• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRODUKSI,

PRODUKTIVITAS DAN MUTU

TANAMAN TAHUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

DESEMBER 2013

PEDOMAN TEKNIS

PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Lat ar Belakang

Komodit i perkebunan yang sebagian t erbesar merupakan perkebunan rakyat , perj alanan sej arah pengembangannya ant ara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berj alan sendiri-sendiri, t anpa ada kait an kegiat an operasionalnya. Unt uk pengembangan kelapa sawit , dengan maksud dapat secara langsung menerapkan prakt ek pert anian yang baik, maka pendekat an pengembangannya dit empuh melalui pengembangan perkebunan rakyat sebagai kebun plasma pola PIR. Melalui pendekat an t ersebut , t ernyat a selain perkebunan kelapa sawit menj adi berkembang dengan pesat , sekaligus t erbukt i bahwa pengembangan kelapa

sawit berdampak t erhadap penanggulangan kemiskinan, penggangguran dan pengembangan

wilayah.

Sebagai dampak keberhasilan yang dimaksud, maka berkembang dengan pesat gairah pengembangan kelapa sawit , baik dalam pert umbuhan maupun j angkauan penyebarannya. Terkait

(3)

dengan pesat nya pert umbuhan yang dimaksud dan dilain pihak dihadapi ket erbat asan kemampuan pelayanan, maka t erj adi pengembangan perkebunan rakyat kelapa sawit secara swadaya yang kurang menerapkan prakt ek pert anian yang baik dan penggunaan bibit t idak bersert if ikat . Disamping it u, seiring dengan perj alanan pengembangan perkebunan rakyat kelapa sawit , maka dewasa ini t elah mulai t erdapat kebun-kebun kelapa sawit yang t elah memasuki umur peremaj aan.

Berkenaan lat ar belakang kondisi umum perkebunan rakyat kelapa sawit t ersebut di at as, maka kedepan menj adi st rat egis unt uk dit empuh upaya pemberdayaan usaha perkebunan rakyat kelapa sawit meliput i kegiat an : (i) Penggant ian bibit t idak bersert if ikat ; (ii) Pengembangan kelapa sawit pada wilayah spesif ik; dan (iii)Pengembangan Model-model Peremaj aan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat .

Secara umum paket t eknologi peremaj aan perkebunan besar kelapa sawit , t elah cukup t ersedia dan dianut selama ini, yait u met ode t ebang t ot al. Dalam rangka kesinambungan siklus produksi dan cash-f low, maka dit empuh cara pelaksanaan

(4)

peremaj aan sekit ar 4% dari t ot al luas areal per-t ahun. Namun pendekat an yang dimaksud, t idak mungkin dapat t erlaksana pada perkebunan rakyat . Sedangkan f asilit as dukungan pendanaan yang ada melalui program revit alisasi perkebunan mengacu pada pendekat an yang dit empuh pada usaha perkebunan besar yang dimaksud.

Berkenaan dengan hal t ersebut , maka pada pelaksanaan peremaj aan perkebunan rakyat kelapa sawit t erdapat banyak hal yang harus dicermat i unt uk memperoleh langkah solusinya, yait u t erj adinya kehilangan pendapat an pada periode TBM dan biaya peremaj aan yang cukup t inggi. Disamping it u, berbagai uj i coba pendekat an t eknis peremaj aan yang t elah ada, diant aranya underplant ing, kesimpulan awal menunj ukkan gambaran bahwa penerapan paket t eknologi baku sulit dapat dipenuhi, sehingga capaian keberhasilannya t idak sepert i yang diharapkan, bahkan para penelit i lebih cenderung t idak menganj urkan.

Berkenaan dengan hal t ersebut , maka melalui DIPA Sub-Sekt or Perkebunan t ersedia dana kegiat an pengembangan model peremaj aan perkebunan rakyat kelapa sawit . Kegiat an ini sudah mulai

(5)

dilaksanakan sej ak t ahun 2011 dan dilanj ut kan pada t ahun 2012 dan 2013 di sej umlah wilayah.

Dengan pert imbangan agar diperoleh dat a dan inf ormasi yang cukup dari set iap model, maka disepakat i kegiat an dimaksud dibiayai APBN selama 3 t ahun pada set iap wilayah. Berkenaan dengan hal t ersebut , maka melalui DIPA Sub-Sekt or Perkebunan t ahun 2014 t ersedia dana kegiat an pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit t ahun 2012 dan 2013 di sebagian wilayah. Dalam rangka memberikan kej elasan langkah pelaksanaannya dan t ert ib pelaksanaan penyelenggaraannya, maka disusun Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit (Pemeliharaan Demplot Model-Model Peremaj aan Kelapa Sawit ).

