BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Komunikasi adalah usaha untuk menyampaikan pesan atau informasi,
baik secara verbal atau non verbal kepada satu atau lebih penerima dengan
tujuan untuk mempengaruhi penerima pesan. Komunikasi juga merupakan
proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna sama bagi kedua
belah pihak. Dalam situasi tertentu, komunikasi menggunakan media tertentu
untuk mencapai sasaran yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya.
Dalam situasi tertentu pula komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap,
pendapat, tingkah laku seseorang atau sejumlah orang, sehingga ada efek
tertentu yang diharapkan. Proses penyampaian lambang berlangsung dengan
menggunakan bahasa sebagai lambang yang mewakili sesuatu, baik yang
berwujud maupun yang tidak. Kadang-kadang digunakan lambang lain,
diantaranya gerak isyarat anggota tubuh seperti mata, bibir, tangan, gambar,
warna (Fisher dalam Umami, 2002).
Sedangkan komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara
komunikator dengan komunikan yang melibatkan dua orang atau lebih
terhadap dialog yang terbuka, jujur dan hangat. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi komunikasi interpersonal menurut Rakhmat (1992),
diantaranya :
1. Percaya
2. Sikap suportif
Selain itu, ada juga aspek-aspek yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal menurut Laswell (1987), seperti :
1. Keterbukaan
2. Kejujuran
3. Percaya
4. Empati
5. Kemampuan mendengarkan.
Sedangkan aspek-aspek yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal menurut Devito (1997) diantaranya :
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Dukungan
4. Kepositifan
5. Kesamaan
Perceraian orang tua menimbulkan dampak terhadap anak. Dampak
perceraian yang dirasakan oleh anak antara lain : tidak aman, tidak diinginkan
atau ditolak oleh orang tuanya yang pergi, sedih, kesepian, marah, kehilangan,
merasa bersalah dan menyalahkan diri. Hal ini terlihat pada saat peneliti
Apa yang Anda pikirkan saat mengetahui orang tua Anda bercerai? “Saat itu
aku berfikir (matanya melihat ke atas sambil berfikir dan mengingat kejadian
dulu) kalau mereka pisah rumah aja mbak.” ¹
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek I termasuk
dalam faktor komunikasi interpersonal menurut Rakhmat (1992) tentang
percaya yaitu adanya rasa percaya membuat seseorang akan terbuka dalam
mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain sehingga
meningkatkan komunikasi interpersonal dan sikap terbuka yang berpengaruh
dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.
Hal ini senada dengan pendapat Fisher (dalam Umami, 2002) yang
menyatakan bahwa dalam komunikasi terkadang digunakan lambang lain,
diantaranya gerak isyarat anggota tubuh seperti mata, bibir, tangan, gambar,
warna. Ini tampak pada saat subjek I menarik matanya ke atas dan berfikir.
Subjek seakan kembali mengingat kemasa lalu saat kedua orang tuanya
berpisah.
Bagaimana perasaan Anda melihat orang tua bercerai? “Mungkin saat itu aku
ga terlalu sedih (menggelengkan kepala), karena aku masih mendapat
perhatian dari Bapak dan Ibu meskipun tidak satu rumah. Setelah aku
beranjak dewasa baru aku tahu ternyata Bapak dan Ibuku berpisah, aku
menyadari bahwa aku sebenarnya butuh mereka untuk hidup bersama
membesarkan aku dan memberikan perhatian penuh untukku.” Wajahnya
terlihat sedih.²
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek I termasuk
dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997) tentang
kepositifan yaitu diwujudkan dengan bersikap positif dan menghargai orang
lain serta kesamaan yang berarti menerima dan menyetujui orang lain atau
memberi orang lain penerimaan yang positif tanpa harus dikondisikan.
Disini subjek menunjukkan wajah yang sedih, hal ini senada dengan
pendapat Fisher (dalam Umami, 2002) yang menyatakan bahwa dalam
komunikasi terkadang digunakan lambang lain, diantaranya gerak isyarat
anggota tubuh seperti mata, bibir, tangan, gambar, warna. Ini tampak pada saat
subjek I menggelengkan kepala.
Apa yang Anda rasakan ketika menjalani kehidupan sehari-hari tanpa ayah
atau ibu dirumah? “Sebenarnya aku merasa kesepian karena Bapakku jarang
memberikan perhatian buat aku, apalagi bicara sama aku??heeem...” Alisnya
ditarik ke atas sambil sedikit tersenyum, namun sebenarnya sangat sedih.³
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek I termasuk
dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997) tentang
keterbukaan yaitu adanya keinginan dan kemauan untuk menyampaikan
informasi yang dimiliki kepada orang lain.
Subjek menunjukkan wajah yang sedih namun menutupinya dengan
sedikit senyuman, hal ini senada dengan pendapat Fisher (dalam Umami,
2002) yang menyatakan bahwa dalam komunikasi terkadang digunakan
lambang lain, diantaranya gerak isyarat anggota tubuh seperti mata, bibir,
tangan, gambar, warna. Ini tampak pada saat subjek I menarik alis.
Bagaimana perasaan Anda melihat orang tua bercerai? “Perasaanku saat itu
ya sedih ( wajah terlihat sedih, alis ditarik ke atas dan kepala mengangguk),
hanya bisa menangis karena aku ga bisa berbuat apa-apa (menggelengkan
kepala), dan ga tau apa-apa (kedua tangan dan bahu ditarik ke atas sedikit,
alis ditarik ke atas, lalu tersenyum).
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek II termasuk
dalam faktor komunikasi interpersonal menurut Rakhmat (1992) tentang
percaya yaitu adanya rasa percaya membuat seseorang akan terbuka dalam
mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain sehingga
meningkatkan komunikasi interpersonal dan sikap terbuka yang berpengaruh
dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif serta termasuk
dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997) tentang
dukungan yaitu tidak diucapkan dengan kata-kata tetapi jauh dari itu
mengandung nilai-nilai positif dan kepositifan yang diwujudkan dengan
bersikap positif dan menghargai orang lain.
Wajah subjek terlihat sedih namun ia berusaha menutupi dengan
memberikan sedikit senyuman. Hal ini senada dengan pendapat Fisher (dalam
Umami, 2002) yang menyatakan bahwa dalam komunikasi terkadang
digunakan lambang lain, diantaranya gerak isyarat anggota tubuh seperti mata,
bibir, tangan, gambar, warna. Ini tampak pada saat subjek II menarik alis dan
kepala mengangguk.
Apa yang Anda rasakan ketika menjalani kehidupan sehari-hari tanpa ayah
atau ibu dirumah? “Rasanya sedih tanpa Papah. Awalnya suka menangis
terus karena kangen...hehehe...”5
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek II termasuk
dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997) tentang
keterbukaan yaitu adanya keinginan dan kemauan untuk menyampaikan
informasi yang dimiliki kepada orang lain dan termasuk dalam aspek
komunikasi interpersonal menurut Laswell (1987) tentang kejujuran yaitu kita
tidak harus mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain, tapi yang
lebih penting lagi adalah informasi yang kita sampaikan bisa dipercaya orang
lain.
Apa yang Anda pikirkan saat mengetahui orang tua Anda bercerai? “Pertama
aku sedih ya..(kepala mengangguk). Berfikir mereka jahat, egois,
gitu..(alisnya ditarik ke atas). Kok mereka mikirin diri sendiri, ga mikirin
anaknya?? Tapi setelah dewasa aku menyadari bahwa kepentingan
masing-masing berbeda.” Dengan wajah tersenyum.6
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek III termasuk
dalam faktor komunikasi interpersonal menurut Rakhmat (1992) tentang
percaya yaitu adanya rasa percaya membuat seseorang akan terbuka dalam
mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain dan sikap terbuka
yang berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif
serta termasuk dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997)
tentang keterbukaan yaitu adanya keinginan dan kemauan untuk
menyampaikan informasi yang dimiliki kepada orang lain; dukungan yaitu
tidak diucapkan dengan kata-kata tetapi jauh dari itu mengandung nilai-nilai
positif; kepositifan yang diwujudkan dengan bersikap positif dan menghargai
orang lain dan empati yaitu adanya pemahaman yang sama mengenai perasaan
masing-masing pihak.
Hal ini senada dengan pendapat Fisher (dalam Umami, 2002) yang
menyatakan bahwa dalam komunikasi terkadang digunakan lambang lain,
diantaranya gerak isyarat anggota tubuh seperti mata, bibir, tangan, gambar,
warna. Ini tampak pada saat subjek III menganggukkan kepala dan menarik
alis.
Apa yang Anda rasakan ketika menjalani kehidupan sehari-hari tanpa ayah
atau ibu dirumah? “Dulu sebelum resmi bercerai, udah pisah ranjang. Aku
udah tinggal sama Ayahku dari SD, terus Ayahku mikir kok anakku sendirian
dirumah?? Terus aku dilesi macem-macem, jadi aku ga kesepian, kalau ga
aku dititipke siapa gitu...?! Temenku juga banyak, jadi aku ga terlalu mikirin
itu.” Dengan wajah tersenyum.7
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek III termasuk
dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997) tentang
kepositifan yang diwujudkan dengan bersikap positif dan menghargai orang
lain.
Selain dampak perceraian yang dirasakan diatas, Darmawanti (2006)
menyatakan bahwa dampak perceraian pada anak atau remaja adalah adanya
penyimpangan perilaku seperti :
1. Suka mengamuk, menjadi kasar dan tindakan agresif lainnya.
2. Menjadi pendiam, tidak lagi ceria dan tidak suka bergaul.
3. Sulit berkonsentrasi dan tidak berminat pada tugas sekolah sehingga
prestasinya di sekolah cenderung turun.
4. Suka melamun terutama mengkhayal orang tuanya akan bersama lagi.
Hal ini terlihat pada saat peneliti melakukan wawancara pada subjek
seperti dibawah ini :
Apakah ada perubahan dalam diri Anda setelah orang tua bercerai? “Setelah
aku merasa dewasa, aku menjadi orang yang mudah marah karena aku
sebenarnya aku butuh perhatian orang tuaku. Tapi ya gimana, Bapakku sibuk
kerja (tangan kiri digerakkan) dan Ibuku tinggal di Solo (tangan kanan
digerakkan), jadi jarang pulang ke Salatiga, paling aku hanya bisa
berkomunikasi dengan Ibu melalui sms atau telepon saja.”8
Dari jawaban di atas, dapat diketahui bahwa jawaban subjek I termasuk
dalam aspek komunikasi interpersonal menurut Devito (1997) tentang
keterbukaan yaitu adanya keinginan dan kemauan untuk menyampaikan
informasi yang dimiliki kepada orang lain serta termasuk dalam aspek
komunikasi interpersonal menurut Laswell (1987) tentang kejujuran yaitu kita
tidak harus mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain, tapi yang
lebih penting lagi adalah informasi yang kita sampaikan bisa dipercaya orang
lain.
Wajah subjek terlihat sedih karena ia sebenarnya membutuhkan perhatian
orang tuanya. Hal ini senada dengan pendapat Fisher (dalam Umami, 2002)
yang menyatakan bahwa dalam komunikasi terkadang digunakan lambang
lain, diantaranya gerak isyarat anggota tubuh seperti mata, bibir, tangan,
gambar, warna. Ini tampak pada saat subjek I menggerakkan tangan kanan dan
kiri.