• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA PAPAN PAKU PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA PAPAN PAKU PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR

MELALUI PERAGA PAPAN PAKU PADA SISWA

KELAS

III MI MA’ARIF

KUMPULREJO 02

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ROKHA SUBKHAN SAIFUL KHABIB

NIM. 115-12-063

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA

PAPAN PAKU PADASISWA KELAS III MI

MA’ARIF

KUMPULREJO 02 KECAMATAN

ARGOMULYO KOTA SALATIGA

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ROKHA SUBKHAN SAIFUL KHABIB

NIM. 115-12-063

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(3)
(4)
(5)
(6)

v

MOTTO

“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah, Syukur alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Orang tua tercinta, bapak Baswadi dan ibu Siti Rohmiyati terimaksih atas do’a, perjuangan dan dukungan kalian.

 Keluarga yang telah mendukungku dan memberimotivasi.  Sahabat Cagur (Cholilur Rohman dan Ahmad Kafi)

 Sahabat-sahabatku (Dania, Lina, Mbak Ida, Mbak Nucha, Mbak Asyiah,

Bunga, Mbak Ida Afwa) kalian selalu siap menjadi tempat sharing dan berbagi dalam duka maupun suka.

 Terimakasih untuk Afi yang telah meminjami laptop dan banyak membantu

sampai akhirnya skripsi dapat terselesaikan.

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan sesuai rencana.

Sebagai guru kita tentunya bangga dengan prestasi siswa yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam belajar, maka dari itu skripsi ini saya berijudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA PAPAN

PAKU PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUMPULREJO 02

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN

2016/2017.

Pembuatan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI.

4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi.

(9)

viii

6. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan do’a, motivasi serta dukungan kepada penulis

7. Kepala Madrasah Ibu Istiqah R. N.,S.Pd, Wali kelas III A Ibu Natiqotul F.,S.Pd.I dan segenap guru MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang telah memberikan ijin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian

8. Siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian

9. Teman-teman semua khususnya PGMI angkatan 2012

10.Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

(10)

ix ABSTRAK

Khabib, Rokha Subkhan Saiful 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Peraga Papan Paku pada Siswa Kelas III MI

Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 20016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

Kata kunci: Prestasi Belajar, Matematika, dan Peraga Papan Paku

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui peraga papan paku pada siswa kelas III MI Ma’arif Kumpulrej 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah melalui peraga papan paku dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga?

Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus.Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 18 laki-laki dan 12 perempuan yang pada tahun pelajaran 2016/2017 tercatat sebagai kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02. Penelitian ini menggunakan peraga papan paku.

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional... 6

G. Metode Penelitian... 8

(12)

xi

I. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ... 17

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 17

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar ... 20

3. Fungsi Utama Prestasi Belajar ... 22

B. Pembelajaran Matematika ... 23

1. Matematika dan Karakteristik Umum Matematika ... 23

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika ... 25

C. Bangun Datar ... 27

1. Pengertian Bangun Datar ... 27

2. Sifat-sifat Bangun Datar ... 28

D. Peraga dalam Pembelajaran Matematika ... 30

1. Pengertian Peraga ... 30

2. Fungsi dan Tujuan Peraga ... 32

3. Prinsip Umum Penggunaan Peraga ... 34

4. Pemilihan Peraga ... 35

5. Papan Paku ... 35

E. Kaitan Pembelajaran Matematika dengan Peraga Papan Paku ... 39

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 41

(13)

xii

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

1. Deskripsi penelitian Tahap Awal ... 56

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 58

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 66

B. Pembahasan ... 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 41

Table 3.2 Data Guru dan Staff MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 42

Table 3.3 daftar Nama Siswa Kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 43

Table 4.1 Nilai Ulangan Harian ... 57

Table 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I ... 60

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Aktifitas Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.4 Data Hasil Tes Prestasi Siswa Siklus I... 61

Table 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus II ... 66

Table 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Aktifitas Siswa Siklus II ... 67

Tabel 4.7 Data Hasil Tes Prestasi Siswa Siklus II ... 67

Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Ulangan Harian ... 71

Table 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ... 72

Table 4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ... 73

Table 4.11 Rekapitulasi Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 75

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK... 11

Gambar 2.1 Segitiga Sama Kaki ... 28

Gambar 2.2 Segitiga Sama Sisi ... 28

Gambar 2.3 Segitiga Siku-siku ... 29

Gambar 2.4 Jajar Genjang ... 29

Gambar 2.5 Trapesium Sama Kaki ... 30

Gambar 2.6 Trapesium Siku-siku ... 30

Gambar 2.7 Persegi ... 30

Gambar 2.8 Persegi Panjang ... 31

Gambar 2.9 Belah Ketupat ... 31

(16)

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan. Perubahan dari proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk berupa perubahan-perubahan (habit) dalam kebiasaan, kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam ketiga aspek yakni pengetahuan (kognitif), sikap (affektif), dan ketrampilan (psikomotor) (Suryono dan Haryanto, 2014: 9).

Oleh sebab itu belajar adalah proses yang aktif, proses mereaksi terhadap lingkungan, proses berbuat berbagai pengalaman yang didapat melalui proses melihat, mengamati, memahami yang ada dilingkungan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan luas dari itu, yakni mengalami.

(17)

16

Berdasarkan studi pendidikan materi bangun datar banyak siswa yang suka. Namun, masih banyak guru yang belum secara maksimal dalam mencari peraga yang lebih disukai siswa.

Dengan demikian, untuk mencapai tujuan pembelajaran seorang guru perlu mengoptimalisasi penggunaan peraga untuk menciptakan peningkatan pemahaman siswa dari suatu yang abstrak kedalam bentuk yang nyata dan menciptakan pembelajaran itu mudah dan menyenangkan. Dimana peraga ini harus sesuai dengan kebutuhan siswa dilihat dari materi atau bahan pelajaran yang akan dibelajarkan dan melihat dari perkembangan zaman yang ada sekarang.

