• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memanfaatkan Bidang Tanding Dalam Pencak Sillat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memanfaatkan Bidang Tanding Dalam Pencak Sillat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

rsBN

979

-

99598

-2 -

9

SE,MINAR

NASIONAL

KE

I

I

I(ATAN

SARJAI\{A

O[,AHRAGA

INDONESIA

(tSORI)

VOGYAKARTA

'I'EMA:

"l)embangunsn

Olaliraqa

i{asional

Dalam Upaya Peningkatan

Sumbcr Daya

Insani

-vang

Sehat, tsugar dan tsgrpresfasi"

7

i\lei

2005

Sidang Utama Rektorat

IJ n iversitas Negeri Yogyakarta

KERJASAMA

Fakultas

IImu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Dengan

Ikatan

Sarjana Olahraga Indonesia

(ISORI)

Yogyakarta

I

(2)

ir-SAMBUTAN

KETUA PANITIA

Oleh: Sumaryanti, MS. Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhofunat, Bapak Menteri pemuda dan Olahraga R.l

\

Yang terhormat, Bapak Rektor Universitas Negeri yogyakarta

Yang terhormat, Para Pembantu Rektor dan Dekan

di

lingkungan upiversita-s Negeri Yogyakarta

Yang terhormat Bapak Ketua

Lemlit UNy.

Kctua umum ISoRI yang kami hormati, dan para peserta seminai dpn lokakarya yang kami hoimati.

Pertama-tama

marilah

kita

panjatkan

puji

dan syukur kefradiran

Alrah S.w..r,

karena atas lirnpahan rahmat dan karuniaNya pada kesemapatan

vlns

berbahagia

ini

kira dapat berkumpul bersama dalam rangka mengikuti Seminar

tnkakarya

Nasional dengan terna : "Pembangunan Olahraga Nasional Calam Upaya peningkatap Sumber Daya Insani

yang Sehat, Bugar,dan Berprestasi" dalam keadaan sehat walafiat.

Bapak Menten dan Bapak Rektor, serta para hadirin rleserF seminar yang kami

hormati,

Untuk

mewujudkan sumber insani yang sehat, bugar, dan berprestasr sebagai mana tema seminar

ini,

perlu diLangun secara terpadu dan sistematis serta dukungan dari

berbagai

pihak.

Seminar

ini

merupakan awal dari upaya besar itu
(3)

KESIMPT]LAN

ISORI

sebagai rvadah para sarjana orahraga lrxi,onesia dirasa masih sangat kurang

maksimal kinerjanya, sehingga masih sangat

diperlukan preningkaran kualitas diberbagai

sector baik

dari

SDM, dana,

netrvorking

maupun dari asprek

iaicnra- Saat rni sertifikasi merupakan salah satu "tuntutan" para saq'ana

olahraga khususnra rang

memiliki

keahlian

dibidang olahraga kecabangan/ kepelatihan.

Hal.ini

men-radi

taniar.lgan bagi ISORI untuk

merearisasinya. Agar

ISoRI

dapat rebih servivar daram

rda

organis.tsi maka diperrukan adanya menejerial

yang

lebih

baik

dan tertata dengan

-ieias

Sala-h saru tekad ISORI

antara lain tertuang dalam Deklarasi

ISORI

di Surabar.a tahun

IFS

Daftar Rujukan

ISORI,

.l!!!,

Anggaran

l)asar dar

Ilu,tralt

Tattgzu lkatan ISORI, Surabal,a.

...

,

1998. Deklarasi Suraba-va Tahun I99g.

:,

::*.,';i'J6fri

?

tr

:fff;

I' e t t g e n t b a n g a

n

ra t a na

n

K e r e rn ba ga

an

o t a h

*

ga

...., Direktorat

Keolahragaan

Diklusepo.u

dul.iKIp

Surahar ,z_

l?g,

Gagasan

'l:(#'"''

orahraga

r{asionar.

oii.[tor"'i'rec.rahragaan

bigen

Dikrusepora.

S:--;r;u

0,'

;itraga

I tt c{ o ne s r a,

J

I

I

F

I'

E

lo

(4)

DAFTAR

ISI

HALAMAN

SAMPUL

SAMBUTAN

KETUA

PANITIA

DAFTAR

ISI

SEMINAR PANEL

I

iii

vi

55

Rangka

Pembinaan

56_67

58_78 79-tig 90-95 96-106

t07-u4

il5-l3l

132-t42 142-t60 Pemberdayaan

ISORI Untuk

Mendukung

pembangunan

Olahraga

Ili

l_2g

Indonesia. Oleh: Drs. M.yunus Sb, MM. (Ketua Umum ISORI

DIy)

Pengembangan dan penerapan Model olahraga

Aerobik Untuk pendidikan

29_54

Kesehahn Oleh: Fahmy Fahrezzy,

il.pd

2

J

SEMINAR PARALEL

1

Pentingnya Ir.nprovisasi Model Latihan plyometrik dalam Olahraga (Fauzi)

Endorphin dan Latihan Dalam paradigma psikoneuroimunologi

(Siswanroyo) Pengaruh Srres Fisik Kronis Terhadap power House

dr.

