• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIT in News

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIT in News"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dalam tataran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), konsep good governance atau kepemerintahan yang baik direspon dengan menghadirkan beberapa aturan dan peraturan perundang-undangan, termasuk di antaranya adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi juga menjadi landasan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 35 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, tertelusur, dan sah, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Setiap instansi pemerintah, khususnya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara, termasuk Balai Informasi Teknologi dalam struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia merupakan Unit Pelaksana Teknis (Eselon III) melakukan pekerjaannya secara otonom pada lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, sehingga mempunyai kewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

(3)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan implementasi dari Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk membuat laporan yang berisi sistem pengukuran dari seluruh aktivitas kegiatan dan program yang telah dijalankannya. Pengukuran tersebut merupakan bentuk indikator kinerja keberhasilan bahkan kegagalan yang meliputi aspek-aspek input, output, proses, manfaat, dan dampak yang dapat terlihat secara nyata dalam satu tahun anggaran.

Laporan AKIP (LAKIP) UPT BIT Tahun 2013 ini dibuat dengan mengikuti format dan struktur yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Di dalam LAKIP UPT BIT tahun 2013 ini disampaikan pencapaian kinerja UPT BIT sepanjang tahun 2013, sebagai bentuk pertanggungjawaban instansi dalam melaksanakan programnya untuk turut mewujudkan misi dan tujuan LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 serta untuk mencapai sasaran UPT BIT yang telah ditetapkan dalam Rencana Implementatif Tahun 2010–2014. Tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi diperoleh dengan membandingkan Capaian Kinerja (performance results) 2013 dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) 2013. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban UPT BIT sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja UPT BIT di tahun-tahun berikutnya.

Capaian kinerja yang merupakan indikator keberhasilan dari program dan kegiatan yang telah direncanakan, yang juga merupakan tanggung jawab kepada negara dan masyarakat akan optimalisasi dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan semua detail dari kegiatan yang telah dijalankan dituangkan dalam sebuah laporan yang transparan dan akuntabel ini.

Dengan disusunnya LAKIP ini setidaknya terdapat empat manfaat yang bisa diambil : (1) Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi data dan informasi; (2) Sebagai wujud tertulis pertanggungjawaban suatu instansi kepada pemberi wewenang atau mandat; (3) Sebagai media akuntabilitas setiap instansi pemerintah yang bermuara kepada suatu public accountability; (4) sebagai media informasi untuk mendukung prinsip prinsip good governance.

(4)
(5)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi Teknologi -LIPI (UPT BIT) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 1026/M/2002, dipimpin oleh seorang Kepala yang membawahi 4 (empat) eselon IV, yang terdiri dari Subbagian Tata Usaha, Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi, Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi, serta Seksi Pemasyarakatan dan Kerja Sama, disamping terdapat kelompok Jabatan Fungsional.

Pada tahun 2013 ini, UPT BIT-LIPI mendapat anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sebesar Rp. 5.006.055.000,- (lima miliar enam juta lima puluh lima ribu rupiah), yang kemudian terkena kebijakan pemotongan anggaran terkait dengan tunjangan kinerja menjadi Rp. 4.759.023.000,- (empat miliar tujuh ratus lima puluh sembilan juta dua puluh tiga ribu rupiah). Ada kebijakan pemotongan anggaran berikutnya terkait dengan penghematan anggaran untuk subsidi BBM menjadi Rp. 4.483.091.000,- (empat miliar empat ratus delapan puluh tiga juta sembilan puluh satu ribu rupiah). Terakhir terjadi revisi terkait dengan pagu minus gaji di LIPI, menjadi Rp. 4.337.816.000,- (empat miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta delapan ratus enam belas ribu rupiah). Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, terserap sebesar Rp. 4.299.607.660,- (empat miliar dua ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus tujuh ribu enam ratus enam puluh rupiah) atau sebesar 99,12 % ( persen).

Sembilan (9) Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2013 adalah : 1. Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti.

2. Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian.

3. Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai.

4. Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi.

5. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat 6. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan

7. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan

8. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)

9. Terbinanya SDM

(6)
(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Grafik ... xiii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi UPT BIT – LIPI ... 2

1.3. Struktur Organisasi dan Sumber Daya ... 4

1.4. Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan ... 10

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ... 12

2.1. Umum ... 12

2.2. Rencana Strategis Tahun 2010-2014 ... 13

2.3. Kebijakan ... 17

2.4. Strategi ... 18

2.5. Program dan Kegiatan ... 21

2.6. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2013 ... 23

2.7. Penetapan Kinerja Tahun 2013 ... 29

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 2013 ... 37

3.1. Akuntabilitas Kinerja ... 37

3.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2013 ... 40

3.3. Evaluasi Capaian Renstra 2010-2014 ... 66

3.4. Akuntabilitas Keuangan ... 69

BAB IV. AKUNTABILITAS KINERJA 2013 ... 73

4.1. Kesimpulan ... 73

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi UPT BIT ... 4

Gambar 3.1. Contoh hasil konversi dokumen ... 44

Gambar 3.2. Database informasi teknologi ... 44

Gambar 3.3. Sertifikat personal ... 45

Gambar 3.4. Prototipe website promosi produk dan jasa UPT BIT-LIPI 47 Gambar 3.5. CD Interaktif ... 49

Gambar 3.6. e-book ... 50

Gambar 3.7. Pengembangan Aplikasi Animasi 3 Dimensi untuk Media Sosialisasi Pemanfaatan Energi Alternatif dalam mengatasi Krisis BBM... 52

Gambar 3.8. Pengembangan Informasi Teknologi Hasil Penelitian LIPI Berbasis Multimedia Broadcasting ... 52

Gambar 3.9. Peningkatan Produktivitas Batik Mangrove Melalui Video Pembelajaran dan Pelatihan Di Kampung Malon Kel. Gunung Pati Semarang ... 55

Gambar 3.10. Situs UPT BIT-LIPI (www.bit.lipi.go.id) ... 58

Gambar 3.11. Situs multimedia (www.multimedia.bit.lipi.go.id) ... 60

Gambar 3.12. Situs perpustakaan (www.digilib.bit.lipi.go.id) ... 62

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Keadaan Pegawai Menurut Pangkat/Golongan ... 5

Grafik 1.2. Keadaan Pegawai Menurut Tugas Jabatan ... 6

Grafik 1.3. Keadaan Pegawai Menurut Pendidikan ... 7

Grafik 1.4. Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia ... 7

Grafik 1.5. Keadaan Pegawai Menurut Jabatan Fungsional ... 8

Grafik 1.6. Anggaran UPT BIT-LIPI tahun 2012 dan 2013 ... 9

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Keadaan Pegawai Menurut Pangkat/Golongan ... 5

Tabel 1.2. Keadaan Pegawai Menurut Tugas Jabatan ... 6

Tabel 1.3. Keadaan Pegawai Menurut Pendidikan ... 6

Tabel 1.4. Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia ... 7

Tabel 1.5. Keadaan Pegawai Menurut Jabatan Fungsional ... 8

Tabel 1.6. Anggaran UPT BIT-LIPI tahun 2012 dan 2013 ... 8

Tabel 1.7. Sarana prasarana UPT BIT-LIPI tahun 2013 ... 9

Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan UPT BIT-LIPI Tahun 2013 ... 24

Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahunan UPT BIT-LIPI Tahun 2013 Revisi 26 Tabel 2.3. Penetapan Kinerja UPT BIT-LIPI Tahun 2013 ... 31

