• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 3_Perubahan Alokasi Waktu dan Nilai-Nilai Dalam Keluarga Akibat Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 3_Perubahan Alokasi Waktu dan Nilai-Nilai Dalam Keluarga Akibat Covid-19"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga

3_Perubahan Alokasi Waktu dan Nilai-Nilai Dalam Keluarga Akibat Covid-19

Perubahan Alokasi Waktu dan Nilai-Nilai Dalam Keluarga Akibat Covid-19

Setahun sudah pandemi covid-19 berlangsung di Indonesia. Tepat setahun yang lalu rumah indah kita ini dimasuki tamu yang tak diundang. Bak tamu yang lancang, kedatangannya mengubah segalanya. Ia mewajibkan seluruh penduduk untuk

membatasi pertemuan dan kontak fisik dengan orang lain, salah satunya dengan cara melakukan aktivitas dari rumah. Rumah yang dulunya hanya menjadu tempat beristirahat kini berubah menjadi kandang bagi segala aktivitas keluarga. Tak

dipungkiri keluarga adalah salah satu sisi yang paling diserang oleh si tamu. Seperti kita ketahui bersama, setiap anggota rumah memiliki peran dan kegiatannya

masing-masing. Ayah banyak berperan sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pelindung, pembimbing bagi anak, partner seksual bagi istri, dan sebagai anggota masyarakat dengan segala problematika yang dijalaninya. Peran ibu juga tak kalah penting. Banyak ibu yang turut mencari nafkah untuk membantu suaminya atau bahkan sebagai satu-satunya sumber nafkah. Tak hanya perihal karir, ibu juga harus membagi waktu untuk mengurus rumah, menjadi pendamping bagi suami, sebagai pendidik bagi anak, dan sebagai anggota masyarakat dengan segala

problematikanya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga.

Namun semenjak rumah kedatangan si tamu, setiap anggota dalam rumah tersebut harus menyesuaikan hampir seluruh kegiatan dan peran di dalam dirinya untuk beradaptasi. Perubahan terbesar terjadi pada penjadwalan dan pengalokasian waktu untuk setiap kegiatannya. Salah satu contoh alokasi waktu adalah dalam hal mengurus pekerjaan rumah. Masing-masing keluarga menyusun strateginya dalam mengurus pekerjaan rumah. Semenjak tamu datang, perubahan alokasi waktu sangat terasa pada keluarga. Perubahan alokasi terbesar dirasakan oleh anggota keluarga yang sebelumnya wajib menunaikan tugasnya di luar rumah, seperti ayah yang sebelumnya bekerja di kantor, ibu yang juga berkarir, dan anak yang

sebelumnya belajar di kampus atau sekolah. Beberapa ayah kini harus bekerja dari rumah, membagi waktu, dan atau bahkan masuk ke tempat kerja hanya pada jadwal-jadwal yang ditentukan. Anak yang dulunya menghabiskan waktu untuk

(2)

melakukan pembelajaran secara luring di perguruan tinggi atau di sekolah, kini harus berkutat dengan banyaknya tugas dan soal-soal yang harus dikerjakannya di balik layar gawai.

Tidak hanya melakukan perubahan jadwal dan alokasi waktu, sang tuan rumah juga harus menyesuaikan nilai-nilai dan budaya yang dianut semata demi untuk

bertahan dari serangan si tamu. Nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh keluarga sejatinya menjadi faktor pendorong yang besar dalam pelaksanaan kegiatan setiap individu anggota keluarga. Di dalam keluarga, seorang anak dipersiapkan dan diberikan bekal sebagai dasar ketika nanti memasuki dunia dewasa, bahasa, adat istiadat dan seluruh isi kebudayaan, seharusnya menjadi tugas yang dikerjakan keluarga dan masyarakat di dalam mempertahankan kehidupan oleh keluarga.

Hampir seluruh kegiatan atau kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga didasari nilai-nilai yang dianut dan dapat mempengaruhi kehidupan anggota keluarga lain, khususnya anak, dalam prosesnya menghadapi dunia dewasa. Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga memiliki peran untuk menanamkan nilai-nilai atau

budaya keluarga kepada anak. Peran tersebut sebagian besar tertumpu pada orang tua di dalam keluarga. Orang tua di masa pandemi harus memastikan setiap

anggota keluarganya melakukan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, orang tua juga memiliki peran untuk mendampingi anak dalam mengerjakan tugas,

melakukan berbagai kegiatan bersama, serta melakukan pengawasan pada setiap anggota keluarga.

Seluruh perubahan yang dihadapi oleh keluarga mengakibatkan keluarga juga harus melakukan perubahan pada praktik  manajemen internal keluarga. Semenjak kedatangan si tamu, komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga menjadi semakin intens. Semakin intens komunikasi yang terjalin, semakin baik pula rasa pemahaman antar individu anggota keluarga. Hal itu menyebabkan komunikasi yang terjadi semakin merekatkan hubungan dan kohesivitas keluarga. Hal yang sama terjadi dalam manajemen waktu keluarga. Manajemen waktu disesuaikan demi memenuhi kebutuhan dan peran masing-masing anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga menunaikan kegiatannya dengan efektif dan efisien meski berada di tengah masa pandemi. Manajemen waktu juga menyesuaikan diri

terhadap nilai-nilai dan budaya yang terus berubah dan berkembang di dalam keluarga. Kegiatan aktivitas sehari-haripun turut berubah dan berhubungan terhadap pemenuhan nilai-nilai yang dianggap menjadi prioritas.

Kendati demikian, banyak keluarga mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk beraktivitas bersama  anggota keluarganya. Hal ini diakui dapat mengeratkan dan mendekatkan hubungan antar anggota keluarga meskipun terdapat beberapa

(3)

konflik yang terjadi dalam internal keluarga di masa pandemi covid-19. Sebagian juga merasakan banyak kebiasaan baru positif yang muncul di tengah keluarga. Hal tersebut dapat terjadi karena seluruh keluarga memiliki banyak waktu untuk

dihabiskan di dalam rumah bersama anggota keluarga lain. Hal positif tersebut dapat berupa seperti bermain bersama, makan bersama, dan melakukan aktivitas lain secara bersama-sama. Hal tersebut terjadi sebagai buntut dari meluapnya waktu yang dihabiskan bersama para anggota keluarga. Dewasa ini, keluarga menjadi saling mengenal dan aktif bertukar pikiran.

Hal tersebut sangat baik bila dimanfaatkan untuk mentransfer nilai-nilai dan budaya hidup dalam keluarga. Orang tua dapat memanfaatkan momen di rumah ini sebagai peluang untuk semakin mengenal anak. Begitu juga sebaliknya, anak pun dapat semakin terbuka dan melakukan hal-hal yang positif serta berarti bersama orang tua dan anggota keluarga lainnya. Bagai Robin Hood yang memiliki dua sifat yang kontras, si tamu seakan-akan memiliki dua sisi mata uang yang berlawanan namun keduanya dapat dirasakan. Selalu ada perubahan positif yang bisa diambil dari kedatangan tamu ini. Harus diakui, secara tidak langsung, si tamu menyebabkan komunikasi antar individu tuan rumah lebih sering dilakukan dan semakin

merekatkan kohesivitas di antara mereka. Tamu itu meninggalkan cinderamata bagi hidup kita yang akan selalu melekat di dalam kehidupan. Jadi bagaimana?

Apakah keluarga kalian menjadi salah satu rumah yang diserang oleh tamu tersebut? Perubahan adalah keniscayaan yang harus dihadapi. Kita semua harus bersiap dan menyikapinya dengan kepala dingin.

_____________________________________________________________________________________

Changes in Time Allocation and Values ​​in Families Due to Covid-19

It has been a year since the Covid-19 pandemic has taken place in Indonesia.

Exactly a year ago, our beautiful house was entered by an uninvited guest. Like a

(4)

sassy guest, his arrival changes everything. He obliges all residents to limit physical contact and meetings with other people, one of which is doing activities from home.

The house that was once only a place to rest has now turned into a cage for all family activities. It is undeniable that the family is one of the sides most attacked by the guest. As we all know, each member of the house has their respective roles and activities. Fathers have many roles as family leaders, breadwinners, protectors, mentors for children, sexual partners for wives, and as members of society with all the problems they live through. The role of the mother is equally important. Many mothers also earn a living to help their husbands or even as their only source of income. Not only about careers, but mothers also have to divide their time to take care of the house, be a companion to their husbands, as educators for their

children, and as members of society with all their problems. These activities are carried out to meet all the needs of the family.

However, since the guest house arrives, each member of the house must adapt almost all activities and roles in him to adapt. The most significant change occurred in the scheduling and allocation of time for each activity. One example of time allocation is in terms of taking care of homework. Each family strategizes in

managing homework. Since the guests came, the time allocation changes were felt by the family. The most significant change in allocation was felt by family members who were previously obliged to carry out their duties outside the home, such as fathers who previously worked in offices, mothers who also had careers, and

children who previously studied on campus or school. Some dads now have to work from home, divide their time, and or even go to work only on set schedules.

Children who used to spend their time learning offline in college or at school now have to struggle with the many tasks and questions they have to do behind the scenes of their devices.

Not only make changes to the schedule and allocation of time, but the host must also adjust the values ​​and culture only to survive the attack of the guest. The values ​​and culture embraced by the family are a significant driving factor in the implementation of the activities of each family member. In the family, a child is prepared and provided with provisions to enter the world of adulthood, language, customs, and all cultural contents, which should be a task for families and

communities to do in maintaining life by the family. Almost all activities or habits carried out by the family are based on the values ​​they adhere to and can affect the lives of other family members, especially children, in facing the adult world. Parents as leaders in the family have a role in instilling family values ​​or culture in children.

This role mainly rests on the parents in the family. Parents during a pandemic must ensure that every member of their family has a clean and healthy lifestyle. In

addition, parents also play a role in assisting children in doing assignments, carrying out various activities, and supervising each family member.

(5)

All changes faced by the family result in the family having to make changes to the internal family management practices. Since the arrival of the guest, the

communication between family members has become more intense. The more intense the communication, the better the sense of understanding between individual family members. This causes the communication that occurs to

strengthen the relationship and family cohesiveness. The same is true of family time management. Time management is adjusted to meet the needs and roles of each family member so that each family member carries out their activities

effectively and efficiently even amid a pandemic. Time management also adjusts to the values ​​and culture that are constantly changing and developing in the family.

Daily activities also change and are related to the fulfilment of values ​​that are considered to be priorities.

However, many families claim to have more time to do activities with their family members. This is recognized as strengthening and bringing closer relationships between family members even though several conflicts occurred within the family during the Covid-19 pandemic. Some also feel a lot of positive new habits that

emerge in the family. This can happen because the whole family has a lot of time to spend at home with other family members. These positives can be in the form of playing together, eating together, and doing other activities together. This

happened in the aftermath of an overflow of time spent with family members.

Today, families get to know each other and actively exchange ideas.

This is very good if used to transfer the values ​​and culture of life in the family.

Parents can take advantage of this moment at home as an opportunity to get to know their children better. Vice versa, children can be more open and do positive and meaningful things with their parents and other family members. Like a Robin Hood with two contrasting characteristics, the guest seems to have two opposite sides of a coin, but both can be felt. There are always positive changes that can be taken from the arrival of these guests. It must be admitted, indirectly, the guest causes communication between individual hosts to be carried out more frequently and strengthens the cohesiveness between them. The guest leaves us a souvenir that will permanently be attached to life. So how? Was your family one of the houses attacked by this guest? Change is a necessity that must be faced. We all have to prepare and react with cool heads.

Sitasi :

(6)

Ningsih, A.W., Sudi, A.E.A., Damayanti, A., Fatih, B.A.M., Pamphila, C., Simanjuntak, M. (2021).Perubahan Alokasi Waktu dan Nilai-Nilai Dalam Keluarga Akibat Covid-19.

Seri Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga. Bogor : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan diskusi dengan kelompok mitra kambing Etawa, beberapa kegiatan dilakukan, yaitu: (1) meningkatkan kualitas genetik ternak kambing Etawa yang baik, (2)

Margin murabahah, merupakan per- sentase margin yang dibebankan kepada nasabah atas pembiayaan murabahah pro- duk konsumtif yang diterima.Adapun nilai variabel margin murabahah

Didapati stres kerja memiliki pengaruh negatif atau tinggi tingkat stess yang dialami karyawan semakin menurun kinerja yang dihasilkan begitu juga sebaliknya,

Misalnya, hubungan guru dan murid dan aktivitas belajarnya tidak lagi bergantung pada satu sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah, akan tetapi juga mau tidak mau

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa urutan kapasitas adsorpsi ion logam pada silika gel yang termodifikasi gugus sulfonat adalah Mg(II) > Cd(II) > Ni(II). Hal

Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan yang disediakan perusahaan, karyawan dan bahan komunikasi menjadi bahan utama untuk menarik pelanggan membeli jasa. Dari

Elaboration Likehood Theory merupakan teori persuasi yang populer dan dikemukakan oleh Richard Petty & John Cacioppo (1986) yang berasumsi bahwa orang

Sebenarnya keluarga yang mempunyai anak retardasi mental sudah dapat menerima keberadaannya dikeluarganya, tetapi keluarga melakukan penolakan dengan cara-cara dan