METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2009:160) “Metode Penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Metode penelitian
yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. “Metode deskriftif
adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada sekarang” (Nasir, 1984:42),
dengan metode ini akan mendapatkan gambaran mengenai fenomena yang didapat,
dan juga tentang gambaran keterkaitan variable yang ditleliti, pengujian hipotesis,
dan pembuatan prediksi untuk memperoleh makna dari masalah yang dipecahkan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan melakukan perhitungan data
dengan perhitungan statistik.
Sugiyono (2010:140) menjelaskan bahwa:
“Metode Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme (filsafat yang memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative, tetap, konkrit, teramati,
terukur, dab hubungan gejala bersifat sebab akibat), digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan”.
B. Partisipan
Parisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang
1. Lokasi penelitian
Penelitain ini mengenai kontribusi hasil belajar mata kuliah kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil, yang akan dilaksanakan di
Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207
Bandung 40154.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari
sumber penelitian. “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya” Sudjana (2002:6).
PopulasidalampenelitianiniadalahmahasiswaProgramStudiPendidikan
TeknikBangunanyangtelahmengontrakdanlulusmatakuliahKewirausahaan.
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan UPI
Angkatan Jumlah
2011 39 mahasiswa
2012 40 mahasiswa
Jumlah 79 mahasiswa
Sumber : DPTS UPI
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai
objek penelitian dan mampu memberikan gambaran dari populasi, dengan kata lain
sampel harus representatif. Mengingat jumlah populasi yang relatif besar dan meliputi
wilayah penelitian yang sangat luas, maka untuk keperluan penelitian diambil
sebagian sampel untuk diambil datanya.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sistem acak (random sampling) tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
tersebut. Jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian ini didasarkan pada
pendapat Surakhmad (Riduwan, 2009:65) yang menyatakan bahwa:
”Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi
sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya
15% dari ukuran populasi.”
Berpedoman pada teori tersebut, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari
jumlah populasi yang ada. Sampel yang diambil menggunakan metode yang
dikemukakan oleh Surakhmad (Riduwan, 2009:65), dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
S = Jumlah sampel yang diambil
n = Jumlah anggota populasi
jumlah sample yang diambil adalah :
Maka jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini berjumlah 50,81%
x 79 = 40,13 40 mahasiswa. Sampel yang diambil harus mewakili populasi,
maka teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random
sampling, dimana sampel diambil secara acak. Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil :
ni=jumlahsampelmenurutstratum
Ni=jumlahpopulasimenurutstratum
S =jumlahsampel
N =jumlahpopulasi
Denganmenggunakanrumusdiatasmakasampelyangdigunakanadalah:
Maka, pada angkatan 2011 diambil 20 sampel sedangkan pada angkatan
2012 diambi 20 sampel untuk penelitian ini.
D. Instrument Penelitian
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2013 hlm. 148). Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab
atau variabel bebas (X), dan variabel akibat yang disebut dengan variabel tidak bebas
atau variable tergantung (Y). Adapun penjelasan dari kedua variable tersebut adalah
sebagai berikut .
a. Variable Independen (variable X)
merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
b. Variable dependen (variable Y)
Variable ini sering disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable teikat. Variabel terikat merupakan variable yang di pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
(Sugiyono, 2010:39)
Berdasarkan penjelasan di atas, variable atau yang menjadi objek penelitian
ini terdiri dari dua buah variable yang mengindikasikan adanya hubungan atau korelasi
antara dua buah variable tersebut, yaitu :
a. Variable X : Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bagunan DPTS FPTK UPI.
b. Variable Y : Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI.
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket ini akan diberikan
kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari angket ini akan
di olah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian.
Skala pengukuran yang digunakan untuk variable ini adalah dengan
menggunakan skala Linkert. Seperti yang dijelaskan Sugiyono (2008:107) bahwa
“Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam
penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut varabel penelitian.”
Skala sikap ini berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau
direspon oleh responden. Pertanyaan berupa pertanyaan tertutup dengan alternative
jawaban yang telah disediakan, sehingga resonden dapat langsung menjawabnya.
