37
Bagian ini akan menguraikan hal hal yang
berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam
penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan
sampel, pengukuran konsep, pengumpulan data serta
teknik analisis yang dipergunakan.
Penelitian ini akan menganalisis mengenai perilaku
self control dalam mengelola keuangan pribadi
berdasarkan theory of planned behavior dan
conscientiousness pada PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao. Analisis ini dilakukan guna
mendapatkan kesimpulan bahwa ada pengaruh
signifikan theory of planned behavior dan
conscientiousness terhadap perilaku self control dalam
mengelola keuangan pribadi pada PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, dengan
mengeksplorasi masing masing variabel. Berdasarkan hal
tersebut maka penelitian ini dikategorikan pada jenis
penelitian eksplanatif yaitu berusaha untuk melihat
hubungan antara beberapa variabel yang dapat
38
Populasi dalam penelitian ini adalah PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang berjumlah 3.374
orang. Mengingat banyaknya populasi maka tidak
dimungkinkan untuk meneliti semua populasi yang ada
untuk dijadikan sampel. Didasari oleh asumsi Structural
Equation Modeling (SEM), ukuran sampel yang sesuai
adalah antara 100 200, sedangkan untuk ukuran sampel
minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap
parameter yang diestimasi (indikator) (Hair dkk. dalam
Ferdinand, 2002). Penelitian ini menggunakan 35
indikator, sehingga sampel minimum adalah 175 orang
(35 indikator dikalikan 5), namun dari jumlah kuesioner
yang terkumpul dan dapat dianalisis sebanyak 200
kuesioner, maka sampel yang digunakan adalah sebesar
200 orang (untuk mendapatkan ukuran sampel
maksimum).
Sedangkan teknik pemilihan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
convenience sampling, dimana kuesioner disebarkan
melalui bantuan para Kepala SKPD dari 14 unit
39
Konsep yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
theory of planned behavior dan conscientiousness. Untuk
menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan
serta untuk mempermudah analisis data, maka disusun
instrumen penelitian theory of planned behavior dan
conscientiousness ke dalam beberapa pernyataan untuk
mengetahui kecenderungan yang terjadi pada objek
penelitian.
Konsep theory of planned behavior terdiri atas enam
variabel yaitu : sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige dan retention time, norma subjektif,
kontrol perilaku, niat serta perilaku. Keseluruhan
variabel ini diukur dengan menggunakan skala
diferensial semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai
dari 1 sangat tidak setuju sampai 7 sangat setuju.
Adapun definisi operasional dan indikator dari masing
masing variabel tersebut sebagai berikut :
• Sikap terhadap uang (money attitude) merupakan
kecenderungan sikap dari PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang bersifat
positif atau negatif terhadap uang. Money attitude
40
(a) Power Prestige, menunjukkan penggunaan
uang dari PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao sebagai alat untuk
memengaruhi dan mengesankan orang lain
serta sebagai simbol kesuksesan, status dan
kekuasaan (power). Pengukurannya
menggunakan 7 indikator yang meliputi : (1)
memiliki prestige bila membeli barang
mewah (X1), (2) memiliki barang berkualitas
(X2), (3) uang untuk memengaruhi orang lain
(X3), (4) membeli barang mewah dapat
memberi kesan terhadap orang lain (X4), (5)
kebanggaan jika memiliki banyak uang (X5),
(6) penggunaan uang untuk membeli barang
berkualitas (X6), serta (7) uang sebagai
simbol kesuksesan (X7). Power prestige
merefleksikan sikap yang negatif terhadap
uang.
(b) Retention Time, menunjukkan penggunaan
uang dari PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao yang menekankan
pada perencanaan keuangan untuk masa
depan, bijaksana dan berhati hati serta
sangat peduli dengan situasi keuangan yang
terjadi. Pengukurannya menggunakan 6
indikator yang meliputi : (1) penghematan
41
dengan pengeluaran uang (X10), (4)
menabung untuk persiapan hari tua (X11),
(5) berhati hati dalam menggunakan uang
(X12) dan (6) perencanaan keuangan untuk
masa depan (X13). Retention time
merefleksikan sikap yang positif terhadap
uang.
• Norma Subjektif adalah persepsi PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tentang kekuatan
pengaruh pandangan orang orang disekitarnya yang
menjadi referensinya dan memotivasinya untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi. Indikator yang digunakan yaitu :
(1) pengaruh keluarga dekat (X14), (2) pengaruh
atasan (X15), (3) pengaruh rekan kerja (X16), (4)
pengaruh warga dilingkungan sekitar (X17) serta (5)
pengaruh tetangga (X18).
• Kontrol Perilaku adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao terhadap
kemudahan atau kesulitannya terkait dengan
sumber daya dan kesempatan yang dimilikinya
untuk melakukan perilaku self control dalam
mengelola keuangan pribadi. Indikator yang
digunakan merefleksikan kepercayaan terhadap
kemampuan untuk melakukan perilaku self control
dalam mengelola keuangan pribadi yaitu
42
kesempatan. Adapun indikatornya dijabarkan dalam
bentuk pernyataan berikut : (1) mudah
mendapatkan uang sehingga bisa membeli apapun
yang diinginkan (X19), (2) mudah mengendalikan
pengeluaran meskipun tingginya godaan barang
konsumtif (X20), (3) orang terdekat sering
menanyakan pengeluaran sehingga tidak bisa
menggunakan uang sesuka hati (X21), (4) dapat
menahan diri untuk tidak berbelanja meskipun
memiliki cukup uang ditangan (X22) serta (5) tidak
memiliki uang yang cukup untuk berbelanja (X23).
Pada variabel kontrol perilaku ini terdapat satu
pernyataan yang bersifat negatif, yakni pernyataan
1 (X19), sehingga pada saat pengolahan data,
dilakukan reverse terhadap poin atas jawaban
pernyataan tersebut.
• Niat adalah keinginan atau kecenderungan PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi. Niat diukur dengan
menggunakan tiga indikator yang mencerminkan
seberapa banyak usaha yang direncanakan supaya
dapat melakukan perilaku self control dalam
mengelola keuangan pribadi yang diekspresikan
dalam bentuk pernyataan : (1) merencanakan (Y1),
(2) mempunyai keinginan yang kuat (Y2) dan (3)
43 • Perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi adalah perilaku berhati hati PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam
menggunakan uang yang dimiliki, dimana tidak
melakukan pembelian spontan atau dengan kata
lain menunda pembelian dengan melakukan
pertimbangan terlebih dahulu agar uang tersebut
dapat digunakan dengan semestinya sehingga
terhindar dari perilaku konsumtif. Berdasarkan
batasan yang diberikan oleh Otto, Davies & Chater
(2004) dan Nofsinger (2005) diperoleh 3 indikator
yaitu : (1) pembatasan diri (Y4), (2) penundaan
pemuasan (Y5) dan (3) alokasi dana/uang (Y6).
Konsep conscientiousness merupakan kepribadian
dasar PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
yang tertuang dalam tindakan terorganisir, teliti dan rapi,
suka bekerja keras dan dapat dipercaya, memiliki disiplin
diri, terfokus pada pencapaian, berpikir sebelum
bertindak, serta memprioritaskan tugas. Pengukurannya
menggunakan 6 indikator yang meliputi : (1) berhati hati
(X24), (2) membuat perencanaan (X25), (3) rapi (X26), (4)
terorganisir/teratur (X27), (5) teliti (X28) serta (6) disiplin
diri (X29). Pengukurannya menggunakan skala diferensial
semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai dari 1 sangat
44
yang diperoleh (mendekati angka 7), berarti responden
memiliki conscientiousness yang tinggi.
!
