210
DAFTAR PUSTAKA
Anna, C. K. D., Brenda, R. J., Jansen., Visser, I., & Hilde, M. H. (2010). Affective and Cognitive Decision-Making in Adolescents. Developmental Neuropsychology, 35(5). 539–554.
Armstrong, K. (2003). Melintasi gerbang gempit: Kisah biarawati, autobiografi spiritual karen armstrong. Surabaya: Pustaka Promethea.
Atmosudirdjo, S. P. (1982). Beberapa pandangan umum tentang pengambilan keputusan (decision making). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Baihagi, MIF. (2008). Psikologi pertumbuhan: kepribadian sehat untuk mengembangkan optimisme. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Becher, J. (2001). Perempuan, agama, & seksualitas: studi tentang pengaruh berbagai ajaran agama terhadap perempuan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Charlys, & Kurniati N. M. T. (2006). Makna Hidup Pada Biarawan. Jurnal Penelitian Psikologi No 2. Volume 11. Hal. 191-198.
Diakses Maret 2010 dari:
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/viewFile /280/220
Dister, N. S. (1989). Psikologi agama. Yogyakarta: Kanisius.
Emmanuel, S. Y. (2009). Motivasi menjadi biarawan. Skripsi Psikologi yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Hadiwijono, H. (2003). Agama hindu dan buddha. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
211
Jacobs, T. (1987). Hidup membiara makna dan tantangannya. Yogyakarta: Kanisius.
Janis, I. L., & Mann, L. (1977). Decision making: A psychological analysis of conflict, choice, and commitment. New York: The Free Press.
Konsistusi Apostolik. (1992). Katekismus Gereja Katolik. http://www.academia.edu/1797345/Katekismus_Gereja_Katolik . Diakses Juli 2013.
Keene, M. (2006). Agama-agama dunia. Yogyakarta: Kanisius.
Manullang, M. (1986). Pedoman praktis pengambilan keputusan. Yogyakarta: BPFE.
Mario, K., Bas, P., & Peter, N. (2010). The role of affect and cognition in health decision making. British Journal of Social Psychology (2010). 49, 143-153.
McBrien, R. P. (1989). Encyclopedia of catholicism. Harper: San Francisco.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi penelitian kualitatif, (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nugroho, A. S. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan remaja bersekolah di seminari menengah. Skripsi Psikologi yang tidak dipublikasikan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. (edisi ke 3). Jakarta: LPSP3.
Robinson, P. (2009, November). My life of drink and one-night stands left me feeling hollow, now I've found the answer: I'm going to be a nun. Daily Mail Online. Diakses November 2010.
212
Sarwono, S. W. (1976). Pengantar umum psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Schie, G. V. (1994). Rangkuman sejarah gereja kristiani dalam konteks sejarah agama-agama lain. Jakarta: Obor.
Suharnan, M. S. (2005). Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.
Sugono, D. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diakses: http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. Maret 2011. Suparno, P. S. J. (2009). Discernment panduan mengambil keputusan.
Yogyakarta: Kanisius.
Syamsi, I. (1989). Pengambilan keputusan. Jakarta: Bina Aksara.
Tim Penyusun. (2003). Materi agama Buddha untuk perguruan tinggi agama Buddha (Kitab Suci Vinaya Pitaka). Jakarta: CV Dewi Kayana Abadi.
Tomalin, E. (2006). The thai bhikkhuni movement and women’s empowerment. Gender & Development Vol. 14, No. 3. Diakses Agustus 2011 dari: http://web.ebscohost.com.
Ven. Bhikkhu Bodhi. (2009). The revival of bhikkhuni ordination. -Penang Malaysia. Inward Path. Diakses September2011. http://www.bhikkhuni.net/library/venbod hi -revival-bhikkhuni-ordination.pdf