• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Perkara Nomor 58/KPPU-L/2008

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi

yang memeriksa dugaan pelanggaran Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Tender/Pelelangan Jasa Konstruksi (Pemborongan) Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Tahun Anggaran 2007, yang dilakukan oleh: --- 1. Terlapor I: Sy. (Syarif) Fasha, dengan alamat kantor di Jl. Arif Rahman Hakim No. 15 Telanai Pura, Jambi; --- 2. Terlapor II: Eddy Sulaiman, dengan alamat kantor di Jl. Sultan Thaha Syaifuddin No.

2 Jambi; --- 3. Terlapor III: Panitia Tender/Pelelangan Jasa Konstruksi (Pemborongan) Balai

Wilayah Sungai Sumatera VI Tahun Anggaran 2007 (selanjutnya disebut “Panitia

Tender“), dengan alamat kantor di Jl. Sultan Thaha Syaifuddin No. 2 Jambi; --- 4. Terlapor IV: PT Bukit Telaga Hasta Mandiri dengan alamat kantor di Jl. Brigjend.

Katamso No. 156, Jambi; --- 5. Terlapor V: PT Buana Baru Nusantara dengan alamat kantor di Jl. Pembangunan I

No. 7A, Lubuk Pakam, Sumatera Utara 25017;--- 6. Terlapor VI: PT Gentraco Laksono dengan alamat kantor di Jl. R.B. Siagian No.

17A, Jambi; --- 7. Terlapor VII: PT Bina Konsindo Persada dengan alamat kantor di Jl. Kol. Amir

Hamzah No. 2, Jambi 36122; --- 8. Terlapor VIII: PT Surian Putra Jambi dengan alamat kantor di Jl. Pakubuwono

IV No. 17 Tanjung Pinang, Jambi; --- 9. Terlapor IX: PT Karya Dharma Jambi Persada dengan alamat kantor di Jl. Kapten

Pattimura No. 100B, Jambi; --- 10.Terlapor X: PT Pribadi Bangun Perkasa dengan alamat kantor di Jl. Sumantri

Brojonegoro No. 42, Jambi; --- 11.Terlapor XI: PT Kramat Kulon dengan alamat kantor di Villa Kenali Permai Blok

(2)

12.Terlapor XII: PT Ardikon Pratama Putra dengan alamat di Jl. Raya Musi II RT 06/RW 02 No. 34 Palembang, Sumatera Selatan 30139; --- 13.Terlapor XIII: PT Tembesi Agung dengan alamat di Jl. Gajah Mada No. 11 Muara

Bulian, Jambi; --- 14.Terlapor XIV: PT Usaha Pratama Sari dengan alamat di Jl. Letkol. Slamet Riyadi

No. 48, Jambi 36121; --- 15.Terlapor XV: PT Wahyu Matra Kontraktor dengan alamat di Jl. Jend. Basuki

Rahmat No. 774, Palembang, Sumatera Selatan. ---

mengambil Putusan sebagai berikut: ---

Majelis Komisi:---

Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini;--- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; --- Setelah membaca tanggapan/pembelaan para Terlapor; --- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut “BAP”). ---

TENTANG DUDUK PERKARA

(3)

halaman 3 dari 35

Perkara Nomor 58/KPPU-L/2008 ke dalam tahap Pemeriksaan Lanjutan terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 27 Januari 2009; (vide, Bukti A39) --- 5. Menimbang bahwa selanjutnya, Tim Pemeriksa menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu Komisi menerbitkan Keputusan Nomor: 20/ KPPU/KEP/I/2009 tanggal 28 Januari 2009 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 58/KPPU-L/2008 terhitung sejak 28 Januari 2009 sampai dengan tanggal 11 Maret 2009; (vide, Bukti A75) --- 6. Menimbang bahwa dalam proses pemeriksaan, Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan dari para Terlapor dan keterangan tersebut telah dicatat dalam BAP yang telah ditandatangani oleh para Terlapor; --- 7. Menimbang bahwa Tim Pemeriksa telah mendapatkan, meneliti dan menilai sejumlah surat dan atau dokumen, BAP serta bukti-bukti lain yang diperoleh selama pemeriksaan dan penyelidikan; --- 8. Menimbang bahwa setelah melakukan pemeriksaan, Tim Pemeriksa membuat Laporan

Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang berisi pada pokoknya sebagai berikut: --- 8.1 Obyek Perkara; ---

8.1.1 Bahwa Satuan Kerja (”SATKER”) Balai Wilayah Sungai Sumatera VI sebenarnya melakukan tender yang berjumlah 14 (empat belas) paket pekerjaan namun yang menjadi obyek perkara ini adalah sebagai berikut: ----

No Nama Paket Pekerjaan Nilai Proyek

(Rp)

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan) 3.017.000.000

2 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I 3.140.000.000

3 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II 7.965.095.000

4 Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan) 6.500.000.000

5 Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha 5.000.000.000

6 Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha 4.500.000.000

8.2 Mengenai Fakta-Fakta; ---

8.2.1 Mengenai Identitas Para Terlapor;---

(4)

8.2.1.3 Terlapor III : Panitia Tender/Pelelangan Jasa Konstruksi (Pemborongan) Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (selanjutnya disebut

Panitia Tender) merupakan penyelengara tender yang susunan keanggotaannya terdiri dari: Bambang Hidayah, ME (Ketua); Rukminto, BE (Sekretaris); Ir. Mulyo Harsono (Anggota); Nur Arfah Yuhdi Pratikno, BE (Anggota); Asrul Pramudya, ST (Anggota); dan Ir. Sahrudin (Anggota) (vide, Bukti B18, C69);--- 8.2.1.4 Terlapor IV : PT Bukit Telaga Hasta Mandiri merupakan badan usaha yang

berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 5 tanggal 4 Maret 1999 yang dibuat oleh Notaris Nany Ratna Wirdanialis, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan/kontraktor (vide, Bukti C18, C62);--- 8.2.1.5 Terlapor V : PT Buana Baru Nusantara merupakan badan usaha yang

berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 36 tanggal 20 Maret 2006 yang dibuat oleh Notaris Binsar Simanjuntak, SH di Medan dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C26);---- 8.2.1.6 Terlapor VI : PT Gentraco Laksono merupakan badan usaha yang berbentuk

badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 73 tahun 2003 yang dibuat oleh Notaris Fachruddin Lubis, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain kontraktor (vide, Bukti C38, C75);--- 8.2.1.7 Terlapor VII : PT Bina Konsindo Persada merupakan badan usaha yang

berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 39 tanggal 9 Desember 2007 yang dibuat oleh Notaris Drs. Zarkasyi Nurdin, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C53);---- 8.2.1.8 Terlapor VIII : PT Surian Putra Jambi merupakan badan usaha yang

berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 2 tanggal 1 April 2003 yang dibuat oleh Notaris Robert Faisal, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C20);--- 8.2.1.9 Terlapor IX : PT Karya Dharma Jambi merupakan badan usaha yang

berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 36 tanggal 9 Mei 1997 yang dibuat oleh Siholan Situmeang, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C8);--- 8.2.1.10 Terlapor X : PT Pribadi Bangun Perkasa merupakan badan usaha yang

