• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolahan, Pola Dan Struktur Organisasi PSB_ Pengelolahan, Pola Dan Struktur Organisasi PSB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolahan, Pola Dan Struktur Organisasi PSB_ Pengelolahan, Pola Dan Struktur Organisasi PSB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolahan, Pola dan Struktur Organisasi PSB

Pengelolahan, Pola dan Struktur Organisasi PSB

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang

Pada dasarnya sumber belajar dapat berupa manusia dan bukan manusia. Pusat Sumber Belajar (PSB) Pada dasarnya sumber belajar dapat berupa manusia dan bukan manusia. Pusat Sumber Belajar (PSB)

merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan proses. Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan, pelayanan

lingkungan, tujuan dan proses. Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan, pelayanan audio-visual, peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan kegiatan program instruksional dan audio-visual, peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan kegiatan program instruksional dan tempat mengembangkan alat-alt bantu dalam pengembangan sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat mengembangkan alat-alt bantu dalam pengembangan sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan tempat bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan multimedia pendidikan terpadu yang terdiri atass unsur-unsur perpustakaan, workshop, audio-visual dan multimedia pendidikan terpadu yang terdiri atass unsur-unsur perpustakaan, workshop, audio-visual dan laboratorium (Zainuddin : 1984).

laboratorium (Zainuddin : 1984).

Dalam kenyatannya, PSB yang ideal masih sulit ditemui, terlebih di kota-kota kecil, bahkan PSB inipun masih Dalam kenyatannya, PSB yang ideal masih sulit ditemui, terlebih di kota-kota kecil, bahkan PSB inipun masih langka ditemukan pada lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Sumber belajar yang jelas dapat dilihat langka ditemukan pada lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Sumber belajar yang jelas dapat dilihat masih dalam bentuk perpustakaan yang pada dasarnya merupakan salah satu komponen Pusat Sumber  masih dalam bentuk perpustakaan yang pada dasarnya merupakan salah satu komponen Pusat Sumber  Belajar itu sendiri. Namun demikian pengelolaan dan organisasi yang baik akan memberikan tujuan-tujuan Belajar itu sendiri. Namun demikian pengelolaan dan organisasi yang baik akan memberikan tujuan-tujuan lembaga yang optimal pula.

lembaga yang optimal pula.

Sebagaimana suatu lembaga, untuk meningkatkan efektivitas dan dan efisiensi belajar mengajar dan Sebagaimana suatu lembaga, untuk meningkatkan efektivitas dan dan efisiensi belajar mengajar dan

mengoptimalkan fungsi PSB perlu didukung dengan sistem pengelolaan yang memadai, yaitu organisasi yang mengoptimalkan fungsi PSB perlu didukung dengan sistem pengelolaan yang memadai, yaitu organisasi yang baik, dan tenaga profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan sumber-sumber belajar. Tulisan ini baik, dan tenaga profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan sumber-sumber belajar. Tulisan ini dibatasi dalam lingkup pengelolaan dan organisasi PSB yang ideal. Bagaimana pengelolaan dan organisasi dibatasi dalam lingkup pengelolaan dan organisasi PSB yang ideal. Bagaimana pengelolaan dan organisasi PSB dalam upaya peningkatan maksud dan tujuan diadakannya PSB sehingga memperoleh hasil yang optimal PSB dalam upaya peningkatan maksud dan tujuan diadakannya PSB sehingga memperoleh hasil yang optimal akan dibahas dalam makalah ini.

akan dibahas dalam makalah ini. B. Rumusan Masalah

B. Rumusan Masalah  Adapun

 Adapun yang yang rumusarumusan n masalah masalah pada pada makalah makalah ini ini adalah adalah :: 1. Bagaimana Pengelolaan Pusat Sumber Belajar ?

1. Bagaimana Pengelolaan Pusat Sumber Belajar ? 2. Bagaimana Pola Organisasi PSB ?

2. Bagaimana Pola Organisasi PSB ? 3. Bagaimana Struktur Organisasi PSB? 3. Bagaimana Struktur Organisasi PSB? C. Tujuan Penulisan

C. Tujuan Penulisan  Adapun

 Adapun tujuan tujuan dari dari penulisan penulisan makalah makalah ini ini adalah adalah :: 1. Bagaimana Pengelolaan Pusat Sumber Belajar ? 1. Bagaimana Pengelolaan Pusat Sumber Belajar ? 2. Bagaimana Pola Organisasi PSB ?

2. Bagaimana Pola Organisasi PSB ? 3. Bagaimana Struktur Organisasi PSB? 3. Bagaimana Struktur Organisasi PSB? D. Manfaat Penulisan

D. Manfaat Penulisan  Ada

 Ada beberbeber apa apa manfaamanfaa t t dari dari penulisan penulisan makalah makalah ini, ini, diantardiantar anya anya adalah adalah :: 1.

1. Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan mahasiswa mahasiswa PascPasca a Sarjana Sarjana Program Program Studi Studi TTeknologi eknologi PendidikPendidikan an tentangtentang Pengelolaan, pola dan Struk

Pengelolaan, pola dan Struktur Organisasi tur Organisasi Pusat SPusat Sumber Belajar.umber Belajar. 2.

2. Sebagai Sebagai bahan bahan masukan masukan dan dan informasi informasi mengenai mengenai Pengelolaan, Pengelolaan, pola pola dan dan StruktStruktur ur Organisasi Organisasi PusatPusat Sumber Belajar. Sumber Belajar. BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik secara individual maupun Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik secara individual maupun kelompok untuk memudahkan terjadinya proses belajar (Hamalik,1989). Menurut Subandijah (1983:3),

kelompok untuk memudahkan terjadinya proses belajar (Hamalik,1989). Menurut Subandijah (1983:3),

Pengertian sumber belajar pada dasarnya merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Pengertian sumber belajar pada dasarnya merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik langsung ataupun tidak, baik sebagian atau keseluruhan. Sedang menurut AECT, proses belajar mengajar, baik langsung ataupun tidak, baik sebagian atau keseluruhan. Sedang menurut AECT, 1977 mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh 1977 mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar meliputi pesan, pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan.

orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Tucker (1979) mendefinisikan PSB dengan istilah

Tucker (1979) mendefinisikan PSB dengan istilah media center media center , dengan pengertian suatu departemen yang, dengan pengertian suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media (seperti

memberikan fasilitas pendidikan, latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media (seperti slideslide,, transparansi

transparansi overhead overhead ,, filstrip, vediotape,filstrip, vediotape, film 16 mm, dan lain-lain) dan pemberian pelayanan penunjangfilm 16 mm, dan lain-lain) dan pemberian pelayanan penunjang (seperti sirkulasi peralatan audiovisual, penyajian program-program video, pembuatan katalog, dan

(2)

pemanfaatan pelayanan sumber-sumber belajar pada perpustakaan. Definisi Tucker tersebut mencerminkan fungsi dan isi dari PSB sendiri. Jadi kalau dirinci, maka suatu PSB terdiri dari bagian-bagian sirkulasi media cetak dan non-cetak, bagian produksi dan latihan media cetak dan non-cetak), dan bagian pengembangan instruksional.

Timbulnya Pusat Sumber Belajar dapat terjadi karena adanya pertumbuhan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar nontradisional yang membutuhkan ruang belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan. Pusat Sumber Belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan yang baik dan optimal agar PSB tersebut benar-benar memberikan dampak positif, menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga mampu meningkatkan hasil belajar.

A. Pengelolaan Pusat Sumber Belajar 

Apabila PSB kita hubungkan dengan kawasan teknologi instruksional, maka tampak bahwa sebenarnya PSB itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya dengan kawasan tersebut.

Lingkungan yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien, pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana.

Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan PSB tersebut. Bila PSB tersebut pada perguruan tinggi, klien utama adalah mahasiswa, asisten, dan dosen. Pelayanan diutamakan kepada mereka sebaik-bainya. Isi dan kegiatan PSB adalah diutamakan untuk memenuhi kebutuhan klien. Bila suatu PSB tidak dapat memenuhi kebutuhan dan tidak melayani klien, maka PSB tersebut berarti tidak operasional.

Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan PSB tersebut. Seorang kepala PSB bertanggung jawab terhadap seluruh bagian dan seksi yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Demikian  juga sebaliknya, setiap karyawan harus bertanggung jawab kepada kepala seksi, dan setiap kepala seksi

bertanggungjawab kepada kepala bagian. Apabila klien sering menghadapi prosedur yang sulit pada bagian, seksi, atau petugas, biasanya hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan ataupun pelayanan PSB tersebut kurang mencerminkan struktur organisasi dan prosedur kerja yang baik. Hal tersebut berlaku juga bagi

pengelolaan suatu PSB yang besar maupun yang kecil. Seorang kepala bagian atau kepala seksi harus dapat mengatur langsung atau memberi wewenang dalam melayani klien. Bila petugas bawahan belum menguasai, maka petugas atasannya harus melatih dan memberikan informasi secukupnya sehingga bawahan dapat berdiri sendiri.

Staf (petugas) sangat berpengaruh langsung terhadap PSB. Dapat dibayangkan betapa sibuk para petugas dalam melayani mahasiswa dan dosen dalam perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya tidak kurang dari 5000 atau bahkan mungkin lebih. Dalam hal ini mutlak diperlukan jumlah petugas yang besar  dengan mutu pelayanan yang tinggi. Betapapun tinggi dan modern mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola oleh tenaga yang ahli dan terampil, maka tidak mungkin pusat sember belajar akan dapat berfungsi dengan baik.

  Politik secara tidak sadar ternyata juga berpengaruh. Karena salah satu fungsi PSB adalah memeberikan informasi, maka dapat dilihat siapa pemberi informasi dan kepada siapa informasi tersebut disampaikan. PSB pada suatu perguruan tinggi negeri akan berbeda pesan atau misi yang dibawanya bila dibandingkan dengan suatu PSB keuangan.

  Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang memadai dengan pengaturan ruangan yang baik sehingga klien menjadi betah adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan PSB. Pengaruh fasilitas terhadap PSB yang lain adalah seperti penataan dan arsitektur yang menarik, listrik yang cukup, air conditioner , akustik, dan arus kerja yang lancar.

Peralatan yang memadai berpengaruh langsung dalam efektivitas pelayanan. Kemajuan dan

perkembangan peralatan dan teknologi sangat cepat, bahkankadang-kadang lebih cepat daripada program kita. Oleh karena itu PSB harus selalu mengikuti perkembangan peralatan yang baru. Meskipun demikian kita harus selalu berpedoman, betapapun baru dan modernnya peralatan dan kemajuan teknologi, kita harus mampu memilih peralatan yang sesuai dengan maksud dan pesan yang ingin di capai seefektif-efektifnya ( the right equipment for the right purpose).

  Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun pengadaan peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan operasional, maka pengelolaan PSB tidak berdaya. Dana yang realistis dapat

memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan baik, pelayanan yang meningkat, dengan produk yang bermutu.

Pengelolaan sumber belajar dapat diartikan sebagai kegiatan mengelola, mengatur, memanaj segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar menampilkan kompetensinya.

(3)

Pengelolaan ini tercermin dalam skema organisasi. Aspek penting dalam pengelolaan ini adalah peralatan, kepemimpinan, dan struktur administrasi lembaga. Di Amerika sendiri hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pelayananan media di kampus telah mencapai kemajuan dari tujuan asalnya dengan modernisasi di semua jurusan. PSB pada pendidikan tinggi memiliki kewajiban membantu semua anggota fakultas yang mengunjunginya (Merrill & Drob : 1977).

Prinsip-Prinsip Pengelolaan PSB adalah a. Prinsip Pengelolaan Pusat Informasi 

Dalam membentuk suatu pusat imformasi sebagai salah satu kegiatan PSB beberapa pertanyaan perlu dijawab terlebih dahulu, antara lain :

- Informasi apa yang diperlukan ? - Siapa yang memerlukan ?

- Apakah memang sering diperlukan ? - Informasi apa yang sudah tersedia ?

- Adakah informasi dalam bentuk cetakan atau dalam bentuk media lainnya?

Prinsip pengelolaannya adalah sebagai berikut : Laporan-laporan yang diterima dikirim ke unit fasilitas yang menggunakan sistem komputer (puskom) dan mengadakan persiapan untuk penerbitannya. Sebagai data dikirim ke unit reproduksi dokumen untuk dibuat microfilm, microfiche atau fotocopy untuk

selanjutnya dikirim ke pusat-pusat referensi tiap fakultas dan sebagian lagi di cetak di percetakan Universitas. b. Prinsip Pengelolaan Pelayanan

Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya pelayanan di PSB antara lain adalah:

1) Koleksi, dibina untuk dilayankan, bukan untuk hiasan atau pajangan, bagaimana pengembangan serta pengaturannya.

2) Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi penempatan gedung dan lainnya. 3) Pelayan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli, teknisi, ataupun asisten teknisi.

4) Pemakai, perorangan yang memanfaatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar, mahasiswa atau umum. Ketiadaan salah satu komponen di atas, atau masing-masing berdiri sendiri dtanpa kerja sama yang baik, maka pelayanan tidak dapat tercipta sebgaimana mestinya. Untuk itu diperlukan pelayanan dengan karakteristik berikut :

1) Mudah dimengerti, menggunakan car yang mudah dimengerti oleh pengunjung/pemakai maupun oleh petugas itu sendiri.

2) Efisiensi dan ekonomis, menggunakan bahan pelengkap dengan variasi sedikit mungkin.

3) Kelambatan yang minimal, mengusahakan tidak ada keterlambatan dalam pelayanan pengunjung. c. Prinsip Pengelolaan Pengembangan Instruksional 

Fungsi PSB sebagai pengembangan bahan instruksional secara umum adalah menolong jurusan, staff pengajar secara individual di dalam membuat rancangan dan pemilihan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, hal ini meliputi :

1) perencanaan kurikulum

2) identifikasi pilihan program instruksional 3) seleksi peralatan dan bahan

4) perkiraan biaya

5) penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar  6) perencanaan program

7) prosedur evaluasi 8) revisi program

Pengembang instruksional yang bekerja di PSB hendaknya memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan dan telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus, memiliki pengalaman yang cukup,

pengetahuan yang luas, penampilan yang meyakinkan dan menguasai bidang evaluasi. Apabila dirinci, secara garis besar kompetensi yang harus dimiliki oleh pengembang instruksional antara lain adalah memilih proyek pengembangan instruksional, menggali analisis kebutuhan, merncanakan, menspesifikasi strategi instruksional, sampai memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan pengembangan instruksional.

d. Prinsip Pengelolaan Produksi 

Fungsi produksi berkaitan dengan penyediaan materi instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini meliputi : 1) penyiapan karya seni asli untuk tujuan instruksional, 2) produksi transparansi, produksi fotografi, 3) pelayanan reproduksi fotografi, 4) pemograman, pengeditan, dan reproduksi

(4)

rekaman pita suara, 5) pemograman, pemeliharaan dan pengembangan sistem televisi kampus. Penjelasan tentang produksi ini meliputi keterampilan produksi grafis, audio, fotografi (diam), film (bergerak), TV dan video dan kombinasi. Adapun tahapan dalam pengelolaan produksi ini adalah :

1) Pengidentifikasian dan analsis masalah komunikasi. 2) Perancangan dan produksi pesan.

3) Pengadministrasian fasilitas dan personalia produksi media. B. Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar.

Pola organisasi pusat sumber belajar pada umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: 1. Pola terpisah (independen and decentralized ).

2. Pola terpusat (centralized organization).

3. Kombinasi dari kedua pola tersebut ( pola hyrid ).

Pola organisasi pusat sumber belajar tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini dapat diamati dalam proses pelaksanaan tugas dan pelayanan serta tanggung jawab. Setiap pola organisasi pusat sumber belajar menjalankan fungsinya masing-masing sesuai dengan tugas dan wewenang yang

dibebankan akan tetapi tidak lepas dari kontrol yang di atasnya. Karena ketiga pola tersebut merupakan pola organisasi yang saling berkaitan dalam hal pertanggung jawaban. Pola organisasi tersebut disesuaikan dengan tingkat permintaan klien. Namun, maing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

1. Pola Organisasi Terpisah (independen and decentralized)

Pola organisasi terpisah merupakan pola organisasi yang bersifat otonom dalam hal mengelola pusat sumber belajar. Biasanya pola ini membidangi salah satu bidang atau bagian sumber belajar artinya

bertanggung jawab dalam bidang tersebut. Pelayanan yang diberikan hanya menyangkut bidang sumber  belajar yang dibebankan. Dan gedung perkantorannya pun terpisah dengan kantor pusat. Hal ini diberikan wewenamg untuk mengelola sumber belajar tersebut secara mandiri akan tetapi dipertanggung jawabkan kepada atasannya atau kantor pusat. Dalam prosesnya, pola organisasi pusat sumber belajar terpisah mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Pola Organisasi Terpisah

a) Tiap bagian berdiri sendiri (otonom), dengan demikian tiap bagian bebas mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh peraturan dari bagian lainnya. Misalnya bagian audio merupakan bagian yang terpisah dari bagian televisi sekalipun berhubungan sangat erat.