Tabel 2.4. Penetapan Kinerja UPT BIT-LIPI Tahun 2013 Revisi ... 33

Tabel 3.1. Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BIT-LIPI Tahun 2013 ... 38

Tabel 3.2. Capaian Sasaran Strategis 1. ... 40

Tabel 3.3. Capaian Sasaran Strategis 2. ... 41

Tabel 3.4. Capaian Sasaran Strategis 3. ... 43

Tabel 3.5. Capaian Sasaran Strategis 4. ... 56

Tabel 3.6. Capaian Sasaran Strategis 5. ... 57

Tabel 3.7. Capaian Sasaran Strategis 6. ... 62

Tabel 3.8. Capaian Sasaran Strategis 7. ... 63

Tabel 3.9. Capaian Sasaran Strategis 8. ... 64

Tabel 3.10. Capaian Sasaran Strategis 9. ... 65

Tabel 3.11. Evaluasi Capaian Renstra ... 66

Tabel 3.12. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA UPT BIT-LIPI per Kegiatan ... 70

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI

UPT BALAI INFORMASI TEKNOLOGI – LIPI

Lampiran 2 RENCANA STRATEGIS LIPI TAHUN : 2010-2014

Lampiran 3 PK

UPT BALAI INFORMASI TEKNOLOGI – LIPI

Lampiran 4 FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN UPT BALAI INFORMASI TEKNOLOGI – LIPI

Lampiran 5 FORMULIR PENETAPAN KINERJA

UPT BALAI INFORMASI TEKNOLOGI – LIPI

Lampiran 6 FORMULIR PENGUKURAN KINERJA UPT BALAI INFORMASI TEKNOLOGI – LIPI

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan LAKIP, kedudukan, tugas pokok dan fungsi UPT BIT-LIPI, susunan organisasi, serta kiprah UPT BIT-LIPI dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan bangsa, serta sistematika penyajian.

1.1 Latar Belakang

Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, selanjutnya disebut UPT BIT-LIPI merupakan institusi pemerintah yang berada dalam lingkup organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dikoordinir oleh Kedeputian Jasa Ilmiah (Jasil). Sebagai lembaga pemerintah, UPT BIT-LIPI turut serta mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Konsep good governance

mulai bergulir seirama dengan dimulainya era reformasi di Indonesia sekitar tahun 1998, dan Unesco sebagai badan PBB yang membidangi masalah pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan memberikan gambaran bahwa

good governance terkait erat dengan masyarakat umum, pelayanan publik, serta pembangunan berkelanjutan.

Good governance is a concept that has come into regular use in political science, public administration and, more particularly, development management. It appears alongside such terms such as democracy, civil society, participation, human rights and sustainable development. In the last decade, it has been closely associated with the public sector reform.” (Unesco:2005)

Dalam tataran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), konsep good governance atau kepemerintahan yang baik direspon dengan menghadirkan beberapa aturan dan peraturan perundang-undangan, termasuk di antaranya adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama. Selain itu, juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Selain itu, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi juga menjadi landasan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik.

(13)

LIPI. Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan sistem AKIP ini, UPT BIT-LIPI telah menyusun Rencana Implementatif Tahun 2010–2014 yang merupakan turunan dari Rencana Koordinatif Jasil Tahun 2010–2014. Berdasarkan Rencana Implementatif ini, telah disusun pula Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan implementasi dari Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk membuat laporan yang berisi sistem pengukuran dari seluruh aktivitas kegiatan dan program yang telah dijalankannya. Pengukuran tersebut merupakan bentuk indikator kinerja keberhasilan bahkan kegagalan yang meliputi aspek-aspek input, output, proses, manfaat, dan dampak yang dapat terlihat secara nyata dalam satu tahun anggaran.

Laporan AKIP (LAKIP) UPT BIT-LIPI Tahun 2013 ini dibuat dengan mengikuti format dan struktur yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Di dalam LAKIP UPT BIT-LIPI tahun 2013 ini disampaikan pencapaian kinerja UPT BIT-LIPI sepanjang tahun 2013, sebagai bentuk pertanggungjawaban instansi dalam melaksanakan programnya untuk turut mewujudkan misi dan tujuan LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 serta untuk mencapai sasaran UPT BIT-LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Implementatif Tahun 2010–2014.

Tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi diperoleh dengan membandingkan Capaian Kinerja (performance results) 2013 dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) 2013. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban UPT BIT-LIPI sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja UPT BIT-LIPI di tahun-tahun berikutnya.

Capaian kinerja yang merupakan indikator keberhasilan dari program dan kegiatan yang telah direncanakan, yang juga merupakan tanggung jawab kepada negara dan masyarakat akan optimalisasi dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan semua detail dari kegiatan yang telah dijalankan dituangkan dalam sebuah laporan yang transparan dan akuntabel ini.

1.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi UPT BIT – LIPI

(14)

dalam lingkungan Pusat Riset Nasional dan Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional - LIPI.

Kemudian pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Ketua LIPI No. 78/KEP/D.5/72, berubah menjadi Perpustakaan Sentral yang statusnya langsung di bawah direktur Pusat Research Nasional.

Pada tahun 1980 dengan SK Deputi Ketua LIPI Bidang Teknologi No. 363/KEP/Y.1/1980, tugas pokok, keanggotaan dan tata kerja Komisi Perpustakaan ditetapkan kembali.

Keberadaan Perpustakaan Sentral LIPI mengalami perubahan dengan Keputusan Presiden No. 1 tahun 1986, tentang LIPI. Dengan Keputusan Presiden tersebut reorganisasi LIPI dilakukan, dimana tata organisasi, tugas, dan fungsinya dilimpahkan berdasarkan Keputusan Ketua LIPI No. 23/Kep/D.5/87 tentang organisasi dan tata kerja LIPI. Dengan keputusan tersebut maka nama dan statusnya berubah lagi menjadi Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI, paralel dengan Bidang Penyebaran Informasi Ilmiah, Bidang Perpustakaan, Bidang Sarana Teknis Dokumentasi dan Informasi serta Bidang Pengembangan Informasi Ilmiah, kelima bidang ini berada langsung di bawah Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - LIPI.

Walaupun Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI telah berulang kali berganti nama, berganti tempat, dan berganti “induk”, secara historis-organisatoris Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan layanan keluar berbagai informasi produk teknologi yang dihasilkan oleh Pusat-Pusat Penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Teknik khususnya dan informasi teknologi lainnya, yang meliputi kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian, Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik, Bidang Jasa Ilmiah, selain tentunya masyarakat pengguna di sekitarnya.

Perkembangan terakhir yaitu sejak tanggal 12 Juni 2002, dengan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor : 1026/M/2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Informasi Teknologi, tidak lagi menjadi Bidang di lingkungan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI, walaupun tetap berada dibawah pembinaan dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah.

Oleh karena itu, sejak tahun 2002 UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI yang dulunya bernama Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI akan berusaha melakukan reposisi untuk selalu merespon akselerasi transformasi dunia informasi yang ada di tingkat lokal maupun tataran global.