B. Sasaran Nasional

Sasaran kegiat an pengembangan t anaman Kelapa Sawit adalah t erf asilit asinya pengembangan perkebunan rakyat Kelapa Sawit , khususnya dalam mencari t eknologi alt ernat if peremaj aan perkebunan rakyat kelapa sawit yang dapat memberikan hasil selama Tanaman Belum Menghasilkan dan

(6)

biayanya lebih rendah dari t eknologi baku, namun t anaman kelapa sawit nya t umbuh normal.

C. Tuj uan

Kegiat an pengembangan model-model peremaj aan perkebunan rakyat kelapa sawit t ahun 2014 dit uj ukan dalam rangka memf asilit asi pemeliharaan demplot peremaj aan kelapa sawit t ahun kedua dan ket iga, sehingga diperoleh konsep t eknologi alt ernat if peremaj aan perkebunan rakyat kelapa sawit yang paling sesuai pada wilayah demplot .

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Dengan maksud bant uan yang diberikan kepada pet ani pada kegiat an pengembangan t anaman kelapa sawit (pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit ) dimaksud dapat mendorong t umbuhnya kemampuan pet ani secara swadaya unt uk mewuj udkan perkebunan kelapa sawit yang layak t eknik, maka prinsip pendekat an pelaksanaan kegiat an dan spesif ikasi t eknisnya disampaikan sebagai berikut :

(7)

A. Prinsip-Prinsip Pendekat an Pelaksanaan Kegiat an

Prinsip-prinsip pendekat an pelaksanaan kegiat an pengembangan t anaman kelapa sawit (pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit ) secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Wilayah peremaj aan kelapa sawit merupakan wilayah perkebunan rakyat kelapa sawit yang t anamannya t elah berumur lebih dari 25 t ahun, produkt ivit as kurang dari 12 t on/ Ha/ t ahun, t anaman sudah t inggi sehingga sulit dipanen;

b. Design pengembangan dan met ode pengamat an disusun bersama Direkt orat Jenderal Perkebunan, Pusat Penelit ian dan Dinas Perkebunan set empat ;

c. Pet ani at au kelembagaannya dalam melaksanakan kegiat an peremaj aan perkebunan kelapa sawit rakyat perlu menerapkan paket t eknologi anj uran. d. Dalam rangka meningkat kan

ket rampilan t eknis dan kebersamaan ekonomi pet ani, dilakukan kegiat an pelat ihan peningkat an ket rampilan t eknis dan Sist em Kebersamaan Ekonomi;

(8)

e. Paket kegiat an berupa pemeliharaan t ahun kedua dan ket iga bagi wilayah yang t elah mengembangkan model t ahun 2012 dan 2013;

f . Penyaluran bant uan kepada pet ani at au kelompok t ani t erpilih dilakukan set elah melalui proses ident if ikasi dan seleksi CP/ CL, dengan krit eria ant ara lain pet ani swadaya, t idak mampu/ miskin, dengan luasan lahan maksimal 2 Ha/ pet ani;

g. Krit eria Calon Pet ani dan Calon Lahan (CP/ CL) dapat diat ur lebih rinci dalam Pet unj uk Pelaksanaan (JUKLAK) yang disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, kemudian diat ur secara spesif ik dalam Pet unj uk Teknis (JUKNIS) oleh Kabupat en/ Kot a sesuai kondisi pet ani dan budaya set empat ;

h. Dalam rangka meningkat kan kesiapan pet ani unt uk t idak melakukan kesalahan serupa dan sekaligus meningkat kan ket erampilan t eknisnya, dilakukan pendampingan;

i. Paket bant uan merupakan hibah dan pelaksanaan pengadaan sarana produksi dan HOK mengacu kepada PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN

(9)

TAHUN 2014 yang dikeluarkan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan Kement erian Pert anian;

B. Spesifikasi Teknis

Paket bant uan unt uk pemeliharaan model peremaj aan kelapa sawit berupa sarana produksi dan HOK sert a hal-hal t erkait agar diperoleh dat a dan inf ormasi model-model peremaj aan perkebunan rakyat kelapa sawit yang paling sesuai di set iap wilayah.

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup Kegiat an

Dengan pert imbangan keberhasilannya akan dapat mengkondisikan upaya pengembangan lebih lanj ut , ruang lingkup kegiat an pengembangan t anaman kelapa sawit idealnya unt uk Pusat , Propinsi Dan Kabupat en masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Kegiat an Pusat

a Menyiapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Kelapa Sawit .

b Melakukan Sosialisasi kegiat an bersama Dinas Perkebunan Propinsi.

