• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan - PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUTENTIK PADA SISWA KELAS VIII C SMP N 7 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2010 - 2011 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan - PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUTENTIK PADA SISWA KELAS VIII C SMP N 7 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2010 - 2011 - repository perpustakaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang keterampilan menulis dengan menggunakan media sudah banyak dilakukan. Meskipun demikian, penelitians ini tetap masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah penelitian Mundoko (2004) dan penelitian Nur Janah (2008).

Mundoko (2004) melakukan penelitian tentang Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi melalui Metode Karya Wisata Siswa Kelas VI SD Negeri 9 Gumelem Kulon Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara Semester 1 Tahun Ajaran 2003-2004. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa penelitian menulis dengan menggunakan metode karya wisata hasilnya lebih memuaskan dibandingkan dengan siswa hanya membayangkan objek yang akan dijadikan sebuah puisi. Hal ini terlihat hasil rata-rata yang diperoleh pre test 48,6 pada siklus I rata-rata 56, siklus II 64,5 dan siklus III 72,5.

(2)

Dari dua kajian penelitian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Jika pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan media karya wisata dan kartun, pada kesempatan ini peneliti akan menggunakan media autentik. Jadi, yang menjadi pembeda dalam penelitian ini adalah pada objek penelitian dan penggunaan media.

B. Landasan Teori

1. Kemampuan menulis berita

Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, akan tetapi merupakan hasil proses belajar dan ketekunan berlatih. Jadi kemampuan menulis itu mengalami proses pertumbuhan melalui latihan-latihan. Untuk memperoleh kemampuan menulis tidak cukup dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis, melainkan tumbuh melalui proses pelatihan. Siswa mampu menulis secara efektif apabila menguasai hal-hal yang berkaitan dengan menulis. Dengan bekal kemampuan menulis yang memilikinya, mereka akan mampu menyampaikan gagasan dan kehendak yang hendak diterima orang lain.

Kemampuan menulis berita pada siswa timbul karena ada dorongan, baik dorongan dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Dengan adanya kedua dorongan tersebut, siswa akan melakukan kegiatan menulis narasi.

(3)

yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri, bukan dorongan dari luar. Orang yang bertingkah lakunya digerakkan oleh dorongan instrinsik, baru akan merasa puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil. Misal seorang siswa berminat untuk menulis narasi, tanpa ada paksaan dari keluarga maupun dari guru. Minat itu tumbuh dari dirinya sendiri sehingga siswa akan melakukan kegiatan menulis narasi dengan kesungguhan dan kesenangan hati tanpa paksaan.

Dorongan ektrinsik (luar) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang karena pengaruh dari luar. Misal : seorang siswa harus menyukai atau menerima pelajaran menulis narasi, karena menulis narasi bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Secara tidak langsung siswa dipaksa untuk menyukai pelajaran tersebut (TIM MKDK IKIP Semarang, 1996 : 23-33). 2. Berita

a. Pengertian Berita

Menurut Husnun (2009:9) berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media masa.

Sedangkan menurut Alwi (2007:140) Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

(4)

Dari beberapa pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa berita adalah peristiwa yang benar-benar terjadi atau nyata yang disampaikan oleh wartawan di media massa.

b. Persyaratan berita

Untuk bisa menulis berita kita harus mengetahui persyaratan berita. Persyaratan dalam menulis berita yaitu 5W+ H (What, Who, Where, Why, When dan How) atau keamanan Djuroto dalam Farhan (2005 : 21).

What (apa) : Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi. Misalnya kecelakaan, kebakaran, pembunuhan, peramokan, perang, olahraga dan sebagainya.

Who (siapa) : Artinya, siapa pelaku kejaian atau peristiwa itu. Siapa saja yang terlibat. Misalnya perisitwa perkelahian antar pelajar. Siapa pelakunya ? SMP “SESUKAKU” lawan SMP “SEMAUKU”.

Where (di mana) : Artinya, di mana peristiwa atau kejadian itu berlangsung. Misalnya di sepanjang jalan menuju lapangan olahraga.

When (kapan) : Artinya, kapan peristiwa atau kejadian itu berlansung. Misalnya pagi tadi, sore kemarin, atau pagi kemarin.

Why (mengapa) : Artinya, mengapa kejadian itu bisa terjadi. Misalnya, karena pelajar putri SMP “SESUKAKU” diganggu oleh pelajar putra SMP “SEMAUKU”, artinya sehingga menimbulkan kemarahan para pelajar putra SMP “SESUKAKU”, maka terjadilah perkelahian itu. How (bagaimana) : Artinya, bagiamana kejadian itu bisa berlangsung.

Misalnya, ketika pelajar putri SMP SESUKAKU mengambil bola di dekat kerumunan anak-anak SMP SEMAUKU, tiba-tiba pelajar putra SMP SEMAUKU mencolek pantat pelajar putri SESUKAKU itu. Akibatnya teman-teman pelajar putri menjadi gerang. Terjadilah perkelahian itu. Mula-mula seorang lawan seorang, namun akhirnya menjadi perkelahian masal.

(5)

siarkan, bisa menjadi aman. Misalnya: peristiwa penganiayaan pembantu rumah tangga (kasus Ira di Surabaya tahun 1989). Meskipun kasus didukung data yang benar, tetapi karena tindakan yang tidak manusiawi itu sempat termua di surat kabar, masyarakat menjadi marah. Akiabtnya terjadi demonstrasi massal yang mengganggu keamanan secara nasional. Ini tidak boleh terjadi. Djuroto dalam Farhan (2005: 23) menyatakan bahwa selain 5W + H + S, satu lagi yang masuk dalam persyaratan berita, yakni kebenaran. Artinya sebuah berita harus benar. Karena banyak kejadian atau peristiwa atau pendapat orang yang (dikira) merupakan fakta tetapi ternyata banyak mengandung kebohongan. Padahal fakta merupakan data utama.

c. Jenis-jenis Berita

Jenis-jenis berita menurut Husnun (2009: 49-69), diantaranya : (1) Berita Politik, (2) Berita Ekonomi, (3) Berita Kriminal, (4) Berita Olahraga, (5) Berita Seni hiburan keluarga, (6) Berita Pendidikan, dan (7) Berita Pemerintahan.

1) Berita Politik

Berita politik adalah berita mengenai berbagai macam aktifitas politik yang dilakukan para pelaku politik di partai politik, lembaga legislatif, pemerintahan dan masyarakat secara umum. 2) Berita Ekonomi

Meskipun tidak banyak pembacanya, tapi berita ekonomi memiliki segmen yang jelas, para pebisnis, para pengambil kebijakan dan para pelaku dunia usaha. Contohnya “cukup satu BUMN penuhi privatisasi”.

3) Berita Kriminal

Kriminal muncul sejalan dengan dinamika kehidupan manusia modern. Angka kriminalitas terus menanjak sejalan dengan peningkatan tuntutan hidup.

(6)

4) Berita Olahraga

Ketika masyarakat mulai bosan dengan berita politik dan kriminal, berita olahraga menjadi daya tarik tersendiri. Memang belum ada survey khusus soal karakteristik pembaca koran, tapi secara umum bisa dilihat berita olahraga banyak diminati oleh pembaca. Itulah sebabnya semua koran menempatkan berita olahraga dalam halaman khusus dengan tampilan yang menarik. 5) Berita Seni, Hiburan dan Keluarga

Berita tentang musik, film dan TV menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Ini ditandai dengan banyaknya tabloid hiburan yang menampilkan berita seluk beluk kehidupan artis. 6) Berita Pendidikan

Dibanding materi yang lain, berita pendidikan bisa jadi yang paling tidak menarik. Biasanya koran menempatkan berita pendidikan tidak sebagai rubril khusus, tapi diselipkan bersama berita lain. Tapi kota yang memiliki banyak perguruan tinggi seperti Malang, berita pendidikan ditempatkan sebagai rubrik khusus dengan halaman tersendiri.

7) Berita Pemerintahan

Meskipun hampir semua media cetak memuat aktivitas pemerintahan, tapi pemuatannya tidak di halaman khusus. Bisa jadi berita pemerintahan hanya sebagai pelengkap karena memang tidak terlalu penting.

d. Unsur-unsur berita

Menurut Djuroto dalam Farhan (2005: 23), untuk bisa membuat berita yang baik, selain mengetahui pengertian dan persyaratan berita, harus pula memahami unsur berita, yakni unsur-unsur yang harus terdapat dalam berita. Sebuah berita harus dapat menarik perhatian pembaca. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis berita adalah sebagai berikut :

1) Aktual atau baru (termasa)

(7)

2) Jarak

Jauh dekatnya jarak yang terimbas pada berita merupakan unsur yang perlu diperhatikan. Apabila kita membuat berita untuk kepentingan warga kota, maka peristiwa yang terjadi di lingkungan kota, lebih menarik perhatian daripada peristiwa di kota lain.

3) Terkenal (ternama)

Penting tidaknya peristiwa untuk diberitakan, tidak hanya terletak pada besar kecilnya peristiwa, menarik atau tidaknya kejadian itu, tetapi juga terkenal atau tidaknya subjek yang terkait pada peristiwa tersebut.

4) Keluarbiasaan

Kejadian atau peristiwa yang aneh dan luar biasa, selalu menarik perhatian.

5) Akibat

Kejadian yang dapat menimbulkan akibat atau pengaruh biasanya menarik perhatian masyarakat. Suatu kejadian yang mempunyai pengaruh atau akibat, selalu menarik perhatian masyarakat karena menggugah sifat egosentris manusia.

6) Ketegangan

Unsur ketegangan dijadikan dasar untuk membuat pembaca tetap terangsang mengikuti pemberitaan kita.

7) Pertentangan

Perang dan tinju merupakan gambaran dari suatu pertentangan bahkan sampai dengan mengadu fisik. Perang dan tinju merupakan berita yang banyak dibaca oleh masyarakat, karena menimbulkan pertentangan yang dapat menarik perhatian masyarakat.

8) Seks

Masalah seks, ternyata juga dapat menarik perhatian. Seks dapat menimbulkan rangsangan tersendiri. Itulah sebabnya pemberitaan tentang seks banyak diminati.

9) Kemajuan

Pemberitaan tentang kemajuan selalu menarik, karena semua manusia ingin maju.

10) Human interest

Human interest di sebut juga satu kehidupan yang menarik. Kehidupan yang menarik pada penampilan berita, merupakan rangsangan tersendiri bagi pembaca. Ini dikarenakan sifat manusia yang selalu ingin mengetahui yang aneh dan menarik.

11) Emosi

(8)

12) Humor

Sesuatu yang lucu biasanya menyenangkan. Humor yang ringan yang dapat merangsang pembaca untuk ikut tertawa merupakan bagian dari sisi pembuatan berita agar disenangi.

3. Menulis Berita

Menulis berita adalah menjabarkan pokok-pokok berita yang sudah didapat di lapangan dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan berita yang ditulis di media massa guna kepentingan khalayak umum.

4. Media Autentik

a. Pengertian Media Autentik

Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar” (Djamarah, 2006: 120).

Menurut asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan dalam Sadiman (2008: 6) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset bingkai adalah contoh-contohnya

(9)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau cara yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga hasil belajar menjadi lebih memuaskan.

Menurut Alwi, Hasan (1991: 77), autentik adalah dapat dipercayat, asli ; tulen dan sah.

Sementara itu Poerwadinata (1976: 65) berpendapat bahwa autentik adalah dapat dipercaya, benar, dan asli.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa autentik adalah suatu hal yang kebenarannya dapat dipercaya, asli, dan sah.

Jadi media autentik adalah suatu alat atau cara yang mempengaruhi belajar siswa yang dapat dipercaya kebenarannya, asli dan sah.

b. Macam-Macam Media

Menurut Arsyad (2009: 29-33) berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:

1) Media teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotogratik.

2) Media teknologi audio visual, adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual.

3) Media teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis komputer.

(10)

Djamarah (2006: 124-126) mengklasifikasikan media menjadi tiga yaitu: dilihat dari jenisnya, daya liputnyua, dan dari bahan serta cara pembuatannya.

1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam: Media Auditif,Visual,Audiovisual.

a) Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti : radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.

b) Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

c) Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:

(1) Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti film bingkai suara (sound slides, film rangkai suara, dan cetak suara).

(2) Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.

Pembagian lain dari media adalah:

(1) Audiovisual Murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film video, cassette (2) Audiovisual Tidak Murni, yaitu yang unsur suara dan unsur

gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.

(11)

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh : radio dan televisi.

b) Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film ragkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

c) Media untuk Pengajaran Individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.

3) Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam; Media Sederhana dan Media Kompleks.

a) Media sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaan-nya tidak sulit. b) Media kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana (2005: 2) mengemukakan manfaat pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

(12)

d. Jenis dan kriteria memilih media pembelajaran

Sudjana (2005: 3) mengemukakan ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran:

1) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.

2) Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock-up, diorama, dan lain-lain.

3) Media proyeksi, seperti slide, film strips, film penggunaan OHP dan lain-lain.

4) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. 5. Pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media autentik

Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa (Husnun, 2009 : 9).

Sedangkan menurut Djudjuk Juyoto (1985 : 25) berita adalah sesuatu kabar yang disiapkan bernilai positif berguna bagi masyarakat luas. Jadi berita adalah peristiwa yang benar-benar terjadi atau nyata yang disampaikan oleh wartawan di media massa.

(13)

futsal di sekolah dan makanan favorit di sekolah. Siswa terjun langsung dalam menyusun berita sehingga akan didapat hasil yang maksimal.

C. Kerangka Pikir

Seperti diketahui bahwa keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto masih bisa ditingkatkan. Hal ini berarti perlua diupayakan pemecahannya, sehingga tingkat penugasan keterampilan menulis berita menjadi lebih baik.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan media autentik. Dalam hal ini digunakan pada setiap siklus pembelajaran. Dengan menggunakan media otentik sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang menarik perhatian siswa, diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto.

D. Hipotesis Tindakan

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5.54 Perencanaan panel zone pada redistribusi momen 143 Tabel 5.55 Momen rencana sambungan balok dengan kolom 145 Tabel 5.56 Perencanaan sambungan las joint balok dengan kolom

Tujuan pembelajaran berbasis komputer model tutorial yakni untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan secara mandiri oleh siswa sesuai materi yang dimuat dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa supply vessel yang mempunyai biaya operasional yang minimum adalah platform supply vessel dengan kapasitas dan pola operasi untuk dua

Era 4.0 Sering Dikatakan Dengan Era Yang Seluruh Aktivitas Individu Dilakukan Dengan Menggunakan Alat Komunikasi Melalui Ponsel Yang Memiliki Kemampuan Tinggi

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti tentang kebutuhan gizi Balita pada bidan diperoleh hasil wawancara menunjukkan bahwa ibu sudah mengerti apa manfaat memenuhi

Percobaan pengaruh waktu pencangkokan monomer asam akrilat pada serat rayon yang dipelajari untuk beberapa variasi temperatur, dosis radiasi 8 kGy dan konsentrasi monomer 30 %.

Lakmi Hartayanie, MP selaku dosen pembimbing I, yang mulai dari awal pencarian topik penelitian hingga terselesaikannya laporan Skripsi ini, telah banyak meluangkan waktu,

Dengan strategi bermain peran, peneliti mencatat adanya ada perubahan psikologis anak terhadap pelajaran bahasa Arab, seperti murid lebih senang dan semangat