• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI BANK SOAL MATEMATIKA BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PROSES EVALUASI DAN BELAJAR MANDIRI SISWA DI SMA NEGERI 1 SLEMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI BANK SOAL MATEMATIKA BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PROSES EVALUASI DAN BELAJAR MANDIRI SISWA DI SMA NEGERI 1 SLEMAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia memiliki kemajuan yang sangat pesat. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, Indonesia menempati urutan ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna intenet. Pada tahun 2014, populasi pengguna internet di Indonesia yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan mencapai 83,7 juta orang. Diperkirakan pengguna internet di Indonesia akan mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 pada tahun 2017 (kominfo.go.id).

Bagi seorang pendidik, pesatnya perkembangan teknologi merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan suatu inovasi dalam pembelajaran. Soal latihan online adalah salah satu alternatif yang dapat dikembangkan dengan menggunakan internet guna membantu siswa mengevaluasi kemampuan yang telah diserapnya. Soal latihan kini telah banyak dipergunakan sebagai metode belajar yang efektif dalam suatu ujian atau tes.

(2)

pembelajaran, d) memberikan informasi tentang kesulitan dalam pembelajaran dan untuk memilih pengalaman pembelajaran di masa yang akan datang. Informasi evaluasi dapat digunakan untuk membantu memutuskan a) kesesuaian dan keberlangsungan dari tujuan pembelajaran, b) kegunaan materi pembelajaran, dan c) untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari strategi pengajaran (metode dan teknik belajar-mengajar) yang digunakan.

Dalam observasi dengan melakukan wawancara singkat di SMA Negeri 1 Sleman, masih ditemukan guru matematika yang mengalami kesulitan dalam mencari referensi dan membuat soal-soal, jenis soal, variasi, dan tingkat kesulitan soal yang diberikan kepada siswanya. Guru juga kesulitan dalam penyimpanan soal dan juga pengorganisasian soal sehingga suatu saat dapat digunakan kembali sesuai kategori yang diinginkan. Di sisi lain, siswa tetap memerlukan soal-soal latihan yang dapat diakses kapan saja.

Soal latihan online membutuhkan suatu bank soal. Selama ini sudah ada beberapa pengembangan bank soal online. Bank soal online selama ini masih bersifat umum dan belum terfokus dalam pelajaran tertentu. Padahal soal-soal pada pelajaran matematika membutuhkan menu-menu khusus untuk menuliskan simbol-simbol atau equation pada soal matematika. Hal tersebut dapat menyulitkan guru untuk membuat soal ataupun mengunggah soal. Bank soal yang berkembang selama ini juga masih berfokus pada penyimpanan soal saja, dan hanya dapat digunakan oleh guru, sehingga siswa tidak dapat menggunakan soal secara langsung.

(3)

sehingga mampu menambah wawasan guru dalam mengembangkan soal. Selain itu, guru juga dapat mengunggah soal-soal yang mereka miliki untuk latihan anak didiknya ataupun untuk melakukan tes online bagi siswanya. Di sisi lain, bank soal tersebut juga dapat digunakan siswa sebagai sarana belajar mandiri yang dapat diakses kapan saja dengan tetap memperhatikan kerahasiaan pada soal-soal tertentu.

Pengembangan online test ataupun soal berbasis komputer di luar negeri salah satunya adalah Computerized Adaptive Testing (CAT). CAT adalah suatu metode pengujian hasil belajar dan penilaian pendidikan berbantuan komputer yang bersifat adaptif. Adaptif berarti bahwa pemberian soal berikutnya tergantung pada perilaku peserta ujian dalam menjawab soal sebelumnya sehingga ujian yang diberikan untuk setiap peserta dapat bersifat unik berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing peserta. Viktor wilson (2010) dalam bukunya measurement and

assessment in education mengatakan bahwa, “One of the most dramatic and

inovative use of computer technology has been the emergence of Computerized

Adaptive Testing(CAT)” .

Pada penelitian ini akan dikembangkan aplikasi bank soal matematika

dengan menggunakan framework codeigniter (CI). CI merupakan framework yang

memiliki dokumentasi yang jelas dan lengkap sehingga memudahkan

pengembang untuk mempelajarinya (Basuki, 2010). Harapannya dapat diperoleh

aplikasi bank soal matematika berbasis web yang terintegrasi dengan sistem CAT

sehingga dapat digunakan untuk mendukung proses evaluasi dan belajar mandiri

(4)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1. Masih ada guru matematika yang mengalami kusulitan dalam menyimpan dan mengelola soal untuk dapat digunakan kembali sesuai kategori yang diinginkan.

