• Tidak ada hasil yang ditemukan

narasumber sarasehan di kkn stpmd apmd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "narasumber sarasehan di kkn stpmd apmd"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

"x\

c.

T

0.

T

-L

-f

L

T

\-T

.L

r

&

r

),

T

&

r

L

-f

L

'r

L

-r

i,

.r

i,

T

.\,

f

L

f

L

T

i"

T

L

T

-f

L

T

L

T

.L

f

\"

.r

-L

T

L

T

e

s

'.1

s

\"

>r

i+ ls'

ts>F

R S'r-{

$*.i,x

€_rn

:t

)t

aAlalj

!s'l'F

:

e \x

A.i

N <

$os":-

i ! |

-o.

F. F'R*

!s"tr

Kq

F:

S-.

r.

F'

Qs.-is

::i\ *,6'S sii irqs

s>:

as-i:

sli's

:ir s

:Fs',

ssi5

{FI

i$ !n

e'c^

F

E-' \5:

F.*

FS

n!'€

--r

-A

\

ssRl'

€s3

s

1 s'

saF ':

:-,>rs

Pt-444

"[

f

J,

d

J= "[ .[

1-

J-1

J=

'f

.[

x'

J=

x

J.

T

J-"{ "[

i'

.0

i-

J-"[ J.

r

"i_

i-.[

i-J.

r

-d

J= {

,l-

i-{ 1

J-d

J-T

J.

r

.t

i-d

T

! Fd

(2)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

LTNIVERSITAS NEGEzu

YOGYAKARTA

FAKULTAS BAHASA

DAN

SENI

Alamat: Karangnalarg, Yogyalana 55281 El 586168 Psw.236,:162 Fax.548207

SURAT

PENUGASAN/IZIN

Nomor

:

7r o

[H.34.12/KP/2008

kcpada :

Rahasa dan Scni llnivcfsitas l\lcreri

\.,,-,,1.n.,---,,,,.,.1.,^,^-,-A-,,1.^,,,-NIP P:rngkaf / gol

l li0ii9li27

Sebagai Nara Sumber Sarasehan dan DiaLog Mahasiswa KKN STPI\4L] -A.PI\4D" Yogyakarta.

Wakt'.t .

Mjrggu, 18 Mei 2003

Tempat :

Di I']adukuhan Malang, Dcsa Caiur Harjo, Kecamatan Sleman. Kabupaten Sleman

Keierangan

:

Berdasarkan Surat Permohonan dari Keiua iurusan Pen<iidikan Seni

lari

FBS

IT\TV \I^n^, /1O,4 IJl,,l l)K rAD/l\/ )l ra l^^^^-i )l l\,i-, )nna

Sur3l penugasan,/izin ini diberikan u{luk dipergunakan dan diiaksanakan sebaik-baikny:, sena setelah sciesai agar melaporkan hasilnya.

Asli surat tugas ini diberikan kepada 1.ang bersangkutan, untuk dipergunakan sebagairnana mestinya Kcpada yang berkepentingan kiranya maklum dan berkenan memberikan baltuan seperlunya.

Tembusan :

L

Kasubag Keuangan dan Kepegarvaian FBS UNY,

2

Kaprodi. Fenciidikan Seni TariFBS

3.

PUIrI IBS I-TN
(3)

MEMBANGUN

KETAHANAN BUDAYA

MELALUI

PEDULI

KELUARCA

oleh sumaryadi

staf Pengajar pacla FBs UNY

Pendahuluan

sejak

isu

globalisasi menggelinding

dari

Benua utara

(Eropa Bafat dan Amerika serikat), globalisasi

telah

membuat

hatas-batas dunia makin mencair. clobalisasi dalam konteks ini

dapat diartikan

proses masuk

menuju ruang

lingkup dunia.

Yang kemudian terjadi, ternyata makin terbukanya perluasan

lahan

bagi produk

budaya Barat

ke

selatan (baca: negara-negara berkembang). sebaliknva, teramat sulit produt( budava selatan menembus Eropa Barat clan Amerika serlkat. Taruhlah sebagai contoh, Jackson atau Madonna dapat dengan mudah

dan begitu

leluasa menembus Benua setatan,

ternvata

tari

Tayub, seni Badui, kethoprak, dan sebagainya yang berasat dari

lndonesia (baca: Jawa) ticlak mudah menembus Benua utara.