Guna mengembangkan prestasi belajar siswa dalam materi bangun datar serta teknik yang berbeda dari guru, untuk itu peneliti melakukan pembelajaran baru melalui penggunaan peraga, yang mana peraga memegang peranan sangat penting dalam pembelajaran matematika, yaitu untuk membantu siswa membangun konsep-konsep matematika dalam struktur pengetahuannya. Pembelajaran yang melibatkan siswanya bereksplorasi dengan benda konkret dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan serta dapat mengubah aktivitas belajar siswa yang semula pasif menjadi aktif, lebih hidup, komunikatif, dan lebih bermakna.

(18)

17

materi bangun datar dilihat dari hasil ulangan harian yaitu kurang dari 60. Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 60. Dan pandangan siswa saat ini terhadap materi bangun datar kurang baik, membosankan dan banyak PR. Guru kurang dapat mengkomunikasikan materi bangun datar agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh para siswa. Hal ini berhubungan erat dengan strategi yang dilakukan guru dalam mengajar sehari-hari. Oleh karena itu, pada standar proses pendidikan guru didorong untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Pada era globalisasi sekarang ini, adalah tantangan bagi guru untuk aktif, kreatif, inovatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan agar mendorong peserta didik untuk belajar dan tertarik terhadap pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara optimal.

Berdasarkan, latar belakang tersebut penulis memilih judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar

melalui Peraga Papan Paku pada Siswa Kelas III MI Ma’arif

Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran

2016/2017.”

B. Rumusan Masalah

(19)

18

datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017?”.

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah melalui Peraga Papan Paku dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan

1. Hipotesis tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah peraga papan paku dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo, Kota Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan peraga papan pakuini dapat dikatakan efektif apabila prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Secara Individu:

(20)

19 b. Secara Klasikal :

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi bangun datar mencapai presentase nilai 85% siswa mencapai KKM.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam mengoptimalisasikan proses pembelajaran di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Siswa akan lebih aktif, kreatif, merasa senang, dan kemampuannya dalam memahami unsur-unsur bangun datar akan meningkat. 2) Memotivasi belajar siswa agar prestasi belajar matematika dapat

lebih meningkat. b. Bagi Guru

(21)

20

2) Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru serta dijadikan sarana untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah pernah dilakukan.

c. Bagi Sekolah

1) Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran para gurunya.

2) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.

3) Meningkatkan prestasi sekolah dengan peningkatan prestasi belajar siswa dan kinerja guru.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan kreatifitas dalam menentukan peraga pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian.

.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci penelitian ini.

1. Prestasi Belajar

(22)

21

ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Nana Sudjana (dalam Tu’u, 2004) mengatakan: diantara ketiga ranah ini, yakni kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Jadi, prestasi belajar terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran.

2. Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut. Misalnya: bidang yang dibatasi oleh 3 ruas garis, disebut bangun segitiga, bidang yang dibatasi oleh 4 ruas garis, disebut bangun segiempat, bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima. Jumlah ruas garis serta model yang dimiliki oleh sebuah bangun merupakan salah satu sifat bangun datar tersebut. Jadi, sifat suatu bangun datar ditentukan oleh jumlah ruas garis, model garis, besar sudut, dan lain-lain (Fajariyah, 2008:151).

3. Peraga Papan Paku

(23)

22

melalui pengalaman langsung dan dengan sendirinya siswa akan mampu membangun konsep dalam struktur pengetahuannya.

Peraga papan paku berfungsi membantu pembelajaran matematika untuk menanamkan konsep atau pengertian geometri, seperti pengenalan bangun datar, pengenalan keliling bangun datar, dan menentukan/ menghitung luas bangun datar (Sukayati dan Suharjana, 2009: 48).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa Penelitia Tindakan Kelas (PTK) yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo, Kota Salatiga Tahun Ajaran

2016/2017.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang telah diselidiki. Prosedur pelaksanaan PTK harus meliputi: perencanaan, pelaksanaaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, dkk., 2007:16).

a. Perencanaan

(24)

23

Hartiny (2010: 74) mengemukakan ada 4 kegiatan dalam tahap perencanaan, yaitu:

1) Menentukan target kompetensi

2) Membuat desain pembelajaran yaitu membuat skenario

pembelajaran (silabus, RPP, media/ alat pembelajaran) 3) Mendesain alat tes

4) Menyiapkan instrumen.

a) Lembar pengamatan siswa dalam pembelajaran bentuk-bentuk bangun datar dengan peraga.

b) Lembar pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar dengan peraga.

b. Pelaksanaan

(25)

24

c. Pengamatan

Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi

(26)

25

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model spiral

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo, Kota Salatiga.

3. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III A berjumlah 30 siswa terdiri dari 18 laki-laki 12 perempuan. MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

(Arikunto, dkk, 2006: 16)

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

(27)

26 a. Metode Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar/instrumen observasi/evaluasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang profil sekolah, sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap perlu dan penting dalam penelitian ini.

c. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi. Sifat dari teknik pengumpulan data yang berupa wawancara yaitu berupa metode penunjang dalam terlaksananya penelitian

5. Instrumen Penelitian

(28)

27 a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. b. Soal Tes

Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil akhir kegiatan peserta didik.Soal tes terdiri dari soal tertulis dan kuis.

c. Silabus

Silabus di buat oleh sekolah dan dijadikan sebagai panduan guru untuk membuat RPP.

d. RPP

RPP yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan sebagai pegangan guru saat mengajar agar pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

e. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dikuasai oleh siswa dalam rangka untuk memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan.

f. Peraga Papan Paku

(29)

28

dibuat persegi-persegi kecil yang pada setiap titik sudutnya ditancapka paku (www://coretantangan.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 9 Maret 2017).

H. Teknik Analisis Data

1. Data Kuantitatif

Tahap penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan atau keberhasilan siswa dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap siswa setiap akhir pertemuan. Hasil penelitian akan dianalisis untuk membuktikan hipotesis dengan cara sebagai berikut :

1) Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan penghitungan dengan rumus:

M=

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai kelas

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)

2) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

P = × 100

Keterangan:

(30)

29

F = Frekuensi

N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah,2005: 264-265) Persentase nilai ketuntasan siswa secara klasikal mendapatkan 85% siswa mencapai nilai KKM

2. Data Kualitatif

Analisis data dilakukan setelah satu paket (siklus) pembelajaran dilaksanakan secara keseluruhan. Analisis data kualitatif dapat berupa informasi berbentuk kalimatyang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode pembelajaran (afektif), aktifitas siswa mengikuti pembelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, motivasi belajar, dan sebagainya. Analisis data kualitatif didapat dari lembar observasi dan wawancara yang dilakukan selama penelitian

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan

(31)

30 BAB II : Kajian Pustaka

Berisi tentang penjabaran prestasi belajar, bangun datar, dan peraga (Pengertian, Kriteria, Kelebihan dan Kekurangan) dan Kaitan Pembelajaran Matematika dengan Peraga Papan Paku. BAB III : Pelaksanaan Penelitian

Berisi pelaksanaan penelitian, subjek penelitian, deskripsi siklus I dan deskripsi siklus II.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang keadaan umum, dari hasil penelitian persiklus dan pembahasan.

BAB V : Penutup

(32)

31

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Sebelum membahas tentang prestasi belajar, akan dipaparkan terlebih dahulu mengenai pengertian prestasi dan pengertian belajar. Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti ”hasil Usaha” (Arifin, 2011:12). Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan khususnya pembelajaran.

Pengertian prestasi menurut beberapa tokoh dalam buku Hamdani (2011:137), antara lain:W. J. S. Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Qohar mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. Harahap memberikan batasan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Maka dari itu prestasi dapat disimpulkan sebagai hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dilakukan atau dikerjaan oleh seseorang.

(33)

32

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar juga dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an surah Al-Zumar ayat 9;

َتَمْحَراْىُجْزَيَو َةَزِخ َ ْلْا ُرَذْحَّي اًمِئاَقَّو اَدِجاَس ِلْيَّلا َءآَوَا ٌتِواَق َىُهْىَّم َا

ُزَّك َذَتَي اَمَّوِا . َنْىُمَلْعَي َلْ َهْيِذَّلاَو َنْىُمَلْعَي َهْيِذَّلا يِىَتْسَي ْلَه ْلُق . ِهِّبَر

ِباَبْلَ ْلْا اىُلوُا

Artinya: (apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya

orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan.

Setelah mengetahui definisi dari setiap kata maka selanjutnya penulis akan memaparkan definisi dari prestasi belajar. Dikutip dari buku Hamdani (2011:138) Arif Gunarso mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh sesorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Menurut Tu’u (2004:75) Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan Gagne menambahkan dalam buku hamdani (2011:138) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan ketrampilan.

(34)

33

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Hamdani dalam bukunya yang berjudul Strategi Belajar Mengajar (2011: 139) menguraikan masing-masing faktor tersebut.

a. Faktor Internal

1) Kecerdasan (intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Faktor jasmaniah yaitu pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna.

3) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh.

4) Minat

Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. 5) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating.

6) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

7) Faktor Eksternal a) Keadaan keluarga

(35)

34

orang tua hendaknya menyadari betapa pentingnya memberikan fasilitas pendidikan yang pertama dalam keluarga.

b) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian, hubungan guru dengan siswa, alat pembelajaran dan kurikulum. Keadaan sekolah yang baik akan mempengaruhi prestasi belajar anak didik.

c) Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat dapat membentuk kepribadian seorang siswa, hal ini dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Seorang anak juga akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan dilingkungannya.

3. Fungsi Utama Prestasi Belajar

Beberapa fungsi utama prestasi belajar, antara lain (Arifin, 2011: 12):

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

(36)

35 B. Pembelajaran Matematika

1. Matematika dan karakteristik umum matematika

Matematika dalam sudut pandang Andi Hakim Nasution dalam Fathani (2009: 21) bahwa istilah matematika berasal dari kata Yunani,

mathein atau manthenein yang berarti mempelajari, kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata sansekerta, medha atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensia.

Pendapat Johnson dan Rising dalam Ismunamto (2011: 2) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, diwujudkan dalam simbol, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Sedangkan Kline dalam Ismunamto (2011: 2) menyatakan bahwa matematika bukanlah sebuah pengetahuan yang tersendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri. Adanya matematika semata-mata untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai persoalan sosial, ekonomi, dan alam.

Ada beberapa karakteristik umum matematika, antara lain (Sumardyono, 2004: 30-46):

a. Memiliki objek kajian yang abstrak

Matematika memiliki objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Ada empat objek kajian matematika, yaitu:

1) Fakta, adalah pemufakatan atau konvensi dalam matematika yang biasa diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu.

2) Konsep, adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengkategorikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan.

(37)

36

4) Prinsip, adalah objek matematika yang terdiri atas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun operasi. b. Bertumpu pada kesepakatan

Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakan kesepakatan atau konvensi yang penting. Dengan simbol dan istilah yang telah disepakati dalam matematika, maka pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah dilakukan dan dikomunikasikan.

c. Berpola pikir deduktif

Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus.

d. Konsisten dalam sistemnya

Dalam matematika, terdapat berbagai macam sistem yang dibentuk dari beberapa aksioma dan memuat beberapa teorema. Ada sistem-sistem yang berkaitan, ada pula sistem-sistem yang dipandang lepas satu dengan lainnya. Di dalam masing-masing sistem berlaku konsistensi. Suatu teorema maupun definisi harus menggunakan istilah atau konsep yang telah diterapkan. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nilai kebenarannya.

e. Memiliki simbol yang kosong arti

Simbol matematika akan bermakna sesuatu bila kita mengaitkannya dengan konteks tertentu.

f. Memerhatikan semesta pembicaraan

Semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. Bila kita berbicara tentang geometris, maka simbolnya menunjukan suatu transformasi, bila kita berbicara tentang bilangan, simbol tersebut menunjukkan bilangan pula. Benar salahnya suatu penyelesaian soal juga ditentukan oleh semesta pembicaraan yang digunakan.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika

(38)

37

yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengurangan, geometri , dan pengelolaan data.