Tugas dan Fungsi Instansi

Berdasarkan kebijakan yang telah dibuat dan disepakati bersama, UPT Balai Informasi Teknologi memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas

(15)

Fungsi

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Balai Informasi Teknologi mempunyai fungsi :

a. Penyiapan dan penyusunan program, pengadaan, pengolahan, dan pendayagunaan sumber-sumber informasi dengan menggunakan teknologi informasi

b. Pengelolaan sarana dan pengembangan sistem informasi teknologi c. Pengkajian, pengolahan, dan pengemasan serta pengembangan

pemanfaatan informasi teknologi

d. Pelaksanaan kerjasama dan pemasyarakatan informasi teknologi e. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

1.3 Struktur Organisasi dan Sumber Daya

Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi Teknologi dipimpin oleh Seorang Kepala yang membawahi 1 sub bagian dan 3 seksi; yakni Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi (PKIT), Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi (PSIT), Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama (PKS). Disamping struktur tersebut ada juga Kelompok Jabatan Fungsional. Lebih Jelasnya mengenai struktur organisasi, dapat dilihat pada gambar beirkut ini :

Gambar 1. Struktur Organisasi UPT BIT

Kegiatan masing-masing Subbagian Tata Usaha dan Seksi, antara lain : 1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata

persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.

2. Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi Teknologi mempunyai tugas melakukan perencanaan untuk pengadaan, pengolahan, dan pendayagunaan sumber-sumber informasi teknologi.

3. Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi mempunyai tugas melakukan perencanaan dan penyediaan sarana untuk pengolahan,

KEPALA

SubBagian Tata Usaha

Seksi Pendayagunaan Koleksi Informasi

Teknologi

Seksi Pengelolaan Sistem Informasi

Teknologi

Seksi Pemasyarakatan

dan Kerjasama

(16)

pengemasan, penyebarluasan informasi teknologi serta melakukan pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi teknologi.

4. Seksi Pemasyarakatan dan Kerja Sama mempunyai tugas untuk melakukan perencanaan, pengumpulan, penyediaan informasi pasar, melakukan promosi dan penjualan produk dan jasa serta melaksanakan kerja sama di bidang informasi teknologi.

5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lima kelompok seperti yang tersebut di atas ditopang oleh pegawai berjumlah 39 orang dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Lebih lanjut mengenai kedudukan masing-masing pegawai dapat terlihat secara detail pada tabel serta grafik 1.1. di bawah.

Tabel 1.1. Keadaan Pegawai Menurut Pangkat/Golongan Pegawai Menurut Pangkat/Golongan

Per 31 Desember 2013 ∑ 39 Orang

Pembina Tingkat I – IV/b 1 orang

Pembina – IV/a 1 orang

Penata Tk.I – III/d 5 orang

Penata – III/c 9 orang

Penata Muda Tk.I – III/b 11 orang

Penata Muda – III/a 4 orang

Pengatur – II/c 4 orang

Pengatur Muda Tk.I – II/b 1 orang

Pengatur Muda – II/a 2 orang

Juru Tk.I – I/d 1 orang

Representasi data pada tabel di atas dapat terlihat pada grafik berikut :

Grafik 1.1. Keadaan Pegawai Menurut Pangkat/Golongan

0 2 4 6 8 10 12

1 1

5 9

11

4 4

1 2 1

(17)

Setelah pembagian pegawai berdasarkan pangkat/golongan, berikutnya adalah pembagian pegawai berdasarkan tugas/pekerjaannya, dimana datanya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2. Keadaan Pegawai Menurut Tugas Jabatan Pegawai Menurut Tugas Jabatan

per 31 desember 2013 ∑ 46 oramg

Struktural 5 orang

Peneliti 2 orang*

Pustakawan 7 orang

Perencana 1 orang

Pranata Humas 3 orang**

Fungsional Umum 23 orang

Pegawai Kontrak 7 orang

* Peneliti = Rangkap Jabatan struktural 1 orang

** Pranata Humas = Rangkap jabatan struktural 1 orang

Grafik 1.2. Keadaan Pegawai Menurut Tugas Jabatan

Tabel dan grafik berikutnya memaparkan mengenai keadaan pegawai berdasarkan pendidikan.

Tabel 1.3. Keadaan Pegawai Menurut Pendidikan Pegawai Menurut Pendidikan

per 31 Desember 2013 ∑ 39 orang

Master (S2) 7 orang

Sarjana (S1) 15 orang

Sarjana Muda (S0) 1 orang

SLTA 11 orang

SLTP 4 orang

SD 1 orang

Struktural 5

Peneliti 2

Pustakawan 7

Perencana 1

Pranata Humas 3 Fungsional

Umum 23 Pegawai

Kontrak 7

Pegawai Menurut Tugas Jabatan

Struktural

Peneliti

Pustakawan

Perencana

Pranata Humas

Fungsional Umum

(18)

Grafik 1.3. Keadaan Pegawai Menurut Pendidikan

Pegawai UPT BIT usianya cukup bervariasi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat dari tabel dan grafik di bawah

Tabel 1.4. Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia

Pegawai Berdasarkan Usia ∑ 39 orang

20-29 tahun 3 orang

30-39 tahun 14 orang

40-49 tahun 10 orang

50-60 tahun 12 orang

Grafik 1.4. Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia

0 5 10 15

Master (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda (S0) SLTA SLTP SD

7

15 1

11 4

1

Pegawai menurut pendidikan

0 2 4 6 8 10 12 14

20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-60 tahun 3

14

10

12

(19)

Pada tahun 2013, pegawai yang memiliki jabatan fungsional khusus ada 13 orang, dan pembagiannya terlihat pada tabel dan grafik berikut :

Tabel 1.5. Keadaan Pegawai Menurut Jabatan Fungsional Pegawai Menurut Jabatan Fungsional

per 31 Desember 2013 ∑13 Orang

Pustakawan Muda 2 orang

Pustakawan Penyelia 5 orang

Perencana Madya 1 orang

Pranata Humas Pelaksana Lanjutan 1 orang

Pranata Humas Pertama 2 orang

Peneliti Muda 1 orang

Peneliti Pertama 1 orang

Grafik 1.5. Keadaan Pegawai Menurut Jabatan Fungsional

Anggaran yang dimiliki UPT BIT-LIPI, khususnya anggaran DIPA dapat dilihat pada tabel 1.6. dibawah ini.

Tabel 1.6. Anggaran UPT BIT-LIPI tahun 2012 dan 2013

DIPA UPT BIT – LIPI 2012 Jumlah (Rp.)

Belanja Pegawai 2.285.870.000

Belanja Barang 1.666.251.000

Belanja Modal 524.270.000

DIPA UPT BIT – LIPI 2013 Jumlah (Rp.)

Belanja Pegawai 2.061.265.000

Belanja Barang 1.539.762.000

Belanja Modal 736.789.000

Pustakawan Muda 2

Pustakawan Penyelia 5

Perencana Madya 1 Pranata

Humas Pelaksana Lanjutan 1

Pranata Humas Pertama

2

Peneliti Muda 1

Peneliti Pertama 1

(20)

Grafik 1.6. Anggaran UPT BIT-LIPI tahun 2012 dan 2013

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, UPT BIT-LIPI didukung tidak hanya oleh SDM dan anggaran saja, tetapi juga dilengkapi dengan sarana prasarana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.7. dibawah ini.

Tabel 1.7. Sarana prasarana UPT BIT-LIPI tahun 2013

Sarana prasarana UPT BIT-LIPI tahun 2013 Jumlah

Camera Video

6 Unit

CPU (Workstation)

2 Unit

Duplicator DVD

1 Unit

Personal Komputer

72 Unit

Notebook

13 Unit

Grafik 1.7. Sarana prasarana UPT BIT-LIPI tahun 2013

Belanja Pegawai

2012

Belanja Barang

2012

Belanja Modal

2012

Belanja Pegawai

2013

Belanja Barang

2013

Belanja Modal

2013 2,285,870,00

0 1,666,251,00 0

524,270,000

2,061,265,00

0 1,539,762,00

0

736,789,000

DIPA UPT BIT - LIPI Tahun 2012 dan 2013

0 10 20 30 40 50 60 70 80

6 2 1

72

13

(21)

Dilihat dari data tabel 1.7. dan grafik 1.7.diatas, sesumguhnya hanya menampilkan beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki UPT BIT-LIPI. Ini merupakan beberapa sarana dan prasarana yang mendukung kompetensi khususnya bidang multimedia, dan kepustakaan. Dari jumlah pegawai UPT BIT-LIPI dibandingkan dengan jumlah personal komputer dan notebook, sesungguhnya terdapat perbedaan jumlah yang signifikan. Sesunguhnya ini terjadi karena UPT BIT-LIPI memiliki layanan perpustakaan, dan di perpustakaan ini disediakan sembilan personal komputer dan internet gratis bagi pengunjung. Selain itu, UPT BIT-LIPI juga memiliki lab. Komputer yang digunakan sebagai pendukung layanan pelatihan yang dilakukan oleh seksi pemasyarakatan dan kerjasama. Dilain kesempatan lab. Komputer ini digunakan sebagai sarana untuk peningkatan kemampuan SDM atau inhouse trainning. Di seksi pengelolaan sistem informasi teknologi juga terdapat aktifitas pengelolaan server, dimana dalam ruangan server tersebut terdapat lebih dari satu personal komputer. Selain di ruang server, terdapat juga ruang editing multimedia yang memiliki komputer-komputer spesifikasi khusus multimedia dengan jumlah personal komputer lebih dari satu. Dibagian tata usaha juga menyediakan beberapa notebook bagi pegawai yang melakukan kegiatan pengembangan SDM diluar UPT BIT-LIPI atau melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta melaksanakan kegiatan sosialisasi berkaitan dengan BMN dan keuangan.

1.4 Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan

Struktur serta sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kali ini sedikit mengalami perubahan. Bila sebelumnya penyusunan serta penyajian LAKIP berdasarkan pada Pedoman Penyusunan yang dibuat oleh Inspektorat LIPI maka mulai tahun 2013 sejalan dengan bergulirnya Renstra LIPI 2010–2014 penyajian LAKIP bersumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Adapun struktur LAKIP secara sistematis terlihat komponen-komponen berikut.

KATA PENGANTAR. Bagian ini, memuat dasar hukum kewajiban pembuatan LAKIP, menguraikan tentang apa yang sedang dikerjakan oleh Organisasi (Eselon II atau Eselon I) LIPI dan pengantar terhadap keseluruhan isi laporan. Jika diperlukan dapat mengungkapkan harapan untuk perbaikan di masa mendatang.

(22)

BAB I – PENDAHULUAN. Bagian ini menjelaskan tentang hal yang bersifat umum seperti latar belakang penyusunan LAKIP, kedudukan, tugas pokok dan fungsi UPT BIT-LIPI, susunan organisasi, serta kiprah UPT BIT-LIPI dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan bangsa, serta sistematika penyajian.

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA. Bagian ini menjelaskan tentang rencana strategis tahun 2010-2014 yang berisi visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran, program dan kegiatan, strategis, rencana kinerja tahunan 2013 dan penetapan kinerja UPT BIT-LIPI tahun 2013

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 2013. Dalam bab ini dilaporkan akuntabilitas kinerja meliputi hasil pengukuran capaian indikator kinerja UPT BIT-LIPI, hasil analisa pencapaian tujuan dan sasaran UPT BIT-LIPI, serta akuntabilitas keuangan UPT BIT-LIPI tahun anggaran 2013. Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara target Rencana Kinerja Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 dengan realisasi capaian.

(23)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Bagian ini menjelaskan tentang rencana strategis tahun 2010-2014 yang berisi visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran, program dan kegiatan, strategis, rencana kinerja tahunan 2013 dan penetapan kinerja organisasi (Eselon I, Eselon II, UPT) LIPI tahun 2013

2.1 Umum

Sebagai salah satu lembaga riset di Indonesia sesuai dengan tugas dan fungsinya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa dan pembinaan perkembangan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien, efektif, dan berkualitas. Hasil-hasil penelitian yang terhimpun sejalan dengan perjalanan sejarah LIPI sebagai institusi penyelenggara penelitian di Indonesia dapat ditingkatkan kemanfaatan dan nilai tambahnya melalui berbagi dengan para pemangku kepentingan dan pengguna akhir. Berbagi dalam hal ini dapat dilaksanakan dalam bentuk diseminasi, alih pengeta-huan dan keterampilan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya untuk keperluan pemberdayaan melalui pengembangan usaha. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan utama yang saling terkait, yaitu (1) pengalihan iptek dari pusat riset menuju pengguna akhir dan (2) penumbuhan dan penguatan sadar iptek serta pengalihan teknologi berkaitan dengan lebarnya celah waktu antara pemahaman dan penerapan.

Untuk memenuhi kebutuhan di atas perlu dilakukan upaya penyediaan layanan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat yang dibangun sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang, kemudahan mengaksesnya dan ketersediaan sistem layanan yang efektif. Mengembangkan kapasitas adopsi inovasi untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan dipandang sebagai langkah yang strategis untuk mencapai maksud tersebut.

UPT BIT-LIPI sebagai salah satu ujung tombak layanan LIPI kepada masyarakat, perlu terus menyempurnakan perilaku organisasi dan kinerja agar mampu selalu tampil sebagai perintis layanan inovatif ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dengan tujuan turut berperan dalam mendukung terwujudnya masyarakat berbasis pengetahuan khususnya bidang iptek, UPT BIT-LIPI menetapkan sasaran menjadi sentra informasi ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis multimedia yang secara berkelanjutan terus melakukan upaya pengembangan kompetensi intinya dalam bidang informasi dan komunikasi, kepustakaan, dan multimedia.

(24)

iptek yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

2.2 Rencana Strategis Tahun 2010-2014

Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan ditujukan untuk mendukung pembangunan ketahanan ekonomi nasional melalui peningkatan nilai tambah seluruh sumber daya untuk meningkatkan daya saing bangsa agar bangsa Indonesia mampu meningkatkan kesejahteraannya secara berkelanjutan. Berkenaan dengan hal di atas, LIPI mengambil prakarsa dengan lebih proaktif dalam menstimulasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan alam untuk kepentingan pembangunan bangsa.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, LIPI menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa dan pembinaan perkembangan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien, efektif, dan berkualitas untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan pembangunan. Untuk memenuhi berbagai hal tersebut, LIPI menyusun Rencana Strategis 2010–2014, yang berisi rencana program penelitian dan pengembangan, rencana penguatan SDM, sarana dan prasarana, rencana kebijakan anggaran serta kebijakan investasi strategis. Rencana-rencana tersebut disusun dengan memperhatikan keterkaitannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014 dan juga kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional serta Visi dan Misi dan tujuan strategis LIPI dan juga kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.

Visi

Dalam Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010–2014, dinyatakan bahwa Visi RPJMN 2010–2014 adalah Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.

Di tengah perubahan dunia yang sangat dinamis, LIPI yang merupakan salah satu garda depan dalam mendorong agar visi pembangunan nasional dapat tercapai melalui landasan keilmuan yang mendasar, mencanangkan

Visi :

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu

pengetahuan dan teknologi yang humanis.

(25)

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan iptek guna meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional.

Misi

Untuk mencapai visi tersebut, dan dengan memperhatikan Misi Pembangunan Nasional 2010–2014 maka LIPI menetapkan 5 (lima) misi yang akan dilaksanakan di masa mendatang, yaitu :

1)

Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional;

2)

Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI;

3)

Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;

4)

Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional;

5)

Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).

Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi adalah sebagai berikut :

1) Menciptakan great science” (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Tujuan :

a) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas.

b) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi.

Sasaran :

a) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional.

b) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI.

c) Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru.

(26)

e) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama.

2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI.

Tujuan :

Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan

good governance.

Sasaran:

a) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional, yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI.

b) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai.

3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan.

Tujuan:

Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan.

Sasaran:

a) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional.

b) Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI.

4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional.

Tujuan:

a)

Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional.

b)

Meningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras internasional.

Sasaran:

(27)

5) Memperkuat infrastruktur dan sistem kelembagaan.

Tujuan:

a)

Meningkatkan, memelihara, dan memanfaatkan sarana atau prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah.

b)

Memantapkan sistem manajemen kelembagaan.

Sasaran:

a)

Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik, yang dipakai untuk kegiatan.

b)

Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate

Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian.

c)

Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.

Tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan di atas akan diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang dikoordinasikan oleh Kedeputian Jasil dalam berbagai kegiatan sebagai berikut :

1) Melaksanakan penelitian di bidang MSTQ (Measurement, Standar, Testing and Quality), Dokumentasi dan informasi ilmiah, Manajemen teknologi dan inovasi.

2) Memberikan pelayanan internal LIPI dalam hal: a) Pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah.

b) Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa asistensi dalam hal identifikasi dan perlindungan dokumen HKI.

c) Pengelolaan komersialisasi hasil penelitian LIPI melalui program Inkubasi Teknologi dalam usaha melahirkan unit usaha berbasis teknologi.

d) Pembinaan manajemen mutu satuan kerja penelitian/non penelitian.

e) Pemanfaatan fasilitas laboratorium pengujian. f) Fasilitas kalibrasi peralatan laboratorium. 3) Memberikan jasa ke eksternal LIPI dalam hal:

a) Informasi dan kerjasama penelitian.

b) Bimbingan teknis, konsultasi dan pelatihan.

c) Ketertelusuran pengukuran ke sistem internasional satuan ukuran.

d) Kalibrasi, sertifikasi dan pengujian. e) Rekayasa instrumentasi.

f) Perpustakaan dan dokumentasi.

(28)

2.3 Kebijakan

Dalam melaksanakan kegiatan sebagai upaya mencapai tujuannya, UPT BIT-LIPI mengacu pada tiga tanggung jawab yang telah dirumuskan dalam Renstra LIPI 2010-2014, yaitu :

1) Tanggung jawab kepada dunia ilmu pengetahuan, 2) Tanggung jawab kepada masyarakat,

3) Tanggung jawab kepada pihak yang berkepentingan.

Tanggung jawab yang diemban UPT BIT-LIPI dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya berdasar pada premis dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu :

1) Ilmu pengetahuan bersifat netral dan mengandung nilai-nilai yang universal.

2) Teknologi sebagai penerapan dari ilmu pengetahuan berciri “keberpihakan” yang bergantung pada kepentingan yang dibebankan padanya. Sejarah membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi wahana bagi pemenuhan kepentingan ekonomi, politik, eksistensi suatu bangsa, termasuk isu-isu global mutakhir (HAM, demokratisasi, lingkungan dan sebagainya).

3) Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai ciri untuk selalu memperbaharui dirinya. Sifatnya yang selalu memperbaharui diri, menghendaki adanya kondisi yang memungkinkan tumbuh berkembangnya iptek secara nasional dan penempatan perannya sebagi unsur pembaharu yang mampu melahirkan karya-karya baru yang dapat memperkuat daya saing bangsa.

4) Kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian, dan kebebasan mimbar dalam rangka penguasaan, penerapan, dan pengembangan iptek dijamin melalui lembaga iptek yang independen.

5) Ilmuwan mempunyai posisi ganda (sebagai pelaku yang mencari kebenaran dan mengemban tanggung jawab sosial dalam pembangunan nasional), berpikir dan bertindak obyektif serta menjunjung tinggi kebenaran

Segenap jajaran LIPI bersepakat dengan deklarasi para ilmuwan dunia yang dinyatakan dalam World Conference on Science di Budapest pada bulan Juli 1999 mengamanatkan bahwa :

1) Bangsa-bangsa dan ilmuwan dunia mengaui pentingnya penggunaan pengetahuan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. 2) Ilmu pengetahuan harus melayani kemanusiaan secara keseluruhan,

dan memberikan sumbangsih bagi: pertama, upaya pemahaman yang lebih mendalam setiap orang tentang alam dan masyarakat; kedua, kualitas hidup yang lebih baik; ketiga, lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan bagi generasi kini dan mendatang.

(29)

2.4 Strategi

Dalam menjalankan visi dan misi serta upaya mencapai tujuan dan sasaran LIPI yang telah diuraikan di atas, UPT BIT-LIPI dalam hal ini menempatkan diri menjadi bagian dari Penggerak Pengetahuan (New Knowledge Powerhouse). UPT BIT-LIPI mengutamakan pengembangan sistem-sistem pengelolaan keluaran dari kegiatan-kegiatan penelitian LIPI agar berdampak empiris dalam meningkatkan manfaat keluaran penelitian tersebut bagi masyarakat.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, UPT BIT-LIPI telah menetapkan strategi pencapaian sasaran yang diturunkan dari strategi pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam Renstra LIPI 2010-2014 yang berdasar pada kebijakan iptek nasional. Strategi pembangunan iptek nasional dilaksanakan melalui dua prioritas pembangunan, yaitu :

1) Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang berfungsi sebagai wahana pembangunan iptek menuju visi pembangunan iptek dalam jangka panjang.

SIN Indonesia diatur melalui Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnasiptek). Undang-undang ini memberikan landasan hukum bagi pengaturan pola hubungan yang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam satu keseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan. Unsur yang dimaksud dalam SIN terdiri atas unsur kelembagaan, unsur sumber daya, dan unsur jaringan iptek.

Untuk mewujudkan sasaran prioritas penguatan SIN tersebut, UPT BIT-LIPI akan berperan dalam kegiatan pembangunan dengan dua fokus keluaran-keluaran, yaitu :

a) Terbangunnya pusat-pusat pengetahuan dan teknologi tematis dalam tingkat nasional dan regional sebagai bagian dari dan terintegrasi dengan “teknopolis” Indonesia yang melibatkan

cluster pengetahuan tertentu, pengembangan kawasan, dan

pelayanan jasa.

b) Terbangunnya pusat-pusat intermediasi yang menghubungkan antara lembaga litbang dan industri/masyarakat pengguna;

2) Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek) yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan dalam RPJPN 2005–2025.

Dari delapan fokus program prioritas pembangunan Iptek yang telah diadopsi oleh LIPI, UPT BIT-LIPI mengadopsi fokus bidang Informatika dan komunikasi yang mencakup kegiatan litbang dalam bidang informasi dan komunikasi, elektronika dan telekomunikasi serta informatika.

(30)

1) Penguatan kompetensi inti (competence building) di bidang informasi dan komunikasi, kepustakaan dan multimedia yang diharapkan mampu menjawab dengan cepat tantangan perubahan yang cepat dan kompleks.

2) Penyusunan topik kegiatan dalam melaksanakan program teknis P3 Iptek dengan mengedepankan pendekatan inter dan multidisipliner, dan berorientasi pada isu-isu sentral, baik yang berskala nasional maupun internasional

3) Penguatan sinergi berbagai kemampuan yang dimiliki sehingga kegiatan UPT BIT-LIPI yang berfokus pada pengelolaan dan pelayanan informasi iptek yang diharapkan mampu memberikan hasil yang besar dampaknya bagi pemangku kepentingan, signifikan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nyata bagi masyarakat.

4) Pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM UPT BIT-LIPI dengan jalan: a) membuka kesempatan dan memberikan dorongan bagi SDM UPT BIT-LIPI untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya, b) memberikan insentif yang sesuai dengan beban kerja dan prestasi SDM, c) mendorong SDM UPT BIT-LIPI untuk berintaraksi dan berintegrasi dengan masyarakat ilmiah tingkat nasional maupun internasional

5) Pemanfaatan sumber daya secara optimal dalam pelaksanaan kegiatan melalui penguatan koordinasi lintas unit.

6) Pengembangan jaringan kerjasama informasi teknologi dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri.

7) Pemanfaatan berbagai peluang sumber dana keuangan dalam rangka meningkatkan anggaran kegiatan UPT BIT-LIPI.

8) Penyempurnaan mekanisme dan sistem kerja yang ada untuk memperkuat sistem administrasi.

9) Peningkatan kualitas dan kapasitas sarana serta prasarana yang mendukung kegiatan UPT BIT-LIPI agar menghasilkan keluaran-keluaran yang memenuhi standar kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat.

10) Peningkatan keunggulan bersaing keluaran-keluaran dari kegiatan UPT BIT-LIPI.

11) Peningkatan pemahaman terhadap kebutuhan pengguna akhir keluaran-keluaran kegiatan UPT BIT-LIPI.

LIPI telah mencanangkan tiga pilar kebijakan dengan memperhatikan kekuatan unsur-unsur yang dimiliki demi terwujudnya sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Secara garis besar tiga pilar kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respons untuk pengembangan ilmu dan kebijakan nasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; serta upaya meningkatkan citra bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat regional dan internasional.

(31)

3) Kebijakan peningkatan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi secara inovatif yang dapat memobilisasi berbagai sumber daya yang ada di LIPI, kalangan dunia usaha, dan pemerintah pada umumnya.

Ketiga pilar kebijakan di atas merupakan dasar untuk kebijakan khusus seperti kebijakan SDM, kebijakan Anggaran, kebijakan Program, kebijakan Monitoring dan Evaluasi, dan kebijakan Kerjasama.

1) SDM

Kebijakan SDM UPT BIT-LIPI mempertimbangkan komposisi SDM menurut jenjang pendidikan dan jenjang jabatan fungsional teknis yang belum mencapai kondisi ideal. UPT BIT-LIPI akan memprioritaskan upaya peningkatan kompetensi SDM dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak penyelenggara program pendidikan dan pelatihan dengan mengikutsertakan SDM UPT BIT-LIPI dalam program tersebut. Selain itu UPT BIT-LIPI secara berkelanjutan memperbaiki pola rekruitmen, pola pengembangan SDM dan pemanfaatan tenaga luar sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang ada. Ketersediaan infrastruktur dan sarana yang dikondisikan mengikuti perkembangan dan perubahan teknologi, menuntut SDM UPT BIT-LIPI untuk menyesuaikan kemampuan penguasaan pemanfaatan infrastruktur dan sarana yang ada. Peningkatan kemampuan SDM ini dilakukan melalui pelatihan yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

2) Anggaran

Kebijakan anggaran UPT BIT-LIPI menganut prinsip perencanaan sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah dan kerjasama. UPT BIT-LIPI mengantisipasi ketersediaan anggaran belanja dari APBN yang semakin terbatas dengan upaya mencari sumber anggaran lain melalui kerjasama dengan pihak-pihak lain. Upaya untuk mendapatkan penerimaan dari kerjasama melalui mekanisme PNBP perlu ditingkatkan untuk mendukung kegiatan UPT BIT-LIPI. Sumber anggaran yang berasal dari DIPA ditetapkan sebagai investasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang hasilnya dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja.

Disamping itu, anggaran DIPA yang terdiri dari komponen mengikat dan komponen tidak mengikat, akan terus diupayakan agar anggaran mengikat dapat mencukupi kebutuhan dan anggaran tidak mengikat dapat ditingkatkan. UPT BIT-LIPI akan merencanakan mengalokasikan anggaran untuk memperkuat fasilitas dan prasarana antara lain untuk pemutakhiran peralatan multimedia dan teknologi informasi yang mendukung kegiatan UPT BIT-LIPI. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kemudahan dan keterkinian dalam mengakses informasi ilmu pengetahuan dan teknologi akan mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian LIPI oleh masyarakat.

3) Monitoring dan Evaluasi

(32)

pelaksana kegiatan untuk merencanakan kegiatan, melakukan pemantauan secara berkala pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi keluaran dan hasil dari kegiatan. Dokumen yang menjadi dasar kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) ini antara lain: Rencana Kegiatan atau Proposal, Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Hasil monev akan menentukan kelanjutan pengalokasian anggaran dari suatu kegiatan untuk tahun berikutnya.

Anggota TIM PME dan mekanisme pelaksanaannya ditetapkan oleh Kepala UPT BIT-LIPI. Tim PME bertanggung jawab kepada Kepala UPT BIT-LIPI dan berkoordinasi dengan Tim PME Kedeputian Jasil untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi di tingkat Kedeputian. Instrumen pelaksanaan kegiatan monev dibuat dan disepakati bersama untuk mengukur kemajuan pelaksanaan kegiatan. Hasil analisis dan sintetis dari kegiatan monev ini menunjukkan arah dan sinergi berbagai kegiatan serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

4) Kerja Sama

Kerjasama dengan berbagai pihak terus dikembangkan oleh UPT BIT-LIPI untuk mendukung peningkatan citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Penguatan jaringan kerjasama terus ditingkatkan dalam bidang informasi teknologi untuk peningkatan kemampuan, pertukaran informasi dan pencarian peluang sumber pendanaan kegiatan dalam rangka membangun kompetensi inti UPT BIT-LIPI. UPT BIT-LIPI mendorong kerjasama saling menguntungkan dengan pelaku iptek dan pengguna iptek agar sinergi yang dibentuk dapat memperkuat peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan daya saing bangsa. Berbagai kerja sama yang telah dibina, antara lain dengan perpustakaan, perguruan tinggi, institusi pemerintah dan dunia usaha terus diperkuat dan dikembangkan agar pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan pembangunan bangsa dapat dirasakan oleh masyarakat.

2.5 Program dan Kegiatan

UPT BIT-LIPI mendukung Program LIPI yang disusun dengan memperhatikan arahan, strategi nasional, pengalaman yang telah dilalui dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang didukung oleh keberagaman keilmuan serta kompetensi dan kapasitas yang dimiliki. Pada periode tahun 2010-2014, LIPI mendukung empat dari sebelas bidang prioritas nasional, sebagai berikut :

1) Ketahanan Pangan 2) Energi

3) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana 4) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

(33)

A. Program Dasar, terdiri dari :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LIPI lainnya. Program ini diturunkan menjadi tiga subprogram yang mencakup :

i. Subprogram Pendidikan dan Pelatihan Aparatur LIPI.

ii. Subprogram Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur LIPI

iii. Subprogram Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LIPI

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LIPI.