Responden tidak bisa memberikan jawaban lain kecuali yang telah disediakan
sebagai alternatif jawaban. Jawaban setiap item instrumen dengan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Bentuk dari instrumen
penelitian ini disediakan empat alternatif jawaban dengan kriteria skor sebagai
berikut :
Table 3.2 Kriteria Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert
Setalah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun
pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi
instrumen.
“Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang
disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan
instrumen yang disusun” (Arikunto, 2010 :162)
Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi
instrumen. Kisi-kisi instrumen ini didasarkan pada kajian teori yang telah dikaji dan
dikembangkan pada bab sebelumnya.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunannya adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan variabel dan aspek-aspek yang diteliti.
2. Menentukan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang
diungkap.
3. Mentransformasikan sub indikator menjadi kuesioner.
4. Menyusun item pertanyaan dan alternatif dengan singkat dan jelas.
Berikut ini kisi-kisi instrumen penelitian yang dibuat oleh penulis :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Pernyataan Selalu (S)
Sering (SE)
Kadang-kadang (KK)
Tidak Pernah (TP)
Positif(skor) 4 3 2 1
VARIABLE ASPEK YANG
Nilai akhir mata kuliah
4. Faktor yang
mempengaruhi
minat
berwirausaha
5. Usaha untuk
mewujudkan
minat
berwirausaha
Faktor eksternal
Pantang menyerah dan memiliki
semangat dalam
menghadapi
tantangan. Selalu bekerja,
berjuang dan tidak
E. Prosedur Penelitian
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Hasil Belajar Mata
Kuliah Kewirausahan
Aspek yang diungkap :
Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan
Aspek yang diungkap :
1. Menunjukan sikap dan prilaku minat berwirausaha
2. Berkeinginan untuk
mengembangkan semangat yang berhubungan dengan wirausaha 3. Mengambil resiko usaha
4. Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha
5. Usaha untuk mewujudkan minat berwirausaha
Analisis Data
Temuan Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengungkap data mengenai kontribusi hasil belajar mata kuliah
Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan, maka diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut
dimaksudkan agar data yang didapat akurat. Dalam pengumpulan data diperlukan
juga instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yang valid
dan reliabel.
Menurut Arikunto (2006:149).
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga mudah diolah.”
Teknik yang dipilih dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan
angket dan dokumentasi sebagai instrument penelitian.
a. Angket (Kuesioner)
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2010:199). Jenis angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
“Angket tertutup (angket terstruktur) adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu
jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda silang atau tanda
checklist” (Riduwan, 2009:100).
Angket ini digunakan untuk pengambilan data variable Y.
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data jumlah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen
dan daftar nilai untuk mengetahui hasil prestasi belajar mata kuliah
Kewirausahaan sebagai pengambilan data untuk variable X.
G. Uji Coba Angket
Angket yang akan dipakai untuk penelitian harus memenuhi syarat validitas
dan reabilitas, oleh karena itu sebelum digunakan harus diujicobakan terlebih dahulu.
“Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan variabel”
(Arikunto, 2006:144).
1. Uji Validitas Angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:144). Untuk menguji tingkat validitas alat
ukur ini digunakan teknik dari Karl Pearson dengan rumus korelasi product moment:
(Sugiyono, 2011: 255)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y
n : Jumlah responden
Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria
sebagai berikut :
0,20 – 0,399 : Validitas rendah
0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup
0,70 – 0,899 : Validitas tinggi
0,90 – 1,00 : Validitas sangat tinggi
Setelah harga rxy diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam uji t dengan
rumus :
√
√
(Sugiyono, 2011 : 259)
Keterangan :
t = uji signifikasi korelasi
n = jumlah responden uji coba
r = koefisien korelasi
Hasil thitung tersebut kemudian didistribusikan ke dalam uji t, Hasil thitung
tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kepercayaan 5 %
dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung ≥
ttabel maka suatu item dikatakan valid, apabila thitung ≤ ttabel berarti tidak valid.