b) Dapat melayani lebih leluasa dan lebih akrab karena klien yang datang khusus bagian tersebut tidak sebanyak bila semua bagian berada pada satu tempat yang sama.

c) Kemungkinan juga ruangan khusus bagian tersebut dapat diatur sebaik mungkin sehingga ruangan lebih nyaman.

d) Dengan terpisah-pisahnya bagian-bagian secara fisik maupun administratif maka bagian tersebut dapat ditempatkan mendekati klien yang paling sering membutuhkan. Misalnya, pelayanan audio visual ditempatkan di Jurusan Teknologi Pendidikan dan sebagainya.

Kekurangan Pola Organisasi Terpisah

a) Karena tiap bagian tempatnya terpencar-pencar maka secara keseluruhan tambahan tenaga dan pengamanan yang cukup.

b) Jumlah anggaran yang disediakan secara keseluruhan menjadi lebih banyak. c) Terjadi tumpang tindih dalam tugas.

d) Karena semua bagian ingin bebas mengatur dirinya sendiri biasanya selalu berebut dana (competition in budget), karena tiap bagian berdiri sendiri secara terpisah, baik administratif maupun fisik, maka agak sulit dikontrol dan memerlukan tenaga pengamanan yang lebih banyak, bahkan banyak yang tidak terjamin keamanannya.

2. Pola Organisasi Terpusat (centralized organization)

Pola organisasi pusat sumber belajar terpusat merupakan pola organisasi yang menampung seluruh bagian unsur yang mempengaruhi proses pengelolaan dan pelaksanaan sumber belajar. Mulai dari unsur  pimpinan, sekretariat, bidang, sampai pada unsur sarana dan peralatan ditampung dalam satu gedung artinya lokasi tidak dipisahkan. Sehingga pengelolaanya berpusat pada satu lokasi atau satu gedung. Namun dalam prosesnya mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan Pola Organisasi Terpusat 

a) Secara fisik lokasi tidak terpisah. Seluruh bagian, seksi, sekretariat, pimpinan, dan nara sumber berada dalam satu gedung.

(5)

sangat memudahkan pengawasan prosedur kerja, penggunaan ruangan dan peralatan serta pengawasan penggunaan keuangan.

c) Secara administratif hanya ada satu top manager. Dengan demikian dapat dihindari hambatan birokrasi antar bagian atau antar seksi. Demikian juga hanya ada satu laporan dari top manager ke atas (pembantu rektor bidang akademis). Pada pola terpisah tiap bagian semuanya melapor sendiri-sendiri kepada pembantu rektor bidang akademis.

d) Hubungan kerja makin erat dan saling mendukung. Misalnya suatu produksi program televisi tidak bisa berproduksi sendiri tanpa bantuan di bagian grafis, fotografi, film, dan audio.

e) Dengan demikian penggunaan dana, sarana, peralatan, dan pelaksanaan administratif lebih efisien. Kekurangan Pola Organisasi Terpusat 

Mungkin gedung pusat PSB yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan, bahan, studio, laboratorium, ruang perkantoran bagian perbaikan (teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh karena itu, memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien yang volume

permintaanya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang cepat. 3. Pola Hybrid (Kombinasi dari kedua pola tersebut)

Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena kedua pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hybrid ini dapat diterapkan sebagai alternatif lain.

Kekurangan dari pola terpusat ialah mungkin gedung pusat sumber belajar yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan, bahan, dan studio, laboratorium, ruang perkantoran, bagian perbaikan (teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh karenanya tidak jarang memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang cepat. Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola Hybrid ini. Pola hibrid membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya.

C. Struktur Organisasi Pusat Sumber Belajar 

Struktur organisasi pusat sumber belajar terbagi atas beberapa tipe, diantaranya: 1). Tipe A

2). Tipe B 3). Tipe C 

4). Tipe D

Keterangan untuk tiap tipe diuraikan sebagai berikut: 1). Tipe A

(6)

Ketenagaan PSB Tipe A

a. Seorang penanggungjawab PSB (kepala sekolah); b. Seorang koordinator PSB;

c. Seorang tenaga administrasi;

d. Seorang ketua unit pelayanan dan pemeliharaan dibantu pengelola perpustakaan, laboratorium, dan bengkel kerja sesuai kebutuhan sekolah ;

e. Seorang ketua unit pengembangan sistem dibantu beberapa tenaga yang memiliki kompetensi di bidang desain pembelajaran, materi pelajaran, dan media;

f. Seorang Ketua Unit Pengembangan Media dibantu oleh beberapa tenaga yang memiliki keahlian di bidang media cetak, audiovisual, audio, grafis, dan multimedia.

Sarana dan Prasarana PSB Berbasis Sekolah Tipe A: a. Ruangan:

1) Katalog/resepsionis; 2) Pimpinan/koordinator; 3) Sekretariat;

4) Informasi;

5) Pengembangan Pembelajaran (Instruksional); 6) Pengembangan Media;

7) Evaluasi Produk Media;

8) Peminjaman dan Penyimpanan; 9) Laboratorium;

10) Laboratorium multimedia dan internet; .. 11) Bengkel/Praktek (untuk SMK);

12) Pelatihan; 13) Perpustakaan;

14) Presentasi Media Audiovisual. b. Peralatan Pendukung:

1) Rak-rak buku; 2) Lemari katalog; 3) Meja dan kursi baca; 4) Meja peminjaman;

5) Meja pelayanan pengguna (front office); 6) Meubeler berupa sofa; dan

7) Meja dan kursi untuk petugas. c. Peralatan Media:

1) Peralatan Produksi Media: a) Kamera foto;

b) Kamera video; c) Video editing; d) Komputer animasi;

e) Peralatan perekam audio; dan

f) Peralatan produksi untuk media grafis. 2) Peralatan Penyaji (hardware):

a) TV Monitor; b) VCD/DVD Player; c) Radio Tape Recorder; d) OHP;

e) LCD;

f) Komputer; dan g) Proyektor Slide.

d. Peralatan Laboratorium untuk Biologi, Fisika, Kimia, dan Bahasa. e. Peralatan Bengkel (untuk SMK):

1) Bengkel bangunan; 2) Bengkel elektronika; 3) Bengkel listrik;

(7)

4) Bengkel mesin; dan 5) Bengkel otomotif. f. Bahan Ajar (Software)

1). Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitian, dll).

2). Media non-cetak (audio, video, CD pembelajaran, CAI). 3). Media realia model/tiruan, specimen.

2). Tipe B

Fungsi PSB Tipe B

a. Fungsi Pelayanan dan Pemeliharaan meliputi: 1) kegiatan perpustakaan;

2) kegiatan laboratorium; dan

3) kegiatan pemanfaatan media audiovisual dan pemeliharaannya. b. Fungsi Pengembangan Media meliputi:

1) media cetak;

2) media audiovisual; 3) multimedia;

4) pengadaan perangkat keras & pemeliharaannya. Lingkup Kerja PSB Tipe B:

a. Pengelolaan kegiatan perpustakaan; b. Pengelolaan kegiatan laboratorium; dan

c. Pengelolaan kegiatan pengembangan media.

Gambar Struktur Organisasi PSB Berbasis Sekolah Tipe B

Ketenagaan PSB Tipe B:

a. 1 orang koordinator PSB. b. 1 orang tenaga perpustakaan. c. 1 orang tenaga laboran.

d. 3 orang pengelola kegiatan pengembangan media. Sarana dan Prasarana PSB Tipe B;

a. Ruangan (perpustakaan, laboratorium, dan pengembangan media). b. Peralatan untuk:

1. Perpustakaan (rak buku, katalog, perangkat komputer, TV monitor, CD/DVD player, radio, tape recorder, OHP, dan LCD).

2. Laboratorium (peralatan laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan dan materi pembelajaran). 3. Pengembangan Media (kamera foto, kamera video, komputer animasi, peralatan perekam audio, peralatan produksi untuk media grafis)

Bahan Belajar PSB Tipe B;

a. Media Cetak (buku, majalah, surat kabar, referensi, jurnal, hasil penelitian).

b. Media Audiovisual (kaset audio,kaset video, CD/VCD pembelajaran, multimedia) c. Media Visual (OHT, peta, globe, carta, realia/ model).

d. Media grafis 3). Tipe C 

(8)

Fungsi PSB Tipe C, memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi pelayanan perpustakaan, laboratorium, pemanfaatan media audio visual, dan pemeliharaan/ perawatan perangkat lunak dan keras.

Gambar Struktur Organisasi PSB Berbasis Sekolah Tipe C

4). Tipe D

Ketenagaan PSB Tipe D Jumlah Tenaga:

1) Seorang penanggungjawab PSB (Kepala Sekolah) 2) Seorang koordinator PSB

3) Seorang tenaga admnistrasi

4) Seorang Ketua Unit Pelayanan perpustakaan cetak yang dibantu oleh pengelola perpustakaan. 5) Seorang Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan non cetak dibantu oleh pengelola media non cetak.

Gambar Struktur Organisasi PSB Berbasis Sekolah Tipe D

Sarana dan Prasarana PSB Tipe D

a. Sebuah ruangan yang berfungsi untuk:

1) penyimpanan buku dan layanan perpustakaan; 2) sekretariat; dan

3) pelayanan audiovisual. b. Peralatan pendukung:

1) rak-rak buku; 2) lemari katalog;

3) meja dan kursi baca; 4) meja peminjaman; dan

5) meja dan kursi untuk petugas. c. Peralatan penyaji (hardware) seperti:

1) TV Monotor; 2) VCD/DVD Player; 3) Radio Tape Recorder; 4) OHP; dan

(9)

5) Komputer.

Bahan Ajar (Software) PSB Tipe D

a. Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitan, dll); b. Media non cetak (audio, VCD pembelajaran, CAI); c. Media realia (model, tiruan, specimen); dan

d. Media grafis.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

1. Ada 4 prisip pengelolaan Pusat Sumber Belajar yaitu : a. Prinsip Pengelolaan Pusat Informasi

b. Prinsip Pengelolaan Pelayanan

c. Prinsip Pengelolaan Pengembangan Instruksional d. Prinsip Pengelolaan Produksi

2. Ada 3 Pola organisasi pusat sumber belajar yaitu: a. Pola terpisah (independen and decentralized ). b. Pola terpusat (centralized organization).

c. Kombinasi dari kedua pola tersebut ( pola hyrid ).

3. Ada 4 Tipe Struktur Organisasi Pusat Sumber Belajar yaitu : a. Tipe A

b. Tipe B c. Tipe C d. Tipe D B. Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi Pengelolahan, pola dan struktur organisasi PSB dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan materi ini. Maka dari itu, kami mohon maaf jika pembaca merasa kurang puas saat membaca makalah ini.

Daftar Pustaka

 American Association of School Librarians, ALA and Association for Educational Communications and Technology, Media Programs District and School, 1975.

Merrill, Irving R. and Drob, harold, A., Criteria for Panning the Colege and University Learning Resource Center, Washingtong D.C., Association for Educational Communications and Technology,1977.

Schmid, William T., Media Center Management: A Paractical Guide, New York, Hasting House, 1980. Tucker, Richard N., The Organisation and Management of Educational Technology, London, Helm, 1979.

Gambar

Gambar  Struktur  Organisasi  PSB  Berbasis  Sekolah  Tipe  A
Gambar  Struktur  Organisasi PSB Berbasis  Sekolah  Tipe  B
Gambar  Struktur  Organisasi  PSB Berbasis  Sekolah  Tipe  D

Referensi

Dokumen terkait

sistem operasi Android , karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang.

Perangkat pembelajaran matematika metode power teaching berbasis konstruktivisme efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ditunjukkan dengan: (1) rata-rata keaktifan

Dalam sejarah teater Yunani (sebelum 534 SM) penonton hanya melihat topeng dan kepribadian seniman / aktor pengguna topeng tidak menjadi apresiasi penonton, bagi aktor/seniman

Hasil dari angket penelitian kategori tinggi memperoleh frekuensi terbanyak yaitu 18, dengan perolehan persentase sebesar 66,67 %. Hasil angket penelitian dan hasil

Termasuk kata perintah wajar karena kata tersebut sudah jelas digunakan untuk memerintah kita untuk berupaya atau berusaha untuk bisa lebih baik (sempurna). Sasarannya termasuk

Teknologi penginderaan jauh, melalui produk yang dihasilkan (citra foto, citra satelit) dapat dimanfaatkan sebagai sumberdata obyek geografi maupun informasi

Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan kepada Allah swt, karena berkah ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hadits” tanpa

dengan adanya kedisiplinan Ibadah dalam melaksanakan shalat fardlu dan dzikir di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin Desa Sokolimo Kecamatan Campurdarat