,..,-^^-^,1,.-'

""''

otot Skeret.

(Erwin Setyo

Krisrvanto)

use dan Depc Glikogen pada

Penentu Kualitas Hidup Sehat (Sumarjo)

Web Sites p:ndidikan Jasmani

Sebagai Sumber Informasi

,l:#,Tor,it"

belajaran

penaioitan"

.liiru"n'

"rau,,

Seryawan

&

Soni

Sebuah lde.dan Harapan lltong Citikuntuk iSORI (Siswantoyo)

Memanfaatkan Bidang Tanding dalam pencak Silat

(Awan Haryono)

Pemanfaatan Metode Artematif daram pemberajaran

Katranrpiran Dasar Permainan Sepak Bola

(Herwin)

"

'

-"'--'u1ard

Perspektif Antropolosi Kesehatan

Dalam Inferrilitas dan Teknolosi

Reproduksi Baniuan

is,eil,ur,o.

irK;;;"'il;;ii,s.,.nu.une)

4

5

6 7

(5)

MEMANFAATKAN

BIDANG

TANDING

DAL\M

PENCAK

STLAT

Oleh: Awan Hariono

Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan

FIK-LINY

Abstrak

Keterampilan dalam pencak

silat

kategori tanding termasuk dalam jenis

keterampilan

terbuka

(t4ten

skill.s).

Artinya,

faktor

lingkungan

sangat

mempengaruhi keberhasilan pesilat agar dapat tampil dengan oprimal.

Untuk

itu

diperlukan

kemampuan

pesilat

dalam

memprediksi

dan

menganalisis setiap

lingkungan yang daoat mempengaruhi penampilan selama dalam pertandingan.

Untuk

dapat

memprediksi

dan

mengantisipasi

setiap

hambatan dalam pertandingan, diperlukan kemampuan penguasaan terhadap arena pertandingan

(bidang

tanding)

Keuntr-::'_:;rn

pelatih dan

pesilat

yang

memiliki

pengetairuan

tentang kelebihan

dan

kelemahan

penempatan

posisi

dalam arena

akan

mempermudah

analisis dalam

memprediksi kemungkinan

dari

tipe

lawan

bertanding.

Untuk

itu

diperlukan pengetahuan tentang keuntungan pemanfaatan pembagian arena pertandingan yang digunakan.

Dilihat dari

fungsinya,

taktik

dalam pencak

silat

kategori tanding secara

umum dibedakan dalam dua kategori, yaitu taktik menyerang dan taktik bertahan.

Untuk

itu,

bidang tanding dalam pencak

silat

kategori tanding perlu dibedakan dalam

dua

daerah perting,

vaitu

ofen.sive zorrc dandeffen.sive zrttc.

Kata Kunci: Manfaat, Bidang Tanding, Pencak Silat

Lapangan yang digunakan unruk bertanding dalam pencak silai dinamakan gelanggang

pertandingan

Dalarn pertandingan pencak

silat,

gelanggang yang digunakan adalah r,natras dengan tebal maksimal 5 cm, permukaan rata dan tidak mamantul dengan warna dasar

hijau

terang, serta diperbolehkan ditutup dengan alas yang

tidak

licin.

Menurut Persilat

(2001.6)

gelanggang pencak

silat

untuk kategori tanding adalah sebagai

berikut:

(l)

bidang gelanggang pertandrngan,
(6)

i

tanding,

yaitu

berbentuk ringkaran

di

daiam

biciang geranggang ciengan garis

tencah

8 m, (2)

batas gelanggang dan bidang tanding,

yaitu dibuat

dengan garis selebar

5 cm ke

arah ruar dan berwarna

putih,

(3)

batas pemisah sesaat akan

dirnulai

pertandingan, yaitu berupa ringkaran dengan garis tengah

3

cm,

dan (4)

sudr-rt pesilat' yaitu ruang pada sudut bujur sangkar gelanggang yang berhadapan

yang dibatasi oleh bidang tanding, yang

terdiri dari

sudut

biru,

sudut nierah, dan

dua sudut netral. Pada pelaksanaan pertandingan, daerah yang digunakan untuk

/ight

adalah pada

bidang tanding.

untuk

mempermudah

dalarn

penrbaliasan,

bidang tanding tersebut selanjutnya di sebut sebagai arena pertandingan.

Dalam pencak

silat

kategori tanding menampirkan dua orang pesilat dari

kubu yang berbeda untrrk saling melak'-rkan

teknik

serangan dan belaan

di

dalanr arena pertandingan Untuk itu, diperlukan kemampuan penguasaan terhadap

arena

pertandingan agar pesilat dapat menggunakan

tektik

dengan

efektif

dan efisien.

Adapun efektifitas

dan

efisiensi

penggunakan

teknik

dalam

pencak

silat

ters?.ntung

dari

kemampuan peratih dan pesilat dalam menerapkan strategi dan melakukan taktik selama dalam pertandingan.

Pencak

silat

merupakan olahraga

hodlt

con1q67

yang dilakukan

di

atas

nratras.