Jumlah responden yang diuji sebanyak 20, derajat kebebasan (dk) = n - 2 =
20 – 2 = 18 sehingga diperoleh ttabel = 1,734. Dari hasil perhitungan sebanyak 40 item
pernyataan angket variabel Y yang diujicobakan pada 20 responden (mahasiswa)
yang diambil secara acak dari mahasiswa PTB angkatan 2013 yang telah mengikuti
matakuliah Kewirausahaan dan dinyatakan lulus. Hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment yang kemudian diuji dengan perhitungan thitung dan dikonsultasikan
pada nilai ttabel. Didapat hasil sebanyak 6 item variabel Y tidak valid yaitu item soal
nomor : 3, 22, 23, 26, 32, dan 35.
2. Uji Reliabilitas Angket
Arikunto (2006:154) mengemukakan bahwa “Realibilitas adalah ketepatan atau keajegan alat ukur terhadap apa yang diukur”. Artinya alat ukur/instrumen
digunakan rumus alpha (r11). Langkah-langkah uji reliabilitas yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Menghitung harga-harga varians tiap item
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap itemnya
(X2) = Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya
n = Jumlah responden
b. Menghitung varians total
σ²b=
c. Menghitung harga varians dengan rumus
koefisien korelasi tidak signifikan. Pada taraf kepercayan 95 % maka dapat dikatakan
tes tersebut reliabel. Koefisien reabilitas selalu terdapat antara -1,00 sampai 1,00.
Sebagai tolak ukur koefisien reabilitas untuk ke dua instrument, digunakan kriteria
Guilford (Affandy, 2010:74) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabei 3.4 Koefisien Reliabilitas
Koefisien reliabilitas Keterangan
≤ 0,2 Reliabilitas sangat rendah
0,2 - 0,4 Reliabilitas rendah
0,4 – 0,6 Reliabilitas sedang
0,6 – 0,8 Reliabilitas tinggi
0,8 – 1 Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen masing-masing variabel
penelitian dengan menggunakan rumus metode alpha didapat nilai r11 sebagai berikut
:
Tabel 3.5
Tabel Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Instrumen Variabel Y
No. Variabel Koefisien Alpha Keputusan
Nilai r11 hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel nilai r untuk tingkat
reliabilitas di atas, maka hasil perhitungan reliabilitas variabel penelitian dapat
dikatakan pada kategori Sangat Tinggi. Artinya instrumen (angket) penelitian
memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi untuk memperoleh data dari
responden.
H. Teknik Analisis Data
Pengolahan, analasis, proses penyusunan, pengaturan dan pengolahan data
diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, apakah
diterima atau ditolak hipotesis tersebut.
Teknik statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Secara garis
besar teknik analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapan, kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1) Mengecek kelengkapan data angket.
2) Menyebarkan angket kepada responden.
3) Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.
4) Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden.
b. Tabulasi, kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1) Memberi skor pada tiap item jawaban.
2) Menjumlahkan skor yang didapat dari variabel.
c. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel Y, yaitu tentang
minat berwirausaha mahasiswa.
Standar deviasi (s) dengan menggunakan rumus:
1
2 2
n x xi
Gambar 3.2 Bagan Analisis Data
1. Konversi Z-Skor dan T-skor
Konversi data dilakukan terlebih dahulu untuk menganalisa suatu data. Hal
ini dikarenakan jenis dan skala data yang berbeda, sebagai contoh variable satu
menggunakan nilai standar empat dan variable lainnya menggunakan nilai standar
seratus. Konversi Z-Skor dan T-Skor digunakan dalam penilitian ini karena
membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, dengan membuat transformasi
kedua skor mentah ke dalam skor baku. Untuk rincian konversi dapat dilihat pada Data Tes dan Angket
Uji Coba
Angket sesugguhnya
Statistik Parametrik Statistik Non Parametrik
Normal Tidak Normal
Reliabel? ya Valid? ya
Tidak Uji Validitas Uji Reliabilitas
lampiran dan untuk hasilnya diperoleh data sebagai berikut dengan menggunakan
rumus-rumus dari Sudjana :
a. Menghitung rata-rata ( ̅)
Dari tabel data mentah diperoleh untuk variable X
ΣX = 127 n = 40
̅ =
Dan nilai rata-rata untuk variable Y adalah
ΣY = 4303 n = 40
̅ =
b. Menghitung Simpangan Baku
Simpangan baku untuk variable X adalah sebagai berikut
SD = 0,747
Sedangkan untuk simpangan baku variable Y adalah
SD = 8,68
c. Mengkonversikan Data Mentah
Sebelum data diolah atau digunakan, mengkonversikan data mentah ke dalam
Z-Skor dan T-Skor diperlukan.