(5)

halaman 5 dari 35

8.2.1.11 Terlapor XI : PT Kramat Kulon merupakan badan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 21 tanggal 9 September 2005 yang dibuat oleh Notaris Muhammad Zen, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C54);--- 8.2.1.12 Terlapor XII : PT Ardikon Pratama Putra merupakan badan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 23 tahun 1999 yang dibuat oleh Notaris Kemas Abdullah, SH di Palembang dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan/kontraktor (vide, Bukti C59);-- 8.2.1.13 Terlapor XIII : PT Tembesi Agung merupakan badan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 95 tanggal 25 Juni 2003 yang dibuat oleh Notaris Muhammad Zen, SH di Jambi dengan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C34);--- 8.2.1.14 Terlapor XIV : PT Usaha Pratama Sari merupakan badan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akta nomor 47 tanggal 12 Juni 1982 yang dibuat oleh Notaris Monang Napitupulu, SH di Jambi dengan nama PT Usaha Pratama dan kegiatan usaha antara lain pemborongan (vide, Bukti C27);--- 8.2.1.15 Terlapor XV : PT Wahyu Matra Kontraktor merupakan badan usaha yang

beralamat kantor di Jalan Basuki Rahmat Nomor 774 Palembang (vide, Bukti C17);---

8.2.2 Mengenai Kronologis Tender; --- 8.2.2.1 Tanggal 9 Februari 2007, Panitia Tender mengumumkan

pelelangan umum (tender) yang menjadi obyek perkara ini di 2. Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

3. Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II

4. Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan)

5. Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha

(6)

Dalam pengumuman tersebut disampaikan juga hal-hal sebagai berikut: --- 1. Metode Pascakualifikasi; --- 2. Pendaftaran dilakukan pada tanggal 12 Februari 2007 s/d 23 Februari 2007; --- 3. Pengambilan Dokumen dan Penandatanganan Pakta Integritas dilakukan pada tanggal 12 Februari 2007 s/d 23 Februari 2007; --- 8.2.2.2 Tanggal 19 Februari 2007, Panitia Tender melakukan aanwijzing Aula Sapta Taruna, Balai Wilayah Sungai Sumatera VI secara serentak untuk seluruh paket pekerjaan yang ditenderkan dengan keterangan sebagai berikut: --- (1) jumlah peserta yang mengikuti aanwijzing di setiap

Sub-Bidang pekerjaan: --- N

o Nama Paket Pekerjaan

Jumlah Peserta

1 Pemb. Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan) 15 Peserta 2 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I 14 Peserta 3 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II 14 Peserta 4 Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan) 16 Peserta 5 Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha 16 Peserta 6 Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha 13 Peserta

(2) Metode yang digunakan adalah Pascakualifikasi dan Sistem Gugur dengan Evaluasi terhadap Dokumen Administrasi, Teknis dan Harga; --- 8.2.2.3 Tanggal 20 Februari 2007 – 01 Maret 2007, Panitia Tender memberikan jangka waktu pemasukan dokumen penawaran para peserta tender; --- 8.2.2.4 Tanggal 01 Maret 2007, Panita Tender melakukan pembukaan dokumen penawaran. Selanjutnya, Panitia Tender melakukan koreksi aritmatik dengan hasil sebagai berikut: ---

No Nama Paket

Pekerjaan Nama Perusahaan Penawaran

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

1. PT Irhde Jaya Nusa 2.167.000.000

2. PT Gentraco Laksono 2.866.384.000

3. PT Bina Konsindo Persada 2.878.600.000

4. PT Pribadi Bangun Perkasa 2.914.881.099

5. PT Karya Dharma Jambi Persada 2.920.305.335

6. PT Kramat Kulon 2.939.974.000

7. PT Surian Putra Jambi 2.958.339.667 2 Rehab. Jaringan

Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

(7)

halaman 7 dari 35

6. PT Gentraco Laksono 3.113.869.000 7. PT Pribadi Bangun Perkasa 3.121.735.000 8. PT Usaha Pratama Sari 3.127.467.000 9. PT Bukit Telaga Hasta Mandiri 3.133.480.000 3 Rehab. Jaringan

Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II

PT Buana Baru Nusantara 6.508.989.300 PT Pribadi Bangun Perkasa 7.543.000.000 PT Bukit Telaga Hasta Mandiri 7.543.881.000 PT Kramat Kulon 7.601.440.000 PT Karya Dharma Jambi Persada 7.628.350.000 PT Usaha Pratama Sari 7.675.091.000 PT Gentraco Laksono 7.678.187.000 PT Surian Putra Jambi 7.702.009.000 PT Bina Konsindo Persada 7.703.264.000 4 Rehab. Jaringan

Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan)

1. PT Tembesi Agung 4.514.340.000

2. PT Wahyu Matra Kontraktor 4.599.016.000

3. PT Buana Baru Nusantara 5.007.804.000

4. PT Karya Dharma Jambi Persada 6.220.200.000

5. PT Usaha Pratama Sari 6.316.844.000

6. PT Bina Konsindo Persada 6.387.216.000

7. PT Surian Putra Jambi 6.429.663.000

8. PT Kramat Kulon 6.456.455.000 5 Rehab. Jaringan

Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha

1. PT Wahyu Matra Kontraktor 3.262.041.000

2. PT Buana Baru Nusantara 4.187.857.000

3. PT Bina Konsindo Persada 4.761.167.000

4. PT Gentraco Laksono 4.885.634.000

5. PT Kramat Kulon 4.895.363.000

6. PT Pribadi Bangun Perkasa 4.931.620.000

7. PT Tembesi Agung 4.932.133.000 6 Rehab. Jaringan

Rawa D.R Cemara 3200 ha

1. PT Ardikon Pratama Putra 3.040.152.970 2. PT Bukit Telaga Hasta Mandiri 4.252.255.000 3. PT Pribadi Bangun Perkasa 4.329.899.000 4. PT Usaha Pratama Sari 4.344.427.000 5. PT Karya Dharma Jambi Persada 4.356.082.000 6. PT Kramat Kulon 4.361.572.000 7. PT Surian Putra Jambi 4.418.998.000 8. PT Bina Konsindo Persada 4.423.583.000 9. PT Gentraco Laksono 4.493.120.000

8.2.2.5 Tanggal 2 Maret 2007 – 12 Maret 2007, Panitia Tender melakukan klarifikasi dokumen penawaran serta melakukan evaluasi dokumen penawaran peserta dengan hasil sebagai berikut: --- (1) Proses klarifikasi ---

No Nama Paket

PT Irhde Jaya Nusa - Kesalahan jaminan penawaran,

hitungan galian dengan alat terlalu rendah, harga mobilisasi terlalu tinggi

PT Kramat Kulon - Kesalahan perkalian untuk item pekerjaan timbunan tanah, lapisan sirtu jalan inspeksi, beton kontruksi K.175 dan K

PT Surian Putra Jambi - Kesalahan jaminan penawaran

- Tidak ada bukti sewa alat

(8)

pekerjaan beton bertulang 1:1,5:2,5 terlalu rendah

- Penawaran secara keseluruhan

terlalu rendah (55% dari HPS) PT Tembesi Agung - Nilai jaminan tidak sesuai dan

tujuannya salah

- Harga satuan pekerjaan galian

tanah type semi long arm dan pekerjaan beton bertulang 1:1,5:2,5 terlalu rendah

- Penawaran secara keseluruhan terlalu rendah (65% dari HPS) PT Ardikon Pratama

- Kesalahan tujuan jaminan penawaran dan tidak mencantumkan nama direktur utama

- Adanya kesalahan perkalian pada item pekerjaan galian

PT Tembesi Agung - Kesalahan time schedule

- Harga satuan pekerjaan galian tanah dan pintu ulir terlalu rendah

PT Wahyu Matra Kontraktor

- Kesalahan format jaminan penawaran

- Terkait Sertifikat Keahlian, Pengalaman tertinggi serta Daftar peralatan excavator

- Terkait analisa dan daftar kuantitas dan biaya (2XPPN)

- Metode pelaksanaan pekerjaan galian dengan alat tidak sinkron dengan analisa laat berat

- Kesalahan format jaminan penawaran

- Kesalahan tujuan jaminan

penawaran dan tidak mencantumkan nama direktur utama

(9)

halaman 9 dari 35

(2) Evaluasi Administrasi ---

No Nama Paket

Pekerjaan Nama Perusahaan Hasil Evaluasi

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

PT Irhde Jaya Nusa Tidak Memenuhi

(karena nama pengguna jasa yang menerima jaminan dan isi surat jaminan tidak sesuai)

PT Gentraco Laksono Memenuhi PT Bina Konsindo

PT Surian Putra Jambi Tidak Memenuhi

(karena nilai jaminan tidak sesuai, Surat Jaminan Penawaran tidak mencantumkan nama pengguna jasa yang menerima jaminan dan paket pekerjaan yang dijamin) PT Tembesi Agung Tidak Memenuhi

(karena nilai jaminan tidak sesuai, Surat Jaminan Penawaran tidak mencantumkan nama pengguna jasa yang menerima jaminan dan paket pekerjaan yang dijamin) PT Ardikon Pratama

Putra

memenuhi

PT Kramat Kulon memenuhi 3 Rehab. Jaringan

(karena Surat Jaminan Penawaran tidak mencantumkan nama penawar dan nama pengguna jasa

PT Tembesi Agung memenuhi PT Wahyu Matra

Kontraktor

Tidak Memenuhi

(karena karena Surat Jaminan Penawaran tidak mencantumkan nama pengguna jasa yang tidak mencantumkan nama penawar dan nama pengguna jasa yang menerima jaminan)

(10)

PT Bina Konsindo

Pekerjaan Nama Perusahaan Hasil Evaluasi

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

PT Gentraco Laksono memenuhi PT Bina Konsindo Persada memenuhi 2 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

PT Ardikon Pratama Putra memenuhi PT Kramat Kulon memenuhi 3 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II

PT Pribadi Bangun Perkasa memenuhi PT Bukit Telaga Hasta Mandiri memenuhi 4 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan)

PT Tembesi Agung Tidak memenuhi PT Karya Dharma Jambi Persada memenuhi 5 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Air Hitam Laut 3400 ha

PT Bina Konsindo Persada memenuhi

6 Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha

PT Bukit Telaga Hasta Mandiri memenuhi PT Pribadi Bangun Perkasa memenuhi

(4) Evaluasi Kewajaran Harga ---

No Nama Paket

Pekerjaan Nama Perusahaan Hasil Evaluasi

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

PT Gentraco Laksono memenuhi PT Bina Konsindo Persada memenuhi 2 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

PT Ardikon Pratama Putra Tidak memenuhi PT Kramat Kulon memenuhi 3 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II

PT Pribadi Bangun Perkasa memenuhi PT Bukit Telaga Hasta Mandiri memenuhi 4 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan)

PT Karya Dharma Jambi Persada memenuhi

5 Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha

PT Bina Konsindo Persada memenuhi

6 Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha

PT Bukit Telaga Hasta Mandiri memenuhi PT Pribadi Bangun Perkasa memenuhi

(5) Evaluasi Penilaian Kualifikasi ---

No Nama Paket

Pekerjaan Nama Perusahaan Hasil Evaluasi

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

PT Gentraco Laksono memenuhi PT Bina Konsindo Persada memenuhi 2 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

(11)

halaman 11 dari 35 3 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II

PT Pribadi Bangun Perkasa memenuhi PT Bukit Telaga Hasta Mandiri memenuhi 4 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan)

PT Karya Dharma Jambi Persada memenuhi

5 Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut

3400 ha PT Bina Konsindo Persada Memenuhi

6 Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha

PT Bukit Telaga Hasta Mandiri memenuhi PT Pribadi Bangun Perkasa memenuhi

8.2.2.6 Tanggal 23 Maret 2007, Pengumuman Pemenang yaitu sebagai berikut: ---

No Nama Paket Pekerjaan Pemenang Penawaran

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

PT Gentraco Laksono 2.866.384.000

2 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

PT Kramat Kulon 2.939.974.000

3 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II

PT Pribadi Bangun Perkasa 7.543.000.000

4 Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan)

PT Karya Dharma Jambi Persada 6.220.200.000

5 Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha

PT Bina Konsindo Persada 4.761.167.000

6 Rehab. Jaringan Rawa

D.R Cemara 3200 ha PT Bukit Telaga Hasta Mandiri 4.252.255.000

(12)

pengakuan bahwa terdapat kesempatan mendapatkan margin keuntungan sekitar 1 (satu) Milyar rupiah untuk paket tender/pengadaan pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan); --- 8.2.3.2 Mengenai Perilaku Sy. (Syarif) Fasha dan Eddy Sulaiman; --- Bahwa berdasarkan dugaan pelanggaran Sy. Fasya dimana yang bersangkutan diduga baik sendiri maupun bersama-sama pihak lain antara lain termasuk dengan Eddy Sulaiman telah melakukan koordinasi dan melakukan tindakan menghalangi pelaku usaha tertentu untuk menjadi peserta maupun pemenang tender; --- Atas dugaan tersebut, Tim Pemeriksa tidak menemukan satu alat bukti apapun yang mendukung fakta tersebut selama proses pemeriksaan; --- 8.2.3.3 Mengenai Keganjilan Dalam Proses Tender; (vide, Bukti C8, C11, C13, C14, C17, C31.1, C48, C49, C53, C54, C55, C58, C62) --- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan fakta adanya beberapa keganjilan yang terdapat pada dokumen penawaran para peserta tender yaitu sebagai berikut: ---

No Nama Paket

Pekerjaan Perilaku Pelaku

1 Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan)

Terdapat kesamaan kesalahan penulisan kata ‟Efesiensi‟ yang Terdapat kesamaan kesalahan pada

kalimat ‟jasakonstruksi‟ (tanpa spasi)

yang seharusnya ’jasa konstruksi‟ (dengan spasi) pada lembaran Pakta

Adanya proses klarifikasi terhadap PT Kramat Kulon selaku peserta yang menduduki peringkat ke-6.

Panitia Tender

Tidak ditemukan lembaran evaluasi administrasi untuk PT Bina Konsindo Persada sehingga tidak dapat diketahui hasil evaluasi admnistrasi untuk PT Bina Konsindo Persada serta

(13)

halaman 13 dari 35

pertimbangan Panitia untuk meloloskan PT Bina Konsindo Persada ke tahap evaluasi administrasi

Berdasarkan penelitian atas dokumen penawaran PT Bina Konsindo Persada tidak ditemukan adanya lembar mengenai Pakta Integritas namun Panitia tidak menggugurkan PT Bina Konsindo Persada sebagai peserta dan Panitia menjadikan PT Bina Konsindo Persada sebagai Pemenang Cadangan I

Panitia Tender

2 Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I

Kesamaan penyusunan Format Metode Pelaksanaan, dimana tidak terdapat contoh form Metode Pelaksanaan dalam RKS Tidak ditemukannya Berita Acara

Proses Klarifikasi Panitia terhadap PT Kramat Kulon padahal terdapat penawaran yang tidak wajar pada item Mobilisasi dan Demobilisasi (106,67% dari HPS), Pintu Ulir Lengkap, Tipe 2 (b = 1,50 m) (102,91% dari HPS), dan Baja U (Baja profil C 6, 5 dudukan Skot Balk) (102,04% dari HPS)

Panitia Tender

Tidak ditemukan adanya lembar mengenai Pakta Integritas pada penawaran PT Kramat Kulon namun Panitia tidak menggugurkan PT Kramat Kulon sebagai peserta dan Panitia Tender menjadikan PT Kramat Kulon sebagai Pemenang

Tidak ditemukannya adanya Berita Acara Proses Klarifikasi terhadap PT Pribadi Bangun Perkasa padahal terdapat harga satuan pekerjaan yang timpang pada item Mobilisasi dan Demobilisasi (133,67% dari HPS), Dewatering (116,67% dari HPS) dan Perapihan (166,67% dari HPS)

Panitia Tender

Terkait dengan pengguguran PT Buana Baru Nusantara, Panitia Tender menggugurkan PT Buana Baru Nusantara pada evaluasi administrasi dengan alasan isian beberapa dokumen administrasi dibuat di Jambi sedangkan perusahaan tidak mempunyai cabang di Jambi

Panitia Tender

Tidak ditemukan adanya lembar mengenai Pakta Integritas pada penawaran PT Pribadi Bangun Perkasa namun Panitia tidak menggugurkan PT Pribadi Bangun Perkasa sebagai peserta dan Panitia Tender menjadikan PT Pribadi Bangun Perkasa sebagai Pemenang

Tidak ditemukannya Berita Acara Proses Klarifikasi Panitia terhadap PT Karya Dharma Jambi Persada

(14)

(Lanjutan) Hubungan antara PT Tembesi Agung dengan PT Karya Dharma Jambi Persada yang merupakan satu grup sehingga melakukan kerja sama dalam mempersiapkan penawaran

PT Tembesi Agung dan PT Karya Dharma Jambi Persada

Terdapat kesamaan kesalahan penulisan diantara ketiganya pada kata ‟menggangu‟ (yang seharusnya

‟mengganggu‟) pada Metode

Pelaksanaan bagian penjelasan pekerjaan Galian Tanah pada Pekerjaan Bangunan Pintu Air

Terdapat kesamaan penyusunan Formulir Isian Penilaian Kualifikasi

Penawarannya sangat rendah namun tidak terpenuhinya persyaratan administrasi terkait jaminan penawaran dimana tidak sesuai deangan RKS

PT Wahyu Matra Kontraktor

6 Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha

Tidak ditemukannya adanya Berita Acara Proses Klarifikasi terhadap PT Bukit Telaga Hasta Mandiri padahal terdapat harga satuan pekerjaan yang timpang pada item Pengukuran (182,03% dari HPS), dan Pekerjaan Kisdam (102,02% dari HPS)

Panitia Tender

Tidak ditemukan adanya lembar mengenai Pakta Integritas pada penawaran PT Bukit Telaga Hasta Mandiri namun Panitia tidak menggugurkan PT Bukit Telaga Hasta Mandiri sebagai peserta dan Panitia Tender menjadikan PT Bukit Telaga Hasta Mandiri sebagai Pemenang

PT Bukit Telaga Hasta Mandiri dan Panitia Tender

Terdapat kesamaan Format dan penulisan pada Daftar Upah dan Bahan dimana dari 27 harga item uraian hanya terdapat perbedaan 1 (satu) item uraian yaitu pada harga upah pekerja

PT Karya Dharma Jambi Persada dan PT Usaha Pratama Sari

Terdapat kesamaan format dan penulisan pada Rencana Anggaran Biaya dimana terdapat 6 harga item

8.2.3.4 Mengenai Perilaku PT Ardikon Pratama Putra;--- Bahwa selama proses tender, PT Ardikon Pratama Putra tidak bersedia memenuhi undangan klarifikasi yang disampaikan oleh Panitia Tender padahal sangat berpotensi untuk menjadi pemenang tender; --- 8.3 Dugaan Pelanggaran; ---

(15)

halaman 15 dari 35

”Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk

mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.” ---

Selanjutnya, berkaitan dengan indikasi adanya persekongkolan dalam suatu tender maka dapat dilihat dari beberapa bentuk yaitu: ---

- Persekongkolan Horizontal adalah persekongkolan yang terjadi antara pelaku

usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya; ---

- Persekongkolan Vertikal adalah persekongkolan yang terjadi antara salah satu

atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan; ---

- Persekongkolan Gabungan (Horizontal dan Vertikal) adalah persekongkolan

(16)

8.3.2 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I; (vide, Bukti C4, C6, C10, C13) --- 8.3.2.1 Bahwa pemenang pada paket ini adalah PT Kramat Kulon dengan total penawaran sebesar Rp. 3.091.208.000 dari total HPS sebesar Rp. 3.140.000.000, dimana bila dibandingkan terhadap HPS maka besaran prosentase penawaran PT Kramat Kulon adalah 98,45 %; - 8.3.2.2 Bahwa berdasarkan hasil Pemeriksaan, Tim Pemeriksa menemukan adanya persekongkolan antara PT Kramat Kulon dengan Panitia Tender yang terlihat dari fakta sebagai berikut: --- 8.3.2.2.1. Bahwa Panitia Tender tidak melakukan klarifikasi terhadap PT Kramat Kulon padahal terdapat beberapa item penawaran PT Kramat Kulon yang jumlahnya melebihi HPS sebagaimana diuraikan pada butir 8.2.3.3 di atas; --- 8.3.2.2.2. Bahwa dalam penawarannya, PT Kramat Kulon tidak melampirkan Pakta Integritas yang merupakan persayaratan mutlak dalam tender sebagaimana diuraikan pada butir 8.2.3.3 di atas; --- 8.3.2.3 Bahwa selanjutnya, berkaitan dengan kesamaan format penulisan Metode Pelaksanaan sebagaimana diuaraikan pada butir 8.2.3.3 di atas, Tim Pemeriksa menilai bahwa kesamaan tersebut masih

belum cukup membuktikan adanya persekongkolan antara PT Bukit Telaga Hasta Mandiri dengan PT Surian Putra Jambi

(17)

halaman 17 dari 35

8.3.3.2.1. Bahwa Panitia Tender tidak melakukan klarifikasi terhadap PT Pribadi Bangun Perkasa padahal terdapat beberapa item penawaran PT Pribadi Bangun Perkasa yang jumlahnya melebihi HPS sebagaimana diuraikan pada butir 8.2.3.3 di atas; --- 8.3.3.2.2. Bahwa Panitia Tender justru mengundang dan melakukan klarifikasi terhadap PT Karya Dharma Jambi Persada; --- 8.3.4 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan); (vide, Bukti B8, C25, C25.1, C31, C31.1) --- 8.3.4.1 Bahwa pemenang pada paket ini adalah PT Karya Dharma Jambi Persada dengan total penawaran sebesar Rp. 6.220.200.000 dari total HPS sebesar Rp. 6.500.000.000, dimana bila dibandingkan terhadap HPS maka prosentase penawaran PT Karya Dharma Jambi Persada besaran prosentase adalah 95,70 %; --- 8.3.4.2 Bahwa berdasarkan hasil Pemeriksaan, Tim Pemeriksa

menemukan adanya indikasi adanya persekongkolan antara PT Karya Dharma Jambi Persada dengan Panitia Tender yang terlihat dari fakta sebagai berikut: --- 8.3.4.2.1. Bahwa Panitia Tender (tidak) melakukan klarifikasi

terhadap PT Karya Dharma Jambi Persada padahal PT Karya Dharma Jambi Persada sebenarnya

