• Tidak ada hasil yang ditemukan

POINTERS RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZIING) PENGADAAN JASA LAYANAN PERBANKAN SEBAGAI BO I MITRA KERJA KPPN (PENJELASAN ADMINISTRASI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POINTERS RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZIING) PENGADAAN JASA LAYANAN PERBANKAN SEBAGAI BO I MITRA KERJA KPPN (PENJELASAN ADMINISTRASI)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

POINTERS RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZIING) PENGADAAN

JASA LAYANAN PERBANKAN SEBAGAI BO I MITRA KERJA KPPN

(PENJELASAN ADMINISTRASI)

A.

Pemaparan penjelasan lelang, khususnya terkait hal-hal sebagai berikut:

1.

Metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan;

2.

Cara penyampaian penawaran;

3.

Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran;

4.

Acara pembukaan dokumen penawaran;

5.

Metoda evaluasi;

6.

Hal-hal yang menggugurkan penawaran;

7.

Jenis kontrak yang akan digunakan;

8.

Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan

penawaran

ad. 1. Metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan

Metoda Pemilihan Penyedia Jasa Layanan Perbankan/Bank Umum sebagai

Bank Operasional I (BO-I) Mitra Kerja KPPN periode TA 2010, 2011, dan

2012 ini dilaksanakan melalui

Pelelangan Umum Pascakualifikasi.

Pada proses pascakualifikasi ini, diinformasikan bahwa:

pemasukan dokumen kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran.

proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan

persyaratan tertentu lainnya dari penyedia jasa setelah memasukkan

penawaran.

ad. 2. Cara penyampaian dokumen penawaran

Cara penyampaian dokumen penawaran

untuk pelelangan paket

pengadaan ini,

menggunakan metoda satu sampul

yaitu penyampaian

dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis, dan

penawaran harga dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup.

Dokumen-dokumen yang harus dilampirkan

dalam dokumen penawaran,

yaitu sebagaimana tercantum pada BAB II PENYIAPAN PENAWARAN yang terdiri

dari:

1.

Persyaratan administrasi

meliputi:

a.

Surat penawaran (bermaterai cukup, dicap perusahaan, bertanggal,

ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan/Direktur Utama/Penerima

Kuasa yang secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak,

dengan contoh form sebagaimana pada lampiran 6 dokumen lelang);

b.

Asli Jaminan Penawaran (diterbitkan oleh Bank Umum);

c.

Asli surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi segala ketentuan

yang ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan jasa layanan sebagai bank

operasional I, sesuai lampiran 4 dokumen lelang;

d.

Surat pernyataan minat untuk mengikuti pengadaan jasa layanan bank

operasional I, sesuai formulir 1.a pada lampiran 1 dokumen lelang;

(2)

e.

Pakta integritas yang telah ditandatangani oleh Peserta Lelang dan

dibubuhi cap perusahaan, sesuai formulir 1.b pada lampiran 1 dokumen

lelang;

f.

Formulir isian kualifikasi sesuai lampiran II Keppres 80 tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

sesuai formulir 1.c pada lampiran 1 dokumen lelang;

g.

Fotokopi NPWP;

h.

Fotokopi bukti tanda terima penyampaian SPT PPh Badan tahun 2008;

i.

Fotokopi SSP (bukti setor lain yang sah) atas pembayaran PPh Pasal 25

atau PPh Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan

terakhir sebelum memasukkan penawaran (

Mei, Juni, Juli 2009

);

2.

Persyaratant teknis

, yang meliputi:

a.

Fotokopi

surat keterangan yang dikeluarkan dan telah dilegalisir oleh

Bank Indonesia kepada bank yang bersangkutan yang menunjukan

tingkat kesehatan keseluruhan sekurang-kurangnya tergolong cukup baik

(peringkat komposit 3) untuk posisi 2 (dua) periode terakhir;

b.

Asli surat pernyataan memiliki jumlah minimal

KCBU

yang sekota dengan

lokasi KPPN lingkup Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan sesuai

dengan persyaratan minimal , sesuai lampiran 2 dokumen lelang;

c.

Asli surat pernyataan kesanggupan menawarkan sebagai BO I untuk

seluruh KPPN dalam satu paket pekerjaan, apabila Bank Umum

bersangkutan memiliki KCBU yang sekota dengan seluruh lokasi KPPN

dalam satu paket pekerjaan dimaksud (lihat lampiran 5 dokumen lelang).

d.

Asli surat pernyataan memiliki kualitas jaringan bank yang dapat

diandalkan untuk mengelola transaksi

on-line bisnis dan pelaporan

antara kantor pusat dan

KCBU

bersangkutan yang menjadi mitra KPPN,

sesuai lampiran 4 (empat) dokumen lelang;

e.

Asli

surat

pernyataan

mengenai

kemampuan

melaksanakan

pemindahbukuan ke rekening yang berhak sesuai yang tercantum dalam

SP2D dan Surat Perintah Transfer, sesuai lampiran 6 dokumen lelang.

f.

Asli Surat Pernyataan Kesanggupan untuk Menyediakan Faisilitas

Cash

Management System (CMS) paling lambat 2 (dua ) bulan sejak

ditunjuk sebagai pemenang lelang, baik untuk Kantor Pusat Ditjen

Perbendaharaan maupun KPPN Mitra Kerja BO I (lihat lampiran 8

dokumen lelang).

Selanjutnya dokumen penawaran dimaksud disampaikan kepada Panitia

Pemilihan

Bank Operasional I Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dengan

mengikuti jadwal sebagai berikut:

1.

Untuk paket pekerjaan 1 s.d. 15, pemasukan dokumen penawaran

dilaksanakan pada:

Tanggal : 7 s.d. 10 September 2009

Jam

: 09.30 WIB s.d. 15.00 WIB

(khusus untuk tanggal 10 September 2009, batas akhir pemasukan

dokumen penawaran s.d. jam 10.00 WIB, dan dokumen penawaran

langsung dibuka pada saat itu juga)

(3)

2.

Untuk paket pekerjaan 16 s.d. 30, pemasukan dokumen penawaran

dilaksanakan pada :

Tanggal : 7 s.d. 11 September 2009

Jam

: 09.30 WIB s.d. 15.00 WIB

(khusus untuk tanggal 11 September 2009, batas akhir pemasukan

dokumen penawaran s.d. jam 13.30 WIB dan dokumen penawaran

langsung dibuka pada saat itu juga)

Dalam acara pemasukan dokumen penawaran, hal terpenting yang perlu

dicermati dan menjadi fokus perhatian dari setiap peserta lelang adalah

bagaimana mengalokasikan waktu secara tepat agar tidak terjadi

keterlambatan dalam penyampaian dokumen penawaran. Sebab apabila

penyampaian dokumen penawaran telah melewati batas waktu yang telah

ditetapkan dalam dokumen lelang, maka penawaran bersangkutan tidak akan

diterima.

ad. 3. Metode evaluasi

Metode evaluasi yang digunakan

untuk menilai dokumen penawaran dari

peserta lelang untuk seluruh paket pekerjaan ini menggunakan

sistem

gugur,

yaitu evaluasi dokumen penawaran yang dilakukan secara bertahap,

yaitu mulai dari evaluasi dokumen/data administrasi, evaluasi teknis, dan

evaluasi kewajaran harga. Apabila peserta lelang tidak memenuhi

persyaratan/tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi maka dinyatakan gugur,

dan tidak dapat mengikuti proses selanjutnya.

Kesimpulannya:

Peserta lelang yang akan diusulkan sebagai Pemenang lelang adalah peserta

lelang yang dokumen penawarannya dinyatakan telah memenuhi

persyaratan/lulus evaluasi administrasi, teknis, dan harga paling terendah

pertama.

Namun apabila berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen penawaran

ditemukan penawaran harga terendah yang sama dari lebih satu peserta

lelang yang telah lulus evaluasi administrasi dan teknis, maka penentuan

pemenang lelang dilaksanakan dengan melakukan penilaian kompetensi dan

kemampuan usaha yaitu dengan memberikan bobot nilai terhadap

unsur-unsur teknis (kualifikasi) sebagai berikut :

1.

Peringkat Komposit Bank

untuk posisi 2 (dua) periode terakhir yang

lebih tinggi akan mendapat bobot nilai maksimal

50

2.

Jumlah cabang bank dalam satu paket (bobot nilai maks 40):

Bank Umum yang mempunyai jumlah cabang paling lengkap yang sekota

dengan KPPN dalam lingkup satu kanwil Ditjen Perbendaharaan akan

mendapat bobot nilai maksimal

40.

(4)

3.

Pengalaman bank sebagai BO I (bobot nilai maksimal 10):

Bank Umum yang paling lama mempunyai pengalaman sebagai BO I

akan mendapat bobot nilai maksimal

10

, yang meliputi penilaian Jangka

waktu (lamanya) sebagai BO I dan Total Jumlah KCBU sebagai BO I.

Sistem Penilaian :

a.

Peringkat komposit (PK) Bank mendapat bobot nilai maksimal 50 dengan

rumus penilaian sebagai berikut :

Peserta

Bank

II

Periode

PK

I

Periode

PK

2

+

x 50

2 = PK Tertinggi BI untuk posisi 2 (dua) periode terakhir

b.

Jumlah KCBU (

KCBU

yang akan ditawarkan sebagai BO I

) mendapat bobot nilai

maksimal 40 dengan rumus penilaian sebagai berikut (ditawarkan):

KPPN

Jumlah

KCBU

Jumlah

x 40

c.

Pengalaman sebagai BO I mendapat bobot nilai maksimal 10 yang

merupakan hasil penjumlahan antara

(i)

jangka waktu lamanya sebagai

BO I di tambah

(ii)

jumlah KCBU

dalam satu paket pekerjaan, dengan

formula sebagai berikut :

i.

Rumus untuk menghitung Jangka waktu (lamanya) sebagai BO I:

Jangka waktu (lamanya) sebagai BO I dari Bank Peserta Lelang x 40 % x 10

Jangka waktu sebagai BO I yang terlama dalam Paket tersebut

ii.

Rumus untuk menghitung Total Jumlah KCBU sebagai BO I:

Jumlah KCBU sebagai BO I dari Bank Peserta Lelang x 60 % x 10

Jumlah KCBU sebagai BO I Yang terbanyak dalam Paket tersebut

(5)

Contoh:

Misalkan dalam paket I wilayah Banda Aceh, terdapat 4 dokumen penawaran yang

masuk dari peserta lelang, yaitu bank A, bank C, bank X, dan bank Y. Apabila

berdasarkan evaluasi terhadap dokumen penawaran untuk paket I (8 KPPN), diperoleh

hasil bahwa bank X dan bank Y menawarkan harga sama dengan catatan kedua-duanya

telah sudah memenuhi/lulus persyaratan administrasi dan teknis, sedangkan bank A dan

bank C menawarkan harga lebih tinggi, maka penilaian penentuan pemenang

dilaksanakan dengan formula sebagai berikut:

No

Nama

Bank

Hasil Evaluasi

PK

(I+II)

Jlh

KCBU

Yg

ditawarkan

Pengalaman

Sbg BO I

Adm

Teknis

Harga

Jangka

Waktu

Jlh

KCBU

1

Bank X

Rp 20

4 (2+2)

7

3 thn

5

2

Bank Y

Rp 20

5 (2+3)

7

1 thn

6

3

Bank A

Rp 25

6 (3+3)

6

5 thn

4

4

Bank C

RP 30

4 (2+2)

7

4 thn

7

1

.

Penilaian untuk bank X:

1.

Untuk komposit:

Peserta

Bank

II

Periode

PK

I

Periode

PK

2

+

x 50

2

x 50 =

25

2 + 2

2.

Jumlah KCBU:

KPPN

Jumlah

KCBU

Jumlah

x 40

7 x 40 =

35

8

3.

Pengalaman Sebagai BO I:

a. Rumus untuk menghitung Jangka waktu (lamanya) sebagai BO I:

Jangka waktu (lamanya) sebagai BO I dari Bank Peserta Lelang x 40 % x 10

Jangka waktu sebagai BO I yang terlama dalam Paket tersebut

3 x 40% = 0,24 x

10

=

2,4

5

(6)

b. Rumus untuk menghitung Total Jumlah KCBU sebagai BO I:

Jumlah KCBU sebagai BO I dari Bank Peserta Lelang x 60 % x 10

Jumlah KCBU sebagai BO I Yang terbanyak dalam Paket tersebut

5 x 60% = 0,43 x

10

=

4,3

7

Jumlah nilai pengalaman: 2,4 + 4,3 = 6,7

Total penilaian = 25 + 35 + 6,7

Total penilaian untuk bank X = 66,7.

2. Penilaian untuk bank Y:

1.

Untuk komposit:

Peserta

Bank

II

Periode

PK

I

Periode

PK

2

+

x 50

2

x 50 =

20

2 + 3

2.

Jumlah KCBU:

KPPN

Jumlah

KCBU

Jumlah

x 40

7 x 40 =

35

8

3.

Pengalaman Sebagai BO I:

a. Rumus untuk menghitung Jangka waktu (lamanya) sebagai BO I:

Jangka waktu (lamanya) sebagai BO I dari Bank Peserta Lelang x 40 % x 10

Jangka waktu sebagai BO I yang terlama dalam Paket tersebut

1 x 40% = 0,08 x

10

=

0,8

5

(7)

b. Rumus untuk menghitung Total Jumlah KCBU sebagai BO I:

Jumlah KCBU sebagai BO I dari Bank Peserta Lelang x 60 % x 10

Jumlah KCBU sebagai BO I Yang terbanyak dalam Paket tersebut

6 x 60% = 0,51 x

10

=

5,1

7

Jumlah nilai pengalaman: 0,8 + 5,1 = 5,9

Total penilaian = 20 + 35 + 5,9

Total penilaian untuk bank Y = 60,9.

Maka yang mendapat bobot nilai paling tinggi dinyatakan pemenang

Peserta lelang mendapat perolehan bobot nilai total tertinggi dari proses penilaian

sebagaimana tersebut di atas, ditetapkan sebagai pemenang lelang. begitu

seterusnya untuk penetapan calon pemenang kedua dan ketiga dengan

memperhatikan urutan perolehan bobot nilai total.

Dalam rangka optimalisasi pelayanan kepada berbagai pihak, pemenang lelang ini

dimungkinkan lebih dari satu pemenang yang telah memenuhi persyaratan

administrasi, teknis, dan harga. Apabila bank pemenang lelang ini tidak mempunyai

KCBU pada suatu lokasi KPPN sebagaimana dimaksud dalam persyaratan Peserta

Lelang, maka penunjukan Bank Operasional I Mitra Kerja KPPN tersebut dipilih dari

pemenang lelang peringkat berikutnya yang satu lokasi dengan KPPN dengan biaya

jasa

pelayanan yang sama dengan bank pemenang lelang di daerah tersebut.

Pelelangan Ulang dapat dilakukan khusus untuk KPPN yang tidak ada penawar atau

pemenang berikutnya tidak bersedia melakukan pelayanan.

ad. 4. Hal-hal yang menggugurkan:

1.

Terdapat ketidaklengkapan data administrasi atau data teknis dari dokumen

penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang;

2.

Terdapat ketidak-absahan terhadap dokumen administrasi atau dokumen

teknis yang disampaikan oleh peserta lelang;

3.

Harga penawaran yang disampaikan melebihi pagu anggaran untuk paket

pekerjaan bersangkutan;

ad. 5. System Kontrak:

Sistem Kontrak yang akan digunakan

sebagai aturan main pelaksanaan

pekerjaan ini adalah

Kontrak Harga Satuan

, dengan pertimbangan karena

volume pekerjaan (transaksi SP2D/SPT) masih bersifat sementara. .

(8)

ad. 6. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan

jaminan penawaran

Jaminan penawaran yang disampaikan sebesar 3 % dari HPS untuk

masing-masing paket pekerjaan;

Contoh:

Nilai HPS untuk paket I Banda Aceh selama 3 tahun anggaran sebesar

Rp 1.406.990.000,-, maka nilai jaminan penawaran yang dibuat untuk paket I

dimaksud adalah sekurang-kurangnya sebesar

3 % x Rp 1.406.990.000,-

= Rp 42.210.000,- (dibulatkan ke atas dalam ribuan).

Masa berlaku jaminan penawaran selama 90 hari;

Penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran adalah Bank

Umum;

Jaminan penawaran ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kantor

Pusat Ditjen perbendaharaan.

ad. 7. Besaran dan masa berlaku jaminan pelaksanaan

1.

Jaminan pelaksanaan berupa bank garansi harus dikeluarkan oleh Bank Umum.

2.

Besaran nilai jaminan pelaksanaan dengan jaminan dari bank sebesar 5% (lima

persen) dari Nilai Kontrak Pekerjaan;

Untuk menghitung nilai kontrak dilakukan dengan formula sebagai berikut:

Nilai Kontrak = estimasi penerbitan SP2D/SPT paket berkenaan x harga

penawaran dari peserta lelang

Contoh:

Apabila harga penawaran yang ditawarkan peserta lelang yang menang untuk

paket I Banda Aceh sebesar Rp 4.300,- per transaksi SP2D/SPT, maka nilai

kontrak pekerjaannya adalah sebesar:

Nilai Kontrak = 270.575 x Rp 4.300,- = Rp 1.163.472.500,-

Dan untuk

Besaran Jaminan Pelaksanaan

yang akan dibuat sebesar:

5 % x Rp 1.163.472.500,- =

Rp 58.173.625,-

3.

Dalam hal harga penawaran dari Bank Penyedia Jasa dibawah 80 % HPS maka

sesuai dengan ketentuan Penyedia Jasa bersangkutan harus bersedia

menaikkan

jaminan

pelaksanaannya

menjadi

sekurang-kurangnya

5% X 80% HPS.

Contoh

:

Peserta pemenang lelang menawarkan harga untuk paket I sebesar Rp 3.500,- per

transaksi SP2D/SPT, maka penawaran tersebut dibawah 80% HPS. Jadi

perhitungan nilai jaminan pelaksanaan sebesar:

5 % x 80 % x HPS Paket I untuk 3 TA

= 5% x 80 % x 1.406.990.000

(9)

4.

Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal

penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah

tanggal pelaksanaan pekerjaan berakhir berdasarkan kontrak.

5.

Apabila bank penyedia jasa yang ditunjuk sebagai pemenang lelang gagal

memenuhi kewajibannnya, maka dinyatakan batal sebagai pemenang lelang

dan jaminan penawarannya disita serta dikenakan sanksi sesuai ketentuan

yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah beserta turunannya, maka pelelangan dinyatakan gagal dan akan melakukan pelelangan ulang.. Demikian, untuk

Penerapan Metode Active Learning Terhadap Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa SMP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Faisal Ramdan

Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara Sejahtra Tbk... 247 Penawaran Umum Perdana Saham – PT Toba Bara

[r]

Secara umum metoda hot press metalurgi serbuk tanpa pengkondisian udara dengan bahan baku AC8A hasil penghalusan gram dari ingot AC8A cor, dapat menghasilkan komposit AC8A/SiCp

Latar belakang : Sepsis jika tidak segera didiagnosis dan ditangani akan menyebabkan kegagalan fungsi organ yang akhirnya menyebabkan kematian. Prokalsitonin adalah

“ PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ANATOMI TUMBUHAN UNTUK MENUNJANG LITERASI KUANTITATIF MAHASISWA BIOLOGI “.. disetujui dan disahkan