Dari fenomena

seperti tersebut

di

atas, negara-negara

selatan, termasuk tndonesia,

tidak

lebih daripada pasar yang

harus

mau

menverap

produk-produk

Barat.

Negara-negara

selatzn

nyaris

tidak

mampu

metat(ukan negosiasi, karena

hampir semua modal, sDM, al(ses, dan teknotogi, dan pusat.

pusat

informasi

dikuasai

oleh

negara-negara

Barat. Pertanyaannya adalah bagaimana nasib budava lokal (dengan
(4)

Harus Falr

Harus dial(ui bahwa ticlak semua Yang berasal dari budava

Barat

itu

tidak

baiK. sebaliknva,

tidak

semua yang ada pada

budaya

kita

sendiri

itu

baik. Yang bernama kebaikan dan

l(eticlakbaikan

itu

ada di mana-mana' Hanva saja' ternvata arus

budava

vang datang

dari

Barat

tersebut

demikian kuatnYa

menghantam budaya lokal, sehingga sangat mungkin budaYa

lol(al l(ita tersebut akan mati mengenaskan'

Memang,

uuD

1945

paial

32

telah

menegaskan:

'Pemerintan memajukan

kebudaYaan

nasional

lndonesia"

Penegasan

itu

memiliki pengertian bahwa kebudavaan bangsa

flndonesia) adalah kebuoayaan Yang timbul sebagai buah usaha

dari budi

daYa

rakyat

lndonesia. Kebudavaan lama

dan

asli sebagai puncal(-puncal( l(ebuclavaan claerah-daerah

di

seluruh

lndonesia

diakui

sebagai

kebuclayaan

bangsa'

usaha

kebudavaan harus ditujukan ke arah kemajuan adab' budaYa'

dan persatuan, dengan tidak menolal( bahan'bahan baru dari

kebudayaan asing vang justru akan dapat memperkembangkan

atau

memperkava

kebudaYaan

bangsa

sendiri'

serta

mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa lndonesia'

unsur

kebudavaan

yang

selama

ini

dipahami

orang'

meliputi

sistem

religi dan

keagamaan, sistem dan organisasi

kemasYarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, sistem kesenian'

sistem

mata

pencaharian

hidup,

sistem

teknologi

dan

peralatan.

upaya Eksternal dan lnternal

Terkait dengan semua itu, ada dua hal, paling tidak' Yang

(5)

saja

sebagai

upaya

eksternat,

pada

prinsipnva

kita

harus mampu menyikapi secara

arif

budaya 'asing, vang mau masuk

ke lndonesia. Kedua, sebuat saja sebagai upaya internal, pada pokol(nya

kita

harus mengangkat kembali nilai-nitai tokal ke

permukaan.

untuk

upaya yang pertama, terhadap masuknva budaya

'asing" kita mesti melal(ul(an seleksi (ketao atas muatan-muatan

(nilai-nilaD yang terbawa cli dalam budaya yang ,datang, itu.

Muatan

yang

',kurang

pas'

tentu

tidak

boleh

kita

ambll,

sedangkan muatan-muatan vang positif atau justru prospektif,

harus

kitz

terima

dengan

tangan terbuka

dengan

satam

'welcome"

untuk upaya yang kedua, mengangkat kembali nilai-nilai

lokal

l(e

permukaan, maka

yang

harus

kita

lakukan adalah mendekatkan kembali 'masyarakat tokal' dengan nilai-nilai tokal (the local wisdom) yang nilainya memang cukup

posltif

dan

bisa dibanggakan.

silGp

kita

vang

kemudian seharusnya

terjacli

adalah

muatan budaya 'asing'

tidak

kita

benturkan dengan muatan

buclaya lokal,

atau

sebaliknya, muatan budava sendiri diadu

dengan muatan budaya 'orang" Demikian Juga, budaya ,asing'

tidak diblarkan begitu saja menggusur budaya tokat yang bisa

berakibat budaya lokal menjadi sesuatu yang marginal (baca:

terpinggirl(an)

di

rumah sendiri.

yang

tampaknya

cukup

bijaksana adalah keduanya harus diberi ruang untuk bersinergi.

Dengan kata lain, keduanva diposisikan secara komptementer

(saling melengkapD. Dengan

itu,

keberadaan masyarakat tokal
(6)

Mengangl(.lt sebuah Kasus

Tulisan

inl

berangkat

dari

fenomena vang

terjadi

pada

masyaral(at Jawa sebagai salah satu etnis cli tndonesia. Di satu

sisi,

masyarakat Jawa

jelas

kebanjiran

muatan

dari

budaya

'asing'. Di sisi lain, entah

terkalt

dengan

itu

atau

kebetutan,

masyarakat Jawa mulai meninggalkan dan melupal(an nilai-nilai

budaya uawa) sendiri. Apalagi, pengamatan lebih difokuskan

kepada yang bernama generasi muda Jawa. Kebanyakan dari

mereka merasa ketinggalan

'keretz'

(zaman), kurang 'pede' (percaya

diri),

ketika mereka harus

tetap

bersanding bahkan

bersentuhan dengan nilai-nilai lokal mereka.

Akibat yang

terjadi

dari

itu,

vang makin tzmpak, 'wong Jawa wis padha ilang Jawane'(orang Jawa sudah t(ehilangan

kejawaannya). Padahal, bukan dalam rangka

untuk'jual

kecap'

(tidak

ada

kecap

vang

tidak

nomor

satu)

budaya

Jawa

sesungguhnya penuh dengan aJatan-alann 'budi pekerti luhur'.

Budi pekerti

dalam

hal

ini

merupakan salah

satu alat,

cti

samping

moral

keagamaan

dan

Pancasila,

yang

secara

jitu

dapat dipakai

untuk

menangl(al pengaruh negatif perubahan dunla.

Ketika orang berbicara

tentang

budi pet(efti, mau tidak

mau

perbincangan

itu

akan

terkait

clengan

persoalan tatakrama pergaulan seseorang, dalam konteks kapan saja clan cli mana saja. Tatal(rama sudah

tentu

metiputi aturan moral,

sopan santun, unggah-ungguh, dan etika.

lngat Kembali Tri sentris Pendidikan

Kita (baca: siapa pun)

tentu

menvadari benar adanva tiga

pusat

penclidikan

yang

secara

positif

dan

signifikan
(7)

berpengaruh terhadap proses pendidikan budi pet(erfl.

Ketiga-tiganva

itu

meliputl: rumah

(pendidikan

datam

keluarga),

sekolah (pendidikan formal), dan masvarakat (pendidikan datam

lingkungan pergaulan sosial).

a. Rumah

untuk

pertama l(alinva anak (-anak) berkenalan clengan

norma dan

tata

nilai sudah

tentu

di

rumah (senctiri). Proses

pendidikan vang pertama dan utama berlangsung

di

rumah.

Kita yakin

bahwa dalam

keluarga

yang baik

pasti

at(an

terbentuk

l(epribadian

yang baik

pula. 'Dulu'

ada

istitah

'dongeng sebelum

tidur"

yakni

para

orang

tua

yang selalu

(menyempatkan

diri

untun

mendongengkan

anaknva

menjelang

tidur.

Kebiasaan ini sangat positif karena di samping

menyenangkan

dan

bisa membuat anaknva

tertidur

dengan

nyenyal(, dongeng-dongeng vang dlberikan umumnya berisi

nilai-nilai

tentzng

bail(-buruk (mengarah kepada etika), benar-salah (mengarah l(epada logika),

at2u

indah-jetek (mengarah

kepada estetika). Tokoh dalam dongeng bisa berupa manusia,

binatang, tumbuh-tumbuhan,

alam

sekitar,

ataupun

tokoh-tokoh imajiner rekaan orang tua itu.

Dongeng sebelum

tidur,

dengan demikian, adalah media

pendidikan

budi

pekerti yang

cukup

strategis. sayangnya,

selGrang situasi ideal

seperti

itu

sudah

sutit

ten^/ujud. para

orang

tua

sudah

tidak

sempat

lagi

(baca:

tidak lagi

punva

waktu) mendongeng untul( anaknva sebelum

tidur.

orang tua 'masa

kini'

tampak terlalu sibuk

dengan urusannya sendiri.

Janganl(an mendongeng,

ngobrol,

dan

makan bersama pun
(8)

diberi gelar

'anak pembantu'

atau

'anak sapi'. Disebut 'anal(

pembantu' lGrena semua perawatan dan segala kepentingan

anal( diserahkan kepacla pembantu. Disebut 'anak sapi' karena banyal( anak yang pacla masa baYi tidak pernah merasakan air susu ibunya, melainkan air susu sapi!)

Menyadari hal itu, mesti sering dilakukan atau diciptakan peluang terjadinya berbagai festival mendongeng untuk

anak-anak, demikian juga makin digairahkan keberadaan

l(elompol(-kelompok anak peduli dongeng.

b. sekolah

Di

sel(olah,

guru tidak

hanYa mengajar,

tetapi

juga

mendidik

murid-muriclnva. Dengan mengajar,

guru

hanya

menvampaikan pengetahuan

dan

keterampilan (transfer

of

knowledge

and skil).

Dengan

mendidik,

guru

membentuk

kepribadian (transfer

of

valud.

Dengan dalih Jam pelajaran

yang terbatas dan kuril(ulum yang terlalu padat karena adanva 'pelajaran-pelajaran pesanan'

dari

berbagai pihak, pendidikan

budi pekerti dl sekolah menjadi terabail(an. 'Dulu' pendidikan

budi pel(ertl, bahkan, menjadi salah satu mata pelajaran Yang

diberikan

di

sekolah, namun sekarang sudah

tidak

ada lagi.

Maka, kita tidak boleh kaget atau schok iika perilaku anak-anal( sel€rang banvak yang cli luar l(epantasan.

upava

vang

dapat

clilal(ukan adalah mengintegrasikan

pendidil(an

budi pekerti ke

dalam berbagai

mata

pelajaran

vang ada,

misalnya bahasa Jawa

untuk

di

sekolah-sekolah.

Meski, bukan

berarti

bahwa selama

ini

pelajaran banasa Jawa

itu sencliri sudah tidak bermasalah!

(9)

c. Masyarakat

Masvarakat

atau

lingkungan pergaulan mestinya punya

andil

besar

dalam

pembinaan

budi

pet(erti

kepada anak.

Namun, lingkungan pergaulan pada dewasa

ini

sudah banyak

terpolusi dan terkontaminasi oleh situasi kehidupan yang serba

moclern dan serba bebas.

siaran televisi, misalnva, vang terus-menerus

dari

pagi

hingga pagi berikutnva, blsa saja akan menyita

waKu

belajar anal(-anak

dan

menghapus selera anak

untuk

mendengarkan

dongeng

dari

orang tuanya

(atau gurunya). Ditambah tagi, televisi

kita

sering sel(ali menayangkan adegan-adegan yang

berbau l(el(erasan, l(ebrutalan, dan mengeksploitasi seks, yang

itu

sangat berpeluang

ikut

mengubah perilaku anak. Anak

sekarang tidak ada lagi vang mengidolakan

tokoh

cathotkaca yang 'konon' hebat dalam dunia pewavangan, melainkan lebih

mengidolakan

tokoh

vang ada

dalam

film-film kartun

dari

mancanegara, misalnya.

Kesibukan anak-anak clan objek-objek penikmat2n seperti

itu

kalau tidak dicermati oleh orang tua bisa berakibat negatif,

misalnya anak cenderung menjadi brutal, suka merusak, senang

mencuri, diam-diam mengonsumsi obat-obatan terlarang, hobi tawuran masal, dan seterusnva, dan seterusnya.

upaya

yang

dilakul(an

boleh

jadl

adalah

membuat ketentuan

jam

belajar anal( oBs) pada setiap malamnya, atau

meninjau kembali pelaksanaannva, Juga imbauan

untuk

para orang tua agar peduli terhadap anaknya ketika berada

di

luar
(10)

Yang

tak

lGlah pentingnva

untuk

dicermati adalah apa pun vang ditawarkan kepada anak, pun dengan dalih apa pun,

anak adalah anak, dan anak bukanlah manusia dewasa datam

bentuk

kecil,

anak-anal(

jangan sampai

kehilangan

fase kehidupannya

vang

bernama masa kanal(-kanak, masa

anak-anak, masa bermain mereka. Ada l(ecenderungan bahwa anak-anal( sekarang akan segera 'clibentuk menjadi" vang

itu

tentu saja berbenturan dengan l(odrat vang dimiliki oteh anak.