1) Konversi Z-Skor
Sebagai contoh responden pertama dan selanjutnya akan ditabelariskan.
= 3
SD = 0,747
̅ =
Z-Skor =
Seperti halnya variable X, konversi Z-Skor dapat dilakukan pada variable
= 115
SD = 8,688
̅ =
Z-Skor =
2) Konversi T-Skor
Data yang digunakan adalah data yang telah dikoversikan T-Skor. Berikut
konversi T-Skor untuk variable X pada responden pertama.
T-Skor [ ̅
]
T-Skor [ ] (Sudjana, 2000 : 104) Perhitungan yang sama dilakukan pada variable Y, yaitu sebagai berikut :
T-Skor [ ̅
]
T-Skor [ ] (Sudjana, 2000 : 104)
Dengan perhitungan yang sama, konversi Z-Skor dan T-Skor variable X dan
Y dicari sehingga diperoleh harga-harga hasil konversi tersebut sebagai berikut :
(1) Variable X ( Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan )
Skor yang didapat dari nilai akhir mata kuliah kewirausahaan yang
berjumlah 40 responden, dengan keterangan sebagai berikut :
Skor tertinggi = 61,04
Skor terendah = 34,27
Jumlah skor = 2000
Skor rata-rata = 50,00
Smpangan baku = 0,747
(2) Variable Y (Minat Berwirausaha Mahasiswa)
Nilai akhir pada variable Y didapat dari skor yang didapat dari item
pertanyaan angket sebanyak 34 butir, dengan keterangan sebagai berikut :
Skor tertinggi = 68,91
Jumlah skor = 2000
Skor rata-rata = 50,00
X Y
2. Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data
penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut :
a. Mengitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variable
dan sub variable.
b. Menentukan skala skor mentah
Tabel 3.7 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori
X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik
M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik
M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup
M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang
X<M-1,5 SD Sangat Kurang
(Suprian. 2005:82)
c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data
kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.
I. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis
Maksud dari uji persyaratan analisis adalah untuk mengetahui apakah data
penelitian yang dikumpulkan tersebut memenuhi syarat untuk dianalisis dengan
statistik yang digunakan. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik korelasi parsial dan regresi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang distribusikan
normal atau tidak. Pengujian ini akan menentukan penggunaan rumus statistik yang
akan digunakan pada analisis selanjutnya. Jika data berkontribusi normal maka per
hitungan selanjutnya menggunakan statistik parametis dan jika data tidak berditribusi
Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji normalitas distribusi
frekuensi berdasarkan Chi-Kuadrat ( adalah sebagai berikut:
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan nilai rentang (R)
R = skor max - skor min (Riduwan, 2011:121)
c. Menentukan banyaknya kelas (K)
(Riduwan, 2011:121)
d. Menentukan panjang kelas interval (i)
(Riduwan, 2009:121)
e. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan BK dan i yang sudah
diketahui.
f. Menghitung rata-rata (Mean)
̅ (Sudjana, 2002:67)
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
√ (Sudjana, 2002:94)
Keterangan :
fi = Frekuensi kelas interval
Xi = Nilai tengah kelas interval
n = Jumlah sampel
h. Membuat daftar distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi
kuadrat, dengan langkah sebagai berikut :
1) Menentukan batas interval, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi
0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
2) Menghitung nilai Z-skor untuk batas kelas interval dengan rumus :
Z = ̅ (Riduwan, 2009:122)
Keterangan:
BK = Batas kelas
X = Mean (rata-rata)
S = Simpangan baku
3) Mencari luas O – Z dari tabel kurva normal
4) Menentukan luas tiap kelas interval dengan cara menggunakan angka-angka
O – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan baris kedua. Angka baris
kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapakan (fe) dengan mengalikan luas interval
dengan jumlah responden (n)
6) Menghitung Chi-Kuadrat (X2hitung) dengan rumus :
(Riduwan, 2009:124)
7) Membandingkan harga X2 hitung dengan harga X2 tabel pada taraf kepercayaan
95% dengan derajat kebebasan (dk = k – 1), dimana k = kelas interval,
Kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut :
Jika X2hitung < X2tabel berarti distribusi data normal
Jika X2hitung > X2tabel berarti tidak normal.
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus
Chi-kuadrat pada variable X didapat harga Chi-kuasdrat ( 2) = 76,088. Selanjutnya
dibandingkan kedalam tabel 2, diperoleh 2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata 2 hitung > 2tabel,
maka dapat disipulkan bahwa data variable (X) mengenai hasil belajar mata kuliah
Kewirausahaan tersebut berditribusi tidak normal pada tingkat kepercayaan 95%
Gambar 3.3
Grafik Penyebaran Skor Variable X
Sama seperti penjelasan dan perhitungan pada uji normalitas variable X, pada
variable Y didapat hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Kuadrat didapat harga
Chi-Kuadrat ( 2) = 4,83. Selanjutnya dibandingkan kedalam table 2, dengan dk = k
-1 = 7 – 1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada table 2 diperoleh 2(0,95)(6) = 12,592,
ternyata 2 hitung > 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data variable (Y) mengenai
minat berwirausaha mahasiswa tersebut berdistribusi normal pada tingkat
kpercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk) = 6.
-5 0 5 10 15 20
0 2 4 6 8
Fr
e
ku
e
n
si
(
f)
Kelas Interval
Grafik Penyebaran Variabel X
Gambar 3.4
Grafik Penyebaran Skor Variable Y
2. Tahap Pengujian Hipotesis
Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian
yaitu :
a. Analisis Korelasi
Pada penelitian ini, data berdistribusi tidak normal maka untuk
menghitung koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus
Rank- spearman.
Kemudian harga koefisien korelasi r ditaksirkan pada tingkat koefisien
korelasi dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu:
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80-1,00 Sangat Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Cukup Kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00-0.199 Sangat Rendah
0
Grafik Penyebaran Variabel Y
(Riduwan, 2009: 138)
Setelah selesai perhitungan korelasi, analisis data dapat dilanjutkan
dengan menghitung uji signifikan untuk masing-masing korelasi baik korelasi
sederhana maupun korelasi ganda.
3. Uji Hipotesis Antara Variable X dan Variable Y
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis pada
penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis dibagi menjadi dua jenis yaitu
hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dipakai jika yang
diteliti populasi dan dalam pembuktiannya tidak ada signifikansi, sedangkan
hipotesis statistik dipakai jika yang diteliti sampel dan dalam pembuktiannya ada
signifikansi.
Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu
hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak
adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan
antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif
(Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data
populasi dengan data sampel. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
Ha = terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil belajar mata
kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI 2011-2012.
Ho = tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil belajar
mata kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI 2011-2012.
Ha : ρ ≠ 0 Ho : ρ = 0
c. Menentukan kaiadah pengujian dengan ketentuan:
Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu, dengan ketentuan :
Jika thitung> ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Jika thitung< ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
artinya koefisien kolerasi tersebut signifikan atau sebaliknya.
4. Perhitungan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien (rs) yang dikalikan
dengan 100%. Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui
besarnya persentase kontribusi antar variabel. Derajat koefisien determinasi dicari
dengan menggunakan rumus:
KD = r2 x 100 %
Keterangan: