• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SECARA BERKELANJUTAN DI KELURAHAN LANGKAPURA KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SECARA BERKELANJUTAN DI KELURAHAN LANGKAPURA KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Tesis

Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Mencapai Derajat S-2 pada Program Studi Ilmu Lingkungan

Tri Mulyaningsih 30000213410035

PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGELOLAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

SECARA BERKELANJUTAN DI KELURAHAN LANGKAPURA KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG

Disusun oleh

TRI MULYANINGSIH

30000213410035

Mengetahui, Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA Dr. Dwi P. Sasongko. M.Si

Mengetahui

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro

Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes., PKK NIP. 19540722 198501 1 001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGELOLAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

SECARA BERKELANJUTAN DI KELURAHAN LANGKAPURA KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG

Disusun oleh TRI MULYANINGSIH

30000213410035

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 5 Desember 2014

Dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Tanda tangan

Prof. Dr. Ir.Purwanto, DEA ………..

Anggota

1. Dr. Dwi P. Sasongko, M.Si

2. Dr. Ir. Budiyono, M. Si

3. Dr. Ir. Syafrudin, CES, MT

………..

………..

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Magister Ilmu Lingkungan seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan proposal tesis yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang yang berlaku.

Semarang, 5 Desember 2014

(5)

RIWAYAT HIDUP

Tri Mulyaningsih. Lahir di Jatimulyo - Lampung Selatan pada

tanggal 25 Oktober 1984 dari pasangan Bapak Sumanto dan Ibu Sadinah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Jatimulyo-Lampung Selatan Tahun 1996, SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun1999, SMU Negeri 1 Bandar Lampung tahun 2002. Pada bulan Maret tahun 2007 telah menyelesaikan pendidikan S-1 Manajemen Hutan pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Tahun 2009 Penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil sebagai staf kehutanan di Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung-Provinsi Lampung.

Pada tahun 2013, penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan program magister (S2) pada Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang melalui beasiswa dari Pusbindiklatren-BAPPENAS tahun 2013.

Semarang, 5 Desember 2014

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala curahan nikmat iman, islam, kasih sayang, kemudahan dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang diajukan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai derajat Sarjana S-2 pada Program Magister Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Adapun penelitian yang dilakukan berjudul “Pengelolaan Lubang Resapan Biopori Di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Kota Bandar Lampung”.

Dalam penyusunan Tesis ini Penulis banyak memperoleh arahan, bimbingan, kritik, saran dan dukungan moral dalam penyusunan Tesis dari Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA, selaku Pembimbing Utama dan Dr. Dwi P. Sasongko, M.Si selaku Pembimbing Kedua. Ucapan yang sama penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES. PhD, selaku Rektor Universitas Diponegoro

Semarang;

2. Prof. Dr. dr. Anies M. Kes., PKK., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro Semarang;

3. Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA dan Dr. Hartuti Purnaweni, MPA, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang;

4. Dr. Ir. Budiyono, M.Si dan Dr. Ir. Syafrudin, CES, MT., selaku Tim Penguji pada

sidang Tesis ini;

5. Seluruh Dosen beserta Staf Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas

Diponegoro atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan;

6. Ibu Sri Suryoko dan Bapak Rahmat Gernowo atas masukan dan konsultasi yang

telah diberikan kepada Penulis.

7. Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, Pelatihan dan Perencanaan, Badan

(7)

8. Pemerintah Kota Bandar Lampung yang telah memberikan bantuan data penelitian, dukungan dana dan memberikan tugas belajar kepada Penulis dalam menempuh kuliah Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro;

9. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan dan staf atas

dukungan kepada Penulis selama menjalankan tugas belajar dan melakukan penelitian.;

10.Lembaga Mitra Bentala dan Mercy Corp atas sumber informasi dan bantuan data yang diberikan kepada Penulis;

11.Orang tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sadinah serta Saudara-saudaraku (Mas Erwan,

Mas Yoko, Ratna, Nung, Dedi, Mba‟ Endang, Mba‟ Ria, keponakanku tersayang Raya, Ghany dan „Ncha) dan seseorang yang kelak akan menjadi imam dalam sholat

dan hidupku Mas Marhawais, yang telah memberikan do‟a, kasih sayang, semangat,

dukungan moril dan bantuan materi selama kuliah dan penelitian (hidupku tak

akan lebih bermakna tanpa kalian semua);