(10)

c Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiat an.

d Melakukan pemant auan, monit oring dan pengendalian kegiat an sert a membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi di t ingkat lapangan. e Menyusun laporan perkembangan hasil

pemant auan dan pengendalian sert a perkembangan kegiat an.

2. Kegiat an Provinsi

a Menet apkan Tim pembina Provinsi, melalui surat Keput usan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan.

b Menj abarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit yang dit uangkan dalam bent uk Pet unj uk Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi daerah.

c Melakukan sosialisasi, ident if ikasi dan seleksi CP/ CL, pemant auan, pengendalian pelaksanaan kegiat an dan membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi bersama –sama Dinas Kabupat en yang membidangi Perkebunan .

(11)

d Jika Kegiat an merupakan TP propinsi: maka penet apan calon pet ani dan calon lahan (CP/ CL) oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

e Menyiapkan dan menyampaikan laporan perkembangan kegiat an Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit secara berkala (t riwulan) yang dit uj ukan kepada Direkt ur Jenderal Perkebunan cq Direkt ur Tanaman Tahunan.

3. Kegiat an Kabupat en

a Menj abarkan Pedoman Teknis kedalam Pet unj uk Teknis (Juknis).

b Melakukan sosialisasi, ident if ikasi dan seleksi CP/ CL, pemant auan, pengendalian pelaksanaan kegiat an dan membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi.

c Jika Kegiat an merupakan TP Kabupat en : maka penet apan calon pet ani dan calon lahan (CP/ CL) oleh Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a at au Dinas Kabupat en yang membidangi perkebunan.

d Membuat dan melaporkan hasil kegiat an perkembangan pelaksanaan kegiat an Pengembangan Kelapa Sawit

(12)

secara berkala (t riwulan) dan t ahunan sesuai f orm yang t elah dit et apkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direkt ur Jenderal Perkebunan cq Direkt ur Tanaman Tahunan.

B. Pelaksana Kegiat an

Pelaksana langsung kegiat an pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit adalah pet ani/ kelompok t ani t erpilih yang t elah dit et apkan melalui proses seleksi, dengan mengacu Pedoman Teknis, Pet unj uk Pelaksanaan dan Pet unj uk Teknis yang t elah dit et apkan.

Dengan maksud agar penyelenggaraannya dapat berlangsung sesuai t ert ib t eknis dan

administ rasi sesuai ket ent uan, maka pelaksanaan kegiat an oleh pet ani/ kelompok t ani dibawah bimbingan, pendampingan dan koordinasi:

a. Dinas Kabupat en/ Propinsi set empat yang membidangi perkebunan sebagai penanggung j awab kegiat an;

(13)

b. Pet ugas Dinas Kabupat en/ Propinsi yang membidangi perkebunan yang dit unj uk unt uk menangani administ rasi kegiat an;

c. Pet ugas unit f ungsional t erkait unt uk konsult asi kelancaran pelaksanaan kegiat an;

d. Pet ugas t eknis yang dit unj uk unt uk

memberikan pembekalan ket rampilan, bimbingan dan

pendampingan t eknis pelaksanaan; e. Fasilit at or yang dit unj uk unt uk

memberikan pelat ihan Sist em Kebersamaan Ekonomi.

Dengan pert imbangan paket bant uan dari sub-sekt or perkebunan hanya saprodi dan upah kerj a, sert a pengawalan, sedangkan dana unt uk

pengut uhan penyelenggaraan diharapkan didukung dari berbagai

sumber, maka kerj asama dan peran akt if dari masing-masing pelaksana kegiat an sangat mendukung keberhasilan.

Organisasi pelaksanaan kegiat an lingkup unit f ungsional pada semua t ingkat an mengacu pada ket ent uan yang berlaku. Sedangkan organisasi

(14)

pelaksanaan t ingkat kelompok t ani diat ur sesuai musyawarah kelompok.

C. Lokasi dan Volume Kegiat an

Lokasi dan volume kegiat an pengembangan t anaman kelapa sawit (pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit ) t ahun 2014 disampaikan pada lampiran.

D. Simpul Krit is

1. Koordinasi ant ara Direkt orat Tanaman Tahunan, pet ugas Dinas Provinsi, Dinas Kabupat en, Puslit / Balit / Inst ansi t erkait , dan pet ugas lapang.

2. Pemilihan lokasi/ pet ani/ CPCL diusahakan lokasi yang mudah dij angkau dan di monit or oleh pet ugas, sehingga memudahkan pengadaan dan pengiriman sarana dan prasarana produksi sert a evaluasi kegiat an ke daerah t ersebut .

3. Ket epat an wakt u pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana produksi lainnya unt uk

(15)

pengembangan t anaman t ahunan, sehingga t idak menyebabkan ket erlambat an.

4. Teknologi budidaya yang akan dit erapkan harus sesuai dengan baku t eknis sert a kondisi di lapangan.

5. Penet apan wakt u, f rekuensi, paramet er pengamat an unt uk meningkat kan produkt ivit as t anaman t ahunan.

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

Proses pengadaan dan penyaluran bant uan kegiat an pengambangan t anaman Kelapa sawit (pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit ) dilakukan dengan ket ent uan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Keput usan Kepala Dinas Provinsi (TP. Provinsi) at au Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a at au Kepala Dinas Kabupat en (TP. Kabupat en) at au pej abat yang dit unj uk t ent ang Penet apan Kelompok Sasaran, dilakukan proses pengadaan sarana dan prasarana.

(16)

2. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010 berikut perubahannya (Perpres 70 Tahun 2012) sert a Pedoman Pengadaan dan Penat ausahaan Barang Lingkup Sat ker Dit j en. Perkebunan Tahun 2014.

3. Kont rak pengadaan sarana dan prasarana t ersebut t elah dit andat angani paling lambat akhir t riwulan I t ahun 2014.

4. Penyaluran sarana prasarana lainnya kepada pet ani paling lambat menj elang awal musim huj an t ahun 2014, dengan berit a acara serah t erima barang sebagaimana f ormat yang t elah dit et apkan.

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

Pembinaan dan pengendalian dilaksanakan sesuai ket ent uan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiat an dapat menerapakan prinsip-prinsip part isipat if , t ransparansi dan akunt abel.

(17)

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monit oring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keput usan Ment eri Pert anian Nomor: 31/ Perment an/ OT. 140/ 3/ 2010, t anggal 19 Maret 2010 t ent ang Pedoman sist em pemant auan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pert anian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupat en dan provinsi waj ib melakukan monit oring, evaluasi dan pelaporan secara berj enj ang dilaporkan kepada Direkt orat Jenderal Perkebunan, dengan ket ent uan sebagai berikut :

1. Jenis pelaporan

a. SIMONEV yang meliput i:

Kemaj uan pelaksanaan kegiat an sesuai indikat or kinerj a;

Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiat an lapangan berikut realisasi f isik dan keuangan;

Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di t ingkat Kabupat en dan Provinsi;

Format laporan menggunakan f ormat yang t elah dit ent ukan;

(18)

b. Laporan perkembangan f isik yang sesuai t ahapan pelaksanaan kegiat an dengan mat eri meliput i: nama pet ani/ kelompok t ani, desa/ kecamat an/ kabupat en, luas areal (t arget dan realisasi), wakt u pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan masalah.

c. Laporan akhir kegiat an yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiat an.

2. Wakt u penyampaian laporan:

a. SIMONEV dibuat perbulan dengan ket ent uan:

Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan kabupat en dit uj ukan kepada provinsi disampaikan paling lambat set iap t anggal 5 bulan laporan.

Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi dit uj ukan kepada kepada Direkt orat Tanaman Tahunan disampaikan paling lambat set iap t anggal 7 bulan laporan.

b. Laporan Perkembangan Fisik dibuat pert riwulan, dit uj ukan kepada Direkt orat Tanaman Tahunan

(19)

Direkt orat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat t anggal 5 bulan laporan.

c. Laporan akhir dit uj ukan kepada Direkt orat Tanaman Tahunan, Direkt orat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat t anggal 31 Desember 2014.

VII. PEMBIAYAAN

Kegiat an Pengembangan Kelapa Sawit (Pemeliharaan Demplot Model-Model Peremaj aan Kelapa Sawit ) Tahun 2014 dibiayai oleh dana APBN melalui DIPA Direkt orat Jenderal Perkebunan Tugas Pembant uan (TP) Provinsi at au Kabupat en.

VIII. PENUTUP

Pedoman t eknis ini disusun sebagai salah sat u acuan penyelenggaraan pelaksanaan kegiat an pengembangan t anaman kelapa sawit (pemeliharaan demplot model-model peremaj aan kelapa sawit ), baik t ingkat pusat , provinsi dan kabupat en sert a pihak-pihak t erkait lainnya dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monit oring dan pelaporan.