Untuk

dapat memenangkan pertandingan

dalam pencak

silat,

teknik

pukulan, tendangan maupun jatuhan harus ditakukan di daram arena pertandingan.

Artinya

setiap tekrrik yang dilakukarr

di

luar garis batas arena

tioak

memperoreh
(7)

4

:s s

.rx

'i4

,l

ir:

,t

elu di

lihat

dari

bentuknya,

arena pertandingan

pencak

silat

relatif

sederhana

Namun

pada kerilataannya,

dominan pesilat

mengalami kegagalan

t

dikarena[an kurangnya kemampuan

dalam

menguasai

arena

pertandingan,

terutama

p$a

penempatan posisi

di

dalam arena pada saat bertanding.

Untuk

itu,

diperlukan

pembagian daerah pertandingan, sehingga mempermudah pesilat

dalam menerapkan taktik bertanding.

Pembagian arena pertandingan

relatif

penting dikarenakan hampir semua

pesilat mengalami kesulitan

dalam

menentukan

posisi

di

dalam

arena selama pei-tandingan.

Artinya,

banyak pelatih dan pesilat yang

memiliki

persepsi bahwa penempatan posisi

di

dalam arena pertandingan relatif tidak penting. Namun pada kenyataannya,

banyak

pesilai yang

mengalami

kegagalan

dalam

berprest:si disebabkan kurangnya kemampuan penguasaan terhadap arena pertandingan.

PENCAK

SILAT KATEGORI TANDING

Prinsip dasar pencak

silat

kategori tanding adalah melakukan serangan menggunakan teknik pukulan, dan tendangan dengan cepat dan keras pada sasaran

yang telah ditentukan sehingga lawan

tidak

dapat melakukan hindaran maupun balasan :erta melakukan

teknik

jatuhan baik jatuhan atas maupun jatuhan bawah

yang

disahkan

oleh wasit

dan

juri.

Menurut Persilat

(2001

2)

pencak silat

kategori tanding adalah pertandingan yang menampilkan dua orang pesilat dari

(8)

Kemenangan dalam pencak sirat secara

umun

diteniukan oleh jumrah nilai

yang ciiperoreh serama pertandingan

Nilai

daram

pencak

silat

kategori

tanding diperoleh bila pesirat melakukan teknik pukulan dan tendangan dengan keras tepat

pada sasaran yang ditentukan serta merakukan

teknik jatuhan

pada lawan yang

disahkan oreh wasit dan

juri

Sasaran

yang

mendapatkan

nilai

pada pencak silat kategori

tanding

adarah pada bagian dada,

perut

(pusat

ke

atas).

n-rsuk, dan

punggung atau baoan bagian belakang. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan

sasaran antara daram usaha menjatuhkan rawan,

tetapi

tidak

mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Dengan

demikian

untuk dapat

memperoleh nilai selama

dalam

pertandingan diperrukan

k"mampuan

penguasaan

gerak

teknik densan baik dan benar.

Secara umum

teknik

daram pencak

sirat

dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu teknik

p,rkulan, tendangan, dan teknik

jatuhan.

Agar

pukulan, tendangan,

danjatuhan dapat dilakukan dengan keras, cepat, dan tepat diperiukan

penauasaan

keterampilan dan kecakapa,r gerak

teknik-teknik

dasar dengan

baik

dan benar.

Keterampilan gerak digunakan

untuk

mengarahkan setiap

aktivitas otot

kepada sratu tujuan khusus. Sedangkan kecakapan gerak adarah kerengkapan yang

dapat

menudahkan penampilan daram berbagai keterampilan (Rahantoknam, r99g.

r3-14)

Dalam pencak

silat,

keterampilan

dan

kecakapan

ge:ak

diperlukan agar

memudahkan pesirat untuk menguasai dan mengembangkan berbagai teknlk.

Keterampilan dalam pencak

silat

kategori

tanding

terrnas,-:k daram jenis

keterampilan

terbuka

(open skitts)

Artinya,

faktor

ringkungan

sangar

mempengaruhi keberhasilan pesilat agar dapat

tampil

dengan optimal. Menurut
(9)

I

::

;

,i

Schmidt

dan

wrisberg

(2000:

132) keterampilan terbuka adalah keterampilan

i

motorik yang ditampilkan'dalam satu kondisi

lingkungan

yang tidak

dapat

diprediksi, sebelumnya.

Untuk

itu

diperlukan

kemampuan adaptasi terhadap respons

mqtorik

dengan

kondisi

lingkungan

yang

dinamis

dan

sulit

diprediksi

sebelumnya.

Beberapa

faktor

lingkungan

yang

dapat

mempengaruhi selama dalam pertandingan pencak silat di antaranya adalah gelanggang pertandingan, peralatan

yang digunakan (body

protector),

temperatur, penonton, dan lawan bertanding.

Salah satu

faktor

lingkungan yang

paling sulit

diatasi oleh pesilat adalah iawan

bertanding.

