• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Komunikasi Teori Penerimaan Pesa (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori Komunikasi Teori Penerimaan Pesa (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Elaboration Likehood Theory, Expectancy & Violation

Theory, dan Interpersonal Deception Theory

TEORI-TEORI KOMUNIKASI*)

TEORI PENERIMAAN PESAN

Dalam komunikasi terdapat ragam teori yang dapat dijumpai dengan pokok pembahasan yang berbeda, salah satunya adalah teori yang membahas tentang penerimaan pesan. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses penyampaian dan penerimaan pesan. Lantas, apa saja teori-teori yang membahas mengenai penerimaan pesan? Beberapa diantaranya adalah Elaboration Likehood Theory, Expectancy & Violation Theory, dan Interpersonal Deception Theory.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai ketiga teori mengenai penerimaan pesan.

A. Elaboration Likehood Theory

Elaboration Likehood Theory merupakan teori persuasi yang populer dan dikemukakan oleh Richard Petty & John Cacioppo (1986) yang berasumsi bahwa orang dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda, pada suatu situasi seseorang menilai sebuah pesan secara mendalam, hati-hati dan pikiran kritis namun dilain waktu tak seperti itu (Griffindor, 2003). Teori elaboration likehood merupakan sebuah teori persuasi yang mencoba untuk memprediksi kapan serta bagaimana individu akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan (Littlejohn & Foss, 2008:72).

(2)

bergantung pada jalur yang ditempuh dalam memproses pesan.Terdapat dua cara memproses pesan dalam teori ini, yakni central route dan peripheral route.

Central route (rute sentral) merupakan proses dimana seseorang benar-benar memproses pesan persuasif yang berfokus pada isi pesan. Menurut Kotler & Keller, pembentukan atau perubahan sikap pada rute sentral mencakup banyak pemikiran dan didasarkan pada pertimbangan rasional yang tekun tentang informasi produk yang paling penting.

Berikut ini adalah 3 tipe argumen dalam teori elaboration likehood melalui rute sentral:

- Strong Arguments

Argumen yang menciptakan respon kognisi positif di dalam pikiran penerima pesan juga secara positif mempengarhi keyakinan mereka dengan pandangan-pandangan dari pemberi argumen atau orang yang mengajak. Argumen yang kuat dapat menanamkan kepada khalayak dalam melawan penolakan dan kebanyakan mengubah perilaku jangka panjang menuju perilaku yang dapat diprediksi.

- Neutral Arguments

Argumen yang menghasilkan respon kognisi yang tidak berkomitmen/berpihak/memilih dari penerima pesan atau orang yang diajak. Dengan kata lain, tidak ada perubahan perilaku yang terjadi.

- Weak Arguments

(3)

perilaku tapi mungkin menimbulkan efek membalikkan yang pada akhirnya justru memperkuat perlawan pandangan.

Contoh dari pembuatan keputusan dengan proses central route ialah saat seseorang membeli gadget seperti handphone. Tren smartphone saat ini sedang saat digemari masyarakat, namun demikian dengan ragam pilihan smartphoneyang ada, orang semakin cerdas dan pintar dalam memilih. Sebelum membeli ponsel tersebut mereka akan melakukan riset kecil terkait produk yang akan dibeli, misalnya menentukan spesifikasi yang diinginkan, memilih beberapa model yang sesuai keinginan, melakukan komparasi harga, mencari tahu kualitas barang dengan mencari tahu kesan-kesan pengguna terdahulu, dll.

Sedangkan peripheral route merupakan proses evakuasi pesan oleh seseorang hanya dengan memperhatikan daya tarik penyampaian pesan. Apa contohnya? Contoh paling mudah dari proses pesan ini adalah saat seseorang membeli pakaian. Seorang penjahit pakaian/fashion designer membuat pakaian sesuai keinginan pasar dan tren yang sedang digemari. Pakaian selalu memiliki ragam pilihan, mulai dari model, warna, dan ukuran. Saat seseorang membeli pakaian kerap kali karena mereka tertarik begitu melihat pakaian tersebut dipajangan/di-display dipatung mannequin. Mereka tidak terlalu memikirkan apakah pakaian tersebut akan awet untuk jangka waktu yang lama atau apakah ada orang lain yang pernah komplain saat mengenakan pakaian tersebut.

Ragam pesan dalam peripheral route:

1. Pesan Positif

(4)

2. Pesan Netral

Pesan memberikan perasaan emosional pada penerima pesan yang ambivalen, yakni tidak terlalu tahu atau peduli dengan pesan yang disampaikan

3. Pesan Negatif

Ialah pesan yang menimbulkan respon emosional yang negatif atau mengecewakan dari penerima pesan.

Bagaimana mengenali bahwa pesan diproses dengan peripheral route? Menurut Cialdini (1994) dalam buku Dainton (2012: 128) terdapat 7 jalur umum sebagai tanda penggunaan pesan peripheral route, yakni:

Authority (kewenangan/kekuasaan) Commitment (komitmen)

Contrast (perbedaan/pembanding) Liking (kesukaan/kegemaran) Reciprocation (pertukaran) Scarcity (kekurangan) Social proof (bukti sosial)

(5)

B. Expectancy & Violation Theory

Teori expectancy & violation ini menyatakan bahwa manusia memiliki dua kebutuhan yang saling bertarung, yaitu afiliasi dan ruang pribadi. Atau, seseorang memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain. Teori yang dikemukakan oleh Judee Burgoon (1978) ini berargumen bahwa perubahan tak terduga yang terjadi dalam jarak perbincangan antara para komunikator dapat menimbulkan suatu perasaan tidak nyaman atau bahkan rasa marah dan seringkali ambigu.

