NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : Pengrajin Furniture Colombo
Lokasi : colombo
Reporter & Camerawan : Puri dan Amien
Tanggal Liptan : 20 Juli 06
ACC Redaktur Narator Editor
1 Banyaknya jumlah mahasiswa dan pelajar yang masuk ke kota Yogyakarta setiap tahunnya / memicu tumbuhnya para perajinan furniture ala anak kost / yang di masa sekarang ini memang makin merebak // Apalagi saat memasuki tahun ajaran baru / pelajar dan mahasiswa banyak yang menggunakan barang-barang kerajinan untuk melengkapi kamar kost mereka //
Seperti yang terlihat di sepanjang jalan colombo / banyak terdapat penjual barang hasil kerajinan / seperti / rak buku / meja belajar / meja komputer / dan tak ketinggalan lemari pakaian / yang merupakan hasil dari tangan-tangan terampil mereka // Untuk membuat hasil kerajinan tersebut / dibutuhkan bahan – bahan seperti halnya kayu mahoni / sengon / yang berasal dari Temanggung dan Salatiga // Sedangkan pengecatan menggunakan campuran/ sirlak / bensin / gondorukem / pewarna atau oker / yang bisa didapat dari toko bangunan //
Kebanyakan kios-kios di jln colombo hanya melakukan proses finishing dan penjualan // Seperti Pak Gono salah seorang pengrajin dan penjual yang merintis dari tahun seribu sembilanratus tujuhpuluh delapan // Meskipun sempat berpindah-pindah tempat berjualan / karena gusuran / namun pak Gono tetap meneruskan usahanya / untuk kelangsungan hidup keluarganya // Lima tahun terakhir ini ia menyewa tanah untuk membuka kios / sebesar delapan juta per tahun / sejumlah inilah yang harus dibayarkannya agar usahanya tetap berdiri //
Meskipun rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa duapuluh tujuh mei lalu / Pak Gono tetap bersemangat / Dengan bermodalkan pick-up putih / setiap harinya pak Gono harus menempuh jarak / Bantul – Yogyakarta // Seperti kebanyakan kios lainnya / kios pak Gono pun menjual barang yang sama / dengan harga bervariasi // Rak buku misalnya / dijual dengan harga tigapuluh lima ribu / meja komputer empatpuluh lima ribu rupiah / lemari pakaian kecil seratus tigapuluh ribu rupiah / dan lemari pakaian besar seratus tujuhpuluh lima ribu rupiah // Selain itu pak Gono juga melayani pembuatan barang dengan disain dari pembeli / dan layanan antar // Pria setengah baya ini / bekerja seorang diri / mulai jam delapan pagi hingga sembilan malam // Meskipun demikian pak Gono tak pernah patah semangat / walaupun tak dapat dipungkiri / lelah kadang menghampirinya //
---Steatment (Pak Gono) ( pakai kaos singlet biru )---
Lain pak Gono / lain pula Ngasimin // Lelaki asal Demak yang menetap di Kulon Progo ini / telah lima tahun menjadi pengrajin dan penjual furniture kebutuhan mahasiswa // Untuk menghemat pendapatannya / tak setiap hari Ngasimin pulang ke Kulon Progo // Sehari-harinya ia menyewa kamar di daerah Sagan / dengan sewa sembilanpuluh ribu rupiah setiap bulannya // Baru setelah keuntungan lumayan terkumpul / Ngasimin menemui anak dan istrinya di Kulon Progo // Tak ada istri yang menemani saat bekerja / bukan merupakan hambatan baginya / justru hal ini menjadi cambuk bagi Ngasimin // Selain istri / ada dua anaknya yang membutuhkan biaya untuk sekolah / yang menjadikan Ngasimin lebih semangat bekerja //
Catur salah seorang pembeli / mengaku bisa leluasa memilih model dan ukuran sesuai kebutuhan / harga yang ditawarkan pun sesuai dengan kemampuan kantong // Mulai dari tiga puluh ribu rupiah sampai seratus tujuhpuluh lima ribu rupiah / kita sudah bisa mendapatkan barang dengan kualitas yang tidak kalah dengan barang bermerek //
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : Pengrajin Furniture Colombo
Lokasi : colombo
Reporter & Camerawan : Puri dan Amien
Tanggal Liptan : 20 Juli 06
ACC Redaktur Narator Editor
2 Bagi para pengrajin dan penjual furniture / tahun ajaran baru merupakan moment yang paling dinanti // Karena pada saat itulah / banyak mahasiswa baru / membutuhkan barang-barang yang mereka jual / dan omzet penjualan meningkat // Tampaknya tahun ajaran baru kali ini / tak sama dengan tahun lalu / setelah Gempa yang mengguncang Yogyakarta / penjualan mereka menurun // Hal ini benar-benar dirasakan / baik oleh pengrajin furniture // Bermodalkan ketrampilan dan kreativitas / keduanya berharap barang-barangnya laku terjual / dan Yogyakarta tetap menjadi incaran para calon mahasiswa / sehingga dengan demikian / usaha yang mereka jalankan semakin maju //