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian melalui pengisian kuesioner. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
lapangan, dimana pengumpulan data memakai metode
survei dengan teknik kuesioner.
Penelitian ini dilakukan pada PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dari tanggal 31 Juli
hingga 8 Agustus 2012. Sebelum proses penyebaran
kuesioner, pertama tama peneliti mengambil data PNS di
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao. Pengambilan data PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dilakukan pada bulan
Juli 2012. Selanjutnya, pada tanggal 31 Juli 2012,
peneliti bertemu dengan Bupati Rote Ndao untuk
menyerahkan surat izin penelitian tesis dari Ketua
Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen
Satya Wacana dan kemudian menunggu disposisi dari
Bupati Rote Ndao. Setelah didisposisi, diadakan
pertemuan bersama antara peneliti beserta Bupati Rote
Ndao dan para Kepala SKPD atau PNS yang ditunjuk
untuk mewakili (keseluruhannya berjumlah 14 orang
45
pertemuan, kuesioner kuesioner didistribusikan kepada
14 unit organisasi tersebut melalui para Kepala SKPD
atau PNS yang ditunjuk untuk mewakili, yang
keseluruhannya berjumlah 226 kuesioner. Adapun
rinciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini.
" # "
$ % &
1. Dinas Kesehatan 25
2. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
10
3. Dinas Pekerjaan Umum 25
4. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
24
5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah
25
6. Dinas Peternakan 25
7. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
12
8. Badan Penanaman Modal Daerah 10
9. Badan Kepegawaian Daerah 15
10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
20
11. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes
15
12. Sekretariat Daerah (bagian umum) 10 13. Sekretariat Daerah (bagian humas &
protokol)
6
14. Kantor Kelurahan Mokdale 4
'
46
Proses pengumpulan kuesioner mulai dilakukan
sejak tanggal 1 Agustus 8 Agustus 2012 (selama ± 1
minggu), dimana peneliti mengumpulkannya sendiri dari
14 unit organisasi tersebut sekaligus mengucapkan
permintaan terima kasih kepada PNS di 14 unit
organisasi tersebut atas partisipasinya dalam pengisian
kuesioner penelitian, yang disampaikan melalui para
Kepala SKPD masing masing unit organisasi. Dari 226
(dua ratus dua puluh enam) kuesioner yang disebarkan,
hanya 200 kuesioner yang dapat dikumpulkan dan juga
memenuhi persyaratan untuk diproses lebih lanjut.
(
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Model Persamaan Struktural atau Structural
Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan software
Amos 7.0 sebagai alat analisisnya.
Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap
sebelum sampai pada pengujian hipotesis. Adapun tahap
tahap tersebut sebagai berikut :
( &) & *
Ferdinand (2002) mengatakan bahwa pada
dasarnya sebuah pemodelan SEM yang lengkap terdiri
dari : (1) Measurement Model (model pengukuran) yang
bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau
47
(2) Structural Model (model struktural) adalah model
mengenai struktur hubungan yang membentuk atau
menjelaskan kausalitas antar faktor.
Untuk membuat pemodelan SEM ada tujuh
langkah yang perlu dilakukan yaitu : (1) pengembangan
model secara teoritis, (2) menyusun diagram jalur (path
diagram), (3) mengubah diagram jalur menjadi
persamaan struktural, (4) memilih matrik input untuk
analisis data dan teknik estimasi model, (5) menilai
problem identifikasi model, (6) mengevaluasi estimasi
model, dan (7) melakukan interpretasi dan modifikasi
model. Uraian atas masing masing langkah tersebut
sebagai berikut :
( & + " * ,
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui
bagaimana interaksi antara sikap terhadap uang yang
terdiri atas power prestige dan retention time, norma
subjektif, kontrol perilaku, niat melakukan perilaku self
control dalam mengelola keuangan pribadi, perilaku self
control dalam mengelola keuangan pribadi serta
conscientiousness. Penelitian ini ingin menguji hubungan
hubungan antara sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige dan retention time, norma subjektif,
kontrol perilaku serta conscientiousness terhadap niat
48
keuangan pribadi dan selanjutnya bagaimana pengaruh
niat melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi terhadap perilaku self control dalam
mengelola keuangan pribadi seseorang. Adapun
pengembangan modelnya dapat dilihat pada model
penelitian dalam bab II (lihat gambar 2.1).
( & + * #
Dari model teoritis yang telah dibangun pada
langkah pertama akan digambarkan dalam sebuah
diagram jalur (path diagram) yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan hubungan kausalitas yang
50
Konstruk konstruk yang dibangun dalam diagram
jalur tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu : (a) konstruk eksogen yang dikenal juga sebagai
source variables atau independent variables yang tidak
diprediksi oleh variabel yang lain dalam model, yang
terdiri atas : (1) power prestige, (2) retention time, (3)
norma subjektif, (4) kontrol perilaku, dan (5)
conscientiousness serta (b) konstruk endogen yang
merupakan faktor faktor yang diprediksi oleh satu atau
beberapa konstruk dan dapat memprediksi satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya. Konstruk endogen
dalam penelitian ini terdiri atas : (1) niat melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
dan (2) perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi.
( & + * " & .
Setelah model penelitian dikembangkan dan
digambar dalam sebuah diagram jalur, langkah
berikutnya adalah mengubah spesifikasi model tersebut
ke dalam rangkaian persamaan.
Persamaan ini dinyatakan dalam dua kategori
dasar yang terdiri dari :
(1)Persamaan persamaan struktural (structural
equations). Persamaan ini dirumuskan untuk
51
konstruk, dimana dibangun dengan pedoman
berikut ini :
(2)Persamaan spesifikasi model pengukuran
(measurement model). Pada spesifikasi ini
ditentukan variabel atau konstruk yang diukur,
dan serangkaian matriks yang menunjukkan
korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau
variabel.
( ! & ! + * & *
*
Oleh karena model yang dibangun adalah
hubungan kausalitas maka matrik input yang dipakai
adalah matrik kovarians. Sedangkan estimasi modelnya
akan menggunakan program AMOS 7.0, dimana teknik
estimasi yang dipakai adalah Maximum Likelihood
Estimation (ML), dengan jumlah ukuran sampel
maksimumnya adalah 200 responden.
( ( & ( + * " /
*
Selama proses estimasi berlangsung dengan
program komputer, sering didapat hasil estimasi yang
tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan
problem identifikasi model struktural. Problem
52
identifikasi adalah problem mengenai ketidakmampuan
dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan
estimasi yang unik. Cara melihat ada tidaknya problem
identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang
meliputi : (1) adanya nilai standar error yang besar untuk
satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program
untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang
tidak mungkin misalnya error variance yang negatif, dan
(4) adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0.90) antar
koefisien estimasi.
Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada
tiga hal yang harus dilihat : (1) besarnya jumlah koefisien
yang diestimasi relative terhadap jumlah kovarian atau
korelasi, yang diindikasikan dengan nilai degree of
freedom yang kecil, (2) digunakannya pengaruh timbal
balik atau resiprokal antar konstruk (model non recursive)
atau (3) kegagalan dalam menetapkan nilai tetap (fix)
pada skala konstruk.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi
problem identifikasi adalah menetapkan lebih banyak
konstrain dalam model. Peneliti menambah lebih banyak
konstrain (menghapus path dari diagram path) sampai
masalah yang ada hilang.
( ' & ' + * 0 *
Langkah yang harus dilakukan sebelum menilai
53
data yang akan diolah memenuhi asumsi model
persamaan struktural. Ada tiga asumsi dasar yang harus
dipenuhi untuk dapat menggunakan model persamaan
struktural yaitu : (1) observasi data independen, (2)
responden diambil secara random (random sampling
respondent), dan (3) memiliki hubungan linear.
Disamping itu SEM sangat sensitif terhadap
karakteristik distribusi data khususnya distribusi yang
melanggar normalitas multivariate atau adanya kurtosis
yang tinggi (kemencengan distribusi) dalam data. Untuk
itu sebelum data diolah harus diuji dahulu ada tidaknya
data outlier dan distribusi data harus normal secara
multivariate.
Setelah memenuhi semua asumsi SEM tersebut,
hal berikutnya adalah menentukan kriteria untuk
melakukan evaluasi model yaitu :
(1)Uji kesesuaian model dan uji statistik, dimana
dalam SEM tidak ada alat uji statistik tunggal
untuk mengukur atau menguji hipotesis model
yang dibuat sehingga untuk menguji kelayakan
sebuah model digunakan indeks indeks
sebagaimana tertera pada tabel 3.2 berikut ini.
(2)Uji reliabilitas. Reliabilitas merupakan ukuran
mengenai konsistensi internal dari indikator
indikator sebuah konstruk yang menunjukkan
derajad sampai dimana masing masing indikator
54
umum. Reliabilitas dapat diuji dengan dua cara
yaitu : composite atau construct reliability dan
variance extract. Cut off value dari contruct
reliability adalah minimal 0,70 sedangkan cut off
value dari variance extract minimal 0,50.
"
. # *
χ2Chi square Diharapkan kecil
Significance Probability ≥ 0.05
RMSEA ≤ 0.08
GFI ≥ 0.90
AGFI ≥ 0.90
CMIN/DF ≤ 2,00
TLI ≥ 0.90
CFI ≥ 0.95
Sumber : Model Persamaan Struktural, Konsep & Aplikasi dengan Program Amos 16.0 (Ghozali, 2008)
( 1 & 1 + *
* / *
Langkah terakhir adalah menginterpretasikan
model dan memodifikasi model bagi model model yang
tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan.
Modifikasi model dilakukan untuk memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi dari
model awal harus dilakukan setelah dikaji banyak
55
( /
Meskipun penelitian ini merupakan penelitian
eksplanatif, yakni jenis penelitian yang melihat pengaruh
antara beberapa variabel untuk menguji suatu teori atau
hipotesis, namun penggunaan statistik deskriptif dapat
dimanfaatkan juga sebagai tambahan analisis untuk
mempertajam pembahasan (Supramono, Kaudin,
Mahastanti & Damayanti, 2010).
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige dan retention time, norma subjektif,
kontrol perilaku, conscientiousness, niat melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
serta perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi pada PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkatan skala
dalam perhitungan rata rata digunakan interval sebagai
berikut :
Skor max – skor min Interval =
Jumlah pilihan jawaban
7 – 1
56
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka
interval kategori jawaban yang digunakan dalam
penelitian ini tampak pada tabel 3.3 berikut ini.
"
0 2 "
0 2 "
1 1.00 – 1.85 Sangat Tidak Setuju
2 1.86 – 2.71 Tidak Setuju
3 2.72 – 3.57 Agak Tidak Setuju
4 3.58 – 4.43 Antara Setuju dan Tidak
5 4.44 – 5.29 Agak Setuju
6 5.30 – 6.14 Setuju
7 6.15 – 7.00 Sangat Setuju
Sumber : data primer yang diolah, 2012.
( . 3
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model kausalitas atau hubungan pengaruh. Untuk
pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketujuh
dilakukan pengamatan secara langsung terhadap nilai
regression weight pada kolom Critical Ratio (CR) di bagian
output yang dihasilkan oleh program AMOS 7.0. Adapun
kriteria yang diisyaratkan yaitu : nilai CR yang identik
dengan uji t dalam regresi dibandingkan dengan nilai
kritisnya yaitu ≥ 2.00 dengan tingkat signifikansi ≤ 0.05.
Apabila hasilnya menunjukkan nilai yang memenuhi
syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan