TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN INFORMED CONSENT PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR) DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KOTA YOGYAKARTA
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat sarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
diajukan oleh
Dita Kristiana
NIM 12.93.0063
kepada
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
TESIS
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN INFORMED CONSENT
PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR) DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KOTA YOGYAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Dita Kristiana
NIM 12.93.0063
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing Utama Anggota Tim Penguji Lain
Petrus Soerjowinoto, S.H., M.H. Dr. Trihoni Nalesti Dewi, S.H., M.Hum.
Pembimbing Pendamping
dr. Rano Indradi Sudra., M.Kes.
Thesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Hukum
Tanggal………..
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Tinjauan Yuridis
Pelaksanaan Informed Consent Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) di Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Yogyakarta.
Penelitian ini terkait bidan dalam melaksanakan Permenkes 1464
tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek bidan pada Pasal 18
yaitu bidan berkewajiban untuk: memberikan informasi tentang masalah
kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan, meminta persetujuan
tindakan yang akan dilakukan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang
tinjauan yuridis informed consent pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim,
alasan dibutuhkannya informed consent, pelaksanaan informed consent
pemasangan AKDR di Puskesmas Jetis dan Tegalrejo Yogyakarta.
Maksud penyusunan tesis ini diajukan untuk mencapai gelar Magister
Hukum Kesehatan Fakultas Pasca Sarjana Program Studi Hukum Kesehatan
Universitas Katholik Soegijopranata. Dalam kesempatan ini, peneliti dengan
segala kerendahan hati ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang membantu penelitian. Penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Agnes Widanti S., SH., CN., selaku ketua Program Studi Hukum
2. Petrus Soerjowinoto, S.H., M.H., selaku pembimbing utama tesis
3. dr. Rano Indradi Sudra., M.Kes., selaku pembimbing pendamping tesis
4. Dr. Trihoni Nalesti Dewi, S.H., M.Hum., selaku penguji tesis
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Hukum Kesehatan UNIKA Semarang
6. Bapak dan Ibu staf administrasi yang senantiasa bekerja secara optimal
sehingga selalu memberikan kemudahan mahasiswa
7. Teman teman Hukum Kesehatan yang selalu memotivasi satu sama lain.
Segala kritik, saran, batuan dan masukan senantiasa penulis
harapkan demi kesempurnaan penulisan penelitian ini.
Yogyakarta, Maret 2017
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
HALAMAN PERNYATAAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Metode Penelitian ... 7
F. Penyajian Thesis... 14
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Informed Consent ... 16
1. Pengertian Informed Consent ... 16
2. Syarat Sah Informed Consent ... 18
3. Pembatalan Informed Consent ... 18
4. Manfaat Informed Consent ... 18
5. Tujuan Informed Consent ... 19
6. Bentuk Informed Consent ... 19
8. Dasar Hukum Informed Consent... 20
9. Issu Informed Consent ... 25
10. Elemen Informed Consent ... 25
B. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) ... 27
1. Pengertian AKDR ... 27
2. Jenis AKDR ... 28
3. Cara Kerja AKDR ... 28
4. Keuntungan AKDR ... 29
5. Kerugian AKDR ... 30
6. Persyaratan Pemakaian AKDR ... 31
7. Klien yang tidak Boleh Menggunakan AKDR... 32
8. Waktu Penggunaan AKDR ... 32
9. Petunjuk bagi Klien yang Menggunakan AKDR ... 33
10. Konseling AKDR ... 34
11. Kelengkapan Pengisian Kartu Status Peserta KB ... 38
C. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ... 40
1. Pengertian Puskesmas ... 40
2. Bidan ... 41
3. Pelatihan dan Pengalaman Kerja Bidan ... 43
D. Kerangka Konsep ... 46
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaturan Hukum Informed consent Pemasangan AKDR ... 47
B. Alasan Dibutuhkannya Informed Consent ... 48
C. Pelaksanaan Informed Consent Pemasangan AKDR ... 54
BAB IV. PENUTUP A. Simpulan ... 71
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data Pasien di Puskesmas Jetis Yogyakarta 2016 63
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Kerangka Konsep Tinjauan Yuridis Pelaksanaan 46
Informed Consent Pemasangan AKDR
Gambar 3.1. Alur Program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas 67
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Gambar Informed Consent Ibu Windarnidi Puskesmas 76
Jetis
Lampiran 2. Gambar Informed Consent Ibu LilisHaryati di Puskesmas 77
Jetis
Lampiran 3. Gambar Informed Consent Ibu Junaidahdi Puskesmas Jetis 78
Lampiran 4. Gambar Informed Consent Ibu Nurhayati di Puskesmas Jetis 79
Lampiran 5. Gambar Informed Consent Ibu Halimah di Puskesmas Jetis 80
Lampiran 6 Gambar Informed Consent Ibu ArlinAriyanto di Puskesmas 81
Tegalrejo
Lampiran 7. Gambar Informed Consent Ibu LinawatiPamungkas di 82
Puskesmas Tegalrejo
Lampiran 8. Gambar Informed Consent Ibu Kustiyaningsihdi Puskesmas 83
Tegalrejo
Lampiran 9. Gambar Informed Consent Ibu Prasetyowati di Puskesmas 84
Tegalrejo
Lampiran 10. Gambar Informed Consent Ibu Chazah Siti Nurarofah 85
di Puskesmas Tegalrejo
Lampiran 11. Gambar Informed Consent Ibu Christina M. Gurning 86
di Puskesmas Tegalrejo
Lampiran 12. Gambar Informed Consent Ibu Ajeng Sawitridi Puskesmas 87
Tegalrejo
Lampiran 13. Gambar Informed Consent Ibu Rosalia Catur Sawitri 88
di Puskesmas Tegalrejo
Lampiran 14. Pedoman Wawancara Bidan 89
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dita Kristiana, Peserta Program
Studi magister Hukum Kesehatan, Nim 12.93.0063,
Menyatakan:
1. Bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang penah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
2. Bahwa sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
Pustaka.
Demikian pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Semarang, Maret 2017
ABSTRAK
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN INFORMED CONSENT
PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KOTA YOGYAKARTA
Kualitas konseling oleh pemberi pelayanan (bidan atau dokter) sangat penting guna terselenggaranya pelayanan KB yang berkualitas. Permenkes 1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan menyatakan bahwa dalam melaksanakan praktik/kerja, bidan berkewajiban untuk memberikan informasi tentang pelayanan yang dibutuhkan, meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan, melakukan pencatatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan informed consent pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim, alasan dibutuhkannya informed consent dan pelaksanaan informed consent pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim di Puskesmas Kota Yogyakarta.
Metode penelitian yuridis sosiologis. Informan dipilih dengan purposive sampling dengan kategori Puskesmas rawat inap di kota Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah bidan, informed consent dan pasien yang akan dilakukan pemasangan AKDR di Puskesmas Jetis dan Tegalrejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data primer dan data sekunder sebagai data pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinjauan yuridis pelaksanaan informed consent pemasangan AKDR terdapat pada Permenkes Nomor 1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Alasan dibutuhkannya informed consent yaitu ada menurut literature, praktisi dan pasien. Pelaksanaan informed consent pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim, bidan sudah memberikan informasi namun pengisian lembar persetujuan tindakan belum lengkap.
ABSTRACT
Juridical Review Implementation of Informed Consent Install an Intrauterine Device at Puskesmas in Yogyakarta
Permenkes provision 1464 of 010 on licensing and operation of midwifery practicesformed the legal basis for midwives to perform the installation of an intrauterine device. This study aims to determine the legal regulation of informed consent mounting intrauterine devices, the reason it needs informed consent and implementation of informed consent mounting intrauterine devices.
Juridical sociological research methods. Informants selected by purposive sampling by category inpatient health centers in the city of Yogyakarta. The object of this study is the midwife, informed consent and patients who will be the installation of an intrauterine device in the clinic Jetis and Tegalrejo. This study is a qualitative study with primary data and secondary data as supporters.
The result showed that the implementation of the judicial review of informed consent mounting intrauterine devices contained Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Permenkes Nomor 290 tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, Permenkes Nomor 1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, Permenkes Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Namely the need for informed consent reasons of security midwife. When it will be taken, no written evidence. If there is a case, no consent. It according to the standard operating procedure Puskesmas. Implementation of informed consent mounting intrauterine devices, midwives are providing information but charge sheet is not yet complete consent.