Hal

ini

disebabkan

oleh pola

gerak dan

tipe

bermain

lawan

yang

relatif

berbeda-beda

dan

cenderung

berubah-ubah.

Untuk

itu

diperlukan

kemampuan

pesilat dalam

memprediksi

dan

menganalisis

setiap

kemampuan calon lawan tanding.

Menurut hasil

N{UNAS

IPSI

XI

(2003:

l0)

pesilat dalam menggunakan

unsur serangan dan belaan harus menerapkan kaidah-kaidah pencak silat. Adapun

yang dimaksud

dengan

kaidah

pencak

silat

dalam

mencapai prestasi teknik,

pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang

dimulai dari

sikap pasang, langkah urriuk mengukur jarak terhadap lawan, dan koordinasi dalam melakukan

serangan

dan

belaan,

dan kembali

pada

sikap

pasang.

Artinya

dalam

upaya

mendekati

lawan

pesilat

tidak

diperbolehkan

berlari maupun

melompat

melainkan

harus

menggunakan

pola

langkah. Dengan

demikian

diperlukan

kenampuan pesilat

dalan

mengatur jarak tembak yang antara lain tergantung dari
(10)

!

kemampuan pesilat daram memprediksi, mengantisipasi, dan

menganarisis setiap gerak teknik dan pola langkah yang dilakukan oleh lawan.

Untuk dapat memprediksi dan mengantisipasi setiap gerak teknik dan pora

langkah

dari

rarvan diperrukan

kemampuan penguasaan terhadap

arena

pertandingan. Keuntungan peratih dan pesirat yang

memiliki

pengetahuan tentang

kelebihan dan kelemahan penempatan

posisi dalam

arena akan

mempermudah anarisis dalam memprediksi kemungkinan

dari tipe

rawan bertanding. Arrinya, dengan mengetahui cara-cara

lawan dalam

menempatkan posisinya

di

arena

pefiandingan,

maka

ker.rurgkinan

tipe

permainan

dari

lau,an

sudah

dapat

diprediksi Mislrnya

seterah

ada

aba-aba

murai dari wasit,

kenudian

la,,van

berusaha untuk mendekati baris batas luar, maka secara umum dapat

di

prediksi bairiva iarvan kernungkinan besar

memiliki

tipe bertahan.

Pertandingan pencak

silat

diiangsungkan dalam

tiga

babak, dan

di

antara babak diberikan

waktu

istirahat

l

menit. Dalam

setiap babak memerlukan waktu dua menit bersih. Dengan demikian kemungkinan terjadi

penurunan koncrisi fisik (kelelahan) seranra pertandingan

reiatif

besar, khususnya pada babak ketiga.

Untuk itu pesilat harus menggunakan energi ciengan

efektif,

agar dapatbertanding dengan optimar sanipai babak

ketiga. Agar

pesirat

dapat

menggunakan energi

dengan

eiektil

diperlukan kemampuan daram memanfaatkan

arena pertandingan.

Agar

dapat

memenangkan pefiandlngan,

teknik yang

dilakukan

harus mempersulit rawan dalam meraku!<an serangan maupun balasan.

Bila

rawan dapat

melakukan

teknik

barasan (counrer

attack), diupayakan agar ticiak mendapatkan

nilai

(balasan

dari

lawan

tidak

disahkan

oleh

wasit

dan

juri).

Adaoun

tek'ik

(11)

Ir:

seiangan dan balasan (counler

allack)

yang tidak mendapatkan

nilai

di

antaranya

.\

adalah pada saat

pesilat.

(l)

melakukan balasan (counter

allack), wasit

sudah

memberikan aba-aba berhenti; (2) melakukan serangan, lawan berada

di

luar garis

\

batas

aren;;

(3)

melakukan balasan (counter

altack), kaki

pesilat berada

di

luar garis batas arena;

(4)

melakukan teknik jatuhan, kaki (salah satu) pesilat berada di luar garis batas arena; dan (5) melakukan teknik jatuhan, salah satu anggota badan lawan yang dijatuhkan berada

di

luar garis batas arena Dengan demikian teknik

serangan maupun balasan dapat nrenghasilktin

nilai

bila dilakukan

di

dalam arena pefiandingan. Sedangkan teknik serangan maupun teknik balasan yang dilakukan

di luar arena pertanciingan tidak mendapatkan nilai.

Serangan dan belaan dapat dilakukan dengan

optinal

bila pesilat memiliki

kemampuan penguasaan gerak teknik dengan baik dan benar. Keberhasilan dalanr penguasaan teknik sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalarn menggunakan taktik

Adapun

taktik

dapat diterapkan

bila

pelatih dan pesilat mempunyai kemampuan

dalam mempr-ediksi dan ntenganalisis setiap gerak

teknik

dan

tipe

bermain dari lawan. Pemilihan posisi yang tepat dalam arena pertandingan sangat menentukan

hasil

pertandingan. Dengan mengetahui

kecendenrngan

lawan

dalam nlenempatkan posisi

di

dalam arena pertandingan akan nientpermudah pelatih dan

pesilat dalam menentukan taktik yang digunakan

Berdasarkan penjelasan

di

atas, maka kemampuan penguasaan terhadap

arena pertandingan sangat

diperlukan

bagi

para pesilat.

