• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI MAKNA LESBIANISME DALAM PESAN NOVEL GERHANA KEMBAR KARYA CLARA Ng Oleh : Damai Ryanti Purba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPRESENTASI MAKNA LESBIANISME DALAM PESAN NOVEL GERHANA KEMBAR KARYA CLARA Ng Oleh : Damai Ryanti Purba"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

REPRESENTASI MAKNA LESBIANISME DALAM PESAN

NOVEL GERHANA KEMBAR KARYA CLARA Ng

Oleh :

Damai Ryanti Purba

090904041

Abstrak

Penelitian ini berjudul Representasi Makna Lesbianisme dalam Pesan Novel Gerhana Kembar Karya Clara Ng. Lesbianisme adalah suatu fenomena yang sering dibicarakan dalam masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia terkenal dengan adat dan budaya ketimuran menjadikan lesbianisme ini menjadi suatu hal yang sangat disoroti. Peneliti akan melakukan penelaahan tanda-tanda dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang melihat makna-makna tersembunyi dalam suatu wacana yang digunakan di dalam novel Gerhana Kembar. Peneliti akan menggunakan model semiotika Roland Barthes yaitu two order signification atau signifikasi dua tahap dengan melihat tataran denotatif, tataran konotatif dan juga tidak mengabaikan peran pembaca di dalamnya yang dikenal dengan mitos yang merupakan bagian dari tataran konotatif. Subjek yang digunakan terdiri dari 12 bab penambahan prolog dan “lampiran yang hilang”. Hasil penelitian ini menemukan bahwa representasi lesbianisme selama ini adalah sesuatu yang salah diartikan oleh orang banyak. Dimana seorang lesbian juga memiliki perasaan untuk orang-orang disekitarnya, keinginan untuk dapat diterima dilingkungan sosial membuat mereka bersembunyi dibalik topeng yang mereka buat sendiri. Pesan dalam novel ini memberikan gambaran yang baru mengenai kehidupan para lesbian dan bagaimana mereka menjalani kehidupannya dalam dunia yang “berbeda”.

Kata kunci : Makna Lesbianisme, Pesan, Analisis Semiotika

PENDAHULUAN Konteks Masalah

Novel Gerhana Kembar karya Clara Ng adalah sebuah novel yang bertajuk mengenai masalah homoseksual perempuan yang lebih dikenal dengan sebutan lesbianisme. Masalah homoseksual merupakan salah satu penyimpangan yang sedang hangat dibicarakan dalam

(2)

2

dunia modernisasi, namun beberapa kota di Amerika pada tahun 1970-an mengadopsi undang-undang antidiskriminasi untuk melindungi hak homoseksualitas.

Realita tersebut tidak menyurutkan niat Clara Ng untuk tetap membuat sebuah novel yang bertajuk lesbianisme, yang kemungkinan akan menjadi sorotan bagi masyarakat luas. Dalam novel Gerhana kembar ini ia dengan terbuka menguak mengenai masalah lesbianisme. Clara Ng menampilkan sosok Fola yang memiliki perjuangan luar biasa akan cinta yang dirasakannya terhadap Henrietta. Novel ini Juga menampilkan bahwa seorang lesbian bukanlah sosok seperti yang direpresentasikan selama ini, ia juga tidak secara langsung menampilkan siapa yang menjadi sosok “pria” dalam hubungan sejenis tersebut namun dengan pemaparan halus dan pengkategorian sosok, membuat pembaca dengan sendirinya dapat mengetahui pribadi dari kedua tokoh utama tersebut.

Novel Gerhana kembar bukanlah satu-satunya Novel yang bertajuk homoseksual yang diterbitkan Clara Ng, ada beberapa novel lain dimana Clara Ng membukakan mengenai lesbianisme dalam novelnya. Novel Gerhana kembar merupakan salah satu novel best seller Clara Ng, dan novel ini juga dipilih menjadi cerita bersambung di harian Kompas selama bulan Oktober 2007 sampai Februari 2008.