Aiaran Budi Luhur cll Jawa

Pada

masyaral(at

Jawa

banvak

ajaran

tentang

budi

pekerti luhur. Budi pekerti berarti tingkan

laku,

perangai,

akhlak, watak.

Budi pekerti

dimaksudtGn perilaku seseorang

yang didasarkan pada kematangan jiwanya; t(ematangan Jlwa

akan melahirkan

budi

pekerti luhur.

Dengan demikian, budi

pekerti luhur

merupakan sikap

dan

perilaku seseorang yang

didasarkan l(ematangan

jiwa

dan

kaidah-kaidah sosial yang

berlaku di masyarakat.

Kalau dihavati,

di

dalam

ajaran-ajaran

tersebut

terkandung

nilai-nilai Vang

luar

biasa baiknya, menyangkut

sopan-santun,

tatz

krama,

unggah-ungguh,

dan

juga pembangkit semangat. ciri-cirl budi pekerti luhur, cti antaranva: pengabclian, kejujuran, sopan santun, toteransi, kedlsiplinan, keikhlasan, tanggung jawab, guyub rukun, tepa selira, empan

papan (tdnu

situasi

dan

kondisD,

tatakrama,

dan

gotong royong.

sayangnya, hal ltu sel(arang sudah banyak ctitupakan oleh

(11)

pada umumnya sudah

tidak

(mau)

tahu

lagi

ajann-aJaran

tersebut.

Di samping mengandung muatan makna vang teramat

bagus,

biasanya

sebuah ungkapan disusun secara

puitis.

sayangnva, berbagai pihak telah menafsirkannya secara ketiru.

Beberapa ungkapan tradisional

l(ita

angkat sebagai contoh:

adigang-adigung-adiguna

(:

orang yang suka

menonjolkan

l(ekuasaan-kedudukan-kelebihanh alon-alon

waton

kelakon

(

perlahan-lahan

tetzpi

target tercapai); ana dlna ana upa

t

ada

hari ada

nasi\t becik

ketitik

ala ketara C baik

terlihat,

jetek kentara); bobot-bibit-beber

(:

pertimbangan

atas

kekayaan-keturunan-derajat sosialli cakra manggillngan (: cakra atau roda

itu

berputaD; mulat sarira hangrasa wani c mefinat diri sendiri merasa berani; beranilah melihat pada diri sendiri); narima lng

pandum (: menerima apa yang menjadi bagiannyali

tut

wuri

handayani

(:

lkut

di

belakang

tetapi

memberikan pengaruh

yang baik); yang lengkapnya berbunvi 'ing ngarsa sung tuladha,

ing

madya mangun karsa,

tut

wuri

handayani'(:

di

depan

memberi contoh,

di

tengah membangun karsa/kemauan, dan

di

belakang memberi pengaruh vang

baib;

dan wani ngatah

luhur

wekasane (: berani mengalah

tinggi

nilai pada akhirnva;

berani mengalah berarkhir clengan kemenangan).

Penutup

Era globalisasi mau tidak mau (harus mauD sampai juga di

lndonesia (baca: di tempat kita). Kehaclirannya

tentu

membawa

ide-ide

penting, ilmu

pengetahuan, nilai-nilai budaya, norma
(12)

kita pertemukan dengan nilaFnitai tot(at yang juga positif dalam

mel(anisme saling melengl(api ( bersifat komptementer).

Tatakfama meliputi aturan moral, sopan santun,

unggah-ungguh,

dan

etika.

Sikap

hidup

kita

yang terganggu

oleh

aclanva globalisasi

adalah keteraturan terganggu,

keadltan

menipis,

ekonomi

sulit, dan

tata

nilai

saling

berbenturan.

sebagai

sistem

proveksi,

ungkapan tradislonat

akan

memberikan gambaran masa depan yang bail( bagi siapa saja

yang

mentaatinya. sebagai pengesahan pranata, ungkapan

tradisional berfungsi secara hukum melindungi norma.norma

vang disepakati.

Pola pikir masyarakat Jawa mengisyaratkan bahwa datam

mengemukakan sesuatu biasanya melalui ungkapan.

ungkapan-ungkapan tradisional yang

dimiliki

oleh

masvarakat Jawa di

lndonesia ternyata mengandung nasihat, pesan, kritik, teguran, anjuran, harapan, dan juga sanksi. ungkapan

tersebut

paling

tidak akan berfungsi sebagai sistem proveksi, sistem pranata, dan alat pendidikan.

Tugas

kita

sekarang adalah berupaya

agar

ungt€pan tradisional yang penuh dengan muatan nitai seperti tersebut di

atas

kembali dipahami

dan

diresapi

oleh

generasi muda,

minlmal

l(andungan-kandungannya

itu

tersampail(an kepada

anak-anak,

entah

bagaimana caranya,

terputang

pada l(reativitas orang

tua (di

rumah), guru-guru

(di

sekolah), dan

tokoh-tokoh panutzn (di masyarat(at). sebagai alat pendiclikan,

ungkapan tradisional

seperti

itu

berfungsi sebagai wahana

pendidikan

formal

yang

clapat diberikan

sepanjang masa

dengan tidak memandang umur anak didik.

(13)

Jika anak-anak kita sempat terjamah, sehingga ,mampu,

memahami

dan

mengamallGnnva,

pada gitirannva

nanti generasi muda kita akan menjadl generasi muda yang patut

ditelaclani.

Dengan

cara

itu

pula,

ungkapan-ungt(apan

tradisional bljak tadi alGn bisa lestari nilainya.

Daftat Bacaan

Endraswara, suwardi. 2oo3. Budi FEkerti clalam Euclaya Jawa.

Yogyakarta: PT Hanindita craha widya.

Proyel( lnventarisasi

dan

Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

1984.

Unglapan

Tadisional sebagal

sumber

tnfoffnasi

Kebudawan

herah

JaM, Tengah. Jakarta: DeDdikbud. Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya. 1994/.1995.

Pemblnaan

Budaw

dalam tingkungan Keluarga Daenh

lstlmew'

Yogwkata. Jakafta: Depdikbud.

siyamta,

Yohanes.

1996. ',Budi

pekerti

di

Tengah

Arus

clobalisasi'

dalam

pencliclikan

Budi

pekerti

clalam

Kurikulum

Muahn

lokal

Mab

Petajann Bahasa Jawa.

Yogvakarta: FPBS tKtP Yogyakarta.

Tranggono, lndra. 2003. 'Yang Lokal Digerus yang ctobat, dalam

Jumal

Kebuclalaan setzrong

vol.

2,

Desember

2003-Yogyakarta: Dewan Kebuclayaan Bantut.

-)

Makalah disampaikan

pada

sarasehan

Budaya

yang

diselenggarakan oleh Kelompok KKN sTpMD 'APMD' yogyakarta

pada 18 Mei 2008 di Caturharjo sleman Yogyat(arta.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Adapun untuk tekhnik analisa dalam penelitian ini adalah tekhnik analisa isi atau kajian isi (content analiysis). Pemahaman terhadap data tersebut kemudian disajikan

Variable EWOM, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control, and Intention to have a strong impact and significant impact on the frequency of visits to Raja Ampat Papua

Selain ditentukan oleh seleksi dari gigi yang akan dirawat, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan karena turut mempengaruhi keberhasilan perawatan kaping pulpa

selanjutnya disebut Perusahaan Pialang adalah Perusahaan Pialang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai pialang pasar uang rupiah

Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembang- an media intruksional menurut Suyanto (2009) Penelitian dilakukan di SMP N 1 Way Jepara pada siswa

Optimasi dapat dilakukan terhadap basis untuk menentukan formula optimum dengan metode simplex lattice design untuk menentukan proporsi relatif bahan-bahan yang

sebelumnya, karena putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap.. secara sengaja dan sukarela tidak bersedia menjalankan putusan tersebut, maka diambillah tindakan