Menurut depdikinas dalam Susanto (2013:189) kompetensi atau kemampuan umum untuk pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagai berikut:

a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.

b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume. c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

d. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran.

e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikannya.

f. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan

mengkomunikasikan gagasan secara matematika.

Secara umum tujuan pendidikan matematika di sekolah dapat digolongkan menjadi (Susanto, 2013:189):

a. Tujuan bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian siswa.

b. Tujuan yang bersifat material, menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan matematika.

(39)

38

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar kosep dan mengaplikasikan konsep.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e. Memeiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

C. Bangun Datar

1. Pengertian Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut. Misalnya: bidang yang dibatasi oleh 3 ruas garis, disebut bangun segitiga, bidang yang dibatasi oleh 4 ruas garis, disebut bangun segiempat, bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima. Jumlah ruas garis serta model yang dimiliki oleh sebuah bangun merupakan salah satu sifat bangun datar tersebut.Jadi, sifat suatu bangun datar ditentukan oleh jumlah ruas garis, model garis, besar sudut, dan lain-lain (Fajariyah, 2008:151).

2. Sifat-sifat Bangun Datar

a. Sifat-sifat Segitiga

(40)

39

a) Memiliki 3 ruas garis: AB - AC dan BC

b) Dua ruas garis kaki sama panjang, AC dan BC. c) Memiliki dua macam ukuran alas dan tinggi. d) Memiliki tiga buah sudut lancip.

e) Semua sudutnya sama besar. 2) Sifat-sifat Segitiga Sama Sisi

a) Memiliki 3 ruas garis: AB - AC dan BC b) Ketiga (semua) ruas garis sama panjang. c) Memiliki dua macam ukuran alas dan tinggi. d) Memiliki tiga buah sudut sama besar (60o). 3) Sifat-sifat Segitiga Siku-siku

a) Memiliki 3 ruas garis: AB - AC dan BC b) Memiliki garis tegak lurus pada alas (tinggi)

Gambar 2.1 Segitiga Sama Kaki

Gambar 2.2 Segitiga Sama Sisi

(41)

40

c) Memiliki ukuran, alas, dan tinggi. d) Memiliki dua buah sudut lancip

e) Memiliki satu buah sudut siku-siku (90o) b. Sifat-sifat Jajar Genjang

1) Memiliki empat sisi dan empat titik sudut

2) Memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang 3) Memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip 4) Sudut yang berhadapan sama besar

5) Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang 6) Tidak memiliki simetri lipat

7) Memiliki simetri putar tingkat dua

c. Sifat-sifat Trapesium

1) Sifat-sifat Trapesium Sama Kaki

a) Memiliki empat sisi dan empat titik sudut b) Sudut-sudut diantara sisi sejajar besarnya 180° c) Mempunyai 1 simetri lipat

d) Memiliki sepasang sisi yang sejajar tetapi tidak sama panjang

2) Sifat-sifat Trapesium Siku-siku Gambar 2.4 Jajar genjang

(42)

41 Gambar 2.8 Persegi Panjang

a) Memiliki 4 ruas garis b) Memiliki 2 sudut siku-siku c) Memiliki 1 sudut lancip d) Memiliki 1 sudut tumpul d. Sifat-sifat Persegi

1) Mempunyai 4 titik sudut.

2) Mempunyai 4 sudut siku-siku 90⁰.

3) Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang. 4) Mempunyai 4 simetri lipat.

5) Mempunyai 4 simetri putar. e. Sifat-sifat Persegi Panjang

1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. 2) Sisi-sisi persegi panjang saling tegak lurus 3) Mempunyai 4 sudut siku-siku 90⁰.

4) Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang Gambar 2.6 Trapesium Siku-siku

(43)

42 Gambar 2.9 Belah Ketupat

5) Mempunyai 2 simetri lipat. 6) Mempunyai 2 simetri putar f. Sifat-sifat Belah Ketupat

1) Mempunyai 2 simetri lipat. 2) Mempunyai 2 simeteri putar. 3) Mempunyai 4 titik sudut.

4) Sudut yang berhadapan besarnya sama. 5) Sisinya tidak tegak lurus.

6) Mempunyai 2 diagonal yang berbeda panjangnya. D. Peraga dalam Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Peraga

Menurut Ali dalam Sundayana (2013: 7) peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Sedangkan peraga matematika menurut Estiningsih dalam Syafri (2016: 120) suatu benda asli dan benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi pesera didik.

Menurut Ruseffendi dalam Sundayana (2015: 18) peraga yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: (1) Dapat menjelaskan konsep secara tepat, (2) Menarik, (3) Tahan lama, (4) Multi fungsi (dapat dipakai untuk menjelaskan berbagai konsep), (5) Ukurannya sesuai dengan ukuran siswa, (6) Murah dan mudah dibuat, dan (7) Mudah digunakan.

2. Fungsi dan Tujuan Penggunaan Peraga

(44)

43

akan mengendap, melekat, dan tahan lama bila ia belajar melalui berbuat dan memahami pengertian, bukan hanya melalui mengingat fakta.

Menurut Syafri (2016:122) fungsi utama dari peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi objek/peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu konsep.

Adapun tujuan dari penggunaan peraga adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi sebagian anak, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku, yang hanya berisi simbol-simbol dan sekumpulan dalil-dalil untuk dipecahkan. Padahal matematika memiliki banyak hubungan untuk mengembangkan kreatifitas.

b. Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berfikir matematika. Suasana pembelajaran matematika di kelas haruslah sedemikian rupa, sehingga para siswa dapat menyukai pelajaran tersebut. Suasana semacam ini merupakan salah satu hal yang dapat membuat siswa memperoleh kepercayaan diri akan kemampuan dalam belajar matematika melalui pengalaman-pengalaman yang akrab dengan kehidupannya.

(45)

44

d. Memberikan motivasi dan memudahkan abstraksi. Dengan peraga diharapkan siswa lebih memperoleh pengalaman-pengalaman yang baru dan menyenangkan, sehingga mereka dapat menghubungkannya dengan matematika yang bersifat abstrak (Sukayati dan Suharjana, 2009: 48).

3. Prinsip-Prinsip Umum Penggunaan Peraga

Selain mempersiapkan langkah-langkah penggunaan peraga, seperti persiapan guru, lingkungan, persiapan siswa, maka perlu pula mengetahui prinsip prinsip umum dalam penggunaan peraga, di antaranya sebagai berikut (Sukayati dan Suharjana, 2009: 48).

1. Penggunaan peraga hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Peraga yang digunakan hendaknya sesuai dengan metode/strategi

pembelajaran.

3. Tidak ada satu peragapun yang dapat atau sesuai untuk segala macamkegiatan belajar.

4. Guru harus terampil menggunakan peraga dalam pembelajaran. 5. Peraga yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan

gaya belajarnya.

6. Pemilihan peraga harus obyektif, tidak didasarkan kepada kesenangan pribadi.

7. Keberhasilan penggunaan peraga juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Prinsip penggunaan peraga perlu diketahui supaya dalam penggunaan peraga tepat sasaran. Sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan.

(46)

45

Menurut Pujiati dalam Sukayati dan Suharjana (2009: 48) pemilihan peraga yang tepat dan digunakan secarabenar diharapkan dapat:

a. Mempermudah abstraksi,

b. Memudahkan, memperbaiki, atau meningkatkan penguasaan konsep ataufakta,

c. Memberikan motivasi,

d. Memberikan variasi pembelajaran,

e. Menunjang kegiatan matematika di luar kelas yang menunjukkan penerapanmatematika pada peristiwa nyata, dan

f. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 5. Papan Paku

Banyak cara dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas, bisa dengan ceramah, diskusi, maupun menggunakan peraga. Dalam pembelajaran geometri, pembelajaran dengan menggunakan peraga adalah pemilihan yang menarik. Salah satunya menggunakan peraga papan paku.

Menurut Russeffendi dalam Liberna (2013: 153) bahwa, papan paku yang merupakan papan yang diberikan paku. Banyak sekali manfaatnya untuk belajar matematika ditingkat sekolah dasar, murah harganya dan dapat dibuat sendiri oleh guru. Alat peraga ini dibuat dari papan atau triplek yang berbentuk persegi atau bunjur sangkar. Sedangkan menurut Sundayana (2013: 126) papan paku adalah alat bantu pengajaran matematika di sekolah dasar untuk menamkan konsep atau pengertian geometri, seperti pengenalan bangun datar, pengenalan keliling bangun datar, dan menentukan atau menghitung luas bangun datar.

a. Kelebihan peraga papan paku

Menurut Dapi Dwi Winasis dalam Ratna (2013: 34) peraga papan paku ini memiliki kelebihan-kelebihan yaitu:

(47)

46

2) Bentuknya sederhana sehingga mudah pembuatannya

3) Lebih ekonomis karena biaya murah dan dapat dipakai berkali-kali 4) Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh

5) Terdapat unsur bermain dalam penggunaannya karena dapat digunakan untuk membentuk macam-macam bangun datar dengan permainan karet gelang.

b. Kekurangan peraga papan paku

Peraga Papan paku memiliki kekurangan antara lain:

1) Guru dituntut untuk terampil dalam penggunaan peraga papan paku

2) Perlu kesediaan berkorban secara materiil c. Manfaat peraga papan paku

Menurut Ruseffendi dalam Liberna (2013: 154) peraga papan paku memliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1) Guru dapat dengan cepat menunjukkan macam-macam bentuk bangun datar

2) Siswa dengan cepat mengikuti dalam membuat bangun datar 3) Bentuk bangun datar lebih sesuai dengan sebenarnya

4) Untuk memperagakan lingkaran dapat dengan membuat papan paku bentuk lingkaran

d. Langkah-langkah pembuatan papan paku

Menurut Sundayana (2013: 126) langkah-langkah pembuatan peraga papan paku antara lain:

(48)

47

2) Tempetkan kedua triplek dengan menggunakan lem kayu 3) Sesudah kering lalu amplas pinggiran triplek supaya halus 4) Warnai dengan menggunakan pilok supaya menarik

5) Setelah kering kita buat ukuran persegi yang kecil dengan ukuran yang sama

6) Lalu kita tancapkan paku-paku tepat disetiap pertemuan garis e. Contoh penggunaan peraga papan paku (Sukayati dan Suharjana,

2009: 48).;

1) Letakkan papan paku di depan kelas, bisa digantung atau disandarkan. Papan paku dilengkapi dengan sejumlah karet gelang dengan warna-warna yang berbeda serta dilengkapi pula dengan kertas bertitik atau berpetak.

2) Guru menugaskan kepada anak untuk membentuk bangun datar yang mereka ketahui pada papan paku.

3) Selanjutnya anak diminta menggambar bangun yang dibentuk pada papan paku di kertas bertitik atau berpetak.

(49)

48

Gambar 2.10 Peraga Papan Paku Dan Pengunaannya

E. Kaitan Pembelajaran Matematika dengan Peraga Papan Paku

Siswa pada level bawah belum bisa mengerti apa yang diajarkan oleh guru yang sifatnya abstrak. Siswa membutuhkan pembelajaran yang bersifat konkrit. Menurut teori dari Brunner dalam syafri (2016: 17), anak akan belajar dengan baik jika melalui tiga tahap, yaitu:

1. Tahap enaktif merupakan tahap pengalaman langsung dimana anak berhubungan dengan benda-benda nyata atau sesungguhnya.

2. Tahap iconik berkaitan dengan gambar, lukisan, foto atau film. 3. Tahap simbolik merupakan pengalaman abstrak.

Jadi tahap enaktif siswa harus menggunakan benda nyata dalam memulai belajar matematika. Benda yang dianggap konkrit dalam matematika adalah peraga.

(50)

49

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Pada bagian ini, penulis akan memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian, karakteristik siswa serta kompetensi tenaga pendidik yang dimiliki yang nantinya informasi tersebut akan memberikan penguatan pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar informasi mengenai subjek penelitian tersebut sebagai berikut:

a. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02

Alamat : Dsn. Ngronggo, Kelurahan Kumpulrejo,

Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga

Status : MI Ma’arif/ Swasta

Akreditasi : Terakreditasi B

b. Fasilitas Sarana dan Prasarana

Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02

(51)

50

18. Perangkat olahraga/Atletik Baik

19. Lapangan Upacara/Olahraga 1 Baik

20. Perangkat Pramuka Baik

c. Guru dan Staf

Tabel 3.2 Data Guru dan Staff MI Ma’arif Kumpulrejo 02

NO. NAMA Jabatan

1. Istiqah R.N, S.Pd Kepala Madrasah

2. Arif Tabi’in, S.Pd.I Kesiswaan

3. Darno, S.Pd.I Kurikulum

4. Aeny Qodriyah, S.Pd.I Sekretaris

5. Natiqotul Fitriana, S.Pd.I Bend. Infaq

6. Kholifatul M., S.Pd.I Bend. BOS

7. Siti Yatmiatun, S.Pd.SD Bend. BSM

8. Marfuastuti, S.Ag Guru/ Koperasi

(52)

51 d. Karakteristik Siswa Kelas III

Siswa kelas III A MI MI Ma’arif Kumpulrejo 02 berjumlah 30 Siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 12 perempuan. Dalam Kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, Peneliti mendapatkan beberapa informasi mengenai karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Usia rata-rata siswa adalah 8 tahun.

2) Kemampuan siswa rata-rata sedang. Kebanyakan siswa malu bertanya, sehingga setiap hari pembelajaran yang dilakukan memang cenderung teacher centered.

3) Sebagian besar orang tua memang tidak memberikan perhatian mengenai pendidikan anak-anaknya, sehingga tidak heran jika sering ada anak yang tidak membawa buku dan tidak mengerjakan tugas.

Nama-nama siswa tersebut antara lain:

Tabel 3.3

Daftar nama siswa kelas III

MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Tahun 2016/2017

(53)

52

30 Muhammad Adip Ardiyansyah L

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian Menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran matematika materi bangun datar. Waktu penelitian adalah sebagai berikut:

(54)

53

a. Kegiatan penelitian siklus I : Rabu, 8 Februari 2017 b. Kegiatan penelitian siklus II : Sabtu, 11 Februari 2017

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, yaitu:

a. Mempersiapkan Silabus Pembelajaran dan menyusun RPP yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas III MI Ma’arif Kumpulrejo 02. RPP digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Adapun Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar serta indikator dalam siklus ini adalah:

1) Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana 2) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.

3) Indikator

a) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun persegi

(55)

54

d) Menggambar bangun datar yang telah diidentifikasi berdasarkan penggunaan peraga papan paku

4) Menyiapkan materi dan peraga yang dibutuhkan. Materi diambil dari beberapa buku yang relevan dengan pembelajaran matematika bangun. Peraga yang digunakan berupa papan paku.

5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran bangun datar menggunakan peraga papan paku.

6) Menyusun soal tes untuk siswa. Soal tes diberikan pada akhir pembelajaran setiap pertemuannya. Soal disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru kelas.

7) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan (Action)

(56)

55

sedang berlangsung. Data hasil pelaksanaan tindakan diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa serta dari hasil tes prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan serta sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Pada siklus I, pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama. 2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 3) Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar.

4) Apersepsi : Guru menanyakan bentuk-bentuk benda yang ada disekitar kelas.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru meminta siswa untuk mengamati bangun datar yang telah diperagakan oleh guru menggunakan peraga papan paku.

(57)

56

3) Guru meminta siswa untuk menyebutkan sifat bangun datar yang mereka ketahui

4) Guru memberikan penjelasan mengenai sifat bangun datar menggunakan peraga papan paku

5) Guru bersama siswa menyebutkan sifat bangun datar. Elaborasi

1) Guru Membentuk siswa kedalam beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan 6 orang)

2) Guru memberikan peraga papan paku kepada tiap kelompok 3) Guru meminta setiap kelompok untuk membuat bangun datar

kemudian menggambarkannya dalam kertas bertitik yang telah disediakan guru.

4) Guru meminta siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar yang telah digambar.

5) Guru memberi pengarahan kepada setiap kelompok untuk mencatat hasil diskusi

6) Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi didepan kelas

7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain

Konfirmasi

(58)

57

2) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang dikerjakan secara individu

3) Guru bersama siswa meluruskan pemahaman dengan bertanya jawab

4) Guru memberikan penguatan dari apa yang dipelajari c. Kegiatan Penutup

1) Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. 2) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang. 3) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama

dan mengucapkan salam 3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran bangun datar menggunakan peraga papan paku. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

(59)

58 4. Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi mengenai hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa serta data yang diperoleh dari hasil tes prestasi belajar bangun datar baik itu berupa kekurangan maupun ketercapaian dalam pembelajaran.

Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan maupun kelebihan-kelebihan yang terjadi selama pembelajaran. Refleksi merupakan kegiatan diskusi antara guru dengan peneliti. Apabila telah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I, dapat ditentukan rencana yang akan dilakukan pada siklus II.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap siklus II, peneliti merencanakan tindakan siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan tindakan siklus I di upayakan untuk diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus I. Perencanaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

(60)

59

a. Mempersiapkan Silabus Pembelajaran dan menyusun RPP yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas III MI Ma’arif Kumpulrejo 02. RPP digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Adapun Standar Kompetensi Kompetensi Dasar serta indikator dalam siklus ini adalah:

1) Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana 2) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.

3) Indikator

a) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun jajar genjang b) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun trapesium c) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun belah ketupat

d) Menggambar bangun datar yang telah diidentifikasi berdasarkan penggunaan peraga papan paku

b. Menyiapkan materi dan alat peraga yang dibutuhkan dalam siklus II. Materi diambil dari beberapa buku yang relevan dengan pembelajaran matematika bangun datar. Peraga yang digunakan berupa papan paku.

(61)

60

d. Menyusun soal tes untuk siswa. Soal tes diberikan pada akhir pembelajaran setiap pertemuannya. Soal disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru kelas.

e. Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan (action)

Adapun tahapan pelaksanaan dalam siklus II adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama. 2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 3) Guru menyapa sisw dengan menanyakan kabar.

4) Apersepsi : Guru menanyakan bentuk-bentuk benda yang ada disekitar kelas.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru meminta siswa untuk mengamati bangun datar yang telah diperagakan guru menggunakan papan paku

(62)

61

3) Guru bersama siswa menyebutkan sisi dan titik sudut bangun datar yang diperagakan menggunakan peraga papan paku dengan menggunakan huruf.

4) Guru memberikan penjelasan mengenai cara menggambar bangun datar dengan benar. Siswa diminta mengamati

Elaborasi

1) Guru Membentuk siswa kedalam beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan 6 orang)

2) Guru memberikan peraga papan paku kepada tiap kelompok dan meminta untuk membuat bangun datar menggunakan alat peraga tersebut.

3) Guru meminta setiap kelompok untuk menganalisis sisi dan titik sudut sebuah bangun datar lengkap dengan hurufnya berdasarkan contoh yang diberikan guru

4) Guru memberi pengarahan kepada setiap kelompok untuk mencatat hasil diskusi

5) Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi didepan kelas

6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain

Konfirmasi

(63)

62

2) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal yang dikerjakan secara individu yang berupa soal isian dan menggambar bangun ruang

3) Guru bersama siswa meluruskan pemahaman dengan bertanya jawab

4) Guru memberikan penguatan dari apa yang dipelajari c. Kegiatan Penutup

1) Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. 2) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang. 3) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama

dan mengucapkan salam. 3. Pengamatan (Observing)

(64)

63 4. Refleksi

(65)

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Penelitian Tahap Awal

Penelitian tahap awal dilakukan dengan melakukan observasi langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02. Dari hasil observasi keterlibatan siswa secara langsung dengan peraga dalam proses pembelajaran matematika materi bangun datar masih kurang. Hal ini berdampak pada rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep bangun datar meliputi sifat-sifatnya.

Sebanyak 22 siswa dari 30 siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 masih salah dalam menyebutan nama sisi, jumlah sisi, nama sudut dan jumlah sudut bangun datar. Hal ini menjadi indikator rendahnya pemahaman siswa tentang konsep bangun datar yang diakibatkan oleh penyampaian materi dari guru ke siswa tidak menggunakan peraga.

Dalam tahap ini, peneliti juga mengambil data hasil ulangan harian pelajaran matematika materi bangun datar yang dilakukan oleh guru sebelum menggunaan peraga. Di bawah ini adalah data hasil nilai ulangan harian materi bangun datar siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 sebelum menggunakan peraga papan paku.

Table 4.1 Nilai Ulangan Harian

No Nama Nilai Keterangan

(66)

65 24 Tiara Putri Febriyanti 70 Tuntas

25 Novi Nursiti 50 Belum tuntas

26 Sandya Eka Riyani 50 Belum tuntas 27 Kayla Siti Solekha 50 Belum tuntas

28 Arya Dimas Saputra 70 Tuntas

29 Romantio Adi Wibowo 70 Tuntas

30 Muhammad Adip Ardiyansyah 50 Belum tuntas

Jumlah 1580

Rata-rata 52,66

Dari data diatas dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM ≥ 60 dicapai oleh 10 siswa dari 30 siswa. Jika dihitung dalam presentase, jumlah siswa yang tuntas belajar hanya sebesar 33,33%. Dan yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 66,67 %. Nilai tertinggi hasil ulangan harian adalah 70 dan nilai terendahnya 30. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 52,66.

Berdasaran hasil observasi, maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan penelitian tentang peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 melalui peraga papan paku.

(67)

66 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Guru kelas dan peneliti sepakat untuk menggunakan jam pelajaran sesuai jadwal yang ada agar alokasi waktu pembelajaran dapat berjalan efektif. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu, siklus pertama hari Rabu, 8 Februari 2017 dan siklus kedua Sabtu, 11 Februari 2017.

Proses pelaksanaan pembelajaran materi bangun datar melalui peraga papan paku dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan siswa, hasil pengamatan guru dan tes formatif. Hasil pengamatan siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan peraga papan paku dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan menggali pengetahuan siswa.

a. Deskripsi data hasil observasi guru

Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kesesuaian guru dengan langkah-langkah yang disusun dalam pembelajaran, dalam hal ini adalah pembelajaran bangun datar melalui peraga papan paku. Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 27 butir aktivitas yang harus diamati oleh peneliti, dengan memberikan rentang skor 1 sampai 4. Jadi skor maksimum yang diperoleh adalah 108 dan skor minimumnya adalah 27. Data ini diambil untuk mengetahui seberapa besar aktifitas guru dalam pembelajaran bangun datar melalui peraga papan paku.

Jumlah skor aktifitas guru yang diperoleh adalah 83. Aktifitas yang memperoleh skor 4 ada 11 butir, yang memperoleh skor 3 ada 10 butir, yang memperoleh skor 2 ada 3 butir, dan yang memperoleh skor 1 ada 3 butir (hasil observasi guru selengkapnya dapat dilihat di lampiran). Jika dihitung dalam presentase, aktifitas guru memperoleh presentase sebesar 76,86%.

Table 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus 1

(68)

67

b. Deskripsi Data Hasil Observasi Siswa

Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui kesesuaian sikap siswa terhadap indikator-indikator yang disusun selama proses pembelajaran, dalam hal ini adalah pembelajaran materi bangun datar siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 melalui peraga papan paku. Lembar observasi siswa yang digunakan berjumlah 20 butir aktifitas yang harus diamati oleh peneliti terhadap siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang berjumlah 30 siswa, dengan rentang skor 1 sampai 4. Jadi skor maksimal yang diperoleh adalah 80 dan skor minimumnya adalah 20. Data ini diambil untuk mengetahui seberapa besar aktifitas siswa dalam pembelajaran materi bangun datar melalui peraga papan paku. Berikut ini adalah hasil observasi aktifitas siswa selama siklus I berlangsung.

Jumlah skor tertinggi aktifitas siswa yang diperoleh adalah 67 dan skor terendahnya adalah 40 (data selengkapnya dapat dilihat di lampiran). Adapun tabel distribusi frekuensi skor aktifitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Atifitas Siswa Siklus I

Interval Frekuensi Persentase

40-46 4 13,33%

47-53 4 13,33%

54-60 10 33,34%

61-67 12 40%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, interval skor aktifitas siswa dengan frekuensi terbanyak adalah 61-67 dengan jumalah 12 siswa serta dengan persentase 40%.

c. Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa

Data hasil tes prestasi siswa diperoleh dengan menggunaan instrument tes berupa soal tertulis berbentuk esay . soal berjumlah 10 butir dengan skor setiap butirnya adalah 10. Jadi nilai maksimal yang diperoleh adalah 100 dan nilai minimumnya adalah 10. Data ini diambil untuk mengetahui seberapa besar perolehan prestasi belajar matematika materi bangun datar siswa kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02 melalui peraga papan paku. Berikut adalah data hasil tes prestasi siswa pada siklus I.

Tabel 4.4 Data Hasil Tes Prestasi Siswa Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

(69)

68

1 Muhammad Aldi Dwi N. 70 Tuntas

2 Muhammad Khoirul Anam 60 Tuntas

3 Oktavio Febi Indra Lestyo 70 Tuntas 4 Muhammad Abdul Nur R. 40 Belum tuntas 5 Ramadavi Labib Prastya 50 Belum tuntas

6 Dhimas Achsanul Fikri 90 Tuntas 24 Tiara Putri Febriyanti 90 Tuntas

25 Novi Nursiti 70 Tuntas

26 Sandya Eka Riyani 60 Tuntas

27 Kayla Siti Solekha 60 Tuntas

28 Arya Dimas Saputra 80 Tuntas

29 Romantio Adi Wibowo 80 Tuntas

30 Muhammad Adip Ardiyansyah 70 Tuntas

Jumlah 1900

Rata-rata 63,33

(70)

69

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil siklus I dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM ≥ 60 sebanyak 20 siswa atau 66,67% dari 30 siswa. Dan yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 33,33% dari jumlah siswa yang ada di kelas III A MI Ma’arif Kumpulrejo 02. Pada siklus I, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 40. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

M= M=

M= 63,33

Jadi, nilai rata-rata kelas adalah 63,33. d. Refleksi Tindakan Siklus I

Refleksi tindaan pada siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Dalam hal ini, peneliti dan guru kelas melaukan evaluasi terhadap tindakan yang telah ditetapkan untuk perbaikan tindakan disiklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi tindakan dan hasil tes prestasi belajar bangun datar siswa pada siklus I, diperoleh beberapa hal yang harus dievaluasi untuk tindakan selanjutnya agar pelaksanaan pembelajaran bangun datar melalui peraga papan paku pada siklus berikutnya dapat meningkat. Secara garis besar, hasil refleksi tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut;

1) Aktifitas guru

a) Kurangnya pemberian pengarahan, bimbingan, dan motivasi diskusi kelompok secara penuh.

b) Kurangnya pemberian kesempatan yang luas kepada siswa saat

diskusi kelompok dalam upaya memaksimalkan dan

memberdayakan peraga papan paku untuk menemukan sifat-sifat bangun datar.

(71)

70

e) Persentase aktifitas guru yang diperoleh pada siklus I adalah 76,86%

2) Aktifitas siswa

a) Kurangnya keaktifan kerjasama dalam diskusi kelompok. b) Belum ada upaya maksimal untuk memberdayakan peraga

papan paku.

c) Rendahnya keaktifan diskusi kelas.

d) Semua siswa kesulitan dalam menyimpulkan materi.

e) Persentase aktifitas siswa terbanyak yang diperoleh pada siklus I adalah 40% .

3) Nilai tes prestasi beajar

a) Perolehan nilai rata-rata tes prestasi belajar bangun datar siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 63,33.

b) Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 66,66%.

Melihat masalah seperti di atas, peneliti segera melakukan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II, diantaranya yaitu:

1) Guru memotivasi secara penuh agar siswa lebih aktif dan antusias saat diskusi kelompok.

2) Guru memberi pengarahan dan bimbingan sebaik mungkin serta pemberian kesempatan yang luas saat diskusi kelompok untuk memaksimalkan penggunaan peraga papan paku.

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model spiral
Gambar 2.1  Memiliki 3 ruas garis: AB - AC dan BC Segitiga Sama Kakia)
Gambar 2.6  Trapesium Siku-siku
Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

asli daerah serta dana alokasi umum di Provinsi Jawa Tengah juga berfluktuasi 5. tahun

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penerimaan sosial pada anak Attention Deficit Hyperaktivity Disorder dari lingkungan merupakan salah satu faktor yang

Adapun teori yang digunakan yaitu teori tentang bahasa, fungsi bahasa, komponen bahasa, psikolingusitik yang menjelaskan tentang aspek neurologi bahasa, gangguan

Penulis ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ ANALISIS

sudah asuk PAP atau belum.. TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung dengan cara TFU bila kepala sudah. masuk panggul dikurangi 11 dan bila

Sebelum instrument variabel X digunakan, dilakukan uji validitas konstruk melalui proses validasi yaitu perhitungan koefisien korelasi skor butir dengan skor total dan