B. Program Teknis yaitu Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terdiri dari :

1. Kelompok Penelitian Lanjut (Advance Research) 2. Kelompok Penelitian Dasar (Basic Research) 3. Kelompok Penelitian Divisional Cutting Edge

4. Kelompok Penelitian Interdisiplin (Interdisciplinary Science Research)

5. Kelompok Program Tematik

Kedua program di atas diarahkan untuk mendukung pencapaian Prioritas Pembangunan Iptek dalam RPJMN 2010-2014, yang terdiri dari :

1. Penguatan Sistem Inovasi Nasional

a. Penataan Kelembagaan Iptek, terdiri dari kegiatan: i) Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi, dan Perbendaharaan, ii) Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM termasuk Reformasi Birokrasi, iii) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Negara

b. Penguatan Sumber Daya Iptek, terdiri dari kegiatan: i) Penataan Pengembangan Organisasi dan SDM, ii) Pembinaan, pengembangan, pendidikan, dan pelatihan peneliti, iii) Penatausahaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana, iv) Pembangunan pusat penelitian maju dan interdisipliner bertaraf internasional, v) Pembangunan sarana dan prasarana laboratorium

c. Penguatan Jaringan Iptek, terdiri dari kegiatan : i) Pengembangan jaringan kerja sama penelitian dan pemasyarakatan Iptek, ii) Pembangunan Teknopolis, iii) Pengembangan dan penerapan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian, iv) Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi dan Pengukuran Ilmiah (KIPI) yang mendukung daya saing industri dan perekonomian nasional, v) Pelaksanaan litbang dan aplikasi teknologi hasil litbang serta penerapan aplikasi berkandungan iptek dan bernilai tambah tinggi di daerah, vi) Pengembangan Indonesian Knowledge Ring (Indo K-Ring), vii) Pengembangan pusat keunggulan manajemen pengetahuan inovatif dan penguatan masyarakat berbasis pengetahuan (Green Jakarta Knowledge Management Center atau

Green JKMC)

2. Prioritas Pembangunan Iptek-2 : Peningkatan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (P3-Iptek). Dalam program ini, LIPI menetapkan untuk melaksanakan 8 dari 10 Prioritas Pembangunan Iptek-2, yaitu :

(34)

ii. Ilmu Pengetahuan Alam iii. Energi Baru dan Terbarukan

iv. Material Industri dan Material Maju v. Litbang Ilmu-ilmu Perekayasa vi. Informasi dan Komunikasi

vii. Ilmu Kebumian dan Perubahan Iklim

viii. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan

UPT BIT-LIPI mengambil peran dalam program Green JKMC yang mempunyai sasaran program, yaitu: terwujudnya sirkulasi pengetahuan dan inovasi yang dapat mendukung pengembangan kawasan inovatif,

cluster-cluster pengetahuan dan peningkatan pelayanan jasa pengetahuan (bibliotainment). Termasuk di dalamnya pengembangan e-knowledge, berupa pengembangan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Program Penguatan Kapasitas dan Adopsi Inovasi menjadi landasan perencanaan kegiatan Kedeputian Jasa Ilmiah dalam melaksanakan perannya untuk mendukung program LIPI Tahun 2010–2014. Program tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Pengembangan Inovasi

2. Pengembangan Sistem Dokumentasi dan Informasi Ilmiah 3. Penelitian dan Penguatan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian 4. Penelitian dan Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi 5. Pengembangan Instrumentasi

6. Pengembangan Informasi Teknologi 7. Pengembangan Penerbitan Ilmiah

Dari kegiatan Kedeputian Jasil diatas, UPT BIT-LIPI melakukan kegiatan Pengembangan Informasi Teknologi yang merupakan bagian dari pelaksanaan program Green Jakarta Millenium Knowledge Center, terdiri dari subkegiatan :

1. Pengembangan paket informasi teknologi berbasis multimedia hasil kegiatan/penelitian LIPI

2. Pengembangan sistem layanan informasi teknologi berbasis web 3. Digitalisasi dan penguatan pangkalan data koleksi bidang informasi

teknologi

4. Pengembangan sistem informasi perpustakaan digital

5. Penguatan jaringan kerjasama dengan para pemangku kepentingan

2.6 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2013

(35)

Program yang dilaksanakan oleh UPT BIT-LIPI mengacu pada Program Prioritas Pembangunan Bidang Iptek yang terdiri dari :

1. Program Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN)

2. Program Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek)

RKT UPT BIT-LIPI Tahun 2013 adalah bentuk tanggung jawab UPT BIT-LIPI terhadap akuntabilitas keuangan serta kegiatannya. RKT UPT BIT-LIPI yang akan tersaji dalam tabel berikut ini merupakan refleksi beban kerja atas segenap perencanaan anggaran rutin, anggaran tematik maupun IPTEKDA Tahun 2013.

Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan UPT BIT

-

LIPI Tahun 2013

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2013

1. Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti

Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya

1 Orang

Jumlah peneliti yang naik jenjang jabatan fungsional peneliti

2 Orang

2. Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian

Jumlah Publikasi Ilmiah dan HKI

1 Publikasi Ilmiah Nasional

1 Publikasi Ilmiah Internasional - Hak Kekayaan

Intelektual 2 Terbitan tercetak

3. Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai

Jumlah Hasil yang Dipakai 100 Digitalisasi

1.300 Cantuman Database

12 Judul Multimedia

1 Sertifikat

100 Sertifikat Personal

1 Prototipe

- Metode dan sistem uji/kalibrasi - Produk contoh

- UKM Binaan

- Organisasi terbimbing 4. Memperkuat jaringan

antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi

Jumlah Kerjasama 4 Kerjasama

5. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional

Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI

- Saran Kebijakan

6. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat

Jumlah kegiatan

pemasyarakatan iptek LIPI

2 Kegiatan

Jumlah peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI

(36)

Jumlah terbitan LIPI yang terdistribusi

- Judul

Jumlah daerah sebaran distribusi terbitan LIPI

- Kota

Jumlah Pengguna Akses Informasi dan

Pengetahuan LIPI

35.000 Pengguna Akses

7. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan

Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional

8. Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional

Jumlah keanggotaan dalam organisasi ilmiah regional dan internasional

- Organisasi

Jumlah keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional

- Orang kali

9. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan

Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan

1 Paket

- Lab terakreditasi - Bidang Uji Lab

- Sarana Kawasan Teknopolis 10. Terwujudnya Tata Kelola

Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)

Jumlah dokumen pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas

1 Dokumen

Jumlah Laporan

akuntabilitas kinerja yang berkualitas dan akuntabel

2 Laporan

11. Terbinanya SDM Jumlah pegawai yang tengah menempuh pendidikan S1, S2, S3

5 Orang

Jumlah pengawai yang mengikuti training kompetensi (dalam dan luar negeri)

15 Orang

Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional non peneliti

12 Orang

(37)

Sebagai pertimbangan dengan adanya kebijakan pemotongan anggaran tersebut, maka UPT BIT-LIPI mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak dipengaruhi secara dominan oleh angaran DIPA, khususnya angaran perjalanan dinas. Optimalisasi kegiatan tersebut melibatkan semua seksi setingkat eselon IV di lingkungan UPT BIT-LIPI, diantaranya :

a. Seksi Pengelolaan Koleksi Informasi Teknologi

Kegiatan perpustakaan, berkaitan dengan peningkatan jumlah cantuman database, yang melibatkan mayoritas pejabat fungsional pustakawan, targetnya menjadi kisaran tiga kali lipat dari nilai target semula. Selain itu, juga dilakukan perbaikan pelayanan perpustakan, dengan harapan dapat meningkatkan animo pengunjung perpustakaan. Untuk layanan perpustakaan berbasis website, diupayakan melalui peningkatan jumlah database dan kemudahan akses dengan penyediaan sarana komputer untuk pengunjung dan internet gratis.

b. Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Teknologi

Kegiatan multimedia dan informasi teknologi, menjadi titik berat perhatian. Utamanya dengan terus meningkatkan kualitas produk kemasan multimedia mengenai hasil-hasil penelitian dan pengembangan LIPI, dan selalu memutakhirkan informasi-informasi hasil penelitian LIPI berbasis multimedia tersebut melalui website UPT BIT-LIPI dan website multimedia. Untuk dijadikan sebuah tantangan dan dorongan semangat yang lebih tinggi, maka target dinaikan menjadi kisaran sepuluh kali lipat dari target semula.

c. Seksi Pemasyarakatan dan Kerjasama

Kegiatan diseminasi informasi yang dilakukan seksi pemasyarakatan dan kerjasama, baik melalui kegiatan pemasyarakatan berupa seminar dan workshop. Sebagai bukti nyata peningkatan layanan informasi dan diseminasi hasil penelitian LIPI, seksi ini menargetkan tiga kali lipat target berkaitan dengan jumlah peserta dalam aktivitas kegiatan pemasyarakatan iptek LIPI.

d. Selain berkaitan dengan seksi di setingkat eselon IV di lingkungan UPT BIT-LIPI, juga menganjurkan kepada pejabat fungsional yang ada dilingkungan UPT BIT-LIPI khususnya fungsional peneliti dan fungsional pustakawan, untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah, baik nasional maupun internasional.

Sehingga menyesuaikan dengan kebijakan dan optimalisasi tersebut, RKT UPT BIT-LIPI Tahun 2013 berubah menjadi :

Tabel 2.2. Rencana Kinerja Tahunan UPT BIT-LIPI Tahun 2013 Revisi

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2013

1. Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti

Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya

1 Orang

Jumlah peneliti yang naik jenjang jabatan fungsional peneliti

2 Orang

(38)

kapasitas penelitian dan HKI Nasional

1 Publikasi Ilmiah Internasional - Hak Kekayaan

Intelektual 1 Terbitan tercetak

3. Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai

Jumlah Hasil yang Dipakai 70 Digitalisasi

3.000 Cantuman Database

13 Judul Multimedia

0 Sertifikat

30 Sertifikat Personal

1 Prototipe

- Metode dan sistem uji/kalibrasi - Produk contoh

- UKM Binaan

- Organisasi terbimbing 4. Memperkuat jaringan

antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi

Jumlah Kerjasama 3 Kerjasama

5. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional

Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI

- Saran Kebijakan

6. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat

Jumlah kegiatan

pemasyarakatan iptek LIPI

2 Kegiatan

Jumlah peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI

150 Orang

Jumlah terbitan LIPI yang terdistribusi

- Judul

Jumlah daerah sebaran distribusi terbitan LIPI

- Kota

Jumlah Pengguna Akses Informasi dan

Pengetahuan LIPI

400.000 Pengguna Akses

7. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan

Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional

8. Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional

Jumlah keanggotaan dalam organisasi ilmiah regional dan internasional

- Organisasi

Jumlah keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional

- Orang kali

9. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan

Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan

1 Paket

- Lab terakreditasi

(39)

- Sarana Kawasan Teknopolis 10. Terwujudnya Tata Kelola

Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)

Jumlah dokumen pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas

1 Dokumen

Jumlah Laporan

akuntabilitas kinerja yang berkualitas dan akuntabel

2 Laporan

11. Terbinanya SDM Jumlah pegawai yang tengah menempuh pendidikan S1, S2, S3

3 Orang

Jumlah pengawai yang mengikuti training kompetensi (dalam dan luar negeri)

15 Orang

Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional non peneliti

12 Orang

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) UPT BIT-LIPI Tahun 2013 direvisi dikarenakan adanya kebijakan pemotongan anggaran terkait dengan tunjangan kinerja dan subsidi BBM, yang secara langsung mengurangi anggaran perjalanan dinas dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Sudah dapat dipastikan jika anggaran perjalanan dinas dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan berkurang, maka capaian kegiatan perlu disesuaikan baik dari segi jumlah output dan jumlah capaiannya.

Berikut rincian perubahan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) UPT BIT-LIPI Tahun 2013, yaitu :

1. Pada sasaran strategis kedua, yaitu meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian, dengan indikator kinerja jumlah publikasi ilmiah dan HKI, pada tahun 2013 semula ditargetkan menghasilkan satu publikasi ilmiah nasional, satu publikasi ilmiah internasional, dan dua terbitan tercetak. Berubah targetnya menjadi dua publikasi ilmiah nasional, satu publikasi ilmiah internasional, dan satu terbitan tercetak.

2. Pada sasaran strategis ketiga, yaitu meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai, dengan indikator kinerja jumlah hasil yang dipakai, pada tahun 2013 semula ditargetkan menghasilkan seratus digitalisasi, 1.300 cantuman database, 12 judul multimedia, satu sertifikat, 100 sertifikat personal dan satu prototipe. Berubah targetnya menjadi 70 digitalisasi, 3.000 cantuman database, 13 judul multimedia, 30 sertifikat personal dan satu prototipe.

3. Pada sasaran strategis kempat, yaitu memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi, dengan indikator kinerja jumlah kerjasama, pada tahun 2013 semula ditargetkan menghasilkan empat kerjasama. Berubah targetnya menjadi tiga kerjasama.

4. Pada sasaran strategis keenam, yaitu meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, dengan indikator kinerja pertama yaitu jumlah

kegiatan pemasyarakatan iptek LIPI, pada tahun 2013 semula

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi UPT BIT
Tabel 1.1. Keadaan Pegawai Menurut Pangkat/Golongan
Grafik 1.2. Keadaan Pegawai Menurut Tugas Jabatan
Grafik 1.3. Keadaan Pegawai Menurut Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

So if life long learning doesn´t necessarily mean the ˆprofessional college student˜ and doesn´t require us to be the person who was always asking questions in every class we

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE Kota Medan;.. Berkas asli Dokumen Kualifikasi dan fotokopinya sebanyak 1

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE Kota Medan;.. Berkas asli Dokumen Kualifikasi dan fotokopinya sebanyak 1

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Panitia berdasarkan pada ketentuan­ketentuan yang berlaku serta berdasarkan Penetapan Pemenang Seleksi

Set aside time each day (preferably in the morning) to repeat these affirmations 20 times. Make sure that these thoughts aren´t replaced by negative thought patterns during the rest

2 Gugur Administrasi MS Tidak di Evaluasi Tidak di Evaluasi Gugur Evaluasi Teknis Gugur Administrasi TMS Gugur Evaluasi Administrasi.. Tidak Memenuhi Syarat

Sehubungan dengan evaluasi dokumen penawaran pemilihan langsung pada Dinas Bina Marga Kota Medan Tahun Anggaran 2015 paket pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

[r]