(20)

Dalam rangka lebih memberikan kej elasan penyelenggaraan pelaksanaannya agar t ert ib t eknis dan administ rasi sesuai ket ent uan yang berlaku dan mampu mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka provinsi menerbit kan Pet unj uk Pelaksanaan dan Kabupat en menerbit kan Pet unj uk Teknis.

Keberhasilan kegiat an ini diharapkan dapat berperan dalam mendorong t umbuhnya usaha pengembangan t anaman kelapa sawit pada wilayah spesif ik.

Capaian keberhasilan yang dimaksud akan dapat t erwuj ud melalui int egrasi perencanaan, kesamaan t ekad dan kerj asama semua pihak t erkait .

Jakart a, Desember 2013

Direkt orat Jenderal Perkebunan

(21)

Lampiran 1. Lokasi dan Volume Kegiatan Pemeliharaan Demplot Peremaj aan Kelapa Sawit Rakyat Tahun TA 2012 dan 2013

PROVINSI KABUPATEN VOLUME

1 KALBAR 1 Sanggau 1 Pkt

2 Landak 1 Pkt

2 JAMBI 3 Muaro Jambi 1 Pkt

3 BENGKULU 4 Sel uma 1 Pkt

JUMLAH 4 Pkt

(22)

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan kebij akan pengembangan yang dit empuh, usaha perkebunan kelapa sawit yang sampai dengan akhir t ahun ‘ 70 an hanya diusahakan sebagai perkebunan besar, semenj ak awal t ahun ’ 80 an mulai dikembangkan usaha perkebunan rakyat melalui pola PIR. Pengembangan perkebunan rakyat dimaksud, dit empuh dengan penerapan prakt ek pert anian yang baik, dengan sumberdana kredit perbankan, dan melalui mekanisme kemit raan. Melalui pendekat an yang dimaksud, maka perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sekit ar 40% merupakan usaha perkebunan rakyat . Terkait dengan pesat nya pengembangan yang dimaksud, sepanj ang menyangkut usaha perkebunan rakyat , dipandang t erdapat beberapa masalah yang cukup mendesak unt uk segera dicari upaya pemecahannya, diant aranya adalah pengembangan kelapa sawit melalui model-model peremaj aan perkebunan rakyat .

Sehubungan dengan hal t ersebut , dalam DIPA sub-sekt or perkebunan t ahun 2014 t ersedia dana unt uk pemeliharaan demplot Model- Model Peremaj aan Kelapa sawit t ahun 2012 dan 2013. Dengan maksud memberikan kej elasan

(23)

langkah pelaksanaannya dan t ert ib pelaksanaan penyelenggaraannya bagi semua pihak t erkait , maka disusun Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit (Pemeliharaan Demplot Model-Model Peremaj aan Kelapa Sawit ).

(24)

DAFTAR ISI

Hal aman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

I. PENDAHULUAN 1

A. Lat ar Bel akang 1

B. Sasaran Nasional 4

C. Tuj uan 5

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5

A. Prinsip Pendekat an Pel aksanaan Kegiat an 6

B. Spesif ikasi Teknis 8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN 8

A. Ruang Lingkup 8

B. Pel aksana Kegiat an 11

C. Lokasi, Jenis dan Vol ume 13

D. Simpul Krit is 13

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

14

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

15

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 16

VII. PEMBIAYAAN 18

VIII. PENUTUP 18

LAMPIRAN 20

(25)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi dan volume kegiat an Pemeliharaan demplot Model-

Model Peremaj aan Kelapa Sawit Rakyat Tahun 2014 ………. . 20

Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah Causality merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel

Dapat diinterpretasikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel tayangan fashion dari internet dengan hasil belajar desain busana karena r hitung

Terkadang orang selalu membicarakan tentang produk wallpaper saja dan tidak pernah terpikir sama sekali bagaiman bisa menempal tahan lama karena memang dari penjual jarang

Namun hal ini dapat diterima, karena jika dilihat lebih dalam bahwa sampel bank dengan struktur kepemilikan yang dikuasai oleh asing yang terdapat dalam penelitian ini, sebagian

Gambar 4.5.2 Sketch Karya 5 Desain X-Banner Profil Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2016 Sketsa desain Banner penjurian sebagai konsultasi atau gambaran awal media promosi acara

Jika Carry Flag = 0, maka program akan melompat ke alamat yang disebutkan dalam perintah; jika tidak, maka program akan melanjutkan ke baris berikutnya (tidak terjadi

Teknik aplikasi yang digunakan adalah dengan melakukan penyemprotan pada tanaman uji sesuai dengan petak-petak perlakuan yang sudah dibagi dengan rancangan acak

Pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti