naik

3000 3000 0 200 3000 3200 Naik

2700 2800 -100 200 2700 3000 Naik

GDP SpendingTotal Tendensi Output Y = C + I

< < > >

=

(33)

Latihan angka keseimbangan PN (Triliun Rp)

Y C S I AE Keadaa

n Pereko

0 90 120

Expans i

120 180 120

240 270 120

360 360 120

480 450 120

600 540 120

720 630 120

840 720 120 Seimban

g

960 810 120

Kontrak si

(34)

MODEL PENGGANDA (

multiplier

model

)

• Pengganda (

multiplier

) menjelaskan bagaimana

shocks yang terjadi pada investasi, pajak dan

pengeluaran pemerintah, dan perdagangan luar

negeri berpengaruh terhadap output dan

kesempatan kerja dalam perekonomian, dengan

asumsi:

Upah dan harga tidak berubah

perekonomian terdapat pengangguran

sumberdaya

(35)

PENGGANDA INVESTASI

(

investment multiplier

)

Contoh

(1)

:

anggaplah

bahwa

di

dalam

perekonomian terdapat tambahan investasi

(

I) sebesar 1000, sedangkan diketahui juga

(36)

Perubahan output (GDP)

= (1 + 2/3 + 2/3

2

+ 2/3

3

+ 2/3

4

+ 2/3

n

) 1000

= 1/(1 – 2/3) x 1000 = 3000

(37)

Matematis

Y = C + I

Y = C0 + bY + I

Y = 1/(1-b) (C0 + I)

Y+ Y = 1/(1-b) (C0 +

I +I)

Y = 1/(1-b) I

dimana: Y = perubahan

GDP, I = perubahan

investasi, dan 1/(1-b) = koef. pengganda

investasi.

I = S

I = - C

0

+ (1 – b)Y

I+

I = - C

0

+ (1–b) (Y +

Y)

I+

I = - C

0

+(1–b)Y+(1–

b)

Y

(38)

Contoh (2)

:

Diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Y,

dan investasi otonom (I) sebesar 250.

Berdasarkan informasi tersebut, maka:

GDP ekuilibrium

(Y

e

) = 1/(1 – 0,8) (100 + 250) = 1.750

Jika terjadi kenaikan investasi (

I) sebesar

50, maka GDP akan meningkat sebesar:

Y = 1/(1-0,8) 50 = 250 sehingga:

(39)
(40)

• Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.

• Dalam perekonomian dua sektor sumber

pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu

pemerintah tidak memungut pajak maka

(41)

Pendapatan yang digunakan rumah

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

[r]

Metodologi Penelitian Kualitatif: Pendekatan Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik , dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama.. Yogyakarta:

1) Sistem pendukung keputusan ini memiliki hasil akhir berupa perankingan bidang studi yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan judul skripsi, sehingga mahasiswa dibantu dalam

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan, dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk menentukan kelayakan pemberian kredit mobil pada

For the samples taken from the transplantation of the Artificial Colony (Ac) the cpm showed that with the progress of time the cpm declined, reaching it lowest cpm at 5 hours

It is: ‘ practicing educators continually learning to perform more effectively ’ Butler (1996: 265); ‘ a healthy growth state sustained by a professional which leads to change

Oleh karena itu, dengan adanya problema yang telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk membandingkan daya nalar siswa yang pada proses pembelajarannya menggunakan