Syarifuddin prioritaskan KUR Program ini harus dijamin kelancarannya
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 11:42 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 13:20
JAKARTA Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan memprioritaskan pencapaian efektivitas dan efisiensi akses terhadap kredit usaha rakyat (KUR) dalam 100 hari program kerjanya.Langkah tersebut agar program itu lebih bermanfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Program ini harus dijamin ke-I.mi.ii.imn.i. agar tidak terjadi lagi birokrasi yang menciptakan keluhan di masyarakat UMKM." ujar Syarif seusai acara serah terima jabatan dari Menteri Negara Koperasi dan UKM ad interim Mari Elka Pangestu, di kantor Kementerian Negara Koperasi dan UKM. kemarin.
Menurut dia, sejauh ini penya-luran KUR masih kerap mengundang keluhan karena pelayanan dan kucuran-nya ada yang tidak sampai ke daerah-daerah produktif. Ke depan, dia berjanji, hal itu tidak terjadi lagi sehingga sektor riil makin produktif.
KUR, katanya, tidak boleh lagi menjadi jargon politik, karena itu diupayakan menghindari cost of money tinggi. Dengan ketetapan kebijakan itu sasaran penyalurannya bisa diterima oleh
penerima yang tepat.
"Insya Allah pelaku UMKM ke depan secara intensif bisa meningkat kinerjanya usahanya dan berkontribusi bagi penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi angka kemiskinan bagi
kesejahteraan masyarakat.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Bambang Suharto mengemukakan suku bunga KUR, termasuk yang kurang dari Rp5juta, masih terlalu tinggi, sehingga kurang diminati.
Adapun, UMKM yang memerlukan kredit lebih dari Rp5 juta cenderung mengakses kredit dari perbankan di luar penyalur KUR. Sebab, bank itu memberlakukan bunga lebih rendah dari program berjaminan dana pemerintah itu.
Oleh karena itu, dia meminta instansi terkait dan perbankan memperhatikan permintaan
penurunan suku bunga agar penyalurannya lebih luas. "Bank bukan penyalur KUR, bahkan ada yang memberi bunga 12% per tahun," kata Bambang.
Apakah strategi kebijakan pencapaian efektivitas dan efisiensi dibarengi dengan penurunan suku bunga KUR, Syarif mengemukakan akan dilihat kebijakan apa yang paling perlu diterbitkan bagi pengembangan UMKM.
"Ini adalah konsep agenda kerja 100 hari ke depan. Besok [hari ini] kami seluruh menteri akan mendapat arahan dari Presiden. Akan dijabarkan kebijakan kementerian ini untuk
meningkatkan ketahanan ekonomi pada skala usaha kecil dan menengah," tandas Syarif.
Syarifuddin prioritaskan KUR Program ini harus dijamin kelancarannya
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 11:42 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 13:20
Serah terima jabatan berlangsung ceria, karena Suryadharmayang menjabat Menteri Agama periode 2009-2014 ataupun Syarifuddin sama-sama berasal dari Dapil Cianjur, Jawa Barat, untuk menduduki kursi di DPR.
Pada masa kampanye, foto Suryadharma (PPP) selalu disaingi foto Syarifuddin Hasan (Demokrat) di setiap sudut kota Cianjur. Namun, keduanya justru lolos ke Senayan, dan selanjutnya mendapat jabatan menteri.
"Dalam bahasa keren saya merupakan kompetitor Syarif Hasan ketika itu. Padahal, dalam arti sesungguhnya saya adalah lawan politik dia," ujar Suryadharma.
Turut mengikuti serah terima jabatan adalah Mari Elka Pangestu, Menteri Negara Koperasi dan UKM ad interim. Mari sempat merangkap jabatan Menteri Koperasi selama 25 hari, ketika Suryadharma mengundurkan diri dan berkonsentrasi di DPR.
Ikut menyaksikan serah terima jabatan, istri kedua pejabat lama dan baru, masing-masing Indah Suryadharma Ali dan Inggrid Maria Palupi Kansil Syarif Hasan.
Sumber : Bisnis Indonesia