Wawasan semiotika dalam studi sastra merupakan, pertama gejala komunikasi yang berkaitan dengan: pengarang, wujud sastra sebagai sistem tanda dan pembaca. Yang kedua karya sastra merupakan salah satu bentuk penggunaan sistem tanda yang memiliki struktur dalam tata tingkat tertentu. Yang ketiga karya sastra merupakan fakta yang harus direkonstruksikan pembaca sejalan dengan dunia pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. (Sobur,2004: 142). Oleh karena itu kajian semiotika komunikasi diperlukan untuk melihat dan menganalisis tanda-tanda dalam suatu teks yang dipaparkan oleh pengarang.

Atas dasar inilah Peneliti akhirnya ingin melakukan Penelitian dengan menggunakan kajian semiotika untuk melihat bagaimana Representasi Kaum Lesbian di dalam Pesan Novel Gerhana Kembar karya Clara Ng.

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan bahwa fokus masalah yang akan diteliti adalah : “Bagaimanakah makna lesbianisme direpresentasikan dalam pesan novel Gerhana Kembar?”

(3)

3

KAJIAN PUSTAKA Paradigma Interpretif

Interpretif merupakan perspektif teori dalam konstruktivisme. Interpretif antara lain menurunkan metodologi penelitian yang dinamakan Grounded theory. Metodologi ini menurunkan kriteria bahwa: data yang harus dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif, bukan kuantitatif seperti yang dilakukan oleh positivisme; teori yang dikembangkan bersifat membumi, kegiatan ilmu harus natural apa adanya dan menghindarkan penelitian yang diatur sebelumnya, baik melalui desain penelitian kaku maupun situasi laboratoris; dan karenanya penelitian bersifat parsitipatif daripada mengontrol sumber-sumber informasi. (Vardiansyah, 2008:59).

Bahasa Sebagai Praktik Kekuasaan dalam Kajian Komunikasi

Bahasa adalah kombinasi lambang dalam suatu sistem sehingga membentuk makna yang digunakan kelompok masyarakat tertentu. (Vardiansyah, 2004: 146) Analisis wacana tidak dapat dipisahkan dari bahasa. Pandangan para konstruktivisme mengenai bahasa adalah bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Oleh karena itu analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. (Eriyanto, 2001: Hal 4-6)

Semiotika

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Pada dasarnya, analisis semiotika merupakan sebuah ikhtiar untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau narasi/wacana tertentu. (Wibowo, 2011:5)

Pada dasarnya menelaah dengan pendekatan semiotika tidak lepas dari peranan pembaca dalam proses komunikasi melalui karya sastra. Karena sebagaimana diungkapkan

(4)

4

Foulkes keseluruhan faktor dalam proses komunikasi dan pemahamannya mempengaruhi dan ikut menentukan sikap pembaca. (Fananie,2001:140)

Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes memberi pelajaran berharga tentang bagaimana menganalisis tanda-tanda komunikasi yang ia sebut semiologi komunikasi, yaitu mementingkan hubungan antara tanda dengan pengirim dan penerimanya. Dengan begitu seorang Peneliti menganalisis setiap teks berdasarkan konteksnya, referensinya dan dapat menggunakan penjelasan sintaksis (ketatabahasaan), dan analisis semantik (makna tanda-tanda) dan teks tertulis. (Zamroni, 2009:92).

Barthes mengabaikan dimensi dari bentuk dan substansi dan mendefenisikan sebuah tanda sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sebuah ekspresi atau signifier dalam hubungannya dengan content (signified). Sebuah tanda primer (primary sign system) dapat menjadi sebuah elemen dari sebuah sistem tanda yang lebih lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula. Dengan begitu primary sign adalah denotatif sedangkan

secondary sign adalah satu dari connotative semiotics. Konotasi menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaanya. Konotasi memiliki makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehingga kehadirannya tidak disadari. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif sebagai fakta denotatif. Konsep konotatif inilah yang menjadi kunci penting dari model semiotika Roland Barthes, model ini disebut sebagai model Signifikasi dua tahap (two order signification). (Wibowo,2011: 16-17).

Tanda

Tanda adalah representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria seperti: nama (sebutan), peran, fungsi, tujuan, keinginan. Tanda berada dalam seluruh kehidupan manusia, oleh karena itu tanda juga dapat berada dalam kebudayaan manusia dan menjadi sistem tanda yang digunakannya sebagai pengatur kehidupannya. Oleh karena itu tanda-tanda itu (yang berada pada sistem tanda-tanda) sangatlah akrab bahkan melekat pada kehidupan

(5)

5

manusia yang penuh makna seperti teraktualisasi pada bahasa, religi, seni sejarah, ilmu pengetahuan. (Sobur, 2004:124)21

Mitos

Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi. Mitos primitif, misalnya mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa. Sedangkan Mitos masa kini misalnya mengenai femininitas, maskulinitas, ilmu pengetahuan dan kesuksesan. (Wibowo, 2011:17). Menurut Barthes Mitos sebagai bentuk simbol dalam komunikasi, Mitos bukan hanya diciptakan dalam bentuk diskursus tertulis, melainkan sebagai produk sinema, fotografi, advertensi, olahraga dan televisi. (Sobur,2004:208)

Lesbianisme ( Sebutan Untuk Wanita Pecinta Sesama Jenis )

Homoseksual adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan kecenderungan umum hubungan seks dengan orang lain yang berjenis kelamin sama. Homoseksual dapat dijelaskan dalam beberapa dimensi termasuk diantaranya adalah sikap untuk mengekspresikan hubungan seksual atau kecenderungan erotis, kesadaran akan konsep diri homoseksual, atau kenyataan hubungan seks dengan sesama jenisnya baik laki-laki maupun perempuan. (Siahaan,2009:43)

Model Teoritik

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode Penelitian perlu dibedakan dari teknik

ANALISIS SEMIOTIKA

MODEL BARTHES

NOVEL GERHANA KEMBAR KARYA CLARA NG

 DENOTASI

 KONOTASI

(6)

6

pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data. (Soehartono, 1995:9)

Objek Penelitian

Objek dalam Penelitian ini adalah Novel Gerhana Kembar karya Clara Ng. Terdiri dari 358 halaman, panjang buku 20 cm. Penelitian ini menggunakan cetakan kedua maret 2008 yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian ini adalah unsur yang mendukung Peneliti dalam merepresentasikan lesbianisme dalam Novel Gerhana Kembar ini, yaitu terkhusus bagian dari “Naskah Gerhana Kembar yang ditemukan oleh Lendy” lampiran yang hilang dan Bab 23 pertemuan Fola dan Henrietta.

Kerangka Analisis

Kerangka analisis adalah dasar pemikiran dari Peneliti (argumentasi Peneliti) yang dilandasi dengan konsep-konsep dan teori yang relevan guna memecahkan masalah Penelitian. Adapun kerangka analisis dalam Penelitian ini adalah memakai analisis Semiologi Roland Barthes signifikasi dua tahap (two order signification); denotasi dan konotasi. Semiologi Roland Barthes dipilih karena mampu memaknai tanda. Unsur-unsur yang terdapat di dalam isi novel tidak bisa secara gamblang “bercerita” melainkan harus dimaknai oleh pembacanya. Semiologi Roland Barthes menekankan pada peran pembaca (reader), peran di sini berarti walaupun sebuah tanda telah memiliki makna denotasi ataupun konotasi, tetapi tetap saja dibutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Data Primer, yaitu di mana data unit analisa dari teks-teks yang tertulis pada novel

Gerhana Kembar.

(7)

7

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah Penelitian kualitatif dengan perangkat metode analisis semiotika Roland Barthes. Analisis data merupakan bagian yang amat penting selain pengumpulan data, karena proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Adapun jenis Penelitian analisis semiotika, menggunakan model Roland Barthes, yaitu model sistematis dalam menganalisis makna dengan tanda-tanda. Fokus perhatiannya tertuju pada signifikasi dua tahap (two order of signification).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Subjek yang akan diteliti dalam Penelitian ini adalah Novel yang berjudul Gerhana Kembar karya Clara Ng. Penelitian akan dilakukan pada setiap bab yang membahas mengenai 2 tokoh yang memerankan peran sebagai lesbian yaitu Fola dan Henrietta dalam naskah Gerhana Kembar yang ditemukan oleh Lendy.

Pembahasan

Pesan yang terkandung dalam pemaparan yang digunakan oleh penulis untuk menggambarkan lesbianisme tersebut adalah bagaimana ia mendeskripsikannya melalui komunikasi yang dilakukan oleh kedua insan tersebut.

1. Komunikasi intrapersonal: komunikasi ini digunakan penulis untuk menyampaikan pesan dalam bentuk pengolahan sendiri oleh objek yang sedang berkomunikasi. Dalam pembahasan diatas Fola adalah objek yang paling sering menggunakan komunikasi ini, dimana dalam komunikasi ini Fola menunjukkan bagaimana ia mencoba menggambarkan kebingungannya akan perasaan yang ia hadapi, bagaimana ia merasakan perasaan bersalah dalam dirinya sendiri, perasaan tertekan.

2. Komunikasi antarpersonal: komunikasi ini digunakan penulis untuk menunjukkan bagaimana Fola dan Henrietta membentuk suatu komunikasi dalam hubungan mereka dalam mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Dalam komunikasi ini penafsiran akan pesan itu sendiri tidak terlalu besar karena pengungkapan bahasa yang digunakan lebih sederhana dan to the point. Pesan yang disampaikan penulis dalam komunikasi ini lebih kepada pengakuan diri mereka satu dengan yang lainnya dan bagaimana mereka

(8)

8

mencoba menciptakan kepercayaan dalam diri mereka pribadi lepas pribadi sebagai satu pasang kekasih.

3. Komunikasi verbal: Dari komunikasi ini pesan yang coba disampaikan oleh penulis adalah bagaimana mereka memberikan ungkapan atas keberadaan diri mereka masing-masing. Komunikasi verbal ini tidak lepas dengan komunikasi antarpersonal, karena komunikasi antarpersonal menggunakan bahasa verbal.

4. Komunikasi nonverbal: Hampir 75 % komunikasi nonverbal digunakan oleh penulis untuk memperlihatkan bagaimana penciptaan bentuk hubungan dua kekasih sejenis ini. komunikasi nonverbal ini adalah acuan penting yang digunakan oleh peneliti untuk mengklasifikasikan perasaan, kerinduan, ikatan emosional, respon jiwa akan sentuhan. Dan dari komunikasi nonverbal inilah peneliti dapat melihat pengklasifiksian sosok diantara mereka. Siapa yang mengambil peran sebagai “pria” dan siapa yang berperan sebagai “wanita”.

5. Bahasa adalah bagian terpenting dalam suatu wacana. Bahasa yang digunakan oleh penulis disini adalah bagaimana penulis berusaha menampilkan melalui bahasa yang digunakan ia mencoba menciptakan suatu kebenaran bahwa lesbian bukanlah sosok yang perlu dijauhi dengan segala hal yang terjadi dalam diri mereka. Melalui bahasa yang digunakannya ia ingin membentuk satu pola dalam papaarnnya tentang kehidupan lesbian itu sendiri. Penulis juga mencoba membuat penciptaan bentuk atas diri mereka.

6. Mitos digunakan sebagai acuan untuk dapat melihat secara lebih mendalam bagaimana kebudayaan dari penulis dalam memaparkan cerita mengenai lesbianisme dalam novel tersebut. Mitos adalah bagian penting yang diperhatikan oleh peneliti untuk melihat sejauh mana penulis menggunakan mitos-mitos yang ada untuk menggambarkan objek yang sedang diteliti.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis semiotika Roland Barthes terhadap Novel Gerhana Kembar Karya Clara Ng, maka dapat disimpulkan:

1. Dari tanda-tanda yang telah dianalisis melalui komunikasi verbal, non-verbal, antar personal, intrapersonal Penulis menampilkan bahwa seseorang itu bisa menjadi seorang lesbian adalah karena keterikatan secara emosional dan juga adanya ketertarikan satu

(9)

9

dengan yang lainnya. Hal ini bisa terjadi jikalau ada satu pihak yang sudah memberikan rangsangan kepada pihak lain, dan ada respon dari pihak itu terhadap rangsangan yang diberikan.

2. Dari pesan nonverbal yang ditampilkan oleh penulis yang telah dianalisis peneliti melalui tanda-tanda nonverbal maka dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan percintaan sesama jenis ada “sosok” dalam hubungan mereka. Sosok sebagai seorang pria dan sosok sebagai wanita.

3. Penulis menggunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pesan yang dapat menciptakan semacam “ideologi” bagi pembaca bahwa Penggambaran seorang lesbian dalam Novel ini menunjukkan bahwa seorang lesbian bukan seperti yang ditampilkan selama ini, mereka adalah manusia biasa yang tetap memiliki hati dan cinta untuk orang-orang disekitar mereka.

4. Penulis sangat jelas menunjukkan bahwa ketika mereka melakoni dirinya sebagai pecinta sesama jenis, mereka juga sedang berada dalam ketertekanan dalam diri mereka, karena ada perasaan bersalah, takut dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya.

5. Pesan secara keseluruhan yang bisa disimpulkan dari percintaan sesama jenis yang dipaparkan oleh penulis adalah bahwa lesbian bukanlah tipe yang suka gonta-ganti pasangan, mereka cenderung setia kepada satu pasangan saja. Dan mereka juga mengenal dan mengetahui arti dari cinta dan kasih sayang.

6. Mitos digunakan sebagai salah satu proses simbolik dalam pengartian pesan dalam setiap wacana yang ada.

7. Para lesbian lebih mengutamakan perasaan nyaman dan keterikatan secara emosional bukan dalam hal kepuasan dalam hasrat sex.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi masukan yang bermanfaat yaitu :

1. Kita sebagai makhluk sosial harapannya tidak mengucilkan siapapun, latar belakang apapun dia bahkan jikalau dia seorang lesbian atau Gay sekalipun. Sebaiknya kita memberikan pemahaman dan mendengarkan apa yang menyebabkan dia menjadi seorang lesbian atau Gay.

(10)

10

2. Setiap orang yang bertemu dengan para lesbian harapannya memperlakukan mereka dengan baik, karena ketertekanan didalam diri mereka bisa akhirnya membuat keputusan fatal akan hidup yang mereka jalani misalnya dengan bunuh diri karena tidak dapat menahan tekanan dari luar maupun dari diri mereka sendiri.

3. Kepada setiap pembaca Novel apapun yang berhubungan dengan GLBT (Gay, Lesbian, Biseksual, Transgender) harapannya lebih dianalisis lebih mendalam apa sebenarnya makna apa yang ditampilkan oleh sipenulis agar pembaca tidak dengan begitu saja menerima atau menolak pesan yang ada didalam rangkaian cerita yang ditampilkan oleh Penulis.

DAFTAR REFERENSI

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta Fananie, Zainuddin.2001. Telaah Sastra.Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Siahaan, Jokie. 2009. Perilaku Penyimpangan: Pendekatan sosiologi. Jakarta: PT Malta Pritindo. Sobur, Alex.2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex.2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soehartono, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Indeks

Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual.

Bojongkerta,Ciawi : Ghalia Indonesia

Wibowo, Indiwan. 2011. Semiotika Komunikasi.Jakarta: Mitra Wacana Media.

Zamroni, Mohammad. 2009. Filsafat Komunikasi Pengantar Ontologis, Epistemologis,

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Observasi langsung mikrostruktur menggunakan TurboMAP yang melewati sebuah halangan berupa “bukit” di perairan paparan kontinen pesisir pantai Jogashima, Teluk

Tingkat pertumbuhan penggunaan energi listrik sektor komersil (Gt).. Dengan mengasumsi bahwa rasio antara pelanggan dengan pelanggan rumah tangga relatif sama. Perhitungan

Sudah saatnya UU Darurat tersebut direvisi atau di tinjau ulang kembali karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman jika memang hendak menjerat Airsoft Gun

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat pada android smartphone dapat menerima data yang dikirim oleh mikrokontroler arduino,

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran yang tertuang dalam Berita Acara Hasil Pelelangan No. 66/PAN-PBJ-KEMENAG/VIII/2012 tanggal 28 Agustus 2012 dan Surat

MSRK berperan dalam mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal sejarah perkembangan seni rupa dan keramik melalui perancangan desain

STUDI TINGKAT KENYAMANAN BERTEMPAT TINGGAL DI JALAN LINTAS AKTIVITAS ANGKUTAN TRUK BATUBARA.. MUARA ENIM – PRABUMULIH

Unsaturated Polyester banyak digunakan dalam produk-produk komposit karena biaya relatif rendah, mempunyai sifat-sifat mekanik yang baik, mempunyai daya tahan