Dengan mengetahui
(12)

pertandingan'

akan

membantu para

pelatih

dan pesilat daram

menentukan dan menerapkan strategi dan

takik

yang akan digunakan.

TAKTIK DALAM

PENCAK

SILAT

KATEGORT

TANDING

Taktik

adalah sebuah cara

yang

digunakan

oleh atiet untuk

rnengatasi

lawan

selama

dalam

pertandingan.

Menurut Agung Nugroho (199g:

109_ll0)

takik

daram

pencak

silat

dapat dibedakan

menjadi

enam,

yaitu: taktik

pora

langkah'

taklik

sambut,

taktik

juar beri, takik

hit

and

run,taktik

main garis, dan

taktik paralel. Namun

bila ditinjar, dari

segi manfaat, secara urnum

taktik

dalam

pencak

silat

katep,_rri

talding

dapat dibedakan

menjadi dua,

yaitu:

(l)

takit

mcnyerang, dan (2) taktik bertahan.

Taktik menyerang dalam pencak

silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

serangan rangsung dan serangan tidak langsung.

Taktik

serangan rangsung

adarah

cara yang dirakukan

oleh

pesirat

untuk

mengalahkan

rawan yang

dilakukan

dergan cara

rangsung menyerang

pada

sasaran

yang

diinginkan.

sedangkan

serangan

tidak

rangsung adalah serangan

yang dilakukan

tidak

secara langsung

pada

sasaran

yang diinginkan Artinya,

seberum

melakukan

serangan pada

sasaran'

pesirat

merakukan gerakan-gerakan

awaran

untuk

mengecoh

!r,,,,6n.

Misarnya bira pesirat

ingin

merakukan tendangan

sabit kanan pado bagian perut

lawan'

maka

pesilat

mengangkat

kaki

kiri

terebih

dahulu baru

merakukan seiangan.

Taktik

bertahan pada

prinsipnya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu

bertahan

pasif

dan bertahan

aktif

Bertahan

pasif

adalah

taktik

yang dirakrrkan
(13)

!

n

i

't

/

'!:

/

dengg(cara menunggu lawan melakukan serangan terlebih dahulu dan setelah

itu

melakukan hindaran, tangkisan, dan balasan (cotrnler attack) pada lawan. Taktik

ini

dapat rberhasil dengan

baik bila

pesilat

mempunyai kecepatan

reaksi

dan

kemampuiq koordinasi yang lebih baik dari lawan.

Pada

taktik

bertahan

aktif

ada persaman dengan gerakan

taktik

serangan

tidak langsung. Perbedaan antara bertahan

aktif

dengan serangan

tidak

langsung adalah pada tujuan yang diinginkan. Pada serangan langsung pesilat melakukan pergerakan untuk mengubah posisi lawan sehingga dapat diserang sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan pada

taktik

bertahan

aktif,

pesilat bergerak untuk memancing lawan agar melakukan serangan. Setelah

itu

pesilat segera melakukan cottnter

atlack

atau teknik jatuhan. Untuk melakukan

taktik

bertalian

aktif;

pesilat

harus mempunyai kecepatan gerak dan kecepatan reaksi yang bagus'

Sesaat sebelum pertanding an

ffight)

dimulai, rnasing-masing pesilat berdiri

berhadapan pada garis lingkaran dalam arena. setelah aba-aba

mulai dari

wasit

pesilat

segera melakukan

pola

langkah

untuk

mengatur

jarak

dengan lawan.

Dalam upaya pengaturan

jarak

tembak dengan

lawan,

biasanya

pesilat

secara

otomatis akan menempatkan posisi

di

dalam arena pertandingan sesuai dengan trpe permainan rnasing-masing. Sejauh

ini

proses penempatan.posisi dalam arena pertandingan yang dilakukan

oleh

pesilat bukan sebagai upaya dalam bertaklik

melainkan berdasarkan atas kemampuan yang

dimiliki.

Dengan demikian pelatih qtaupun pesilat belum dapat memanfaatkan kelebihan dan kelemahan arena yang digunakan dalam pertandingan. Artinya, taktik yang diterapkan masih berorientasi pada kernampuan penguasaan gerak teknik.
(14)

PEI\,I

BAGIAN ZONA

ARENA

PERTAND

INGAN

Seperti

yang

terah

dijelaskan seberumnya,

bahwa

kerrampuan

dalanr

menggunakan

teknik

selama dalanr

pertandingan

sangat

ditentukan

oleh

kemampuan dalam bertaktik- Sedangkan

taktik

dapat dirakukan dengan tepat bira

pesilat

mempunyai kemampuan melakukan

gerak

teknik

serta

didukung oleh

kernampuan penguasaan arena perlandingan dengan

baik.

Arti'ya,

taktik

dapat

diterapkan dengan sempurna

bila

pelatih

maupun

pesilat

dapat memanf.aatkan kelebihan dan kerernarran penenrpatan posisi rarvan di daranr arena peiiandingan.