12.Persaudaraan MIL 38 Kelas Bappenas (Mas Chiiip Aan, Sam bro, Andree, pak

Arif, De‟ Ari, Bemby, Pak Budi, Bang Dian, Nyaii Dessy, Mba‟ Vina, Mas Eko, Mas Faiz, Pak Is, Kak Endah, mba‟ Rini, Mba‟ Mel, Bang Tatang, Mr. Jo, Mb‟ Icha, Teh pu, Mba Tina, Yunda Yuli, Mas We, Ncuus, yang telah memberikan semangat, inspirasi, curahan air mata, canda tawa, kegalauan, tukar pemikiran, dan pelajaran hidup yang tidak akan pernah terlupakan selama penulis menyelesaikan

kuliah dan penyusunan tesis. #bersama kita bisa „n bisa kita bersama.

Penulis yakin Penyusunan Tesis ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan. Semoga Tesis ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, masyarakat dan pemerintah.

Semarang, 5 Desember 2014 Penulis,

(8)

ABSTRAK

Pengelolaan Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan teknologi yang sederhana, murah, tidak memerlukan lahan yang luas serta cepat dan mudah dalam pembuatannya. LRB dapat membantu menurunkan kerentanan kota terhadap banjir, kekeringan, dan membantu mengurangi beban sampah kota. Pengelolaan LRB secara berkelanjutan hendaknya mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan serta teknologi. Berkaitan dengan hal-hal tersebut diperlukan adanya penelitian tentang Pengelolaan LRB agar dapat berjalan secara Berkelanjutan.

Tujuan penelitian adalah menganalisis indeks dan status keberlanjutan pengelolaan LRB; menganalisis dimensi dan atribut yang berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan LRB dan menganalisis strategi kebijakan yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan LRB di Kota Bandar Lampung.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2014, di Kelurahan Langkapura, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis MDS (Multidimensional Scaling) dengan pendekatan Rap-Biopore yang merupakan modifikasi dari analisis Rapfish. Tahapan proses analisis menggunakan MDS dengan pendekatan Rap-Biopore yaitu: scoring atribut pengelolaan LRB, penentuan ordinasi dengan análisis MDS, analisis sensivitas (leverage) dan Analisis Monte Carlo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) besarnya indeks dan status keberlanjutan pengelolaan LRB adalah: indeks dimensi ekologi sebesar 38.10 dengan status “kurang berkelanjutan”; ekonomi sebesar 37.14 dengan status “kurang berkelanjutan”; sosial sebesar 48.07 dengan status “kurang berkelanjutan”; hukum dan kelembagaan sebesar 57.65 dengan status “cukup berkelanjutan” dan teknologi sebesar 60.38 dengan status “cukup berkelanjutan”; 2) dimensi dan atribut yang berpengaruh (sensitif) terhadap keberlanjutan pengelolaan LRB adalah: dimensi ekologi dengan 2 atribut sensitif yaitu curah hujan dan kualitas air tanah; dimensi ekonomi dengan 1 atrbut sensitif yaitu peran LRB terhadap peningkatan pendapatan masyarakat; dimensi sosial dengan 1 atribut sensitif yaitu tingkat partisipasi dan pengetahuan masyarakat; dimensi hukum dan kelembagaan dengan 2 atribut sensitif yaitu ketersediaan regulasi dan koordinasi antar instansi/lembaga dan dimensi teknologi dengan 2 atribut sensitif tingkat efektivitas teknologi LRB dan LRB mengatasi banjir, genangan air dan kekeringan; 3) strategi kebijakan untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan LRB menurut prioritas adalah: pengawasan implementasi regulasi LRB, penentuan jumlah LRB, mengoptimalkan sosialisasi dan pendampingan (RIB), pemanfaatan pekarangan dan pembuatan tanaman vertikultur, letak penentuan lokasi LRB dan pembuatan bank kompos.

(9)

ABSTRACT

Biopore Infiltration Hole (BIH) Management is a simple and inexpensive technology which does not require large of land, and it can be made in short time easily. BIH can reduce

city’s vulnerability against floods, droughts, and reduce the burden on municipa’s waste. BIH

management sustainability should consider the ecological, economic, social, legal and institutional as well as technology. Related with these matters, it is important to conduct research on the Management of BIH to achieve sustainable BIH Management. The research was conducted in July to August 2014, in Langkapura Village, Langkapura subDistrict, Bandar Lampung City.

The goal of the research are analyzing the BIH Management’s index and sustainability’s status; Analyze the dimensions and attributes which affect on the BIH Management sustainability; Analyze the policy strategy that can be implemented to support the BIH management sustainability in Bandar Lampung City.

The analytical method used is the analysis of MDS (Multidimensional Scaling) with Rap-Biopore approach which is a modification of Rapfish analysis. Stage process analysis using MDS with Rap-Biopore approach namely: scoring attributes of BIH management, determination of ordinate with MDS analysis, sensitivity analysis (leverage) and Monte Carlo analysis.

The results of the research showed that 1) the amount of the index and the status of sustainability management of BIH are: index of ecological dimension 38.10 with a status of "less sustainable";index of economy dimension 37.14 with a status of "less sustainable"; index of social dimention 48.07 with a status of "less sustainable";index of legal and institutional 57.65 with a status of "sustainable enough" and index of technology 60.38 with a status of "sustainable enough"; 2) the dimensions and sensitive attributes to sustainability of BIH management are: Ecological dimension with two sensitive attributes are: precipitation and groundwater quality; Economic dimension with 1 sensitive attribute is the role of the BIH to increase public revenue; social dimension with 2 sensitive attribute are: the level of participation and knowledge society; legal and institutional dimensions with 2 sensitive attributes are: namely the availability of regulation and coordination among agencies/institutions and technology dimensions with two sensitive attribute are: the effectiveness of BIH technology and BIH cope with flooding, waterlogging and drought; 3) strategic policy to support sustainable management of BIH by priority are: monitoring the implementation of BIH regulation, the determination of the amount of BIH, optimize socialization and mentoring (Homebase of Biopore Information)), utilization and manufacturing of vertikultur plants, where the determination of the location of the BIH and manufacture of compost bank.

(10)

DAFTAR ISI 2.1 Pengelolaan Lubang Resapan Biopori ... 11

2.1.1 Penentuan Lokasi LRB ... 12

2.1.6.1 Memperbaiki Ekosistem Tanah ... 20

2.1.6.2 Mencegah Banjir dan Mengatasi Kekeringan ... 20

2.1.6.3 Menambah Cadangan Air Tanah ... 21

2.1.6.4 Mempermudah Penanganan Sampah dan Menjaga Kebersihan ... 21

2.1.6.5 LRB Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos ... 22

(11)

2.1.6.7 Mengatasi Genangan Air yang Menyebabkan Penyakit ... 25

2.2 Pembangunan Berkelanjutan ... 26

2.2.1 Pengertian ... 26

2.2.2 Dimensi-Dimensi Pembangunan Berkelanjutan ... 27

2.3 Persepsi Manusia Terhadap Lingkungan. ... 28

2.4 Partisipasi Masyarakat ... 29

2.5 Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim ... 30

2.6 Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar Lampung.... 31

2.7 Strategi Ketahanan Kota Terhadap Perubahan Iklim ... 32

2.8 Rap-Biopore ... 35

2.9 Analytical Hierarchy Process ... 36

2.10 Strategi Kebijakan Pengelolaan LRB secara Berkelanjutan ... 37

2.11 Orisinalitas Penelitian ... 37

3.4.2 Metode Penentuan Jumlah Responden ... 46

3.4.3 Variabel Penelitian ... 48

3.4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 49

3.4.4.1 Scoring Pengelolaan LRB ... 50

3.4.4.2 Penentuan Ordinasi Multidimensional Scaling (MDS) ... 55

3.4.4.3 Analisis Sensivitas (leverage) ... 56

3.4.4.4 Analisis Monte Carlo ... 56

3.4.5 Analisis Penentuan Kebijakan tentang Pengelolaan LRB Berkelanjutan ... 57

4.1.2 Wilayah Administratif ... 62

4.1.3 Kondisi Demografi ... 63

4.1.4 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat... 63

(12)

4.2.1 Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi ... 66

4.2.1.1 Scoring terhadap Atribut ... 69

4.2.1.2 Penentuan Ordinasi Menggunakan MDS ... 76

4.2.1.3 Analisis Sensivitas (leverage)... 78

4.2.1.4 Analisis Monte Carlo ... 80

4.2.2 Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi ... 81

4.2.2.1 Scoring terhadap Atribut ... 81

4.2.2.2 Penentuan Ordinasi Menggunakan MDS ... 83

4.2.2.3 Analisis Sensivitas (leverage)... 84

4.2.2.4 Analisis Monte Carlo ... 85

4.2.3 Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Sosial ... 86

4.2.3.1 Scoring terhadap Atribut ... 86

4.2.5 Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Teknologi ... 99

4.2.5.1 Scoring terhadap Atribut ... 99

4.2.5.2 Penentuan Ordinasi Menggunakan MDS ... 102

4.2.5.3 Analisis Sensivitas (leverage)... 103

4.2.5.4 Analisis Monte Carlo ... 104

4.3 Status Keberlanjutan Multidimensional ... 105

4.4 Strategi Kebijakan Dalam Mendukung Pengelolaan LRB secara Berkelanjutan ... 106

4.4.1 Perbandingan Antar Dimensi ... 109

4.4.2 Perbandingan Atribut Sensitif pada Dimensi Ekologi ... 111

4.4.3 Perbandingan Atribut Sensitif pada Dimensi Ekonomi ... 112

4.4.4 Perbandingan Atribut Sensitif pada Dimensi Sosial ... 112

4.4.5 Perbandingan Atribut Sensitif pada Dimensi Hukum dan Kelembagaan ... 113

4.4.6 Perbandingan Atribut Sensitif pada Dimensi Teknologi ... 113

4.4.7 Perbandingan Alternatif Strategi Dalam Pengelolaan LRB ... 114

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 121

5.2 Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 123

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1-1 Penelitian Terdahulu ... 8

Tabel 2-1 Hubungan Tekstur Tanah dan Kapasitas Infiltrasi Tanah ... 13

Tabel 2-2 Kode Struktur Tanah ... 14

Tabel 2-3 Kelas Permeabilitas Tanah Menurut USSCS ... 16

Tabel 2-4 Nilai Koefisien Air Larian C ... 17

Tabel 2-5 Perbedaan Daya Resap Tanah pada Berbagai Kondisi Permukaan Tanah ... 18

Tabel 2-6 Jumlah LRB Berdasarkan Luas Tutupan Lahan ... 20

Tabel 2-7 Hubungan antara Diameter Lubang dengan Beban Resapan dan Pertambahan Luas Permukaan Resapan ... 23

Tabel 2-8 Klasifikasi pH menurut Soil Survei Manual USDA (1985) ... 24

Tabel 3-1 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan untuk analisis Menggunakan Rap-Biopore ... 47

Tabel 3-2 Jumlah Responden untuk analisis menggunakan AHP ... 47

Tabel 3-3 Daftar Dimensi, Atribut, Metode Pengumpulan dan Jenis Data Penelitian ... 48

Tabel 3-4 Dimensi, Atribut dan Skoring Penelitian dalam Rap-Biopore ... 51

Tabel 3-5 Kategori Status Keberlanjutan ... 56

Tabel 3-6 Jadwal Pelaksanaan ... 57

Tabel 4-1 Rincian Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ... 63

Tabel 4-2 Tingkat Pendidikan Masyarakat di Kelurahan Langkapura ... 64

Tabel 4-3 Rincian Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 64

Tabel 4-4 Hasil Uji Laboratorium Sample Tanah ... 69

Tabel 4-5 Atribut dan Nilai Akhir pada Dimensi Ekologi ... 69

Tabel 4-6 Hasil Uji Sample Air ... 74

Tabel 4-7 Perbedaan Nilai Hasil Analisis Monte Carlo dan MDS pada Dimensi Ekologi ... 80

Tabel 4-8 Atribut dan Nilai Akhir pada Dimensi Ekonomi ... 81

Tabel 4-9 Persentase Penghasilan Responden ... 82

Tabel 4-10 Perbedaan Nilai Hasil Analisis Monte Carlo dan MDS pada Dimensi Ekonomi ... 85

Tabel 4-11 Atribut dan Nilai Akhir pada Dimensi Sosial ... 86

Tabel 4-12 Perbedaan Nilai Hasil Analisis Monte Carlo dan MDS pada Dimensi Sosial ... 91

Tabel 4-13 Atribut dan Nilai Akhir pada Dimensi Hukum dan Kelembagaan .... 92

Tabel 4-14 Perbedaan Nilai Hasil Analisis Monte Carlo dan MDS pada Dimensi Hukum dan Kelembagaan ... 98

Tabel 4-15 Atribut dan Nilai Akhir pada Dimensi Teknologi ... 99

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 9

Gambar 2-1 Tahapan Proses Penyusunan Strategi Ketahanan Kota ... 34

Gambar 3-1 Peta Lokasi Penenlitian ... 43

Gambar 3-2 Ilustrasi Posisi Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB ... 55

Gambar 4-1 Peta Jenis Tanah di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Kota Bandar Lampung... 67

Gambar 4-2 Posisi Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB pada Dimensi Ekologi ... 77

Gambar 4-3 Analisis leverage pada Dimensi Ekologi... 78

Gambar 4-4 Analisis Monte Carlo terhadap Dimensi Ekologi... 80

Gambar 4-5 Posisi Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB pada Dimensi Ekonomi ... 83

Gambar 4-6 Analisis leverage pada Dimensi Ekonomi... 84

Gambar 4-7 Analisis Monte Carlo terhadap Dimensi Ekonomi... 85

Gambar 4-8 Posisi Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB pada Dimensi Sosial ... 89

Gambar 4-9 Analisis leverage pada Dimensi Sosial ... 90

Gambar 4-10 Analisis Monte Carlo terhadap Dimensi Sosial ... 91

Gambar 4-11 Lubang Resapan Biopori ... 95

Gambar 4-12 Posisi Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB pada Dimensi Hukum dan Kelembagaan ... 96

Gambar 4-13 Analisis leverage pada Dimensi Hukum dan Kelembagaan ... 97

Gambar 4-14 Analisis Monte Carlo terhadap Dimensi Hukum dan Kelembagaan 98 Gambar 4-15 Posisi Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB pada Dimensi Teknologi ... 102

Gambar 4-16 Analisis leverage pada Dimensi Teknologi ... 103

Gambar 4-17 Analisis Monte Carlo terhadap Dimensi Teknologi ... 104

Gambar 4-18 Diagram Layang (Kite Diagram) Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan LRB di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Kota Bandar Lampung... 105

Gambar 4-19 Bagan Strategi Pengelolaan LRB secara Berkelanjutan Di Kelurahan Langkapura Kecamatan Langkapura Kota Bandar Lampung ... 108

Gambar 4-20 Hasil Analisis AHP terhadap Dimensi Pengelolaan LRB Secara Berkelanjutan ... 109

Gambar 4-21 Hasil Analisis AHP terhadap Atribut Sensitif pada Dimensi Ekologi 111 Gambar 4-22 Hasil Analisis AHP terhadap Atribut Sensitif pada Dimensi Sosial.. 112

Gambar 4-23 Hasil Analisis AHP terhadap Atribut Sensitif pada Dimensi Hukum dan Kelembagaan ... 113

Gambar 4-24 Hasil Analisis AHP terhadap Atribut Sensitif pada Dimensi Teknologi ... 114

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Responden untuk analisis Rap-Biopore ... 129

Lampiran 2 Kuesioner Stakeholders untuk analisis AHP ... 137

Lampiran 3 Data Responden untuk analisis Rap-Biopore ... 143

Lampiran 4 Data Responden untuk analisis AHP ... 147

Lampiran 5 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP ... 149

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 151

Lampiran 7 Surat Edaran ... 157

Lampiran 8 Surat Himbauan ... 159

Lampiran 9 Peta Potensi Air Tanah CAT Bandar Lampung ... 161

Lampiran 10 Data Hasil Analisis Tanah ... 163

Lampiran 11 Sertifikat Hasil Uji Tanah ... 165

Lampiran 12 Data Analisis Total Mikroba ... 167

Lampiran 13 Data Hasil Penangkar Hujan Otomatis BMKG Tahun 2011 ... 169

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka menciptakan perlindungan atau jaminan sosial terhadap masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan kerja, Badan Nasional Pertolongan dan

sebaliknya individu yang dikatakan memiliki sikap negatif terhadap objek psikologi apabila tidak suka atau sikapnya unfavourable terhadap objek

Lactobacillus salivarius sebanyak 7g per kilogram pakan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap produksi telur dan efisiensi pakan pada burung puyuh dan

Tower adalah bagian penting dalam game karena apabila tower hancur, pihak tersebut kalah, pada tower , hanya ada 2 keadaan, idle yaitu tidak melakukan

Adanya chirp menyebabkan penghalusan side-lobe pada spektrum transmitansi dengan semakin besar parameter chirp menyebabkan peningkatan transmitansi di sekitar pusat band-gap

secara kumulatif (ketiga bahan induk tanah) menunjukkan adanya perbedaan yang nyata signifikan (P<0,01) antara kandungan hara daun tanaman karet pada pemupukan

1) Kebudayaan lokal yang masih sangat melekat dan mayoritas masyarakat masih taat serta percaya dengan adat istiadat dengan ajaran inti religi animism-dinamisme. Dimana

Nama, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Kepala Adat Kasepuhan di Kecamatan Leuwidamar Tahun