Teori pelanggaran harapan dapat menggambarkan bahwa komunikasi tidak selalu efektif. Contohnya, sebuah sosialisasi mengenai prosedur pengadaan barang/jasa disebuah perusahaan dilakukan oleh departemen purchasing dengan harapan karyawan dapat memahami proses pengadaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan penunjang kerja mereka. Namun realitanya, ada beberapa karyawan yang melakukan pengadaan barang/jasa dan tidak sesuai dengan prosedur yang sudah disosialisasikan sebelumnya. Hal ini tentu menjadi pelanggaran terhadap harapan yang ada saat sosialisasi prosedur pengadaan barang/jasa tersebut dilakukan.

Berikut ini 3 (tiga) asumsi yang menuntun teori expectancy & violation (teori pelanggaran harapan):

1. Harapan mendorong terjadinya interaksi antarmanusia. 2. Harapan terhadap perilaku manusia dipelajari.

(6)

C. Interpersonal Deception Theory

Teori interpersonal deception atau teori penipuan antarpribadi ini dikemukakan oleh David Buller & Judee Burgoon. Bagaimana sifat teori penipuan antarpribadi ini? Beberapa asumsi menyatakan bahwa teori ini bersifat manusiawi, yakni:

1. Asumsi ontologis, memandang berbagai kenyataan saling bergantun pada beragai faktor situasional pada individu yang terlibat.

2. Asumsi epistemologis, dalam ilmu pengetahuan, apa yang ditemukan dalam dari penelitian sepenuhnya bergantung pada siapa yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang dibicarakan.

Teori penipuan antarpribadi ini memfokuskan diri pada sifat dyadic (dual), relations (hubungan), dialogic (dialog) dari komunikasi yang memiliki unsur atau penuh kebohongan. Komunikasi dyadic (dual) berarti komunikasi tersebut terjadi antara dua orang. Komunikasi relations (hubungan) merupakan pemaknaan dari komunikasi yang terjadi antara si penerima dengan pengirim dalam hal mengisi pesan. Sedangkan dialogic mengacu pada bahasa komunikatif dari pengirim ke penerima pesan. Perilaku antara pengirim dan penerima bersifat dinamis, multifungsi, multidimensi, dan multimodal.

Teori ini menyatakan bahwa ada kalanya seseorang harus berbohong. Bohong yang dimaksud adalah manipulasi dari sebuah informasi. Dan seseorang yang akan berbohong tersebuh memiliki strategi sebagai berikut:

a. Falsification / Pemalsuan

(7)

contoh adalah, seorang karyawan izin keluar kantor untuk meeting kepada managernya. Namun karyawan itu pergi ke mall untuk jalan-jalan.

b. Concealment / Penyembunyian

Penyembunyian informasi seringkali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, seorang mahasiswa mengatakan kepada orangtuanya akan berangkat kuliah sampai malam karena ada kelas tambahan. Pada kenyataannya, mahasiswa itu hanya memiliki kelas sesuai jadwal tanpa ada kelas tambahan. Alasan tersebut dibuat agar ia dapat pergi ke rumah temannya didekat kampus.

c. Equivocation / Pengelakan

Pengelakan juga kerap kali dilakukan dalam komunikasi antarpribadi. Misalnya saja, Jeje mengelak bahwa ia sudah pernah makan malam di Sky Dinning pada Mina. Hal tersebut ia lakukan karena tempat makan malam tersebut merupakan pilihan Mina, dan Jeje sedang dalam masa pendekatan dengan Mina sehingga ia tidak mau mengecewakan Mina.

*) Merupakan isi makalah dari Tugas Kelompok Teori-Teori Komunikasi – FISIP Universitas Nasional. 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pendukung keputusan (SPK) untuk performance appraisal pengajuan pinjaman pada koperasi Amanah Sejahtera adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang

Misalnya daya pisah sebuah teleskop adalah 2”, artinya teleskop tersebut bisa melihat dua benda yang jarak pisahnya minimal 2”, jika ada dua benda dengan jarak pisah

Pandangan Cardoso ini agaka berbeda dengan pandangan Alfred Stepan yang menyebutkan Negara sebagai sistem administratif, legal, dan koersif yang berkesinambungan serta

Islam Ahlussunah Waljamaah di Indonesia: Sejarah, Pemikiran, dan Dinamika Nahdlatul Ulama.. Jakarta: Pustaka Ma’arif

Berdasarkan analisis pengamalan tersebut selanjutnya dapat dikembangkan strategi pembelajaran yang dipilih antara lain dapat meliputi bagaimana melakukan pendahuluan agar

dimaksud dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 51 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan hukum ini,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan hubungan antara BI rate, inflasi dan nilai tukar USD terhadap IDR; kemudian menganalisis model tersebut