Bira

diri'at

dari

bentLrk')/a,

are.a

pertandingan

pencak

silat

reratif

sederhana. Nanrun pada kenyataannya, dominan

pesilat

mengalami

kegagalan

dikarenakan kurangnya

kemampuan

dararn

menguasai

arena

pertandingan, terutama pada penempatan posisi

di

daram

lrena

pada saat bertanding. Artinya,

pesirat dalam nienernpatkan posisi

di

arena pertandingan

kurang

bahkan tidak sesuai dengan tipe dan gaya berrnainnya. Untuk itu diperlukan

pembagian daerah pertandingan, sehingga mernpermudah pesilat

dalam

menerapkan

taktik

clalam

arena pertarrdingan.

Berikut

adarah pembagian daerah secara

rasionar terh.dap arena pertandingan pencak silat kategori tanding.

l)e.[L n.sivcZrtrte

[image:14.612.204.384.461.562.2]

Ofibn.sit,e Zone

Gambar

l.

pembagian
(15)

$ g

;

-,/

Offenlsive Zone

Offensive zone (zona pbnyerangan) adalah daerah dimana

pesilat

dapat

t

melakukanuy'gh dengan

optimal.

Artinya,

pada zona penyerangan

tiap

pesilat

dapat

lebih'fluasa

dalam melakukan gerak

teknik

yang dikuasai. penyerangan sangat menguntungkan

bagi

pesilat yang

memiiiki

stamina dan

teknik

jatuhan bagus.

Dalam peraturan pencak silat kategori tanding, sebelum

terjadifght

kedua pesilat memulai dari garis lingkaran kecil dalam arena. Namun pada kenyltaannya

hal

tersebut

tidak

dapat

direalisasikan.

Artinya,

awal

pertandingan

dapat

dilakukan

di

daerah manapun asalkan masih di dalam arena pertandingan. Dengan demikian recovery

antarfghl

reiatif pendek, sehingga pesilat yang

tidak memiliki

stamina bagus akan mudah mengalami kelelahan. Hal

ini

dapat dimanfaatkan oleh

pesilat

yang memiliki

stamina bagus untuk terus memberikan tekanan. Dengan

demikian

zona

penyerangan

lebih

menguntungkan

bagi pesilat yang memiliki

stamina bagus.

Teknik

jatuhan

tidak

mendapatkan

nilai bila

salah satu

kaki

dari

pesilat pada saat melakukan teknik jatuhan berada

di

luar

arena pertandingan atau salah

satu anggota badan pesilat yang dijatuhkan berada

di

luar

arena pertandingan.

Untuk

itu,

agar

teknik jatuhan

yang dilakukan mendapatkan

nilai

maka

harus

dilakukan

di

dalam arena pertandingan. Zona penyerangan berada satu meter dari

garis

batas arena

pertandingan.

Bila

teknik jatuhan dilakukan dalam

zona pcrmainan, maka kemungkinan lawan untuk meraih garis batas luar

relatif

kecil.

Dengan demikian,

pesilat yang memiliki teknik jatuhan

bagus

akan

lebih
(16)

Selain

itu,

keuntungan

yang

dapat

diperoleh

dari

pesilat dalam

zona penyerangan adalah sudut pandang dari

juri.

Dalam

pertandingan pencak silat

dipimpin

oleh seorang wasit dan dibantu oleh

lima

orang

juri

untuk

melakukan

penilaian.

Adapun

penempatan

juri

terhadap arena

adalah dua

orang

juri

disamping kanan gelanggang, dua orang

juri

di

samping

kiri

gelanggang, dan satu

juri

berhadapan dengan ketua pertandingan Penilaian dalam pertandingan pencak

silat

masih

dilakukan

secara

manual.

Artinya,

serangan

atau

belaan

dapat nienrperoleh

nilai

bila

juri

melihat teknik yang dilakukan tepat pada sasaran yang dtentukan. Zona penyerangan

relatif

luas sehingga pesilat dapat melakukan pola

langkah den3an

lebih

leluasa.

Artinya,

sebelum

terjadi

ftght

pesilat

dapat

menempatkan

posisi yang

mudah

terlihat

oleh

juri

secara bergantian. Dengan

demikian sertiap

teknik

serangan yang dilakukan oieh pesilat akan

terlihat

oleh

juri

dengan

baik

dan

jelas. Untuk

itu,

penenrpatan

posisi

di

dalam

arena

pertandingan sangat mempengaruhi terhadap

penilaian

berdasarkan

dari

sudut pandang

juri.

Hal

tersebut

aka'r

sulit

dilakukan

bila posisi

pesilat

berada di 'leffensive zone.

I)t'ffttt.sivc'Zottc

Dffinsive

zone

dibatasi pada satu meter

dari garis

batas

luar

lingkaran arena pertandingan. Dikatakan sebagai deffensive zone'xa;ena pada zona tersebut

merupakan

titik

defleksi dari pesilat. Artinya bila pesilat sudah memasuki daerah

tersebut, harus

segera membuat keputusan

untuk

melakukan

serangan atau

kembali pada offensive zotte.

(17)

3,ri

4

{

il

'1,

I

kecgfi(an dalam mengambil

keputu san (speed

of

decision)

untuk

melakukan

seranganataubelaan.Namu4padakenyataannya,deffettsivezonelebihbanyak

dirnanfaat*an oleh pesilat yang

memiliki

tipe bertahan dan yang

memiliki

stamina kurang Jagus. Selain

itu,

banyak pesilat yang bermain

di

delfensive zone bukan

\

dikarenakan sebuah

taktik

melainkan akibat dari terdesak (tertekan) oleh lawan'

Terkait

dengan arena pertandingan, pelanggaran

yang

dilakukan

oleh pesiiat kategori

tanding akan

mendapatkan hukuman ciari

wasit.

Tahapan dan

bentuk hukuman

dalam

pencak

silat

adalah

sebagai

berikut:

(l)

Teguran'

diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran ringan' yang

terdiri

terci,i

atas

teguran

I

dan teguran

Il

dan berlaku hanya untuk satu babak' (2) Peringatan' yang

terdiridlridariperingatanl,peringatanll,danperingatanitlDaritahapandan

bentuk hukuman tersebut, bera-\ibat terladinya pengurangan

nilai

bagi pesrlat yang

mendapatkan

hukuman.

Adapun

ketentuan

pcil!

rran$an

nilai

terhadap

pelanggaranyangdilakukanadalah:(l)Nilai-l,diberikanbilapesilatmendapat

teguran

l;

(2) Nilai -2,

diberikan

bila

pesilat mendapat teguran

li;

(3) Nilai

-5'

diberikan

bila

pesilat

mendapat peringatan

l;

dan

(4) Nilai -10'

diberikan bila

pesilat mendapat peringatan

II

(PERSILAI',

2003)'

Arena pertandingan pencak

silat

dibatasi dengan garis

mciingkar'

I'csriat

yang melewati

(keluar)

dari garis batas luar arena sebanyak

tiga kali

dalam satu babak dianggap melakukan pelanggaran ringan sehingga akan diberikan tegoran

olehwasit.Artinya,nilaidaripesilatakandikurangisatu.setelahmendapatkan

tegoran pertama

pesilat

masih melakukan

hal yang

sama maka akan diberikan

tegoran kedua

dan nilai

dikurangi dua.

Dengan

demikian

kemungkinan bagi pesiiat untuk terkena diskualifikasi dalam satu babak sangat besar bila tidak dapat memanfaatkan arena pertandingan dengan baik'
(18)

Dari

tahapan

dan

bentuk hukuman tersebut' berakibat

terjadinya pengurangan

nilai

bagi

pesilat yang mendapatkan

hukuman'

Adapun ketentuan

pengurangan

nilai

terhadap pelanggaran

yang dilakukan adalah:

(l)

Niiai

-1'

diberikanbilapesilatmendapatteguranl;(2)Nilai-2'diberikanbilapesilat

mendapat teguran

Il;

(3)

Nilai

-5,

diberikan

bila

pesilat mendapat peringatan

I;

dan

(4) Nilai -10'

diberikan

bila

pesilat

mendapat peringatan

II

(PERSILAT'

200i).

Untuk

menghindari terjadinya kesalahan dalam penempatan posisi dalam

rleffensive

zone

selama dalam pertandingan dan agar dalam menggunakarl tektik

dapatefektif,berikutakandisajikanposisryangmenguntungkandalamdeffensil,e

z0lle.

1.

Posisi

Sejajar

Dengan Garis Batas

Luar

Bagi

pesilat

yang memiliki

stamina

kurang

'bagus'

dalam menempatkan posisi pada

dffinsive

zcne sebalknya sejajar dengan garis batas

luar.Dengandemikianpergcrakanyangdilakukanlebihleluasakarenadapat

memanfatkan luasnya lingkaran' sehingga pengaturan

jarak

tembak terhadap

lawan

lebih

rnudah dilakukan dan

lawan

akan mengalami kesulitan dalam

rnemberikan

tekanan

t

Posisisejajardengangarisbatasluarsangattepatdilakukanoleh

pesiiatyangmempunyaitipecounter-all,ock.|Jnivkpesilatyangmemiliki

c()unler-atlacktendangandepanatausabitdengankakikanan,lebirrtepat

menempatkan posisi seperti pada gambar 2

a'

Dengan menempatkan pada

posisitersebut,pesilatdapatterhindardarigarisbatasluarsehinggatidak

mendapatkantegurandariwasit.Sebaliknyabagipesilatkidalakanlebih

(19)

T

i

menguntungkan

bila

dalam menempatkan

posisi

sejajar dengan

garis

batas

\

luar seperti pada gambar 2.b.

i

Pesilat

La*'an

-.

z1;.:,i ';...-.,

1.,.-.,'

-'t; /

,:1,::.i t'

i,'t';.:. \:i:;j i:r.

\.,:.:.:.,,,.,.

\:,::,:.,

Larvan

Pesilat

[image:19.612.69.374.132.256.2]

(2.a) (2.b)

Gambar

2. Posisi Sejajar Dengan Garis Batas Luar Arena Pertandingan

2.

Posisi Berlawanan

Terhadap Garis

Batas

Luar

Posisi

ini

sangat rrlengurrtungkai-r

basi

pesilat tai-r$

memiliki

tipe menyerang dan

memiliki

stamina bagus. Lawan yang

memiliki tipe

bertahan

cenderung

selalu

mundur pada saat pertandingan

untuk

bermain

di

dalam

tlc.ffensiv,::r,ric

Dengan demikian cesiiat harus

'raju

untuk

memperpendek

jarak

tenbal:

sehingga dapat dengan mudah melakukan serangan.

Unttrk menghindari agar lawan tidak dapat bergerak dengan bebas,

maka dalam

melakukan tekanan terhadap

lawan

harus

dilakukan

melalui

o.f"{en.sive zone

(dari

daerah bagian

dalam

arena). Tekanan

yang

dilakukan

melalui

fighting

zone sangat memungkinkan

untuk

menutup pergerakan dari

lawan

(ligat

gambar

3).

Dengan posisi demikian peluang

dari

lawan untuk
(20)

Grmbar

3. Posisi Berlawanan Terhadap Garis Batas Luar

KESIMPULAN

Keterampilan dalam pencak

silat

kategori tanding termasuk dalarn jenis

keterampilan

terbuka

(open

skills). Artinya,

faktor

lingkungan

sangat

mempengamhi keberhasilan pesilat agar dapat tampil dengan optimal. Salah satu

faktor

lingkungan yang paling sulit diatasi oleh pesilat adalah lawan bertanding.

I{al ini

disebabkan oleh pola gerak dan tipe bermain lawan yang relatif'berbeia-beda

dan

cenderung berubah-ubah

Untuk

itu

diperlukan

kemantpuan pesilat dalam memprediksi dan menganalisis setiap kemampuan calon lawan randing

Untuk dapat memprediksi dan mengantisipasi setiap gerak teknik dan pola

langkah

dari la*an

diperlukan

kemampuan

penguasaan

terhadap

arena

pertandingan. Keuntungan pelatih dan pesilat yang

memiliki

pengetahuan tentang

kelebihan rlan kelemahan penempatan

posisi

dalam arena

akan

mempermudah arralisis dalam memprediksi kemungkinan

dari tipe

lawan bertanding.

Untuk

itu

diperlukan

pengetahuan

tentang keuntungan

pemanfaatan

pembagian

arena
(21)

r!

.:

,!

!.-.:

Dilihat

dari

fungsinya,

tahik

dalam pencak

silat

kategori tanding secara

umum ditjedakan dalam dua kategori, yaitu

taktik

menyerang dan

taktik

bertahan

Untuk

itu,

bidang tanding dalam pencak

silat

kategori tanding

perlu

dibedakan

\

dalanr

dua

daerah penting,

yaitu

r'f[ctr'sivt'

zttttt

dan tle.ffen.sive zttnc.

DAFTAR PUSTAKA

Agrrng Nugroho.

(2000) I)iklot

Pattcak Sl/rrl.

Yogyakafta FIK

Yogyakarta

MUNAS

IPSI

Xl.

2003. Peraturan Perlandingan Pencak

silat

IP$,

Jakarta: PB

I PSI

Persilat. 2OOl

.

The

Inlernaliortal ]'encak

Silal

Competitir.tn

llegulalion.

Kuala Lunipur: Pesaka

Rahantoknam, B. Edward, (1988). Relalar

Molorjk:

'l'eori tlatt Apliku.ritrya

l)alant

Pentlidikott

.Ja.smani

dan

Olahraga. Jakarta:

P2LPTK Ditjen

Dfikti

Depdikbud.

Schmidt.

Richard

A.

(1988).

Moior

Catttra! and Leariting

(A

Behavirtfti!

Gambar

Gambar l. pembagian zona dalam arena pertanciingan
Gambar 2. Posisi Sejajar Dengan Garis Batas Luar Arena Pertandingan

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan etnik tidak menjadi halangan untuk saling berinteraksi; tidak hanya sebatas kepada pertemuan langsung, intensitas interaksi yang dilakukan ketika melakukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepercayaan diri dan ketahanan stres antara mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif

Dalam Pasal 91 dinyatakan bahwa ”setiap pihak dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau

Kondisi kegiatan laboratorium di jurusan Teknik Industri tidak semua aktif melakukan penelitian dari data Tabel 1.1 diatas menjelaskan bahwa laboratorium yang sering

Wanprestasi dari pihak Franchisee dapat berbentuk tidak membayar biaya waralaba tepat pada waktunya, melakukan hal-hal yang dilarang dilakukan Franchisee, melakukan pelayanan yang

Sesuai dengan Kompetensi Dasar Menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional,

Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.. Secara

Melatih Ny.T melakukan pergerakan sendi dengan ROM aktif dan cylindrical grip, melakukan pengukuran kekuatan otot pada ekstremitas kanan atas dan bawah didapatkan