2. Aplikasi bank soal selama ini masih bersifat umum dan belum terfokus dalam pelajaran tertentu. Padahal soal-soal pada pelajaran matematika membutuhkan menu-menu khusus untuk menuliskan simbol-simbol atau

equation pada soal matematika. Hal tersebut dapat menyulitkan guru untuk

membuat soal ataupun mengunggah soal.

3. Aplikasi bank soal yang sudah ada masih berfokus pada penyimpanan soal dan belum terintegrasi dengan Computerized Adaptive Testing (CAT) sehingga siswa belum dapat menggunakan bank soal secara langsung.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya kajian yang bisa dijangkau pada penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Ruang lingkup batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini hanya mengembangkan aplikasi bank soal matematika, soal dan materi yang digunakan hanya untuk simulasi penggunaan aplikasi.

(5)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan aplikasi bank soal matematika berbasis web untuk mendukung proses evaluasi dan belajar mandiri siswa di SMA N 1 Sleman?

2. Bagaimana kualitas aplikasi bank soal yang dikembangkan ditinjau dari respon guru, siswa dan dosen ahli?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengembangkan aplikasi bank soal matematika berbasis web untuk

mendukung proses evaluasi dan belajar mandiri siswa.

2. Mengetahui kualitas aplikasi bank soal yang dikembangkan ditinjau dari respon Guru, siswa dan dosen ahli.

F. Manfaat Penelitian

Bertolak dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah ada, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Membantu meningkatkan kemampuan matematika siswa dengan belajar mandiri secara online.

b. Sebagai sarana untuk belajar dan berlatih soal kapanpun dan dimanapun. c. Membantu dan melatih siswa agar membiasakan diri untuk berpikir secara

(6)

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika

a. Memfasilitasi guru untuk menyimpan dan mengelola soal yang telah dibuat di dalam aplikasi.

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori

1. Aplikasi Bank Soal Matematika

Secara umum bank soal didefinisikan sebagai kumpulan dari butir-butir tes. Namun bank soal tidak hanya mengacu pada sekumpulan soal-soal saja. Bank soal mengacu pada proses pengumpulan soal-soal, pemantauan dan penyimpanannya dengan informasi yang terkait sehingga mempermudah pengambilannya untuk merakit soal-soal (Thorndike, 1982).

Millman (Retnowati, 2013) mendefinisikan bank soal sebagai kumpulan soal-soal yang relatif besar sehingga mempermudah dalam memperoleh pertanyaan-pertanyaan penyusun tes. “Mudah” memiliki pengertian bahwa soal-soal tersebut diberi indeks, terstruktur, dan diberi keterangan sehingga mudah dalam pemilihannya untuk disusun sebagai perangkat tes pada suatu ujian.

Senada dengan pengertian-pengertian di atas, Choppin (J. Umar , 1999) memberikan definisi bahwa bank soal merupakan sekumpulan dari butir-butir tes yang diorganisasikan dan dikatalogan untuk mencapai jumlah tertentu berdasarkan isi dan juga karakteristik butir. Karakteristik butir ini meliputi tingkat kesulitan, reliabilitas, validitas dan lain-lain.

(8)

menyatakan bahwa pengembangan bank soal merupakan praktek baru dalam pengembangan tes, sebagai hasil dari pengenalan teori respons butir dan kegunaan ekstensif dari pengetahuan komputer di masyarakat yang modern.

Dari pendapat para ahli tersebut, bank soal adalah kumpulan dari butir-butir soal. Butir-butir soal tersebut disimpan dan dikelola sehingga dapat digunakan kembali. Pengelolaan bank soal yang besar tentunya membutuhkan suatu aplikasi atau sistem berbantuan komputer. Sistem tersebut disebut dengan aplikasi bank soal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 52), “Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu”. Sedangkan menurut buyes (2001) aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa aplikasi bank soal matematika adalah suatu sistem atau unit perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola bank soal matematika.

2. Computerized Adaptive Testing (CAT)

Viktor Wilson (2010) dalam bukunya measurement and assessment in

education mengatakan bahwa, “One of the most dramatic and inovative use of

computer technology has been the emergence of Computerized Adaptive

Testing(CAT)”. Computerized Adaptive Testing (CAT) adalah suatu metode

(9)

diberikan untuk setiap peserta dapat bersifat unik berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing peserta.

CAT memerlukan: (1) bank soal, (2) prosedur pemilihan item awal, (3) prosedur pemilihan item selama pelaksanaan tes, (4) prosedur untuk mengakhiri tes, dan (5) estimasi kemampuan peserta tes ( Viktor Wilson, 2010 ).

3. Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa latin mathematica, yang pada mulanya diambil dari bahasa Yunani, mathematike, yang berarti “relating to

learning”. Perkataan tersebut memiliki akar kata mathema yang berarti

pengetahuan atau ilmu (knowledge, science) (Erman Suherman, dkk. 2003: 15). James (Erman Suherman, dkk, 2003: 16) menyebutkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

Kline (Erman Suherman, dkk, 2003: 17) mengatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Menurut Herman Hudoyo (2003: 41) matematika berkenaan dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis.

(10)

diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak dan saling berhubungan.

4. Evaluasi Pendidikan

Evaluasi dalam pendidikan dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang aspek yang berkaitan dengan pendidikan. Menurut Gronlund (1976: 8), evaluasi dalam pendidikan memiliki tujuan: a) untuk memberikan klarifikasi tentang sifat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, b) memberikan informasi tentang ketercapaian tujuan jangka pendek yang telah dilaksanakan, c) memberikan masukan untuk kemajuan pembelajaran, d) memberikan informasi tentang kesulitan dalam pembelajaran dan untuk memilih pengalaman pembelajaran di masa yang akan datang. Informasi evaluasi dapat digunakan untuk membantu memutuskan a) kesesuaian dan keberlangsungan dari tujuan pembelajaran, b) kegunaan materi pembelajaran, dan c) untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari strategi pengajaran (metode dan teknik belajar-mengajar) yang digunakan.

Evaluasi memiliki fungsi untuk membantu guru dalam hal-hal: a) penempatan siswa dalam kelompok-kelompok tertentu, b) perbaikan metode mengajar, c) mengetahui kesiapan siswa (sikap, mental, material), d) memberikan bimbingan dan seleksi dalam rangka menentukan jenis jurusan maupun kenaikan tingkat (Gronlund, 1976: 16).

(11)

(1970), tes merupakan suatu prosedur sistematis untuk mengamati dan menggambarkan satu atau lebih karakteristik seseorang dengan suatu skala numerik atau sistem kategorik. Berdasarkan hal ini, tes memberikan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Tes dapat diklasifikasikan dengan beberapa macam, tergantung dari tujuannya (Anastasi dan Urbina, 1997: 2-4). Tes prestasi belajar merupakan suatu bentuk tes untuk mendapatkan data, yang merupakan informasi untuk melihat seberapa banyak pengetahuan yang telah dimiliki dan dikuasai oleh seseorang sebagai akibat dari pendidikan dan pelatihan (Anastasi dan Urbina, 1997: 42-43).

Test hasil belajar bertujuan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Bloom (Purwanto, 2008: 49) mengemukakan bahwa dalam membagi dan menyusun secara hirarkhis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan sederhana yaitu knowledge sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluation. Makin tinggi tingkat mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya. Enam tingkat itu adalah hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Kemampuan menghafal

(knowledge) merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan ini

merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak digunakan untuk merespons suatu masalah. Kemampuan pemahaman

(comprehension) adalah kemampuan untuk melihat hubungan fakta dengan fakta.

(12)

memecahkan masalah. Kemampuan analisis (analysis) adalah kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya dengan mengorganisasikan bagian-bagian ke dalam kesatuan. Kemampuan evaluasi (evaluation) adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya.

Secara umum evaluasi adalah proses untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang telah dilakukan. Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran, serta mengetahui kesiapan siswa dalam belajar. 5. Belajar

Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Sugihartono, 2007: 74). Senada dengan pendapat tersebut, belajar menurut Sardiman (2011: 21) adalah berubah. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar.

Belajar menurut Sugihartono dkk (2007: 74) merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Menurut Syaiful Bahri D. & Aswan Zain (2002: 11), belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Belajar merupakan usaha menggunakan sarana atau sumber, di dalam atau di luar pranata pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu

(13)

dan pengalaman, melalui interaksi individu terhadap lingkungan yang ditandai

dengan perubahan tingkah laku dalam dirinya.

6. Framework Codeigniter

CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal (Basuki, 2010).

Framework merupakan kumpulan potongan-potongan program yang

disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal (Basuki, 2010).

CodeIgniter menyediakan banyak library untuk mengerjakan tugas-tugas yang umumnya ada pada sebuah aplikasi berbasis web. Selain itu, struktur dan susunan logis dari CodeIgniter membuat aplikasi yang dibuat menjadi semakin teratur dan rapi. Dengan demikian, pengembang dapat fokus pada fitur-fitur apa yang dibutuhkan oleh aplikasi dengan membuat kode program seminimal mungkin (Basuki, 2010).

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO EllisLab, Inc. sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine. Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dikelola oleh Expression Engine Development Team. Keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya (Basuki, 2010):

a. gratis;

b. berukuran kecil;

(14)

d. memiliki paket library yang lengkap; e. mokumentasi legkap dan jelas; dan

f. terdapat banyak komunitas pengguna codeigniter. 7. DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang mengunakan

notasi-notasi atau simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data (Jogiyanto Hartono, 2005).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Keterangan gambar dalam DFD datat dilihat pada Gambar 1.

Penghubung

Tempat Penyimpanan

Gambar 1. Keterangan Gambar Dalam DFD

Dalam DFD terdapat level dimulai dari level 0 kemudian turun ke DFD level

1, 2 dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan. Level yang lebih besar menjelaskan

proses yang lebih risnci dari proses pada level yg lebih rendah. DFD biasanya

dimulai dari level 0 atau sering disebut dengan diagram konteks. Sistem

(15)

Menurut Firman (2010: 25) diagram konteks atau DFD Level 0 menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses data input mejadi data output. Entitas yang dimaksut adalah entitas yang berhubungan langsung dengan sistem. Suatu diagram konteks selalu terdiri dari satu proses saja yang mewakili proses dari seluruh sistem.

8. Kualitas Produk Pengembangan

Menurut Walker & Hess (Azhar Arsyad, 2002: 175-176) media pembelajaran yang baik harus memenuhi kualitas produk pengembangan. Berikut deskripsi kualitas yang harus dipenuhi.

a. Kualitas isi dan tujuan

Kualitas isi dan tujuan meliputi ketepatan, kepentingan, kesesuaian dengan kondisi siswa, keseimbangan, kelengkapan, dan minat/perhatian.

b Kualitas instruksional

Kualitas instruksional meliputi beberapa aspek, antara lain: 1) pemberian kesempatan pengguna untuk belajar;

2) pemberian petunjuk atau bantuan untuk pengguna; 3) pemberian motivasi kepada pengguna;

4) fleksibilitas instruksional;

5) hubungan dengan program pembelajaran yang lain; 6) kualitas interaksi instruksionsal;

(16)

9) pemberian dampak bagi guru dan pembelajarannya. c. Kualitas teknis

Terdapat enam kriteria yang digolongkan dalam kualitas teknis, yaitu: (1) keterbacaan, (2) kemudahan pemakaian, (3) kualitas tampilan/tayangan, (4) pemberian respon, (5) kualitas pengelolaan program dan (6) dokumentasi. Sedangkan menurut mccall (pressman, 2010), kualitas suatu perangkat lunak atau aplikasi dapat dipertimbangan dengan kualitas seperti pada Tabel berikut.

Tabel 1. Faktor Penentu Kuaslitas Perangkat Lunak

(17)

B. Kerangka Berpikir

Pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi di Indonesia merupakan peluang bagi pendidik untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajarannya. Soal latihan online adalah salah satu altrnatif yang bisa dikembangkan dengan menggunakan internet dalam membantu siswa mengevaluasi kemampuan yang telah diserapnya. Pengembangan latihan soal diperlukan karena evaluasi memegang peranan penting bagi dunia pendidikan. Di lain pihak Guru juga membutuhkan media penyimpanan soal dan juga pengorganisasian soal sehingga suatu saat dapat digunakan kembali sesuai kategori yang diinginkan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem bank soal matematika online.

Bank soal matematika selama ini masih bersifat rahasia dan belum dapat diakses oleh siswa. Harapanya dapat dikembangkan aplikasi bank soal matematika online yang terintegrasi dengan sistem Computerized Adaptive

Testing (CAT) dan dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri siswa namun

tetap menjaga keahasiaan soal-soal tertentu. C. Penelitian yang Relevan

(18)

proprofs (kelas eksperimen 2), dan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Dari hasil analisis angket diperoleh untuk kelas eksperimen 1 mempunyai minat belajar sedang dengan skor 77,33, kelas eksperimen 2 mempunyai minat belajar sedang dengan skor 75,25, dan kelas kontrol mempunyai minat belajar cukup dengan skor 66,73. Sehingga dapat disimpulkan model-model eksperimen mempunyai dampak minat belajar yang lebih baik daripada minat belajar model konvensional.

Arnold dan maria (2010) melakukan penelitian yang berjudul “rancang bangun sistem berbasis web modul bank soal dan generator soal”. Dari penelitian ini diperoleh bahwa modul aplikasi bank soal & generator soal dapat diimplementasikan untuk mendukung program e-learning sehingga dapat membantu berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia.

Dr. Heri retnowati (2013), peneliti dan dosen UNY mengembangkan aplikasi bank soal dengan judul model pengembangan bank soal daerah berbasis

equating di era otonomi daerah dan desentralisasi. Hasil model aplikasi yang

dibuat dapat dilihat pada Gambar 2. Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengelola dan mengorganisir butir-butir soal.

(19)
(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian pengembangan,

yaitu merupakan suatu proses penelitian untuk mengembangkan suatu produk.

Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan suatu produk baru

atau menyempurnakan produk yang telah ada, dan dapat

mempertanggungjawabkannya (Sujadi, 2002: 164). Produk yang dikembangkan

dalam penelitian ini adalah aplikasi bank soal matematika berbasis web.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi bank soal matematika

berbasis web. Penyusunan penelitian ini dilakukan dengan metode R & D

(Research and Devolepment). Model R & D yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model 4-D dikembangkan oleh S. Thagarajan dan Dorothy S.

Semel (1974: 5) yang meliputi 4 tahapan yaitu define (pendefinisian), design

(perancangan), develope (pengembangan), dan disseminate (penyebaran).

Pemilihan model 4-D karena model ini memiliki tahapan-tahapan yang lebih

lengkap dan mudah dipelajari.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam mengembangkan website Bank Soal

(21)

1. Define (Pendefinisian)

Tahap Define (pendefinisian) dilakukan dengan menganalisis beberapa hal. Hal-hal yang dianalisis adalah sistem aplikasi bank soal yang sudah ada, kurikulum, karakteristik siswa, serta lingkungan dan teknologi.

2. Design (Perencanaan)

Tahap selanjutnya setelah tahap define (pendefinisian) adalah tahap Design

(Perencanaan). Pada tahap ini dirancang aplikasi yang akan dikembangkan. Tahap perancangan terdiri atas perancangan basis data, perancangan aliran data, perancangan struktur menu, perancangan antar muka, serta perancangan materi dan soal.

3. Develop (Pengembangan)

Tahap selanjutnya adalah tahap Develop (Pengembangan). Pada tahap ini, pengembangan aplikasi disesuaikan dengan rancangan pada tahap desain. Pada tahap ini website sudah mulai dikembangkan, dilakukan pembuatan soal ataupun pencarian soal kemudian diunggah ke dalam aplikasi.

Tahap pengembangan meliputi 5 tahap yaitu pengembangan sistem, penyusunan instrumen penelitian, validasi dan perbaikan media, uji coba media, dan evaluasi media.

4. Disseminate (penyebaran)

Tahap terakhir dalam proses pengembangan 4-D adalah disseminate

(22)

inti yaitu validation testing, packaging, diffusion, dan adoption (Thiagarajan, 1974: 9). Pada tahap validation testing dilakukan ujicoba kepada sasaran yang lebih luas di beberapa sekolah. Tahap tersebut membutuhkan proses sosialisasi ke beberapa sekolah sehingga tahap tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketercapaian tujuan yaitu mengetahui efektivitas produk. Apabila terdapat tujuan yang belum tercapai, maka dilakukan proses perbaikan. Tahap selanjutnya adalah packaging (pengemasan) dan

diffusion and adaption. Tahap tersebut dilakukan dengan mencetak buku panduan

penggunaan aplikasi bank soal kemudian disebarluaskan agar dapat dipahami dan digunakan oleh guru pada pembelajaran kelas. Oleh karena keterbatasan kemampuan peneliti maka proses penyebaran tidak dapat dilakukan sampai menyentuh lapisan pengguna yang lebih luas.

D. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Matematika dan 42 siswa kelas X MIA di SMA N 1 Sleman. Guru mata pelajaran Matematika melakukan evaluasi dengan memberikan penilaian terhadap aplikasi bank soal yang telah dikembangkan sedangkan 42 siswa menjadi pengguna dalam proses uji coba aplikasi bank soal matematika serta memberikan respon terhadap aplikasi tersebut.

E. Jenis Data dan Sumber data

(23)

kualitas website. Sedangkan data kualitatif berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran berkaitan dengan website yang telah dikembangkan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk menilai produk aplikasi bank soal yang telah dikembangkan. Dalam hal ini peneliti menggunakan 3 kriteria sesuai Walker dan Hess (Azhar Arsyad, 2002: 175-176) yaitu, (1) kualitas isi dan tujuan, (2) kualitas instruksioanal , dan (3) kualitas teknis. Pada kualitas teknis ditambahkan kriteria menurut mccall (pressman, 2010) yang berkaitan dengan pengembangan suatu aplikasi. Kisi-kisi instrumen yang dibuat seperti pada Tabel 2 , Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5 .

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi

NO ASPEK YANG DINILAI NO.

BUTIR

BANYAK BUTIR

I Kualitas isi dan tujuan

IA Aspek Isi Program

kualitas Soal 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8 8

kualitas obyek/media 9, 10 2

IB Aspek Pemanfaatan Program 11, 12, 13,

14 4

II Kualitas instruksional

IIA Petunjuk Belajar 15, 16, 17 3

IIB Memberikan kesempatan belajar 18, 19 2 IIC memberikan bantuan belajar  

IID Kualitas motivasi 22, 23 2

(24)

NO ASPEK YANG DINILAI NO. BUTIR

BANYAK BUTIR

III Kualitas Teknis

IIIA Correctness (kebenaran)

Completeness (Kelengkapan) 24, 25, 26,

27, 28, 29 6

Consistency (Konsisten) 30, 31, 32,

33 4

IIIB Reliability (Keandalan)

Accuracy (Ketepatan)

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41

8

Error Tolerance (Toleransi

Kesalahan)

42, 43, 44,

45 4

IIIC Integrity (integritas)

IIID Usability (penggunaan)

Communicativeness (Komunikatif)

46, 47, 48, 49, 50, 51, 52

7

Operability (Pengoperasian) 53, 54, 55,

56 4

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Guru

NO ASPEK YANG DINILAI NO.

BUTIR

JUMLAH BUTIR

I Kualitas isi dan tujuan

IA Aspek Isi Program

kualitas Soal 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7 7

kualitas obyek/media 8, 9 2

IB Aspek Pemanfaatan Program 10, 11, 12,

(25)

NO ASPEK YANG DINILAI NO. BUTIR

JUMLAH BUTIR

II Kualitas instruksional

IIA Petunjuk Belajar 14, 15, 16 3

IIB Memberikan kesempatan belajar 17, 18 2 IIC memberikan bantuan belajar 19, 20 

IID Kualitas motivasi 21, 22 2

III Kualitas Teknis

IIIA Correctness (kebenaran)

Completeness (Kelengkapan)

23, 24, 25, 26, 27, 28, 29

7

Consistency (Konsisten) 30, 31, 32,

33 4

IIIB Reliability (Keandalan)

Accuracy (Ketepatan)

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46

8

Error Tolerance (Toleransi

Kesalahan)

47, 48, 49,

50 4

IIIC Integrity (integritas)

IIID Usability (penggunaan)

Communicativeness (Komunikatif) 51, 52, 53,

54, 55, 56 6

Operability (Pengoperasian)

57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65

8

(26)

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Media

NO Aspek yang dinilai N0. Butir Banyak Butir

I Kualitas isi dan tujuan

IA Aspek Isi Program 1

1

IB Aspek Pemanfaatan Program 2, 3, 4, 5

4

II Kualitas instruksional

IIA Petunjuk Belajar 6, 7, 8

3

IIB Memberikan kesempatan belajar 9, 10

2

IIC memberikan bantuan belajar 

2

IID Kualitas motivasi 13, 14

2

III Kualitas Teknis

IIIA Correctness (kebenaran)

Completeness (Kelengkapan)

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24 8

Consistency (Konsisten) 25, 26, 27,

28 4

IIIB Reliability (Keandalan)

Accuracy (Ketepatan)

29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,

41 8

Error Tolerance (Toleransi Kesalahan) 42, 43, 44,

45 4

IIIC

Integrity (integritas) 46, 47, 48, 49, 50, 51,

(27)

NO Aspek yang dinilai N0. Butir Banyak Butir IIID Usability (penggunaan)

Communicativeness (Komunikatif)

53, 54, 55, 56, 57, 58,

59, 60 8

Operability (Pengoperasian)

61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69,

70 10

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa

NO ASPEK YANGDINILAI NO.

BUTIR

BANYAK BUTIR

I Kualitas isi dan tujuan

IA Aspek Isi Program 1 1

IB Aspek Pemanfaatan Program 2, 3 2

II Kualitas instruksional

IIA Petunjuk Belajar 4 ,5, 6 3

IIB Memberikan kesempatan belajar

IIC memberikan bantuan belajar 7, 8 2

IID Kualitas motivasi 9, 10 2

III Kualitas Teknis

IIIA Correctness (kebenaran)

Completeness (Kelengkapan)

Consistency (Konsisten) 11,12,13 3

lanjutan Tabel 4

(28)

NO ASPEK YANGDINILAI NO. BUTIR

BANYAK BUTIR

IIIB Reliability (Keandalan)

Accuracy (Ketepatan) 14 1

Error Tolerance (Toleransi Kesalahan) 15, 16 2

IIIC Integrity (integritas)

IIID Usability (penggunaan)

Communicativeness (Komunikatif) 17, 18, 19 3

Operability (Pengoperasian) 20, 21, 22,

23, 24 5

Peniliaian yang dilakukan dengan memberikan respon, SS (Sangat setuju), S

(Setuju), KS (Kurang setuju), TS (tidak setuju), dan STS(sangat tidak setuju).

Dalam lembar penilaian, responden juga diharapkan memberikan saran dan kritik

sebagai bahan revisi website yang telah dikembangkan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data kuantitatif yang diperoleh dari angket evaluasi oleh

responden digunakan sebagai dasar untuk merevisi media yang dikembangkan.

Data yang diperoleh adalah data ordinal yang dirancang dengan menggunakan

pemeringkatan Likert (skala peringkat 1 sampai dengan 5) dan dikonversi menjadi

data rasio agar dapat dianalisis dengan menggunakan model Rasch.

(29)

Tabel 6. Pemeringkatan Likert pada Kriteria Penilaian Butir Angket Respon Skor dalam pemeringkatan

likert

SS (Sangat Setuju) 5

S (Setuju) 4

KS (Kurang Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Model Rasch menggunakan prinsip probabilitas pada setiap pilihan yang

tersedia yang pada teori tes klasik lebih diutamakan pada total skor hasil dari ujian

atau kuesioner. Pemodelan Rasch menggabungkan suatu algoritma yang

menyatakan hasil ekspektasi probabilistik dari butir “i” dan responden “n” yang

secara matematis dinyatakan sebagai berikut. (Bambang Sumintono &Wahyu

Widhiarso, 2013: 71).

��� ��� =

1

��,�� =

�(�−�) 1 +�(�−�)

Formula tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

log(����� = 1

��,�� ) = �� − ��

Dimana, ��� ��� = 1

��,�� adalah probabilitas dari responden n dalam butir i

untuk menghasilkan jawaban betul (x=1), �� merupakan kemampuan responden

merespon butir pernyataan, dan � merupakan tingkat kesulitan butir pernyataan.

Nilai yang diperoleh adalah nilai ekspektasi respon. Akan tetapi, pada penelitian

ini digunakan software Winstep untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil

(30)

1. Kevalidan angket penilaian

Angket penilaian untuk ahli, guru dan siswa divalidasi oleh seorang dosen ahli. Apabila seluruh butir penilaian termasuk dalam kriteria valid, maka instrumen terkait dapat digunakan sebagai angket penilaian media.

2. Analisis kualitas media

Data yang diperoleh dari hasil penilaian media oleh ahli dideskripsikan sesuai dengan kriteria penilaian pada Tabel 6. Selanjutnya, dilakukan kegiatan yang sama ketika menganalisis data yang diperoleh dari angket respon guru dan siswa.

[image:30.595.154.464.416.510.2]

3. Mendeskripsikan rata-rata skor tiap aspek yang diperoleh menjadi data kualitatif menurut kriteria penilaian S. Eko Putro Widoyoko (2009: 238) sebagai berikut.

Tabel 7. Konversi Skor kualitatif

Keterangan:

Mi = rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Sbi = simpangan baku = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

(31)
[image:31.595.191.471.191.286.2]

Skor maksimal ideal pada angket validasi ahli adalah 5 sedangkan skor minimal ideal adalah 1. Merujuk pada Tabel 7, hasil penilaian aplikasi oleh ahli dan guru dapat dikategorikan menurut Tabel 8.

Tabel 8. Interval Rentang Skor Penilaian Aplikasi Bank Soal

4. Reliabilitas instrumen

[image:31.595.231.422.438.536.2]

Bambang Sumintono dan Wahyu Widhiarso (2013: 109) mengemukakan bahwa untuk kriteria reliabilitas instrumen, digunakan nilai alpha cronbach (KR-20). Tabel 9 merupakan deskripsi dari kriteria reliabilitas instrumen.

Tabel 9. Kriteria Realibilitas Instrumen

Analisis dengan pemodelan Rasch diterapkan pada data yang diperoleh dari angket respon siswa.

5. Analisis butir

(32)
[image:32.595.220.385.112.207.2]

Tabel 10. Kriteria Item Reliability dan Person Reliability

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan setiap butir dengan melihat nilai Outfit Mean Square (MNSQ), nilai Outfit Z-Standard (ZSTD). Nilai Outfit Mean Square (MNSQ) dapat dikalkulasi dengan formula sebagai berikut (Wright & Stone, 1999: 53).

� = ��2/� �

�=1

Dimana, Outfit MNSQ butir ke-i, N merupakan banyaknya responden,

dan �2 merupakan akumulasi seluruh responden terhadap satu butir pernyataan yang dapat ditaksir nilainya dengan chi-square distribution dengan degree of freedom N− 1.

Nilai Outfit Z-Standard (ZSTD)dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut.

� =

1

3−1 3

� +

3

Dimana, merupakan Outfit ZSTD, U merupakan nilai Oufit MNSQ, dan � merupakan standar eror.

(33)
[image:33.595.182.461.112.164.2]

Tabel 11. Interval kesesuaian nilai butir dengan kriteria penilaian

(34)

112

Achmad Buchori. (2010). Pengembangan Asessment Geometri Online Berbasis Proprofs Di Perguruan Tinggi. Jurnal dalam Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran FPMIPA IKIP PGRI Semarang 2012, halaman 201-210

A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Alwi, Hasan, dkk. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai Pustaka.

Anastasi, A., Urbina, U. (1997). Psychological Testiing. New Jersey: Prentice-hall, Inc.

Arnod, Maria (2010). Rancang Bangun Sistem Berbasis Web Modul Bank Soal dan Generator Soal. Jurnal Ultimatics Vol. 2 No.2, Desember 2010. Azhar Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bambang Sumintono dan Wahyu Widhiarso. (2013). Aplikasi Model Rasch untuk

Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: TrimKom.

Basuki, AP. (2010). Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia.

Buyens, Jim. 2001. Web Database Development. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Cronbach, LJ. (1970). Essential of psychological testing ( 4th. ed. ). New York: Harper & Row Publishers.

Erman Suherman, et al. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Jakarta: JICA.

Fiman Kemal p. (2010). Sistem informasi simpan pinjam di koprasi karyawan pusat perencanaan dan pengembangan perumka. "dinamiko" di pt. kereta api indonesia.

Gronlund, N.E. (1976). Measurement and evaluation in teaching. New York : Macmillan Publishing Co.

113

York : Pergamon.

Jogiyanto, Hartono. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Kominfo. (2014). Pengguna Internet Indonesia Nomor 6 Didunia. Diakses dari http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4286/Pengguna+Internet+Indonesia

+Nomor+Enam+Dunia/0/sorotan_media#.VbUGrihVXhw

Pressman, R.S. (2010). . New

York: McGraw-Hill.

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Retnawati, heri. (2013). Model pengembangan Bank Soal Daerah Berbasis Equating di Era Otonomi Daerah dan Desentralisasi.

Rita Eka Izzaty, Siti Partini Suadirman, Yulia Ayriza, Purwandari, Hiryanto & Rosita Endang Kusmaryani. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

S. Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Konstatasi keadaan masa kini menuju harapan masa depan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Thiagarajan, Sivasailam, dkk. (1974). Instructional Development for Training

Teachers of Exceptional Children. Washinton DC: National Center for Improvement Educational System.

Thorndike, R.L. (1982). Applied Psychometrics. Boston : Houghton Mifflin. Viktor wilson, cecil R, Ronal B. (2010). Measurment and Assessment in

Education. New Jersey: Pearson education, inc.

Gambar

Gambar 1. Keterangan Gambar Dalam DFD
Tabel 1. Faktor Penentu Kuaslitas Perangkat Lunak
Gambar 2. Model Bank Soal  Heri Retnowati
tabel bersambung ke halaman berikutnya
+7

Referensi

Dokumen terkait