(18)
(19)

halaman 19 dari 35

8.3.6.3 Bahwa berdasarkan hasil Pemeriksaan, Tim Pemeriksa juga menemukan adanya persekongkolan antara Karya Dharma Jambi Persada dengan PT Usaha Pratama Sari dimana kedua perusahaan tersebut diindikasikan bekerja sama dalam mempersiapkan dokumen penawaran sebagaimana terlihat pada keganjilan pada butir 8.2.3.3 di atas; --- 8.4 Kesimpulan; ---

Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: --- 8.4.1 Bahwa terdapat indikasi kuat terjadinya pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan dalam bentuk: --- 8.4.1.1 Persekongkolan Vertikal, dimana dilakukan oleh Panitia Tender

dengan para pemenang tender pada paket tender sebagai berikut: 8.4.1.1.1. Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur

Luar 3500 ha Paket I; --- 8.4.1.1.2. Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II; --- 8.4.1.1.3. Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan); --- 8.4.1.1.4. Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha; --- 8.4.1.2 Persekongkolan Horizontal, dimana dilakukan oleh: --- 8.4.1.2.1. Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan); --- yang baik secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan pengaturan pemenang tender. --- 9. Menimbang bahwa setelah jangka waktu Pemeriksaan Lanjutan berakhir, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 24/KPPU/PEN/III/2009 tanggal 12 Maret 2009 Tentang Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 58/KPPU-L/2008; (vide, Bukti A106) -- 10.Menimbang bahwa atas Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi telah

menerima tanggapan dari para Terlapor yang pada pokoknya menyatakan: ---

(20)

10.1.3 Bahwa Terlapor III menyatakan telah mengevaluasi untuk paket-paket pekerjaan, dimana pemenang untuk masing-masing Paket tersebut telah memenuhi syarat, baik dari segi administrasi, teknis, kewajaran harga serta penilaian kualifikasi; --- 10.1.4 Bahwa untuk Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3.500 Ha, Paket I, tidak melakukan klarifikasi kewajaran harga untuk item pekerjaan: Mobilisasi dan Demobilisasi, Pintu Ulir Lengkap, Tipe 2 (b = 1,5m) dan baja U (Baja profil C 6,5 dudukan Skot Balk) dikarenakan harga yang ditawarkan oleh PT Karmat Kulon masih wajar dan item pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan utama (pekerjaan minor); --- 10.1.5 Bahwa Pakta Integritas tidak harus dilampirkan di dalam dokumen penawaran, karena Pakta Integritas telah ditandatangani oleh penyedia jasa pada saat pendaftaran atau sebelum pengambilan dokumen lelang, jadi hal tersebut merupakan bagian dari proses pelelangan pada tahap pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang (sebelum pemasukan dokumen penawaran); --- 10.1.6 Bahwa untuk Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3.500 Ha Paket II, tidak melakukan klarifikasi kewajaran harga untuk item pekerjaan: Mobilisasi dan Demobilisasi, Dewatering dan Perapihan dikarenakan harga yang ditawarkan oleh PT Pribadi Bangun Perkasa masih wajar dan item pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan utama (pekerjaan minor); --- 10.1.7 Bahwa pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Rawa D.R. Sei Jambat 3.100

(lanjutan), Fakta yang ditemukan bertentangan dengan butir 6.3 point 4; ---

10.1.8 Bahwa untuk Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R Cemara 3.200 Ha, tidak melakukan klarifikasi kewajaran harga untuk item pekerjaan: Pengukuran dan Kisdam dikarenakan harga yang ditawarkan oleh PT Bukit Telaga Hasta Mandiri masih wajar dan item pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan utama (pekerjaan minor); ---

10.2 Terlapor IV: PT. Bukit Telaga Hasta Mandiri; (vide, Bukti B40) --- 10.2.1 Bahwa Pakta Integritas telah ditandatangani dan diserahkan kepada Panitia Lelang pada saat pendaftaran sesuai dengan ketentuan dari Panitia Lelang; --- 10.2.2 Bahwa terkait tidak dilakukannya klarifikasi oleh Panitia terhadap

(21)

halaman 21 dari 35

10.3 Terlapor XIV: PT Usaha Pratama Sari; (vide, Bukti A156, B40) ---

10.3.1 Bahwa tidak benar telah terjadi persekongkolan sebagaimana yang diduga di dalam LHPL; --- 10.3.2 Bahwa PT Usaha Pratama Sari dan PT Karya Darma Jambi Persada adalah bukan merupakan satu grup dan dalam menyusun dokumen penawaran bertindak secara independen; --- 10.4 Terlapor IX: PT Karya Darma Jambi Persada; (vide, Bukti A161, B40) ---

(22)

10.4.10 Bahwa sesuai dengan Akte pendirian, PT Karya Darma Jambi Persada dengan PT Tembesi Agung, secara yuridis tidak terdapat hubungan hukum apapun baik modal usaha maupun kepengurusan dengan kata lain masing-masing merupakan perusahaan independen; --- 10.4.11 Bahwa terkait penafsiran kalimat „satu grup‟ adalah kebersamaan

dalam suatu wadah organisasi „GAPENSI‟ di dalam satu provinsi yaitu Jambi; --- 10.4.12 Bahwa dugaan atau fakta dimaksud dalam SALINAN LHPL Point. 6.3 angka 4 halaman 14 adalah tidak layak menurut hukum untuk dijadikan sebagai alat bukti karena tidak ada persesuaian antara

keterangan Terlapor IX dengan bukti-bukti yaitu Akte Pendirian PT Tembesi Agung; ---

10.4.13 Bahwa segala pembuatan konsep atau draft surat berkenaan dengan tender dikerjakan sepenuhnya oleh staf pada kantornya, dan kekeliruan pengetikan tersebut terjadi di luar kontrol Terlapor IX. Terlapor IX mengakui bahwa hal tersebut merupakan kelalaian seorang pimpinan; - 10.4.14 Bahwa Terlapor IX memohon agar fakta tersebut tidak dipertimbangkan karena hanya bersifat indikasi dan bukan alat bukti terlebih tidak didukung atau memiliki persesuaian dengan alat bukti lain; --- 10.4.15 Bahwa Terlapor IX menyatakan bahwa pernyataan Tim Pemeriksa pada point angka 10.1 [LHPL] sangat tidak relevan dan/atau keliru sehingga perlu dikoreksi, karena semestinya atau yang benar justru

besaran prosentase penawaran 95,70% sesuai data „rangking Hasil Koreksi Aritmatik‟ adalah nilai atau angka yang diajukan oleh PT Karya Darma Jambi Persada/Terlapor IX, sedangkan besaran prosentase penawaran PT Kramat Kulon adalah 99,33%; --- 10.4.16 Bahwa Terlapor IX menyatakan bahwa Tim Pemeriksa telah

(23)

halaman 23 dari 35

(24)

10.5.8 Bahwa Terlapor XIII memohon kepada Majelis Komisi dalam perkara ini untuk menyatakan Terlapor XIII tidak bersalah atau melakukan pelanggaran sebagaimana di laporkan oleh Tim Pemeriksa; --- 11.Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil keputusan; ---

TENTANG HUKUM

1. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (selanjutnya disebut “LHPL”), Pendapat atau Pembelaan para Terlapor, surat, dokumen dan alat bukti lainnya Majelis Komisi menilai dan menyimpulkan ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para Terlapor yaitu sebagai berikut: --- 1.1 Mengenai Identitas Terlapor; (vide, Bukti B6, B18, C8, C17, C18, C26 C27,

C34,C38, C53, C54, C59, C61, C62, C69,C75) --- 1.1.1 Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan dengan fakta mengenai identitas pada Terlapor dalam LHPL dan secara mutatis mutandis menjadi bagian dalam pertimbangan hukum Majelis Komisi; --- 1.1.2 Bahwa selain itu, Majelis Komisi menegaskan fakta bahwa dalam prakteknya PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, PT Buana Baru Nusantara, PT Gentraco Laksono, PT Bina Konsindo Persada, PT Surian Putra Jambi, PT Karya Dharma Jambi Persada, PT Pribadi Bangun Perkasa, PT Kramat Kulon, PT Ardikon Pratama Putra, PT Tembesi Agung, PT Usaha Pratama Sari, dan PT Wahyu Matra Kontraktor merupakan peserta Tender/Pelelangan Jasa Konstruksi (Pemborongan) Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Tahun Anggaran 2007; ---

1.2 Mengenai Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE)

(25)

halaman 25 dari 35

1.2.2.1 Bahwa dalam menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS), nilai HPS sama dengan Pagu Anggaran bukan merupakan strategi atau kesempatan untuk diperolehnya keuntungan besar bagi penyedia jasa; --- 1.2.2.2 Bahwa besar kecilnya HPS berbanding lurus dengan jumlah saluran/parit atau panjang pendeknya saluran/parit yang akan direhabilitasi; --- 1.2.3 Bahwa berkaitan dengan fakta, analisa dan pembelaan tersebut, Majelis Komisi memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut: --- 1.2.3.1 Bahwa ketentuan Pasal 13 ayat 1 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 (“Keppres No. 80 Tahun 2003”) menyatakan: --- Pengguna barang/jasa wajib memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertangungjawabkan. ---

1.2.3.2 Bahwa penjelasan atas ketentuan Pasal 13 ayat 1 Keppres No. 80 Tahun 2003 menyatakan: --- Data yang digunakan sebagai dasar penyusunan HPS antara lain :

a. Harga pasar setempat menjelang dilaksanakannya

pengadaan;

b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara

resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), asosiasi

terkait dan sumber data lain yang dapat

dipertanggungjawabkan;

c. Daftar biaya/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh

agen tunggal/ pabrikan;

d. Biaya kontrak sebelumnya yang sedang berjalan

dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya, apabila terjadi perubahan biaya;

e. Daftar biaya standar yang dikeluarkan oleh instansi

yang berwenang.

(26)

(Lanjutan) yaitu sebesar Rp. 6.500.000.000 (enam milyar lima ratus juta rupiah) maka dapat diketahui prosentase

keuntungan sebesar 1 (satu) Milyar rupiah tersebut adalah sekitar 15% (lima belas persen) dari HPS; --- b. Selanjutnya apabila mencermati penawaran dari PT Karya Dharma Jambi Persada selaku pemenang tender Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan) yaitu sebesar Rp. 6.220.200.000 (enam milyar dua ratus dua puluh juta dua ratus ribu rupiah) maka dapat

diketahui prosentase keuntungan sebesar 1 (satu) Milyar rupiah tersebut adalah sekitar 16% (enam belas persen) dari dari penawaran; --- Atas fakta tersebut, Majelis Komisi selanjutnya menilai bahwa untuk tipe pekerjaan pada Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan), margin keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang tidak wajar atau supernormal; --- 1.2.3.5 Bahwa oleh karena itu, Majelis Komisi berkesimpulan bahwa mekanisme penyusunan HPS yang dilakukan Panitia Tender merupakan tindakan yang berpotensi pada inefisiensi pada keuangan negara, terlebih lagi berdasarkan hasil pemeriksaan Panitia Tender tidak dapat membuktikan bahwa penyusunan HPS tersebut tidak didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Pasal 13 ayat 1 Keppres No. 80 Tahun 2003; ---

1.3 Mengenai Perilaku Sy. (Syarif) Fasha dan Eddy Sulaiman; ---

Bahwa berkaitan dengan dugaan pelanggaran Sy. Fasya dimana yang bersangkutan diduga baik sendiri maupun bersama-sama pihak lain antara lain termasuk dengan Edy Sulaiman telah melakukan koordinasi dan melakukan tindakan menghalangi pelaku usaha tertentu untuk menjadi peserta maupun pemenang tender, maka Majelis Komisi sependapat dengan dengan fakta dan analisa dalam LHPL dan secara mutatis mutandis menjadi bagian dalam pertimbangan hukum Majelis Komisi; (vide, Bukti B6, B18) ---

1.4 Mengenai Keganjilan Dalam Proses Tender; ---

(27)

halaman 27 dari 35

Komisi menilai bahwa fakta tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan bukti adanya persekongkolan karena tidak didukung alat bukti yang lain; --- 1.4.1.2 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan kesamaan format dan isi metode pelaksanaan antara PT Gentraco Laksono dengan PT Kramat Kulon, maka Majelis Majelis Komisi menilai bahwa fakta tersebut membuktikan adanya kerja sama dalam mempersiapkan dokumen penawaran; --- 1.4.1.3 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan perilaku Panitia Tender yang melakukan klarifikasi justru kepada PT Kramat Kulon selaku peserta rangking ke-6, maka Majelis Komisi menilai bahwa klarifikasi tersebut sangat wajar mengingat adanya perbedaan besaran penawaran PT Kramat Kulon dimana dalam penawarannya PT Kramat Kulon mengajukan penawaran Rp. 1.948.083.000 namun setelah dilakukan koreksi aritmatik telah terkoreksi menjadi Rp. 2.939.974.000; --- 1.4.1.4 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan perilaku Panitia Tender atas penawaran PT Bina Konsindo Persada, maka Majelis Komisi tidak sependapat dengan fakta dalam LHPL karena berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Pelelangan atas paket Pekerjaan Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan) telah terdapat bukti adanya evaluasi administrasi dan lembar pakta integritas PT Bina Konsindo Persada; ---

1.4.2 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I; (vide, Bukti A126, B18, B35, C4, C6, C10,C13) ---

(28)

oleh Panitia Tender mengingat item pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan utama (pekerjaan minor) dan kelebihan penawaran yang disampaikan untuk item-item tersebut masih di bawah 10% dari rincian HPS. Selain itu, total keseluruhan penawaran yang disampaikan oleh PT Kramat Kulon masih di bawah HPS; 1.4.2.3 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan perilaku Panitia Tender atas penawaran PT Kramat Kulon, maka Majelis Komisi tidak sependapat dengan fakta dalam LHPL karena berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Pelelangan atas paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I telah terdapat bukti adanya lembar pakta integritas PT Kramat Kulon; ---

1.4.3 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II; (vide, Bukti A126, B18, B35, C15, C16, C17, C24) ---

1.4.3.1 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan tidak dilakukannya klarifikasi oleh Panitia Tender terhadap PT Pribadi Bangun Perkasa maka Majelis Komisi sependapat dengan alasan yang disampaikan oleh Panitia Tender mengingat item pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan utama (pekerjaan minor). Selain

itu, total keseluruhan penawaran yang disampaikan oleh PT Pribadi Bangun Perkasa masih di bawah HPS; ---

1.4.3.2 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan gugurnya PT Buana Baru Nusantara maka berdasarkan dokumen klarifikasi Majelis Komisi menemukan fakta bahwa gugurnya PT Buana Baru Nusantara antara lain karena ketidaksesuaian jaminan penawaran, ketidaksesuaian jenis peralatan, dan keabsahan sertifikat tenaga ahli. Oleh karena itu, Majelis Komisi menilai tindakan Panitia Tender yang menggugurkan PT Buana Baru Nusantara pada tahap evaluasi administrasi adalah wajar; --- 1.4.3.3 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan perilaku Panitia

Tender atas penawaran PT Pribadi Bangun Perkasa, maka Majelis Komisi tidak sependapat dengan fakta dalam LHPL karena berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Pelelangan atas paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket II telah terdapat bukti adanya lembar pakta integritas milik PT Pribadi Bangun Perkasa; --- 1.4.4 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan); (vide, Bukti B8, B12, C25, C25.1, C31, C31.1) ---

(29)

halaman 29 dari 35

dalam proses mempersiapkan dokumen tender maka Majelis Komisi menilai bahwa fakta tersebut merupakan fakta yang membuktikan kerja sama antar peserta tender terlebih lagi kerja

sama antara PT Karya Dharma Jambi Persada dengan PT Tembesi Agung dilakukan dengan membuat pengaturan

harga penawaran dengan memberi batas atas dan batas bawah, sehingga kedua perusahaan tersebut memiliki dua posisi penawaran yang sangat signifikan untuk berpotensi menjadi pemenang tender; --- 1.4.4.2 Bahwa atas hal tersebut, Majelis Komisi berkesimpulan bahwa PT Karya Dharma Jambi Persada dengan PT Tembesi Agung telah melakukan persaingan semu yang mengakibatkan margin keuntungan sebesar 1 (satu) Milyar rupiah bagi PT Karya Dharma Jambi Persada selaku pemenang tender dimana margin keuntungan tersebut telah dinilai oleh Majelis Komisi sebagai margin keuntungan yang tidak wajar atau super normal; --- 1.4.4.3 Bahwa atas keganjilan terkait dengan penulisan Formulir Isian Penilaian Kualifikasi maka Majelis Komisi tidak sependapat dengan fakta LHPL karena format penulisannya telah diatur dan atau ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan) sehingga sangat wajar apabila terjadi kesamaan format penulisan; --- 1.4.5 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Air Hitam Laut 3400 ha;

(vide, Bukti A109, B18, B23, C32.1) ---

1.4.5.1 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan penawaran PT Wahyu Matra Kontraktor maka Majelis Komisi sependapat

dengan fakta dan alasan dalam LHPL karena gugurnya PT Wahyu Matra Kontraktor memang dikarenakan tidak

(30)

1.4.6 Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha; (vide, Bukti B18, C58, C62) --- 1.4.6.1 Bahwa Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan tidak

dilakukannya klarifikasi oleh Panitia Tender terhadap PT Bukit Telaga Hasta Mandiri maka Majelis Komisi

sependapat dengan alasan yang disampaikan oleh Panitia Tender mengingat item pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan utama (pekerjaan minor). Selain itu, total keseluruhan penawaran yang disampaikan oleh PT Bukit Telaga Hasta Mandiri masih di bawah HPS; --- 1.4.6.2 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan perilaku Panitia Tender atas penawaran PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, maka Majelis Komisi tidak sependapat dengan fakta dalam LHPL karena berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Pelelangan atas paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha telah terdapat bukti adanya lembar pakta integritas PT Bukit Telaga Hasta Mandiri; --- 1.4.6.3 Bahwa atas keganjilan yang terkait dengan kesamaan item

penawaran antara PT Karya Dharma Jambi Persada dengan PT Usaha Pratama Sari maka Majelis Komisi menilai bahwa

fakta tersebut membuktikan adanya kerja sama dalam mempersiapkan dokumen penawaran (vide, Bukti C67); ---

1.5 Mengenai Perilaku PT Ardikon Pratama Putra; ---

1.5.1 Bahwa berdasarkan LHPL diperoleh fakta bahwa selama proses tender, PT Ardikon Pratama Putra tidak bersedia memenuhi undangan klarifikasi yang disampaikan oleh Panitia Tender padahal sangat berpotensi untuk menjadi pemenang tender; --- 1.5.2 Bahwa atas dasar fakta tersebut, Majelis Komisi menilai bahwa meskipun hal tersebut menunjukkan tidak adanya keseriusan PT Ardikon Pratama Putra dalam mengikuti tender namun fakta tersebut tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan adanya persekongkolan dalam tender karena tidak terdapat bukti lain yang mendukung adanya persekongkolan dalam tender tersebut; ---

2. Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dan dikaitkan dengan dugaan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi menilai pemenuhan unsur-unsur pasal sebagai berikut; ---

(31)

halaman 31 dari 35

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan

atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya persaingan usaha tidak sehat”; ---

2.2 Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 mengandung unsur-unsur sebagai berikut: ---

2.2.1 Pelaku Usaha; --- 2.2.1.1 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1

angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi; ---

2.2.1.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, PT Buana Baru Nusantara, PT Gentraco Laksono, PT Bina Konsindo Persada, PT Surian Putra Jambi, PT Karya Dharma Jambi, PT Pribadi Bangun

Perkasa, PT Kramat Kulon, PT Ardikon Pratama Putra, PT Tembesi Agung, PT Usaha Pratama Sari, dan PT Wahyu

Matra Kontraktor dimana dalam prakteknya telah bertindak sebagai peserta Tender/Pelelangan Jasa Konstruksi (Pemborongan) Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Tahun Anggaran 2007; --- 2.2.1.3 Bahwa dengan demikian, berdasarkan uraian pada butir 1.1 Bagian Tentang Hukum, maka unsur pelaku usaha telah terpenuhi; ---

(32)

a. persekongkolan horizontal adalah persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya; --- b. persekongkolan vertikal adalah persekongkolan yang terjadi antara salah satu atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan; --- c. gabungan dari persekongkolan horizontal dan vertikal adalah persekongkolan antara panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa; --- 2.2.2.3 Bahwa berdasarkan bentuk-bentuk persekongkolan tersebut, maka Majelis Komisi menilai tidak ditemukannya persekongkolan horizontal yang dilakukan oleh Sy. (Syarif) Fasha, Eddy Sulaiman, PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, PT Buana Baru Nusantara, PT Bina Konsindo Persada, PT Surian Putra Jambi, PT Pribadi Bangun Perkasa, PT Ardikon Pratama Putra, dan PT Wahyu Matra Kontraktor; --- 2.2.2.4 Bahwa berkaitan dengan tindakan Panitia Tender dalam proses penyusunan HPS yang mengakibatkan margin keuntungan yang tidak wajar atau super normal maka Majelis Komisi menilai tindakan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai persekongkolan vertikal karena tidak ditemukan bukti adanya interaksi atau kerja sama secara nyata yang dilakukan oleh Panitia Tender untuk mengatur PT Karya Dharma Jambi Persada menjadi pemenang tender; --- 2.2.2.5 Bahwa berkaitan dengan tindakan kerja sama yang dilakukan PT Gentraco Laksono dengan PT Kramat Kulon dalam Paket Pekerjaan Pembangunan Jaringan D.I. Limun Singkut (Lanjutan) merupakan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai persekongkolan horizontal meskipun secara faktual

tindakan tersebut tidak secara serta merta mengakibatkan PT Gentraco Laksono menjadi pemenang tender; ---

(33)

halaman 33 dari 35

pada Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan) merupakan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai persekongkolan horizontal, terlebih lagi tindakan tersebut juga dilakukan pada tender Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Lambur Luar 3500 ha Paket I; ---

2.2.2.7 Bahwa selanjutnya, tindakan kerja sama yang dilakukan PT Karya Dharma Jambi Persada dengan PT Usaha Pratama

Sari pada Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha merupakan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai persekongkolan horizontal meskipun secara faktual tindakan tersebut tidak mengakibatkan pengaturan peserta tender tertentu menjadi pemenang tender; --- 2.2.2.8 Bahwa atas dasar uraian tersebut, maka Majelis Komisi menilai persekongkolan hanya dilakukan oleh PT Gentraco Laksono,

PT Kramat Kulon, PT Karya Dharma Jambi Persada, PT Tembesi Agung dan PT Usaha Pratama Sari untuk tindakan

pada paket-paket tender sebagaimana diuraikan 2.2.2.4 sampai dengan 2.2.2.7 tersebut; --- 2.2.2.9 Bahwa dengan demikian, unsur bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi; ---

2.2.3 Mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat; --- 2.2.3.1 Bahwa yang dimaksud persaingan usaha tidak sehat berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha; --- 2.2.3.2 Bahwa persekongkolan yang dilakukan oleh PT Gentraco

Laksono, PT Kramat Kulon, PT Karya Dharma Jambi Persada, PT Tembesi Agung dan PT Usaha Pratama Sari untuk tindakan

(34)

yang telah mengakibatkan margin keuntungan yang tidak wajar atau super normal; --- 2.2.3.3 Bahwa dengan demikian, unsur mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat terpenuhi; ---

3. Menimbang bahwa sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal di bawah ini: --- 3.1 Bahwa fakta dan analisa serta alat bukti yang diperoleh dalam proses pemeriksaan maka Majelis Komisi menemukan adanya tindakan Panitia Tender yang tidak sesuai dengan ketentuan Keppres No. 80 Tahun 2003 sehingga mengakibatkan timbulnya potensi inefiensi pada anggaran negara. Atas dasar fakta tersebut maka Majelis Komisi memberikan rekomendasi kepada atasan langsung agar memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku;--- 3.2 Bahwa fakta dan analisa serta alat bukti yang diperoleh dalam proses pemeriksaan maka Majelis Komisi menilai bahwa keuntungan yang tidak wajar yang diperoleh PT Karya Dharma Jambi Persada pada Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Sei Jambat 3100 ha (Lanjutan) dapat dikategorikan sebagai keuntungan yang tidak sah karena diperoleh dari hasil tindakan yang melawan hukum sehingga harus dikembalikan kepada negara. Selain itu, Majelis Komisi menilai bahwa keterlibatan PT Karya Dharma Jambi Persada dalam persekongkolan horisontal pada Paket Pekerjaan Rehab. Jaringan Rawa D.R Cemara 3200 ha menjadi alasan untuk memberatkan sanksi; ---

4. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ---

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan bahwa Terlapor I: Sy. (Syarif) Fasha, Terlapor II: Eddy Sulaiman,

Terlapor III: Panitia Tender, Terlapor IV: PT Bukit Telaga Hasta Mandiri,

Terlapor V: PT Buana Baru Nusantara, Terlapor VII: PT Bina Konsindo

Persada, Terlapor VIII: PT Surian Putra Jambi, Terlapor X: PT Pribadi Bangun

Perkasa, Terlapor XII: PT Ardikon Pratama Putra, dan Terlapor XV: PT Wahyu

Matra Kontraktor secara sah dan meyakinkan tidak melanggar Pasal 22

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; ---

2. Menyatakan bahwa Terlapor VI: PT Gentraco Laksono, Terlapor IX: PT Karya

Dharma Jambi Persada, Terlapor XI: Kramat Kulon dan Terlapor XIII:

PT Tembesi Agung, Terlapor IX: PT Usaha Pratama Sari secara sah dan

(35)

halaman 35 dari 35

3. Melarang Terlapor VI: PT Gentraco Laksono, Terlapor IX: PT Karya Dharma

Jambi Persada, Terlapor XI: Kramat Kulon dan Terlapor XIII: PT Tembesi

Agung untuk mengikuti tender di wilayah Propinsi Jambi selama 12 (dua belas)

bulan terhitung sejak Putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap; ---

4. Memerintahkan kepada Terlapor IX: PT Karya Dharma Jambi Persada untuk

membayar denda sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang harus

disetor ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang

Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja

Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode

penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan

Usaha); ---

Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Kamis, tanggal 23 April 2009 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Jumat tanggal 24 April 2009 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Erwin Syahril, S.H. sebagai Ketua Majelis, Ir. M. Nawir Messi, M.Sc. dan Didik Akhmadi, Ak, M.Comm, masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan dibantu oleh Lina Rosmiati, SP dan Lantiko Hikma Suryatama, S.H. masing-masing sebagai Panitera; ---

Ketua Majelis,

t.t.d

Erwin Syahril, S.H.

Anggota Majelis,

t.t.d

Didik Akhmadi, Ak, M. Comm.

Anggota Majelis,

t.t.d

Ir. M. Nawir Messi, M.Sc. Panitera,

t.t.d

Lantiko Hikma Suryatama, S.H.

t.t.d

Lina Rosmiati, S.P.

Untuk Salinan yang Sah:

SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Direktur Eksekutif,

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa selain itu, Majelis Komisi menilai telah terjadi persekongkolan horizontal yang dilakukan oleh PT Karya Murni Anugerah, PT Karya Kasih Anugerah, PT Sangihetama Daya Karya,

Sertifikat legalisir kepada kelompok tender antara CV Guna Alkes, PT Inti Medika dan PT Agung Mulya Utama dan tidak memberikan sertifikat legalisir kepada peserta tender yang

2.2.2.5 Bahwa tindakan PT Uniteknindo Inti Sarana dan PT Tunggal Jaya Santika yang menyerahkan pekerjaan penyusunan dokumen penawaran kepada pihak ketiga yang sama

Bahwa dalam Kesepakatan Kerja Bersama tanggal 20 September 2007 tersebut, CV Fajar Jaya dan PT Damata Sentra Niaga telah mengatur CV Eka Jaya untuk menjadi pemenang lelang

11.12.1.1.1 Bahwa PT Prakarsa Subur dan CV Mulya Inza Pratama mengakui telah melakukan kerjasama atau saling berkoordinasi dalam menyusun dokumen penawaran untuk mengikuti

Menyatakan bahwa Terlapor I: PT Melista Karya, Terlapor II: PT Mulia Karya, Terlapor III: PT Adhya Bumi Graha Niaga, Terlapor IV: PT Bangun Cipta Kontraktor, dan Terlapor V: PT

PT Arta Agung Sentosa, PT Arta Guna Sentosa, PT Arta Kencana Agung, CV Haris, PT Kedung Agung, CV Kencana Makmur, PT Gemilang Citra Utama, CV Sumber Makmur

harga lelang pada angka tersebut, oleh karena itu analisa Tim Investigator yang menyatakan PT Bina Muda Perkasa berhenti dengan alasan yang tidak jelas adalah sangat keliru dan